LAPORAN PRAKTIKUM MATAKULIAH TEKNOLOGI PANGAN FUNGSIONAL
MATERI PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
Disusun Oleh: JAJIROH/1311!1!1!"3 #el$%&$# I/Kel's THP()
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTA FAKULTAS S TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEM*ER NOVEM*ER+ ,!1-
*A* I. PENDAHULUAN
1.1 L''0 *el'#'n *el'#'n Makanan yang kita konsumsi sekarang sudah banyak mengandung bahan – bahan tambahan yang apabila dikonsumsi dengan kadar yang berlebihan akan berdampak buruk bagi tubuh. Akibatnya berbagai penyakit bermunculan menyerang tubuh kita. Hal itu semua tak lepas dari adanya radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Radikal bebas juga dijumpai pada lingkungan, beberapa logam (contohnya besi dan tembaga), asap rokok, obat, makanan dalam kemasan, bahan aditif, dan lainlain (!roge, "##"$ %te&i '. dkk . "#"). Radikal bebas ini dapat dihindari dengan antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh. Akan tetapi kadarnya sedikit, melihat dari penyakit – penyakit yang diderita oleh manusia manusia sekarang sekarang ini, antioksi antioksidan dan yang diproduksi diproduksi oleh tubuh tubuh sudah sudah tidak tidak cukup cukup melaan radikal – radikal bebas penyebab penykit. Hal ini mendorong setiap manusia harus membutuhkan tambahan asupan antioksidnan antioksidnan dari luar tubuh. *arena salah satu fungsi antioksidan ini dapat menghentikan reaksi dari radikal bebas. Menurut *aur dan *apo apoor ("## ("## ) dalam Maulid Maulida a ("##+ ("##+), ), berda berdasar sarkan kan cara cara reaksi reaksinya nya antiok antioksid sidan an didefinisikan sebagai komponen yang dapat menghentikan rantai radikal bebas pada oksidasi lemak dengan cara memberikan electron atau atom hydrogen pada lemak yang mengandung radikal bebas. %aat ini banyak penelitian mengenai akti&itas antioksidan pada berbagai macam jenis tumbuhan. %elain itu banyak juga metode yang digunakan unuk pengujian pengujian akti&itas akti&itas antioksi antioksidan dan seperti seperti metode metode !H, !H, reducing reducing poer, poer, uji kapasitas kapasitas serapan serapan radikal oksigen (-RA), metode tiosianat, uji dien terkonjugasi, akti&itas penghambat radikal superoksida, akti&itas penghambatan radikal hidroksil dan masih banyak lagi. Menurut Molyneu/ ("##0) metode !H merupakan metode yang sederhana, cepat dan mudah untuk penapisan akti&itas penangkapan radikal beberapa senyaa, selain selain itu metode ini terbukti akurat, efektif dan praktis. praktis. !H merupakan merupakan radikal radikal bebas bebas yang stabil. stabil. 1inggi 1ingginya nya akti&itas akti&itas antioksi antioksidan dan pada sampel sampel akan ditunjuk ditunjukkan kan olehnya olehnya banyakny banyaknya a !H yang direduksi direduksi yang terlihat dengan dengan semakin semakin pudarny pudarnya a arna ungu. 2arna yang terbentuk dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 3+ nm. 4ntuk itu pada kesempatan ini dilakukan praktikum pengujian akti&itas antioksidan pada kopi, kakao dan teh dengan menggunakan metode !H. *emudian akti&itas
*A* I. PENDAHULUAN
1.1 L''0 *el'#'n *el'#'n Makanan yang kita konsumsi sekarang sudah banyak mengandung bahan – bahan tambahan yang apabila dikonsumsi dengan kadar yang berlebihan akan berdampak buruk bagi tubuh. Akibatnya berbagai penyakit bermunculan menyerang tubuh kita. Hal itu semua tak lepas dari adanya radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Radikal bebas juga dijumpai pada lingkungan, beberapa logam (contohnya besi dan tembaga), asap rokok, obat, makanan dalam kemasan, bahan aditif, dan lainlain (!roge, "##"$ %te&i '. dkk . "#"). Radikal bebas ini dapat dihindari dengan antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh. Akan tetapi kadarnya sedikit, melihat dari penyakit – penyakit yang diderita oleh manusia manusia sekarang sekarang ini, antioksi antioksidan dan yang diproduksi diproduksi oleh tubuh tubuh sudah sudah tidak tidak cukup cukup melaan radikal – radikal bebas penyebab penykit. Hal ini mendorong setiap manusia harus membutuhkan tambahan asupan antioksidnan antioksidnan dari luar tubuh. *arena salah satu fungsi antioksidan ini dapat menghentikan reaksi dari radikal bebas. Menurut *aur dan *apo apoor ("## ("## ) dalam Maulid Maulida a ("##+ ("##+), ), berda berdasar sarkan kan cara cara reaksi reaksinya nya antiok antioksid sidan an didefinisikan sebagai komponen yang dapat menghentikan rantai radikal bebas pada oksidasi lemak dengan cara memberikan electron atau atom hydrogen pada lemak yang mengandung radikal bebas. %aat ini banyak penelitian mengenai akti&itas antioksidan pada berbagai macam jenis tumbuhan. %elain itu banyak juga metode yang digunakan unuk pengujian pengujian akti&itas akti&itas antioksi antioksidan dan seperti seperti metode metode !H, !H, reducing reducing poer, poer, uji kapasitas kapasitas serapan serapan radikal oksigen (-RA), metode tiosianat, uji dien terkonjugasi, akti&itas penghambat radikal superoksida, akti&itas penghambatan radikal hidroksil dan masih banyak lagi. Menurut Molyneu/ ("##0) metode !H merupakan metode yang sederhana, cepat dan mudah untuk penapisan akti&itas penangkapan radikal beberapa senyaa, selain selain itu metode ini terbukti akurat, efektif dan praktis. praktis. !H merupakan merupakan radikal radikal bebas bebas yang stabil. stabil. 1inggi 1ingginya nya akti&itas akti&itas antioksi antioksidan dan pada sampel sampel akan ditunjuk ditunjukkan kan olehnya olehnya banyakny banyaknya a !H yang direduksi direduksi yang terlihat dengan dengan semakin semakin pudarny pudarnya a arna ungu. 2arna yang terbentuk dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 3+ nm. 4ntuk itu pada kesempatan ini dilakukan praktikum pengujian akti&itas antioksidan pada kopi, kakao dan teh dengan menggunakan metode !H. *emudian akti&itas
sca&enging terhadap radikal !H dinyatakan sebagai 5 penghambatan terhadap radikal !H.
1., Tu2u'n Tu2u'n P0'#i#u% Adapun tujuan dilakukan praktikum praktikum pengujian pengujian akti&itas atioksidan atioksidan ini adalah adalah $ ) untuk untuk menguji menguji menge mengetahui tahui penge pengertian rtian antio antioksida ksidan n ") untuk untuk mengetahui mengetahui total akti&itas akti&itas antioksid antioksidan an tertinggi tertinggi dan terendah terendah pada setiap setiap bahan yang diuji dengan metode !H (","difenilpikrilhidra6il). .
