LAPORAN RESMI PRAKTIKUM Teknik Produksi
DISUSUN OLEH : Kelompok 6: -Iqbal Makarim Tias -Samuel Holomoan Marbun -Atika Sari Permana -Monika Putri Pratama
JURUSAN S1 - TEKNIK PERMINYAKAN KONSENTRASI TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN 2017
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin Kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad SAW. Makalah ini disusun untuk manyelesaikan tugas praktikum Teknik Produksi I yang kami sajikan berdasarkan data dari hasil praktikum. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu yaitu Syafrzal ST. MT. dan juga Asisten Praktikum Kami yaitu Indah Puspita yang telah membimbing Kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Balikpapan, 15 Desember 2017
Penyusun
BAB I Dasar Teori
A. Pipesim Perangkat lunak PIPESIM adalah flow-state, simulator aliran multiphase untuk analisis desain dan diagnostik sistem produksi minyak dan gas bumi. Perangkat lunak PIPESIM model multiphase mengalir dari reservoir ke kepala sumur. Perangkat lunak PIPESIM juga menganalisa kinerja flowline dan surface facility untuk menghasilkan analisis sistem produksi yang komprehensif. Software ini dibuat untuk membantu engineer menganalisa sebuah jaringan perpipaan beserta equipment-equipment di dalamnya. dengan software ini kita bisa mendesain jaringan perpipaan sesuai dengan requirement kondisi proses, baik itu dari segi pressure, flowrate, velocity, temperature, dan lain sebagainya.
Dengan algoritma pemodelan tingkat lanjut untuk analisis nodal, analisis PVT, pengangkatan gas, dan pemodelan erosi dan korosi, perangkat lunak PIPESIM membantu Anda mengoptimalkan operasi produksi dan injeksi Anda.
Modul Optimalisasi Lift PIPESIM (Simulator optimasi PIPESIM)
Simulator optimasi PIPESIM menyediakan solusi lapangan dengan menggunakan algoritma untuk mengidentifikasi distribusi gas buang gas buang terbaik di seluruh sistem produksi Anda. Kendala kompleks seperti kapasitas penanganan air dan gas dapat dimasukkan ke dalam model kapanpun. Pemecah optimasi dirancang untuk digunakan dalam operasi sehari-hari dan dapat mengalokasikan lift buatan dalam bidang besar hanya dalam beberapa detik.
Model sistem Anda dapat diintegrasikan dengan database produksi dan sistem SCADA untuk pengoptimalan produksi real-time dengan menggunakan data terbaru yang disampaikan melalui sistem real-time dan sarana diagnostik ProdMan dengan real-time.
Manfaat
Maksimalkan produksi dari gas angkat yang tersedia terbatas.
Meningkatkan penjualan gas dengan mengidentifikasi kebutuhan lifting gas
sistem.
Modul Analisis Jaringan PIPESIM
Untuk analisis sistem yang komprehensif, perangkat lunak PIPESIM dapat ditingkatkan untuk memodelkan jaringan kompleks yang mungkin mencakup loop, garis sejajar, dan crossover. Algoritma solusi yang kuat dapat memodelkan jaringan pengumpulan, distribusi, dan injeksi.
Manfaat
Mengidentifikasi kemacetan dan hambatan produksi
Menilai manfaat sumur baru, jaringan pipa tambahan, kompresi, dll.
Menghitung deliverability dari sistem pengumpulan lapangan
Memprediksi profil tekanan dan suhu melalui jalur aliran kompleks
Memfasilitasi perencanaan pembangunan lapangan
Mengatasi jaringan downhole yang ditemui di sumur multilateral
Analisis Kinerja Desain & Produksi PIPESIM
Apakah Anda ditantang dengan meningkatkan produksi dan merancang penyelesaian optimal? Perangkat lunak analisis sistem produksi PIPESIM menyediakan sarana menyeluruh, cepat, dan efisien untuk membantu Anda meningkatkan produksi dan memahami potensi waduk Anda.
Perangkat lunak PIPESIM tidak hanya memodelkan aliran multiphase dari reservoir ke kepala sumur, namun juga mempertimbangkan kinerja arus dan permukaan untuk analisis sistem produksi yang komprehensif.
