KATA PENGANTAR Deng Dengan an mema memanja njatk tkan an puji puji syuk syukur ur keha kehadi dirat rat Tuhan uhan Yang Maha Maha Esa Esa yang yang telah telah melim melimpa pahk hkan an rahma rahmatt dan dan hiday hidayah ahny nya, a, sehi sehing ngga ga kami kami dapa dapatt meny menyele elesai saika kan n Lapo Laporan ran Praktikum “Rekayasa Jalan Raya” !dapun tujuan Praktikum Rekayasa Jalan Raya ini ialah se"agai salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang pendidikan tingkat #trata $ % #& ' Pada (akultas Teknik, Jurusan Teknik #ipil )ni*ersitas &+ !gustus &-. #amarindaLaporan ini kami "uat "erdasarkan hasil perhitugan di la"oratorium Dimana kami se"agai mahasis/a teknik yang pada giliranya dituntut untuk mampu memehami teori dan menerapkanya !tas terselenggaranya Praktikum Rekayasa Jalan Raya ini kami u0apkan terima kasih 1epada2 & MUSRIFAH #elaku Dosen Dosen Pengam Pengampu pu Prakti Praktikum kum jalan jalan raya raya MUSRIFAH TOHIR, ST. ST.,, MT. MT. #elaku Teknik Teknik #ipil )ni*ersitas &+ !gustus &-. #amarinda 3 Ari Sasmoko Adi, S.T, M.T. #elaku Dosen Pengampu Praktikum Praktikum jalan raya raya Teknik Teknik #ipil )ni*ersitas &+ !gustus &-. #amarinda 4 ZIMA MAULIANUR, ST. #e"agai $nstruktur Praktikum Jalan Raya Dan tak lupa kami u0apkan terima kasih kepada semua rekan5rekan seangkatan yang telah mem"antu hingga menyelesaikan tugas laporan ini Tugas ini dimaksudkan untuk mem"antu dan memudahkan "agi para pem"a0a umunya dan mahasis/a pada khususnya khususnya dalam melaksanakan melaksanakan Praktikum Praktikum Rekayasa Jalan Raya, serta deng dengan an mem" mem"eri erika kan n in6o in6orm rmasi asi meng mengen enai ai peral peralata atan n "ese "eserta rta perl perlen engk gkap apan an yang yang ada ada di la"oratorium "aik kepada pemakai juga kepada seluruh pengelola la"oratorium 1ami 1ami sangat sangat menyada menyadari ri "ah/a "ah/a dalam dalam penyu penyusun sunan an Laporan Laporan prakti praktikum kum ini terdapat terdapat "anyak kelemahan dan kekurangan karnanya sangat diharapkan saran5saran yang mem"angun sehingga tugas ini dapat le"ih "aik !khirn !khirnya ya tidak tidak lupa lupa kami kami u0apka u0apkan n terima terima kasih kasih kepada kepada semua semua pihak pihak yang yang sangat sangat "anyak mem"antu sehingga terlaksananya penyusunan penyusunan tugas Praktikum 7eton ini
Samarinda, 29 Juni Juni 2016
Kelompok
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Jalan merupakan sarana utama bagi perhubungan darat dengan adanya jalan
suatu daerah masyarakat setempat dapat berkembang menjadi lebih baik. Perbaikan ekon ekonom omi, i,
pend pendid idik ikan an
dan dan
dapa dapatt
mend mendor oron ong g
berk berkem emba bang ngny nya a
sara sarana na
yang ang
lainnya.Agar jalan bisa berfungsi dengan baik, maka harus dibuat yang lebih pula meng mengen enai ai geom geomet etrik rikny nya a maup maupun un kons konstr truk uksi siny nya. a. Pemb Pembua uata tan n kons konstr truk uksi si jala jalan n umumnya disesuaikan dengan fungsi jalan itu sendiri, jalan Arteri tidak sama dengan jalan kolektor maupun jalan lokal, mengingat jalan Arteri mempunyai peran yang lebih penting dari yang lain. Jala Jalan n terd terdir irii dari dari 3 bagi bagian an yait yaitu u tana tanah h dasa dasarr (sub (sub grade grade)) sebagai sebagai tempat tempat kedudukan, lapis pondasi dan lapis penutup ketiganya ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, namun tetap saling mendukung satu dengan yang lain. Tanah dasar (sub grade) yang grade) yang kurang baik akan menjadi konstruksi jalan kurang kuat, sehingga untukmencapai kekuatan yang diinginkan harus diimbangi dengan lapisan pondasi yang lebih baik dan lebih kuat, demikian pula halnya dengan lapisan pondasi yang sudah baik dan kuat kalau tidak rata mudah tergenang air, air yang terus menerus mengge menggenan nang g akan akan memper mempercep cepat at rusakny rusaknya a suatu suatu konstr konstruks uksii jalan. jalan. Agar Agar awet awet konstruksi jalan harus diberi lapisan penutup. ang umum diberikan untuk lapisan penutup jalan adalah aspal, disamping sebagai sebagai lapisan lapisan penutup, penutup, campuran campuran aspal dan agregat agregat dapat dapat sebagai sebagai konstruks konstruksii !menah !menahan an beban beban"" kenda kendaraa raan n misalny misalnya a AT#, macam macam di $ndone $ndonesia sia AT# (Asphalt Treated Treated Base) campuran campuran aspal panas panas (Hot (Hot Mix) seperti AT#, AT#%, &'( dan lainlain. )ntuk pratikum ini dicoba membuat rancangan campuran aspal panas ! Hot Mix) !AT#*A+".Tujuan iharapkan setelah mengikuti pratikum ahasiswa dapat membuat sendiri rancangan (Mix Design) aspal panas (Hot Mix) sesuai dengan yang diharapkan dan berbagai jenis campuran AT#* A+, AT#%, &'( (and (heed dan lain-l lain-lain ain.. (elain (elain dapat dapat membua membuatt rancan rancangan gan campur campuran an juga juga dapat dapat menera menerapka pkan n dilapangan sesuai dengan kondisinya, serta dapat menganalisa sifat - sifat campuran aspal panas (Hot Mix).