*A* II. TINJAUAN PUSTAKA
,.1 Pene0i'n Ani$#si'n Antioksidan adalah senyaa yang dapat menghentikan reaksi propagasi radikal bebas, baik yang berasal dari produk samping metabolisme yang terjadi di dalam tubuh maupun yang berasal dari lingkungan seperti asap rokok, polusi udara, obat obatan tertentu, sinar ultra&iolet, dan radiasi (Arief, "##7).. Antioksidan adalah bahan tambahan yang digunakan untuk melindungi komponen komponen makanan yang bersifat tidak jenuh (mempunyai ikatan rangkap), terutama lemak dan minyak. Mekanisme penangkapan radikal bebas oleh polifenol adalah dengan melepaskan atom hidrogen dari gugus hidroksilnya (Medikasari, "###). Menurut *aur dan *apoor ("##) dalam Maulida ("##+), berdasarkan cara reaksinya antioksidan didefinisikan sebagai komponen yang dapat menghentikan rantai radikal bebas pada oksidasi lemak dengan cara memberikan electron atau atom hydrogen pada lemak yang mengandung radikal bebas. Akti&itas antioksidan dari senyaa fenol terbentuk karena kemampuan senyaa fenol membentuk ion fenoksida yang dapat memberikan satu elektronnya kepada radikal bebas. 'ambaran pada umumnya yaitu, antioksidan senyaa fenol (hH) dapat bereaksi dengan radikal bebas (R--8) membentuk R--H dan sebuah senyaa fenol radikal (h8) yang relatif tidak reaktif. %elanjutnya, senyaa fenol radikal (h8) dapat bereaksi kembali dengan radikal bebas (R--8) membentuk senyaa yang bersifat tidak radikal (!hianaaty et al., "#0. dan %a/ena et al., "#0). !H adalah senyaa radikal bebas yang mampu bereaksi dengan senyaa yang dapat mendonorkan atom hidrogen. Mekanisme kerja antioksidan secara umum adalah menghambat oksidasi lemak. -ksidasi lemak terdiri atas tiga tahap utama yaitu inisiasi, propagasi, dan terminasi. ada tahap inisiasi terjadi pembentukan radikal asam lemak, yaitu suatu senyaa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil dan sangat reaktif akibat dari hilangnya satu atom hidrogen (reaksi ). ada tahap selanjutnya, yaitu propagasi, radikal asam lemak akan bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksi (reaksi "). Radikal peroksi lebih lanjut akan menyerang asam lemak menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam lemak baru (reaksi 0). 9nisiasi
$ RH R: ; H: ()
ropagasi
$ R: ; -" R--: (") R--: ; RH R--H ;R: (0)
Hidroperoksida yang terbentuk bersifat tidak stabil dan akan terdegradasi lebih lanjut menghasilkan senyaasenyaa karbonil rantai pendek seperti aldehida dan keton yang bertanggung jaab atas fla&or makanan berlemak. 1anpa adanya antioksidan, reaksi oksidasi lemak akan mengalami terminasi melalui reaksi antar radikal bebas membentuk kompleks bukan radikal (reaksi <) 1erminasi
$ R--: ;R--: non radikal (reaksi <) R: ; R--: non radikal R: ; R: non radikal
Antioksidan yang baik akan bereaksi dengan radikal asam lemak segera setelah senyaa tersebut terbentuk. !ari berbagai antioksidan yang ada, mekanisme kerja serta kemampuannya sebagai antioksidan sangat ber&ariasi. %eringkali, kombinasi beberapa jenis antioksidan memberikan perlindungan yang lebih baik (sinergisme) terhadap oksidasi dibanding dengan satu jenis antioksidan saja (Medikasari, "###).
,., Me$e Penu2i'n A#i4i's Ani$#si'n ".". Metode !H (","difenilpikrilhidra6il) 4ji akti&itas antioksidan dengan metode !H dilakukan untuk menentukan seberapa besar akti&itas suatu sampel untuk menghambat radikal stabil !H dengan cara mendonorkan atom hidrogen. %ampel yang memiliki akti&itas antioksidan akan mereduksi !H menjadi !HH (Molyneu/, "##<). Metode !H merupakan metode yang sederhana, cepat dan mudah untuk penapisan akti&itas penangkapan radikal beberapa senyaa, selain itu metode ini terbukti akurat, efektif dan praktis (Molyneu/, "##0). %hi&aprasad, Mohan, *harya, %hiradkar, = lakshman ("##3) menyatakan baha metode !H adalah metode paling sering dilaporkan digunkan untuk skrining akti&itas antioksodan dari berbagai tanaman obat. Metode peredaman radikal bebas !H didasarkan pada reduksi dari radikal bebas !H yang berarna oleh penghambat radikal bebas. rosedur ini melibatkan pengukuran penurunan serapan !H pada panjang gelombang maksimalnya, yang sebanding terhadap konsentrasi penghambat radikal bebas yang ditambahkan ke larutan reagen !H. Akti&itas tersebut dinyatakan sebagai konsentrasi efektif (effective concentration), >3# atau (inhibitory contcentration), 93# (Amelia, "#). !H (","difenilpikrilhidra6il) merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu kamar,
terbentuk
kristal
berarna ungu dan
sering digunakan
untuk
menge&aluasi akti&itas antioksidan beberapa senyaa atau ekstrak bahan alam (%imanjuntak, arati, ?enny, 1amat, = Muranti, "##<@ !esmiaty, R,R, "##7, pp.+").
Radikal bebas !H akan ditangkap oleh senyaa antioksidan oleh radikal bebas untuk mendapatkan pasangan elektron dan mengubahnya menjadi difenil pikril hidra6in (!HH). Radikal ini mempunyai kereaktifan rendah, sehingga dapat mengurangi radikal bebas yang bersifat toksisk (%imanjuntak, arati, ?enny, 1amat, = Murani, "##<@ holisoh = 4tami, "##7). !H menerima elektron atau adikal hidrogen akan membentuk molekul diamagnetik yang stabil. 9nteraksi antioksidan dengan !H baik secara transfer elektron atau radikal hidrogen !H, akan menetralkan karakter radikal bebas dari !H (%imanjuntak, arati, ?enny, 1amat, = Murani, "##<@ holisoh = 4tami, "##7). %truktur molekul senyaa radikal bebas !H sebelum dan sesudah berikatan dengan elektron dari senyaa lain dapat dilihat pada gambar dibaah ini$
!H (radikal)
!H (non radikal) %umber $ Molyneu/, "##<
G'%5'0 1. %truktur kimia senyaa !H radikal dan non radikal Adapun reaksi peredaan !H dengan senyaa anttiradikal bebas dapat dilihat pada contoh sebagai berikut $
%umber $ rakash et al. "## dalam Amelia "# G'%5'0 ,. Reduksi !H dari senyaa peredam radikal bebas "."."
