SIPIL ] FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR LATAR BELAKANG
Campuran beraspal adalah suatu kombinasi campuran antara agregat dan aspal. alam alam campur campuran an berasp beraspal! al! aspal aspal berper berperan an sebagai sebagai pengik pengikat at atau atau lem antar antar parti partikel kel agregat! dan agregat berperan sebagai tulangan. Si"at#si"at mekanis dalam campuran beraspal diperoleh dari "riksi dan kohesi dari bahan#bahan pembentukn$a. pe mbentukn$a. Friksi agregat diperolehdari ikatan antar butir agregat %interlocking&! dan kekuatann$a tergantung pada grada gradasi si!! teks tekstu turr perm permuka ukaan an bentu bentukbu kbuti tira ran n dan dan ukura ukuran n agreg agregat at maks maksim imum um $ang $ang digunakan.Sedangkan si"at kohesin$a diperoleh d ari si"at#si"at aspal $ang digunakan. 'leh 'leh sebab sebab itu itu kiner( kiner(aa campur campuran an berasp beraspal al sangat sangat dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh si"at# si"at#si" si"at at agregat dan aspal serta si"at#si"at campuran padat $ang sudah terbentuk dari kedua bahan tersebut. tersebut. )engambilan )engambilan contoh contoh dan pengu(ian merupakan merupakan dua hal $ang sangat penting penting dalam "ungsi pengendalian mutu. ata dari pengu(ian ini merupakan alat untuk menilai kualitas produksi apakah memenuhi s$arat atau tidak. enganalasan ini! pengambilan contoh dan prosedur pengu(ian harus dilakukan dengan hati#hati dan benar. Salah satu kesalahan $ang besar dalam mengu(i material adalah kegagalan untuk mengambil contoh $ang me*akili. Apabila contoh $ang dikirim ke laboratorium tidak me*akili kondisi bahan $angsebenarn$a! maka hasil pengu(ian akan sia#sia! bahkan apabila digunakan! mungkinmen$ mungkinmen$esatkan esatkan.. 'leh karena itu! pengambilan pengambilan contoh harus dilakukan dilakukan dengan prosedur standar! baik b aik Standar Nasional Indonesia %SNI& maupun AAS+T' atau AST, ataust ataustanda andarr intern internasi asional onal $ang $ang lain. lain. )engu(i )engu(ian an kualit kualitas as untuk untuk peker( peker(aan aan campur campuran an beraspal secara umum dapat dipisahkan men(adi - kelompok! $aitu • • •
)engu(ian kualitas bahan baku %agregat! bahan pengisi dan aspal&! )engu(ian kualitas bahan olahan )engu(ian kualitas bahan (adi.
)engu(ian laboratorium terhadap si"at#si"at "isik campuran $ang digunakan sebagai bahan olahan dan bahan (adi/terpasang! meliputi a$a tahan dan perubahan bentuk campuran! $aitu dengan melakukan u(i ,arshal %stabilitas dan kelelehan/"lo*& 0ongga terisi aspal! rongga dalam agregat! rongga udara dalam campuran! berat isi atau berat (enis! $aitu dengan melakukan pengu(ian 1olumetric Kepadatan campuran! $aitu dengan melakukan u(i kepadatan dari contoh $ang diambil di lapangan! dan lain#lain. +asil
2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya Kelompok II 2 Laporan
3
SIPIL ] FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
pengu(ian akan menentukan penerimaan atau penolakan! b aik bahan maupun hasil peker(aan! maka pengu(ian harus dilakukan sesuai dengan standar $ang berlaku.
1.2 MAKSUD PRATIK PRATIKUM UM
)erkerasan 4alan merupakan ilmu $ang mempela(ari dan menganalisis beberapa (enis aspal aspal bese besert rtaa camp campur uran an 5 campur campuran an $ang $ang sesu sesuai ai stan standar dartt peren perencan canaa aan n kont kontru ruks ksii perkerasaan (alan ra$a. Ilmu )erkerasan 4alan men(adi merupakan salah satu mata kuliah dari dari beberap beberapaa mata mata kuliah kuliah sepert seperti! i! irigas irigasi! i! draina drainase se dan sebaga sebagain$ in$a. a. alam alam kegiata kegiatan n pratikum mata kuliah ini
1.3 TUJUAN PRATIKUM
6 -
Untuk Untuk dapat dapat mengetah mengetahui ui bagaim bagaimana ana cara cara prosedur prosedur pengu pengu(ia (ian n aspal. aspal. Untuk dapat mengetahui mengetahui perala peralatan tan dan prosedur prosedur dalam dalam proses percobaan percobaan pengetes pengetesan an
7
aspal. Untuk dapat mengetah mengetahui ui prosedur prosedur pelaksanaan pelaksanaan pengu(i pengu(ian an titk titk n$ala n$ala dan titik titik bakar
8 9 :
aspal. Lebih Lebih menge mengenal nal dan dan menge mengetah tahui ui beber beberapa apa (eni (eniss aspal aspal Untuk Untuk menamba menambah h pengalam pengalaman an tentang tentang pengu(i pengu(ian an aspal aspal di labora laboratur turium ium apat men$impulka men$impulkan n dan membandingka membandingkan n hasil hasil dari dari pengu(ian pengu(ian $ang $ang diperol diperoleh eh
; <
dengan standart $ang digunakan apat menggunakan menggunakan perala peralatan tan titik titik n$ala n$ala dan titik titik bakar dengan baik dan benar. benar. apat apat mengap mengaplik likasi asikan kan teor teorii $ang $ang di dapat dapat di bang bangku ku kuliah kuliah..
