LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULUA N ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTHUHAN ELIMINASI URINE
A. Peng Penger erti tian an
Elimin Eliminasi asi merupa merupakan kan proses proses pembua pembuanga ngan n sisa-si sisa-sisa sa metabol metabolism ism tubuh. tubuh. Pebuangan Pebuangan dapat melalui melalui urin ataupun bowel. Eliminasi Eliminasi urine normalnya normalnya adalah pengeluaran cairan. Proses pengeluaran ini sangat bergantung pada fungsi-fingsi orga organ n elim elimin inas asii urin urinee sepe sepert rtii ginj ginjal al,, uret ureter er,, blad bladde derr, dan dan uret uretra ra.. Ginj Ginjal al memindahkan air dari darah dalam bentuk urine. Ureter mengalirkan urine ke bladder. Dalam bladder urine ditampung sampai mencapai batas tertentu yang kemudian kemudian dikeluarkan dikeluarkan melalui melalui uretra. uretra. !arwoto !arwoto,, "a "artona rtonah, h, #$$%, #$$%, &ebutuhan &ebutuhan Dasar 'anusia dan Proses &eperawatan Edisi (, halaman )*+ Gang Ganggu guan an elimi elimina nasi si urin urinee adal adalah ah kead keadaan aan keti ketika ka seoran seorang g indi indii idu du mengal mengalami ami atau berisi berisiko ko mengala mengalami mi disfun disfungsi gsi elimina eliminasi si urine. urine. ynda ynda uall uall /arpenitro-'oyet, #$0$, 1uku 2aku Diagnosis &eperawatan Edisi 0(, hal )*#+.
0. 3isiologi 4rgan yang berperan dalam proses terjadinya eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. a. Ginjal Ginjal menyaring bagian dari darah untuk dibuang dalam bentuk urine sebagai 5at sisa yang tidak diperlukan tubuh. 1agian ginjal terdiri atas nefron nefron,, yang yang merupa merupakan kan unit unit dari dari struktu strukturr ginjal ginjal yang yang berjum berjumlah lah kurang lebih satu juta nefron. 'elalui nefron urine disalurkan ke dalam bagian pelis ginjal, kemudian disalurkan melalui ureter ke kandung kemih. 6.65i5, #$$* 7 %#+ b. &andung &emih &andung kemih merupakan sebuah kantong yang terdiri atas otot halus yang berfungsi sebagai penampung air seni urine+. Dalam kandung kemih, kemih, terdap terdapat at lapisan lapisan jaringa jaringan n otot otot yang yang memanja memanjang ng diteng ditengah ah dan melingkar disebut sebagai detrusor dan berfungsi untuk mengeluarkan
urine. Pada dasar kandung kemih, terdapat lapisan tengah jaringan otot yang berbentuk lingkaran bagian dalam atau disebut sebagai otot lingkar yang yang berfu berfung ngsi si menj menjag agaa salur saluran an anta antara ra kand kandun ung g kemi kemih h dan dan uret uretra ra sehing sehingga ga uretra uretra dapat dapat menyal menyalurk urkan an urine urine dari kandun kandung g kemih kemih keluar keluar tubuh. 6.65i5, #$$* 7 %#+ Peny Penyal alur uran an rang rangsa sang ngan an ke kand kandun ung g kemi kemih h dan dan rang rangsa sang ngan an monito monitoris ris ke otot otot lingka lingkarr bagian bagian dalam dalam
diatur diatur oleh sistem sistem simpatis. simpatis.
