LAPORAN PENDAHULUAN PREEKLAMSI
Pengertian
Preeklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias: hipertensi, proteinuri, dan edema. Umumnya terjadi pada trimester ke III (Prawirohardjo, 200!. "enaikan tekanan sistolik harus #0 mm$g atau lebih di atas tekanan yang biasanya, atau men%apai &'0 mm$g atau lebih. ekanan sistolik meningkat lebih &) mm$g atau lebih atau men%apai *0 mm$g. Preeklamsi Preeklamsi dibagi dalam golongan golongan ringan ringan dan berat. berat. +inyatakan +inyatakan berat bila ditemukan ditemukan satu atau lebih dari gejala di bawah ini: a.
ekanan ekanan sistolik &0 mm$g atau lebih, atau tekanan diastolik &&0 mm$g atau lebih.
b. Proteinuria ) g atau lebih dalam 2' jam # atau ' - pada pemeriksaan kualitatif. %.
liguria, urine '00 %% atau kurang dalam 2' jam.
d. "eluhan serebral gangguan penglihatan atau nyeri epigastrium. e.
/dema paruparu atau sianosis
KLASIFIKASI PRE EKLAMSIA
&. Pre1eklamsia ingan
ekanan ekanan darah darah sistolik sistolik &'0 atau atau kenaikan kenaikan #0 mm mm $g dengan inter3al inter3al pemeri pemeriksaan ksaan jam
ekanan ekanan darah darah diastoli% diastoli% *0 atau atau kenaikan kenaikan &) mm$g mm$g dengan dengan inter3 inter3al al pemeriks pemeriksaan aan jam
"enai "enaika kan n 4 & kg atau atau leb lebih ih dal dalam am sem semin ingg ggu u
Protei Proteinur nuria ia 0,# gr atau atau urin urin aliran aliran perten pertengah gahan an
2. Pre1eklamsia 4erat 4ila salah satu gejala atau tanda ditemukan pada ibu hamil sudah dapat digolongkan pre eklamsia berat :
ekana kanan n dar darah ah &05 &05& &&0 mm$g mm$g
lig ligur uria ia,, uri urin n kur kuran ang g dr dr '00% '00%%5 %52' 2' jam jam
Prot Protei einu nuri riaa leb lebih ih dari dari # gr5l gr5lit iter er
"eluha "eluhan n subjekti subjektiff : nyeri nyeri epigast epigastri rium, um, gangguan gangguan pengel pengeliha ihatan tan,, nyeri kepala kepala,, edema paru paru dan sianosis, gangguan kesadaran
Etiologi
/tiolo /tiologi gi penyakit penyakit ini sampai sampai saat saat ini belum belum diketa diketahui hui dengan dengan pasti pasti.. 4anyak 4anyak teori teorite teori ori dikemu dikemukaka kakan n oleh oleh para para ahli ahli yang yang men%oba men%oba menera menerangka ngkan n penyebab penyebabny nya. a. eori eori yang yang dapat dapat diterima: a! primigra3ida, kehamilan ganda, hidramnion dan mola hidatidosa b! makin tuanya kehamilan %! kematian janin dalam rahim d! edema, proteinuria, kejang dan koma (Prawirohardjo, 200!. Manifestasi klinik
4iasanya tandatanda pre eklampsia timbul dalam urutan: pertambahan berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada preeklampsia ringan tidak ditemukan gejalagejala subyektif. Pada preeklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah. 6ejala gejala ini sering ditemukan pada preeklampsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul. Patofisiologi
Pada preeklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. 7adi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat di%ukupi. 8edangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (9okhtar, &**!.
;<
=aktor predisposisi : Primigra3ida, hidramnion,gemelli,mola hidatidosa,gestase,usia lebih dari #) tahun, obesitas
P/ /">?98I
@asospasme
Penurunan tekanan
"erusakan 3askuler
osmotik koloid $ipertensi edema 6angguan perfusi tak
:
Ayeri
kepala,
6angguann keseimbangan %airan penurunan
kesadaran "ardio3askuler : Penurunan plasma, syok 7aringan5otot : penimbunan asam laktat 6injal : 4UA , proteinuria
6angguanperfusi jaringan ginjal
dan elektrolit
6angguan rasa nyaman
Tes Diagnostik
a.
Tes diagnostik dasar Pengukuran tekanan darah, analisis protein dalam urin, pemeriksaan edema, pengukuran tinggi fundus uteri, pemeriksaan funduskopik.
b. Tes laboratorium dasar /3aluasi hematologik (hematokrit, jumlah trombosit, morfologi eritrosit pada sediaan apus darah tepi!. Pemeriksaan fungsi hati (bilirubin, protein serum, aspartat aminotransferase, dan sebagainya!.Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin!. Uji untuk meramalkan hipertensi oll 3er test. Pemberian infus angiotensin II.