1.4 MANAAT PRATIKUM
3 6 -
apat apat mengin" mengin"orm ormasi asi perala peralatan tan dan prose prosedur dur dalam dalam pengu(i pengu(ian an aspal aspal apat mengir"orm mengir"ormasi asi pada pada suhu berapa aspal mengalami mengalami titik titik n$ala n$ala dan dan titik titik bakar bakar apat mengin"orm mengin"ormasikan asikan (enis aspal $ang baik baik dan aspal $ang tidak tidak sesuai sesuai standart standart
1.! MET"DE PENULISAN
)en$usunan Lapora pratikum ini berdasarkan 6 studi $aitu 3. Stud Studii Lite Litera ratu tur r =erdasarkan =erdasarkan ,odul ,ateri pratikum dari pembinbing pembinbing Lab )U =ina ,arga ,arga Kab. Trenggalek !petun(uk pratikum .Serta buku literatur $ang menun(ang kuliah Ilmu )erkerasan 4alan 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya Kelompok II 2 Laporan
6
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
6. Studi Lapangan )ratikum kelompok kami dilaksanakan pada tanggal 36 samapai 3- September 6>37 di Laboraturium )U =ina ,arga Kab. Trenggalek
BAB II LANDASAN TE"RI 2.1
DEINISI ASPAL
,aterial ber*arna hitam atau coklat tua. )ada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat! (ika dianaskan sampai temperatur tentu dapat men(adi lunak / cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada *aktu pembuatan campuran aspal beton atau sapat masuk kedalam pori#pori $ang ada pada pen$emprotan/ pen$iraman pada perkerasan macadam atau pelaburan. 4ika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada tempatn$a %si"at Termoplastis& •
+idrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal $ang umumn$a disebut bitumen. Sehingga aspal sering (uga disebut bitumen!
•
Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal merupakan komponen kecil . Umumn$a 7 5 3> ? dari berat campuran. Tetapi merupakan komponen $ang relati" mahal
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
-
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL] •
Aspal umumn$a berasal dari salah satu hasil destilasi min$ak bumi %Aspal ,in$ak& dan bahan alami %aspal Alam&!
•
Aspal min$ak %Aspal cemen& bersi"at mengikat agregat pada campuran aspal beton dan memberikan lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam! =asa dan garam!
•
Si"at aspal akan berubah akibat panas dan umur! aspal akan men(adi kaku dan rapuh dan akhirn$a da$a adhesin$a terhadap partikal agregat akan berkurang.
2.2
JENIS ASPAL BERDASARKAN #ARA MENDAPATKANN$A 1. A%p&l Al&m '- Aspal Gunung (Rock Asphalt)
e@ Aspal ). =uton - Aspal Danau (Lake Asphalt) e@ Aspal =ermude! Trinidad
A%p&l &l&m ada $ang diperoleh di gunung#gunung seperti aspal di pulau buton! dan
ada pula $ang diperoleh di pulau Trinidad berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di dunia terdapat di Trinidad! berupa aspal danau. Indonesia memiliki aspal alam $aitu di )ulau =uton! $ang terkenal dengan nama Asbuton %Aspal )ulau =uton&. )enggunaan asbuton sebagai salah satu material perkerasan (alan telah dimulai se(ak tahun 3<6>! *alaupun masih bersi"at kon1ensional. Asbuton merupakan batu $ang mengandung aspal. Asbuton merupakan material $ang ditemukan begitu sa(a di alam! maka kadar bitumen $ang dikandungn$a sangat ber1ariasi dari rendah sampai tinggi.
)roduk asbuton dapat dibagi men(adi dua kelompok $aitu 3& )roduk asbuton $ang masih mengandung material "iller! seperti asbuton kasar!asbuton halus!asbuton mikro! dan butonite mastik asphalt.6& )roduk asbuton $ang telah dimurnikan men(adi aspal murni melalui proses ekstrasi atau proses kimia*i 2. A%p&l B(&)&* ' Aspal Minyak
,erupakan hasil destilasio min$ak bumi 2.3
JENIS ASPAL BERDASARKAN JENIS BAHAN DASARN$A •
Asphaltic base crude oil
•
=ahan dasar dominan aspaltic
•
)ara"in base crude oil
•
=ahan dasar dominan para"in
•
,i@ed base crude oil
•
=ahan dasar campuran asphaltic dan para"in Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
7
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL] 2.4
JENIS ASPAL BERDASARKAN BENTUKN$A •
A%p&l ke+&%,p&*&% -A%p&l) /eme*0
aspal $ang digunakan dalam keadaan panas dan cair! pada suhu ruang berbentuk padat B& Aspal keras pada suhu ruang %68> 5 ->> C& berbentuk padat B& Aspal keras dibedakan berdasarkan nilai penetrasi %tingkat kekerasann$a& B& Aspal keras $ang biasa digunakan # AC )en 7>/8>! $aitu aspal keras dgn penetrasi antara 7> 5 8> # AC pen 9>/:>! $aitu aspal keras dgn penetrasi antara 9> 5 :< # AC pen ;>/3>>! $aitu aspal keras dengan penetrasi antara ;> 5 3>> # AC pen 6>>/->>! $aitu aspal keras dengan penetrasi antara 6>>#->> B& Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas! 1olume lalu lintas tinggi. B& Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin! lalu lintas rendah. B& i Indonesia umumn$a digunakan aspal penetrasi 9>/:> dan ;>/3>>.
