LAPORAN PRAKTIKUM AMPLIFIER OCL 68 WATT
OLEH : 1. RIZKY RAMADHAN 2. I KADEK ADI WIDAGDA 3. I WAYAN EKA WIRAYASA 4. I MADE WIDI DWIPAYANA 5. DEWA MADE GEDE SURYA OKGIARTA 6. I GUSTI AGUNG NGURAH DEVASYA PUTRA PRATAMA
2018
1
1. Teori singkat Power amplifier adalah penguat akhir bagian sistem tata suara yang berfungsi sebagai penguat sinyal audio yang pada dasarnya merupakan penguat tegangan dan arus dari sinyal audio yang bertujuan untuk menggerakan pengeras suara (loud speaker). Istilah power amplifier merupakan penguat akhir sehingga tidak dilengkapi dengan pengatur nada, berbeda dengan istilah amplifier yang didalamnya terdiri dari pengatur nada dan power amplifier. Power amplifier OCL (output capasitor less) merupakan jenis power amplifier tanpa kopling tambahan antara rangkaian penguat dengan pengeras suara (loud speaker). Power amplifier ini langsung menghubungkan output rangkaian power amplifier ke loud speaker. Power amplifier OCL memiliki respon frekuensi yang lebar, sehingga semua range frekuensi audio dapat direproduksi dengan baik. Power amplifier OCL memiliki kelemahan, apabila terjadi short circuit pada bagian akhir power amplifier maka pengeras suara (loud speaker) akan rusak. 2. Tujuan a. Agar kami dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Power Amplifier b. Agar kami dapat mengetahui prinsip kerja dari rangkaian c. Agar kami dapat menganalisa cara yang tepat dalam menyablon suatu PCB d. Agar kami dapat membuat suatu rangkaian dengan baik dan benar e. Agar kami dapat terampil dalam pengukuran suatu terhadap komponen 3. Bahan 1) Timah 2) Kabel inti tunggal dan serabut 3) Pelarut PCB : HCL, H2O2, H2O 4) Tiner 5) Lotion anti nyamuk 6) Alcohol 7) Pasta solder 8) Layout pada kertas HVS 9) Layout pada kertas kalkir
2
4. Alat 1) Solder 2) Tang cucut dan tang potong 3) Kikir 4) Ampas 5) Cutter 6) Pinset 7) Ember 8) Kain atau lap 9) Gergaji besi 10) Bor PCB 11) Obeng 12) Spidol 13) Gunting 14) Penggaris 15) Gelas takar 16) Penyedot timah 5. Daftar komponen yang digunakan NO
KOMPONEN
NILAI / KODE
JUMLAH
1
RESISTOR
100 Ω /1 W
1
2
RESISTOR
220 Ω
1
3
RESISTOR
330 Ω
1
4
RESISTOR
820 Ω
1
5
RESISTOR
1,2K Ω
1
6
RESISTOR
2K Ω
2
7
RESISTOR
6,8K Ω
1
8
RESISTOR
10K Ω
2
3
9
RESISTOR
15K Ω
1
10
RESISTOR
0,5 Ω/5W
2
11
DIODA
1N4007
2
12
KAPASITOR
1u 25V
1
13
KAPASITOR
220u 25V
1
14
KAPASITOR
33p
1
15
TRANSISTOR
A1015
2
16
TRANSISTOR
C1815
4
17
TRANSISTOR
TIP31
1
19
TRANSISTOR
TIP32
2
6. Keselamatan Kerja Adapun keselamatan kerja yang harus diperhatikan adalah : 1) Wajib menggunakan kacamata keselamatan saat melaksanakan praktikum 2) Wajib menggunakan sarung tangan keselamatan saat melaksanakan praktikum 3) Wajib menggunakan pelindung kepala 4) Wajib mengenakan pakaian khusus praktik 5) Diharuskan menggunakan masker dengan refrigator pada saat praktik 6) Mengetahui cara penggunaan alat yang digunakan 7) Memperhatikan sirkulasi udara pada ruangan 8) Meletakan kembali alat dengan benar setelah menggunakannya 9) Menggunakan bahan kimia sesuai dengan takaran 10) Mengetahui lokasi APAR 11) Memperhatikan kondisi cahaya pada ruangan 12) Membuang sisa limbah kimia berbahaya pada tempat seharusnya 13) Membuang sampah pada tempatnya
4
7. Skema Rangkaian
8. Layout Rangkaian
5
9. Langkah – langkah dan cara kerja yang dilakukan a. Cara transfer PCB menggunakan metode lotion anti nyamuk dengan kertas HVS 1. Langkah pertama siapkan PCB polos, kemudian bersihkan PCB menggunakan amplas dan kikir bagian pinggir PCB agar tidak tajam.
