MATA KULIAH TEKNOLOGI PRODUK DERIVAT
LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN PADAT AMPAS KOPI DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI NaOH
Disusun oleh Kelompok ! Ika "ah#uni "ah#uni
$%&%'%(%(%(&)
*o+i D,i An++o-o
$%&%'%(%(%(&.)
Din/a An++-aeni H0 H0
$%&%'%(%(%(12)
Danan+ D,i 3ah#o
$%&%'%(%(%(%.)
Am4am4a- Suk ukma ma Sek Sekaa-in ina a
$%&% $%&%'% '%(% (%(% (%(5 (5') ')
THP6A
KEMENTRIAN RISET7 TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UNIVERSITAS 8EMBER 9AKULT 9AKULTAS TEKNOLOGI TEKNO LOGI PERTANIAN 2(%5
BAB %0 PENDAHULUAN %0% La:a- Belakan+
Indonesia dikenal memiliki hasil-hasil kekayaan alam dengan khasiat yang tinggi serta menghasilkan bahan kosmetik yang relatif murah. Bahan-bahan alamiah atau atau bahan-b bahan-baha ahan n yang yang dikira dikiranya nya telah telah tidak tidak terpaka terpakaii lagi lagi dan terdapa terdapatt diseki disekitar tar lingkungan lingkungan dapat dibuat menjadi berbagai jenis produk perawatan perawatan kecantikan tubuh sepe sepert rtii lulu lulur, r, mask masker er,, sabun sabun dan dan seba sebagai gainy nyaa yang yang dapat dapat memp memper ercan canti tik k dan dan menyehatkan kulit. Hal ini mungkin tidak didasari atau diketahui oleh orang-orang sekitar yang mungkin setiap hari mengkonsumsi atau memakai bahan-bahan olahan dan limbah atau ampas yang dihasilkan dibuang tanpa mengetahui khasiat dalam limbah atau ampas tersebut. Tanaman kopi (Coffea (Coffea sp. merupakan tanaman tropis yang termasuk familia Rubiaceae Rubiaceae dan banyak diperdagangkan di dunia. Isofla!on mempunyai kemapuan sebagai antioksidan untuk mencegah penuaan dini dalam pembuatan lulur tradisional ters tersebu ebutt akan akan dita ditamb mbah ahka kan n deng dengan an bahan bahan tambah tambahan an yang yang memp mempuny unyai ai fung fungsi si melembabkan kulit dan antioksidan hampir sama yaitu untuk mencegah kerutan di kulit yakni ampas kopi. "mpas kopi mengandung antioksidan yang tinggi sehingga mampu menghambat penuaan dini (#uchtadi $%&% ' ewi $%&$. "mpas kopi dengan tekstur kasar mengandung butiran scrub butiran scrub yang yang sangat baik untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan melembabkan kulit. "mpas kopi adalah salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan. imana ampas kopi banyak ditemukan dan dibuang menjadi sampah. Hal ini membuat esa )ogosari *ecamatan +ambipuji *abupaten ember yang banyaknya warung kopi dikarenakan merupakan pemukiman usa usatt ene eneli liti tian an *opi *opi dan dan *aka *akao o sert sertaa bany banyak akny nyaa peta petani ni kopi kopi yang yang juga juga mengkonsumsi berbagai jenis kopi di daerah tersebut. eningkatan nilai ekonomis dari ampas kopi yaitu dengan diolah kembali menjadi sabun padat karena mengandung antioksidan untuk menghambat penuaan dini dan memperbaiki memperbaiki sel-sel kulit yang rusak.#ahas rusak.#ahasiswa iswa sebagai agent of change
(agen perubahan berperan penting dalam mewujudkan suatu kreati!itas dalam pembuatan suatu produk yang diharapkan bisa menjadi potensi yang baik untuk lingkungan dan teknologi masa depan. #aka dari itu untuk mewujudkan hal tersebut, harus dilakukannya praktikum serta pembuatan mengenai teknologi pengolahan ampas kopi menjadi sabun. %02 Tu;uan
Tujuan dari dilakuannya praktikum kali ini adalah sebagai berikut &. #engetahui cara pembuatan ampas kopi menjadi sabun padat atau sabun ampas kopi. $. #engetahui konsentrasi bahan-bahan yang berperan penting dalam pembuatan sabun. /. #empraktekkan bahwa ampas kopi dapat ditingkatkan nilai emonomisnya dengan sedikit sentuhan teknologi.