•
A%p&l ** , #&+ -#() B&/k A%p&l)0
aspal $ang digunakan dalam keadaan dingin dan cair! pada suhu ruang berbentuk cair B& Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pencair dari hasil pen$ulingan min$ak bumi B& )ada suhu ruang berbentuk cair B& =erdasarkan bahan pencairn$a dan kemudahan penguapan bahan pelarutn$a! aspal cair dibedakan atas 3. 0C %0apid curing cut back & ,erupakan aspal keras $ang dilarutkan dengan bensin %premium&! 0C merupakan curback asphal $ang paling cepat menguap. 0C cut back asphalt dugunakan sebagai # Tack coat %Lapis perekat& # )rime Coat %Lapis resap pengikat& 6. ,C %,edium Curing cut back& ,erupakan aspal keras $ang dilarutkan dengan min$ak tanah %Kerosine&. ,C merupakan cutback aspal $ang kecepatan menguapn$a sedang. -. SC %Slo* Curing cut back& ,erupakan aspal keras $ang dilarutkan dengan solar! SC merupakan cut back asphal $ang paling lama menguap. SC Cut back asphalt digunakan sebagai Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
8
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL] # )rime coat # ust la$ing %lapis pengikat debu& Cut back aspal dibedakan berdasarkan nilai 1iscositas pada suhu 9>> %makin kental& e@ 0C -> 5 9>
,C -> 5 9>
SC -> 5 9>
0C :> 5 37>
,C :> 5 37>
SC :> # 37>
•
A%p&l em(l% -em(l%o* &%p&l)0
aspal $ang disediakan dalam bentuk emulsi dandigunakan dalam kondisi dingin dan cair B& Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi
B& Emulsi"er agent merupakan ion bermuatan listrik %Elektrolit&! %& Cation D %#& Annion B& Emulsi"er agent ber"ungsi sebagai stabilisator B& )artikel aspal mela$ang#la$ang dalam air karena partikel aspal diberi muatan listrik. B& =erdasarkan muatan listrikn$a! aspal emulsi dapat dibedakan atas D 1. ationik ! disebut (uga aspal emulsi asam! merupakan aspal emulsi $ang
bermuatan arus listrik
posiri" !. Anionik" disebut (uga aspal emulsi alkali! merupakan aspal emulsi $ang
bermuatan negati"
#. $onionik" merupakan aspal emulsi $ang tidak mengalami ionisasi! berarti
tidak
mengantarkan listrik. B& ang umum digunakan sebagai bahan perkerasan (alan adalah aspal emulsi anionik dan kationik. B& =erdasarkan kecepatan pengerasann$a aspal emulsi dibedakan atas # 0apid Setting %0S&! aspal $ang mengandung sedikit bahan pengemulsi sehingga pengikatan cepat ter(adi. igunakan untuk %ack &oat # ,edium Setting %,S&! igunakan untuk Seal Coat # Slo* Seeting %SS&! (enis aspal emulsi $ang paling lambat menguap!
igunakan
Sebagai )rime coat •
A%p&l B()o*
Aspal buton merupakan aspal alam $ang berasal dari pulau buton! Indonesia. Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral lainn$a dalam bentuk bantuan. Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumenn$a ber1ariasi Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
9
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL] dari rendah sampai tinggi. =erdasarkan kadar bitumenn$a aspal buton dibedakan atas =3>! =3-! =6>! =68! dan =-> %Aspal =uotn =3> adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata#rata 3>?&
2.!
SPESIIKASI ASPAL
&.
S&+&) Um(m A%p&l Ke+&%
3. Aspal keras harus berasal dari hasil min$ak bumi 6. Aspal keras harus mempun$ai si"at se(enis! bebas air dan tidak berbusa (ika dipanaskan sampai 3:8oC. -. Kadar para""in dalam aspal tidak melebihi 6 ?
5.
S&+&)6S&+&) Um(m A%p&l #&+
Spesi"ikasi meliputi tiga mutu aspal cair 0C 5 :>! 0C 5 68> "an 0C 5 ;>> 3. Aspal cair harus berasal dari hasil min$ak bumi 6. Aspal harus mempun$ai si"at se(enis! bebas air dan tidak berbusa (ika di panaskan -. 4ika dipakai menun(ukkan pemisahan atau penggumpalan 7. Kadar para""in dalam aspal tidak melebihi 6 ?.
Aspal $ang digunakan pada konstruksi perkerasan (alan ber"ungsi sebagai berikut
3.
=ahan pengikat! memberikan ikatan $ang kuat antara aspal dan aggregat dan antara
aspal itu sendiri. 6.
=ahan )engisi! mengisi rongga antar butir#bitir aggregat dan pori $ang ada dari
aggregat itu sendiri. -.
