Dalam rangka memenuhi kebutuhan air untuk berbagai keperluan usaha tani, maka air (irigasi) sangat dibutuhkan oleh tanaman (padi) dalam waktu, jumlah dan mutu yang tepat, jika tidak tanaman …Full description
diare akut dengan dehidrasi sedangDeskripsi lengkap
LAPORAN PENDAHULUAN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)Full description
Masterplan Drainase KotaFull description
Deskripsi lengkap
Full description
LAPORAN PENDAHULUAN “KETUBAN PECAH DINI (KPD)”
DI SUSUN OLEH :
DIAH ULFA HIDAYATI NIM. P0712411007
KEMENTERIAN KESEHATAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM PRODI D!I" KEBIDANAN 2014#201$
LAPORAN PENDAHULUAN KETUBAN PECAH DINI
A. P%&'%*+& Pengertian Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu maka disebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur (Sarwn! "#$#) Ketuban pecah dini atau premature rupture % the membranes (P&') adalah pecahnya selaput ketuban sebelum adanya tanda tanda persalinan. anuaba ("##*) KPD dide%inisikan sebagai rbeknya selaput ketuban pada setiap saat sebelum persalinan dimulai. enn ("##7) Ketuban pecah dini preterm adalah pecahnya selaput ketuban secara spntan yang terjadi sebelum inpartu pada umur kehamilan + 37 minggu (ercer "##,- unningham! "##7). B. I&,*-%&,* /nsiden KPD dilaprkan berbedabeda. enurut 0lnt ("##7) insiden KPD terjadi pada
,$# 1 kehamilan! 2# 1 di antaranya saat aterm. ercer ("##7) melaprkan insiden KPD * $#1 kehamilan. enurut urandarini ("##*)! /nsiden KPD berkisar 4!,1 sampai 7!21 dari seluruh kehamilan. enurut 5akimi ("##6) dan ukman ("#$#)! /nsidensi ketuban pecah dini lebih kurang $#1 dari semua kehamilan. Pada kehamilan aterm insidensinya ber8ariasi 2$6 1. Sedangkan pada kehamilan preterm insidensinya "1 dari semua kehamilan. C. E*/'* Sampai saat ini penyebab KPD preterm belum diketahui pasti. Beberapa %aktr
predispsisi yang berperan terhadap terjadinya KPD preterm adalah 9 1. /n%eksi 0danya in%eksi pada selaput ketuban (kriamninitis lkal) sudah cukup untuk melemahkan
selaput
ketuban.
Bakteri
patgen
di
dalam
saluran
urgenital
meningkatkan %rekuensi amninitis! endmetritis! in%eksi nenatal sebanyak $# kali (unningham! "##7- ercer! "##3). Penelitian
:aitkiene dkk ("##") mendapatkan
insiden ttal bakteri yang diislasi dari endser8iks penderita KPD preterm memberikan hasil kultur psiti% lebih besar dari nn KPD. ;ldenberg dan kawankawan ("###) mencatat bahwa in%eksi uterus dapat berlkasi di ruang antara desidua dan selaput ketuban! selaput ketuban sendiri! cairan amnin dan janin. 2.
. erkk Penelitian berseri menunjukkan krelasi psiti% merkk dengan insiden KPD preterm.
=urman dan kawankawan ("###) melaprkan wanita yang tetap merkk selama kehamilannya memiliki risik lebih tinggi 4. De%isiensi 8itamin :itamin dibutuhkan untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan klagen $. =aktr%aktr lain Parameter ser8iks (inkmpeten ser8iks! ser8iks yang terbuka! riwayat perasi pada ser8iks) menyebabkan pecahnya selaput ketuban lebih awal karena mendapatkan tekanan langsung dari ka8um uteri. Perdarahan per8aginam! akti8itas seksual selama kehamilan! kehamilan multi%etus juga memegang peranan penting (ee dan Sil8er! "##$). enurut Sarwn ("##*)! ketuban pecah dini disebabkan leh karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intrauterine atau leh kedua %aktr tersebut. Berkurangnya kekuatan membrane disebabkan leh adanya in%eksi yang dapat berasal dari 8agina dan ser8ik. >tilgi pada sebagian besar kasus tidak diketahui. Penelitian menunjukkan in%eksi sebagai penyebabnya. =aktr lain yang mempengaruhi adalah kndisi scial eknmi yang rendah yang berhubungan dengan rendahnya kualitas perawatan antenatal! penyakit menular seksual misalnya disebabkan leh Chlamydia trachomatis dan Neischeria gonorrhea
D. P+*,*/'* Selaput ketuban terdiri dari amnin dan krin yang dihubungkan leh matriks
ekstraseluler. Selaput
ketuban
berkembang sesuai dengan usia kehamilan
untuk
mengakmdasi peningkatan 8lume leh %etus dan air ketuban. erupakan struktur multilayer kmpleks yang terdiri dari elemen?elemen epitelial dan jaringan penyangga. 0mnin terdiri dari kmpnen mesenkim dan epitel secara terpisah dan bersatu dengan mesderm dari krin. 0mnin merupakan lapisan membran dengan bagian luar merupakan jaringan mesdermal dan bagian dalam adalah ektderm. Krin merupakan membran yang terdiri dari lapisan luar sinsisitr%blas dan lapisan dalam sittr%blas (enn! "##7).