6kibat 6kibat dari dari rangsan rangsangan gan ini, ini, otot otot lingka lingkarr menjadi menjadi kendur kendur dan terjadi terjadi kontraksi sphincter bagian dalam sehingga urine tetap tertinggal dalam kandung kandung kemih. kemih. 2istem parasimpatis menyalurkan menyalurkan rangsangan motoris kandung kemih dan rangsangan penghalang ke bagian dalam otot lingkar. 8angsangan ini dapat menyebabkan terjadinya kontraksi otot detrusor dan kendurnya sphincter. 6.65i5, #$$* 7 %#+ c. Uretra Uretra merupakan organ yang berfungsi untuk mengeluarkan urine ke bagian luar. 3ungsi uretra pada wanita mempunyai fungsi yang berbeda dengan dengan yang yang terdap terdapat at pada pada pria. pria. Pada Pada pria, pria, uretra uretra diguna digunakan kan sebaga sebagaii tempat pengaliran urine dan sistem reproduksi berukuran panjang 9#$ cm. pada pria uretra uretr a terdiri dari ( bagian, uretra prostatik, uretra membranosa, me mbranosa, dan uretra kaernosa. kaernosa. Pada wanita uretra memiliki panjang :-%,) cm dan hanya berfungsi untuk mengeluarkan urine ke bagian luar tubuh. Potter, #$$)+ 2alu 2alura ran n perk perkem emiha ihan n dilap dilapisi isi memb membra rane ne muko mukosa sa dimu dimula laii dari dari meatus uretra hingga ginjal. 2ecara normal, mikroorganisme tidak ada yang bisa melewati uretra bagian bawah, namun membrane mukosa ini pada keadaan patologis yang terus-menerus akan menjadikannya sebagai media yang baik untuk pertumbuhan beberapa patogen. 6.65i5, #$$* 7 %(+
#. Pros Proses es 1erk 1erkem emih ih 1erkemih merupakan proses pengosongan esika urinaria kandung kemih+. ;esika urinaria dapat menimbulkan rangsangan saraf bila urinaria
berisi 9#)$ - :)$ cc pada dewasa+ dan #$$ - #)$ cc pada anak-anak+. 6.65i5, #$$*7 %(+ 'ekanisme berkemih terjadi karena esika urinaria berisi urine yang dapat menimbulkan rangsangan pada saraf-saraf di dinding esika urinaria. &emudian rangsangan tersebut diteruskan melali medulla spinalis ke pusat pengontrol berkemih yang terdapat di korterks serebral. 2elanjutnya otak memberikan impuls
%?+ b. arutan :?+ 0+ arutan organik 7 urea, ammonia, kreatin, dan asam urat.
#+ arutan anorganik 7 natrium sodium+, klorida, kalium potassium+, sulfat, magnesium, fosfor. @atrium klorida merupakan garam yang paling banyak. 6.65i5, #$$*7 ($%+
(. 3aktor Aang 'empengaruhi Eliminasi Urine 0+ Diet dan asupan intake+ umlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi output urine. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk. 2elain itu minum kopi dapat meningkatkan pembentukan urine. 6.65i5, #$$*7 %:+ #+ 8espons bagaimana awal berkemih &ebiasaan
mengabaikan
keinginan
awal
untuk
berkemih
dapat
menyebabkan urine banyak tertahan di dalam esika urinaria, sehingga mempengaruhi ukuran esika urinaria dan jumlah pengeluaran urine. 6.65i5, #$$*7 %:+ (+ Gaya hidup Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. =al ini terkait dengan tersedianya toilet. 6.65i5, #$$*7 %:+ :+ 2tress psikologis 'eningkatnya stress dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. =al ini karena meningkatnya sensitiitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi. 6.65i5, #$$*7 %:+ )+ !ingkat aktiitas Eliminasi urine membutuhkan tonus otot esika urinaria yang baik untuk fungsi sphincter. &emampuan tonus otot didapatkan dengan beraktiitas.
