LAPORAN PRAKTIKUM
LARUTAN
"Kenaikan Titik Didih "
Disusun oleh:
Kelompok 3
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
KENAIKAN TITIK DIDIH
ABSTRAK
Percobaan "Kenaikan Titik Didih" bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis
zat terlarut (volatile dan non volatile), konsentrasi larutan, serta jenis
zat terlarut (elektrolit dan non elektolit) terhadap kenaikan titik didih
larutan. Metode yang digunakan adalah dengan mencampurkan zat terlarut
volatile dan non volatile, serta zat terlarut elektrolit dan nonelektrolit
kedalam air, dan membuat variasi konsentrasi larutan gula, kemudian
membandingkan hasil dengan titik didih air murni sehingga diperoleh
kenaikan titik didih. Hasil yang kami peroleh pada larutan elektrolit dan
non elektrolit sudah sesuai dengan teori , yakni nilai titik didih larutan
elektrolit lebih besar dibandingkan non elektrolit dengan titik didih
secara berurutan adalah 94 ˚C dan 93 ˚C. Pada zat terlarut volatile dan non
volatile diperoleh titik didih secara berurutan 96 ˚C dan 94 ˚C, hal ini
belum sesuai dengan teori dimana seharusnya titik didih zat terlarut
volatile lebih kecil dibanding larutan non volatile. Pada konsentrasi
larutan gula terjadi penurunan titik didih, dimana secara teori seharusnya
semakin tinggi konsentasi zat terlarut, maka titik didihnya juga akan
semakin besar. Adanya ketidaksesuian antara hasil pengamatan dengan hasil
perhitungan secara teori ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti
kesalahan dalam membaca skala yang ditunjukkan oleh termometer, api
spiritus yang tidak konstan, dan suhu ruangan yang ber-AC.
Kata Kunci: Jenis larutan, Konsentrasi Larutan, Kenaikan titik didih,
Termometer
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Abstrak ii
Daftar Isi iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Hipotesis 2
D. Tujuan Percobaan 2
E. Manfaat 2
BAB II Kajian Teori
A. Kenaikan Titik Didih 3
B. Hukum Raoult 3
BAB III Metode Percobaan
A. Alat dan Bahan 6
B. Variabel yang Digunakan 6
C. Alur Percobaan 7
D. Langkah Percobaan 8
BAB IV Data dan Analisis
A. Data 10
B. Analisis 11
C. Pembahasan 11
BAB V Penutup
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
Daftar Pustaka 14
Lampiran
Foto 15
Perhitungan 18
Laporan Sementara 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Titik didih adalah
temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Suhu
(temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan
eksternal yang dialami oleh cairan. Berdasarkan nilai titik didih zat
terlarut, larutan dapat dibagi dua yaitu titik didih zat terlarut lebih
kecil dari pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap , dan
yang kedua zat terlarut lebih besar daripada pelarutnya sehingga apabila
dipanaskan pelarut yang lebih dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan
bergantung pada jenis zat terlarut, konsentrasi larutan, serta eletrolit
atau non elektrolit zat terlarut. Untuk membuktikan pengaruh ketiga
faktor tersebut terhadap kenaikan titik didih maka perlu dilakukan
percobaan ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada percobaan
ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh jenis zat terlarut terhadap kenaikan titik didih
larutan?
2. Bagaimana hubungan antara konsentrasi larutan dengan kenaikan titik
didih larutan?
3. Bagaimana pengaruh antara larutan elektrolit dan non elektrolit
terhadap kenaikan titik didih larutan?
C. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi pengaruh jenis zat terlarut terhadap kenaikan titik
didih larutan.
2. Mengidentifikasi hubungan antara konsentrasi larutan dengan kenaikan
titik didih larutan.
3. Mengidentifikasi pengaruh larutan elektrolit dan non elektrolit
terhadap titik didih larutan.
D. Hipotesis
1. Jika jenis suatu zat terlarut adalah non volatile maka menyebabkan
kenaikan titik didih, jika jenis suatu zat terlarut adalah volatile
maka tidak terjadi kenaikan titik didih.
2. Jika konsentrasi zat terlarut tinggi maka kenaikan titik didih semakin
besar.
3. Jika larutan adalah elektrolit maka menyebabkan kenaikan titik didih,
jika larutan adalah nonelektrolit maka tidak terjadi kenaikan titik
didih.
E. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah dapat membuktikan secara langsung
pengaruh jenis zat terlarut (volatile dan non volatile), konsentrasi
larutan, serta jenis larutan (elektrolit dan non elektrolit) terhadap
kenaikan titik didih suatu zat. Sehingga akan dapat menambah pemahaman
mengenai kenaikan titik didih zat.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kenaikan Titik didih
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik
didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer.
Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selama cairan mendidih,
tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap adalah
konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan
kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya
menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan
lebih cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik
didih cairan tergantung dari besarnya tekanan atmosfer.
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk
memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara
molekul dalam cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat,
titik didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik
didihnya rendah .
Bila dalam larutan biner, komponen suatu mudah menguap
(volatile) dan komponen lain sukar menguap (non volatile), makin rendah.
Dengan adanya zat terlarut tekanan uap pelarut akan berkurang dan ini
mengakibatkan kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan uap
osmose. Keempat sifat ini hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut
dan tidak ditentukan oleh jenis zat terlarut. Seperti telah disebutkan,
sifat-sifat ini disebut sifat koligatif larutan. Adanya zat terlarut
(solute) yang sukar menguap (non volatile), tekanan uap dari larutan
turun dan ini akan menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi dari
pada titik didih pelarutnya. Ini disebabkan karena untuk mendidih,
tekanan uap larutan sama dengan tekanan udara dan untuk temperatur harus
lebih tinggi.
B. Hukum Roult
Hasil eksperimen Roult menunjukan bahwa Kenaikan titik didih
larutan akan semakin besar apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut
semakin besar. Titik didih larutan akan lebih tinggi dari titik didih
pelarut murni. Hal ini juga diikuti dengan penurunan titik beku pelarut
murni, atau titik beku larutan lebih kecil dibandingkan titik beku
pelarutnya. Hasil eksperimen ini disederhanakan dalam dapat dilihat pada
gambar berikut:
Roult menyederhanakan ke dalam persamaan :
ΔTb = Kenaikan titik didih larutan
Kb = Tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik
didih untuk 1 mol zat dalam 1000 gram pelarut)
m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)
Perubahan titik didih atau ΔTb merupakan selisih dari titik didih
larutan dengan titik didih pelarutnya, seperti persamaan :
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari
zat pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut,
tapi oleh jumlah partikel/mol terlarut khususnya yang terkait dengan
proses ionisasinya.
Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan
titik didik harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga
persamaannya menjadi :
Dimana :
n = jumlah ion-ion dalam larutan
α = derajat ionisasi
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Gelas kimia 3 buah
b. Termometer 1 buah
c. Pembakar spiritus 1 buah
d. Kaki tiga 1 buah
e. Kasa 1 buah
f. Gelas ukur 1 buah
g. Neraca digital 1 buah
h. Spatula 1 buah
i. Korek api 1 buah
j. Stopwatch 1 buah
2. Bahan
a. NaCl secukupnya
b. Gula pasir secukupnya
c. Air secukupnya
B. Variabel yang Digunakan
1. Variabel kontrol: Jenis zat pelarut
Definisi operasional: Jenis zat pelarut yang digunakan untuk semua
percobaan sama, yaitu air.
2. Variabel manipulasi:
a. Jenis zat terlarut
Definisi operasional: Untuk percobaan pertama, jenis zat
terlarut yang digunakan berbeda, yaitu nonvolatile (NaCl) dan
volatile (air).
b. Konsentrasi zat terlarut
Definisi operasional: Untuk percobaan kedua, konsentrasi yang
digunakan berbeda dengan menggunakan massa yang berbeda.
3. Variabel respon:
a. Suhu
Definisi operasional: Suhu diukur menggunakan thermometer pada
semua percobaan.
b. Waktu
Definisi operasional: Waktu dihitung menggunakan stopwatch pada
semua percobaan.
c. Kenaikan titik didih
Definisi operasional: Kenaikan titik didih dilihat dari suhu
dan waktu.
C. Alur Percobaan
1. Pengaruh jenis zat terlarut terhadap kenaikan titik didih
2. Hubungan konsentrasi larutan dengan kenaikan titik didih
D. Langkah Percobaan
1. Pengaruh jenis zat terlarut terhadap kenaikan titik didih
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menyalakan pembakar spiritus, menaruh gelas kimia yang berisi
air 50 ml di atas pembakar spiritus sekaligus mengukur suhu
dengan menggunakan termometer.
c. Menghitung suhu air yang dipanaskan selang 2 menit, sampai suhu
yang ditunjukkan oleh termometer konstan.
d. Mengulang percobaan dengan memanaskan larutan NaCl (air 50 ml +
NaCl 1 gr) dan larutan air (air 50 ml + air 10 ml).
e. Mencatat hasil kenaikan suhu dari setiap percobaan dan
dibandingkan.
