LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TEKNOLOGI PANGAN FUNGSIONAL
MATERI PENGUJIAN KOMPONEN BIOAKTIF POLIFENOL SEBAGAI ANTIOKSIDAN
Disusun Oleh : Sri Ningsih Ningsih Pari!a Pari!a "#"$"%"% "#"$"%"%"" """& "& Kel'(') # THP * +
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTNIAN UNI,ERSITAS JEMBER NO,EMBER- #%"&
BAB I. PENDAHULUAN ". La!a La!arr Bela Bela)a )ang ng Pada masa sekarang telah banyak diungkapkan bahaya-bahaya lingkungan yang tidak sehat antara lain terbentuknya radikal bebas, yaitu molekul atau atom yang memiliki memiliki elektron elektron yang tidak tidak berpasan berpasangan gan sehingga sehingga menjadi menjadi radikal radikal bebas bebas reaktif. reaktif. Radikal bebas reaktif ini sangat berbahaya sekali karena akan mencuri elektron dari senyawa lain misalnya lemak yang dapat mengakibatkan ketengikan (Kumalaningsih, 2!". #alah #alah satu satu penang penangkal kal senya senyawa wa radika radikall bebas bebas yaitu yaitu senyaw senyawa a antio antioksi ksidan dan,, senyawa senyawa antioksid antioksidan an merupaka merupakan n senyawa senyawa pemberi pemberi elektron elektron (electron (electron donor", donor", yang mampu menangkal dampak negatif oksidan dalam tubuh. $ntioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga akti%itas senyawa oksidan tersebut bisa dihambat (&inarsi,2'". (&inarsi,2'". Radikal bebas selain terdapat di luar tubuh, radikal bebas juga terjadi dalam tubuh. Pembentukan radikal bebas dalam tubuh dan reaksi oksidasi pada biomolekul akan berlangsung sepanjang hidup. hidup. Radikal Radikal bebas dalam jumlah jumlah kecil kecil masih masih dapat dapat ditolerir ditolerir oleh tubuh, tubuh, namun namun berbahaya apabila dalam jumlah yang berlebih. nilah penyebab utama dari proses penuaan dan berbagai penyakit degeneratif. (#ilalahi, 2!". $ntioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas dan dapat memutus reaksi beran berantai tai dari dari radika radikall bebas. bebas. $ntio $ntioksi ksidan dan juga juga bergu berguna na untuk untuk menceg mencegah ah oksida oksidasi si komponen komponen makanan yang mengandung mengandung senyawa senyawa tidak tidak jenuh jenuh (mempuny (mempunyai ai ikatan ikatan rang rangka kap" p" misa misaln lnya ya miny minyak ak dan dan lema lemak. k. Komb Kombin inas asii bebe bebera rapa pa jeni jenis s anti antiok oksi sida dan n memberikan perlindungan yang lebih baik (sinergisme" terhadap oksidasi dibanding dengan satu jenis antioksidan saja (Kumalaningsih, 2!". )leh karena itu dilakukan praktikum untuk mrngetahui kandungan antioksidan pada beberapa bahan segar dan olahan, olahan, dimana dimana kandunga kandungan n antioksi antioksidan dan yang terdapat terdapat pada bahan nantiny nantinya a akan mampu menetralisir radikal bebas, yaitu suatu produk sampingan dari proses kimiawi dalam tubuh yang menggangu kesehatan. #. Tu/uan *ntuk *ntuk mengetah mengetahui ui kandunga kandungan n akti%itas akti%itas antioksi antioksidan dan serta dapat dapat mengetah mengetahui ui cara analisa kandungan antioksidan pada berbagai macam sampel segar dan olahan.