=ilangnya tonus otot esika urinaria dapat menyebabkan kemampuan pengontrolan berkemih menurun. 6.65i5, #$$*7 %:+ %+ !ingkat perkembangan !ingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat mempengaruhi pola berkemih. =al tersebut dapat ditimbulkan pada anak, yang lebih memiliki kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. @amun, kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat dengan bertambahnya usia. 6.65i5, #$$*7 %)+ B+ &ondisi penyakit &ondisi penyakitt dapat mempeengaruhi produksi urine, seperti diabetes meelitus. 6.65i5, #$$*7 %)+ *+ 2osiokultural 1udaya dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine, seperti adanya kultur masyarakat tertentu yang melarang untuk buang air kecil di tempat tertentu. 6.65i5, #$$*7 %)+ >+ &ebiasaan seseorang 2eseorang yang memiliki kebiasaan berkemih di toilet, biasanya memiliki kesulitan untuk berkemih dengan melalui urineal
Pembedahan berefek menurunkan filtrasi glomerulus sebagai dampak dari pemberian obat anstesi sehingga menyebabkan penurunan jumlah produksi urine. 6.65i5, #$$*7 %)+ 0#+ Pengobatan Pemberian tindakan pengobatan dapat berdampak pada terjadinya peningkatan atau penurunan proses perkemihan. 'isalnya pemberian obat diuretic dapat meningkatkan jumlah urine, sedangkan obat antikolinergik dan anti hipertensi dapat menyebabkan retensi uine. 6.65i5, #$$*7 %)+ 0(+ Pemeriksaan diagnostik Pemeeriksaan diagnostik ini juga dapat mempengaruhi kebutuhan eliminasi urine, khususnya prosedur-pprosedur yang berhubungan dengan tindakan pemeriksaan saluran kemih seperti intra enus pyelogram C;P+. Pemeriksaan ini dapat membatasi jumlah asupan sehingga mengurangi produksi urine. 2elain itu tindakan sisteskopi dapat menimbulkan edema local pada uretra. 6.65i5, #$$*7 %)+
:. Gangguan<'asalah &ebutuhan Eliminasi Urine a. 8etensi urine 8etensi urine merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih. =al ini menyebabkan distensia esika urinaria atau merupakan keadaan ketika seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap. Dalam keadaan distensi esika urinaria dapat menampung urine sebanyak (.$$$ :.$$$ ml urine. 6.65i5, #$$* 7 %%+ !anda klinis retensi 7 0+ &etidaknyamanan daerah pubis.
#+ Distensi esika urinaria. (+ &etidaksanggupan untuk berkemih. :+ 2ering berkemih saat esika urinaria berisi sedikit urine #)-)$ ml+. )+ &etidakseimbangan jumlah
urine
yang dikeluarkan
dengan
asupannya. %+ 'eningkatnya keresahan dan keinginan berkemih. B+ 6danya urine sebanyak (.$$$- :.$$$ ml dalam kandung kemih. Penyebab 7 0+ 4perasi pada daerah abdomen bawah, pelis, esika urinaria. #+ !rauma sumsum tulang belakang. (+ !ekanan uretra yang tinggi karena otot detrusor yang lemah. :+ 2phincter yang kuat. )+ 2umbatan striktur uretra dan pembesaran kelenjar prostat+. 6.65i5, #$$* 7 %%+ b. Cnkontinensia urine Cnkontinensia urine merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau menetap untuk menetap unttuk mengontrol ekskresi urine. 2ecara umum penyebab dari inkontinensia urine adalah7 proses penuaan aging process+, pembesaran kelenjar prostat, serta penurunan kesadaran, serta penggunaan obat narkotik. 6.65i5, #$$* 7 %%+
c. Enuresis
Enuresis
merupakan
menahan
kemih
mengompol+
yang
diakibatkan tidak mampu mengontrol sphincter eksterna. 1iasan ya enurisis terjadi pada anak atau orang jompo. Umumnya enurisis terj adi pada malam hari. 3aktor penyebab enurisis 7 0+ &apasitas esika urinaria lebih besar dari normal. #+ 6nak-anak yang tidurnya bersuara dari tanda-tanda dari indikasi keinginan berkemih tidak diketahui. =al itu mengakibatkan terlambatnya bangun tidur untuk untuk ke kamar mandi. (+ ;esika urinaria peka rangsang, dan seterusnya, tidak dapat menampung urine dalam jumlah besar. :+ 2uasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah. )+ 4rang tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatasi kebiasaannya tanpa dibantu dengan mendidiknya. %+ Cnfeksi saluran kemih, perubahan fisik, atau neurologis sistem perkemihan. B+ 'akanan yang banyak mengandung garam mineral. *+ 6nak yang takut jalan gelap untuk ke kamar mandi. 6.65i5, #$$* 7 %B+ d. Perubahan pola eliminasi urine. Perubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan seseorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik, sensorik, dan infeksi saluran kemih. Perubahan pola eliminasi terdiri atas7 0. 3rekuensi 3rekuensi merupakan banyaknya jumlah berkemih dalm sehari. Peningkatan frekuensi berkemih dikarenakan meningkatnya jumlah cairan yang masuk. 3rekuensi yang tinggi ttanpa suatu tekanan asupan
