ABSTRAK
Beberapa problem saat operasi pemboran dapat terjadi kapan saja. Pada lapisan shale atau clay yang permeabilitasnya hampir mendekati nol, tidak terjadi mud cake sehingga terjadi keruntuhan dinding sumur bor (washed out ) sehingga dinding sumur bor mengalami per besaran diameter. Sedangkan pada lapisan permeabel terjadi pengecilan l ubang sumur bor karena terjadi endapan lumpur pada dinding nya yang disebut mud cake. Analisa untuk mengetahui ketebalan mud cake dan diameter lubang bor dapat diketahui dengan menggunakan log tambahan yaitu Caliper Log. 1. PENDAHULUAN
Secara umum, analisa log dibedakan atas tiga kompenen, berupa Log Lithologi, Log Resistivity dan Log Porosity. Log Lithologi antara lain Gamma Ray (GR) Log dan Spontaneous Potential (SP) Log. Untuk Log Resistivity diantaranya adalah Induction Log. Sedangkan untuk Log Porosity terdiri dari Neutron Log dan Sonic Log.
intensitas radioaktif yang tinggi. Batubara oleh log sinar gamma ditunjukkan dengan nilai yang sangat rendah. Hal ini disebabkanbatubara berasal dari material organik sehingga tidak mempunyai komposisi unsur radioaktif.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Log Radioaktif adalah log yang menyelidiki intensitas radioaktif mineral yang mengandung radioaktif tertentu. Log Radioaktif ini terdiri dari Gamma Ray Log, Neutron Log dan Densiy Log. L og. 2.1. Gamma Ray Log Gamma Ray Log adalah suatu kurva yang menunjukan besaran intensitas radioaktif yang ada dalam formasi. Menurut Bassiouni (1994), log ini digunakan untuk mengukur intensitas radioaktif yang dipancarkan dari batuan yang didasarkan bahwa setiap batuan memiliki komposisi komponen radioaktif yang berbeda-beda. Unsur-unsur radioaktif itu adalah Uranium (U), Thorium (Th), dan Pottasium (K). Sinar gamma ini berasal dari peluruhan unsurunsur radioaktif yang berada dalam batuan. Prinsip kerja dari Gamma Ray log, yaitu alat mula-mula dimasukkan sampai ke dasar lubang bor, hal ini dilakukan untuk mengecek supaya tidak terjadi hambatan atau sangkutan. Kemudian alat ditarik ke atas secara perlahan-lahan dan detector menangkap radiasi sinar radioaktif alamiah yang dipancarkan batuan formasi. Di dalam detector sinar radioaktif (sinar gamma) tidak dapat diukur secara langsung tetapi melalui proses ionisasi (pelepasan elektron-elektron dari atom yang sebelumnya netral, dimana pelepasan electron ini akan menimbulkan arus listrik yang dideteksi oleh alat). Pada lapisan permeabel yang bersih (clean), kurva gamma ray menunjukkan intensitas radioaktif yang sangat rendah, terkecuali jikamempunyai komposisi mineral-mineral tertentu yang bersifat radioaktif. Sedangkan pada lapisan yang kotor (shally ), kurva gamma ray akan menunjukkan
Defleksi log Gamma Ray (Dewan, 1983) Fungsi dari Gamma Ray Log , antara lain: 1. Membedakan lapisan shale dan non shale pada sumur open hole atau closed hole dan juga pada kondisi ada lumpur maupun tidak. 2. Sebagai pengganti SP log untuk pendeteksian lapisan permeable, karena untuk formasi yang tidak terlalu resesif (Rw/Rmf) hasil SP log tidak akurat. 3. Untuk korelasi batuan. 4. Untuk mengetahui prosentase kandungan shale pada lapisan permeable. 5. Untuk mendeteksi mineral-mineral radioaktif. 6. Untuk menentukan kedalaman perforasi yang telah diinjeksi air. 2.2. Neutron Log Log neutron adalah log pororitas yang mengukur konsentrasi ion hidrogen dalam formasi. Bertujuan untuk menentukan porositas total batuan, yang diisi hidrokarbon atau air formasi. Log ini dapat digunakan pada Cased hole maupun Open hole,
umumnya digunakan pada open hole, untuk penggunaan cased hole harus dilakukan koreksi. Menurut Schlumberger (1958), log neutron berguna untuk penentuan besarnya porositas batuan. Prinsip dasar dari alat ini adalahmemancarkan neutron secara terus menerus dan konstan pada lapisan (keterangan massa neutron netral dan hampir sama dengan massa atom hidrogen). Fungsi dari Neutron Log, antara lain: 1. Untuk menentukan porositas total. 2. Untuk mendeteksi adanya formasi gas setelah dikombinasikan dengan porosity tool. 3. Untuk penentuan korelasi batuan.