BAB II. BAHAN DAN METODO ". Bahan +ahan pangan yang digunakan untuk analisa . eh dan minuman teh 2. ahe dan minuman jahe /. Kopi sangrai bubuk dan minuman kopi sangrai 0. $nggur dan jus anggur 1. Rosella dan jus crunberry !. +ubuk kakao dan minuman kakao '. Kedelai dan susu kedelai . Kunyit dan minuman kunyit 3. #ecang dan minuman kakao . Pala dan susu jahe •
•
+ahan kimia yng digunakan dalam analisa . 4tanol p.a 2. $5uades /. #tandar asam galat 0. 6PP7 (2,2-difenil--pikrilhidrasi"
0,003#$3 g%100 ml (3,# mg%100 ml) D&&'
&enimbangan
&ela!utan dengan etanol p.a 50 ml
ti!!e! 1 am
Dite!a 'ingga 100 ml
Ambil 3 ml
#. Analisa An!i')si0an Dimasukkan dalam @5 Tabung Reaksi
+0,5 ml Etanol p.a dan 0,5 ml sampel (Total 1 ml)
Dio!te"
&endiaman selama 15 menit
Proses pertama untuk mengetahui kandungan antioksidan pada bahan, timbang 6PP7 sebanyak /,3 mg8 ml, kemudian dilakukan pelarutan dengan menggunakan etanol p.a sebanyak 1 ml. 4tanaol p.a merupakan etanol murni yang digunakan untuk melarutkan 6PP7. $gar 6PP7 larut sempurna maka dilakukan proses stirer selama jam. #elanjutnya dilakukan peneraan hingga %olumenya mencapai ml. 6alam pengukuran kandungan antioksidan hanya dibutuhkan larutan 6PP7 sebanyak / ml, dimana selanjutnya dimasukkan kedalam 1 tabung rekasi. 9arutan 6PP7 memiliki warna ungu sebelum ditambahkan sampel. #elanjutnya tambahkan ,1 ml etanol p.a dan o,1 ml sampel sehingga total menjadi ml. #ampel yang digunakan adalah sampel dari bahan segar dan olahan. #edangkan blanko tidak dilakukan penambahan sampel, hanya saja dilakukan penambahan etanol p.a sebanyak ,1 ml. #elanjutnya dilakukan %orte: yang bertujuan agar semua bahan dapat bercampur sempurna atau homogen. Proses selanjutnya adalah pendiaman selama 1 menit yang bertujuan agar sampel yang digunakan dapat bereaksi dengan
larutan 6PP7. #etelah 1 menit proses terakhir adalah menghitung nilai absorbansi sampel dan blanko dengan menggunakan panjang gelombang 1' nm. 1. Pr'se0ur Analisa 6PP7 merupakan senyawa radikal bebas yang stabil dalam penyimpanannya, disimpan dalam bentuk kering dan dalam kondisi penyimpanan yang baik. ;etode ini cukup sederhana dan mudah dikerjakan (&indono dkk, 20". #alah satu metode yang telah dikembangkan untuk menguji akti%itas antioksidan dari bahan makanan adalah penggunaan radikal ,-6iphenyl-2-Picrylhydra
". #tandard ini digunakan untuk memastikan bahwa prosedur yang dilakukan telah sesuai (;olyneu:, 20". 6PP7 atau 2,2 difenil-pikrilhidra
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
". Hasil
abel . 7asil pengujian antioksidan Baha
Segar
Olahan
Sa(el
2 Pengha3a! Ulangan A Ulangan B
eh ahe Kopi bubuk $nggur Rosella +ubuk kakao Kedelai Kunyit #ecang Pala ;inuman teh ;inuman jahe ;inuman kopi sangrai us anggur us crunberry ;inuman kakao #usu kedelai ;inuman kunyit ;inuman kakao #usu jahe
3,'! 3',2 ',323 30,/' !,' ',/01 -00,/'1 !,/!3 '1,'2 3,/1 '!,10 20,!' -',131 !,02 ,03 /1,'/2 -30,/'1 3,'3 0/,1 /,0
!,10 '',/'' '/,012 30,!' 3,21 0,!1 -2,!21 !/,1' !,2!3 3,2 '!,31 2!,0'0 -0/,/// '!,!'1 3,2! 11,//1 -/0,'1 3,0' 0,! 2',!00
#. Pe3ahasan
GRAFIKKANDUNAGNANTIOKSIDAN P4R9$K
P4R9$K
!'!alKan0ungan An!i')si0an *$B *$B #4C$R
)9$7$B
Sa(el
Crafik . Kandungan $ntioksidan
Ra!a4Ra!a T'!al An!'i)si0an 3,!' ',200 '!,3 30,03 ,/!2 1,3 -/2,1 !2,0!3 ',331 3,//' '!,'2! 21,2' -1!,3!0 ,'1 0,12 01,1// -!2,1!/ 3,3 02,/ 2,0!