cairan dapat disebabkan sistisis. 3rekuensi tinggi dapat ditemukan juga pada keadaan stress
mengalami
inkontinensia jika tidak berkemih. Pada umumnya anak kecil memiliki kemampuan yang buruk dalm mengontrol sphincter eksternal. 1iasanya perasaan ingin segera berkemih terjadi pada anak karena kurangnya kemampuan pengontrolan pada sphincter. 6.65i5, #$$* 7 %B+ (. Disuria Disuria adalah rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih. =al ini sering ditemukan pada penyakit infeksi saluran kemih, trauma, dan striktur uretra. 6.65i5, #$$*7%B+ :. Poliuria Poliuria merupakan produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, tanpa adanya peningkatan asupan cairan. 1iasanya, ditemukan pada penyakit diabetes dan GG&. 6.65i5, #$$* 7 %B+ ). Urinari 2upresi Urinaria supresi adalah berhentinya produksi urie secara mendadak. 2ecara normal, urine diproduksi oleh ginjal pada kecepatan %$ 0#$ ml
B. Gejala dan Tanda (Data a!"r# in"r$
0. Gangguan eliminasi urine 'ayor =arus ada, satu atau lebih+ 'elaporkan atau mengalami masalah eliminasi urine, seperti7 Dorongan berkemih urgensia+
'enetes
2ering berkemih
Distensi kandung kemih
Hesitancy keraguan+
Cnkontinensia
@okturia
;olume urine residu yang banyak
Enuresis
#. Cnkontinensia fungsional 'ayor harus ada+ Cnkontinensia sebelum atau selama usaha mencapai toilet.
(. Cnkontinensia urine refleks 'ayor harus ada, satu atau lebih+ •
&ontraksi kandung kemih yang tidak dihambat
•
8efle inolunter yang menimbulkan berkemih spontan
•
&ehilangan sebagian atau menyeluruh sensasi penuhnya kandung kemih atau dorongan berkemih
:. Cnkontinensia stres 'ayor harus ada, satu atau lebih+ Cndiidu melaporkan pengeluaran urine biasanya kurang dari )$ ml+ yang terjadi dengan peningkatan tekanan abdominal akibat berdiri, bersin, batuk, berlari atau mengangkat benda berat.
). Cnkontinensia kontinu 'ayor harus ada+ •
6liran urine terus-menerus tanpa distensi
•
@okturia lebih dari # kali selama tidur
•
Cnkontinensia berulang pada terapi lain
'inor mungkin ada+ •
!idak menyadari isyarat kandung kemih untuk berkemih
•
!idak menyadari inkontinensia
%. Cnkontinensia urgensia 'ayor harus ada+ !ergesa-gesa untuk berkemih yang diikuti oleh inkontinensia
B. Cnkontinensia overflow 'ayor harus ada, satu atau lebih+ •
Distensi kandung kemih tidak berhubungan dengan etiologi yang akut dan reersibel Fdapat pulih+
•
Distensi kandung kemih disertai sering berkemih dalam jumlah sedikit atau menetes inkontinensia (overflow)
•
8esidu urine 0$$ ml atau lebih
'inor mungkin ada+ Cndiidu mengatakan bahwa kandung kemihnya teras tidk kosong setelah berkemih.
%. P"&"n Ma'ala&
Disfungsi organ eliminasi urine
8espon berkemih
&ondisi penyakit
'enahan urine
Prostat
Pembedahan
Diabetes militus
Pengobatan
Penurunan produksi urine
Perubahan pola miksi
'engakibatkan
'engakibatkan !erganggunya pola berkemih Gangguan eliminasi urine
D. Peeri'aan Diagn"'ti
a. Pemeriksaan urine urinalisis+7 •
"arna @ormal7 jernih kekuningan+
•
Penampilan @ormal7 jernih+
•
1au @ormal7 beraroma+
Peningkatan produksi urine
Cnkontinensia Urin
8etensi Urine
2tress psikologis
•
p= @ormal7 :,)-*,$+
•
1erat jenis @ormal7 0,$$)-0,$($+
•
Glukosa @ormal7 negatif+
•
&eton @ormal7 negatif+
b. &ultur urine @ormal7 kuman fatogen negatif+ !arwoto, "artonah, #$$%, &ebutuhan Dasar 'anusia dan Proses &eperawatan Edisi (, halaman %:+
E. Penatala'anaan Medi'
0. 'enolong 1uang 6ir &ecil menggunakan urinal dan pispot 'enolong 16& menggunakan urinal dan pispot merupakan tindakan keperawatan dengan membantu pasien yang tidak dapat 16& sendiri ke kamar kecil dan pada pasien bedres #. 'elakukan kateterisasi &ateterisasi merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan eliminasi. Penatalaksanaan medis penggunaan kateter ada ( cara yaitu 7 straight kateter , foley kateter, dan three way (. 'enggunakan kondom kateter 'enggunakan kondom kateter merupakan tindakan keperawatan dengan cara memberikan kondom kateter pada pasien yang tidak mampu mengontrol berkemih.
