I. PENDAHULUAN
1.1. Dasar D asar Teori Teori
Lemak atau minyak adalah senyawa makromolekul berupa trigliserida, yaitu sebuah ester yang tersusun dari asam lemak dan gliserol. Jenis dan jumlah asam lemak penyusun suatu minyak atau lemak menentukan karakteristik fisik dan kimi kimiaw awii miny minyak ak atau atau lemak lemak.. Diseb Disebut ut miny minyak ak apab apabila ila trigl triglise iseri rida da terse tersebu butt berbentuk cair dan disebut lemak apabila berbentuk padat (Anonim, 2!". #atu gram gram miny minyak ak atau atau lema lemak k dapa dapatt meng mengha hasil silka kan n $ kkal kkal.. %iny %inyak ak atau atau lemak lemak,, khususnya minyak nabati, mengandung asam&asam lemak esensial seperti linoleat, lenolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. %inyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi 'itamin&'itamin A, D, , dan ) (Ariant, 2!*". %acam&macam %acam&macam lemak jenuh adalah mentega, minyak kelapa kelapa sawit, minyak kelapa, minyak biji kapas, dan minyak sawit. Lemak jenuh ditemukan dalam produk susu, terutama krim dan keju, dan daging. %acam&macam lemak tidak jenuh adalah minyak +aitun +aitun,, miny minyak ak bunga matahari matahari,, miny minyak ak wijen wijen,, minyak kedelai, kacang&kacangan dan alpukat alpukat.. Lemak tidak jenuh dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Lemak tidak tidak jenuh jenuh tungga tunggall hanya hanya memilik memilikii sepasan sepasang g moleku molekull yang yang tak jenuh jenuh oleh oleh hidrogen dan lemak tidak jenuh ganda memiliki dua atau lebih karbon yang tidak jenuh oleh atom hidrogen. erbedaan lemak jenuh dan lemak tidak jenuh adalah lemak yang bersifat non essensial, essensial, dapat disintesis oleh tubuh, padat pada suhu kamar, kamar, diperol diperoleh eh dari sumber sumber +at hewani hewani contoh contoh menteg mentega, a, tidak tidak ada ikatan rangkap dan lemak yang tidak baik bagi tubuh kita sedangkan lemak tidak jenuh adalah lemak bersifat essensial, tidak dapat diproduksi tubuh, cair pada suhu kamar, kamar, diperole diperoleh h dari sumber sumber +at nabati nabati contoh contoh minyak minyak goreng goreng,, ada ikatan ikatan rangkap dan lemak yang baik bagi tubuh kita (-ahira, 2!2". #aponofikasi adalah reaksi hidrolisis asam asam lemak lemak oleh adany adanyaa basa kuat (misalnya a/0". Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu sabun dan gliserin. Angka penyabunan menunjukan berat molekul lemak dan minyak
1
secara kasar. Angka penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya (gram" a/0 at au
)/0
yan g
dibut uhka n
unt uk
me nya bunka n
s at u
gr am
lemak atau minyak. Alkohol yang ada pada )/0 berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa agar mempermudah reaksi dengan basa sehingga membentuk sabun. e nentuan bilangan penyabunan dilakukan untuk me ng eta hi sifat minyak dan lemak. engujian sifat ini dapat digunakan untuk membedakan lemak yang satu dengan yang lainnya. Angka penyabunan dapat juga digunakan untuk menentukan berat molekul dari suatu lemak atau minyak (Anonim, 2!".
1.2. Tujuan
1ujuan praktikum iokimia dengan materi 3engujian Angka #aponifikasi4 adalah untuk menentukan berat molekul minyak dan lemak secara kasar.
2
II. BAHAN DAN METODE
2.1.
Waktu dan Temat
raktikum iokimia dengan materi 3engujian Angka #aponifikasi4 dilaksanakan pada hari #abtu, 25 o'ember 2!6 pukul !!.&!2.7 89 di Laboratorium udidaya ertanian, :akultas ertanian, ;ni'ersitas alangka
2.2.
