PRAKTIKUM KIMIA
TITIK DIDIH LARUTAN
Judul : Titik Didih Larutan
Tujuan :
Menyelidiki titik didih larutan serta faktor yang mempengaruhi.
Membandingkan kenaikan titik didih larutan nonelektrolit dan larutanelektrolit pada konsentrasi yang sama.
Landasan Teori :
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selam cairan mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap adalah konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan tergantung dari besarnya tekanan atmosfer(Brady, 1999 : 540).
Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Berdasarkan nilai titik didih zat terlarut, larutan dapat dibagi dua yaitu titik didih zat terlarut lebih kecil daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap O2, NH2, H2S dan alkohol didalam air. Yang kedua yaitu zat terlarut lebih besar daripada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut yang lebih dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis pelarut dan konsentrasi larutan, tidakbergantung pada jenis zat terlarutnya. Untuk larutan yang sangat encer, trekanan uap zat terlarut dapatdiabaika, sehingga yang mempengaruhi titik didih larutan hanya pelarutnya.
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara molekul dalam cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kkuat, titik didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya rendah (Brady, 1999 : 541).
Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan. Pendidihan adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap. Suatu cairan dikatakan mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya. Pada titik didih, tekanan uap cairan cukup besar sehingga atmosfer dapat diatasi hingga gelembung uap dapat terbentuk dipermukaan cairan yang diikuti penguapan yang terjadi di setiap titik dalam cairan. Pada umumnya, molekul dapat menguap bila dua persyaratan dipenuhi, yaitu molekul harus cukup tenaga kinetik dan harus cukup dekat dengan batas antara cairan-uap (Petrucci, 2000 : 175).
Bila dalam larutan biner, komponen suatu mudah menguap (volatile) dan komponen lain sukar menguap (non volatile), makin rendah. Dengan adanya zat terlarut tekanan uap pelarut akan berkurang dan ini mengakibatkan kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan uap osmose. Keempat sifat ini hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut dan tidak ditentukan oleh jenis zat terlarut. Seperti telah disebutkan, sifat-sifat ini disebut sifat koligatif larutan. Adanya zat terlarut (solute) yang sukar menguap (non volatile), tekanan uap dari larutan turun dan ini akan menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi dari pada titik didih pelarutnya. Ini disebabkan karena untuk mendidih, tekanan uap larutan sama dengan tekanan udara dan untuk temperatur harus lebih tinggi (Sukardjo, 1990 : 152).
Alat dan Bahan :
ALAT
Tabung reaksi dan rak
Gelas kimia 100ml
Termometer (-100C — 1000C)
Kaki tiga dan asbes
Lampu spirtus
BAHAN
Aquades
Larutan gula 1 m
Larutan urea 1 m
Larutan urea 2 m
Larutan NaCl 1 m
Larutan NaCl 2 m
Cara Kerja :
Mengisi gelas kimia dengan 50 ml air. Memanaskan hingga mendidih, memasukkan termometer, dan mencatat suhunya.
Dengan cara yang sama mengganti berturut-turut 50 ml air dengan 50 ml larutan urea 1 m, larutan urea 2 m, larutan NaCl 1 m, dan larutan NaCl 2 m.
Tabel Pengamatan
No.
Larutan
Kemolalan
Titik Didih
Penurunan Titik Didih
1.
Aquades
1,95
99 °C
-1 °C
2.
Gula
5,86
103 °C
3 °C
3.
CO(NH2)2 (1M)
9,675
95 °C
-5 °C
4.
CO(NH2)2 (2M)
0
100 °C
0 °C
5.
NaCl (1M)
0,977
101 °C
1 °C
6.
NaCl (2M)
1,953
98 °C
-2 °C
Analisa Data
ΔTb Aquades = Tb – Tb0
= 99 – 100
= -10C
ΔTb Aquades = Kb x m
m = ΔTb / Kb
= -1 / 0,512
= 1,95 m
ΔTb Gula = Tb – Tb0
= 103 – 100
= 30C
ΔTb Gula = Kb x m
m = ΔTb / Kb
= 3 / 0,512
= 5,86
ΔTb CO(NH2)2 (1M) = Tb – Tb0
= 95 – 100
= -50C
ΔTb CO(NH2)2 (1M) = Kb x m
m = ΔTb / Kb
= (-5) / 0,512
= 9,675 m
ΔTb CO(NH2)2 (1M) = Tb – Tb0
= 100 - 100
= 0 0C
ΔTb CO(NH2)2 (2M) = Kb x m
m = ΔTb / Kb
= 0 / 0,512
= 0 m
ΔTb NaCl (1M) = Tb – Tb0
= 101 - 100
= 1 0C
ΔTb NaCl (1M) = Kb x m x i
m = ΔTb / Kb x i
= 1 / 0,512 x ( 1+ (n – 1 ) α )
= 1 / 0,512 x 2
= 1/1,024
= 0,977 m
ΔTb NaCl (2M) = Tb – Tb0
= 98 - 100
= - 2 0C
ΔTb NaCl (2M) = Kb x m x i
m = ΔTb / Kb x i
= -2 / 0,512 x ( 1+ (n – 1 ) α )
= -2 / 0,512 x 2
= -2 / 1,024
= 1,953 m
Pertanyaan
Bandingkan titik didih air (pelarut) dengan titik didih larutan!
Apakah pengaruh konsentrasi molal terhadap kenaikan titik didih larutan ?
Bandingkan kenaikan titik didih larutan NaCl dengan larutan gula pada konsentrasi molal yang sama! Mengapa demikian?
Apakah yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas?
Jawaban
Titik didih pelarut lebih kecil dari pada titik didih larutan.
Semakin besar konsentrasi molal, semakin tinggi titik didh maupun kenaikan titik didihnya.
Titik didih larutan NaCl lebih tinggi dari pada larutan gula karena larutan NaCl termasuk larutan elektrolit yang pada konsentrasi molalitas yang sama memiliki jumlah partikel yang lebih banyak dari pada larutan gula yang termasuk larutan non- elektrolit.
Semakin besar molalitas semakin tinggi semakin tinggi kenaikan titik didih.
Simpulan
Semakin besar molalitas semakin tinggi kenaikan titik didih.
Kenaikan titik didih larutan berbanding lurus dengan molalitas larutan.
Titik didih pelarut murni lebih rendah dari pada titik didih larutan.
Titik didih larutan elektrolit lebih tinggi daripada larutan non elektrolit.
Untuk konsentrasi yang sama larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada non elektrolit.
Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan kenaikan titik didih.
LAMPIRAN