BAB 20 TIN8AUAN PUSTAKA 20% Sa4un
0abun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan.0abun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebutbatangkarena sejarah dan bentukumumnya. 0abun adalah senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak dari minyak nabati atau hewani yang berbentuk padat, lunak atau cair, berbusa digunakan sebagai pembersih, dengan menambahkan 1at pewangi, dan bahan lainnya yang tidak membahayakan kesehatan (0)I, &223. *andungan utama penyusun sabun adalah asam lemak dan alkali. "sam lemak merupakan monokarboksilat berantai panjang dengan panjang rantai yang berbeda-beda, tetapi bukan siklik atau bercabang. ada umumnya monokarboksilat yang ditemukan di alam tidak bercabang dan memiliki jumlah atom genap (4inarno, &225. 0abun yang baik harus memiliki daya bersih yang tinggi dan tetap efektif walaupun dipakai pada temperatur dan tingkat kesadahan air yang berbeda-beda, (0hri!asta!a, &26$. 0abun batang yang baik harus memiliki kekerasan yang cukup untuk memaksimalkan pemakaian (user cycles) dan ketahanan yang cukup terhadap penyerapan air (water reabsorption) ketika sedang tidak digunakan, dan pada saat yang sama juga mampu menghasilkan busa dalam jumlah yang cukup untuk mendukung daya bersihnya (Hill, $%%7. 0ifat-sifat yang dimiliki oleh sabun (Harnawi, $%%3 adalah &. 0abun bersifat basa. 0abun adalah garam alkali dari asam lemak suhu tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air. *arena itu larutan sabun dalam air bersifat basa. $. 0abun menghasilkan buih atau busa. ika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah (air yang mengandung garam. alam hal ini sabun dapat menghasilkan buih setelah garam #g atau 8a dalam air mengendap. /. 0abun mempunyai sifat membersihkan.
0ifat ini disebabkan proses kimia koloid. 0abun (garam natrium dari asam lemak digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar maupun non polar. 0abun mempunyai gugus polar dan non polar. 0aat dipakai mencuci sabun berperan sebagai emulsifier sehingga sabun dikatakan dapat membersihkan lemak dan kotoran. #olekul sabun mempunyai rantai hidrogen 8H/(8H$&9 yang bertindak sebagai ekor yang bersifat hidrofobik (tidak suka air dan larut dalam 1at organik. 0edangkan 8::)a; sebagai kepala yang bersifat hidrofilik (suka air dan larut dalam air. 0truktur molekul sabun dapat dilihat pada
Gam4a- %. 0truktur molekul sabun
#anfaat sabun adalah sebagai pembersih saat mencuci atau saat mandi. *otoran yang menempel pada kulit umumnya adalah minyak, lemak dan keringat. =at-1at ini tidak dapat larut dalam air karena sifatnya yang non polar. 0abun digunakan untuk melarutkan kotoran-kotoran pada kulit tersebut. 0abun memiliki gugus non polar yaitu gugus (>+ yang akan mengikat kotoran, dan gugus (>8::)a yang akan mengikat air karena sama-sama gugus polar. *otoran dapat lepas karena terikat pada sabun dan sabun terikat pada air (8a!ith, $%%&. 202 Bahan6Bahan Pem4ua:an Sa4un
embuatan sabun ampas kopi ?0"I@ menggunakan bahan baku seperti minyak kelapa,minyak kelapasawit, )a:H, aAuadest dan ampas kopi (#odifikasi 8ognis, $%%/. a. "mpas *opi
Isofla!on adalah senyawa polifenol yang dapat memperlihatkan peranan seperti esterogen, sehingga seringkali disebut sebagai ?fitoesterogen@, yaitu senyawa yang mempunyai aktifitas estrogenik tetapi berasal dari tanaman. Isofla!on juga mempunyai kemapuan sebagai antioksidan untuk mencegah penuaan dini dalam pembuatan lulur tradisional tersebut akan ditambahkan dengan bahan tambahan yang mempunyai fungsi melembabkan kulit dan antioksidan hampir sama yaitu untuk mencegah kerutan di kulit yakni ampas kopi. "mpas kopi dengan tekstur kasar mengandung butiran scrub yang sangat baik untuk menganggkat sel-sel kulit mati dan melembabkan kulit. *afein yang terkandung di dalam ampas kopi sejumlah &-&,7 dapat bertindak selaku vasorestrictor yang berarti mengencangkan dan mengecilkan pembuluh darah. "mpas kopi memiliki aroma yang khas dan tajam, kopi juga mempunyai banyak khasiat untuk kecantikan kulit dari sejak jaman nenek moyang telah menggunakan kopi sebagai bahan baku lulur tradisional. "mpas kopi menghasilkan minyak antioksidan yang bersifat menghaluskan kulit (ewi, $%&$. "mpas kopi masih dapat dimanfaatkan karena mengandung sejumlah kompenen bioaktif. ada konsentrasi atau jumlah dari komponen yang ada sangat ber!ariasi tergantung dari beberapa faktor termasuk metode ekstraksi. "mpas kopi kering (kadar air kurang dari &/ diperiksa kandungan lignin dan kandungan fitokimianya. "mpas kopi kering dicampur dengan air destilata dengan rasio & 7 dan campuran diekstrasi dengan microwa!e pada beberapa waktu ekstrasi (/, 3, dan 7 menit. 0etelah itu, campuran tersebut disaring dan die!aporasi dibawah tekanan untuk mendapatkan ekstrak kasar ("dline, $%&/. b. )a:H )atrium hidroksida ()a:H juga dikenal sebagai basa kuat atau sodium hidroksida merupakan jenis basa logam kuat. )atrium hidroksida terbentuk dari oksida basa natrium oksida yang dilarutkan dalam air. )atrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan dalam air. )atrium hidroksida digunakan di dalam berbagai macam bidang industri. *ebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses industri bubur kayu, kertas, tekstil, air minum, sabun, dan deterjen.
