Kelompok Anggota
: : : : : : LEMBAR KERJA SISWA HUKUM MENDEL I (Waktu: 15 ment!
A" Rng Rngka ka#a #an n Mate Mate$ $ Hukum Men%el I Ketika Mendel telah berhasil mengisolasi galur murni ( pure-breedi ( pure-breeding ng lines) lines ) dari beberapa set sifat, ia kemudian melakukan beberapa persilangan persilangan pada individu-individu dengan satu sifat beda, bed a, mis misaln alnya ya wa warn rna a bij bijii da dan n pan panjan jang g bat batang ang.. Pada se setia tiap p per persil silan anga gan, n, sa satu tu ind induk uk membaw mem bawa a sa satu tu ben bentuk tuk sif sifat at da dan n ind induk uk la lainn innya ya mem memba bawa wa ben bentuk tuk al alter ternat natif if da dari ri sif sifat at tersebut. ambar !." berikut ini menunjukkan salah satu #ontoh dari persilangan tersebut$
Pada gam gamba barr !." ter terse sebut but,, men mengil gilust ustra rasik sikan an per persi silan langan gan an antar tara a ga galur lur mur murni ni pol polong ong berwarn berw arna a ku kuning ning dengan galu galurr mur murni ni polon polong g berw berwar arna na hija hijau. u. Pa Pada da pers persilan ilangan gan ini Pisum sativum dengan polong berwarna kuning dan Pisum sativum de-ngan polong berwarna hijau adalah parental (P). %ari persilangan tersebut beserta resiproknya seluruh keturunan yang dihasilkan memiliki polong yang berwarna kuning. &eluruh keturunan dari generasi P disebut sebagai generasi 'ial pertama (!) (artwell dkk, *+!!). Pa Pada da persilangan yang di#ontohka di#ontohkan n pada pa da pa para ragra graff seb sebelu elumny mnya, a, gun guna a mem mempel pelaja ajari ri apa apaka kah h sif sifat at hij hijau au tel telah ah ben benar ar-be -bena narr meng me nghi hila lang ng at atau auka kah h te teta tap p ad ada a na namu mun n ha hany nya a te ters rsem embu buny nyii pa pada da ge gene nera rasi si ! ya yang ng selu se luru ruhn hnya ya be berp rpol olon ong g kun unin ing, g, Me Mend ndel el me mena nana nam m kem emba bali li po polo long ng ! te ters rseb ebut ut da dan n membiark memb iarkanny annya a meng mengalam alamii fer fertilis tilisasi asi send sendiri. iri. ksp ksperim erimen en yang meli melibatk batkan an pers persilan ilangan gan hibrid hib rida a den denga gan n sa satu tu sif sifat at bed beda a dis disebu ebutt seb sebag agai ai per persil silang angan an mon monohi ohibri brida da ( monohybrid crosses)) (artwell dkk, *+!!). Keturunan yang dihasilkan dari persilangan antar sesama ! crosses disebut sebagai lial kedua (*) (artwell dkk, *+!!). %i antara seluruh keturunan yang dihasilkan dari persilangan antar sesama ! dihasilkan "+** * berpolong kuning dan *++! * berp berpolong olong hijau (lih (lihat at am ambar bar !."). %ata dari hasil pers persilan ilangan gan ters tersebut ebut kemudian kemudian
dianalisis se#ara matematis sehingga diperoleh perbandingan kuning $ ! hijau. Persilangan resiprok yang dilakukan Mendel untuk sifat warna polong juga diperoleh hasil yang sama. al ini kemudian mendasari mun#ulnya perbandingan $ ! pada persilangan monohibrida (artwell dkk, *+!!). Kehadiran Pisum sativum berpolong hijau pada * adalah bukti tak terbantahkan bahwa peristiwa blend inheritances tidak terjadi. /ika peristiwa blend inheritances terjadi maka sifat yang membawa warna polong hijau akan hilang pada ! sebab ter#ampur dengan sifat warna polong kuning, sifat yang ter#ampur tidak mungkin dimurnikan lagi (artwell dkk, *+!!). al tersebut mendasari Mendel untuk menyimpulkan bahwa pasti ada dua tipe sifat polong warna kuning, yakni polong warna kuning mutlak seperti yang terdapat pada generasi parental (P) dan sifat polong warna kuning yang terdapat pada hibrida !. /enis kedua inilah yang kemudian informasi sifat polong berwarna hijau. Mendel kemudian menyebut bahwa sifat yang mun#ul pada setiap ! sebagai sifat dominan - pada kasus ini sifat polong warna kuning - sedangkan sifat antagonis yang tetap ada namun tersembunyi pada ! namun mun#ul kembali pada * - pada kasus ini sifat polong warna hijau- sebagai sifat resesif (artwell dkk, *+!!). una menjelaskan hasil eksperimennya tersebut, Mendel menjelaskan bahwa untuk setiap sifat pada Pisum sativum, setiap individu Pisum sativum memiliki dua salinan unit pewarisan. &etiap unit pewarisan menentukan satu sifat. &etiap individu menerima satu salinan unit pewarisan sifat dari induk jantan dan satu salinan dari induk betina, sehingga setiap individu memiliki dua salinan unit pewarisan sifat. 