Manfaat
Lakukan analisis nodal komprehensif pada setiap titik dalam sistem hidrolik
Anda dengan menggunakan beberapa parameter sensitivitas
Merancang baru dan menganalisa sumur vertikal, horisontal, dan multilateral
yang ada
Merancang sistem lift gas dan ESP dengan perangkat lunak yang didukung
oleh Schlumberger keahlian angkat buatan
Menghubungkan ke perangkat lunak OFM untuk mengidentifikasi kandidat
di lapangan untuk studi lanjut atau perawatan perbaikan
Menghasilkan tabel VFP untuk input ke dalam model sistem simulasi
reservoir ECLIPSE
B. IPR (Inflow Performance Relationship) IPR (Inflow Performance Relationship) adalah metode penentuan besarnya kemampuan reservoir untuk mengalirkan fluida ke dasar sumur. Produktifity index yang di peroleh secara langsung maupun secara teoritis hanya merupakan gambaran secara kualitas mengenai kemampuan suatu sumur untuk berproduksi. Inflow Performance Relationship terdiri dari : a.
Dasar pemilihan metode produksi
Untuk memilih metode untuk mendapatkan produksi yang optimum, maka sebagai dasar pemilihan metode produksi yang perlu untuk di perhatikan adalah Karakterisktik Reservoir dan Karakteristik Lubang Sumur.
b. Karakteristik Reservoir Karakteristik (kondisi) reservoir merupakan salah satu factor penting dalam pemilihan metode produksi. Kondisi batuan reservoir kemungkinan terdapat produktif lebih dari satu, untuk perhitungannya berbeda dengan kondisi batuan reservoir yang produktif hanya satu. Karakteristik yang mempengaruhi metode produksi yaitu viskositas dan specific gravity (SG).
c.
Kondisi lubang sumur produksi
Kondisi lubang sumur mempengaruhi metode produksi yang sesuai dan optimum. Kondisi sumur yang di harapkan adalah kedalaman sumur, kemiringan sumur, diameter casing dan komplesi sumurnya.
d. Metode sembur alam (natural flow) Tekanan reservoir yang besar mendorong fluida reservoir keluar ke permukaan tanpa ada bantuan alat atau bahan kimia. Keadaan ini hanya terjadi pada awal produksi. Karena seiring banyaknya fluida yang telah keluar, tekanan reservoir akan turun.
e.
Metode produksi pengangkatan buatan (artificial lift)
Setelah tekanan reservoir mulai menurun dan tidak dapat mendorong fluida keluar dari reservoir lagi sampai di permukaan. Maka cara untuk mengangkat minyak dari reservoir adalah artificial lift atau pengangkatan buatan.
Dengan membuat grafik inflow performance relationship (IPR), dapat di perkirakan produksi setelah perekahan. Apabila perkiraan produksi sumur setelah perekahan hidraulik tidak menunjukkan hasil yang signifikan, maka sumur tersebut tidak perlu melakukan perekahan hidraulik. Kriteria dari perekahan hidraulik yaitu :
Sumur di komplesi pada zone yang masih produktif
Zone produktif terisolasi dengan baik
Tekanan static reservoir masih cukup besar
Sumur masih berproduksi secara alami (natural flow)
Aliran fluida reservoir mengalami hambatan (di perkirakan sumur mengalami
kerusakan formasi yang parah)
Kriteria Inflow Performance Relationship dari produktifitas sumur satu fasa pada reservoir dengan bottom water yaitu :
Periksa plot tekanan tidak berdimensi terhadap waktu yang menghasilkan kemiringan
1.151 bpada periode early transient. Hal ini berlaku pada aliran fasa tunggal dan fasa ganda.
Periksaplot kurva IPR untuk reservoir tanpa berdimensi mekanisme pendorong yang
membentuk sudut 4.
Periksa material balance error dalam proses perhitungan simulator, toleransi mutlak
yang telah di tentukan pada harga tekanan saturasi yang di hasilkan adalah rata-rata antara 104-105
C. Nodal Analysis Nodal
Analysis
adalah
suatu
sistem
pendekatan
untuk
mengevaluasi
dan
mengoptimisasikan sistem produksi minyak dan gas secara keseluruhan. Dalam analisa ini sistem produksi dibagi menjadi beberapa bagian (titik), mulai dari tekanan reservoir hingga tekanan separator. Titik penyelesaian dapat diambil pada titik manapun dalam sistem produksi. Pertimbangan dalam pemilihan titik penyelesaian yang tepat tergantung titik mana yang paling berpengaruh dalam optimisasi sistem produksi.
