LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
HUKUM OHM
Nama
: YASFI
FIRMANSYAH NIM 10/300721/PA/13346
:
No.Praktik
: 25 B
Hari/ ari/T Tang anggal gal
: Sen Senin in,, 13 13 Des Desem emb ber
2010 ASISTEN
: Dwi Rino N.
LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA 1
YOGYAKARTA 2010
I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Dalam pelajaran fisika berbagai jenjang pendidikan selalu ada materi Hukum Ohm. Materi tersebut sangat berguna bagi kehidupan kita. Khususnya bagi seseorang yang mau mendalami kelistrikan. kelistrikan. Karna dengan adanya hukum ohm kita dapat mengerti tentang kelistrikan. Lalu kita dapat memperbaiki kelistrikan apabila terjadi kerusakan. Untuk itu, kita harus mempelajari mempelajari lebih dalam tentang Hukum ohm dengan cara mempraktekkanya mempraktekkanya dalam percobaan kali ini. b. Tujuan Tujuan percobaan Hukum Ohm ini antara lain, belajar menerapkan dan mengartikan grafik, memperagakan pengukuran arus dan tegangan pada suatu tahanan, dan penentuan besar suatu tahanan dengan metode grafik.
II.DASAR TEORI
p e n g h a n ta
ta h a n a n
t
d is e b u
y a n g
T e ta p a n
R =
p e n g h a n ta
u ju n g
k e d u a
p o te n s ia
V = B e d a
p e n g h a n ta
d a la m r
li
m e n g a
y a n g
I = A ru s
Sesuai r r r percobaan kali ini, materi Hukum Ohm memiliki rumus Hukum Ohm sebagai berikut. l
Sesuai persamaan tersebut, arus yang mengalir dalam suatu tahanan (penghantar) besarnya sebanding dengan beda 2
potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut. Dalam percobaan ini kita akan mengukur tegangan dan arus pada dua tahanan yang disusun secara seri dan paralel. Agar hasil pengukuran benar harus dibuktikan dengan perhitungan secara manual menggunakan rumus tahanan susunan seri dan paralel. Berikut rumus mencari tahanan total seri dan paralel.
III. METODE EKSPERIMEN a. Alat dan Bahan 1.
Sumber tegangan DC 6V (4 buah baterai)
2.
DC Miliampermeter (100 mA)
3.
DC Voltmeter (5V)
4.
Potensiometer Potensiometer 10 k Ohm
5.
Dua buah tahanan yang belum diketahui d iketahui nilainya
6.
Beberapa kabel penghubung
b. Cara Kerja •
Percobaan susunan seri
1. Alat dan bahan yang yang telah ditentukan ditentukan disediakan 3
2. Alat dan bahan dirangkai dirangkai sesuai skema di bawah ini. BATERAI
POTENSIOMETE
A AMPERMETER R2
R1
•
3.
V Lalu ditetapkan bahwa tegangan sebagai fungsi x dan VOLTMETER arus sebagai fungsi y.untuk itu tegangan menjadi peubah sedangkan arus sebagai reaksi dari variable peubah.variabel peubah dimulai dari 0,5 volt; 1 volt; 1,5 volt; 2 volt; 2,5 volt; 3 volt; 3,5 volt; 4 volt; 4,5 volt; 5 volt.
4.
Setiap penambahan tegangan 0,5 volt, nilai arus dicatat.
Percobaan susunan paralel
1. Alat dan bahan yang yang telah ditentukan ditentukan disediakan 2. Alat dan bahan dirangkai dirangkai sesuai skema di bawah ini. BATERAI
POTENSIOMETE R1
A AMPERMETER
R2
V VOLTMETER
3.
Lalu ditetapkan bahwa tegangan sebagai fungsi x dan arus sebagai fungsi y.untuk itu tegangan menjadi 4
peubah sedangkan arus sebagai reaksi dari variable peubah. Variabel peubah dimulai dari 0,5 volt; 1 volt; 1,5 volt; 2 volt; 2,5 volt; 3 volt; 3,5 volt; 4 volt; 4,5 volt; 5 volt. 4.