+erdasarkan grafik di atas dapat terlihat bahwasampel segar memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan sampel olahan. Perbadaan kandungan antioksidan pada sampel segar dan olahan tidak jauh berbeda. ;enurut +ra%o (33", aktifitas antioksidan berhubungan dengan kandungan gugus hidroksil polifenol yang mampu menyumbangkan atom hidrogen ke dalam radikal bebas untuk menetralkan sifat radikal. Pada sampel segar kandungan antioksidan tertinggi terdapat buah anggur sebesar 30,30?. 7al ini dapat dikarenakan anggur banyak mengandung senyawa yang berperan sebagai antioksidan seperti fla%anoid yang mampu untuk menjalankan fungsi antioksidannya bergantung pada struktur molekulnya, posisi gugus hidroksil memiliki peranan dalam fungsi antioksidan dan akti%itas menyingkirkan radikal bebas. #elain itu tannin sebagai antioksidan bekerja dengan cara menangkal radikal bebas. annin juga sebagai antimikroba, melalui beberapa penelitian tannin terbukti efektif terhadap
Clostridium
difficile dan
Clostridium
perfringens,
Bacillus
cereus,
Staphylococcus aureus, Escheria coli dan Citrobacter freundii, Listeria monocytogenes. $ntosianin merupakan pigmen yang tersebar luas dalam tumbuhan. Pigmen ini berfungsi sebagai alat peredam cahaya guna melindungi sel-sel tanaman dari kerusakan akibat cahaya, dan sebagai antioksidan yang membantu melindungi tumbuhan dari radikal-radikal bebas yang dihasilkan oleh sinar *D. Pada sampel jahe segar memiliki kandungan antioksidan sebesar ',200? dimana hasil tersebut masit merupakan nilai tertinggi ke lima dari sampel segar. #enyawa antioksidan yang umumnya banyak terdapat pada jahe merupakan senyawa fenolik. 7asil penelitian farmakologi menyatakan bahwa senyawa antioksidan alami dalam jahe cukup tinggi dan sangat efisien dalam menghambat radikal bebas superoksida dan hidroksil yang dihasilkan oleh sel-sel kanker dan bersifat sebagai antikarsinogenik, non-toksik dan non-mutagenik pada konsentrasi tinggi (Eelipe et al, 2". #edangkan sampel olahan jahe memiliki kandungan antioksidan terendah ketiga sebesar 21,2'?. #enyawa antioksidan pada jahe dapat mengalami kerusakan yang dipengaruhi oleh adanya suhu, oksigen, p7 dan cahaya sehingga menyebabkan terjadinya penurunan akti%itas antioksidan (9ee, K.C, 22". Penambahan air yang dilakukan dapat mengurangi akti%itas antioksidan, karena semakin tinggi rasio air yang digunakan maka kadar senyawa gingerol pada jahe semakin rendah dan nilai antioksidan yang dihasilkan mengalami penurunan. Persamaan sifat antara pelarut (polar" dengan senyawa gingerol dan shogaol (polar" menyebabkan semakin banyak
senyawa antioksidan yang terekstrak dari jahe. Kualitas simplisia yang dihasilkan dari suatu bahan dipengaruhi oleh ukuran pengecilan bahan tersebut (;aharani, 22". #ampel teh segar memiliki kandungan antioksidan tertinggi ketiga sebesar 3,!'?. #edangkan pada sampel olahan memiliki kandungan ontioksidan sebesar '!,2!'?. ingginya akndungan antioksidan pada sampel teh, baik olahan maupun segar dapat disesbabkan karena kandungan senyawa yang terdapat pada daun teh. 6imana pada teh mengandung senyawa polifenol, alkaloid (kafein, teofilin, dan teobromin", asam amino, karbohidrat, protein, klorofil, mineral dan komponen lainnya. 