Penanganan medik
a. Pencegahan Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti mengenai tandatanda sedini mungkin (preeklampsia ringan!, lalu diberikan pengobatan yang %ukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat. $arus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsia. 4erikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
b. Penanganan ujuan utama penanganan adalah: &! Untuk men%egah terjadinya pre eklampsi dan eklampsi. 2! $endaknya janin lahir hidup. #! rauma pada janin seminimal mungkin. 9enurut 9ansjoer (200&!, penanganan preeklampsia ringan adalah: &! Pada pasien rawat jalan, anjurkan untuk istirahat baring 2 jam siang hari dan tidur B jam malam hari. 4ila susah tidur, berikan fenobarbital &2 C #0 mg kunjungan ulang diakukan & minggu kemudian. 2!
awat pasien jika tidak ada perbaikan dalam 2 minggu pengobatan rawat jalan, 44 meningkat B&kg5minggu, selama 2 kali berturutturut atau tampak adanya tanda preeklampsia berat. 4erikan obat antihipertensi 9etildopa # C &2) mg, nifedipin # C )&0 mg atau pindolol &# C ) mg. 7angan berikan antidiuretik dan tidak perlu diet rendah garam.
#!
7ika keadaaan ibu membaik dan tekanan darah dapat dipertahankan &'0&)05*0&00mm$g, pertahanakan sampai aterm sehingga ibu dapat berobat jalan dan anjurkan periksa tiap minggu. "urangi dosisi hngga men%apai dosis optimal, tekanan darah tidak boleh D &20mm$g.
Penanganan preeklampsia berat: Ibu yang didiagnosa preeklamsia berat5 (preeklamsia berat disertai keluhankeluhan lainnya! menderita penyakit kritis dan memerlukan penanganan yang tepat. Protokol pelaksanannya masih kontro3ersi antar rumah sakit saat ini. Pengenalan temuanklinis dan laboratorium sangatlah penting jika terapi yang agresif dan dini perlu dilakukan untuk men%egah mortalitas maternal dan perinatal. 8er3iks yang belum siap (belum berdilatasi atau melunak! karena usia kehamilan dan sifat agresif penyakit ini mendukung dilakukannya operasi sesaria. Induksi persalinan yang lama dapat meningkatkan morbiditas maternal. &!
8egera rawat pasien di rumah sakit. 4erikan 9g8' dalam infuse +ekstrose )E dengan ke%epatan &)20 tetes permenit. +osisi awal 9g8' 2 g I@ dalam &0 menit selanjutnya 2 g perjam ddalam drip infuse sampai tekanan darah antara &'0&)05*0&00 mm$g. 8yarat pemberian 9g8' adalah reflek patella kuat, B& kali permenit, dan dieresis dalam ' jam sebelumnya (0.)ml5kg 445jam! adalah B &00%%. 8elama pemberian 9g8', perhatikan tekanan darah, suhu, perasaan panas, serta wajah merah.
2! 4erikan nifedipin *#' C &0 mg per oral. 7ika pada jam ke ' diastolik belum turun sampai 20E, tambahkan &0 mg oral. 7ika tekanan diastoli% meningkat F&&0mm$6, berikan tambahan suglingual. ujuannya adalah penurunan tekanan darah 20E dalam jam, kemudian diharapkan stabil antara &'0&)05*0&00mm$g. #!
Periksa tekanan darah, nadi, dan pernapasan tiap jam. Pasang kateter urin dan kantong urin. Ukur urin tiap jam. 7ika D &00ml5' jam, kurangi dosis 9g8' menjadi &g5jam.
Eal!asi
Untuk preeklamsia berat dan, kondisi berikut harus dipenuhi: a.
Ibu dan janin tidak menderita gejala sisa akibat preeklamsia atau penatalaksanaannya.
b. Ibu tidak akan mengalami eklamsia atau komplikasi yang berat. %.
7anin tidak akan mengalami distress.
d. 4ayi baru lahir akan dilahirkan dalam kondisi optimal tanpa suatu efek akibat penyakit maternal dan penatalaksanaannya. e.
Ibu akan melahirkan dalam kondisi optimal tanpa suatu akibat pada kondisi dan penatalaksanaannya.
f.
"eluarga akan mampu berkoping se%ara efektif terhadap keadaan ibu yang berisiko tinggi, penatalaksanaan, dan hasil akhirnya.