Metode reducing poer
%hi&aprasad, Mohan, *harya, %hiradkar, = lakshman ("##3) menyatakan baha metode ini berprinsip pada kenaikan serapan dari campuran reaksi. eningkatan pada serapan menunjukkan peningkatan pada akti&itas antioksidan. !alam metode ini antioksidan membentuk kompleks berarna dengan kalium ferrisianida, asam trikloroasetat, dan besi (999) klorida yang diukur pada panjang gelombang +##nm. eningkatan pada serapan campuran reaksi menunjukkan kekuatan mereduksi dari sampel (Amelia, "#). ".".0
Metode uji kapasitas serapan radikal oksigen (-RA) rosedur analisa ini mengukur kemampuan antioksidan dari makanan, &itamin,
suplemen nutrisi atau bahan kimia lainnya terhadap radikal bebas. 4ji ini dilakukan dengan menggunakan trolo/ (analog &itamin >) sebagai standar untuk menentukan trolo/ ekui&alen (1>). ilai -RA kemudian dihitung dari 1> dan ditunjukkan sebagai satuan atau nilai -RA. %emakin tinggi nilai -RAc, semakin besar kekuatan antioksidannya (Amelia, "#). ".".<
Metode tiosianat Akti&itas antioksidan sampel dengan metode tiosianat ditujukan dengan
kekuatan sampel dalam menghambat peroksidasi adam linoleat. Bumlah peroksida yang terbentuk diukur secara tidak langsung dengan pembentukan kompleks ferritiosianat yang berarna merah (Amelia, "#). ".".3
4ji dien terkonjugasi %hi&aprasad, Mohan, *harya, %hiradkar, = lakshman ("##3) menyatakan
baha
metode ini
memungkinkan perhitungan
yang dinamis
terhadap dien
terkonjugasi sebagai hasil dari oksidasi aal 4CA ( Poly Unsaturated Fatty Acids) dengan mengukur serapan 4D pada "0< nm. rinsip dari uji ini adalah baha selama oksidasi asam linoleat, ikatan rangkap diubah menjadi ikatan rangkap terkonjugasi yang mana dikarakterisasi oleh serapan 4D kuat pada "0< nm. Akti&itas diekspresikan dengan konsentrasi penghambatan (inhibitory concentration) 93# (Amelia, "#). ".".E
Akti&itas penghambat radikal superoksida %hi&aprasad, Mohan, *harya, %hiradkar, = lakshman ("##3) menyatakan
baha akti&itas penghambatan radikal superoksida secara in vitro diukur oleh reduksi ribofla&inFcahayaFnitro blue tetra6olium (G1). reduksi G1 adalah metode yang paling dikenal. Metode ini didasarkan pada pembangkitan radikal superoksida oleh autooksidasi dari ribofla&in dengan adanya cahaya. Radikal superoksida mereduksi G1 menjadi forma6on yang berarna biru yang dapat diukur pada 3E# nm. *apasitas ekstraksi untuk menghambat arna hingga 3#5 diukur dalam > 3#. Radikal
superoksida dapat juga dideteksi dengan oksidasi hidroksilamin, menghasilkan nitrit yang kemudian diukur dengan reaksi kolorometri (Amelia, "#). ".".+
Akti&itas penghambatan radikal hidroksil *apasitas penghambatan radikal hidroksil dari ekstrak dihubungkan secara
langsung terhadap akti&itas antioksidannya. Metode ini melibatkan pembangkitan in vitro dari radikal hidroksil menggunakan sistem Ce 0;FaskorbatF>!1AFH "-" berdasarkan reaksi Centon. enghambatn dari radikal hidroksil dngan adanya antioksidan diukur (Amelia, "#).
,.3 K'0'#e0isi# K$%&$nen Ani$#si'n Teh+ K$&i+ 'n K'#'$ ".0. *arakteristik antioksidan teh *atekin adalah senyaa metabolit sekunder yang secara alami dihasilkan oleh tumbuhan dan termasuk dalam golongan fla&onoid. %enyaa ini memiliki akti&itas antioksidan berkat gugus fenol yang dimilikinya. *atekin pada daun teh merupakan senyaa yang sangat kompleks, tersusun sebagai komponen senyaa katekin (), epikatekin (>), epikatekin galat (>') epigalokatekin galat (>'') dan galokatekin ('). *andungan katekin pada daun teh segar berkisar 0,30 5 dari seluruh berat kering daun. Hasil penelitian 4ni&ersity of *ansas ("##+) yang dipresentasikan di Amerika hemical %ociety, menyatakan baha katekin dalam teh hijau berkemampuan ## kali lebih efektif untuk menetralisir radikal bebas daripada &itamin (Buniaty, 1oaha., "#0). enelitian kedokteran modern menegaskan khasiat teh terutama teh hijau sebagai anti flamasi, anti karsinogenesis dan anti proliferasi. Hal ini disebabkan oleh dalam teh hijau diketahui mengandung unsur antioksidan katekin yang memiliki spektrum luas (%imanjuntak, "##<). >pigallocatechin0gallate (>'') adalah polifenol terbanyak dalam teh hijau yang memiliki potensi sebagai anti flamasi dan antiproferasi sehingga mampu mengurangi kerusakan sel tubuh akibat setres oksidatif. Akti&itas antioksidan teh hijau diketahui berhubungan dengan kandungan polifenolnyaa. Akti&itas antioksidan ini bekerja pada membran sel yang mempunyai fungsi menghambat atau mencegah kemunduran atau kehancuran sel akibat reaksi oksidasi (2idjaja, +). Cla&anol merupakan satu diantara sekian banyak antioksidan alami yang terdapat dalam tanaman pangan yang memiliki kemampuan mengikat logam. %enyaa fla&anol dalam teh kurang disebut sebagai penentu kualitas, tetapi diketahui mempunyai akti&itas yang dapat menguatka dinding pembuluh darah kapiler dan memacu penggumpalan &itamin (Buniaty, 1oaha. "#0).
".0."
*arakteristik antioksidan kopi *opi merupakan golongan tanaman fitokimia disebut juga plant phenols
(Flavonoid polyphenolics). Plant phenols adalah senyaa kimia yang berasal dari tanaman dan mengandung antioksidan yaitu cinnamic acids, benzoic acids, flavonoids, proanthocyanidins, stilbenes, coumarins, lignans, lignins serta chlorogenic acid . !iantara senyaa tersebut yang paling banyak terdapat di dalam kopi adalah chlorogenic acid . %enyaa phenol mempunyai akti&itas biologi sebagai antioksidan yang poten secara in &itro sehingga mampu melindungi !A, lipid dan protein dengan melaan radikal bebas yang merusak secara in &i&o, sehingga mampu mengurangi risiko terjadinya penyakit kronik (*irana, Ramaniya., "##). hlorogenic acid merupakan keluarga esters yang dibentuk antara trans cinnamic acids dan Iuinic acid dan merupakan senyaa phenolik utama di dalam kopi yang banyak ditemukan di tanaman lain yang didapatkan dari buah dan daun (*irana, Ramaniya., "##).
G'%5'0 3. %truktur kimia Chlorogenic acid %enyaa ini telah dikenal sejak lama sebagai antioksidan. %enyaa ini mampu memperlambat pengeluaran glukosa ke aliran darah setelah makan dan lebih banyak terdapat dalam kopi robusta daripada kopi arabika (*irana, Ramaniya., "##). %enyaa lain yang terkandung di dalam kopi selain hlorogenic acid (*irana, Ramaniya., "##)$ ydro!y"cinnamic acids %enyaa ini merupakan trans"phenyl0propenoic acids dengan substitusi yang berbeda pada cincin aromatik dan yang paling banyak terdapat pada biji kopi adalah caffeic acid, ferulic acid, p"coumaric acid.
Caffeoyl#uinic acids, feruloyl#uinic acids dan dicaffeoyl#uinic acids %enyaa ini termasuk kelompok utama chlorogenic acid yang ditemukan sedikit
pada biji kopi dan coffee pulp $ ampasFdaging buah).
%annin
%enyaa ini merupakan senyaa phenolik yang terkandung dalam buah kopi. *andungan tannin dapat rusak atau dikurangi dengan merendam ampas dalam air, serta larutan alkali, dan inokulasi dengan mikroorganisme terseleksi. %annin ditemukan pada pemrosesan kering sebagai residu dari coffee pulp, namun tidak ditemukan pada pemrosesan biji kopi cara basah. %annin merupakan senyaa phenolik utama pada buah kopi, sedang pada biji kopi tannin terutama sebagai keluarga ester yang terbentuk antara hydro!ycinnamic acids dan #uinic acid, secara bersamasama disebut chlorogenic acid .