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Jalan merupakan sarana utama bagi perhubungan darat dengan adanya jalan
suatu daerah masyarakat setempat dapat berkembang menjadi lebih baik. Perbaikan ekon ekonom omi, i,
pend pendid idik ikan an
dan dan
dapa dapatt
mend mendor oron ong g
berk berkem emba bang ngny nya a
sara sarana na
yang ang
lainnya.Agar jalan bisa berfungsi dengan baik, maka harus dibuat yang lebih pula meng mengen enai ai geom geomet etrik rikny nya a maup maupun un kons konstr truk uksi siny nya. a. Pemb Pembua uata tan n kons konstr truk uksi si jala jalan n umumnya disesuaikan dengan fungsi jalan itu sendiri, jalan Arteri tidak sama dengan jalan kolektor maupun jalan lokal, mengingat jalan Arteri mempunyai peran yang lebih penting dari yang lain. Jala Jalan n terd terdir irii dari dari 3 bagi bagian an yait yaitu u tana tanah h dasa dasarr (sub (sub grade grade)) sebagai sebagai tempat tempat kedudukan, lapis pondasi dan lapis penutup ketiganya ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, namun tetap saling mendukung satu dengan yang lain. Tanah dasar (sub grade) yang grade) yang kurang baik akan menjadi konstruksi jalan kurang kuat, sehingga untukmencapai kekuatan yang diinginkan harus diimbangi dengan lapisan pondasi yang lebih baik dan lebih kuat, demikian pula halnya dengan lapisan pondasi yang sudah baik dan kuat kalau tidak rata mudah tergenang air, air yang terus menerus mengge menggenan nang g akan akan memper mempercep cepat at rusakny rusaknya a suatu suatu konstr konstruks uksii jalan. jalan. Agar Agar awet awet konstruksi jalan harus diberi lapisan penutup. ang umum diberikan untuk lapisan penutup jalan adalah aspal, disamping sebagai sebagai lapisan lapisan penutup, penutup, campuran campuran aspal dan agregat agregat dapat dapat sebagai sebagai konstruks konstruksii !menah !menahan an beban beban"" kenda kendaraa raan n misalny misalnya a AT#, macam macam di $ndone $ndonesia sia AT# (Asphalt Treated Treated Base) campuran campuran aspal panas panas (Hot (Hot Mix) seperti AT#, AT#%, &'( dan lainlain. )ntuk pratikum ini dicoba membuat rancangan campuran aspal panas ! Hot Mix) !AT#*A+".Tujuan iharapkan setelah mengikuti pratikum ahasiswa dapat membuat sendiri rancangan (Mix Design) aspal panas (Hot Mix) sesuai dengan yang diharapkan dan berbagai jenis campuran AT#* A+, AT#%, &'( (and (heed dan lain-l lain-lain ain.. (elain (elain dapat dapat membua membuatt rancan rancangan gan campur campuran an juga juga dapat dapat menera menerapka pkan n dilapangan sesuai dengan kondisinya, serta dapat menganalisa sifat - sifat campuran aspal panas (Hot Mix).
1.2.
Maksud Dan Tujua juan (eperti yang kita ketahui ketahui bahwa untuk mendapatkan suatu suatu hasil yang yang terbaik
dari suatu ilmu yaitu melalui pendidikan. %aporan praktek pengujian Aspal ini dapat melatih untuk mencoba suatu hal yang sebelumnya hanya didapat melalui teori / teori saja. Adapun maksud dan tujuan dari tugas pengujian pengujian laboratorium Aspal Aspal Tek Teknik nik (ipil ini adalah menerapkan ilmu 'ekayasa Jalan 'aya yang didapat secara teori dengan realitas realitas yang ada di
laboratori laboratorium. um. (ebagai (ebagai aplikasi untuk calon calon sarjana Te Teknik,
khus khusus usny nya a tekn teknik ik sipi sipill dapa dapatt mene menera rapk pkan an lang langsu sung ng dila dilapa pang ngan an baik baik itu itu ilmu ilmu penyelidikan Aspal Aspal aupun 'ekayasa Jalan 'aya.
1.3.
Lokasi Praktiku ala alam m peny penyus usun unan an lapo lapora ran n Prak Prakti tiku kum m 'eka 'ekaya yasa sa jala jalan n 'aya 'aya
ini ini loka lokasi si
praktikum dilakukan di ruang laboratorium pengujian dan peralatan )ni0ersitas 12 Agustus145 (amarinda 6alimantan Timur. Timur.
1.! 1.!.
"uan "uang g Lin Lingku# gku# Pen Peng gujia ujian n
'uang lingkup pengujian * pemeriksaan dalam praktikum tanah ini antara lain 1. Analisa Analisa saring saringan an agreg agregat at kasar kasar dan halus 7. 'ancanga 'ancangan n campura campuran n aspal aspal panas panas !&ot !&ot i8" i8" 3. Aspa Aspall comp compac acti tion on tes testt 4. arsha rshall tes testt 5. Pemer Pemeriks iksaa aan n aspal aspal keras keras 9. #era #eratt jeni jenis s aspa aspall 2. #erat is isi :. 'ong ongga udara dara . (tab tabilit ilitas as 1;.&asil bagi marshall 11. 11. Aspal Aspal efektif efektif
1.$ 1.$.
%iste istea ati tik ka Penu enulisa lisan n (istematika (istematika penulisa penulisan n dikelompoka dikelompokan n menjadi 5 ! lima " bab yang disususun disususun
sebagai berikut #A# $ P<=A&)%)A=
#erisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan penulisan, lokasi * tempat praktikum, ruang lingkup dan sistematika penulisan. #A# $$
A(A' T<>'$ #ab ini berisi tentang yang digunakan dalam penulisan praktikum.
#A# $$$
< P<=<%$T$A= #ab ini berisi tentang penjelasan dan penguraian isi penulisan hasil praktikum di laboratorium.
#A# $? &A($% A= P<#A&A(A= #ab ini berisi tentang hasil dan penilitian pratikum di laboratorium dan pembahasannya. #A# ?
P<=)T)P #ab ini berisi tentang kata-kata penutup, kesimpulan dan saran dari penulis laporan praktikum ini.
BAB II PEME"I&%AAN A%PAL
2.1.