0elain itu natrium hidroksida juga merupakan basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia (4illiams dan 0chmitt, $%&&. )atrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, dan butiran. )a:H bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. )a:H juga sangat larut dalam air dan akan melepaskan kalor ketika dilarutkan dalam air. Carutan )a:H meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas (4ade dan 4eller, &223. Ion )a; dari )a:H bereaksi dengan asam lemak membentuk sabun, seingga )a:H dalam sabun sereh berfungsi untuk pembuatan stok sabun (8a!ith, $%%&. ada proses pembuatan sabun, penambahan )a:H harus tepat jumlahnya. "pabila )a:H terlalu pekat atau berlebih maka alkali bebas yaang tidak berikatan dengan asam lemak akan terlalu tinggi sehingga memberikan pengaruh negatif yaitu iritasi pada kulit. 0ebaliknya apabila )a:H yang ditambahkan terlalu sedikit jumlahnya, maka sabun yang dihasilkan akan mengandung asam lemak bebas yang tinggi. "sam lemak yang tinggi dapat menggangu proses emulsi sabun dan kotoran pada saat sabun digunakan (*irk dkk., &27$. c. #inyak *elapa Cemak yang dipakai dalam pembuatan sabun adalah lemak yang memiliki rantai karbon berjumlah &$-$% (8&$-8$%. Cemak dengan rantai karon kurang dari &$ tidak memiliki efek sabun ( soapy effect dan dapat menimbulkan iritasi pada kulit, dan lemak dengan rantai karon lebih dari $% memiliki kelarutan yang sangat rendah. #inyak kelapa adalah contoh lemak nabati yang banyak diketahui masyarakat. #inyak kelapa mengandung asam laurat. +umus bangun minyak kelapa adalah 8&$H$3:$ (8orredoira dan andolfi, &229. #inyak kelapa diperoleh melalui ekstraksi kopra atau daging buah kelapa segar daging buah kelapa segar mengandung /%-/7 minyak dan jika dikeringkan (dijadikan kopra, kadar minyaknya akan meningkat hingga 9/-97 (4oodroof, &252. #inyak kelapa memiliki sifat mudah tersaponifikasi (tersabunkan dan cenderung menjadi tengik (rancid). "sam lemak yang paling dominan dalam minyak
kelapa adalah asam laurat. "sam-asam lemak yang lain adalah kaproat, kaprilat, dan kaprat. 0emua asam lemak tersebut dapat larut dalam air dan bersifat mudah menguap jika didistilasi dengan menggunakan air atau uap panas. idalam pembuatan sabun sereh minyak kelapa berfungsi untuk bahan pembuatan stok sabun, busa, kekerasan sabun, dan melembabkan saat dipakai (0hri!asta!a, &26$. #inyak kelapa memiliki sekitar 2% asam lemak jenuh (*etaren, &269. d.
#inyak *elapa 0awit #inyak sawit adalah minyak nabati semi padat.#inyak sawit mengandung asam
lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh dengan persentase yang hampir sama. "sam lemak yang pada rantai hidrokarbonnya terdapat ikatan rangkap disebut asam lemak tidak jenuh, dan apabila tidak terdapat ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya disebut asam lemak jenuh. "sam palmitat dan asam oleat merupakan asam lemak yang dominan terkandung dalam minyak sawit, sedangkan kandungan asam lemak linoleat dan asam stearatnya sedikit (0imeh,$%%3. "sam palmitat merupakan asam lemak jenuh rantai panjang yang memiliki titik cair (meelting point yang tinggi yaitu 93D8. *andungan asam palmitat yang tinggi ini membuat minyak sawit lebih tahan terhadap oksidasi (ketengikan dibanding jenis minyak lain. "sam oleat merupakan asam lemak tidak jenuh rantai panjang dengan panjang rantai 8&6 dan memiliki satu ikatan rangkap. Titik cair asam oleat lebih rendah dibanding asam palmitat yaitu &3D8 (Belit1 et all,$%%3.4arna minyak ditentukan oleh adanya pigmen, yaitu beta karoten yang merupakan bahan pro!itamin ". "dapun komponen dalam minyak sawit sebagai berikut yaitu pada Tabel &. Ta4el %0 *omponen dalam minyak sawit
*omponen "sam lemak bebas (
*uantitas /,% > 3,%
*aroten (ppm
7%% > 5%%
Eosfolipid (ppm
7%% > &%%%
ipalmito stearin (
&,$
Tripalmitin (
7,%
ipalmitolein (
/5,$
almito stearin olein (
&%,5
almito olein (
3$,6
Triolein linole ( 0umber Iyung ahan,$%%5.