Anthocyanidin Anthocyanidin seperti cyanidin, pelargonidin dan &" peonidin diidentifikasi pada
biji kopi arabika 5 phenolic glycosides.
'ignan 1ermasuk senyaa ini adalah secoisolariciresinol, lariciresinol, matairesinol dan
pinoresinol. ?ignan merupakan antioksidan larut lemak seperti sesamolinol dan sesamolin. erannya mencegah terbentuknya radikal bebas, dan membersihkan radikal bebas yang telah siap terbentuk. ?ignan merupakan phytoestrogen dengan estrogenik. ?ignan ditemukan dalam berbagai sumber bahan makanan, termasuk kopi. %enyaa phenolik seperti lignan dan anthocyanins terdapat pada biji kopi dalam jumlah kecil. (..
*arakteristik antioksidan kakao *akao adalah sumber 6at bioaktif antioksidan, khususnya senyaa fla&onoid
yang banyak bermanfaat bagi kesehatan. Giji kakao sebagai sumber yang kaya akan fla&onoid, mengandung banyak monomer epikatekin (fla&an0ol) dan molekul prosianidin (bentuk polimer). !alam hal ini prosianidin merupakan penangkap radikal bebas yang efektif (*aryadi, "##3). ada tahun para peneliti dari ational 9nstitute of ublic Health and >n&irontment di Giltho&en, etherlands telah menguji kandungan katekin dalam kakao. *atekin dalam kakao berasal dari golongan fla&onoid, dimana merupakan salah satu antioksidan terkuat. Mereka menemukan baha dark chocolate mengandung 30,3 mgF## g, yaitu < kali lebih banyak dari yang terdapat dalam teh (Geckett, "###). Akti&itas antioksidan polifenol kakao menjadi kekuatan yang ampuh dari cokelat untuk menghalangi reaksi oksidasi kolesterol jahat (?!?), yang menyebabkan darah bisa mengental. %elanjutnya dapat mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. eranan polifenol sebagai antioksidan dapat menghalangi terjadinya
tahapan inisiasi penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis. ada akhirnya dapat mengurangi risiko serangan jantung koroner dan stroke.
*A* III. *AHAN DAN METODE
3.1 *'h'n 3.1.1 Gahan pangan yang digunakan dalam analisa$ '. Gubuk kakao 5. Gubuk kopi 6. 1eh 3.1., Gahan kimia yang digunakan dalam analisa$ '. AIuadest 5. !H 6. >tanol
3., P0e&'0'si *'h'n !alam praktikum analisa akti&itas antioksidan ini tidak dilakukan preparasi pada bahan.
3.3 E#s0'#si Sen7'8' Ani$#si'n >kstraksi adalah kegiatan penarikan 6at aktif yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. %implisa yang diekstrak mengandung senyaa aktif yang dapat larut dan senyaa yang tidak dapat larut seperti serat, karbohidrat, protein dan lainlain (!epkes, "###).
0.0.
>ktraksi senyaa antioksidan bahan padat
Sampel bubuk
Penimbangan 1,5 gram +Air hangat 50 ml Pelarutan 10 menit
Penyaringan
Residu
Filtrat
Tera 50 ml Pengambilan sampel 1 ml
Tera 50 ml ada praktikum pengujian akti&itas antioksidan ini terdapat dua jenis sampel yang digunakan yaitu sampel padat dan sampel cair. 4ntuk sampel padat berupa bubuk kopi, the, dan kakao, langkah aal yang dilakukan yaitu menyiapkan sampel yang akan diuji, dengan menimbang masingmasing sebanyak ,3 gram menggunakan neraca analitik. enimbangan dilakukan pada neraca analitik supaya diperoleh berat bahan yang tepat atau sesuai. *emudian sampel tersebut dilarutkan dengan air hangat sebanyak 3# ml sambil diaduk selama # menit yang bertujuan agar sampel tersebut benarbenar larut didalam air. %edangkan penggunaan air hangat berfungsi untuk mempermudah proses pelarutan sehingga diperoleh ekstrak senyaa bioaktif polifenol secara maksimal. %etelah # menit, maka larutan tersebut disaring menggunakan kertas saring untuk memisahkan antara residu dan filtrat. Ciltrat yang didapatkan kemudian di tera menggunakan aIuades pada labu takar 3# ml hingga &olume 3# ml. Cungsi dari peneraan ini adalah agar larutan ekstrak tidak terlalu pekat sehingga memudahkan dalam proses pengukuran absorbansinya. *emudian campuran bahan dan pelarut m? dan dimasukkan kedalam labu takar 3# m?. %elanjutnya campuran bahan dan pelarut ditera kembali dengan aIuadest hingga 3# m?.
0.0."
>kstraksi senyaa antioksidan bahan cair
Sampel cair
Pengambilan 0,1 ml
Pemasukan dalam tabung reaksi ada ekstraksi sampel cair berupa teh dalam kemasan, langkah aal yang dilakukan adalah mengambil sebanyak #, ml sampel menggunakan pipet ukur dan pi pump, agar pengambilan sampel lebih akurat. *emudian sampel cair tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebagai adah untuk langkah selanjutnya.
3.9 P0$seu0 An'lis' 0.<. rosedur analisa pengujian akti&itas antioksidan
0,1 ml ekstrak sampel )tanol 1 ml *blanko + etanol
Pencampuran hingga 1 ml
+ml !PP" #00$n
+ml !PP" #00$n
%orteks
%orteks
Pendiaman 0 ml Pengukuran nilai absorbansi & ' 51( nm
Perhitungan antioksidan
?angkah pertama yang dilakukan pada apengujian akti&itas antioksidan yaitu menambahkan etanol pada #, ml ekstrak yang berfungsi untuk mempermudah proses pelarutan dan dilakukan pencampuran hingga ml. *emudian ditambahkan 0 ml
!H <## JM sebagai reagen yang berfungsi untuk mengetahui banyaknya antioksidan yang terkandung pada bahan. ?alu di &orteks agar semua bahan homogen. !isisi lain dilakukan penyiapan blanko dimana etanol m? ditambahkan dengan 0 m? !H <## JM yang kemudian di&orteks agar homogen. %elanjutnya sampel dan blanko tersebut dilakukan pendiaman selama E# menit untuk mengetahui reaksi perubahan arna yang terjadi. %etelah itu dilakukan pengukuran menggunakan spektrofotometer untuk mengukur nilai absorbansi pada K L 3+ nm. !ikarenakan pada panjang gelombang tersebut, arna ungu pada polifenol yang terkandung pada sampel dapat terlihat. %elanjutnya dilakukan perhitungan antioksidan yang terkandung pada bahan. *emudian akti&itas sca&enging terhadap radikal !H dinyatakan sebagai 5 penghambatan terhadap radikal !H. ersen penghambatan dihitung sesuai rumus$
peng h amabatan= !imana $
Ao− As x 100 Ao
Ao L absorbansi tanpa penambahan sampel ekstrak (kontrol) As L absorbansi dengan penambahan sampel ekstrak
0.<."
ontoh perhitungan %ampel 3 (Mirai ocha)
4langan . 5enghambatan L
2,847 – 2,563 ×100% = 9,9754% 2,847
4langan ". 5enghambatan L
2,847 – 2,157 ×100% = 24,2360% 2,847
Ratarata
%!