"an'angan (a#uran As#al Panas )Hot Mi*+ di La,oratoriu )ntuk rancangan campuran aspal panas !&ot i8" telah dilakukan percobaan di
%aboratorium, dengan rancangan percobaan diatas ditambah kadar aspal berturut turut sebagai berikut 4,5@, 5@, 5,5@, 9@,9ri berat agregat
A. Maksud embuat campuran antara aspal dan agregat pada suhu pencampuran tertentu sehingga dapat dicapai perlekatan aspal yang merata terhadap semua gradasi agregat, pemadatan yang baik dan kemudian dianalisa stabilitasnya. B. Peralatan a" 6ompor pemanas 7 !dua" buah. b" Penggorengan !kuali". c" Pengaduk. d" (patulla. e" (endok. f" Timbangan. (. Prosedur 1. Timbang agregat sesuai dengan berat masing-masing gradasinya !lihat tabel", sehingga total 1.;;; gram. 7. Panaskan agregat dan aspal secara bersamaan sampai suhu 19;°+. 3. Timbang alat penggorengan aspal. 4. (etelah agregat dan aspal mencapai suhu 1;; °+, timbang aspal sebanyak 9 @. 5. asukkan agregat kedalam penggorengan aspal yang sudah berisi aspal dan campur sehingga merata. 9. (etelah suhu mencapai 1;;°+ lakukan pemadatan.
2.2. As#al (o#a'tion Test. A. Maksud )ntuk mendapatkan briket yang akan digunakan dalam percobaan arshal Test. B. Peralatan a" +ollar. b" #eban pemadat. c" Alat +ompactor Test.
d"
hilang, maka akan berbalik arah dan sebutlah angkanya sebelum jarum turun, begitu juga dengan dial indikator. 2. atikan alat dan putarkan keposisi down. :. 6eluarkan kepala penekan dan bersihkan untuk pengujian selanjutnya.
2.!. Peeriksaan As#al &eras. A. Maksud engambil contoh benda uji untuk test di %aboratorium sebelum bahan dipergunakan dilapangan. (ampling ini harus dapat mewakili dari seluruh bahan yang ada yang akan dipergunakan di lapangan. (ara/'ara #enga,ilan0 #eni#anan dan #engirian 1.
(ampling harus dapat mewakili dari seluruh parte yang ada.
2.
Periksa dan pisahkan juga dari tanda drum yang baik dan jelek.
3.
6aleng untuk contoh harus dalam keadaan baik, bersih dan kering.
!.
+ontoh tidak boleh kena debu ataupun kotoran yang lain.
B. Peralatan a" 6aleng untuk contoh. b" (patula. c" #or tangan (spiral). d" 6ompor gas. e" Pisau. f" (endok semen. g" (arung tangan. (. Prosedur 1. #uka tutup drum kemudian masukkan bor tangan kira - kira 7 cm. 7. Penahan pisau dan spatula. 3. Ambil pisau dan spatula yang sudah dipanaskan lalu tusukkan ke dalam aspal sambil ditekan dan diputar mengelilingi bor tangan yang diborkan pada aspal. 4. #uang permukaan aspal kira - kira 2 cm dari permukaan aspal. 5. Ambil bahan uji dengan memutar bor tangan supaya aspal * bahan uji nempel di bor tangan. 9. asukkan bahan uji ke dalam kaleng yang sudah disiapkan.
2.$. Penetrasi %e,elu &eilangan Berat A. Maksud )ntuk mengetahui sifat mekanis (reologis) yaitu penetrasi dari contoh aspal keras terhadap pengaruh luar. B. Peralatan a" Alat penetrasi. b" Pemegang jarum. c" Pemberat. d" Jarum penetrasi. e" Tin #o8. f" #ak perendam (water bath). g" Tempat air dengan 0olume 35; m3. h" Termometer. (. Prosedur Peeriksaan 1. Panaskan aspal keras secara perlahan-lahan sampai mencair sambil diaduk pelan-pelan, jumlahnya kira-kira cukup untuk mengisi dua Tin #o8 pemeriksaan. 7. Tuangkan contoh kedalam Tin #o8 dan tutup agar contoh tidak terkontaminasi, diamkan selama 1 - 1,5 jam pada tempat air dalam water bath pada suhu 15 - 3; °+. 3. Pegang jarum pada pemegang dan pasang pemberat 5; gram untuk memperoleh beban 1;; gram, jarum harus bersih dan masih baik. 4. Pindahkan tempat air dari water bath ke bawah alat penetrasi. 5. %etakkan jarum sedemikian rupa, sehingga ujung jarum tepat dipermukaan contoh dan aturlah supaya jarum arloji tepat angka ;. 9. ulai pemeriksaan dengan melepaskan jarum, stelah lima detik. %ihat arloji penetrasi menunjukkan angka berapa dan catat. Pembulatan angka ;,1 mm terdekat. 2. %epaskan jarum penetrasi dari contoh dan bersihkan dengan bahan pembersih lapis dicelupkan dalam elher. :. %akukan pemeriksaan penetrasi pada Tin #o8 yang sama C bisa sampai dengan tiga kali dengan jarak masing - masing 1 cm. Hal / al ang #erlu di#eratikan -
1.
(etiap selesai pemeriksaan alat-alat seperti jarum penetrasi harus dibersihkan dengan sul0ent yang sesuai dan disimpan pada tempatnya, lampu dimatikan, Tin #o8 dibersihkan dan lainnya.
7.
&indari contoh berceceran di tempat pemeriksaan dengan bekerja hati-hati.
3.
Pakailah alat-alat safty * keselamatan yang diperlukan.
2.. Berat enis As#al &eras A. Maksud )ntuk menentukan perbandingan antara berat aspal, isi aspal yang beratnya sama dengan air yang menempati aspal tersebut pada suhu tertentu. B. Peralatan Picnometer. - #ejana. Thermometer. - Air. Bater bath. - 6apas (. Prosedur Peeriksaan 1. Panaskan contoh uji sampai cair dan aduk. 7. #ersihkan dan keringkan picnometer timbang dengan ketelitian 1 mg D A gram. +ontoh uji yang sudah siap dituangkan dalam picnometer sampai terisi
±
E..
dinginkan sampai suhu ruang 75°+ * rendam dalam bejana setelah dingin timbang D 3 gram. 3. $si picnometer dengan air sampai batas tutup picnometer dan timbang dengan ketelitian 1 mg D 3 gram. 4. Tambahkan air kedalam picnometer sampai batas picnometer F contoh F air dengan ketelitian 1 m D 3 gram. 5. &itung berat jenis aspal dengan rumus B=
( t − A ) ( B − A )−( B−t )
&E%IMPULAN 1.