/,&
*omposisi asam lemak dari minyak kelapa sawit agak berbeda dengan minyak inti sawit, baik jumlahnya maupun jenis asam lemak. *omposisi asam lemak kedua jenis minyak tersebut dapat dilihat pada Tabel $. Ta4el 20 *omposisi asam lemak minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit
"sam lemak "sam kaprilat (86
#inyak kelapa sawit ( -
#inyak inti sawit ( />3
"sam kaprat (8&%
-
/>5
"sam laurat (8&$
-
39 > 7$
"sam miristat (8&3
&,& > $,7
&3 > &5
"sam palmitat (8&9
3% > 39
9,7 > 2
"sam stearat (8&6
/,9 > 3,5
& > $,7
"sam oleat (8&6&
/2 > 37
&/ > &2
"sam linoleat (8&6$
5 > &&
%,7 > $
#inyak kelapa sawit (#*0 komponen utamanya adalah gliserida dan hanya sebagian kecil non gliserida yang jumlahnya ber!ariasi. Fntuk menghasilkan minyak yang bisa dikonsumsi, komponen non gliserida harus dibuang atau dikurangi. *omponen non gliserida berupa kotoran yang tak larut dalam minyak seperti sabut, cangkang dan air, mudah dihilangkan. 0edangkan non gliserida yang larut dlm minyak, seperti EE", fosfolipid, trace metal, karotenoid, tocoferol dan tocotrienol, produk teroksidasi lebih sulit dihilangkan, sehingga #*0 harus diproses dengan berbagai tahapan. 0ebagian non gliserida ada yang bermanfaat seperti tocoferol dan tocotrienol yang juga bernilai gi1i dan beta karoten yang merupakan precursor !it ".
*otoran lain umumnya dapat menurunkan aroma,bau , warna dan daya simpan minyak. "sam laurat merupakan asam lemak jenuh yang memiliki sifat pembusaan yang baik dan sering digunakan dalam formulasi sabun. enggunaan asam laurat dala pembuatan sabun akan menghasilkan sabun dengan kelarutan yang tinggi dan karakteristik busa yang baik (8orredoire dan andolfi, &229. #inyak kelapa yang belum dimurnikan mengandung komponen bukan minyak, yaitu fosfatida, gum %,%9%,%6, tokoferol (%,%%/, dan am lemak bebas (G7. 0terol yang terdapat dalam minyak nabati disebut phitosterol. 0terol bersifat tidak bewarna, tidak berbau, stabil, dan berfungsi sebagai penstabil minyak. Tokoferol bersifat tidak dapat disabunkan dan berfungsi sebagai antioksidan (*etaren, &269. "sam laurat yang diliki oleh minyak kelapa mempengaruhi busa sabun yang dihasilkan (8orredoire dan andolfi, &229. 20 Mu:u Sa4un
0tandar mutu sabun menurut 0tandar )asional Indonesia dapat dilihat pada Tabel /. Ta4el 0 0tandart #utu 0abun 8enis U;i Sa:uan umlah asam lemak (bb *adar tak tersabunkan
S:an/a-: #in 5%,%% #aks $,7%
(bb *adar
#aks %,&%
alkali
bebas
dihitung sebagai )a:H *adar air dan 1at
#aks &7,%%
menguap (bb #inyak mineral Bahan tak larut dalam
)egatif #aks $,7%
alkohol (bb 0umber 0)I,&229 &. *adar "ir
*adar air merupakan bahan yang menguap pada suhu dan waktu tertentu. #aksimal kadar air pada sabun adalah &7, hal ini disebabkan agar sabun yang dihasilkan cukup keras sehingga lebih efisien dalam pemakaian dan sabun tidak mudah larut dalam air. *adar air akan mempengaruhi kekerasan dari sabun . $. umlah "sam Cemak umlah asam lemak merupakan jumlah total seluruh asam lemak pada sabun yang telah atau pun yang belum bereaksi dengan alkali. 0abun yang berkualitas baik mempunyai kandungan total asam lemak minimal 5%, hal ini berarti bahan-bahan yang ditambahkan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan sabun kurang dari /%. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi proses pembersihan kotoran berupa minyak atau lemak pada saat sabun digunakan. Bahan pengisi yang biasa ditambahkan adalah madu, parfum, gliserol, waterglass, protein susu dan lain sebagainya. Tujuan penambahan bahan pengisi untuk memberikan bentuk yang kompak dan padat, melembabkan, menambahkan 1at gi1i yang diperlukan oleh kulit. /. "lkali Bebas "lkali bebas merupakan alkali dalam sabun yang tidak diikat sebagai senyawa. *elebihan alkali bebas dalam sabun tidak boleh lebih dari %,& untuk sabun )a, dan %,&3 untuk sabun *:H karena alkali mempunyai sifat yang keras dan menyebabkan iritasi pada kulit. *elebihan alkali bebas pada sabun dapat disebabkan karena konsentrasi alkali yang pekat atau berlebih pada proses penyabunan. 0abun yang mengandung alkali tinggi biasanya digunakan untuk sabun cuci. 3. "sam Cemak Bebas "sam lemak bebas merupakan asam lemak pada sabun yang tidak terikat sebagai senyawa natrium atau pun senyawa trigliserida (lemak netral. Tingginya asam lemak bebas pada sabun akan mengurangi daya membersihkan sabun, karena asam lemak bebas merupakan komponen yang tidak diinginkan dalam proses pembersihan. 0abun pada saat digunakan akan menarik komponen asam lemak bebas yang masih terdapat dalam sabun sehingga secara tidak langsung mengurangi kemampuannya untuk membesihkan minyak dari bahan yang berminyak.
