LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “R ” CALON AKSEPTOR KB IMPLANT Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Profesi Di Rumah Bersalin Ibu Kartini
Oleh : SRI EKA APRILIA (010912094)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN SURABAYA 2011
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan Pendahuluan dan Asuhan Kebidanan pada Ny. “R” calon akseptor KB implant di Rumah Bersalin Ibu Kartini Surabaya, disusun oleh : Nama
: Sri Eka Aprilia
NIM
: 010912094
Telah disetujui dan disahkan, pada : Hari
:
Tanggal
:
Mengetahui,
Pembimbing Praktik Klinik
Pembimbing Institusi
RB Ibu Kartini, Surabaya
Program Studi Pendidikan Bidan FK Universitas Airlangga
Mey Puspitasari, Amd.Keb
Dwi Purwanti, SST, S.Kep, M.kes
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Kebidanan pada Ibu Calon Akseptor KB Implant di Rumah Bersalin Ibu Kartini ”. Dalam penyusunan laporan ini penulis telah banyak mendapatkan dukungan, bimbingan, petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Dwi Purwanti, SST, S.Kep, M.Kes selaku pembimbing institusi yang telah memberikan bimbingan, masukan kepada penulis dalam penyusunan laporan ini. 2. Sri Hartutik, S.ST selaku kepala ruangan Rumah Bersalin Ibu Kartini yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bidan untuk melakukan praktik klinik di Rumah Bersalin Ibu Kartini. 3. Mey Puspitasari, Amd.Keb selaku pembimbing lahan praktik yang telah senantiasa memberikan bimbingan, masukan dalam penyusunan laporan serta dalam pelaksanaan praktik klinik di Rumah Bersalin Ibu Kartini 4. Seluruh Petugas Rumah Bersalin Ibu Kartini
Penulis menyadari laporan pendahuluan dan asuhan kebidanan yang penulis buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Surabaya, Maret 2011
Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Keluarga berencana adalah tindakan yang, membantu individu atau pasangan suami isteri yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga bangsa pada umumnya, serta meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuham penduduk tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan reproduksi Implan atau alat kontrasepsi bawah kulit adalah alat kontrasepsi berbentuk seperti batang yang ditanam dibawah permukaan kulit melalui sayatan kecil di lengan bagian dalam dengan pembiusan lokal yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam waktu kurang dari 10 menit, dan karena pemasangannya yang disusukkan maka populer dengan sebutan KB susuk. Implan ini di luar negeri mulai diteliti dan dikembangkan sebagai alat kontrasepasi sejak tahun 1972, sedangkan di Indonesia sejak tahun 1981 dan menjadi program dari BKKBN sejak tahun 1987. Implan banyak diminati karena segi kepraktisan sekali datang untuk 3 atau 5 tahun dan akseptor tidak merasa rikuh karena pemasangan nya pada lengan atas tanpa membuka alat genitalianya serta cocok pada ibu yang ingin menjarangkan kehamilannya karena efektif, murah untuk pemakaian jangka panjang, dapat kembali kesuburannya cepat. Menurut kepustakaan angka kegagalan implan secara kumulatif sebesar 0,27/100 pemakai dan daya guna dapat menurun bila minum obat – obat secara teratur dalam waktu lama seperti : barbiturat, fenitoin, fenibutazon, dan rifampisin
2.TUJUAN
2.1 Tujuan umum Mengetahui bagaimana asuhan kebidanan pada akseptor KB implan 2.2 Tujuan khusus
1) Mengetahui konsep dasar Implan dan cara pemasangan 2) Mengetahui konsep asuhan kebidanan pada akseptor Implan 3) Memahami pembuatan asuhan kebidanan pada akseptor implan yang meliputi : -
Pengkajian data subyektif dan data obyektif
-
Membuat diagnosa kebidanan, diagnosa potensial, masalah dan kebutuhan
-
Membuat perencanaan dan implementasi
-
Melakukan evaluasi setelah melakukan tindakan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
I. Konsep kontrasepsi Implan 1.Pengertian Implan
Kontrasepsi
Implan
ialah
cara
mencegah
kehamilan
dengan
memasukkan hormon progestin ke dalam tubuh wanita secara terus menerus melalui batang silastik berisi hormon tersebut yang ditanam didalam lapisan lemak dibawah kulit. Implan atau alat kontrasepsi bawah kulit adalah alat kontrasepsi berbentuk seperti batang yang ditanam ( disisipkan) dibawah permukaan kulit melalui sayatan kecil di lengan bagian dalam dengan pembiusan lokal yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam waktu kurang dari 10 menit, dan karena pemasangannya yang disusukkan maka populer dengan sebutan KB susuk
2.Patofisiologi
Farmakologi : dari batang implan dilepas kan levanolgestrel 0,050- 0,080 mg/hari kedalam tubuh pada tahun pertama kemudian menjadi 0,030- 0,035 pada tahun selanjutnya. Kadar rata-rata didalam plasma sebesar 0,030 nanogram/ml ini cukup untuk mencegah konsepsi dan dicapai pada 24 jam setelah insersi. Implan memberikan progestin dalam dosis yang rendah dan kadar yang konstan dan bila implan dilepas, dalam waktu singkat levonogestrel akan hilang dari dalam tubuh.