2. Hubungan konsentrasi larutan dengan kenaikan titik didih
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menyalakan pembakar spiritus, menaruh gelas kimia yang berisi
larutan gula ( air 50 ml + gula pasir 0,5 gr) di atas pembakar
spiritus sekaligus mengukur suhu dengan menggunakan termometer.
c. Menghitung suhu larutan yang dipanaskan selang 2 menit, sampai
suhu yang ditunjukkan oleh termometer konstan.
d. Mengulang percobaan dengan memanaskan larutan gula (air 50 ml +
NaCl 1,0 gr) dan larutan gula (air 50 ml + air 1,5 ml).
e. Mencatat hasil kenaikan suhu dari setiap percobaan dan
dibandingkan.
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Data
1. Hasil percobaan pengaruh jenis zat terlarut terhadap kenaikan titik
didih
Tabel 1. Hasil perhitungan kenaikan titik didih.
"No."Waktu "Suhu (T±1)˚C "
" " "Air 50 mL"Air 50 mL + NaCl "Air 50 mL + Air "
" " " "1 gr "10 mL "
"1. "0 "29 "30 "31 "
"2. "2 "42 "49 "50 "
"3. "4 "60 "72 "73 "
"4. "6 "78 "89 "89 "
"5. "8 "87 "93 "95 "
"6. "10 "92 "94 "96 "
"7. "12 "92 "94 "96 "
2. Hasil percobaan hubungan kosentrasi larutan dengan kenaikan titik
didih
Tabel 2. Hasil perhitungan kenaikan titik didih.
"No."Waktu "Suhu (T±1)˚C "
" " "Air 50 mL + Gula "Air 50 mL + Gula 1"Air 50 mL + Gula"
" " "0,5 gr "gr "1,5 gr "
"1. "0 "29 "30 "28 "
"2. "2 "51 "50 "54 "
"3. "4 "72 "77 "77 "
"4. "6 "86 "87 "88 "
"5. "8 "91 "92 "91 "
"6. "10 "91 "93 "91 "
"7. "12 "91 "93 "91 "
B. Analisis
Dari tabel pengamatan pertama, dapat diketahui bahwa ketika air
murni dipanaskan, air tersebut memiliki titik didih 92 ˚C, sedangkan
ketika ditambahkan gula ke air tersebut titik didihnya naik mencapai
angka 94 ˚C. Begitu pula ketika air tersebut diberi tambahan air lagi,
titik didihnya menjadi 96 ˚C. Sedangkan dalam tabel 2 dapat dilihat
bahwa air gula jika dipanaskan memiliki nilai yang variatif tergantung
dengan banyaknya zat terlarut didalamnya, yakni ketika gula yang
dimasukkan adalah 0,5 gr maka titik didihnya adalah 91˚C, sedangkan
ketika ditambah 1 gr titik didihnya adalah 93 ˚C dan ketika
ditambahkan gula 1,5 gr maka titik didihnya adalah 91 ˚C.
C. Pembahasan
Tabel 3. Perbandingan hasil percobaan dan perhitungan kenaikan
titik didih.
"No."Larutan "Tb (oC) "
" " "Percobaan "Perhitungan "
"1. "Air 50 mL "92 "- "
"2. "Air 50 mL + NaCl 1 gr "94 "92,348 "
"3. "Air 50 mL + Air 10 mL "96 "- "
"4. "Air 50 mL + Gula 0,5 gr "91 "92,015 "
"5. "Air 50 mL + Gula 1 gr "93 "92,030 "
"6. "Air 50 mL + Gula 1,5 gr "91 "92,045 "
Dari tabel perbandingan di atas dapat diketahui bahwa hasil
percobaan dan perhitungan kenaikan titik didih menunjukkan perbedaan.
Kenaikan titik didih larutan air 50 mL + NaCl 1 gr pada percobaan
didapat 94 oC, sedangkan pada perhitungan didapat 92,348 oC. Kenaikan
titik didih larutan air 50 mL + gula 0,5 gr pada percobaan didapat 91
oC, sedangkan pada perhitungan didapat 92,015 oC. Kenaikan titik didih
larutan air 50 mL + gula 1 gr pada percobaan didapat 93 oC, sedangkan
pada perhitungan didapat 92,030 oC. Kenaikan titik didih larutan air
50 mL + gula 1,5 gr pada percobaan didapat 91 oC, sedangkan pada
perhitungan didapat 92,045 oC.