6iantara senyawa-senyawa tersebut, polifenol merupakan senyawa yang memiliki akti%itas antioksidan yang paling kuat (>abrera et al., 2/". #ampel segar kakao memiliki kandungan antioksidan sebesar '!,3?, sedangkan olahan kakao terdapat 2 sampel sama, yang memiliki kandungan antioksidan tidak jauh berbeda. #ampel olahan kakao pertama mengandung antioksidan sebesar 01,1//? dan sampel kedua sebesar 02,/?. +iji kakao mempunyai potensi sebagai bahan antioksidan alami yang mempunyai kemampuan untuk memodulasi sistem immune dan efek kemopre%entif untuk pencegahan penyakit jantung koroner dan kanker (Keen et al., 21= )tman et al., 2'= &eisburge, 2". +iji kakao mengandung antioksidan yang kuat, seperti epikatekin dan Procyanidin Pentameric yang telah terbukti untuk membantu mengurangi efek kanker, diabetes dan penyakit jantung. ;engkonsumsi biji kakao telah terbukti baik untuk menurunkan tekanan darah dan menurunkan resistensi insulin (faktor resiko kencing manis". #ampel kedelai memiliki nilai paling rendah baik segar ataupun olahan. 7al ini dikarenakan nilai blanko dari sampel kedelai kecil sebesar ,! sehingga nilai ?penghambat antioksidan menjadi minus. Kandungan antioksidan pada sampel segar sebesar -/2,1?, sedangkan pada sampel olahan sebesar -!2,1!/?. ika dilihat dari hasil total kandungan polifenol kedelai sebelumnya, kedelai segar maupun olahan memang mengandung polifenol paling rendah jika dibandingkan dengan sampel lainnya. #ehingga selain kesalahan dari hasil blanko kedelai kandungan antioksidan, kandungan polifenol pada kedelai memang sanhat rendah. )leh karena itu total kandungan poilifenol berpengaruh terhadap kandungan antioksidan pada bahan. ;enurut 4rickson et al. (3" biji kedelai kering mengandung senyawa fosfolipid sekitar 2 persen. >ephalin berperan dalam meningkatkan akti%itas antioksidan, sehingga semakin lama hidrolisis, maka fosfolipid yang terekstrak dalam kedelai semakin banyak, yang berarti semakin meningkat akti%itas antioksidan.
Pada sampel kunyit segar mengandung antioksidan terendah kedua dengan ?penghambat sebesar !2,0!3?, sedangkan pada sampel olahan total kandungan antiokasidan tertinggi terdapat pada minuman kunyit sebesar 3,3?. 7al ini dikarenakan kunyit mengandung beberapa komponen bioaktif yang berperan sebagai antioksidan. Komponen bioaktif yang utama adalah kurkuminoid dan turmerin. Keduanya memiliki akti%itas antioksidan. Pemberian kurkuminoid dengan dosis /,! Fg81 F9 pada sel monosit kelompok pria 2-/3 tahun, sehat tidak merokok, menunjukkan penurunan kadar malondialdehid yang bermakna. 6engan kata lain pemberian kurkuminoid memberikan akti%itas antioksidan (ndrayati dan $dianto, 33'". urmerin memiliki akti%itas antioksidan lebih ringgi daripada kurkumin. Konsentrasi molar yang dibutuhkan untuk menadapatkan tingkat penghambatan peroksidasi yang sama dalam sistem liposome maupun fosfatidil kolin dengan uji +$ lebih sedikit daripada kurkumin. Potensi antioksidan tersebut disebabkan karena turmerin kaya akan komposisi asam amino yang mengandung sulfur, yaitu metionin, yang diketahui merupakan antioksidan. #edangkan pada sampel segar kandungan antioksidan lebih rendah dibandingkan sempel olahan sebesar !2,0!3?. ;enurut Pratt dan 7udson (33" serta #hahidi dan Bac
BAB I,. KESIMPULAN 6ari hasil praktikum pengujian kandungan antioksidan terhadap 2 macam sampel dapat disimpulan sebagai berikut G •
kandungan antioksidan terbesar terdapat pada sampel anggur segar jika
•
dibandingkan dengan sampel segar lainnya sebesar 30,03?. Kandungan antioksidan terbesar terdapat pada sampel kunyit olahan sebesar
•
3,3?. Kandungan antioksidan pada bahan segar lebih tinggi dari pada total
•
kandungan antioksidan bahan olahan atau minuman. Rendahnya kandungan akti%itas antioksidan pada bahan dapat disesbabkan beberapa faktor yaitu p7, suhu, cahaya, pengecilan ukuran bahan atau proses
•
penumbukan. #ampel kedelai memiliki kandungan akti%itas antioksidan paling rendah baik segar ataupun olahan dengan nilai segar sebesar -/2,1? dan olahan sebesar -!2,1!/?.