3. Untuk mengevaluasi shally sand dan litologi yang kompak. Prinsip dasar dari log densitas ini adalah menggunakan energi yang berasal dari sinar gamma. Pada saat sinar gamma bertabrakan dengan elektron dalam batuan akan mengalami pengurangan energi. Energi yang kembali sesudah mengalami benturan akan diterima oleh detektor yang berjarak tertentu dengan sumbernya (makin lemah energi yang kembali menunjukkan makin banyaknya elektronelektron dalam batuan, yang berarti makin padat butiran/mineral penyusun batuan per satuan volume yang menjadi indikasi densitas batuan. (Dewan, 1983). Dalam log densitas besarnya nilai kurvadinyatakan dalam satuan gram/cc.
Defleksi Kurva Neutron Log Defleksi Kurva Log Density Pada formasi bersih ( clean formation) yang bebas dari shale, dimana porositas nya terisi oleh air atau minyak, log neutron akan mengukur porositas dari bagian yang terisi fluida. Neutron dibuat dari bahan kimia dan akan bertabrakan dengan atom-atom dari material formasi, dan mengakibatkan neutron akan kehilangan sebagian energinya. Kehilangan energi terbesar akan terjadi bila keduanya bertabrakan. Kehilangan energi terbesar adalah fungsi (pengaruh) dari konsentrasi hidrogen dalam formasi. Karena hidrogen dalam formasi berada di pori-pori yang terisi fluida, kehilangan energi akan berhubungan dengan porositas formasi. Bila pori-pori terisi oleh gas, maka porositas neutronnya akan lebih kecil dibandingkan bila pori-pori terisi oleh minyak atau air. Hal ini terjadi karena konsentrasi hidrogen pada gas lebih kecil dibandingkan yang terdapat pada minyak maupun air. 2.3. Density Log Log Density menunjukkan besarnya densitas (bulk density) dari batuan yang ditembus lubang bor, berguna untuk menentukan besarnya porositas. Fungsi dari formation Density Log antara lain : 1. Untuk mengukur porositas (Ø) batuan. 2. Untuk mengidentifikasi mineral batuan.
3. PREPARASI DATA
Data yang digunakanadalah data log gamma ray, neutron dan density log. Diketahui data tersebut sebagai berikut. - Ketebalan yang dianalisa : 6740 -6820ft - Interval pengukuran : 2ft -
f
: 1,1gr/cc
-
ma
: 2,65gr/cc
-
clay
: 2,6gr/cc
4. ANALISIS DATA Untuk menentukan nilai dari porositas rata-rata dari interval kedalaman yang diteliti, kita harus menghitung besarnya Vclay yang diperoleh dari data Gamma Ray Log, Jumlah persentase porositas koreksi dari Neutron Log dan FDL koreksi dari Density Log. Berikut ini contoh perhitungannya pada kedalaman 6800ft : 1. Gamma Ray Log
Diketahui data Gamma Ray Log sebagai berikut :
1. 2. 3. 4.
GRmax : 58,33 GRmin : 10,42 GRread : 33,33 Menghitung harga Vclay dengan persamaan : GRread GR min
Vclay Vclay
Gamma Ray Log termasuk log radio aktif yaitu log yang mencatat radioaktifitas alamiah yang dipancarkan oleh peeruluhan unsur Uranium (U), Thorium (Th), dan Potasium (K). Langkah pertama kali dalam percobaan ini adalah GR max dan GR min pada kurva GR, diperoleh GR max : 50,33 dan GR min : 10,42. Lalu dicari besar GR read untuk tiap kedalaman , Gr read dipergunakan untuk menghitung besarnya V clay .Dari perhitungan di dapat Vclay sebesar 0,48 pada kedalaman 6800 dan GRread sebesar 33,33. Kemudian mencari besarnya ØN log dengan neutron log kurva , dari ØNlog dpt menghitung
GR max GR min
33,33 10 ,42 58,33 10 ,42
Vclay 0,48 2 Neutron Log
1. ØN log 2. ØN clay
: 0,63 : 0,39
3. N 1.02 N log 0.01425 N 1.02 0.63 0.01425 N 0,65 65%
besarnya N dan Ncorr (dari rumus) dengan mengetahui Nclay.Untuk menentukan bulk density menggunakan chart bulk density pada tiap
5. ØNcorr = ØN – (V clay x ØN clay) = 65 % - (0.48 x ,39) % = 47 %
kedalaman.Setelah diperoleh harga b(bulk density) kita dapat menghitung FDL dikoreksi dengan Vclay
3 Density Log b
1.