). Pengajian Ke*era+atan
Pengkajian pada kebutuhan eliminasi urine meliputi sebagai berikut 6. 65i5 6limul =idayat, 'usrifatul Uliyah, #$0), Pengantar &ebutuhan Dasar 'anusia Edisi # - 1uku #+ 0. &ebiasaan berkemih
Pengkajia
ini
meliputi
bagaimana
kebiasaan
berkemih
serta
hambatannya. 3rekuensi berkemih bergantung pada kebiasaan dan kesempatan. 1anyak orang berkemih setiap hari pada waktu bangun tidur dan tidak memerlukan waktu berkemih pada malam hari.
#. Pola berkemih a. 3rekuensi berkemih 3rekuensi berkemih menentukan berapa kali indiidu berkemih dalam waktu #: jam. b. Urgensi Perasaan seseorang untuk berkemih seperti seseorang sering ke toilet karena takut mengalami inkontinensia jika tidak berkemih. c. Disuria &eadaan rasa sakit atau kesulitan saat berkemih. &eadaan demikian dapat ditemukan pada striktur uretra, infeksi saluran kemih, trauma pada esika urinaria, dan uretra. d. Poliuria &eadaan produksi urine yang abnormal dalam jumlah besar tanpa adanya peningkatan asupan cairan. &eadaan demikian dapat terjadi pada penyakit diabetes militus, defisiensi 6D=, dan penyakit ginjal kronik. e. Urinaria supresi &eadaan produksi urine yang berhenti secara medadak. 1ila produksi urine kurag dari 0$$ ml
(. ;olume urine
olume urine menentukan berapa jumlah urine yang dikeluarka dalam waktu #: jam. 1erdasarkan usia, olume urine normal dapat ditentukan sebagai berikut. !abel ;olume Urine @ormal 1erdasarkan Usia @4 0 # ( : ) % B * > 0$
U2C6 0-# hari (-0$ hari 0$ hari-# bulan # bulan-0 tahun 0-( thun (-) tahun )-* tahun *-0: tahun 0: tahun-dewasa Dewasa tua
U'6=<=68C 0)-%$ ml 0$$-($$ ml #)$-:$$ ml :$$-)$$ ml )$$-%$$ ml %$$-B$$ ml B$$-0.$$$ ml *$$-0.:$$ ml 0.)$$ ml H 0.)$$ ml
,. 3aktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih a. Diet dan asupan diet tinngi protei dan natirum+ dapat mempengaruhi
jumlah urine yang dibentuk, sedangka kopi dapat meningkatkan jumlah urine -. Gaya hidup . 2tress psikologi dapat meingkatka frekuensi keinginan berkemih. d. !ingkat aktiitas
/. &eadaan urine
!abel &eadaan Urine N
KEADAAN
O 0
"arna
NORMAL
&ekuning-kuningan
INTERPRETASI
Urin berwarna oranye gelap menunjukkan adanya pengaruh obat, sedangkan warna merah dan kuning kecokelatan mengindikasikan
#
1au
6romatik
adanya penyakit 1au menyengat merupakan indikasi adanya masalah seperti infeksi atau
(
1erat jenis
0,$0$-0,$($
penggunaan obat tertentu 'enunjukkan adanya konsentrasi urine
:
&ejernihan
)
p=
!erang dan transparan
6danya kekeruhan karena mukus
2edikit asam :,)-B,)+
atau pus Dapat menunjukkan keseimbangan asam-basa, bila bersifat alkali menunjukkan adanya aktiitas
%
Protein
B
Darah
'olekul protein yang besar
bakteri Pada kondisi kerusakan ginjal,
seperti albumin, fibrinogen,
molekul tersebut dapat melewati
atau globulin tidak dapat
saringan masuk ke urine
disaring melalui ginjal-urine !ak tampak jelas
=ematuria menunjukkan trauma atau penyakit pada saluran kemih bagian
*
Glukosa
6danya sejumlah glukosa
bawah 6pabila menetap terjadi pada pasien
dalam urine tidak berarti bila
diabetes melitus
hanya bersifat sementara, misalnya pada seorang yang makan gula banyak
%. !anda klinis gangguan eliminasi urine seperti tanda retensi urine, inkontinensia urine, dan enuresis.