)ntuk mendapatkan hasil
yang
lebih
baik
didalam
pengujian
harus
dilaksanakan dengan teliti dan menggunakan contoh yang lebih dari satu. 7.
)ntuk suatu pekerjaan pengaspalan hendaknya digunakan material yang bermutu baik !sesuai standar".
3.
6adar aspal yang terlalu sedikit menyebabkan rongganya besar dan kadar aspal yang telalu banyak campuran menjadi lemah, maka sebaiknya yang sedang !optimum".
4.
Perlu diperhatikan suhu pemanasan untuk jenis - jenis aspal keras tertentu jika kelebihan panas akan terbakar dan jika kurang panas aspal tidak bisa padat.
BAB III "AN(AN4AN (AMPU"AN A%PAL A(
3.1. PEN4E"TIAN Jika agregat dicampur dengan aspal maka Partikel - partikel antar agregat akan terikat satu sama lain oleh aspal. 1.
'ongga agregat ada yang terisi aspal dan ada pula yang terisi udara.
7.
Terdapat rongga antar butir yang terisi udara.
3.
Terdapat lapisan aspal yang ketebalannya tergantung dari kadar aspal yang dipergunakan untuk menyelimuti partikel-partikel agregat. %apisan aspal yang baik haruslah memenuhi empat syarat yaitu stabilitas,
durabilitas, fleksibilitas, dan tahanan geser, tetapi jika memakai gradasi rapat !densegraded" akan menghasilkan kepadatan yang baik, berarti memberikan stabilitas yang baik, tetapi mempunyai rongga pori yang kecil sehingga memberikan kelenturan !fleksibilitas" yang kurang baik dan akibat tambahan pemadatan dari
beban lintas berulang serta aspalyang mencair akibat pengaruh cuaca akan memberikan tahanan geser yang kecil. (ebaliknya jika menggunakan gradasi terbuka, akan diperoleh kelenturan yang baik tetapi stabilitas yang kecil. 6adar aspal yang terlalu sedikit akan mengakibatkan lapisan pengikat antar butir kurang, lebih-lebih jika kadar rongga yang dapat diresapi aspal besar. &al ini akan mengakibatkan lapisan pengikat aspal cepat lepas dan durabilitas berkurang. 6adar aspal yang tinggi mengakibatkan kelenturan yang baik tetapi dapat terjadi bleeding sehingga stabilitas dan tahanan geser berkurang. ari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa haruslah ditentukan campuran antara agregat dan aspal seoptimal mungkin sehingga dihasilkan lapisan perkerasan dengan yang seoptimal mungkin. engan kata lain harus direncanakan campuran yang meliputi gradasi ! dengan memperhatikan mutu agregat " aspal sehingga dihasilkan lapisan perkerasan yang dapat memenuhi keempat syarat diatas yaitu 1.
6adar aspal cukup memberikan kelenturan
7.
(tabilitas cukup memberikan kemampuan memiliki beban sehingga tak terjadi deformasi yangmerusak.
3.
6adar rongga cukup memberikan kesempatan unuk pemadatan tambahan akibat beban berulang dan flow dari aspal.
4.
apat mberikan kemudahan kerja sehingga tak terjadi segregasi.
5.
apat menghasilkan campuran yang akhirnya menghasilkan lapis perkerasan yang sesuia dengan persyaratan dalam pemilihan lapisan perkerasan pada tahap perencanaan.
engan demikian faktor yang mempengaruhi kualitas dari sapal beton adalah 1.
Absorbsi aspal. 7.6adar aspal efektif. 3. 'ongga antar butir !?A" ?oid aterial Air 4. 'ongga udara dalam campuran !?$" ?oid $ndeks aterial. 5.Gradasi agregat.
3.2. PEME"I&%AAN DEN4AN ALAT MA"%HALL. ) %&. %NI. M 5 $6 5 1778 5 83 +
6inerja campuran aspal beton dapat diperiksa dengan menggunakan alat pemeriksaan
marshal l.
Pemeriksaan dimaksudkan untuk menentukan ketahanan
!stabilitas" terhadap kelelehan plastis !flow" dari campuran aspal dan agregat. 6elelehan plastis adalah keadaan perubahan bentuk suatu campuran yang terjadi akibat suatu beban sampai batas runtuh dinyatakan dalam milimeter atau ;,;1H. Alat arshall merupakan alat tekan yang dilengkapi dengan pro0ing ring !cincin penguji" yang berkapasitas 75;; kg atau 5;;; pon. Pro0ing ring dilengkapi dengan arloji pengukur yang berguna untuk mengukur stabilitas campuran disampingkan itu terdapat arloji !flow meter" untuk mengukur kelelehan plastis !flow". #enda uji berbentuk silinder dengan diameter 1; cm dan tinggi 2,5 cm dipersiapkan dilaboratorium, dalam cetakan benda uji dengan mempergunakan hammer !penumbuk" dengan berat 1; pon !4,539 kg" dan tinggi jatuh 1: inch !45,2 cm", dibebani dengan kecepatan tetap 5; mm*menit. ari proses persiapan benda uji sampai pemeriksaan denagn alat arshall, diperoleh data-data sebagai berikut 1.
6adar aspal, dinyatakan dalam bilangan desimal satu angka dibelakang koma.
7.
#erat 0olume dinyatakan dalam ton* m3
3.
(tabilitas, dinyatakan dalam bilangan bulat. (tabilitas menunjukan kekuatan, ketahanan terhadap terjadinya alur !ring".
4.
6elelehan plastis !flow", dinyatakan dalam mm atau ;,;1 inch. Clow dapatmerupakan idikator terhadap lentur.
5.
?$, persen rongga dalam campuran, dinyatakan dalam bilangan desimal satu angka dibelakang koma. ?$ merupakan indikator dari durabilitas, kemungkinan bleeding.
9.