DAFTAR PUSTAKA
ndrayati, B dan $ndianto. 33'. Aktivitas Antioksidan Kurkuminoid terhadap Perosidasi Lipid pada onositdan !nteraksinya dengan a-to8coferol. *ni%ersitas Padjajaran. +andung. Pratt, 6.4. and +..E. 7udson. 33. Batural $ntio:idants not 4:ploited >omercially. "i dalam G +..E. 7udson (ed.". Eood $ntio:idants. 4lse%ier $pplied #cience, 9ondon. #hahidi, E. and ;. Baco. nc, 9ancester+asel. +ra%o, 9. 33. Polyphenols G >hemistry, 6ietary #ources, ;etabolism, and Butritional #ignificance. Butrition Re%iews, 1!, /'-///. 4rickson 6R, Pryde 47, +rekke )9, ;ounts 9, dan Ealb R$, 3. #andbook of Soy $il Processing and %tili&ation' American Soybean. $ssociation and the $merican )il >hemistHs #ociety, #t. 9ouis, ;issouri and >hampaign, llinois. Eelipe, >.E., #.E. Kamyla, 9. $ndrI, B.#.+. osI, $.B. ;anoel, ;.E. ;arta dan #.D. Clauce. 2. $lterations in +eha%ior and ;emory nduced by the 4ssential )il of Jingiber officinale roscoe (Cinger" in ;ice are >holinergic-6ependent. (ournal edicinal Plants )es. 2 G !/-'
9ee, K.C dan . #hibamoto. 22. 6etermination of $ntio:idant Potential of Dolatile 4:tracts solated from Darious 7erb and #pices. ournal $gric Eood >hem. 1 ('" G 030'-0312. ;aharani, 6. 6. 22. #i9, RR 7olt, P )tei Eraga, 77 #chmit<. 21, >ocoa antio:idant and cardio %ascular health. Am' (' Clin' *utrition' ("G 23-//. )tman $, $ smail, B$ Chani, $denan. 2', $ntio:idant capacity and phenolic content of cocoa bean. +ood Chemistry' (0"G12/- 1/. &eisburger 7. 2. >hemopre%enti%e effects of cocoa polyphenols on chronic diseases. Eperimental Biology and edicine' 22!G3-3'. #hafwatunida 9, 23. Secang . httpG88liew2!'wordpress.com . 6iunduh tanggal 3 Bo%ember 20L #tuart, 2. edicine Philipine' stuart:change.com8#apan.html. 6iunduh tanggal 3 Bo%ember 20L LAMPIRAN PERHITUNGAN
KELOMPOK " 5Teh 0an Minuan Teh6 ". Teh $bsorbansi +lanko
G ,0
$bsorbansi $
G ,!3
$bsorbansi +
G ,/
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko
totalantioksidan =
%penghambat A 1 + %penghambat B 1 2
Teh A"
penghambat = Teh B"
( 0,840−0,069 ) 0,840
× 100 =¿ #1,-/
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,840−0,113 ) 0,840
91,786 + 86,548 2
× 100 =¿ -,5$-/
=¿ -#,1/
#. Minuan Teh $bsorbansi +lanko
G ,0
$bsorbansi $
G ,3'
$bsorbansi +
G ,30
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko
totalantioksidan =
%penghambat A 1 + %penghambat B 1 2
Minuan Teh A"
penghambat =
( 0,840−0,197 ) 0,840
× 100 =¿ ,5$-/
Minuan Teh B"
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,840−0,194 ) 0,840
76,548 + 76,905 2
× 100 =¿ ,#05/
=¿ ,/
KELOMPOK # 5Jahe 0an Minuan Jahe6 ". Jahe $bsorbansi +lanko
G ,/
$bsorbansi $
G ,20
$bsorbansi +
G ,
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko
%penghambat A 1 + %penghambat B 1
totalantioksidan =
2
Teh A"
penghambat =
( 0,831−0,024 ) 0,381
× 100 =¿ #,11/
Teh B"
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,831−0,188 ) 0,831
97,112 + 77,377 2
× 100 =¿ ,3/
=¿ -,$$/
#. Minuan Jahe $bsorbansi +lanko
G ,/
$bsorbansi $
G ,!/
$bsorbansi +
G ,!