G. Da0tar Diagn"'a Ke*era+atan 1. In"ntinen'ia 2rinari2' 02ng'i"nal
Definisi 7 ketidakmampuan indiidu yang biasanya kontinen untuk mencapai toilet tepat waktu untuk menghindari kehilangan urine tanpa disengaja.
1atasan karakteristik •
'ampu mengosongkan kandung kemih dengan komplet
•
umlah waktu yang diperlukan untuk mencapai toilet melebihi lama waktu antara merasakan dorongan untuk berkemih dan tidak dapat mengontrol berkemih.
•
'engeluarkan urine sebelum mencapai toilet
•
'ungkin inkontinen hanya pada dini hari
'erasakan perlunya untuk berkemih
•
3aktor yang berhubungan •
3aktor lingkungan yang berubah
•
Gangguan kognisi
•
Gangguan penglihatan
•
&eterbatasan neuromuscular
•
3actor psikologis
•
&elemahan struktur panggul pendukung
3. Gangg2an eliina'i 2rine
Definisi Disfungsi pada eliminasi urine.
1atasan &arakteristik •
Disuria
•
2ering berkemih 6nyang-anyangan
•
• • • •
Cnkontinensia @okturia 8etensi Dorongan
•
3aktor yang berhubungan
•
•
4bstruksi anatomic
•
Penyebab multiple
•
Gangguan sensori motorik
•
Cnfeksi saluran kemih •
4. Reten'i Urine
DefinisiI Pengosongan kandung kemih tidak komplet
•
•
1atasan karakteristik
•
•
!idak ada haluaran urine
•
Distensi kandung kemih
• • • •
'enetes Dysuria 2ering berkemih Cnkontinensia aliran berlebih
• • •
8esidu urine 2ensasi kandung kemih penuh 1erkemih sedikit •
•
3aktor yang berhubungan
•
•
2umbatan
•
!ekanan ureter tinggi
•
Cnhibisi arkus refle
•
2fingter kuat •
H. Inter5en'i Ke*era+atan H ari6
D iagn"'a
T2j2an
Inter5en'i
Ra'i"nal
T e*era+ atan
anggal
'
•
enyesuai
Cn
kan dengan
•
•
2etelah
0.'onitor keadaan bladder 0.'embantu mencegah
diberikan
setiap # jam
distensi
asuhan
•
komplikasi
keperawa #.!ingkatkan aktiitas
atau
#.'eningkatkan
pelaksan
tan
dengan kolaborasi
kekuatan otot ginjal
aan
selama ...
dokter
dan fungsi bladder
#: jam diharapka n pola
(.&olaborasi dalam bladder (.'enguatkan otot dasar training :.=indari faktor pencetus
pelis :.'engurangi atau
eliminasi
inkontinensia urine
menghindari
urine
seperti cemas
inkontinensia
pasien
).&olaborasi dengan dokter ).'engatasi faktor
normal
dalam pengobatan dan
dengan
kateterisasi
kriteria
%.elaskan tentang
penyebab •
•
hasil7
•
Pengobatan
- 'engidentifikasi
•
&ateter
pengetahuan dan
•
Penyebab
diharapkan pasien
•
!indakan lainnya
keinginan berkemih - 1erespon tepat waktu terhadap dorongan berkemih
%.'eningkatkan
lebih kooperatif
- 'elakukan eliminasi secara mandiri - 'engosongkan kandung kemih secara tuntas - Urine residu pasca berkemih J0$$#$$ ml - !idak terjadi hematuria dan partikel pada urine - !idak ada rasa sakit •
'
enyesuai
•
pada saat berkemih 0.akukan penilaian kemih 2etelah •
Ga
diberikan
kan dengan
•
asuhan
yang komprehensif
keperawatan selama
berfokus pada
K
inkontinensia misalnya
#:
klien
output urine, pola
mengalami
berkemih, fungsi
pelaksan
diharapkan
aan
tidak gangguan
jam
eliminasi
urin, dengan kriteria
kognitif, dan masalah kencing praeksisten #.2ediakan