L
L
R%!
L
9,9754% + 24,2360% = 17,1057% 2
√
2
(9,9754 – 17,1057) + (24,2360 – 17,1057) 2–1
2
10,0838 ×100% L 37,<75 17,1057
%ampel E (1eh kepala djenggot) 2,847 – 2,751
4langan . 5enghambatan L
2,847
×100% = 3,3720%
L #,#707
4langan ". 5enghambatan L
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
2,847 – 2,775 ×100% = 2,5290% 2,847
3,3720% + 2,5290% = 2,9505% 2
√
2
(3,3720 – 2,9505) + ( 2,5290 – 2,9505) 2–1
0,5961 ×100% L "#,"#05 2,9505
2
L #,3E
*A* IV. HASIL DAN PEM*AHASAN
9.1 H'sil T'5el 1. Akti&itas antioksidan bubuk kakao, bubuk kopi, dan teh S'%&el
Penh'%5''n Ul'n'n 1
Ul'n'n ,
R''(0''
SD
RSD
A
","70
",<"0E
",030<
#,#0
<,""3
A"
#,EE+<
0,0#+
,7<3
,7E"7
0,7E0+
A0
#,EE+<
,7EE
,"E<3
#,7<<3
EE,+7"0
A<
#,3+
#,<"3
#,3#0
#,"<"
"<,070#
G
0,E30#
<,<"3+
<,#00
#,3
0,3"+0
G"
#,+3E
#,#+#"
#,""
#,#+<3
E#,E#"
G0
<,3EE"
,+0E
7,<7
3,#EE+
E",+EE
G<
+,E""
7,
7,#<0E
#,3E
+,<#+
G3
,0E
,00<+
,03"0
#,#"<7
,70EE
GE
#,#3<
#,#03
#,#+#"
#,#<+
+#,+#+
G+
3,#0
#,<0"#
+,+E"E
0,++3"
<7,E00E
G7
0,#"#+
0,##
0,#337
#,#<+
,E"33
0,70
"<,E37
,##"3
+,0#"
07,<"E
"
0+,00+3
0#,703
0<,#773
<,3<7
0,<+
0
<,3EE"
+,70"7
E,3
",0#7
0+,"370
<
3<,"E++
3,30E<
3E,#"#
0,+"33
E,3<+0
3
,+3<
"<,"0E#
+,#3+
#,#707
37,<7
E
0,0+"#
",3"#
",3#3
#,3E
"#,"#0
+
#,E++
3,#37#
+,7E+
0,+0
3#,3#+E
7
73,7+
++,3"#"
7,+###
3,"
+,"03"
,+EE7
,#3"
#,70E#
,0E<
",<7#
#
0#,3373
"#,E7"
"3,3770
+,#"77
"+,
9., Pe%5'h's'n 'ambar dibaah ini merupakan grafik ratarata total polienol yang terkandung dalam sampel uji. %ampel A merupakan sampel yang berupa produk kakao, sampel G merupakan sampel produk kopi, dan sampel merupakan sampel berupa produk teh dengan berbagai macam olahan.
# 7# +# E# 3# <# 0# "# # # GE G" A< A0 G3 A" A E G7 G 0 G+ + G< G0 3 # " < 7
G'%5'0 9. 'rafik kandungan antioksidan sampel Gerdasarkan G'%5'0 9. dapat diketahui baha sampel produk teh memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan sampel kopi ataupun kakao. Hal ini dikarenakan pada teh memiliki komposisi antioksidan tertinggi daripada komoditi lainnya. erbadaan kandungan antioksidan pada sampel segar maupun olahan menunjukkan tidak jauh berbeda. Menurut Gra&o (7), aktifitas antioksidan berhubungan
dengan
kandungan
gugus
hidroksil
polifenol
yang
mampu
menyumbangkan atom hidrogen ke dalam radikal bebas untuk menetralkan sifat radikal. 1ingginya kandungan antioksidan pada sampel teh, baik olahan maupun segar dapat disebabkan karena kandungan senyaa yang terdapat pada daun teh. !imana pada teh mengandung senyaa polifenol, alkaloid (kafein, teofilin, dan teobromin), asam amino, karbohidrat, protein, klorofil, mineral dan komponen lainnya. !iantara senyaasenyaa tersebut, polifenol merupakan senyaa yang memiliki akti&itas antioksidan yang paling kuat (abrera et al., "##0). roduk kopi memiliki akti&itas antioksidan lebih rendah daripada teh dan tertinggi daripada kakao, hal ini dapat dikarenakan perbedaan kandungan antioksidan pada bahan. ada kopi terdapat proses penyangraian, jika proses ini dilakukan dengan aktu yang cukup lama dengan suhu yang tinggi maka akan terjadi pirolisis atau menguapnya senyaasenyaa &olatil pada bahan yang dapat mempengaruhi kandungan antioksidannya. <.".
*akao *akao adalah sumber 6at bioaktif antioksidan, khususnya senyaa fla&onoid
yang banyak bermanfaat bagi kesehatan. Giji kakao sebagai sumber yang kaya akan fla&onoid, mengandung banyak monomer epikatekin (fla&an0ol) dan molekul
prosianidin (bentuk polimer). !alam hal ini prosianidin merupakan penangkap radikal bebas yang efektif (*aryadi, "##3). ada produk kakao sampel A, A", A0 dan A< memiliki nilai ratarata kandungan akti&itas antioksidan secara berturutturut sebesar ",030<5, ,7<35, ,"E<35, dan #,3#05. Hal ini menunjukkan baha sampel A< dengan komposisi bahan yang terdiri dari sari jahe segar, gula pasir, serbuk kakao, serai dan garam memiliki ratarata kandungan akti&itas antioksidan terendah. %edangkan nilai tertinggi pada produk kakao terdapat pada sampel A yang memiliki komposisi bahan bubuk kakao, &anili, soda kue. Rendahnya antioksidan pada kakao ini dapat dimungkinkan karena adanya proses fermentasi yang lebih lama (sekitar + hari) daripada teh. roses fermentasi ini dapat mempengaruhi jumlah kandungan antioksidan yang terdapat pada bahan. <."."
*opi *opi merupakan golongan tanaman fitokimia disebut juga plant phenols
(Flavonoid polyphenolics). Plant phenols adalah senyaa kimia yang berasal dari tanaman dan mengandung antioksidan yaitu cinnamic acids, benzoic acids, flavonoids, proanthocyanidins, stilbenes, coumarins, lignans, lignins serta chlorogenic acid . !iantara senyaa tersebut yang paling banyak terdapat di dalam kopi adalah chlorogenic acid . hlorogenic acid merupakan keluarga esters yang dibentuk antara trans cinnamic acids dan Iuinic acid dan merupakan senyaa phenolik utama di dalam kopi yang banyak ditemukan di tanaman lain yang didapatkan dari buah dan daun (*irana, Ramaniya., "##). !ari hasil pengamatan yang telah didapatkan, produk kopi memiliki nilai antioksidan sedang. ada produk kopi dengan kode sampel G0 yang merupakan produk kopi dengan komposisi yang terdiri atas kopi robusta dan kopi arabika memiliki nilai ratarata akti&itas antioksidan tertinggi dengan nilai sebesar 7,<75. *emudian pada
sampel dengan kode GE yang merupakan produk kopi dengan dengan
komposisi bahan yang terkandung yaitu kopi bubuk minim kafein, gula, krimer memiliki nilai ratarata akti&itas antioksidan terendaah dengan nilai sebesar #,#+#"5. erbedaan tersebut dapat disebabkan karena adanya perbedaan komposisi bahan yang digunakan. %esuai dengan literatur menurut %ukohar dkk ("#), yang menyatakan baha kopi mengandung senyaa kafein yang merupakan alkaloid !anthin dan asam klorogenat termasuk golongan senyaa polifenol yang memiliki akti&itas antioksidan (%eptianus, "# dalam 2irabuana, dan Andi, 9. ?., "#0).