KONSEP DASAR ASKEP A" PEN#KA$IAN
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan. 8uatu proses kolaborasi melibatkan perawat, ibu, dan tim kesehatan lainnya. Pengkajian dilakukan melalui wawan%ara dan pemeriksaan fisik. +alam pengkajian dibutuhkan ke%ermatan dan ketelitian agar data yang terkumpul lebih akurat, sehingga dapat dikelompokan dan dianalisis untuk mengetahui masalah dan kebutuhan ibu terhadap perawatan (9itayani, 200*!. a.
4iodata pasien
Aama, umur, jenis kelamin, agama, suku5bangsa, alamat, dan nomor register. b.
4iodata penanggung jawab
Aama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku5bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat. %.
iwayat kesehatan pasien
&!
"eluhan utama
9erupakan alasan utama pasien untuk datang ke tempat pelayanan kesehatan dan apa saja yang dirasakan pasien. Gang umumnya pasien datang dengan keluhan nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan, mual, nyeri di epigastrium dan hiperrefleksia. 2!
iwayat kesehatan dahulu
a!
"emungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil
b!
"emungkinan ibu mempunyai riwayat preeklamsia pada kehamilan terdahulu.
%!
4iasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas.
d!
Ibu mungkin pernah menderita penyakit gagal ginjal kronis.
#!
iwayat kesehatan sekarang
a!
Ibu merasa sakit kepala di daerah frontal.
b!
erasa sakit diuluhati5nyeri epigastrium.
%!
9ual dan muntah, tidak nafsu makan.
d!
6angguan serebral lainnya: refleks tinggi, dan tidak tenang.
e!
/dema pada ekstremitas
f!
engkuk terasa berat.
g!
"enaikan berat badan men%apai & kg seminggu.
'!
iwayat kesehatan keluarga
"emungkinan mempunyai riwayat preeklamsia dan eklamsia dalam keluarga. )!
iwayat perkawinan
4iasanya terjadi pada wanita yang menikah dibawah usia 20 tahun atau diatas #) tahun. !
iwayat psikososial
Untuk mengetahui keadaan psikososial pasien atau pasien perlu ditanyakan antara lain : 7umlah anggota keluarga, dukungan materil dan moril yang didapat dari keluarga, kebiasaankebiasaan yang menguntungkan kesehatan, kebiasaan yang merugikan kesehatan.
+ata yang dikaji pada ibu bersalin dengan preeklamsia adalah: : a.
+ata subyektif :
&.
Umur biasanya sering terjadi pada primi gra3ida , D 20 tahun atau B #) tahun
2.
iwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tekanan darah, oedema, pusing,
nyeri epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur. #.
iwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, 3askuler esensial,
hipertensi kronik, +9. '.
iwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta
riwayat kehamilan dengan eklamsia sebelumnya. ).
Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun selingan.
.
Psiko sosial spiritual : /mosi yang tidak stabil dapat menyebabkan ke%emasan, oleh
karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya. b.
+ata byektif :
&.
Inspeksi : edema yang tidak hilang dalam kurun waktu 2' jam
2.
Palpasi : untuk mengetahui =U, letak janin, lokasi edema
#.
?uskultasi : mendengarkan +77 untuk mengetahui adanya fetal distress
'.
Perkusi : untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat pemberian 9agnesium sulfat
(jika refleks -! ).
Pemeriksaan penunjang:
a!
anda 3ital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan inter3al
jam. b!
>aboratorium : proteinuria dengan kateter atau midstream (biasanya meningkat hingga
0,# gr5lt atau -& hingga -2 pada skala kualitatif!, kadar hematokrit menurun, serum kreatinin meningkat, uri% a%id biasanya B H mg5&00 ml. %!
4erat badan : peningkatannya lebih dari & kg5minggu
d!
ingkat kesadaran penurunan 6<8 sebagai tanda adanya kelainan pada otak.
e!
U86 untuk mengetahui keadaan janin.
f!
A8 : untuk mengetahui kesejahteraan janin.
d.
Pemeriksaan fisik biologis
"eadaan umum "epala 9ata
: lemah
: sakit kepala, wajah edema : konjungti3a sedikit anemis, edema pada retina
Pen%ernaan abdomen /kstremitas
: nyeri daerah epigastrium, anoreksia, mual dan muntah.
: edema pada kaki dan tangan juga pada jarijari.
8istem persyarafan 6enitourinaria
: hiperrefleksia, klonus pada kaki.
: oliguria, proteinuria.