,enutupi permukaan (alan hingga tidak berdebu
7.
,enambah stabilitas atau memberikan semacam bantalan antar batuan.
8.
,embuat permukaan (alan kedap air.
=erdasarkan "ungsi aspal tersebut maka aspal harus mempun$ai da$a tahan %tidak cepat rapuh& terhadap cuaca! mempun$ai adhesi dan kohesi $ang baik dan memberikan si"at elastis $ang baik.
2.7
B&&* A%p&l
a.
=ahan aspal harus AC#3> aspal hotmi@ gradasi kekentalan %kurang lebih eki1alen
kepada )en 9>/:> memenuhi pers$aratan AAS+T' , 669. Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
:
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
b.
Suatu bahan pen$atu %adhesi1e& dan anti pengelupasan harus ditambahkan kepada
bahan aspal! (ika diminta demikian oleh penga*as lapangan! =ahan tambahan tersebut harus satu (enis $ang disetu(ui oleh penga*as lapangan dan harus ditambahkan dan dicampur sesuai dengan petun(uk )abrik )embuat.
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
;
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
BAB III PELAKSANAAN PRATIKUM
3.1
PENGUJIAN PENETRASI ASPAL
3.1.1
DASAR TE"RI
)enentuan penetrasi adalah suatu cara untuk mengetahui konsistensi aspal. Konsistensi aspal merupakan dera(at kekentalan aspal $ang sangat dipengaruhi oleh suhu. Untuk aspal keras atau lembek penentuan konsistensi dilakukan dengan penetrometer. Konsistensi din$atakan dengan angka penetrasi! $aitu masukn$a (arum penetrasi dengan beban tertentu ke dalam benda u(i aspal pada suhu 68C selama 8 detik. )enetrasi din$atakan dengan angka dalam satuan 3mm. )enentuan konsistensi dengan cara ini e"ekti" terhadap aspal dengan angka penetrasi berkisar 8> 5 6>>.
3.1.2
TUJUAN PENGUJIAN
A T(8(&* I*%)+(k%o*&l Um(m
Setelah melakukan percobaan ini! mahasis*a akan dapat mengetahui serta memahami si"at 5 si"at "isik! mekanik! dan teknologi aspal sebagai bahan perkerasan (alan dengan benar.
B T(8(&* I*%)+(k%o*&l K(%(%
Setelah melakukan peker(aan ini! mahasis*a dapat a. ,enentukan nilai penetrasi aspal keras % soli' & b. ,en(elaskan prosedur pelaksanaan pengu(ian penetrasi aspal keras dengan memasukkan (arum penetrasi ukuran tertentu! beban dan *aktu tertentu ke dalam aspal pada suhu tertentu. c. ,enggunakan peralatan dengan terampil.
3.1.3
BAHAN6BAHAN PENGUJIAN
a. ,emanaskan contoh aspal perlahan#lahan sambil diaduk terus menerus hingga cair merata. )emanasan dan pengadukan dilakukan perlahan#lahan agar Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
<
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL] gelembung#gelembung udara tidak masuk. Suhu aspal tidak boleh melebihi dari 36>C. b. Setelah aspal cair merata! menuangkan aspal ke dalam ca*an. Tinggi aspal dalam ca*an tersebut tidak kurang dari angka penetrasi ditambah 3>mm. ,emasukkan benda u(i tersebut kedalam ruangan dengan ketelitian suhu %68 G>!3& C selama 3 (am
3.1.4
PR"SEDUR , PELAKSANAAN PENGUJIAN
1). Letakkan benda uji ke dalam tempat air kecil, berikutnya
masukan o tempat air kecil berikut benda uji kedalam bak perendam bersuhu 25 C, selama 1 - 2 jam;
H Gambar 4.a. Masukkan ben- da uji kedalan tempat air kecil
Gambar 4.b. Masukkan tempat air kecil bersama benda uji ke dalam bak perendam
Gambar 4.c. Rendam bersu- hu ruangan selama 1-2 jam
2). Periksa pemean jarum dan bersihkan jarum penetrasi dan pasan, kemudian letakkan pemberat 5! ram pada pemean jarum hina berat total 1!! ram; "#amber 5.) $). Pindahkan tempat air berikut benda uji dari bak perendam ke ba%ah alat penetrasi
Gambar 5. Periksa
Gambar 6. Pindahkan tempat air bersama benda uji dari bak perendam ke alat penetrasi
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
3>
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
&). 'tur jarum hina menyentuh permukaan benda uji dan tentukan anka nol pada arloji penetrometer; "#ambar (.)
Gambar ,.a. tur jarum hingga men+entuh permukaan
Gambar ,.b. entukan angka n#l pada arl#ji penetr#meter
5). Lepaskan pemean jarum dan bersamaan itu jalankan stop %atch selama "5!,1) detik; "#ambar *.)
Gambar .a. !epaskan pemegang jarum
Gambar .b. "ersamaan itu jalankan st#p $atch selama %5&'(1) detik dan jarum masuk kedalam benda uji
+). Putarlah arloji penetrometer dan baca serta catat anka penetrasinya "bulatkan hina anka !,1 mm terdekat); "#ambar .)