?A, persen rongga terhadap agregat, dinyatakan bilangan bulat ?A bersama dengan ?$ merupakan indikator dari durabilitas.
2.
&asil bagi arshall !Iuotient, arshall, merupakan hasil bagi stabilitas dan flow dinyatakan dalam 6=*mm. erupakan indikator kelenturan yang potensial terhadap keretakan.
:.
Penyerapan aspal, persen terhadap berat campuran, sehingga diperoleh gambaran beberapa kadar aspal effektifnya.
.
Tebal lapisan aspal !film aspal", dinyatakan dalam mm. erupakan petunjuk tentang sifat durabilitas campuran.
1;.
6adar aspal effektif, dinyatakan dalam bilangan dsimal satu angka dibelakang koma.
%PE%I9I&A%I (AMPU"AN ari bab-bab sebelum ini terlihat bahwa sifat campuran sangat ditentukan dari gradasi aggregat,kapal aspal total dan kadar aspal efektif,?$,?A,dan sifat bahan mentah sendiri 0ariasi dari hal tersebut diatas akan menghasilkan kualitas dan keseragaman campuran yang berbeda -beda . )ntuk itu agagr dapat memenuhi kualitas dan keseragaman jenis lapisan yang telah dipilih dalam perencanaan perlu dibuatkan spesipikasi campuran yang menjadi dasar pelaksanaan dilapangan .engan spesipikasi itu diharapkan dapat diperoleh sifat campuran yang memenuhi syarat teknis dan keawetan yang diharapkan.
(pesifikasi campuran berbeda-beda, dipengaruhi oleh 1.
Perencanaan tebal perkerasan, yang dipengaruhi oleh metode apa yang dipergunakan.
7.
3.
6adar aspal yang umum dinyatakan dalam persen terhadap berat campuran seluruhnya.
4.
6omposisi dari campuran, meliputi aggregat dengan gradasi yang bagaimana yang akan dipergunakan.
5.
(ifat campuran yang diinginkan, dinyatakan dalam nilai stabilitas, flow, ?$, ?A, tebal film aspal.
9.
etode rencana campuran yang digunakan.
Persyaratan (ifat +ampuran +ampuran aspal harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Tabel 9.3.3.
Ta,el 3.1 Persaratan si:at 'a#uran. ($CAT +ampuran
&'((
&'((A
&'(#
A+
AT#
6adar aspal efektif
in.
.1
2.
9.:
6adar
a8.
7.;
7.;
1.2
1.2
1.2
in.
1;.3
:.
2.3
4.3-2.;
9.;
in.
4
4
4
4
4
a8.
9
9
:
arshall Iuotient !1"
in.
;.:
;.:
1.:
1.:
!AA(&T>
a8.
4.;
4.;
4.;
5.;
5.;
(tabilitas arshall
in.
7;;
7;;
45;
25;
25;
!AA(&T>
a8.
:5;
:5;
:5;
:5;
-
25
25
25
25
25
penyerapan
aspal 6adar
aspal
5.5
total
inimum 6adar
'ongga
udara
dari campuran padat !@ terhadap 0olume total campuran "
T745-2:"
!6=*mm"
T745-2:"
!6=*mm" (tabilitas
arshall
tersisa
setelah
perendaman selama 74 jam
pada
terhadap
9;
in.
!@
stabilitas
semula" Suber ! Buku "olue#$olue Speksifikasi teknik Bina Marga
Jenis campuran yang ditetapkan dalam Gambar 7.;1 berdasarkan asumsi kondisi jalan yang datar ! atau kemiringan landai " dan kondisi lalu lintas jalan antar kota. Jenis campuran sebenarnya yang diperlukan pada setiap bagian jalan, harus sesuai dengan instruksi ireksi Teknik untuk memenuhi kondisi lalu lintas dan kelandaian jalan. #ahan aspal yang terkandung dari benda uji pada campuran kerja harus mempunyai nilai penetrasi tidak kurang dari 2;@ terhadap nilai penetrasi aspal sebelum pencampuran dan nilai uktilitas tidak kurang dari 4; cm, bila diperiksa masing-masing dengan AA(&T> T4 dan T51.
#ahan aspal harus diekstraksi dari benda uji sesuai dengan cara AA(&T> T194. (etelah konsentrasi bahan aspal yang terekstraksi mencapai 7;; mm, partikel mineral yang terkandung harus dipindahkan kedalam suatu sentrifugal.
Ta,el 3.2 Angka &orelasi Be,an )%ta,ilit+ Isi ,enda uji )'+3
Te,al ,enda uji )+
Angka korelasi
7;; / 713
75,4
5,59
714 / 775
72,;
5,;;
779 / 732
7:,9
4,55
73: / 75;
3;,7
4,12
751 / 794
31,:
3,:5
795 / 729
33,3
3,52
722 / 7:
34,
3,33
7; / 3;1
39,5
3,;3
3;7 / 319
3:,1
7,2:
312 / 37:
3,2
7,5;
37 / 34;
41,3
7,72
341 / 353
47,
7,;:
354 / 392
44,4
1,7
39: / 32
49,;
1,2
3:; / 37
42,9
1,92
33 / 4;5
4,7
1,59
4;9 / 47;
5;,:
1,42
471 / 431
57,4
1,3
437 / 443
54,;
1,37
444 / 459
55,9
1,75
452 / 42;
52,7
1,1
421 / 4:7
5:,2
1,14
4:3 / 45
9;,3
1,;
49 / 5;:
91,
1,;4
5; / 577
93,5
1,;;
573 / 535
95,1
;,9
539 / 549
99,2
;,3
542 / 55
9:,3
;,:
59; / 523
9,
;,:9
524 / 5:5
21,4
;,:3
5:9 / 5:
23,;
;,:1
5 / 91;
24,9
;,2:
9
29,7
;,29
Suber ! S%.S&'.#*+,-#*++ 11 / 575
"EN(ANA (AMPU"AN MA"%HALL
?>%)< >% A(PA%T D 17;; Gram 1. 2. 3. !. $.