Ba!an dan A"at ahan yang digunakan dalam praktikum iokimia dengan materi 3engujian
Angka #aponifikasi4 adalah minyak sebanyak 6 gram, )/0 ()alium 0idroksida" ,6 sebanyak 6 ml, Asam )lorida (0=l", dan indikator (henolphtalein". Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur, pemanas, gelas arloji, timbangan analitik, dan erlenmeyer.
2.#. a. b. c. d.
$ara %erja %enyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. %enimbang minyak sebanyak 6 gram dalam erlenmeyer. )emudian menambahkan )/0 ,6 sebanyak 6 ml. %emanaskan campuran minyak dan )/0 sampai mendidih atau sampai
minyak tersabunkan secara sempurna dengan ditandai tidak terlihatnya butir&butir lemak atau minyak dalam larutan di atas pemanas. e. #etelah dingin kemudian menambahkan indikator sebanyak 6 tetes. f. )emudian menitrasinya dengan 0=l ,6 dan menggunakan indikator dengan menggunakan pipet tetes. g. %engamati percobaan yang terjadi. h. %enggambar tabel dan menulis hasil pengamatan.
3
III. HA&IL DAN PEMBAHA&AN
#.1. Hasi" Pen'amatan
1abel !. 0asil engamatan engujian Angka #aponifikasi ahan Awal
ahan yang
erlakuan
ahan yang
%inyak 6
Ditambahkan )/0 ,6 6 ml
Dipanaskan sampai
Ditambahkan 9ndikator 6
gram
(erwarna
mendidih sampai
tetes
(erwarna
bening"
minyak tersabunkan
(erwarna merah
secara sempurna
muda"
kuning"
(erwarna putih )/0 ,6 6 ml
keruh" Dipanaskan sampai
9ndikator 6
(erwarna bening"
mendidih sampai
tetes
minyak tersabunkan
(erwarna ungu"
secara sempurna (erwarna bening"
1abel 2. 0asil engamatan 1itrasi engujian Angka #aponifikasi ahan
ahan yang
ahan enitrasi
Larutan lanko
Ditambahkan 9ndikator 6 tetes
0=l ,6 sebanyak *> ml
)/0 ,6 6 m Larutan minyak 6
(erwarna bening" 9ndikator * tetes
gram dan )/0
0=l ,6 sebanyak *7 ml (erwarna putih keruh"
yang dipanaskan erhitungan ? Angka enyabunan @
( tb − ts ) x N HCl x BM KOH Berat Contoh ( gram )
4
@
( 36 −34 ) x 0,5 x 56 5 gram
@ !!,2 gram
#.2. Pem(a!asan
ambar !. engamatan engujian Angka #aponifikasi (%inyak B )/0 B 9ndikator "
ambar *. engamatan 1itrasi engujian Angka #aponifikasi (Larutan lanko B )/0 B 9ndikator B 0=l"
ambar 2. engamatan engujian Angka #aponifikasi ()/0 B 9ndikator "
ambar 7. engamatan 1itrasi engujian Angka #aponifikasi (Larutan %inyak B )/0 B 9ndikator B 0=l"
Angka saponifikasi adalah reaksi yang terjadi ketika minyak atau lemak dicampur dengan alkali yang menghasilkan sabun dan gliserol. e ne nt ua n bilangan penya bunan dilakukan untuk
mengetahui s ifat minyak dan
lemak. engujian sifat ini dapat digunakan untuk membedakan lemak yang satu dengan yang lainnya. Angka penyabunan dapat juga digunakan untuk menentukan berat molekul dari suatu lemak atau minyak.