<.".0
1eh Gerdasarkan G'%5'0 9. maka dapat diketahui baha produk teh memiliki
kandungan senyaa antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan produk kakao maupun kopi. rduk teh yang tertinggi terdapat pada sampel dengan kode 7 yang merupakan produk eestea 'reen 1ea dengan komposisi bahan yaitu air, gula pasir, daun teh hijau dengan melati = &itamin @ dengan nilai ratarata akti&itas antioksidan sebesar 7.+5. %edangkan nilai terendah produk teh terdapat pada sampel E yang merupakan produk Mirai -cha dengan komposisi bahan tersusun atas air, sirup fruktosa, gula, teh hijau bubuk (#,#E5), perisa identik sakura, antioksidan, asam askorbat, pengatur keasaman natrium bikarbonat@ memiliki nilai ratarata akti&itas antioksidan sebesar ",3#35. *atekin adalah senyaa metabolit sekunder yang secara alami dihasilkan oleh tumbuhan dan termasuk dalam golongan fla&onoid. %enyaa ini memiliki akti&itas antioksidan berkat gugus fenol yang dimilikinya. *atekin pada daun teh merupakan senyaa yang sangat kompleks, tersusun sebagai komponen senyaa katekin (), epikatekin (>), epikatekin galat (>') epigalokatekin galat (>'') dan galokatekin ('). kandungan katekin pada daun teh segar berkisar 0,30 5 dari seluruh berat kering daun. Hasil penelitian 4ni&ersity of *ansas ("##+) yang dipresentasikan di Amerika hemical %ociety, menyatakan baha katekin dalam teh hijau berkemampuan ## kali lebih efektif untuk menetralisir radikal bebas daripada &itamin (Buniaty, 1oaha., "#0). ada komoditi teh, antioksidan tertinggi terdapat pada teh hijau, hal ini dapat dikarenakan pada pembuatan teh hijau tidak terdapat proses fermentasi seperti pada teh hitam dan teh oolong atau teh terfermentasi sebagian. roses fermentasi pada teh hitam mengakibatkan hilangnya beberapa komponen antioksidan akibat reaksi oksidasi en6imatis katekin oleh polifenol oksidase. -ksidasi tersebut mengubah katekin menjadi tehafla&in dan tehafla&in galat. %enyaa hasil oksidasi katekin tersebut masih memiliki akti&itas antioksidan, namun nilai kapasitas antioksidannya lebih rendah daripada katekin (*ukhtar "##+). 1ingginya nilai ratarata kandungan akti&itas antioksidan pada sampel teh Ready 1o !rink (R1!) dibandingkan sampel teh seduh khususnya teh hijau yang rendah dimungkinkan karena adanya kesalahan dalam prosedur analisa yang dilakukan oleh praktikan. ada sampel teh R1! mengalami proses pengolahan yang panjang dari pada teh seduhan. roses tersebut mengakibatkan kandungan antioksidan pada sampel mengalami oksidasi, sehingga kandungan antioksidan
sampel semakin rendah. Menurut Ribereau 'ayon (+") dalam %upriyanto ("##+), menyatakna baha peristia oksidasi polifenol udara dipercepat oleh pengaruh suhu. ada oksidasi polifenol atom H pada gugus -H diambil oleh senyaa pengoksidasi, sehingga menjadi tidak dikenal sebagai polifenol pada hasil analisis kadar polifenol. %emakin banyak atom H yang diambil, makin kecil kadar polifenol yang terukur. <.".<
ilai %! dan R%! kakao, kopi dan teh %etelah dilakukan perhitungan ratarata nilai akti&itas antioksidan maka nilai
%tandar !e&iasi (%!) dan Relati&e %tandart !e&iation (R%!) pada sampel produk kakao, kopi, dan teh dapat dihitung. Menurut 2ijayanti ("##7), yang menyatakan baha jika nilai %tandart !e&iasi semakin kecil menunjukkan tingkat penyebaran data yang semakin baik, nilai %tandart !e&iasi terbesar adalah untuk tingkat keakuratan 35. Menurut Harmita ("##<) jika konsentrasi sampel # gramF?, maka nilai %!R paling tinggi adalah sampai +,05. amun berdasarkan standar A-A ("##3) yang menyatakan baha sangat teliti$ 5R%! N, teliti$ 5R%! , sedang$ 5R%! "3, dan tidak teliti$ 5R%! O3.
Nilai rata-rata SD 1/ 10 . # / 0 -5 - -. -/ A1 A# -1 -# A A/ # -( ( / - . 10 1 5
G'%5'0 -. 'rafik nilai %! pada pengujian akti&itas antioksidan kakao, kopi dan teh Gerdasarkan G'%5'0 -. secara keseluruhan nilai %! terendah terdapa padat sampel G3 yang merupakan produk kopi jenis robusta dengan nilai sebesar #,#"<75. %edangkan nilai %! tertinggi diperoleh pada sampel 3 yang merupakan produk teh hijau seduhan dengan nilai sebesar #,#7075. *emudian nilai R%! terendah sebesar #,#"<75 terdapat pada sampel G7 yang merupakan produk kopi dengan komposisi bahan bubuk kopi dan serbuk jahe. %edangkan nilai R%! tertinggi sebesar 0,7E0+5
terdapat pada sampel A" yang merupakan produk kakao dengan komposisi bahan bubuk kakao, gula, susu bubuk, &anili (lihat G'%5'0 ".).