PEMA&AIAN A%PALT !0$ ; PEMA&AIAN A%PALT $ ; PEMA&AIN A%PALT $0$ ; PEMA&AIAN A%PALT ; PEMA&AIAN A%PALT 0$ ;
3.3. PEME"I&%AAN &EAU%AN A4"E4AT DEN4AN ME%IN L<% AN4LE% ) %NI. 83 5 2!1= 5 1771 +
3.3.1. TUUAN PE"(
3.3.2. PE"ALATAN 1.
esin %os Angeles
2.
Timbangan dengan ketelitian satu gram
3.
#ola-bola baja
!.
>0en yang dilengkapi pengatur suhu
$. Ayakan nomor 17 dan ayakan lainnya seperti pada tabel .
Talam, dll.
3.3.3. BAHAN 1. Aggregat yang tertahan pada ayakan seperti pada tabel 7. #enda uji dicuci dan dikeringkan dalam o0en 3. Tentukan berat benda uji sesuau tabel, kemidian campurkan. 3.3.!. (A"A MELA&U&AN 1. asukkan benda uji kedalam mesin %os Angeles, kemudian masukkan pula bola baja sebanyak kebutuhan. 7. Putar mesin menurut banyaknya putaran. 3. 6eluarkan benda uji, lalu diayak dengan saringan nomor 17. 4. Aggregat yang tertahan pada saringan lalu dicuci. 5. 6eringkan dalama o0en. 9. Timbang benda uji kering. 3.3.$. PE"HITUN4AN A − B x 100 6eausanD A imana
A D berat benda uji semula # D berat benda uji saringan no. 17
Ta,el 3.3 Peeriksaan &eausan )A,rasi+ Dengan Mesin Los Angles
Le>at
29,7 mm ! 3H "
4radiasi
!
%aringan
I Tertaan
93,5mm! 717"
)a+
),+
Berat
Berat
%e,elu
%esuda
93,5 mm !71*7 "
5;,:mm !7H "
5;,: mm !7H "
32,5mm! 11*7"
32,5 mm !11*7"
75,4mm! 1H "
75,4 mm ! 1H "
1,1mm!3*4H"
1,1 mm !3*4H "
17,2mm !1*7H"
75;;
17,2 mm !1*7 K"
,57mm !3*:H"
75;;
,57 mm !3*:H"
9,35mm !=;.3"
9,35 mm !=o.3"
4,29mm !=o.4"
4,29 mm !=o.4"
7,3:mm !=o.:"
Jumlah #erat !A"D
5;;;
#erat tertahan saringan no.17 !#"D
339
6eausan $. A D 5;;; gram # D 339 gram A - # D 1;94 gram A − B x 100 =21,28 A
3.!. ANALI%A %A"IN4AN A4"E4AT &A%A" ? HALU% ) %EI@E ANALI%% + ) %NI. 83 5 176 5 1778 +
1.
TUUAN Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir !gradasi"
agregat kasar dan agregat halus dengan menggunakan saringan.
7.
PE"ALATAN
Timbangan dan neraca dengan ketelitian ;,7 @ dari berat benda uji.
1. (atu set saringan dengan ukuran 29,7 mm !3H", 93,55 mm !7,5", 5;,: mm !7H", 32,5 mm !1,5", 7,5 mm !1H", 1,1 mm !3*4H", 17,5 mm !1*7H", ,5 mm !3*:H", no. 4 L no. :L noL 19, no L 3;, no L 5;, no L 1;;, no L 7;; !standart A(T". 7. >0en yang dilengkapi pengukur suhu untu memanasi sampai !1;; / 5 @". 3. Alat pemisah contoh !sampler spliter". 4. esin penggetar saringan. 5. Talam-talam 9. 6was, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya.
3.
BAHAN
#enda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak A. Agregat alus 1. )kuran ma8imum no. 4 L berat minimum 5;; gram. 7. )kuran ma8imum no. : L berat minimum 1;; gram. #. Agregat kasar 1. )kuran ma8imum no. 3,5H L berat minimum 35 kg 7. )kuran ma8imum no. 3,;H L berat minimum 3; kg 3. )kuran ma8imum no. 7,3H L berat minimum 73 kg 4. )kuran ma8imum no. 1,5H L berat minimum 15 kg 5. )kuran ma8imum no. 1,;H L berat minimum 1; kg 9. )kuran ma8imum no. 3*4H L berat minimum 5 kg 2. )kuran ma8imum no. 1*7H L berat minimum 7,5 kg :. )kuran ma8imum no. 3*:H L berat minimum 1 kg #ila agregat berupa campuran dari agregat halus dan kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi dua bagian dengan saringan no.4 selanjutnya agregathalus dan kasar disediakan sebanyak jumlah seperti tercantumdiatas. #enda uji disiapkan sesuai dengan prosedur, kecuali apabila butir yang melalui saringan no. 7;; tidak perlu diketahui jumlahnya bila syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.
3.!.1. (A"A MELA&U&AN 1.
#enda uji dikeringkan dalam o0en dengan suhu !11; / 5 ; +", sampai berat tetap.
7.
(aringan benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran paling besar ditempatkan palingn atas. (aringan digonjangkan dengan tangan atau mesin pengguncang selama 15 menit.
3.!.2. PE"HITUN4AN &itung prosentase berat benda uji yang tertahan diatas masing - masing saringan terhadap berat total benda uji.
3.!.3. LAP<"AN 1.
Jumlah prosentasi melalui masing-masing saringan atau jumlah prosentase diatas masing - masing saringan dalam bilangan bulat.
2.
Grafik akumulatf.
3.$. PEME"I&%AAN BE"AT ENI% ? PENE"APAN A4"E4AT &A%A" ) %NI. 83 5 17=8 5 1778 +
1.
TUUAN enentukan bulk dan apparent specific grafities dan absorption dari agregat
kasar menurut A(T + 172 guna menentukan 0olume agregat dalam beton.
7.
PE"ALATAN 1. Timbangan dengan ketelitian ;,5 gram, kapasitas minimum 5 kg 7. 6eranjang besi dengan diameter :H dan tinggi 7,5H 3. Alat penggantung keranjang 4. >0en M &anduk
3.
BAHAN
1. #enda uji direndam 74 jam 7. #enda uji digulung dengan handuk, sehingga air permukaannya habis, tetapi harus masih tanpa lembab ! kondisi (( " 3. #enda uji dimasukkan ke keranjang dan direndam kembali dalam air. Temperatur air 23,4 3NC dan ditimbang. (etelah ditimbang container diisi benda uji, digoyang-goyang dalam air untuk melepaskan udara yang terperangkap. 4. #enda uji dikeringkan pada temperatur 717 - 13;NC, didinginkan dan ditimbang.