5
erdasarkan 1abel !. 0asil engamatan engujian Angka #aponifikasi pada percobaan pertama bahan awal yang digunakan adalah minyak berwarna kuning sebanyak 6 gram, bahan yang ditambahkan adalah )/0 ,6 yang berwarna bening sebanyak 6 ml. )emudian campuran minyak dan )/0 dipanaskan sampai mendidih atau sampai minyak tersabunkan dengan sempurna dan hasil dari pemanasan tersebut yaitu larutan berwarna putih keruh. #elanjutnya menambahkan bahan lagi yaitu 9ndikator sebanyak 6 tetes dan menghasilkan warna merah muda. ada percobaan kedua bahan awal yang digunakan dan bahan yang ditambahkan adalah )/0 ,6 yang berwarna bening sebanyak 6 ml. )emudian )/0 tersebut dipanaskan sampai mendidih atau sampai minyak tersabunkan dengan sempurna dan hasil dari pemanasan tersebut yaitu larutan berwarna bening. #elanjutnya menambahkan bahan lagi yaitu 9ndikator sebanyak 6 tetes dan menghasilkan warna ungu. erdasarkan 1abel 2. 0asil engamatan 1itrasi engujian Angka #aponifikasi pada percobaan pertama bahan awal yang digunakan adalah larutan lanko dan )/0 ,6 sebanyak 6 ml, bahan yang ditambahkan adalah 9ndikator sebanyak 6 tetes. #elanjutnya dititrasi dengan 0=l ,6 sebanyak *> tetes dan menggunakan indikator . ;ntuk mengetahui kelebihan larutan )/0, maka dilakukan titrasi lanko, yaitu titrasi tanpa adanya sample dengan prosedur yang sama dan hasil yang diperoleh adalah larutan tersebut kembali pada warna semula yaitu berwarna bening. ada percobaan kedua bahan awal yang digunakan adalah larutan minyak sebanyak 6 gram dan )/0 yang sudah dipanaskan, bahan yang ditambahkan adalah 9ndikator sebanyak * tetes. )emudian mentitrasi campuran larutan blanko dan indikator dengan 0=l ,6 sebanyak *7 ml dan hasil yang diperoleh adalah larutan tersebut kembali pada warna semula yaitu berwarna putih keruh. Angka penyabunan didapatkan dari hasil perhitungan tb ('olume lanko" sebanyak *> ml dikurangkan dengan ts ('olume titrasi" sebanyak *7 ml dan hasilnya 2. )emudian hasil dari pengurangan dikalikan dengan 0=l sebanyak ,6 dan hasilnya ! dan dikalikan lagi dengan % )/0 (berat molekul )/0" sebanyak 6>. )emudian hasil perkalian yaitu 6> dibagi dengan berat contoh
6
sebanyak 6 gram. Dan hasil dari perhitungan angka penyabunan adalah sebanyak !!,6 gram. Alasan mengapa terjadi perubahan warna adalah karena sudah tercapai titik akhir titrasi, karena )/0 (larutan basa" akan lebih memilih berikatan dengan 0=l (larutan asam" daripada dengan indikator . ada proses ini yang menjadi sebagai titer (larutan yang dititrasi" adalah larutan yang bersifat asam yaitu 0=l dan yang menjadi titran (larutan yang menitrasi" adalah larutan yang bersifat basa yaitu )/0. #ehingga merah muda menjadi bening saat titik akhir tercapai.
7
I). %E&IMPULAN
;ntuk menentukan berat molekul minyak dan lemak secara kasar adalah dengan memanaskan campuran antara lemak atau minyak dengan alkali. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu sabun dan gliserin. Angka penyabunan menunjukan berat molekul lemak dan minyak secara kasar. Angka penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya (gram" a/0 atau )/0 yang d ib ut u hk a n u nt u k m e ny ab un k an
s a tu
g r am
l e ma k a t au
m i ny ak .
Alkohol yang ada pada )/0 berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa agar mempermudah reaksi dengan basa sehingga membentuk sabun. e n en t u an b i l an g a n p e n ya b u na n d i l ak u ka n u n t uk m e n ge t a h i s i f a t minyak dan lemak. engujian sifat ini dapat digunakan untuk membedakan lemak yang satu dengan yang lainnya. Angka penyabunan dapat juga digunakan untuk menentukan berat molekul dari suatu lemak atau minyak.
8