Laporan Pendahuluan Hydrocephalus A. Pengertian Hydrocephalus Pengertian Hydrocephalus Hydrocephalus
adal adalah ah
kead keadaa aan n
pato patolo logi gi
otak otak
yang ang
meng mengak akib ibat atka kan n
bertambahnya cairan serebrospinalis (CSS) dengan tekanan intrakarnial yang meni mening nggi gi
sehi sehing ngga ga
terd terdap apat at
pele peleba bara ran n
ruan ruanga gan n
tem tempat pat
meng mengal alir irny nyaa
CSS. CSS.
Hydrocephalus Kongenital Kongenital umumnya terjadi terjadi sekunder sekunder akibat malormasi malormasi susunan susunan sara pusat atau stenosis a!uaduktus. Hydrocephalus a!uaduktus. Hydrocephalus biasanya biasanya timbul selama periode neonatus atau pada a"al masa bayi. Harus dibedakan dengan pengumpulan cairan lokal tanpa tekanan intrakarnial yang meninggi seperti pada kista porenseali atau pelebaran ruangan CSS akibat tertimbunnya CSS yang menempati ruangan# sesudah terjadiny terjadinyaa atroi atroi otak. Hydrocephalus otak. Hydrocephalus yang yang tampak jelas dengan tanda $ tanda klinis yang khas disebut hydrocephalus yang hydrocephalus yang manies. Sementara itu# hydrocephalus dengan hydrocephalus dengan ukuran kepala yang normal disebut sebagai hydrocephalus yang hydrocephalus yang tersembunyi. %ikenal Hydrocephalus Kongenital dan Hydrocephalus dan Hydrocephalus Akuisita Akuisita..
&. Anatomi dan 'isiologi uangan CSS mulai terbentuk terbentuk pada minggu minggu kelima kelima masa embrio# terdiri terdiri dari sistem sistem entrik entrikel# el# sistem sistem magna magna pada pada dasar dasar otak otak dan ruangan ruangan subara subarakno knoid id yang yang meliputi seluruh susunan syara. CSS yang dibentuk dalam sistem entrikel oleh pleksus koroidalis kembali ke dalam peredaran darah melalui kapiler dalam piamater dan araknoid yang meliputi seluruh susunan syara pusat (SSP). Hubungan antara sistem entrikel dan ruang subaraknoid adalah melalui oramen *agendie di median dan oramen Luschka di sebelah lateral entrikel +,. Aliran CSS yang normal ialah dari dari entrik entrikel el latera lateralis lis melalu melaluii orame oramen n *onroi *onroi ke entrik entrikel el +++# +++# dari dari tempat tempat ini melalui saluran yang sempit akuaduktus Sylii ke entrikel +, dan melalui oramen Luscha dan *agendie ke dalam ruang subaranoid melalui sisterna magna. Penutupan sisterna basalis menyebabkan gangguan kecepatan resorpsi CSS oleh sistem kapiler
C. -tiologi Kasus hydrocephalus terjadi per /.000 kelahiran. Kondisi ini bisa dideteksi sejak masih dalam kandungan (Congenital (Congenital Hydrocephalus) Hydrocephalus) sehingga tindakan lanjut dari kondisi ini sudah bisa disiapkan sejak sebelum persalinan. Hydrocephalus persalinan. Hydrocephalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem entrikel dan tempat absorpsi dalam ruang subarachnoid. Akibat penyumbatan terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya. Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah1 /. Kelainan ba"aan a. Stenosis aquaduktus sylvii Adalah penyumbatan penyumbatan aliran aliran CSS pada tingkat saluran saluran air dari sylvii dari sylvii (antara entrikel ketiga dan keempat di otak). *erupakan penyebab yang terbanyak pada hydrocephalus bayi hydrocephalus bayi dan anak (203405). Akuaduktus dapat merupakan saluran buntu sama sekali atau abnormal lebih sempit dari biasa. 6mumnya gejala hydrocephalus terlihat sejak lahir atau progresi dengan cepat pada bulan3bulan pertama setelah lahir. Steno enosis
aquadu aduktus juga
merupakan
penyebab
yang
sangat
umum
dari