4.
PE"HITUN4AN
Bulk Specifik Gravity =
A
( B−C )
imana A D berat ! gram " dari benda uji o0en dry di udara # D berat ! gram " dari benda uji pada kondisi (( + D berat ! gram " dari bendauji pada kondisi jenuh Bulk Specific Gravity ( SSD )=
Apparent Specific Gravity =
Prosentase Absorpsi =
B
( B−C ) A
( A −C )
( B− A ) A
x 100
3.. PEME"I&%AAN BE"AT ENI% ? PENE"APAN A4"E4AT HALU% ) %NI. 83 5 17=8 51778 +
1.
TUUAN
enentukan bulk dan apparent specific-Gra0ity dan absorpsi dari aggregat halus menurut A(T + 17: guna menentukan 0olume aggregat halus dalam beton.
7.
PE"ALATAN 1. Timbangan dengan kepekaan ;,1 gram kapasitas minimum 1 kg 7. Picnometer kapasitas 5;; gram 3. +etakan kerucut pasir 4. Tongkat pemadat dari logam untuk cetakan kerucut pasir.
3.
BAHAN 1;; aggregat halus yang didapat dari alat pemisah atau cara perempat.
3..1. (A"A MELA&U&AN 1. Aggregat halus yang jenuh air dikeringkan sampai didapat keadaan kering merata jika telah dapat tercurah ! free flowing condition " 7. (ebagian benda uji dimasukkan pada mental sand cone mold. #enda uji didapatkan dengan tongkat pemadat ! tempar " sampai 75 kali tumbukan. 6ondisi (( ! sur0ace dry condition " diperoleh jika cetakan diangkat, aggregat halus runtuh * longsor. 3. Aggregat halus 5;; gram dimasukkan dalam picnometer dan isikan air sampai ;@
kapasitas, gelembung-gelembung
udara
dibebaskan
dengan cara menggoyang-goyangkan picnometer. 'endam picnometer dengan temperatur 23,4 73;NC ! 1 hari atau kurang " 4. Pisahkan benda uji dari picnometer dan keringkan pada temperatur 717 73;NC pekerjaan harus selesai dalam 1 hari 5. Tentukan berat picnometer berisi air sesuai dengan kapasitas kalibrasi pada temperatur 23,4 73;NC, dengan ketelitian ;,1 gram.
3..2. PE"HITUN4AN Appe rant Specific Gravity =
Bulk Specific Absorpsi =
A ( A + D −C )
B − A x 100 A
imana A D berat benda uji kering ! gram " # D berat dari benda uji dalam kondisi (( ! gram " + D berat picnometer F contoh (( F air !gram " D berat picnometer F air ! gram " Gravity ( dry )=
A ( B + D−C )
Bulk Specifik Gravity (SSD )=
B ( B + D −C )
3.=. PEN4AMBILAN %AMPLE 1. MA&%UD engambil contoh benda uji untuk test dilaboratorium sebelum bahan dipergunakan dilapangan. (ampling ini harus dapat mewakili dari seluruh bahan yang ada yang akan dipergunakan dari seluruh bahan yang ada yang akan dipergunakan di lapangan.
ara#cara pengabilan/ pen0ipanan/ dan pengirian ! 1. (ampling harus dapat mewakili dari seluruh parte yang ada. 7. Periksa dan pisahkan juga dari tanda drum yang baik dan jelek. 3. 6aleng untuk contoh harus dalam keadaan baik, bersih dan kering. 4. +ontoh tidak boleh kena debu ataupun kotoran yang lain.
7. PE"ALATAN 1. 6aleng untuk contoh 7. (patula
3. #oor tangan 4. 6ompor gas 5. Pisau 9. (endok semen 2. (arung tangan
3. P"<%EDU" PELA&%ANAAN 1. #uka tutup drum kemudian masukkan boor tangan kira-kira 2 cm. 7. Penahan pisau dan spatula. 3. Ambil pisau dan spatula yang sudah dipanaskan lalu tusukkan kedalam aspal sambil ditekan dan diputar mengelilingi boor tangan yang diboorkan pada aspal. 4. #uang permukaan aspal kira-kira 2 cm dari permukaan aspal. 5. Ambil bahan uji dengan memutar boor tangan supaya aspal*bahan uji nempel di boor tangan. 9. asukkan bahan uji ke dalam kaleng yang sudah disiapkan
3.6. PEME"I&%AAN PENET"A%I ) %NI. 8 5 2!36 5 1771 +
1.
MA&%UD )ntuk mengetahui sifat mekanis ! reologis " yaitu penetrasi dari contoh aspal
keras terhadap pengaruh luar.
7.
PE"ALATAN M Alat penetrasi M Tin bo8 M Pemegang jarum M #ak Perendam M Pemberat M Tempat air dengan 0olume 35; m3 M Jarum penetrasi M Termometer
3.
P"<%EDU" PEME"I&%AAN 1. Panaskan aspal keras secara perlahan-lahan sampai mencair sambil diaduk pelan-pelan, jumlahnya kira-kira cukup mengisi tin bo8 pemeriksaan.
7. Tuangkan contoh ke dalam tin bo8 dan tutup agar contoh tidak terkontaminasi, diamkan selama 1 / 1,5 jam pada tempat air dalam water bath pada suhu 15 - 3;N+. 3. Pasang jarum pada pemegang dan pasang pembesar 5; gram untuk memperoleh beban 1;; gram, jarum harus bersih dan masih baik. 4. Pindahkan tempat air dari water bath ke bawah alat penetrasi. 5. %etakkan jarum sedemikian rupa sehingga ujung jarum tepat dipermukaan contoh dan aturlah supaya jarum arloji tepat angka ;. 9. ulai pemeriksaan dengan melepaskan jarum, setelah lima detik, lihat arloji penetrasi penunjukan angka berapa dan catat. Pe,ulatan angka 801 terdekat. 2. %epaskan jarum penetrasi dari contoh dan bersihkan dengan bahan lap dicelupkan dalam ether :. %akukan pemeriksaan penetrasi dalam tin bo8 bisa sampai dengan tiga kali dengan jarak masing-masing 1 cm. . &asil pemeriksaan diambil rata-rata.