Selaput ketuban pecah karena hilangnya elastisitas pada daerah tepi rbekan selaput ketuban. 5ilangnya elastisitas selaput ketuban ini berkaitan dengan penipisan jaringan klagen leh in%eksi atau rendahya kadar klagen. Klagen pada selaput ketuban terdapat pada amnin di daerah lapisan kmpakta! %ibrblast serta pada krin di daerah lapisan kutikuler dan tr%blas dimana sebagian besar jaringan klagen terdapat pada lapisan penunjang (ercer! "##3). Pecahnya selaput ketuban intrapartum disebabkan melemahnya ketegangan selaput ketuban akibat kntraksi uterus dan regangan yang berulangulang. Selaput ketuban yang mengalami ruptur dini lebih menggambarkan adanya gambaran %kal abnrmal dari melemahnya ketegangan selaput ketuban. Di sekitar selaput yang pecah tampak gambaran berupa daerah yang dibatasi leh mr%lgi sel yang berubah secara ekstrim disertai edema dan gangguan jaringan ikat klagen di dalam lapisan kmpakta! %ibrblast dan spngisa. Kekuatan selaput ketuban ditentukan leh keseimbangan sintesa dan degradasi matriks ekstraseluler. Bila terjadi perubahan di dalam selaput ketuban! seperti penurunan kandungan klagen! perubahan sruktur klagen dan peningkatan akti8itas klagenlitik maka terjadilah KPD (enn! "##7). atriks etallprtein (P) dihasilkan leh berbagai macam sel yang menghidrlisa minimal satu kmpnen matriks ekstraseluler. Sedangkan jaringan Penghambat atriks etallprtein (P) membentuk kmpleks stkimetri yang menghambat akti8itas
prtelitik. Degradasi klagen yang terjadi diperantarai leh P dan dihambat leh P serta penghambat prtease. Keutuhan selaput ketuban terjadi karena kmbinasi dari akti8itas P yang rendah dan knsentrasi P$ yang relati% lebih tinggi. ikrrganisme penyebab in%eksi akan membentuk en@im prtease disertai respn im%lamasi dari hst terhadap
bakteri
sehingga
mempengaruhi
keseimbangan
P
dan
P yang
menyebabkan melemahnya ketegangan selaput ketuban dan pecahnya selaput ketuban (ee! "##$- enn! "##7). E. K/*3+,* 0da dua e%ek dari ketuban pecah dini yaitu pertama in%eksi karena dengan tidak adanya
selaput ketuban yang nrmal bisa menjadi pathgen yang akan membahayakan pada ibu maupun janinnya! kedua ialah prematuritas karena KPD sering terjadi pada kehamilan kurang bulan (anuaba! "#$#). Kejadian Ketuban Pecah Dini dapat menimbulkan beberapa masalah bagi ibu maupun janin! misalnya pada ibu dapat menyebabkan infeksi puerperalisAmasa ni%as! dry labour Apartus lama! dapat pula menimbulkan pendarahan pst partum! mrbiditas dan mrtalitas maternal! bahkan kematian. &esik kecacatan dan kematian janin juga tinggi pada kejadian Ketuban Pecah Dini preterm. Hipoplasia paru merupakan kmplikasi %atal yang terjadi pada Ketuban Pecah Dini preterm. Kejadiannya mencapai hampir $##1 apabila Ketuban Pecah Dini preterm ini terjadi pada usia kehamilan kurang dari "3 minggu (unningham! "##2). Semua ibu hamil dengan Ketuban Pecah Dini sebaiknya die8aluasi untuk kemungkinan terjadinya in%eksi dan koriamnionitis (radang pada korion dan amnion). Selain itu terjadinya risik prolaps atau keluarnya tali pusat dapat terjadi pada Ketuban Pecah Dini (iu! "##*). enurut Sarwn Prawirhardj ("##*)! kmplikasi yang dapat terjadi pada ketuban pecah dini antara lain 9 $. Persalinan premature Stelah ketuban pecah biasanya segera disusul leh persalinanA peride laten tergantung umur kehamilan. Pada kehamilan aterm 6#1 terjadi dalam "4 jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan antara "*34 minggu ,#1 persalinan dalam "4 jam. Pada kehamilan kurang dari "2 minggu persalinan terjadi dalam $ minggu. ". /n%eksi &isik ibu dan anak meningkat pada KPD. Pada ibu terjadi kriamninitis. Pada bayi dapat terjadi septicemia! pneumnia! m%alitis. mumnya terjadi kriamninitis
sebelum janin terin%eksi. Pada KPD premature! in%eksi lebih sering daripada aterm. Secara umum insidensi in%eksi sekunder pada KPD meningkat sebanding dengan lamanya peride laten 3. 5ipksia dan as%iksia Dengan pecahnya ketuban terjadi lighidramnin yang menekan tali pusat hingga terjadi as%iksia atau hipksia.