+iagnosa : &. 6angguan keseimbangan %airan dan elektrolit 2. 6angguan perfusi jaringan ginjal #. 6angguan rasa nyaman
IA/@/A8I +iagnose 6angguan keseimbangan NO% & %airan dan elektrolit
ujuan
Inter3ensi NI% &
/le%trolit and
•
•
•
=luid balan%e
•
$ydration dilakukan
keperawatan
%atatan
intake dan output yang
a%id base balan%e
8etelah
Pertahankan
akurat •
diperlukan
tindakan
selama
.
Pasang urin kateter jika
•
9onitor hasil lab yang
"elebihan 3olume %airan teratasi
sesuai
dengan kriteria:
%airan (4UA , $mt ,
•
•
4unyi nafas bersih, tidak ada
•
9onitor 3ital sign
•
9onitor indikasi retensi 5 kelebihan %airan (%ra%les,
dyspneu5ortopneu •
<@P , edema, distensi
erbebas dari distensi 3ena
3ena leher, asites!
jugularis, •
•
9emelihara tekanan 3ena sentral,
tekanan
•
kelelahan,
ke%emasan atau bingung
lokasi
dan
luas
9onitor
masukan
makanan 5 %airan
3ital sign +4A dari
"aji edema
kapiler
paru, output jantung dan
erbebas
retensi
osmolalitas urin !
erbebas dari edema, efusi, anaskara
dengan
•
9onitor status nutrisi
•
4erikan
diuretik sesuai
interuksi •
"olaborasi
pemberian
obat: •
9onitor berat badan
•
9onitor elektrolit
•
9onitor tanda dan gejala dari odema
6angguan perfusi jaringan NO% &
NI% &
ginjal
•
•
/le%trolite and ?%id 4ase
(kelembaban membran
4alan%e
mukosa, + ortostatik,
•
=luid 4alan%e
dan keadekuatan dinding
•
$idration
•
issue Prefusion : renal
•
Urinari elimination
8etelah
dilakukan
•
nadi! •
serum osmolalitas dan asuhan
urin •
perfusi jaringan renal teratasi
(<@P menigkat, oedem,
ekanan systole dan
distensi 3ena leher dan
diastole dalam batas normal idak ada gangguan mental,
asites! •
orientasi kognitif dan •
9onitor @
•
bser3asi reaksi tranfusi
•
9onitor +
•
9onitor 4UA,
Aa, ",
•
idak ada distensi 3ena
$9 dan elektrolit
leher •
idak ada bunyi paru
•
•
Intake output seimbang
•
idak ada oedem perifer dan asites
imbang 44 sebelum dan sesudah prosedur
tambahan
•
Pertahankan intake dan output se%ara akurat
kekuatan otot •
bser3asi tandatanda %airan berlebih5 retensi
dengan kriteria hasil:
•
9onitor $9, Ureum, albumin, total protein,
selamaketidakefektifan
•
bser3asi status hidrasi
•
"aji status mental
•
9onitor <
•
"aji temperatur, +,
dak ada rasa haus yang
denyut perifer, dan
abnormal
44
•
9embran mukosa lembab
•
$ematokrit dbn
•
;arna dan bau urin dalam batas normal
•
"aji 4UA,
•
9onitor adanya respiratory distress
•
9onitor banyaknya dan penampakan %airan
6angguan nyeri
rasa
nyaman A< : "ontrol Ayeri
9onitor tandatanda infeksi AI< I : 9anajemen Ayeri •
>akukan
ingkat Ayeri
pengkajian
"riteria $asil :
se%ara menyeluruh
nyeri
•
•
•
• •
9engetahui
meliputi
faktor
penyebab nyeri 9engetahui
durasi,
permulaan terjadinya
dan faktor pen%etus
nyeri 9enggunakan
nyeri. bser3asi
•
tindakan pen%egahan 9elaporkan gejala 9elaporkan kontrol
9elaporkan
=rekuensi
•
>amanya berlangsung
non 3erbal. ajarkan
untuk
teknik nyeri
nonfarmakologi
nyeri
berkurang •
nyeri
ketidaknyamanan
berkurang atau hilang •
kualitas,
keparahan
nyeri •
lokasi,
nyeri
misal
relaksasi,
guide
imajeri,
terapi
musik,
distraksi. AI< II : 9anajemen ?nalgetik •
entukan
lokasi,
karakteristik, kualitas dan tingkat nyeri •
sebelum
mengobati pasien.
dosis,
dan
frekuensi pemberian •
analgetik. entukan
jenis
analgetik! disamping tipe dan •
tingkat nyeri. entukan ?nalgetik yang
tepat,
pemberian dosisnya •
tepat. 9onitor tanda 3ital
%ara dan se%ara
tanda 1