Dari data yang ada pada tabel dan analisis dapat dilihat bahwa
nilai dari titik didih dari larutan garam dan larutan gula memiliki
nilai yang berbeda yakni 94 ˚C dan 93 ˚C. Hal tersebut dikarenakan
larutan NaCl merupakan larutan elektrolit yang dipengaruhi dengan
factor Van't hoff sehingga titik didih larutan elektrolit lebih besar
daripada larutan non elektrolit. Kemudian, titik didih air murni
pertama (50 mL) dan kedua (60 mL) seharusnya sama, tetapi pada waktu
percobaan kami mendapatkan nilai yang berbeda. Selain itu, semakin
banyak massa gula yang dilarutkan, seharusnya semakin tinggi pula
titik didihnya. Namun, pada percobaan yang kami lakukan terjadi
penurunan nilai kenaikan titik didih pada saat gula yang dilarutkan
bermassa 1,5 gr setelah sebelumnya naik dari yang bermassa 0,5 gr ke 1
gr. Pada percobaan yang kami lakukan, nilai kenaikan titik didih
larutan gula bermassa 1,5 gr sama dengan larutan gula bermassa 0,5 gr.
Ketidaksesuaian hasil dengan teori ini disebabkan karena
ketidaktelitian dan kelalaian yang dilakukan saat pelaksanaan
percobaan misalnya kesalahan dalam membaca skala yang ditunjukkan oleh
termometer, api dari spiritus yang tidak konstan dikarenakan
spiritusnya akan habis, pemegangan termometer yang tidak konstan,
serta suhu dipengaruhi oleh lingkungan seperti AC.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan "Kenaikan Titik Didih" dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kenaikan titik didih dipengaruhi oleh jenis zat terlarut (volatile dan
nonvolatile). Jenis zat terlarut yang non volatile menyebabkan
kenaikan titik didih, sedangkan pada jenis zat terlarut yang volatile
tidak terjadi kenaikan titik didih.
2. Kenaikan titik didih dipengaruhi oleh konsentrasi larutan. Semakin
besar konsentrasi larutan (molalitas), maka semakin besar kenaikan
titik didih larutan.
3. Kenaikan titik didih dipengaruhi oleh jenis zat terlarut (elektrolit
dan non elektrolit). Kenaikan titik didih larutan elektrolit lebih
besar dari kenaikan titik didih larutan non elektrolit.
B. Saran
Adapun saran untuk percobaan "Kenaikan Titik Didih" adalah sebagai
berikut:
1. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam membaca skala yang ditunjukkan
oleh termometer.
2. Seharusnya sebelum memulai praktikum, dalam penggunaan pembakar
spiritus hendaknya melihat jumlah spiritusnya apakah cukup atau tidak
untuk semua percobaan, agar tidak terjadi perbedaan nyala api yang
dihasilkan untuk setiap percobaan sehingga tidak mempengaruhi hasil
percobaan.
3. Praktikan diharapkan dapat menjaga posisi termometer dalam keadaan
konstan, karena pemegangan termometer yang tidah konstan mempengaruhi
hasil percobaan.
4. Diusahakan jika berada dalam ruangan ber-AC, lakukan percobaan sejauh
mungkin dengan sumber AC, agar meskipun suhunya terpengaruh tapi tetap
seminimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Kenaikan Titik Didih (Online).
(http://berbagidiblog.blogspot.com/2012/12/kenaikan-titik-
didih_4.html, diakses 14 Maret 2015).
Anonim. Tanpa tahun. Kenaikan Titik Didih (Online). (http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/sifat-koligatif-dan-
koloid/kenaikan-titik-didih/, diakses 14 Maret 2015).