3.Cara Kerja
Cara kerja implan sehingga dapat mencegah kehamilan sebagai berikut : -
Mengentalkan
lendir
serviks
sehingga
sukar
spermatozoa -
Mengganggu proses implantasi
-
Menghambat ovulasi kurang lebih 50 % siklus haid
ditembus
oleh
Pengaruh terhadap tubuh : -
Daur haid: efek samping implan yang paling sering ialah haid yang tidak teratur (sekitar 60 % ). Perubahan yang tersering ialah bertambahnya hari perdarahan dan spotting pada siklus daur haid serta daur haid yang memendek, pada umumnya perdarahan tidak teratur ini makin berkurang dengan makin lamanya pemakaian. perdarahan ini menurut penelitian tidak menurunkan
kadar HB, bahkan beberapa
orang justru meningkat.Amenorhe pada sekitar25 % akseptor minimal 90 hari pada tahun pertama -
Pengaruh terhadap reproduksi. Tidak ada efek samping yang berat dari organ reproduksi, kista ovariun transien pada 10 % bakseptor, biasan ya akan regresi sendiri dalam waktu 6 minggu. Angka kejadian kehamilan ektopik sebesar 1,5 per 1000 akseptor.Fertilitas kembali setelah pelepasan berlang sung cepat, 50 % hamil dalam waktu 3 bulan, dan 86 % dalam waktu 12 bulan. Implan tidak mengganggu produksi air susu ibu, dan tidak terbukti menimbulkan kelainan pada bayi yang menyusui
-
Implan sedikit sekali menimbulkan kelainan sistemik, pengaruh terhadap metabolisme lemak masih kontroversial, hanya ditemukan sedikit gangguan pada fungsi hepar, faal hemostasis, metabolisme karbohidrat, tekanan darah, imenoglobulin, elektrolit dan berat badan
4.Jenis Implan
Ada 2 macam implan yaitu; 1) Biodegradable implan: Efektif memberikan perlindungan selama 12-18 bulan , bahan pembawa progestinnya kapsul dapat larut dan dapat diserap oleh tubuh tanpa perlu dikeluarkan lagi. Jenis implan ini yaitu capronor dan pellets 2) Non biodegradable
implan,
adalah
berbahan
kapsul silastik
levonolgestrel yang tidak dapat larut dan diserap oleh tubuh
berisi
dan harus
dikeluarkan setelah masa perlindungan kontrosepsinya berakhir. Jenis ini
diantaranya norplant 6 kapsul, Norplant 2, Implanon, Indoplant, Sino implant
5.Indikasi
Indikasi pemakaian implan ialah wanita yang tidak ingin hamil dalam jangka waktu 2-5 tahun dan minimal mempunyai satu anak, indikasi utama nya ialah wanita yang tidak ingin punya anak lagi namun masih belum mau menjalani sterilisasi
6.Kontra indikasi
- Hamil atau diduga hamil - Mengalami perdarahan pervagina yang tidak diketahui penyebabnya - Mengalami tromboplebitis aktif atau trombo emboli - Penyakit hati akut - Tumor ginekologi jinak dan ganas - Punya riwayat hipertensi, penyakit jantung, Diabetus militus,dan penyakit pembuluh darah otak - Hati – hati pada ibu yang mengalami gangguan menstruasi , gangguan berat badan ( > 70 kg), pecandu rokok
7.Cara Pemasangan Implan
PERSIAPAN PEMASANGAN 1. Tanyakan dengan seksama apakah klien telah mendapatkan konseling tentang prosedur pemasangan implan 2. Periksa kembali rekam medis dan lakukan penilaian lanjutan bila ada indikasi 3. Tanyakan adanya reaksi alergi terhadap anestesi 4. Persilahkan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air mengalir serta membilasnya sampai tidak tersisa sabun lagi 5. Bantu kilen naik ke meja periksa 6. Tutup tempat tidur klien dan penyangga lengan dengan kain bersih