Setiap penambahan tegangan 0,5 volt, nilai arus dicatat.
IV. HASIL EKSPERIMEN •
Susunan Seri Tegangan (volt) 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0
•
Arus (miliampere) 2,5 6 8,5 12 13 14 20 22 24 25
Susunan Paralel Tegangan (volt) 0,5 1,0 1,5
Arus (miliampere) 8 21 32 5
2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0
42 52 63 72 82 90 92
V. GRAFIK HASIL EKSPERIMEN •
Grafik susunan Seri
6
•
Grafik Susunan Paralel
7
VI. ANALISIS •
Tahanan disusun seri
Mencari gradien m1 =
m2 = = 5,2 mA V-1
m1 =
m2 =
= 5,3 mA
V-1
m1 = 5,2.10-3 A V-1
= 5,25. 10-3 A V-1
m=
m2 = 5,3. 10-3 A V-1
∆m =
-3 = 0,05.10 A V-1
Didapat bahwa R=
∆R =
= 190,47 ohm . ∆m = 0,002 ohm 8
Jadi, R ± ∆R = (190,47 ± 0,002)ohm
•
Tahanan disusun paralel
Mencari gradien m1 =
m2 = = 18,5 mA V-1
m1 =
m2 =
= 18,8 mA
V-1
m1 = 18,5.10-3 A V-1
= 18,65. 10-3 A V-1
m=
m2 = 18,8. 10-3 A V-1
∆m =
-3 = 0,125.10 A V-1
Didapat bahwa R=
∆R =
= 53,61 ohm . ∆m = 0,0004 ohm
Jadi, R ± ∆R = (53,61 ± 0,0004)ohm
Hasil perhitungan manual Diketahui : R1 = 100 Ohm; toleransi = 5%; warna resistor: coklat, hitam, coklat, emas R2 = 100 Ohm; toleransi = 5%; warna resistor: coklat, hitam, coklat, emas 9
Rseri = R1 + R2 = 100 ohm + 100 ohm = 200 ohm Rparalel =
=
= 50 ohm
VII. PEMBAHASAN Dari percobaan yang kita lakukan. Kita memperoleh data untuk tahanan yang disusun seri dan paralel. Dari data tersebut,kita tahu bahwa harga tegangan sebanding dengan harga arus yang mengalir. Jadi data tersebut sesuai. Setelah melakukan analisis terhadap data tersebut kita mendapatkan harga tahanan total •
•
Susunan seri, R ± ∆R = (190,47 ± 0,002)ohm Susunan paralel, R ± ∆R = (53,61 ± 0,0004)ohm
sedangkan hasil perhitungan manual di dapat •
•
Rangkaian seri, R = R 1 + R2 = 100 + 100 = 200 ohm Rangkaian paralel, R =
= 50 ohm
Ternyata kedua hasil tersebut hampir menunjukkan hasil yang sama. Kurangnya ketelitian pada hasil pengukuran disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, tombol pemutar potensiometer yang kurang sensitive, posisi mata yang sejajar saat pembacaan harga arus maupun tegangan.
10
VIII. KESIMPULAN Setelah melakukan percobaan,kita dapat menarik kesimpulan dari percobaan Hukum Ohm ini. •
Arus dan tegangan nilainya sebanding
•
Arus dan tahanan nilainya berbanding terbalik
•
Hasil dari pengukuran yang telah di d i analisis
•
•
a.
Susunan seri, R ± ∆R = (190,47 ± 0,002)ohm
b.
Susunan paralel, R ± ∆R = (53,61 ± 0,0004)ohm
Hasil pengukuran hampir sama persis dengan nilai tahanan sesungguhnya Nilai keakuratan dipengaruhi oleh pembacaan nilai arus maupun tegangan yang cermat dan faktor alat yang masih bagus, khususnya potensiometer sebab potensiometer yang mengendalikan jarum pada Ampermeter dan Voltmeter.
IX. DAFTAR PUSTAKA •
Tim MIPA UGM. 2010. Buku Dasar , UGM, Yogyakarta
Pedoman Praktikum Fisika
Yogyakarta,15 Desember 2010 Asisten
(
Praktikan
)
(
) 11
12