7. #inyak #ineral #inyak mineral merupakan 1at atau bahan tetap sebagai minyak, namun saat penambahan air akan terjadi emulsi antara air dan minyak yang ditandai dengan kekeruhan. #inyak mineral adalah minyak hasil penguraian bahan organik oleh jasad renik yang terjadi berjuta-juta tahun. #inyak mineral sama dengan minyak bumi beserta turunannya. 8ontoh minyak mineral adalah bensin, minyak tanah, solar, oli, dan sebagainya. *ekeruhan pada pengujian minyak mineral dapat disebabkan juga oleh molekul hidrokarbon dalam bahan. 20& Mekanisme Pem4en:ukan Sa4un
*ata saponifikasi atau saponify berarti membuat sabun, dimana ( saponsabun dan fy membuat. 0abun dibuat dari proses saponifikasi lemak hewan (tallow) dan dari minyak, reaksi saponifikasi tidak lain adalah hidrolisis basa suatu ester dengan alkali ()a:H, *:H (oedjiadi, $%%9. 0aponifikasi merupakan salah satu metode pemurnian secara fisik. 0aponifikasi dilakukan dengan menambahkan basa pada minyak yang akan dimurnikan. 0abun yang terbentuk dari proses ini dapat dipisahkan dengan /% sentrifugasi. enambahan basa pada proses saponifikasi akan bereaksi dengan asam lemak bebas membentuk sabun yang mengendap dengan membawa serta lendir, kotoran dan sebagian 1at warna. 0aponifikasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga memmbentuk sabun ( soap stock (*etaren,&269. +eaksi penyabunan (safonifikasi dapat dilihat pada
Cemak
Basa
0abun
Gam4a- 2. 0truktur #olekul +eaksi enyabunan
(0udarmadji dkk., &225 0aponifikasi merupakan proses hidrolisis basa terhadap lemak dan minyak, dan reaksi saponifikasi bukan merupakan reaksi kesetimbangan. Hasil mula-mula dari penyabunan adalah karboksilat karena campurannya bersifat basa. 0etelah campuran diasamkan, karboksilat berubah menjadi asam karboksilat. roduknya, sabun yang terdiri dari garam asam-asam lemak. Eungsi sabun dalam keanekaragaman cara adalah sebagai bahan pembersih. 0abun menurunkan tegangan permukaan air, sehingga memungkinkan air untuk membasahi bahan yang dicuci dengan lebih efektif. 0abun bertindak sebagai suatu 1at pengemulsi untuk mendispersikan minyak dan sabun teradsorpsi pada butiran kotoran.
BAB 0 METODOLOGI PRAKTIKUM
0%0% Ala: /an Bahan
/.&.& "lat a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
/.&.$ Bahan a. b. c. d. e. f.
#inyak kelapa sawit #inyak kelapa )a:H "mpas kopi "Auades *ertas saring
02 Skema Ke-;a /an 9un+si Pe-lakuan
/.$.& Bubuk "mpas *opi *ering
Bubuk kopi, 50 gr
!ir panas, "50 ml
Penyeduhan
Pengadukan
Filtrasi
Filtrat
esidu
Pengovenan, 40°C 24 jam
Bubuk ampas kopi kering Gam4a- 0% iagram alir pembuatan bubuk ampas kopi kering
embuatan bubuk ampas kopi kering diawali dengan menyeduh bubuk kopi menggunakan air panas dengan perbandingan &/ ( kopi air kemudian diaduk agar kopi dapat terekstrak. 0etelah itu, larutan kopi dilakukan filtrasi untuk memisahkan ampas dan filtratnya. "mpas kopi kemudian dio!en pada suhu 3%D8 selama $3 jam untuk menghilangkan kadar airnya hingga akhirnya didapatkan bubuk ampas kopi kering.
/.$.$ 0abun "mpas *opi
#a$% !)uades
Pelarutan
Pendinginan &inyak sa'it, (0 ml &inyak kelapa, 20 ml
Pengadukan
Bubuk ampas kopi, "0 gr kering
Pen*ampuran
Pen*etakan
Pendiaman pada suhu ruang
+abun ampas kopi Gam4a- 02 iagram alir pembuatan sabun ampas kopi
embuatan sabun ampas kopi diawali dengan melarutkan )a:H dengan aAuades. ada pembuatan sabun ampas kopi terdapat tiga perlakuan dengan perbedaan konsentrasi )a:H, yaitu konsentrasi )a:H $7, /%, dan /7. Fntuk konsentrasi )a:H $7 sebanyak /,39 gr )a:H dilarutkan dengan &%,3% ml aAuades, untuk konsentrasi )a:H/% senayak /,39 gr )a:H dilarutkan dengan 6,%6 ml aAuades, dan untuk konsentrasi )a:H /7 sebanyak /,39 gr )a:H dilarutkan dengan 9,3/ ml aAuades. 0etelah )a:H dilarutkan dengan aAuades selanjutnya larutan )a:H didinginkan
dengan cara didiamkan pada suhu ruang untuk
menurunkan suhu larutan )a:H. ika larutan )a:H sudah dingin selanjutnya tambahkan 6% ml minyak sawit dan $% ml minyak kelapa pada masing-masing larutan )a:H. Bahan-bahan dicampur sambil diaduk agar homogen. engadukan dilakukan hingga terbentuk ?trace@. Trace merupakan suatu kondisi pada saat cairan yang diaduk mulai mengental. ada saat itu ditambahkan bubuk ampas kopi kering sebanyak &% gr. 0etelah itu, cetak dan diamkan campuran pada suhu ruang. Hal ini dilakukan agar campuran sabun dapat mengeras.