7. Persilahkan klien berbaring dengan lengan kiri ( kanan untuk yang kidal) diletakkan pada penyangga posisi lurus atau sedikit bengkok keatas sesuai klinisi untuk memudahkan pemasangan 8. Tentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm diatas lipatan siku, gunakan pola dan spidol untuk menandai tempat insisi yang akan dibuat ke 2 kapsul yang akan dipasang Siapkan alat alat dan buka 9. bungkus steril tanpa menyentuh alat didalam nya 10. Buka kemasan steril implanon set dan jatuhkan pada kain steril
TINDAKAN SEBELUM PEMASANGAN IMPLAN 1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain bersih 2. Pakai sarung tangan steril 3. Atur alat dan bahan sehingga mudah dicapai Persiapan alat : Bak peralatan dialas kain steril yang berisi sepasang sarung tangan, 1 cucing untuk betadin, 1 cucing untuk tempat kapsul implan, pinset anatami, depers, kasa steril, spuit 5 CC dan ditutup kain steril. Disiapkan Lidokain 1 %, Aquabides, band-aid, verband, Implanon 2 steril (1set) yang berisi skalpel dengan gagang, trokar yang berisi batang implan, pendorong. 4. Persiapkan tempat insisi dengan larutan anti septik, gunakan klem steril untuk memegang kasa dan mengusap dari tempat yang akan di insisi kearah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8-13 cm dan biarkan kering ( sekitar 2 menit ) 5. Pasang duk lubang steril untuk menutupi lengan
PEMASANGAN KAPSUL 1. Pastikan klien tidak alergi terhadap obat anestesi, isi alat suntik dengan 3 ml obat anestesi (1 % tanpa epineprin) 2. Masukkan jarum tepat pada tempat insisi ( 0,3-0,5 ml), lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk pembuluh darah suntikkan sedikit obat anestesi untuk membuat gelembung kecil , tanpa memindahkan jarum
masukkan kebawah kulit,(subdermis) sekitar 4 cm kemudian tarik sambil memasukkan obat anestesi sebanyak 1 ml, selanjutnya sesuai pola 3. Pegang skalpel dengan sudut 45 °, buat insisi dangkal hanya untuk menebus kulit ( 2mm) 4. Regangkan kulit ditempat pemasangan dan masukkan jarum insetr tepat dibawah kulit sampai masuk seluruh panjang jarum inseter , pasang pendorong inseter 5. Tarik secara perlahan jarum sambil menopang inseter ditempatnya untuk menempatkan 1 kapsul 6. Geser jarum masukkan kearah sesuai pola dan tarik jarum sehingga kapsul kedua akan terpasang 7. Sebelum mencabut trokar raba kapsul untuk memastikan semua kapsul sudah terpasang dengan baik 8. Ujung dari kapsul tidak ada ditepi luka insisi 9. Keluarkan trokar pelan-pelan
TINDAKAN PASKA PEMASANGAN 1.Tekan tempat insisi dengan kasa selama 1 menit untuk menghentikan perdarahan 2.Bersihkan tempat pemasangan dengtan kasa berantiseptik 3.Dekatkan luka insisi dan tutup dengan ban aid 4.Periksa adanya perdarahan , tutup daerah pemasangan dengan verban pembalut untuk hemostasis dan mengurangi memar 5.Masukkan alat- alat dan sarung tangan dalam air klorin dan rendam 10 menit 6.Buang kasa/ depper pada sampah medis 7.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemidian keringkan 8.Buat catatan rekam medik tempat pemasangan 9.Amati klien selam 15-20 menit untuk mengamati adanya perdarahan 10.Berikan petunjuk perawatan luka insisi setelah pemasangan yaitu : luka tidak terkena air selama 3 hari, kontrol setelah 1 minggu