Ada enam komponen yang menghubungkan antara formasi produktif dengan separator, keenam komponen ini berpengaruh terhadap laju produksi sumur yang akan dihasilkan. Keenam komponen ini adalah : 1. Komponen formasi produktif/reservoir 2. Komponen komplesi 3. Komponen tubing 4. Komponen pipa salur (“flowline”) 5. Komponen restriksi (jepitan) 6. Komponen separator.
Titik-Titik Nodal
Nodal merupakan titik pertemuan antara dua komponen, dimana titik pertemuan tersebut secara fisik akan terjadi keseimbangan, dalam bentuk keseimbangan massa ataupun keseimbangan tekanan. Hal ini berarti bahwa massa fluida yang keluar dari suatu komponen akan sama dengan massa fluida yang masuk ke dalam komponen berikutnya yang akan saling berhubungan, atau tekanan di ujung suatu komponen akan sama dengan tekanan di ujung komponen yang lain yang berhubungan. Dalam sistem sumur produksi dapat ditemukan 4 titik nodal, yaitu titik nodal di dasar sumur, titik nodal di kepala sumur, titik nodal di separator, dan titik nodal di “upstream/downstream” jepitan. Penentuan letak titik penyelesaian dipertimbangkan berdasarkan faktor yang paling berpengaruh terhadap
sistem produksi. Dengan menentukan titik-titik tersebut maka dapat dihitung kehilangan tekanan pada masing-masing komponen secara terpisah.
Titik Kehilangan Tekanan Nodal
BAB II DATA – DATA
SUMUR 12
Data reservoir
WC
: 17,8
SG WATER : 1,02 API
: 42
PS (Psia)
: 1.080,2
Pwf (Psia)
: 110
GLR/ GOR
: 923
Outlet (Pr)
: 30
T/(F)
: 155
Data Tubing
MD (ft)
: 2.920
TVD (ft)
: 2.920
BOTTOM MD
: 2.920
ID Tubing (inch)
: 2.441
ID Casing (inch)
: 6.276
Q (BFPD)
: 62
Data Pipa
ID Pipa (inch)
: 3.068
Panjang Pipa 1 (mtr) : 526 Panjang Pipa 2 (mtr) : 10 Rate of undulations (M) : 10
Diameter (Inch)
: 3.068
Wall Thickness (Inch) : 0,216 Roughness (Inch)
: 0,001
Ambient Terperature (F) : 86
Elevation 1 (M)
: 54
Elevation 2 (M)
: 2,5
SUMUR 29
Data reservoir
WC
: 15,4
SG WATER : 1,02 API
: 41,5
PS (Psia)
: 510
Pwf (Psia)
: 77,1
GLR/ GOR
: 716
Outlet (Pr)
: 30
T/(F)
: 149
Data Tubing
MD (ft)
: 2.924
TVD (ft)
: 2.924
BOTTOM MD
: 2.924
ID Tubing (inch)
: 2.441
ID Casing (inch)
: 6.276
Q (BFPD)
: 55
Data Pipa
ID Pipa (inch)
: 3.068
Panjang Pipa 1 (mtr) : 165 Panjang Pipa 2 (mtr) : 10 Rate of undulations (M) : 10
Diameter (Inch)
: 3.068
Wall Thickness (Inch)
: 0,216
Roughness (Inch)
: 0,001
Ambient Terperature (F) : 86
Elevation 1 (M)
: 46
Elevation 2 (M)
: 2,5
SUMUR 16
Data reservoir
WC
: 23
SG WATER : 1,02 API
: 41
PS (Psia)
: 890
Pwf (Psia)
: 111
GLR/ GOR
: 721
Outlet (Pr)
: 30
T/(F)
: 149
Data Tubing
MD (ft)
: 3.143
TVD (ft)
: 3.143