Hal#hal 0ang perlu diperhatikan ! 1.
(etiap selesai pemeriksaan alat-alat seperti jarum penetrasi harus bersihkan dengan sul0ent yang sesuai dan disimpan pada tempatnya, lampu dimatikan, tin bo8 dibersihkan dan lainnya.
7.
&indari contoh berceceran di tempat pemeriksaan dengan bekerja hati-hati.
3.
Pakailah alat-alat safety * keselamatan yang diperlukan.
3.7. PEME"I&%AAN TITI& LEMBE& A%PAL ) %NI. 8 5 2!3! 5 1771 +
1.
MA&%UD )ntuk mengetahui temperatur * suhu pada saat dimana aspal mulai menjadi
lunak. Titik lembek aspal tidaklah sama pada setiap hasil produksi aspal walaupun mempunyai nilai penetrasi yang sama.
7.
PE"ALATAN
M +incin kuningan M Pembakar bunsen M (tatif Plat M Alat pengarah bola baja M udukan benda uji M #ola baja MTabung gas M Termometer MAsbes
3.
P"<%EDU" PEME"I&%AAN 1. Panaskan aspal keras secara perlahan-lahan sampai mencair sambil diaduk perlahan-lahan. 7. Tuangkan contoh ke dalam dudukkan benda uji, diamkan selama 1 / 1,5 jam pada tempat air dalam water bath pada suhu 15 - 3;N+. 3. (etelah benda uji mencapai suhu ruang, letakkan dudukan benda uji pada plat kemudian masukkan ke dalam tabung gelas yang berisis air. 4. %etakkan bola baja di atas banda uji, pasang asbes pada statif setelah itu letakkan tabung gelas di atas asbes. 5. %etakkan pemanas bunsen dibawah asbes kemudian nyalakan sampai air di dalam tabung gelas mencapai temperatur tertentu sehingga bola baja yang diletakkan diatas benda uji jatuh melalui jarak 75,4 mm ! 1 inch ".
3.18.
PEME"I&%AAN TITI& NALA A%PAL
) %NI. 8 5 2!33 5 1771 +
1.
MA&%UD )ntuk menentukan suhu dimana aspal terlihat menyala singkat dipermukaan
aspal, dan suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik. Titik nyala perlu diketahui untuk memperkirakan temperatur maksimum pemanasan aspal sehingga aspal tidak terbakar. Pemeriksaan harus dilakukan dalam ruang gelap sehingga dapat segera diketahui timbulnya nyala pertama.
7. 1. 7. 3. 4. 5. 9.
PE"ALATAN +awan cle0eland Termometer Plat pemanas Pemanas bunsen Pematik api (tatif
3.
P"<%EDU" PEME"I&%AAN 1. Pemanas contoh uji hingga mencapai suhu 15;N+ dan aduk pelan-pelan. 7. Tuang contoh uji kedalam cle0eland open cup yang berbentuk cawan dari kuningan dan diletakkan pada plat pemanas. 3. Tentukan titik nyala perkiraan. 4. +atat waktu dan suhu mulai pada saat 59N+ dibawah titik nyala perkiraan 5. %anjutkan pencatatan waktu dan suhu tiap-tiap 5N+ dibawah perkiraan titik nyala hingga mencapai temperatur titik nyala yang sesungguhnya.
3.11. PEME"I&%AAN &EHILAN4AN BE"AT )%NI. 8 5 2!! 5 1771+ 1.
MA&%UD )ntuk mengetahui pengurangan berat akibat penguapan bahan / bahan yang
menguap bahan aspal. Penurunan berat yang besar menunjukkan banyaknya bahan yang hilang karena penguapan. 2.
PE"ALATAN 1. >0en yang dilengkapi dengan piring diameter 75 cm tergantung melalui poros 0ertical yang dapat berputar dengan kecepatan 5-9 putaran* menit. 7. Timbangan dengan ketelitian ;,7 gram. 3. +awan.
3.
P"<%EDU" PEME"I&%AAN 1. Tuang contoh uji kedalam cawan. 7. 6emudian timbang sebelum dipanaskan. 3. asukkan contoh uji kedalam o0en selama 5 jam dengan suhu o0en 193 ;
+.
4. (etelah itu timbang contoh uji setelah dipanaskan !setelah keluar o0en".
!.
PE"HITUN4AN
Prosentase Kehilangan Berat =
Berat Sebelum Pemanasan x 100 Berat Sebelum Pemanasan
3.12. PEME"I&%AAN BE"AT ENI% A%PAL &E"A% 1. MA&%UD )ntuk menentukan perbandingan antara berat aspal isi yang beratnya sama dengan air yang menempati aspal tersebut pada suhu tersebut.
7. PE"ALATAN M Picnometer M #ejana M Bater #ath M Termometer M Air M 6apas
3. P"<%EDU" PEME"I&%AAN 1. Panaskan contoh uji sampai cair dan aduk 7. #ersihkan dan keringkan picnometer timbang dengan ketelitian 1 mg D A gram. +ontoh uji yang sudah siap dituangkan dalam picnometer sampai terisi F dinginkan sampai suhu ruang 75 ;+ * rendam dalam bejana dingin timbang D 3 gram 3. $si picnometer dengan air sampai batas tutup picnometer dan timbang dengan ketelitian 1 mg D 3 gram 4. &itung berat jenis aspal dengan rumus B . =
t − A ( B − A )−( B−! ) B .
BAB @ &E%IMPULAN DAN %A"AN
$.1.
&esi#ulan #erdasarkan &asil Penelitian data dan sampel
di %apangan dan di
%aboratorium, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut
5.1.1 Pemeriksaan #erat Jenis 5.1.1.1 +oarse Agregat
5.1.1.7 Cine Agregat
5.1.1.3 Pasir
5.1.7 #erat jenis #)%6 dan berat jenis efektif campuran agregat
5.1.3 ?ariasi 6adar Aspal
5.1.4 #ahan susun benda uji arshall test
5.1.5 (ifat +ampuran 6adar Aspal