hydrocephalus kongenital. %engan kejadian hydrocephalus 7 sampai /0 per /0.000 kelahiran hidup# stenosis aquaduktus menyumbang sekitar 05 dari kasus hydrocephalus. b. Spina bifida dan kranium bifida Hydrocephalus pada kelainan ini biasanya berhubungan dengan sindrom Arnold3Chiari akibat tertariknya medula spinalis dengan medula oblongata dan serebelum letaknya lebih rendah dan menutupi oramen magnum sehingga terjadi penyumbatan sebagian atau total. Kasus hydrocephalus karena spina bifida terjadi pada 0 $ 70 per /0.000 kelahiran hidup c. Sindrom Dandy-Walker Dandy-Walker juga merupakan penyebab penting Hydrocephalus Kongenital # meskipun terjadi lebih jarang. *erupakan atresia kongenital oramen Luschka dan *agendie dengan akibat Hydrocephalus bstruktif dengan pelebaran sistem entrikel terutama entrikel +, yang dapat sedemikian besarnya hingga merupakan suatu kista yang besar di daerah osa posterior. Sindrom tersebut terjadi pada sekitar / per 80.000 kelahiran hidup. *eskipun cacat yang hadir pada saat lahir# hydrocephalus tidak selalu hadir dalam periode neonatal. Sekitar 905 dari semua Dandy-Walker akan di diagnosis pada usia satu tahun# meskipun beberapa diagnosa mungkin tertunda hingga remaja atau de"asa. d. Kista araknoid %apat terjadi kongenital tetapi dapat juga timbul akibat trauma sekunder suatu hematoma. e. Anomali !embuluh Darah H ydrocephalus akibat aneurisma arterio3ena yang mengenai arteria serebralis posterior dengan ena :aleni atau sinus transersus dengan akibat obstruksi akuaduktus.
. +neksi +neksi pada selaput meningen dapat menimbulkan perlekatan meningen sehingga dapat terjadi obliterasi ruang subarachnoid. Pelebaran entrikel pada ase akut meningitis purulenta terjadi bila aliran CSS terganggu oleh obstruksi mekanik eksudat purulenta di a!uaduktus silii sisterna basalis. Selain itu# ibu hamil sering menderita beberapa ineksi# ineksi ini dapat berpengaruh pada perkembangan normal otak bayi. Seperti1 a. C*, (Cytomegaloirus) *erupakan irus yang mengineksi lebih dari 705 orang de"asa Amerika pada saat mereka berusia ;0 tahun.
mengalirkan CSS melalui saluran buatan atau pirau. Pada anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan entrikel +, atau akuaduktus sylii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari serebelum# sedangkan penyumbatan bagian depan entrikel +++ biasanya disebabkan suatu kranioaringioma. ;. Perdarahan =elah banyak dibuktikan bah"a perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak# dapat menyebabkan ibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak# selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri./0 *eskipun banyak ditemukan pada bayi dan anak# sebenarnya hydrocephalus juga bisa terjadi pada de"asa. Hanya saja# pada bayi gejala klinisnya tampak lebih jelas# sehingga lebih mudah dideteksi dan didiagnosis. Hal ini dikarenakan pada bayi ubun3ubunnya masih terbuka# sehingga adanya penumpukan cairan otak dapat dikompensasi dengan melebarnya tulang3tulang tengkorak. =erlihat pembesaran diameter kepala yang makin lama makin membesar seiring bertambahnya tumpukan CSS. Sedangkan pada orang de"asa# tulang tengkorak tidak lagi mampu melebar. Akibatnya berapapun banyaknya CSS yang tertumpuk# tidak akan mampu menambah besar diameter kepala
%. -pidemiologi Hydrocephalus internus atau penumpukan cairan serebrospinalis yang berlebihan dalam entrikel otak dengan akibat pembesaran kranium# terjadi pada satu diantara .000 janin dan merupakan /5 diantara malormasi berat yang ditemukan pada "aktu lahir. Cacat yang sering terjadi bersamaan adalah spina biida yang ditemukan pada sepertiga kasus. Seringkali lingkaran kepala melampaui 70 cm# dan terkadang mencapai 90 cm. ,olume cairan biasanya antara 700 dan /700 ml# tetapi dapat mencapai 7 liter. Presentasi sungsang ditemukan pada sepertiga kasus. &iasanya mengakibatkan distosia yang berat. Pada umumnya# kejadian hydrocephalus sama pada laki3laki dan perempuan. Hydrocephalus di masa de"asa me"akili sekitar ;05 dari total kasus hydrocephalus. %alam sebuah penelitian (/429 3 /4>2) yang berbasis rumah sakit di Amerika Serikat dengan total />;.000 kelahiran# peneliti menemukan