8.Efek sampimg dan cara penanggulangan
1) Perubahan pola haid yang terjadi pada 60 % akseptor pada tahun pertama setelah insersi yang berupa pertambahan hari perdarahan 1 siklus, perdarahan bercak, berkurangnya panjang siklus dan amenore. Cara penanganan: - Konseling : beri penjelasan bahwa gangguan haid ini paling sering terjadi pada bulan 3-6, setelah itu gangguan akan berkurang dengan sendirinya - Lakukan pemeriksaan fisik dan ginekologi , pastikan tidak ada penyebab l, termasuk evaluasi kemungkinan kehamilan - Estrogen dapat diberikan : etinil estradiol 0,05 mg tiap 12 jam selama 7-21 hari atau conyugated estrogen 1,25-2,5 mg selama 7-21 hari dan vitamin 1 kapsul selama 5 hari - Pil oral kombinasi 2x1 selama 10-14 hari - Vitamin atau plasebo sambil konseling - Kuret apabila dengan pengobatan medikamentus tidak berhasil 2) Efek samping lokal : - Keradangan Berikan antibiotik : ampisilin 500 mg 3x sehari selama 5 hari atau tetracycline 500 mg 3x sehari selama 5 hari - Abses Implan harus diangkat dan pus harus dikeluarkan, berkan antibiotik ampisillin 500 mg 4 x sehari selama 5 hari atau tetracycline 500 mg 4x sehari selama 5 hari - Migrasi Tidak perlu tindakan , cukup diamati tempat migrasi untuk pelepasan - Ekspulsi Ganti dengan batang yang baru sesuai dengan jumlah batang yang ekspulsi - Alergi Berikan anti histamin : CTM 3 x 1 tablet/ hari selama 5 hari. Bila tidak sembuh implan harus dicabut
II. Konsep Asuhan Kebidanan pada Akseptor Implan
PENGKAJIAN Tanggal/pukul : Tempat
oleh :
:
I.Data subyektif 1.1 Identitas Nama Ibu :
Nama Suami :
Umur
:
Umur
:
Agama
:
Agama
:
Pendidikan:
Pendidikan
:
Pekerjaan :
Pekerjaan
:
Alamat
:
1.2 Keluhan utama : Keluhan dan keinginan yang dirasakan ibu, sehingga ibu d atang ke klinik: Ibu mengatakan habis melahirkan 1 bulan, belum bersenggama, atau ibu sedang menstruasi dan akan memakai kontrasepsi jangka panjang ( 3 tahun ) 1.3 Riwayat Menstruasi: Menarche :
Dismenore :
Siklus
:
Flour Albus :
Lama
:
Teratur/tidak:
Sifat
:
Haid terakhir: Perdarahan : 1.4 Riwayat obstetri Jumlah anak
: minimal 1 anak
Jumlah anak hidup: minimal 1 anak Lahir mati
:
Umur anak terkacil : KB yang pernah digunakan: untuk yang ganti cara, tanyakan alasan ganti cara 1.5 Riwayat kesehatan klien : Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit hipertensi, jantung, diabetus militus, hepatitis, tumor kandungan, tidak mengalami perdarahan, tidak hamil
1.6 Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan anggota keluarga tidak mempunyai penyakit hipertensi, Diabetus Militus, Kanker, penyakit ginjal II Data obyektif Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: composmentis
Tekanan darah
: 100/70 – 140/80 mmhg
Nadi
: 72-88x/menit
Suhu
: 36- 37°C
Pernafasan
: 16- 24x /menit
Pemeriksaan fisik : - Muka
: tidak pucat
- Mata
: tidak anemis, tidak ikterus
- Mulut
: tidak pucat
- Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena yugolaris
- Payudara - Abdomen
: bentuk normal, tidak teraba tumor : tidak ada tanda kehamilan, tidak ada pembesaran uterus, tidak ada kelainan
- Vulva
: darah haid
- Anus
: tidak ada hemoroid.