Nilai rata-rata RSD 100 0 .0 (0 0 50 #0 0 /0 10 0 -. -5 A1 # . -# / -1 A# 10 1 -( ( 5 -/ - A - A/
G'%5'0 -. 'rafik nilai %! pada pengujian akti&itas antioksidan kakao, kopi dan teh
*akao ada produk kakao sampel A, A", A0, dan A< nilai %! secara berturutturut adalah #,#05, ,7E"75, #,7<<35 dan #,"<"5. ilai %! pada sampel A, A" dan A0 menunjukkan baha sampel tersebut memiliki tingkat keakuratan yang tinggi karena memiliki nilai yang kurang dari 5. %edangkan nilai R%! pada sampel A, A", A0, dan A< secara berturutturut adalah <,""35, 0,7E0+5, EE,+7"05, dan "<,070#5. Hal ini menunjukkan baha sampel A memiliki tingkat ketelitian yang sedang, sedangkan sampel A", A0, dan A< memiliki tingkat ketelitian yang sangat rendah. Hal ini karena nilai R%! yang
diperoleh lebih dari 35. *opi ada produk kopi sampel G, G", G0, G<, G3, GE, G+, dan G7 nilai %! secara berturutturut adalah #,3
1eh ada produk teh sampel , ", 0, <, 3, E, +, 7, , dan # nilai %! secara
berturutturut
adalah
+,0#"5,
<,3<75,
",0#75,
0,+"335,
#,#7075, #,3E5, 0,+05, 3,"5, ,0E<5, dan +,#"775. Hal ini menunjukkan baha pada sampel E memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. %elebihnya merupakan sampel yang memiliki tingkat keakuratan yang rendah. *emudian nilai R%! pada sampel , ", 0, <, 3, E, +, 7, , dan # secara berturutturut adalah 07,<"E5, 0,<+5, 0+,"3705, E,3<+05, 37,<75, "#,"#05, 3#,3#+E5, +,"03"5, ",<7#5, dan "+,
*A* V. KESIMPULAN
Gerdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut $ ) Antioksidan adalah senyaa yang dapat menghentikan reaksi propagasi radikal bebas, baik yang berasal dari produk samping metabolisme yang terjadi di dalam tubuh maupun yang berasal dari lingkungan seperti asap rokok, polusi udara, obatobatan tertentu, sinar ultra&iolet, dan radiasi. ") ilai kandungan senyaa antioksidan pada produk kakao terbesar terdapat pada sampel A atau &icco bubuk cokelat murni dengan komposisi bahan bubuk kakao, &anili, soda kue@ sedangkan kandungan senyaa antioksidan terendah terdapat pada sampel A< atau pro food jahe chocolate yang memiliki komposisi bahan sari jahe segar, gula pasir, serbuk kakao, serai, garam. %ementara pada produk kopi, kandungan senyaa antioksidan diperoleh pada sampel G0 atau sekar arum kopi blanding ekselen sementara kandungan senyaa antioksidan terendah pada sampel GE atau sekar arum komik (kopi minim kafein). *emudian pada produk teh, kandungan senyaa antioksidan tertinggi terdapat pada sampel 7 atau 6estea green tea dan kandungan senyaa antioksidan terendah diperoleh pada sampel E atau mirai ocha.
DAFTAR PUSTAKA Amelia, . "#. 9solasi, >aluasi %truktur dan 4ji Akti&itas Antioksidan %enyaa kimia dari !aun 'arcinia Genthami ierre. 1esis 4ni&ersitas 9ndonesia. A-A, "##3. -fficial Methods of Analysis. Association of -fficial Analytical hemists. Genjamin Cranklin %tation, 2ashington. Arief %., "##7, Radikal Gebas, 'aporan Penelitian, 9lmu *esehatan Anak, Cakultas *edokteran 4A9R, %urabaya holisoh, ., = 4tami, 2. "##7. Akti&itas enangkap Radikal >kstrak >tanol +#5 Giji Bengkol (Archidendron jiringa). harmacon. ()$ 00<#. !epartemen *esehatan Republik 9ndonesia. "###. arameter %tandar 4mum >ktrak 1umbuhan -bat. Bilid 9D. Bakarta. !hianaaty !, anigoro R. Antio/idant acti&ity of the aste ater of boiled ea mays (sett corn) on the cob. 9nt B Res harm %ci. "#0@<(")$"EE–. Buniaty 1oaha, Galittri. "#0. *andungan %enyaa *imia pada !aun 1eh (amellia sinensis). 2arta enelitian dan engembangan 1anaman 9ndustri. Dolume omor 0. Buniaty 1oaha, Galitttri. "#0. *andungan +enyaa *imia pada -aun teh $camellia sinensis). 2arta eelitian dan pengembangan 1anaman 9ndustri. Dolume o.0. hal "E. *irana, Ramaniya. "##. Pengaruh pemberian %eh iau $Cammelia sinensis) terhadap kerusakan +truktur istologis Alveolus Paru /encir yang -ipapar Asap 0okok. %kripsi Cakultas kedokteran fakultas kedokteran 4ni&ersitas sebelas Maret. %urakarta Maulida R. "##+. Akti&itas Antioksidan Rumpul ?aut aulerpa lentillifera. %*R9%9. 4ni&ersitas 9nstitut ertanian Gogor. Maulida R. "##+. Akti&itas Antioksidan Rumpul ?aut aulerpa lentillifera. %*R9%9. 4ni&ersitas 9nstitut ertanian Gogor. Molyneu/, . "##0. %he use of the stable free radikal diphenylpicrylhydrazyl $-PP) for estimating antio!idant activity . Bournal %cience of 1echnology. "E(")$"". Molyneu/, ., "##<, 1he 4se of the %table Cree Radikal diphenylpicrylhydra6yl (!H) for >stimating Antio/idant Acti&ity, 1. +cience of %echnology ., "E(")$"". %a/ena M, %a/ena B, ema R, %ingh !, 'upta A. hytochemistry of medicinal plants. B harmacog hytochem. "#0@(E)$E7–7". %eptianus, 2%. "#. *omposisi *imia 2ii *opi . (sPseptianusQyahoo.com. !iakses tanggal "" -ktober "#3).
%imanjuntak, M. "##<. %eh iau Untuk +emua. http$FF.google.co.idFtehhijau.htm. ("3 -ktober "#3) %imanjuntak, ., arati, 1., ?enny, ?. >., 1amat, %. R, Muranti, R. "##<. 9solasi dan 9dentifikasi Antioksidan dari >kstrak Genalu 1eh (%currula oortiana (*orth) !anser). Burnal 9lmu kefarmasian 9ndonesia. 9%% $ E070. 3()$ "<. %te&i '. !ungira., !ea '. *atja., Danda %. *amu. "#". Akti&itas Antioksidan >kstrak Cenolik !ari Guah Manggis ( 'arcinia mongostana ?). Burnal M9A -?9> () – 3 . 4%RA1 Manado. 2idjaja, G. +. E Alasan Minum 1eh Hijau. http$FFdepkes.go.idFEalasan.htm. ("E -ktober "#3)
LEM*AR PERHITUNGAN
Penh'%5''n ;
Absorbansi blanko-Ansorbansi sam!l ×100% Absorbansi blanko
SAMPEL A1 2,847 – 2,782
. 5enghambatan
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
×100% = 2,2831%
L
2,847
L
2,847 – 2,778 ×100% = 2,4236% 2,847
2,2831% + 2,4236% = 2,3534% 2
√
2
(2,2831-2,3434) + (2,4236-2,3534) 2–1
2
L #,#0
0,0993 ×100% L <,""35 2,3534
SAMPEL A, . 5enghambatan L
2,847 – 2,828 ×100% = 0,6674% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847 – 2,753 ×100% = 3,3017% 2,847
0,6674% + 3,3017% = 1,9845% 2
√
2
(0,6674 – 1,9845) + (3,3017 – 1,9845) 2–1
2
1,8628 ×100% L 0,7E0+5 1,9845
SAMPEL A3 . 5enghambatan L
2,847 – 2,828 ×100% = 0,6674% 2,847
L ,7E"7
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847 – 2,794 ×100% = 1,8616% 2,847
0,6674% + 1,8616% = 1,2645% 2
√
2
(0,6674 – 1,2645) + (1,8616 – 1,2645) 2–1
2
L #,7<<3
0,8445 ×100% L EE,+7"05 1,2645
SAMPEL A9 . 5enghambatan L
2,847 – 2,830 ×100% = 0,5971% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847 – 2,835 ×100% = 0,4215% 2,847
0,5971% + 0,4215% = 0,5093% 2
√
2
(0,5971 – 0,5093) + (0,4215 – 0,5093) 2–1
2
L #,"<"
0,1242 ×100% L "<,070#5 0,5093
SAMPEL *1 . 5enghambatan L
2,847 – 2,743 ×100% = 3,6530% 2,847 2,847 – 2,721
". 5enghambatan
Ratarata
%!