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko
totalantioksidan =
%penghambat A 1 + %penghambat B 1 2
Minuan Jahe A"
penghambat =
( 0,831−0,631 ) 0,831
× 100 =¿ $,0/
Minuan Jahe B"
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,831−0,611 ) 0,831
24,067 + 26,474 2
× 100 =¿ ,$$/
=¿ 5,1/
KELOMPOK 1 5K'(i Bu3u) 0an Minuan K'(i Sangrai6 ". K'(i Bu3u) $bsorbansi +lanko
G ,0
$bsorbansi $
G ,''
$bsorbansi +
G ,22/
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko %penghambat A 1 + %penghambat B 1
totalantioksidan =
2
K'(i Bu3u)
penghambat =
( 0,840−0,177 ) 0,840
× 100 =¿ -,##/
K'(i Bu3u)
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,840−0,223 ) 0,840
78,929 + 73,452 2
× 100 =¿ 3,$5/
=¿ ,1#0/
#. Minuan K'(i Sangrai $bsorbansi +lanko
G ,0
$bsorbansi $
G ,0//
$bsorbansi +
G ,20
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko
totalantioksidan =
%penghambat A 1 + %penghambat B 1
Minuan K'(i Sangrai A"
2
penghambat =
( 0,840−1,433 ) 0,840
× 100 =¿ 0,5#5/
Minuan K'(i Sangrai B"
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,840−1,204 ) 0,840
× 100 =¿ $3,333/
(−70,595 )+(− 43,333 ) 2
=¿ 5,#$/
KELOMPOK & 5Anggur 0an Jus Anggur6 ". Anggur $bsorbansi +lanko
G ,/!
$bsorbansi $
G ,0'
$bsorbansi +
G ,01
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko %penghambat A 1 + %penghambat B 1
totalantioksidan =
2
Anggur
penghambat =
( 0,836−0,057 ) 0,836
× 100 =¿ #$,3-/
Anggur
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,836−0,045 ) 0,836
94,378 + 94,617 2
#. Jus Anggur $bsorbansi +lanko
G ,/!
× 100 =¿ #$,1/
=¿ #$,$#-/
$bsorbansi $
G ,
$bsorbansi +
G ,31
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko %penghambat A 1 + %penghambat B 1
totalantioksidan =
2
Jus Anggur A"
penghambat =
( 0,836−0,110 ) 0,836
× 100 =¿ -,-$/
Jus Anggur B"
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,836−0,195 ) 0,836
86,842 + 76,675 2
× 100 =¿ ,5/
=¿ -1,5-/
KELOMPOK 7 5R'sella 0an Jus +run3err86 ". R'sella $bsorbansi +lanko
G ,2
$bsorbansi $
G ,
$bsorbansi +
G ,
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko
totalantioksidan =
•
R'sella
%penghambat A 1 + %penghambat B 1 2
penghambat = •
( 0,812−0,108 ) 0,812
× 100 =¿ -,00/
R'sella
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,812−0,081 ) 0,812
86,700 + 90,025 2
× 100 =¿ #0,05/
=¿ --,3/
#. Jus +run3err8 $bsorbansi +lanko
G ,2
$bsorbansi $
G ,13
$bsorbansi +
G ,'
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko %penghambat A 1 + %penghambat B 1
totalantioksidan =
2
Jus Anggur A"
penghambat =
( 0,812−0,159 ) 0,812
× 100 =¿ -0,$1#/
Jus Anggur B"
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,812−0,087 ) 0,812
80,419 + 89,286 2
× 100 =¿ -#,-/
=¿ -$,-5/
KELOMPOK 9 5Ka)a' 0an Minuan Ka)a'6 ". Ka)a' $bsorbansi +lanko
G ,0/
$bsorbansi $
G ,1
$bsorbansi +
G ,!2
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko %penghambat A 1 + %penghambat B 1
totalantioksidan =
•
Ka)a'
penghambat = •
2
( 0,403−0,051 ) 0,403
× 100 =¿ -,3$5/
Ka)a'
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,403−0,062 ) 0,403
87,345 + 84,615 2
× 100 =¿ -$,15/
=¿ -5,#-0/
#. Minuan Ka)a' $bsorbansi +lanko
G ,0/
$bsorbansi $
G ,213
$bsorbansi +
G ,
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko
totalantioksidan =
%penghambat A 1 + %penghambat B 1 2
Minuan Ka)a' A"
penghambat =
( 0,403−0,259 )
Minuan Ka)a' B"
0,403
× 100 =¿ 35,3/
penghambat =
totalantioksida n =
( 0,403−0,180 ) 0,403
35,732 + 55,335 2
× 100 =¿ 55,335/
=¿ $5,553/
KELOMPOK $ 5Ke0elai 0an Susu Ke0elai6 ". Ke0elai $bsorbansi +lanko
G ,!