2,5
dan FDLclay.Hasilnya diperoleh FDLcorr.Dari
gr
2. FDL
FDLcorr dapat diketahui lapisan tersebut kompak atau tidak. Dimana lapisan kompak nilainya mendekati nol. Gamma Ray Log juga dapat digunakan untuk menentukan lithologi batuan yang ditembus, termasuk batas lithologinya dan berdasarkan kandungan clay nya. Gamma Ray Log kurang akurat pada lapisan berpeermeabilitas tinggi, tetapi banyak mengandung unsur radioaktif sehingga menggambarkan lapisan dengan GR read yang besar (berakibat besarnya harga Vclay).
cc ma
b
ma
f
2.65 2,5 2.65 1,1
= 0,097 3. Dclay Dclay
ma
clay
ma
f
2.65 2.6 2.65 1,1 = 0.032
Penentuan lithologi batuan berdasarkan pada GR read, dengan ketentuan :
4. FDLcorr FDL (Vclay Dclay ) FDLcorr 0,097 (0.48 0.032)
GR read 7 5 – 150 API, menunjukkan lapisan shale.
GR read 30 -75 API, menunjukkan lapisan shally sand kenudian sandy shale.
GR read 20 -30 API, menunjukkan lapisan clean sand atau dolomite.
GR read 15 - 20 API, menunjukkan lapisan limestone atau Anhydrite.
= 0,081
2. Ncorr 7. FDLcorr 9
2.25,23 7.7,22 9
11,22 %
*Data yang digunakan pada perhitungan ini merupakan data pada chart log di kedalaman 6800ft. Untuk melihat hasil perhitungan pada interval kedalaman yang lain, tabulasi data akan dilampirkan pada halaman lampiran. 5.
PEMBAHASAN
Tujuan utama dari Neutron Log adalah menentukan porositas batuan (menurut Neutron Log). Porositas Neutron menggambarkan lithologi dan kandungan dalam lapisan yang diamati tidak secara kuantitatif tetapi secara gradasi (kenaikan / penurunan), penentuannya adalah sebagai berikut :
1. Shale atau clay permeable ditunjukkan dengan besarnya harga ØN. 2. Batuan kompak ditunjukkan dengan mengecilnya harga ØN. 3. Air asin / tawar ditunjukkan dengan besarnya harga ØN. 4. Kandungan minyak ditunjukkan dengan kecilnya harga ØN. 5. Kandungan Gas ditunjukkan dengan harga ØN yang sangat kecil. Densitas Log bertujuan untuk menentukan porositas batuan (menurut density log). Harganya dikorelasikan dengan Neutron Log. Hasil Densiy Log dapat menentukan lithologi dan kandungan dalam lapisan yang diamati dengan ketantuan : 1. Batuan kompak ditentukan dengan mengecilnya harga ØFDL. 2. Batuan sangat kompak ditunjukan dengan ØFDL sangat kecil (mendekati 0 %) sehingga mendekati densitas matriks batuan (ma). 3. Kandungan air asin ditunjukkan dengan ØFDL besar (b air asin <ma). 4. Kandungan minyak ditunjukkan dengan ØFDL cukup (b air minyak <b air asin). 5. Kandungan gas ditunjukkan dengan ØFDL yang kecil (b gas <b oil). Dari percobaan yang telah dilakukan maka berdasakan hasil pembacaan GRL harga Vclay terbesar adalah 0,91 terdapat pada kedalaman 6774ft, 6788ft, 6790ft dan 6796ft dan harga Vclay terkecil yaitu 0,00 pada kedalaman 6748ft. Dari pembacaan Neutron Log dan Density Log dapat diketahui porositas rata- rata adalah .11,22%.
6. KESIMPULAN
1. Pada metode gamma ray log pada kedalaman 6800 ft didapat harga V clay sebesar 0.48. Selanjutnya harga Vclay digunakan dalam perhitungan neutron log untuk mencari harga Øncorr dan didapat hasil sebesar 47 %. Dan harga Øncorr digunakan dalam perhitungan porositas rata – rata pada density log dan didapat harganya sebesar 11.22 %. 2. Jika dilihat dari defleksi kurva gamma ray log pada kedalaman 6743ft hingga 6740 ft dan kedalaman 6812ft-6820ft di indikasikan pada kedalaman tersebut merupakan zona produktif. Hal tersebut
diperkuat dari pembacaan defleksi kurva neutron log yang bersinggungan dengan defleksi kurva density log. DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Praktikum Penilaian Formasi 2. http://www.scribd.com/doc/58690169/lap
oran-jadiiii 3. http://naim-
physics.blogspot.com/2010/05/analisalogging.html 4. http://iatmiuir.webs.com/apps/blog/entrie
s/show/4689441-penilaian-formasi