L
L
L
2,847
×100% = 4,4257%
3,6530% + 4,4257% = 4,0393% 2
√
2
(3,6530 – 4,0393) + ( 4,4257 – 4,0393) 2–1
2
L #,3
R%!
L
0,5464 ×100% L 0,3"+05 4,0393
SAMPEL *, . 5enghambatan L
2,847 – 2,842 ×100% = 0,1756% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847 – 2,845 ×100% = 0,0702% 2,847
0,1756% + 0,0702% = 0,1229% 2
√
2
(0,1756 – 0,1229) + (0,0702 – 0,1229) 2–1
2
L #,#+<3
0,0745 ×100% L E#,E#"5 0,1229
SAMPEL *3 . 5enghambatan L
2,847 – 2,717 ×100% = 4,5662% 2,847 2,847 – 2,513
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847
×100% = 11,7316%
4,5662% + 11,7316% = 8,1489% 2
√
2
(4,5662 – 8,1489) + ( 11,7316 – 8,1489) 2–1
2
L 3,#EE+
5,0667 ×100% L E",+EE5 8,1489
SAMPEL *9 . 5enghambatan L
2,847 – 2,630 ×100% = 7,6221% 2,847
". 5enghambatan
L
2,847 – 2,606 ×100% = 8,4651% 2,847
7,6221% + 8,4651%
Ratarata
%!
R%!
L
2
L
√
L
= 8,0436%
2
(7,6221 – 8,0436) + ( 8,4651 – 8,0436) 2–1
2
L #,3E
0,5961 ×100% L +,<#+5 8,0436
SAMPEL *. 5enghambatan L
2,847 – 2,808 ×100% = 1,3699% 2,847
". 5enghambatan 1,3699% + 1,3347%
Ratarata
%!
R%!
L
2
L
√
L
L
2,847 – 2,809 ×100% = 1,3347% 2,847
= 1,3523%
2
(1,3699 – 1,3523) + ( 1,3347 – 1,3523) 2–1
2
L #,#"<7
0,0248 ×100% L ,70EE5 1,3523
SAMPEL *" . 5enghambatan L
2,847 – 2,844 ×100% = 0,1054% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
SAMPEL *
L
2,847 – 2,846 ×100% = 0,0351% 2,847
0,1054% + 0,0351% = 0,0702% 2
√
2
(0,0154 – 0,0702) + (0,0351 – 0,0702) 2–1
0,0497 ×100% L +#,+#+5 0,0702
2
L #,#<+
. 5enghambatan L
2,847 – 2,702 ×100% = 5,0931% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
L
L
5,0931% + 10,4320% = 7,7626% 2
√
2
(5,0931 – 7,7626) + ( 10,4320 – 7,7626) 2–1
3,7752
R%!
L
L
2,847 – 2,550 ×100% = 10,4320% 2,847
7,7626
×100%
2
L 0,++3"
L <7,E00E5
SAMPEL *< . 5enghambatan L
2,847 – 2,761 ×100% = 3,0207% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847 – 2,759 ×100% = 3,0910% 2,847
3,0207% + 3,0910% = 3,0558% 2
√
2
(3,0207 – 3,0558) + ( 3,0910 – 3,0558) 2–1
2
L #,#<+
0,0497 ×100% L ,E"335 3,0558
SAMPEL )1 . 5enghambatan L
2,847 – 2,453 ×100% = 13,8391% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
L
L
2,847 – 2,159 ×100% = 24,1658% 2,847
13,8391% + 24,1658% = 19,0025% 2
%!
L
√
7,3021
R%!
L
2
2
(13,8391 – 19,0025) + ( 24,1658 – 19,0025) 2–1
19,0025
×100%
L 07,<"E5
L +,0#"
SAMPEL ), . 5enghambatan L
2,847 – 1,784 ×100% = 37,3375% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847 – 1,969 ×100% = 30,8395% 2,847
37,3375% + 30,8395% = 34,0885% 2
√
2
2
(37,3375 – 30,0885) + ( 30,8395 – 34,0885) 2–1
L <,3<7
4,5948 ×100% L 0,<+5 34,0885
SAMPEL )3 . 5enghambatan L
2,847 – 2,717 ×100% = 4,5662% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847 – 2,624 ×100% = 7,8328% 2,847
4,5662% + 7,8328% = 6,1995% 2
√
2
(4,5662 – 6,1995) + (7,8328 – 6,1995) 2–1
2
L ",0#7
2,3098 ×100% L 0+,"3705 6,1995
SAMPEL )9 . 5enghambatan L
2,847 – 1,302 ×100% = 54,2677% 2,847 2,847 – 1,152
". 5enghambatan
Ratarata
L
L
2,847
54,2677% + 59,5364% = 56,9020% 2
×100% = 59,5364%
%!
L
√
2
(54,2677 – 56,9020) + ( 59,5364 – 56,9020) 2–1
3,7255
R%!
L
56,9020
×100%
2
L 0,+"33
L E,3<+05
SAMPEL ). 5enghambatan L
2,847 – 2,563 ×100% = 9,9754% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847 – 2,157 ×100% = 24,2360% 2,847
9,9754% + 24,2360% = 17,1057% 2
√
2
(9,9754 – 17,1057) + (24,2360 – 17,1057) 2–1
2
L #,#707
10,0838 ×100% L 37,<75 17,1057
SAMPEL )" . 5enghambatan L
2,847 – 2,751 ×100% = 3,3720% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847 – 2,775 ×100% = 2,5290% 2,847
3,3720% + 2,5290% = 2,9505% 2
√
2
(3,3720 – 2,9505) + ( 2,5290 – 2,9505) 2–1
2
L #,3E
0,5961 ×100% L "#,"#05 2,9505
SAMPEL ) . 5enghambatan L
2,847 – 2,543 ×100% = 10,6779% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847 – 2,703 ×100% = 5,0580% 2,847
10,6779% + 5,0580% = 7,8679% 2
√
2
(10,6779 – 7,8679) + ( 5,0580 – 7,8679) 2–1
2
L 0,+0
3,9739 ×100% L 3#,3#+E5 7,8679
SAMPEL )< . 5enghambatan L
2,847 – 0,402 ×100% = 85,8799% 2,847
". 5enghambatan 85,8799% + 77,5202%
Ratarata
%!
L
2
L
√
L
= 81,7%
2
(85,8799 – 81,7) + (77,5202 – 81,7) 2–1
5,9112
R%!
L
2,847 – 0,640 ×100% = 77,5202% 2,847
81,7
×100%
2
L 3,"
L +,"03"5
SAMPEL )= . 5enghambatan L
2,847 – 2,512 ×100% = 11,7668% 2,847
". 5enghambatan 11,7668% + 9,9052%
Ratarata
%!
L
2
L
√
2
L
2,847 – 2,565 ×100% = 9,9052% 2,847
= 10,8360%
(11,7668 – 10,8360) + (9,9052 – 10,8360) 2–1
2
L ,0E<
1,3164
R%!
L
10,8360
×100%
L ",<7#5
SAMPEL )1! . 5enghambatan L
2,847 – 1,977 ×100% = 30,5585% 2,847
". 5enghambatan
Ratarata
%!
R%!
L
L
L
L
2,847 – 2,260 ×100% = 20,6182% 2,847
30,5585% + 20,6182% = 25,5883% 2
√
2
(9,9754 – 17,1057) + (24,2360 – 17,1057) 2–1
7,0288 ×100% L "+,
2
L +,#"77