$bsorbansi $
G ,2/
$bsorbansi +
G ,3/
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko %penghambat A 1 + %penghambat B 1
totalantioksidan =
•
Ke0elai
penghambat = •
2
( 0,160−0,231 ) 0,160
× 100 =¿ $$,35/
Ke0elai
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,160−0,193 ) 0,160
−44,375 +(−20,625 ) 2
#. Susu Ke0elai $bsorbansi +lanko
G ,!
$bsorbansi $
G ,13
$bsorbansi +
G ,'
Ruus :
× 100 =¿ 0,5/
=¿ 3,500/
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko %penghambat A 1 + %penghambat B 1
totalantioksidan =
2
Susu Ke0elai A"
penghambat =
( 0,160−1,591 ) 0,160
× 100 =¿ -#$,35/
Susu Ke0elai B"
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,160−0,718 ) 0,160
× 100 =¿ 3$-,50/
−894,375 +(−348,750 ) 2
=¿ 1,53/
KELOMPOK 5Kun8i! 0an Minuan Kun8i!6 ". Kun8i! $bsorbansi +lanko
G ,03
$bsorbansi $
G ,1
$bsorbansi +
G ,03
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko
totalantioksidan =
•
2
Kun8i!
penghambat = •
%penghambat A 1 + %penghambat B 1
( 0,409−0,158 ) 0,409
× 100 =¿ 1,3#/
Kun8i!
penghambat =
( 0,409−0,149 ) 0,409
× 100 =¿ 3,50/
totalantioksidan =
61,369 + 63,570 2
=¿ ,$#/
#. Minuan Kun8i! $bsorbansi +lanko
G ,03
$bsorbansi $
G ,/
$bsorbansi +
G ,0/
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blan ko %penghambat A 1 + %penghambat B 1
totalantioksidan =
2
Minuan Kun8i! A"
penghambat =
( 0,409−0,038 ) 0,409
× 100 =¿ #0,0#/
Minuan Kun8i! B"
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,409−0,043 ) 0,409
90,709 + 89,487 2
× 100 =¿ -#,$-/
=¿ #0,0#-/
KELOMPOK ; 5Se
G ,0!
$bsorbansi $
G ,
$bsorbansi +
G ,/
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko
%penghambat A 1 + %penghambat B 1
totalantioksidan =
•
Se
penghambat = •
2
( 0,416−0,101 ) 0,416
× 100 =¿ 5,1/
Se
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,416−0,131 ) 0,416
75,721 + 68,269 2
× 100 =¿ -,#/
=¿ 1,##5/
#. Minuan Ka)a' $bsorbansi +lanko
G ,0!
$bsorbansi $
G ,2/1
$bsorbansi +
G ,201
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko
totalantioksidan =
%penghambat A 1 + %penghambat B 1 2
Minuan Ka)a' A"
penghambat =
( 0,416−0,235 ) 0,416
× 100 =¿ $3,510/
Minuan Ka)a' B"
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,416−0,245 ) 0,416
43,510+ 41,106 2
× 100 =¿ $1,10/
=¿ $,30-/
KELOMPOK "% 5Pala 0an Susu Jahe6 ". Pala $bsorbansi +lanko
G ,0!
$bsorbansi $
G ,0
$bsorbansi +
G ,0
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko %penghambat A 1 + %penghambat B 1
totalantioksidan =
•
Pala
penghambat = •
•
2
( 0,416−0,040 ) 0,416
× 100 =¿ #0,3-5/
Pala
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,416−0,040 ) 0,416
90,385 + 90,288 2
× 100 =¿ #0,--/
=¿ #0,33/
#. Susu Jahe $bsorbansi +lanko
G ,0!
$bsorbansi $
G ,23
$bsorbansi +
G ,/
Ruus :
penghambat =
(|.|blanko−|.|sampel ) × 100 |.|blanko
totalantioksidan =
Susu Jahe A"
%penghambat A 1 + %penghambat B 1 2
penghambat =
( 0,416−0,291 ) 0,416
× 100 =¿ 30,0$-/
Susu Jahe B"
penghambat =
totalantioksidan =
( 0,416−0,301 ) 0,416
30,048 + 27,644 2
× 100 =¿ ,$$/
=¿ -,-$/
LAMPIRAN FOTO