BAB &0 HASIL DAN PEMBAHASAN &0% Hasil Pen+ama:an
3.&.& Fji organoleptik Pa-ame:eTeks:u"a-na Kenampakan A-oma
Konsen:-asi NaOH 21< == === === ===
(< = ==== == ==
1< === == = =
&02 Pem4ahasan
raktikum
yang
dilakukan
yaitu
mengenai pembuatan
sabun
padat
menggunakan ampas kopi dengan perbedaan konsentrasi )a:H. Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui beberapa parameter pengujian antara lain a. Tekstur Tekstur sabun yang dihasilkan tidak menunjukkan kekerasan akibat reaksi )a:H. 0elama penyimpanan & minggu tidak ada perubahan tekstur pada hasil sabun yang dihasilkan. ada perlakuan konsentrasi $7 memiliki tekstur lunak, konsentrasi /% tekstur yang dihasilkan terlalu lunak. ada konsentrasi )a:H $7 tekstur yang dihasilkan lebih berminyak daripada lainnya, sedangkan pada konsentrasi /7 tekstur lebih keras tetapi tidak membentuk padatan. Tekstur pada konsentrasi )a:H /7 lebih keras daripada lainnya disebabkan oleh banyaknya ampas tidak ikut larut bersama air. "ir yang digunakan untuk konsentrasi /7 lebih sedikit dibandingkan konsentrasi lain sehingga padatan ampas tidak larut dalam air. 0abun yang dihasilkan tidak membentuk padatan disebabkan oleh rendahnya jumlah )a:H yang dihasilkan tidak seseuai dengan jumlah asam lemak bebas pada formulasi pembuatan sabun. #enurut Hambali dkk., ($%%7, banyaknya )a:H yang digunakan dalam pembuatan sabun dapat mempengaruhi kekerasan sabun. Hal ini diperkuat oleh *etaren ($%%7, bahwa pemakaian larutan kaustik soda ()a:H pada konsentrasi tinggi akan bereaksi dengan minyak sehingga mengurangi jumlah asam lemak bebas dan menambah jumlah sabun yang terbentuk. "sam lemak bebas yang
terlalu tinggi akan mempengaruhi proses emulsi sabun dengan kotoran dan mengurangi daya ikat sabun terhadap kotoran minyak, lemak ataupun keringat. "sam lemak bebas ini tidak bisa mengikat kotoran karena bersifa polar, berbeda dengan minyak, lemak atau pun keringat kotoran yang bersifat non-polar. Berdasarkan hal tersebut dapat dianalisa bahwa formulasi sabun dan jumlah asam lemak yang digunakan harus sesuai untuk dapat membuat tekstur sabun menjadi padat. #enurut 0)I (&223 jumlah asam lemak minimal 5%. alam suatu formulasi, asam lemak berperan sebagai pengatur konsistensi. "sam lemak diperoleh secara alami melalui hidrolisis trigliserida. "sam lemak memiliki kemampuan terbatas untuk larut dalam air. Hal ini akan membuat sabun menjadi lebih tahan lama pada kondisi setelah sabun tesebut digunakan. (4illiam dan 0chmitt, $%%$ dalam Taufik, $%&&. 0elain itu, menurut Cuis 0pit1 (&229,
ada beberapa faktor yang mempengaruhi
reaksi penyabunan antara lain &. *onsentrasi larutan *:H)a:H *onsentrasi basa yang digunakan dihitung berdasarkan stokiometri reaksinya, dimana penambahan basa harus sedikit berlebih dari minyak agar tersabunnya sempurna. ika basa yang digunakan terlalu pekat akan menyebabkan terpecahnya emulsi pada larutan sehingga fasenya tidak homogen., sedangkan jika basa yang digunakan terlalu encer, maka reaksi akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Berdasarkan hal tersebut,sabun yang dihasilkan tidak mengalami proses saponifikasi dengan baik karena formulasi )a:H menjadi terlalu encer dengan penambahan jumlah asam lemak bebas yang terlalu banyak. $. 0uhu (T +eaksi penyabunan merupakan reaksi eksotermis (JH negatif, maka dengan kenaikan suhu akan dapat memperkecil harga * (konstanta keseimbangan, tetapi jika ditinjau dari segi kinetika, kenaikan suhu akan menaikan kecepatan reaksi. kenaikan suhu akan mempercepat reaksi, yang artinya menaikan hasil dalam waktu yang lebih cepat. Tetapi jika kenaikan suhu telah melebihi suhu optimumnya maka akan menyebabkan hasilnya menurun. Turunnya harga