Harnanto, Ari, Ruminten. 2009. Kimia 3: Untuk SMA/M Kelas XII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Lampiran Foto
" " "
"Gambar 1. "Gambar 2. "
"Menimbang gula dengan neraca "Kaki tiga dan kasa. "
"digital. " "
" " "
"Gambar 3. "Gambar 4. "
"Garam yang sudah ditimbang. "Gula yang sudah ditimbang. "
" " "
"Gambar 5. "Gambar 6. "
"Gelas kimia 250 mL. "Memasukkan garam ke dalam gelas"
" "kimia. "
" " "
"Gambar 7. "Gambar 8. "
"Memasukkan gula ke dalam gelas "Memanaskan air 50 mL dengan "
"kimia. "pembakar spiritus. "
" " "
"Gambar 9. "Gambar 10. "
"Memanaskan air 50 mL dan garam "Memanaskan air 50 mL dan gula "
"1 gr dengan pembakar spiritus. "0,5 gr dengan pembakar "
" "spiritus. "
" " "
"Gambar 11. "Gambar 12. "
"Memanaskan air 50 mL dan gula 1"Memanaskan air 50 mL dan gula "
"gr dengan pembakar spiritus. "1,5 gr dengan pembakar "
" "spiritus. "
" "
"Gambar 13. "
"Memanaskan air 50 mL dan air 10"
"mL dengan pembakar spiritus. "
Lampiran Perhitungan
1. Pengaruh jenis zat terlarut terhadap kenaikan titik didih
a. Air 50 mL
Tb = 92 oC
b. Air 50 mL + NaCl 1 gr
m =
=
= 0,34 m
ΔTb = Kb . m . i
= 0,512 . 0,34 . 2
= 0,348
Tb = 92 + 0,348 = 92,348 oC
c. Air 50 mL + Air 10 mL
Tb = 96 oC
2. Hubungan kosentrasi larutan dengan kenaikan titik didih
a. Air 50 mL + Gula 0,5 gr
m =
=
= 0,029 m
ΔTb = Kb . m
= 0,512 . 0,029
= 0,015
Tb = 92 + 0,015 = 92,015 oC
b. Air 50 mL + Gula 1 gr
m =
=
= 0,058 m
ΔTb = Kb . m
= 0,512 . 0,058
= 0,03
Tb = 92 + 0,03 = 92,030 oC
c. Air 50 mL + Gula 1,5 gr
m =
=
= 0,088 m
ΔTb = Kb . m
= 0,512 . 0,088
= 0,045
Tb = 92 + 0,045 = 92,045 oC
-----------------------
1. Faiqotul Himmah 13030654049
2. Rizka Yuni R. 13030654056
3. M. Tasroun Nihwan 13030654057
4. Devi Nadiya W. 13030654062
5. Winda Nur Ainun 13030654081
Pendidikan IPA B 2013
Gambar diagram tekanan suhu untuk titik didih dan titik beku dari pelarut
dan larutan
ΔTb = Kb . m
ΔTb = Tb – Tbº
Air
Air
Air
Suhu & waktu
- dimasukkan ke dalam gelas kimia sebanyak 50 ml
NaCl 1 gr
-
楤慭畳歫湡欠 慤慬 敧慬 楫業 敢楲楳愠物ഠ搠慩畤 楨杮慧氠牡瑵ഠ 楤慭畳歫湡欠 慤慬 敧
慬 楫業 敳慢祮歡㔠 汭搠灩湡獡慫 楨杮慧猠桵 潫獮慴 慹杮搠瑩湵番歫湡漠敬 整浲浯
瑥牥ഠ䄍物ㄠ 汭搠瑩浡慢歨湡欠 慤慬 敧慬 楫業 敢楲楳愠物ഠ䰍牡瑵湡丠䍡൬䰍牡瑵湡
畓畨dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air
diaduk hingga larut
- dimasukkan ke dalam gelas kimia sebanyak 50 ml
- dipanaskan hingga suhu konstan yang ditunjukkan oleh termometer
Air 10 ml
- ditambahkan ke dalam gelas kimia berisi air
Larutan NaCl
Larutan
Suhu
- dipanaskan hingga suhu yang ditunjukkan oleh termometer konstan
- dipanaskan hingga suhu yang ditunjukkan oleh termometer konstan
Suhu & waktu
- dibandingkan
Kenaikan titik didih
Air
Air
Air
- dimasukkan ke dalam gelas kimia sebanyak 50 ml
Gula pasir
- dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air sebanyak 1,0 gr
- diaduk hingga larut
Larutan gula
- dipanaskan hingga suhu yang ditunjukkan oleh termometer konstan
Suhu & waktu
- dimasukkan ke dalam gelas kimia sebanyak 50 ml
- dimasukkan ke dalam gelas kimia sebanyak 50 ml
Gula pasir
Gula pasir
- dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air sebanyak 1,5 gr
- diaduk hingga larut
- dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air sebanyak 0,5 gr
- diaduk hingga larut
Larutan gula
Larutan gula
- dipanaskan hingga suhu yang ditunjukkan oleh termometer konstan
- dipanaskan hingga suhu yang ditunjukkan oleh termometer konstan
Suhu & waktu
Suhu & waktu
- dibandingkan
Kenaikan titik didih