F. P'&,*,
8agina! jika tidak ada dapat dicba dengan gerakan sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien batuk atau mengedan. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (itra@in test) merah menjadi biru! membantu dalam menentukan jumlah cairan ketuban dan usia kehamilan! kelainan janin. 2. 0 (leuksit estrase). euksit darah C $,.###Amm3. anin yang mengalami tekhikardi! mungkin mengalami in%eksi intrauterin. 4.
H. P%&++/+3,+&++& 1. Konservatif a. &awat di rumah sakit b. Berikan antibitika (ampisilin 4 E ,## mg atau entrmisin bila tak tahan ampisilin)
dan metrnida@l " E ,## mg selama 7 hari.
c. ika umur kehamilan F 3"34 minggu! dirawat selama air ketuban masih keluar! atau sampai air ketuban tidak keluar lagi. d. ika usia kehamilan 3"37 minggu! belum inpartu! tidak ada in%eksi! tes basa negati% beri deksametasn! bser8asi tandatanda in%eksi! dan kesejahteraan janin! terminasi pada kehamilan 37 minggu. e. ika usia kehamilan 3"37 minggu! sudah inpartu! tidak ada in%eksi! berikan tklitik (salbutaml)! deksametasn! dan induksi sesudah "4 jam. %. ika usia kehamilan 3"37 minggu! ada in%eksi! beri antibitik dan lakukan induksi. g. ilai tandatanda in%eksi (suhu! leksit! tandatanda in%eksi intrauteri) h. Pada usia kehamilan 3"34 minggu berikan sterid untuk memacu kematangan paru janin! dan kalau memungkinkan periksa kadar lesitinm dan spingmielin tiap minggu. Dsis betametasn $" mg sehari dsis tunggal selama " hari! deksametasn / , mg setiap 2 jam sebanyak 4 kali. 2. Aktif a. Kehamilan C 37 minggu! induksi dengan ksitsin! bila gagal seksi sesarea. Dapat pula diberikan misprst ", Gg ,# Gg intra8aginal tiap 2 jam maksimal 4 kali. b. Bila ada tandatanda in%eksi berikan antibitika dsis tinggi! dan persalinan diakhiri. 1) Bila skr pel8ik F ,! lakukan pematangan ser8iks! kemudian induksi. ika tidak berhasil! akhiri persalinan dengan seksi sesarea. 2) Bila skr pel8ik C ,! induksi persalinan! partus per8agina m (Sarwn P!. "##6).
DAFTAR PUSTAKA
Prawirhardj! Sarwn. "##*. /lmu Kebidanan. akarta 9 P<. Bina Pustaka Prawirhardj! Sarwn. "##6. Buku 0cuan asinal Pelayanan Kesehatan aternal Dan enatal. akarta 9 P<. Bina Pustaka Kementerian Kesehatan &epublik /ndnesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan /bu di =asilitas Kesehatan Dasar dan &ujukan! edisi $ akarta- "#$3. www.ejurnal.cm www.scribd.cm jurnal.unimus.ac.id jurnalpltekkesdenpasar.ac.id jurnalusu.ac.id www.edutenagakesehatan.rg repsitry.usu.ac.id www.pps.unud.ac.id jurnal.unair.ac.id