konstanta keseimbangan reaksi oleh naiknya suhu merupakan akibat dari reaksi penyabunan yang bersifat eksotermis. ( Levenspiel, !"#. 0elama praktikum tidak dilakukan proses pemanasan terlebih dahulu sehingga tidak diketahui kecepatan reaksi penyabunan yang terjadi. /. engadukan engadukan dilakukan untuk memperbesar probabilitas tumbukan molekulmolekul reaktan yang bereaksi. ika tumbukan antar molekul reaktan semakin besar, maka kemungkinan terjadinya reaksi semakin besar pula. (Levenspiel, !$" . 0elama praktikum pengadukan dilakukan hingga larutan membentuk trace atau mengental yang menunjukkan proses saponifikasi telah terjadi. 3. 4aktu 0emakin lama waktu reaksi menyebabkan semakin banyak pula minyak yang dapat tersabunkan, berarti hasil yang didapat juga semakin tinggi, tetapi jika reaksi telah mencapai kondisi setimbangnya, penambahan waktu tidak akan meningkatkan jumlah minyak yang tersabunkan (erdana E.*, $%%2. ada hasil pengamatan sabun padat ampas kopi dilakukan pendiaman hingga & minggu dan tidak menunjukkan perubahan tekstur dikarenakan reaksi yang terjadi telah mencapai kondisi yang setimbang dan jumlah asam lemak bebas yang tidak tersabunkan lebih banyak sehingga tekstur tidak terbentuk padatan b. 4arna 4arna pada sabun yang dihasilkan selama praktikum menunjukkan hasil paling baik yaitu pada perlakuan )a:H $7, sedangkan pada konsentrasi )a:H /% dihasilkan warna yang terlalu mengkilap dibandingkan lainnya. Hal ini dipengarhi oleh banyaknya jumlah asam lemak bebas yang tidak tersabunkan. ada konsentrasi )a:H /7 dihasilkan warna hitam pekat yang disebabkan oleh ampas kopi tidak larut lebih banyak daripada lainnya. 4arna sabun dipengaruhi oleh warna bahan baku yang digunakan. 0urfaktan yang digunakan sebagai bahan baku diduga mempengaruhi warna sabun padat yang dihasilkan. Hal ini sejalan dengan *ailaku ($%%9, bahwa warna bahan pencampur yang digunakan pada pembuatan sabun mempengaruhi hasil sabun. Eungsi penambahan ampas kopi pada sabun yaitu untuk
melembabkan kulit karena mengandung senyawa antioksidan. ada ampas kopi terkandung isofla!on yaitu senyawa polifenol yang dapat memperlihatkan peranan seperti esterogen, sehingga seringkali disebut sebagai ?fitoesterogen@, yaitu senyawa yang mempunyai aktifitas estrogenik tetapi berasal dari tanaman. Isofla!on juga mempunyai kemapuan sebagai antioksidan untuk mencegah penuaan dini dengan bahan tambahan yang mempunyai fungsi melembabkan kulit dan antioksidan hampir sama yaitu untuk mencegah kerutan di kulit yakni ampas kopi (ewi, $%&$ c. *enampakan "mpas kopi dengan tekstur kasar mengandung butiran scrub yang sangat baik untuk menganggkat sel-sel kulit mati dan melembabkan kulit. *afein yang terkandung di dalam ampas kopi sejumlah &-&,7 dapat bertindak selaku vasorestrictor yang berarti mengencangkan dan mengecilkan pembuluh darah. (ewi, $%&$. Berdasarkan penambahan ampas kopi, kenampakan sabun paling baik yaitu pada sabun dengan konsentrasi )a:H $7 memiliki kenampakan yang halus dibanding lainnya. ada sabun dengan konsentrasi )a:H /% memiliki kenampakan licin dan terlihat berminyak dibanding produk sabun lainnya, sedangkan pada konsentrasi )a:H /7 menunjukkan kenampakan yang tidak rata dan cenderung lebih ber!olume dibanding produk sabun lainnya. Hal ini disebabkan karena jumlah air pada konsentrasi /7 lebih sedikit sehingga butiran ampas kopi lebih besar yang tidak ikut larut bersama air. /0 "roma
"roma sabun padat dengan penambahan ampas kopi pada konsentrasi $7 menunjukkan aroma yang lebih baik dari lainnya yaitu tidak berbau tengik ataupun dari sumber ampas kopi. ada konsentrasi /% menunjukkan aroma sabun yang tidak terlalu tengik, sedangkan pada konsentrasi /7 menunjukkan aroma sabun yang tidak enak akibat perpaduan dari aroma tengik dan sabun ampas kopi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat utri ($%%2 yaitu berdasarkan 0)I %9-/7/$-&223 kadar asam lemak bebas maksimal adalah G $,7, jika kadar asam lemak tinggi pada sabun maka, kecenderungan sabun berbau tengik akan semakin besar. enggunaan
formulasi asam lemak bebas dari minyak kelapa dan minyak sawit yang direaksikan dengan )a:H tidak seimbang yang menyebabkan reaksi saponifikasi tidak berlangsung serta kandungan asam lemak bebas yang berlebih menyebabkan aroma tengik pada sabun yang dihasilkan. ada dasarnya, ampas kopi memiliki aroma yang khas dan tajam, kopi juga mempunyai banyak khasiat untuk kecantikan kulit dari sejak jaman nenek moyang telah menggunakan kopi sebagai bahan baku lulur tradisional. "mpas kopi menghasilkan minyak antioksidan yang bersifat menghaluskan kulit (ewi, $%&$.