Gambar *.a. Putarlah arl#ji penetr#meter hingga men+entuh pemegang jarum
Gambar *.b. "aca serta catat angka penetrasin+a
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
33
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
(). Lepaskan jarum dari pemean jarum, kemudian lakukan penujian pada benda uji yan sama palin sedikit $ kali; "#ambar 1!.)
Gambar 1'. !epaskan jarum( kemudian lakukan pengujian min. / 0
D&)& H&%l Pe*(8&* T&5el 29. :&k)( pe*%&*; pe***&*; pe+e*&m&*; &* pe*(&&* pe*(8&* pe*e)+&% &%p&l
1 2
Be*& U8 :&k)( Pe*%&*
3 4
Pe***&* :&k)( Pe+e*&m&* :&k)( Pe*(&&*
&*
I >;.73 5 ><.73
II >;.83 5 ><.83
III >;.89 5 ><.89
><.73 5 3>.73 3>.73 5 3>.83
><.83 5 3>.83 3>.83 5 3>.89
><.89 5 3>.89 3>.89 5 33.>3
=erdasarkan dari percobaan $ang telah kelompok kami lakukan!kami men$impulkan bah*a )enentuan penetrasi adalah suatu cara untuk mengetahui konsistensi aspal. Konsistensi aspal merupakan dera(at kekentalan aspal $ang sangat dipengaruhi oleh suhu.dan pada percobaan pertama kami mendapatkan hasil penurunan $ang relati" stabil $aitu setiap percobaan mempun$ai selisih sebesar -mm.sedangkan pada percobaan kedua dan ketiga mendpatkan hasil $ang tidak sama dengan percobaaan pertama mungkin ada bebrapa "aktor $ang mempengaruhi $aitu suhu dan *aktu
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
36
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
3.2
PENGUJIAN BERAT JENIS ASPAL
PR"SEDUR , PELAKSANAAN PENGUJIAN
•
a. b. c. d. e. ".
Al&) < &l&) P+&)k(m ' =ak )eremdam dilengkapi pengatur suhu % Ketelitian 68 G >.3 & C Termometer )iknometer Timbangan Air suling 3>>> ml =e(ana gelas 3>>> ml ᵒ
3&. Isi be(ana dengan air suling hingga bagian atas tidak terendam 7> mm! kemudian rendam dalam bak perendam! atur suhu bak perendam pada 68o C;
G&m5&+ 3.&. M&%(kk&* 5e8&*& &l&m 5&k pe+e*&m
G&m5&+ 3.5. Re*&m &l&m 5&k pe+e*&m 5e+ %(( 2!o#
6&. Timbang piknometer keadaan bersih dan kering! dengan keteli# tian 3 mg %A&D %Jambar 7.&
G&m5&+ 4. Tm5&* pk*ome)e+ ko%o*
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
3-
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL] -&. Angkat be(ana dari bak perendam dan isi piknometer dengan air suling kemudian tutuplah piknometerD %Jambar 8.&
G&m5&+ !.&. A*k&) 5e8&*& &+ 5&k pe+e*&m
G&m5&+ !.5. I% pk*ome)e+ e*&* &+ %(l*
G&m5&+ !./. T()(p pk*ome)e+
7&. Tempatkan piknometer ke dalam be(ana! kemudian rendam kembali be(ana berisi piknometer ke dalam bak perendam selama se#kurang6n$a -> menit! selan(utn$a angkat dan keringkan dan timbang dengan ketelitian 3 mg %=&D %Jambar 9.&
G&m5&+ 7.&. Temp&)k&* pk*ome)e+ &l&m 5e8&*&
G&m5&+ 7.5. A*k&) pk*ome)e+ &* ke+*k&*
G&m5&+ 7./. Tm5&* pk*ome)e+
8&. Tuangkan benda u(i cair ke dalam piknometer $ang telah kering hingga terisi bagian dan biarkan piknometer sampai dingin selama tidak kurang dari 7> menit! selan(utn$a timbang %C&D %Jambar :.&
G&m5&+ =.&. T(&*k&* 5e*& (8 ke&l&m pk*ome)e+
G&m5&+ =.5. H*& )e+% > 5&&* pk*ome)e+
G&m5&+ =./. Tm5&* pk*ome)e+ 5e+% 5e*& (8 -?#0
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
37
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL] 9&. Isilah piknometer $ang berisi benda u(i dengan air suling dan tutupD %Jambar ;.&
G&m5&+ @.&. I% pk*ome)e+ &* 5e+% 5e*& (8 e*&* &+ %(l*
G&m5&+ @.5. T()(p pk*ome)e+
:&. Angkatlah be(ana dari bak perendam dan tempatkan piknometer di dalamn$a! kemudian masukkan dan diamkan be(ana ke dalam bak perendam selama sekurang# kurangn$a -> menit! angkat keringkan! dan timbang piknometer %&D %Jambar <.&
G&m5&+ 9.&. Temp&)k&* pk*ome)e+ &l&m 5e8&*&
•
G&m5&+ 9.5. A*k&) pk*ome)e+ &* ke+*k&*
G&m5&+ 9./. Tm5&* pk*ome)e+ 5e+% 5e*& (8 &* &+ %(l*
PERHITUNGAN
=erat (enis aspal! din$atakan dengan rumus
BJ ? -#6A0 , -B6A06-D6#0 Keterangan =4 =erat (enis aspal A =erat piknometer %dengan penutup& %gram& = =erat piknometer berisi air suling %gram& C =erat piknometer beris aspal %gram =erat piknometer berisi aspal dan air suling %gram&
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
38
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
3.3
PENGUJIAN TITIK N$ALA DAN TITIK BAKAR ASPAL
Terdapat dua metoda pratikum $ang umum dipakai untuk menentukan titik n$ala dari bahan aspal. )ratikum unutk Aspal Cair % Cutback& biasan$a dilakukan dengan menggunakan alat Tagliabue 'pen Cup! sementara unutk bahan aspal dalam bentuk paat biasan$a digunakan alat Cle1eland 'pen Cup. S$arat minimum
temparatur titik n$ala =ina ,arga untuk aspal )EN 7>#9>
% 6>> C&.)ada pemeriksaan ganda % duplo & sebagai titik n$ala benda u(i $ang dapat ᵒ
memenuhi s$arat toleransi sebagai berikut
Titik N$ala an Tititk =akar Titik n$ala 69> C#6;> C Titik =akar ᵒ
•
a. b. c. d. e. ". g.