2. Campurkan lotion anti nyamuk dengan air dan letakan dalam wadah
3. Oleskan lotion ke permukaan PCB kemudian tempelkan gambar layout ke PCB
6
4. Tempelkan plastic mika di atas kertas sablon dan PCB kemudian gosok secara merata menggunakan koin selama 3 menit. Kemudian lepaskan plastic mika dan kertas secara perlahan
5. Diamkan hingga kering selama kurang lebih 1 jam
b. Proses transfer PCB menggunakan metode alcohol dan tiner dengan kertas kalkir 1. Bersihkan PCB menggunakan amplas dan kikir seperti metode pertama 2. Siapkan campuran alcohol dan tiner dengan perbandingan alcohol 80 % dan tiner 20 % 3. Kemudian oleskan campuran ke permukaan PCB secara merata dan tempelkan gambar layout ke permukaan PCB
7
4. Gosok secara perlahan menggunakan kain agar layout menempel secara maksimal dengan waktu kurang lebih 3 menit
5. Jika layout sudah rekat dengan merata, kemudian kertas dilepaskan secara perlahan dari PCB dan diam kan hingga kering
8
6. Jika hasil dari pensablonan kurang sempurna atau jalur pada layout putus dapat dilakukan perbaikan jalur menggunakan spidol permanen dan penggaris
c. Proses transfer PCB menggunakan metode campuran alcohol dan tiner dengan kertas HVS 1. Langkah pertama siapkan PCB polos, kemudian bersihkan PCB menggunakan amplas dan kikir bagian pinggir PCB agar tidak tajam. Seperti metode pertama dan kedua
2. Siapkan campuran alcohol dan tiner dengan perbandingan alcohol 80 % dan tiner 20 %
9
3. Kemudian oleskan campuran ke permukaan PCB secara merata dan tempelkan gambar layout ke permukaan PCB
4. Gosok menggunakan kain hingga kertas layout tidak basah, kemudian keringkan PCB dengan kira kira 10 menit
5. Jika sudah kering, siapkan ember berisi air kemudian celupkan PCB ke ember dan lepaskan kertas secara perlahan dengan cara menarik dan menggosok kertas menggunakan tangan
10
6. Jika kertas sudah terlepas dengan sempurna keringkan PCB, jika terdapat jalur yang putus.
d. Jika ketiga layout PCB sudah baik dan tidak ada jalur yang rusak atau putus kemudan dapat ditambahkan tempat potensio meter dengan menggunakan spidol permanen dan penggaris lingkaran
e. Proses Pelarutan menggunakan zat kimia 1.
Langkah selanjutnya adalah pelarutan PCB menggunakan zat kimia H2O, H2O2 dan HCL dengan perbandingan (3 : 2 : 1 )
11
2.
Letakan pada wadah khusus untuk melarutkan PCB, jika zat pelarut sudah tercampur celupkan PCB kedalam zat pelarut dengan waktu kira kira 5 menit
3.
Setelah 5 menit keluarkan PCB dari ember pelarut kemudian bilas menggunakan air mengalir
4.
12
Kemudian bersihkan PCB menggunakan tiner dan kain dengan cara menggosoknya
f.
Setelah semua PCB bersih kemudian bor seluruh pad dari layout menggunakan mata bor dengan ukuran 1 mm , tidak lupa dengan mengebor pad dari tempat potensio
g. Proses perangkaian komponen pada PCB 1.
Langkah pertama periksa semua komponen menggunakan alat ukut AVO meter, untuk memastikan bahwa komponen tersebut bekerja dengan baik
2.
Pasang komponen dengan bagian terendah terlebih dahul, seperti komponen resistor dioda dankapasitor keramik dengan menekuk kaki komponen membentuk sudut 450 kemudian dilanjutkan dengan menyolder komponen tersebut terlebih dahulu
13
3.
Setelah komponen dengan bagian terendah dipasang kemudian dilanjutkan dengan memasang dan menyolder semua jenis komponen transistor kecuali transistor TIP 31 dan TIP 32
4.
Kemudian untuk memasang transistor penguat akhir pasang terlebih d ahulu heatsink pada transisor TIP dengan menggunakan baut ulir dan oben, dilanjutkan dengan menyolder transistor TIP
8. Kesimpulan OCL singkatan dari Output Capacitor Less, artinya pada output rangkaian ini tidak terdapat kapasitor. Mempunyai kekuatan hingga 68Watt. Dibandingkan dengan TDA2822 yang hanya 2 x 0.6Watt, rangkaian OCL ini bisa 50-100 kali lebih kuat(menghasilkan suara lebih keras). Tentu saja untuk bisa menghasilkan suara yang bagus diperlukan Speaker dan PSU simetris yang sesuai. Saat bekerja, rangkaian power amplifier ini pada bagian transistor Q7(TIP31) dan Q8(TIP32) cukup berat sehingga menghasilkan panas yang cukup tinggi. Maka dari itu dibutuhkan dipasang pendingin untuk membantu menyalurkan panas dari transistor. Pemasangan pendingin perlu diperhatikan karena kedua transistor tidak boleh menyambung oleh pendingin. Dari analisa yang saya dapatkan dari proses percobaan mentransfer PCB menggunakan 3 metoda yaitu : 1. Percobaan mentransfer PCB menggunakan kertas HVS dengan lotion anti nyamuk, memperoleh hasil yang cukup baik dan mendekati sempurna tetapi hasil sablon dari
14
metode tersebut memiliki kekurangan yaitu pada proses pengeringan dan proses perekatan tinta sablon pada PCB sehingga dibutuhkan waktu pengeringan kurang lebih 1 jam 2. Percobaan mentransfer PCB menggunakan kertas kalkir dengan campuran alkohol dan tiner, dari segi perekatan tinta dan proses pengeringan membutuhkan waktu yang terbilang cukup singkat tetapi hasil sablon dari metode tersebut kurang sempurna atau bisa dikatakan banyak jalur pada layout PCB yang putus 3. Percobaan mentransfer PCB menggunakan kertas HVS dengan campuran alkohol dan tiner memperoleh hasil yang mencapai sempurna dari segi perekatan tinta sablon dan proses pengeringan PCB tetapi dalam proses pembersihan sisa sisa kertas pada metode ini membutuhkan perhatian khusus agar jalur layout tidak ikut terputus saat pembersihan dan pada proses pembersihan memakan waktu yang cukup lama karena sisa sisa dari serabut kertas HVS mudah menempel pada jalur layout ketika proses penyablonan.
15