BAB 10 PENUTUP 10% Kesimpulan
"dapun kesimpulan dari hasil praktikum yang telah dilakukan yaitu &. 8ara pembuatan sabun ampas kopi adalah dengan reaksi saponifikasi atau penyabunan
antara basa kuat ()a:H dengan asam lemak bebas yang
dihidrolisis menghasilkan sabun dan gliserol. "mpas kopi ditambahkan pada pembuatan sabun yaitu sebagai pengisi yang menambah fungsional dari sabun akibat kandungan antioksidan pada ampas kopi $. *onsentrasi bahan yang berperan penting dalam penbentukan sabun yaitu formulasi jumlah )a:H dan asam lemak bebas (minyak. umlah )a:H yang terlalu sedikit mempengaruhi tekstur sabun menjadi tidak padat. ada jumlah asam lemak bebas yang digunakan apabila tidak seimbang dengan )a:H maka banyak asam lemak bebas yang tidak tersabunkan dan mempengaruhi hasil akhir sabun padat /. "mpas kopi dapat ditingkatkan nilai emonomisnya dengan sedikit sentuhan teknologi dengan menjadi produk sabun padat karena mengandung butiran scrub yang dapat mengangkat kulit mati dan mengandung antioksidan untuk melembabkan kulit agar tidak terjadi penuaan dini 102 Sa-an
"dapun saran pada praktikum pembuatan sabun padat yaitu dengan mengetahui formulasi pembuatan sabun padat dengan teliti serta mengikuti beberapa prosedur yang sesuai untuk proses pembuatan sabun.
DA9TAR PUSTAKA
Belit1, H.., and
8orredoira +.". dan andolfi ".+., &229, Raw &aterials and Their 'retreatment for soap 'roduction. i dalam pit* , C. (ed. &229 0oaps and etergents, " Theoretical and ractical +e!iew. ":80 ress, Illinois.
Hambali,
Mrli1a
dkk.
$%%5. 'enelitian
'embuatan
abun
Transparan.
enelitianBogor IB.
*etaren, &269, 'engantar Teknologi &inyak dan Lemak 'angan, &st Md., /%-9%, Fni!ersitas Indonesia, akarta.
Ce!enspiel, :., &25$.+ Chemical Reaction ngineering+, $nd Md. ohn 4iley ' 0ons, Inc., )ew Kork, hal. $&-$$.
Cuis, 0pit1. &229. oap and itergent Theoritical and 'ractical Review. ":80 ress. Fnited 0tates of "merica
#uchtadi, T.+ dan 0ugiyono. $%&%. -lmu 'engetahuan ahan 'angan. "lfabeta Bandung.
erdana, E.*. dan Ibnu Hakim. $%%2. 'embuatan abun Cair dari &inyak /arak dan oda 0 sebagai 1paya &eningkatkan'angsa 'asar oda 0. :nline httpeprints.undip.ac.id diakses pada $7 "pril $%&3.
Ftami, utri. $%%2. 'roses 'embuatan abun Cair dari &inyak 2oreng ekas. Laporan 3khir . alembang olsri.
0imeh, #. ". $%%3. Comparative 3dvantage of The uropean Rapeseed -ndustry vs 4ther oils and %ats 'roducers. :il alm Industry Mconomic ournal. 3($, &3$$. #alaysian alm :il Board.
0)I %9-3%67-&229, tandar &utu abun &andi Cair , ewan 0tandarisasi )asional, akarta.
0hri!asta!a, 0.B., &26$, oap, etergent and 'erfume -ndustry, 0mall Industry +esearch Institute, )ew elhi.
0udarmadji 0, dkk. &225. 'rosedur 3nalisa untuk ahan &akanan dan 'ertanian. Ciberty. Kogyakarta.
4ade,
"inley,
and
aul
.
4eller.,
&223, 5andbook
of
'harmaceutical
Recipients, second edition, "merican harmaceutical "ssociation, 4ashington.
4illiams ' 4ilkins, $%&&, -lmu 2i*i &en6adi angat &udah disi 7edua, diterjemah oleh Cinda, "ryandhito 4idhi )ugroho ' )iko 0antoso, M<8, akarta.
4inarno, E.< . &225. 7imia 'angan dan 2i*i. akarta
4oodroof, .<., &252, Coconut 'roduction 'rocessing 'roduct , "LI ubl. 8ompany. I)8., 4estport, 8onnecticut.