•
ᵒ
Ulangan 'leh Satu 'rang
Ulangan 'leh =eberapa 'rang
dengan Satu Alat
dengan Satu Alat
688 C ->> C ᵒ
ᵒ
698 C 6<> C ᵒ
ᵒ
Al&) < Al&) &* B&&* ' Ca*an Kuningan Termometer N$ala pengu(i dengan diameter -.6 5 7.; mm dan pan(ang tabung :.8 cm Stop*atch Tungku listrik )enahan angin Aspal
PR"SESDUR , PELAKSANAAN PENGUJIAN
3&. Letakkan mangkok gelas pada bak perendam/penangas! %Jambar 7. & dan atur penahan termometer supa$a temometer tetap tegak %Jambar 8.& D 6&. Isi penangas dengan air atau larutan air gl$serin pada suhu paling sedikit 39!8o C diba*ah titik n$ala perkiraan
G&m5&+ 4. Le)&kk&* M&*kok,/(p p&& 5&k pe*&*&%
G&m5&+ !. P&%&* &* &)(+ ((k&* )e+mome)e+
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
39
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
-&. ,asukkan termometer hingga 9!7 mm di atas dasar mangkok/cupD %Jambar 9.& 7&. ,asukkan benda u(i kedalam mangkok sampai batas pada posisi G -!6 mm diba*ah bibir mangkokD %Jambar :.&
8&. N$alakan pembakar listrik! atur pemanasan sampai suhu benda u(i naik dengan kecepatan %3G >!-&o C/menit! kemudian n$alakan api pengu(i dan atur besarn$a serta usahakan pan(ang n$ala tidak lebih dari 7 mmD %Jambar ;.&
G&m5&+ @.&. N&l&k&* pem5&k&+ l%)+k &* &)(+ pem&*&%&*
9&. )ada saat suhu benda u(i mencapai %3>#38&o C diba*ah suhu perkiraan titik n$ala! putar n$ala u(i searah dengan kecepatan satu putaran/detik diatas benda u(i! ulangi hal diatas pada setiap kenaikan suhu 3o CD %Jambar <.& :&. Catat suhu terendah pada saat pertama kali terlihat titik n$ala *arna biru
3.4
PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL
Titik lembek adalah suhu pada saat bola ba(a! dengan berat tertentu! mendesak turun suatu lapisan aspal atau ter $ang tertahan dalam cincin berukuran tertentu! sehingga aspal atau ter tersebut men$entuh plat dasar $ang terletak diba*ah cincin pada tinggi tertentu! akibat pemanasan tertentu.
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
3:
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
A. BENDA UJI
3. )anaskan benda u(i hingga cair merata. )emanasan dan pengadukan dilakukan perlahan#lahan agar gelembung#gelembung udara tidak masuk. Tuangkan benda u(i kedalam 6 buah cincin. Suhu pemanasan untuk ter 89o C dan aspal 333o C diatas titik lembekn$a. Maktu pemanasan ter -> menit! sedangkan aspal 6 (am. 6. )anaskan 6 buah cincin sampai mencapai suhu tuang benda u(i! letakkan 6 cincin diatas pelat kuningan $ang telah diberi lapisan dari campuran talk dan sabun. -. inginkan! ratakan permukaan benda u(i dalam cincin dengan pisau $ang telah dipanaskan. B PEMBAHASAN
a. ,an"aat dari pemeriksaan titik lembek adalah untuk menentukan (enis aspal $ang digunakan berdasarkan temperatur pada suatu tempat. Kepekaan aspal terhadap suhu ter(adi karena aspal adalah material termoplastis $ang berarti akan men(adilembek (ika suhu bertambah. . b . Aspal dengan titik lembek $ang lebih rendah! temperatur $ang dibutuhkan untuk pencampuran dengan agregat dalam pemadatan aspal lebih rendah. =ila aspal cepat men(adi lembek dan cepat pula men(adi keras maka *aktu pelaksanaan pencampuran dengan agregat dan pemadatan harus lebih pendek. =ila suhu perkerasan meningkat! aspal akan melunak sehingga akan mudah men(adi ranting dan de"ormasi.