- Ekstrimitas atas / bawah
: tidak ada varices dan odema, reflek
patela(+)
Pemeriksaan dalam
: tidak ada pembesaran uterus,
Inspekulo
: portio licin, tidak ada tanda – tanda tumor
III Asesesment : NY..... calon Akseptor Implan IV Planning : 1.Memberikan konseling pra pemasangan implan
E/ Klien memilih alat kontrasepsi sesuai dengan keinginan dan bersedia dipasang implan 2.Mempersiapkan pemasangan implan: - Alat - Tempat - Pasien - Petugas E/ persiapan pemasangan selesai 3.Memasang Implan E/ Implan terpasang dengan baik 4. Memberikan konseling paska pemasangan implan E/ Klien mengerti tentang perawatan luka dirumah 5.Melakukan dekontaminasi alat bekas pemasangan 6.Melakukan pencatatan rekam medik dan kartu KB E/ tindakan pemasangan tercatat di rekam medik dan kartu KB 7.Menganjurkan kontrol 1minggu lagi atau sewaktu- waktu jika ada keluhan: perdarahan, Implannya keluar( ekspulsi), ada nanah. E/ klien memahami anjuran yang diberikan
BAB 3 TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Tanggal/pukul : 16 Maret 2011 /10.30 WIB Oleh
: Sri Eka Aprilia
Tempat
: Rumah Bersalin Ibu Kartini
I.Data subyektif
1.1 Identitas Nama Ibu
: NY. R
Nama Suami
: Tn. S
Umur
: 35 th
Umur
: 38 th
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Mes Ampel IV no 51
1.2 Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan telah memakai KB suntik (3 bulan sekali ), ingin ganti cara KB implan. 1.3 Keluhan utama : Ibu mengatakan tidak ada keluhan 1.3 Riwayat Menstruasi: Menarche
: 13 th
Dismenore : Tidak
Siklus
: 28 hari
Flour Albus : Tidak
Lama
: 7 hari
Teratur/tidak: Teratur
Sifat
: Encer
Haid terakhir
: 12 Maret 2011
Perdarahan
: Tidak
1.4 Riwayat obstetri Jumlah anak
: 2 anak
Jumlah anak hidup: 2 anak
Lahir mati
:-
Umur anak terkacil : 7 th KB yang pernah digunakan: suntik, ingin ganti cara 1.5 Riwayat kesehatan klien : Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit hipertensi, jantung, diabetus militus, hepatitis, tumor kandungan, tidak mengalami perdarahan, tidak hamil 1.6 Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan anggota keluarga tidak mempunyai penyakit hipertensi, Diabetus Militus, Kanker, penyakit ginjal
II Data obyektif
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: composmentis
Tekanan darah
: 110/ 70mmhg
Nadi
: 88x/menit
Suhu
: 36°C
Pernafasan
: 20 x /menit
Berat Badan
: 66 kg
Pemeriksaan fisik : -
Muka
: Tidak pucat
-
Mata
: Tidak anemis, tidak ikterus
-
Mulut
: Tidak pucat
-
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada
pembesaran vena yugolaris -
Payudara : Bentuk normal, tidak teraba tumor
-
Abdomen : Tidak ada tanda kehamilan, tidak ada pembesaran uterus, tidak ada kelainan
-
Vulva
: Darah haid masih ada
-
Anus
: Tidak ada hemoroid.