0nit pewarisan inilah yang nantinya disebut sebagai gen. 1ebih lanjut, Mendel menjelaskan bahwa setiap gen memiliki bentuk alternatif yang disebut dengan alel. Kombinasi antara bentuk-bentuk aletrnatif dari suatu gen tersebut menentukan sifat morfologis yang diamati oleh Mendel. &ebagai #ontoh misalnya gen pengkode warna polong memilki dua bentuk alternatif yakni warna kuning dan hijau. Pada persilangan monohibrida Mendel, satu alel bersifat dominan dan satu alel yang lain bersifat resesif. Pada generasi parental (P) salah satu induk memiliki alel domina dan satunya lagi memiliki alel resesif. Pada generasi ! memiliki satu alel dominan dan satu alel resesif, kondisi yang seperti itu disebut dengan kondisi hetero2igot. Mendel menjelaskan bahwa setiap parental mewariskan satu salinan dari setiap gennya kepada keturunannya sebagai akibat dari terjadinya pembelahan meiosis saat proses pembentukan gamet. amet adalah sel yang berdiferensiasi untuk membawa gen-gen dari parental ke keturunannya. amet ada dua ma#am yakni gamet jantan yakni sperma (pada tumbuhan terdapat dalam serbuk sari) dan gamet betina ovum (pada tumbuhan terdapat pada ovule). 1ebih lanjut, Mendel menjelaskan bahwa selama pembelahan meiosis pada proses gametogenesis, kedua salinan dari setiap gen yang dimiliki oleh parental saling berpisah (bersegregasi) sehingga setiap gamet hanya menerima salah satu alel dari setiap gen (lihat ambar !.3a). Kemudian saat proses fertilisasi berlangsung, salah satu polen dengan satu alel untuk setiap gen bergabung dengan salah satu ovum dengan satu alel untuk setiap gen se#ara a#ak, sehingga 2igot yang terbentuk memiliki dua alel untuk setiap gen atau bisa juga disebut memiliki dua salinan untuk setiap gen. 4ontoh dari hal tersebut dapat dilihat pada ambar !.". ukum 5 Mendel atau hukum segregasi a#ak yang merupakan prinsip dasar pewarisan sifat, berbunyi sebagai berikut $
6%ua alel dari setiap sifat berpisah selama proses pembentukan gamet (gametogenesis) dan bersatu kembali se#ara a#ak saat proses fertilisasi terjadi7 setiap keturunan akan memiliki satu salinan gen dari kedua induk8 (artwell dkk, *+!!). 1ebih lanjut, dalam pembahasan buku ini, istilah segregasi diartikan sebagai segregasi setara (equal segregation) yang mana satu alel, dan hanya satu alel dari setiap gen yang diwariskan ke setiap gamet.
Atu$an Da#a$ &$o'a'lta# ksperimen Mendel dan kuadran Punnet menggambarkan dua aturan dasar probabilitas, yakni aturan produk ( product rule) dan aturan sumasi (sum rule) (artwell dkk, *+!!). !. 9turan Produk (Product Rule) 9turan produk menyatakan bahwa peluang dari dua atau lebih kejadian yang tidak saling terkait terjadi se#ara bersamaan adalah hasil kali dari peluang bahwa setiap kejadian akan terjadi dengan sendirinya (artwell dkk, *+!!). al ini berarti $ Peluang dari kejadian ! dan kejadian * : Peluang dari kejadian ! ; Peluang dari kejadian * Pada lemparan uang koin berkaitan, kemungkinan mun#ul lambang negara akan meningkatkan ataupun mengurangi atau meningkatkan peluang mun#ulnya gambar lain pada lemparan berikutnya. %i pihak lain, jika kamu melemparkan dua koin se#ara bersamaan, akan menghasilkan peluang yang tidak berkaitan. al ini menyebabkan peluang kemun#ulan lambang negara tidak berpengaruh pada peluang kemun#ulan gambar lainnya. 1ebih lanjut, peluang terhadap mun#ulnya suatu kombinasi
merupakan produk dari peluang tidak terkait dari keduanya. &ebagai #ontoh peluang mun#ulnya gambar lambang LEMBAR KERJA SISWA HUKUM MENDEL I (Waktu: 15 ment! !. (
/umlah pasangan
Sticky ; Sticky Sticky ; Dry Dry ; Dry
!+ E !*
Keturunan Sticky * *! +
Dry " F G*
Herdasarkan data tersebut, tentukan$ a. (
G. (