•
PR"SEDUR,PELAKSANAAN PENGUJIAN
3&. )asang dan atur kedua benda u(i serta tempatkan pada pengarah bola diatasn$aD %Jambar 8.&
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
3;
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
G&m5&+ !.&. Be*& (8 e*&* )emp&)*&
G&m5&+ !.5. P&%&* 5e*& (8 ke%&)( p&& pe*&+& 5ol&
G&m5&+ !./. P&%&* 5e*& (8 ke(& p&& pe*&+& 5ol&
6&. ,asukkan ke dalam be(ana gelas dan isi air suling bersuhu %8 3&o C sampai tinggi permukaan air berkisar antara 3>3!9 mm 5 3>; mmD %Jambar 9.&
G&m5&+ 7.&. M&%(k&* pe*&+& 5ol& ke&l&m 5e8&*& el&%
G&m5&+ 7.5. T* pe+m(k&&* &+ 5e+k%&+ 11;7 < 1@ mm D
5e+% &+ %(l* 5e+%(( -! C 10o # p&& me%* pe***
-&. Kemudian tempatkan bola#bola ba(a di atas tengah benda u(i pada pengarah bola menggunakan tangan atau pen(epit dengan mengeluarkan/memasang kembali pengarah bolaD %Jambar :.&
G&m5&+ =.&. Am5l ((k&* 5ol& 5&8&
G&m5&+ =.5. Temp&)k&* ((k&* 5ol& 5&8& ke%&)( &)&% )e*& 5e*& (8
G&m5&+ =./. Temp&)k&* ((k&* 5ol& 5&8& ke(& &)&% )e*& 5e*& (8
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
3<
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
G&m5&+ =.. Am5l 5ol& 5&8&
G&m5&+ =.e. Temp&)k&* 5ol& 5&8& ke%&)( &)&% )e*& 5e*& (8 p&& pe*&+& 5ol&
G&m5&+ @.&. M&%(kk&* kem5&l pe*&+& 5ol&
G&m5&+ @.5. Temp&)k&* 5e8&*& el&% p&& &l&) pem&*&%
ke&l&m 5e8&*& el&%
G&m5&+ @./. Temp&)k&* )empe+&)(+ &*)&+& ke(& 5e*& (8
8&. )anaskan be(ana dengan kenaikan temperature air 8o C/menitD %Jambar <.& 9&. Atur kecepatan pemanasan untuk - menit pertama 8o C >!8 /menit. :&. Catat temperatur $ang ditun(ukkan saat bola ba(a mendesak turun lapisan benda u(i %aspal& hingga men$entuh pelat dasar $ang terletak di ba*ah cincin! sebagai akibat kecepatan pemanasanD %Jambar 3>.&
G&m5&+ 1. P+o%e% pe*(+(*&* 5e*& (8 %e5&& &k5&) 5ol& 5&8& &* ke/ep&)&* pem&*&%&*
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
6>
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
G&m5&+ 11.&. S&&) 5e*& (8 )(+(* me*e*)( pl&) &%&+ %ee+& l&) )empe+&)(+*&
3.!
DAKTILILSAS ASPAL
PENGERTIAN
•
aktilitas aspal adalah nilai keelastisitasan aspal! $ang diukur dari (arak terpan(ang! apabila antara dua cetakan berisi bitumen keras $ang ditarik sebelum putus pada suhu 68 C dan dengan kecepatan 8> mm/menit ᵒ
•
#&+& Pe*(8&*
Urutan proses dalam pengu(ian ini adalah sebagai berikut
3& iamkan benda u(i pada suhu 68o C dalam bak perendam selama ;8 sampai <8 menit! kemudian lepaskan benda u(i dari pelat dasar dan sisi#sisi cetakann$aD
6& )asanglah benda u(i pada alat mesin dan tariklah benda u(i secara teratur dengan kecepatan 8> mm/menit sampai benda u(i putusD perbedaan kecepatan atau kurang dari 8? masih diiinkanD bacalah (arak antara pemegang benda u(i! pada saat benda u(i putus %dalam sentimeter&D selama percobaan berlangsung benda u(i harus selalu terendam sekurang#kurangn$a 68 mm dalam air dan suhu harus dipertahankan tetap %68 C G>.8 C&D ᵒ
ᵒ
-& Apabila benda u(i men$entuh dasar mesin u(i tau terapung pada permukaan air maka pengu(ian dianggap tidak normalD untuk menghindari hal semacam ini maka berat (enis air harus disesuaikan dengan berat (enis benda u(i dengan menambah meth$l alkohol atau gl$cerin! apabila pemeriksaan normal tidak berhasil setelah dilakukan - kali ma ka dilaporkan bah*a pengu(ian daktilitas bitumen tersebut gagal. Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
63
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
•
PR"SEDUR,PELAKSANAAN PENGUJIAN
G&m5&+ !. T(&*k&* 5e*& (8 ke&l&m /e)&k&* &+ (8(* ke(8(* (*& mele5 /e)&k&*
G&m5&+ 7. D&mk&* 5e*& (8 p&& )empe+&)(+ +(&* %el&m& 364 me*)
3&. Lepaskan benda u(i dari pelat dasar dari sisi cetakann$a dan langsung pasangkan benda u(i ke mesin u(i dengan cara memasukkan lubang cetakan ke pemegang di mesin u(i. %Jambar ;.&
G&m5&+ @.&. Am5l 5e*& (8 &+ 5&k pe+e*&m
G&m5&+ @.5. Lep&%k&* 5e*& (8 &+ %% /e)&k&* p&& pel&) &%&+
G&m5&+ @./. L&*%(* p&%&*k&* 5e*& (8 ke me%* (8 e*&* /&+& mem&%(kk&* l(5&* /e)&k&* ke peme&* me%* (8 &k)l)&%.