hasil7
- &andung kemih
waktu
yang
cukup
untuk
kosong secara
pengosongan
penuh
kemih 0$ menit+
- !idak ada residu urine J0$$-#$$ cc
(.'emantau
- 1ebas dari C2&
kandung
asupan
dan
keluaran
- Cntake cairan dalam :. 'emantau rentang normal
•
distensi
kandung kemih dengan palpasi dan perkusi
- !idak ada spasme bladder
- 1alance cairan •
'
enyesuai kan
seimbang 2etelah
•
•
8e
diberikan
asuhan
0.'onitor keadaan bladder 0.'enentukan masalah setiap # jam
keperawatan selama #.Ukur intake dan output
•
#.'emonitor
dengan
•
K
#:
pelaksan
diharapkan
aan
tidak
jam
cairan setiap : jam
klien (.1erikan cairan #.$$$
mengalami
retensi urine, dengan kriteria hasil7 - &andung kemih kosong secara penuh - !idak ada residu
ml
urine J0$$-#$$ cc %.akukan latihan - 1ebas dari C2& - !idak ada spasme bladder - 1alance cairan
pergerakan •
duduk berkemih •
*.2ediakan priacy untuk eliminasi •
•
>.&olaborasi dalam pemasangan kateter •
•
•
•
•
•
•
•
I. Re0eren'i
•
:.'encegah nokturia •
).'embantu memonitor keseimbangan cairan %.'eningkatkan fungsi ginjal dan bladder B.8elaksasi pikiran dapat meningkatkan
berkemih *.6gar pasien dapat mengeluarkan urine dengan nyaman
•
•
(.'enjaga defisit cairan
kemampuan
B.akukan relaksasi ketika
seimbang
keseimbangan cairan
>.Untuk pengeluaran urin
•
/arpenito-'oyet, ynda uall. #$0#. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 0(. akarta7 EG/.
•
=erdman, !. =eather. #$0#. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 202!20". akarta7 EG/.
•
=idayat, 6. 65i5 6limul dan Uliyah, 'usrifatul. #$0). #engantar Ke$utu%an Dasar &anusia 'disi 2!Buku 2. akarta7 2alemba 'edika.
•
=idayat, 6. 65i5 6limul. #$0#. #engantar Ke$utu%an Dasar &anusia: plikasi Konsep dan #roses Keperawatan. akarta7 2alemba 'edika.
•
=idayat, 6.65i5, dkk. #$$). Buku Saku #raktiku Ke$utu%an Dasar &anusia. akarta7 EG/
•
=idayat, 6.65i5, dkk. #$$*. Ketrapilan Dasar #raktek Klinik *ntuk Ke$idanan 'disi 2. akarta7 2alemba 'edika
•
&o5ier. #$00. +undaental Keperawatan volue edisi , . akarta7 EG/.
•
'ubarak L /hayatin. #$$*. Ke$utu%an Dasar &anusia. akarta7 EG/.
•
Pearce, E./. #$$>. natoi dan +isiologi *ntuk #araedis. akarta7 P! Gramedia
•
Potter, Patricia 6., Perry, 6nne Griffin. #$$). Buku -ar +undaental Keperawatan: Konsep #roses Dan #raktik. Edisi :. akarta 7 EG/.
•
!arwoto dan "artonah. #$$%. Ke$utu%an Dasar &anusia dan #roses Keperawatan 'disi /. akarta7 2alemba 'edika.
•
•
;aughans 1ennita ". #$0(. Keperawatan Dasar . Aogyakarta7 8pha Publishing. "ilkinson, udith '., 6hern, @ancy 8. #$0#. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis D 1ntervensi 1 Kriteria Hasil 3 . Edisi >. akarta7 EG/.
•
•
•
•
•
•
•
•
'engetahui
Gianyar, 0# 4ktober #$0)
•
Pembimbing Praktik
'ahasiswa
•
• • •
•
+
•
@CP.
@i "ayan &risma 6ndiani+ @C'. P$B0#$$0:$%(
• •
•
'engetahui Pembimbing 6kademik
•
•
•
• @2.C.G.6. 6ri 8asdini.,2.Pd., 2.&ep., '.Pd.+
@CP. 0>)>0$0)0>*%$(#$$0
•
•
•
•
•