BOTTOM MD
: 3.143
ID Tubing (inch)
: 2.441
ID Casing (inch)
: 6.276
Q (BFPD)
: 403
Data Pipa
ID Pipa (inch)
: 3.068
Panjang Pipa 1 (mtr) : 886 Panjang Pipa 2 (mtr) : 10 Rate of undulations (M) : 10
Diameter (Inch)
: 3.068
Wall Thickness (Inch ) : 0,216
Roughness (Inch)
: 0,001
Ambient Terperature (F) : 86
Elevation 1 (M)
: 47
Elevation 2 (M)
: 2,5
SUMUR 32
Data reservoir
WC
: 22
SG WATER : 1,02 API
: 42
PS (Psia)
: 962
Pwf (Psia)
: 56
GLR/ GOR
: 1200
Outlet (Pr)
: 30
T/(F)
: 152
Data Tubing
MD (ft)
: 2.962
TVD (ft)
: 2.962
BOTTOM MD
: 2.962
ID Tubing (inch)
: 2.441
ID Casing (inch)
: 6.276
Q (BFPD)
: 80
Data Pipa
ID Pipa (inch)
: 3.068
Panjang Pipa 1 (mtr) : 410 Panjang Pipa 2 (mtr) : 10 Rate of undulations (M) : 10
Diameter (Inch)
: 3,068
Wall Thickness (Inch) : 0,216 Roughness (Inch)
: 0,001
Ambient Terperature (F) : 86
Elevation 1 (M)
: 98
Elevation 2 (M)
: 2,5
SUMUR 21
Data reservoir
WC
: 7,1
SG WATER : 1,02 API
: 41
PS (Psia)
: 610
Pwf (Psia)
: 89
GLR/ GOR
: 880
Outlet (Pr)
: 30
T/(F)
: 156
Data Tubing
MD (ft)
: 3.040
TVD (ft)
: 3.040
BOTTOM MD
: 3.040
ID Tubing (inch)
: 2.441
ID Casing (inch)
: 6.276
Q (BFPD)
: 88
Data Pipa
ID Pipa (inch)
: 3.068
Panjang Pipa 1 (mtr)
: 515
Panjang Pipa 2 (mtr)
: 10
Rate of undulations (M)
: 10
Diameter (Inch)
: 3.068
Wall Thickness (Inch)
: 0,216
Roughness (Inch)
: 0,001
Ambient Terperature (F)
: 86
Elevation 1 (M)
: 45
Elevation 2 (M)
: 2,5
BAB III Hasil Analisa -Sumur 12 Output:
Press
= 1080 Psia
Temp
= 155 F
Mass R
= 0,229 lb/s
Liq R
= 58,924 STB/d
Gas R
= 0,045 mmscf/d
GLR
= 758,71 scf/STB
Wcut
= 18%
Input: Rate
= unset
Press
= 1080,2 psia
-Sumur 29 Output: Press
= 510 Psia
Temp
= 149 F
Mass R
= 0.160 lb/s
Liq R
= 42,357 STB/d
Gas R
= 0,026 mmscf/d
GLR
= 605,74 scf/STB
Wcut
= 15 %
Input: Rate
= unset
Press
= 510,0 psia
-Sumur 16 Output: Press
= 890 Psia
Temp
= 149 F
Mass R
= 0.301 lb/s
Liq R
= 78,654 STB/d
Gas R
= 0,044 mmscf/d
GLR
= 555,17 scf/STB
Wcut
= 23 %
Input: Rate
= unset
Press
= 890,0 psia
-Sumur 32 Output: Press
= 962 Psia
Temp
= 152 F
Mass R
= 0.271 lb/s
Liq R
= 67,351 STB/d
Gas R
= 0,063 mmscf/d
GLR
= 936,00 scf/STB
Wcut
= 22 %
Input: Rate
= unset
Press
= 962,0 psia
-Sumur 21 Output: Press
= 610 Psia
Temp
= 156 F
Mass R
= 0.205 lb/s
Liq R
= 53,232 STB/d
Gas R
= 0,044 mmscf/d
GLR
= 817,52 scf/STB
Wcut
=7%
Input: Rate
= unset
Press
= 610,0 psia
-Sink Output: Press
= 40 Psia
Temp
= 86 F
Mass R
= 1,166 lb/s
Liq R
= 300,517 STB/d
Gas R
= 0,221 mmscf/d
GLR
= 734,03 scf/STB
Wcut
= 18 %
Input: Rate
= unset
Press
= 40,0 psia
LAMPIRAN Jaringan
Sumur 12
Sumur 29
Sumur 16
Sumur 32
Sumur 21