6&. 4alankan mesin u(i sehingga menarik benda u(i dengan kecepatan sesuai pers$aratan %8> mm per menit&. )erbedaan kecepatan lebih atau kurang dari 6!8 mm per menit masih diperbolehkanD %Jambar <.&
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
66
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
G&m5&+ 9.&. J&l&*k&* me%* (8 &k)l)&%
G&m5&+ 9.5. 5e*& (8 )&+k e*&* ke/ep&)&* ! mm,me*)
G&m5&+ 9./. Sel&m& pe*(8&*; pe+5e&&* ke/ep&)&* F 2;! mm,me*) m&% 8*k&* &* )empe+&)(+e pe+)&&*k&* ko*%)&* 2! # F ;!#
-&. =aca pemuluran benda u(i pada saat putus dalam satuan mm %cm& Jambar 3>
G&m5&+ 1.&. B&/& p&& %&&) pe+m(l(+&* 5e*& (8 p()(% &* /&)&) &l&m %&)(* mm &)&( /m
3.7
PENGAMBILAN SAMPLE ASPAL -B"RING TEST0
PENGERTIAN Bo+* test adalah proses pengambilan sampel aspal dengan cara dibor dengan menggunakan alat Core rill ketika aspal sudah dalam keadaan dingin. )engambilan sample ini untuk mengu(i ketebalan aspal. Sample $ang diperoleh (uga bisa digunakan untuk pengu(ian penetrasi aspal dan ekstrasi aspal.
•
•
•
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mengetahui proses peker(aan pengambilan sample aspal $ang baik dan benar. Agar mampu menggunakan peralatan pengmbilan sample dengan terampil dan benar. ALAT $ANG DIGUNAKAN
Core rill Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
6-
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL] Cetok )en(epit Aspal Ember
• • •
• •
BAHAN < BAHAN
AI0 SE,EN PR"SEDUR,PELAKSANAAN
• •
•
• • • •
• • • • •
=ersihkan lokasi $ang akan diambil samplen$a ,enandai lokasi $ang akan diambil samplen$a. )engambilann$a harus ig#ag %men$ebar&. ,en$iapkan air pada (erigen $ang kemudian disambungkan dengan mesin Core rill . Air ini ber"ungsi untuk membasahii dinding plat besi bor aspal. ,enempatkan mesin Core rill di lokasi $ang sudah ditandai. ,engunci mesin Core rill ketika dihidupka tidak meloncat. ,enghidupkan mesin Core rill. ,enurunkan bor dengan memutar ke kanan sampai kira#kira air $ang keluar dari lubang aspal ber*arna coklat. ,enaikkan bor dengan memutar ke kiri. ,engambil sampel aspal $ang sudah lepas dari bor dengan pen(epit. ,engambil sampel aspal lagi seperti cara di atas sampai minimal - kali ,engukur ketebalan aspal. ,embersihkan semua peralatan $ang sudah dipakai.
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
67
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
KESIMPULAN ari hasil pengu(ian dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut.
Untuk nilai penetrasi aspal rata 5 rata adalah :>!6 mm! dilihat dari golongan kekentalan / kekerasan aspal benda u(i coba digolongkan kedalam aspal pen 9>/:>
dengan penurunan (arum penetrometer antara 9>/:> mm. ,enurut =ina ,arga titik lembek untuk campuran aspal pen 9> $ang di s$aratkan adalah 7; C # 8; C aspal )EN 7> adalah min 83 C dan ,a@ 9- C.+asil pengu(ian ᵒ
ᵒ
ᵒ
didapat aspal mulai melembek pada suhu 7- C dan 76 C pada 6 buah benda u(i . Titik N$ala ter(adi pada suhu 688 C dalam *aktu 38 menit -> detik! sedangkan titik ᵒ
ᵒ
ᵒ
ᵒ
bakar ter(adi pada suhu ->> C dalam *aktu 6> menti 6> detik.emikian pengu(ian ᵒ
sudah memenuhi pers$aratan. Tingkat kekentala aspal berdasar nilai daktalitasn$a Kecil 3>> cm Jetas • 3>> 5 6>> cm plastis • =esar 6>> cm Sangat plastis • =enda u(i dikategorikan dalam keadaan plastis dan dapat digunakan sebagai bahan perkersaan (alan.
)roses $ang baik dalam peker(aan dari hasil pengambilan sampel ketebalan aspal $aitu G-cm
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
68
FAKULTAS TEKNIK [TEKNIK SIPIL]
"T" DAN D"KUMENTASI
)ENJA,=ILAN SA,)LE LA)IS )E0,UKAAN 4ALAN ENJAN C'0E 0ILL
+ASIL C'0E 0ILL LA)IS AS)AL )E0,UKAAN
Kelompok II 2 Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
69