-
Ekstrimitas atas / bawah : tidak ada varices dan odema, reflek patela(+)
III Asesesment :
NY R calon Akseptor KB Implant Masalah
: Tidak ada
Kebutuhan
: KIE Alkon Implant
IV Planning :
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan tentang keadaan ibu E/ Keadaan ibu baik, TD 110/70 mmHg, N 88x/menit, R 20x/menit 2. Memberikan KIE pra pemasangan implan meliputi prosedur pemasangan, efeksamping Implant, indikasi dan kontraindikasi pemasangan implant E/ Ibu telah mengerti penjelasan yang diberikan, ibu memilih alat kontrasepsi sesuai dengan keinginan dan bersedia dipasang implan 3. Menanyakan kepada ibu apakah ibu mempunyai alergi terhadap obat anastesi E/ Ibu mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat anastesi 4. Membuat persetujuan tindakan (informed consent) E/ Ibu telah menandatangani lembar persetujuan tindakan (Informed Consent) 5. Mempersiapkan pemasangan implan: - Alat - Tempat - Pasien - Petugas E/ Persiapan pemasangan selesai 6. Memasang Impant sesuai prosedur E/ Implan terpasang dengan baik 7. Memberikan KIE paska pemasangan implant E/ Ibu mengerti penjelasan yang telah diberikan 8. Melakukan dekontaminasi alat bekas pemasangan E/ Alat telah di dekontaminasi dan di sterilkan
9. Melakukan pencatatan rekam medik dan kartu KB E/ Tindakan pemasangan tercatat di rekam medik dan kartu KB 10. Menganjurkan kontrol 3 hari lagi atau sewaktu- waktu jika ada keluhan: perdarahan, Implannya keluar( ekspulsi), ada nanah. E/ Ibu memahami anjuran yang diberikan
BAB 4 PEMBAHASAN
Dari asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny Rika calon akseptor KB implant didapatkan : 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan baik karena adanya kerjasama yang baik antara ibu dengan petugas. Pengkajian dilakukan berdasarkan data-data yang fokus untuk menegakkan diagnosa dan masalah pada ibu. Pada data obyektif keadaan ibu baik, ibu memenuhi indiksasi pemasangan dan tidak terdapat kontraindikasi pemakaian alat kontrasepsi implant. 2. Asessment Berdasarkan hasil pengkajian data, dilakukan interpretasi data. Dalam hal ini tidak didapatkan adanya kesenjangan antara teori dan kenyataan terbukti dalam kusus muncul diagnosa Ny R calon akseptor Kb implant. Karena keadaan ibu dalam keadaan baik dan tidak ditemukannya masalah, dan kebutuhan ibu adalah KIE tentang alat kontrasepsi implant. 3. Planning Adapun rencana asuhan yang diberikan sebagai asuhan kebidanan sudah disesuaikan dengan diagnose dan masalah yang ada. Pada evaluasi terlihat bahwa semua planning telah dilakukan dengan baik.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 1.1 SIMPULAN
Simpulan yang dapat diambil dari uraian asuhan kebidanan pada ibu calon akseptor KB implant di atas bahwa dari hasil pengkajian data subyektif dan data obyektif, mahasiswa mampu membuat diagnosa, masalah maupun kebutuhan, serta memberikan intervensi yang tepat. Jika intervensi dapat dilakukan dengan baik maka akan didapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan. 1.2 SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menambah kepustakaan yang telah dimiliki dan diharapkan juga dapat menambah kajian baru serta dapat dijadikan bahan rujukan untuk penyusunan laporan yang akan datang. 2. Bagi Tempat Praktik. Sebagai bahan masukan dalam pemberian asuhan kebidanan pada ibu calon akseptor KB Implant. 3. Bagi Mahasiswa lain Dapat dijadikan pertimbangan dasar atau bahan data untuk penyusunan laporan selanjutnya dengan keluhan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Hanifah wiknjosastro, 2003. Keluarga Berencana. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Ali Baziad,2002. Kontrasepsi Hormonal . Jakarta : yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Manuaba, IBG. 2004. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Bidan. Jakarta: EGC. Bag/SMF ilmu kebidanan dan kandungan, 2008. Pedoman Diagnosis dan terapi. Surabaya: Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo .....,2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Rustam Mochtar, 2000. Sinopsis Obstetri: Obstetri operatif dan obstetri Sosial . Jakarta :EGC