kejadian hydrocephalus ba"aan sebesar 2#2 kasus per /0.000 kelahiran. =idak ada perbedaan yang signiikan dalam insiden antara kulit putih dan kulit hitam. Hydrocephalus dapat terdeteksi selama pemeriksaan 6S:. aeley (/4>8) dan Cit ?asa (/498) di +nggris melaporkan bah"a insidensi Hydrocephalus Kongenital sebesar 73/0#9 pada setiap /0.000 kelahiran dan //53 ;85 disebabkan oleh stenosis a!ueductus serebri. *enurut Harsoso (/442)# Hydrocephalus &nfantil ditemukan ;25 diantaranya adalah akibat abnormalitas perkembangan otak# 705 karena perdarahan subaraknoid dan meningitis# dan kurang dari ;5 akibat tumor ossa posterior. +nsiden Hydrocephalus di +ndonesia mencapai /0 per /.000 kelahiran
-. 'aktor $ 'aktor yang *empengaruhi &erikut ini adalah hal $ hal yang mempengaruhi terjadinya hydrocephalus1 a. Lahir prematur# bayi yang lahir prematur memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami perdarahan intraentricular (perdarahan dalam entrikel otak)# yang dapat menyebabkan hydrocephalus" b. *asalah ineksi pada rahim selama kehamilan dapat meningkatkan risiko hydrocephalus pada bayi berkembang. Akibat ineksi dapat timbul perlekatan meningen. secara patologis terlihat penebalan jaringan piameter dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain# penyebab ineksi adalah toksoplasmosis. c. *asalah dengan perkembangan janin seperti penutupan yang tidak lengkap dari kolom tulang belakang. &eberapa cacat ba"aan mungkin tidak terdeteksi saat lahir# tetapi peningkatan risiko hydrocephalus akan tampak saat usia bayi lebih tua (masih masa anak 3 anak). d. Lesi dan tumor sumsum tulang belakang atau otak. Pada anak yang menyebabkan penyumbatan entrikel +, @ akuaduktus sylii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari cerebelum# penyumbatan bagian depan entrikel +++ disebabkan kranioaringioma. Hydrocephalus &nfantil # ;5 adalah karena tumor ossa osterior. e. +neksi pada sistem sara.
. Perdarahan di otak. Hydrocephalus &nfantil # 705 adalah karena perdarahan dan meningitis. g. *emiliki cedera kepala berat.
'. Klasiikasi Hydrocephalus Klasiikasi hydrocephalus berdasarkan 1 /. :ambaran Klinis a. Hydrocephalus yang manies (overt hydrocephalus) merupakan hydrocephalus yang tampak jelas dengan tanda $ tanda klinis yang khas. b.
Hydrocephalus
yang
tersembunyi
(occult
hydrocephalus)
merupakan
hydrocephalus dengan ukuran kepala yang normal. . aktu pembentukan a" Hydrocephalus Kongenital merupakan hydrocephalus yang terjadi pada neonatus atau yang berkembang selama intrauterine. b" Hydrocephalus &nfantil merupakan hydrocephalus yang terjadi karena cedera kepala selama proses kelahiran. c" Hydrocephalus Akuisita merupakan hydrocephalus yang terjadi selama masa neonatus atau disebabkan oleh aktor $ aktor lain setelah masa neonatus. 8. Proses terbentuknya a" Hydrocephalus Akut adalah hydrocephalus yang terjadi secara mendadak sebagai akibat obstruksi atau gangguan absorbsi CSS. b" Hydrocephalus Kronik adalah hydrocephalus yang terjadi setelah aliran serebrospinal mengalami obstruksi beberapa minggu atau bulan atau tahun. c" Hydrocephalus Subakut adalah hydrocephalus yang terjadi diantara "aktu hydrocephalus akut dan kronik.
;. Sirkulasi cairan serebrospinal a" Hydrocephalus Komunikans adalah hydrocephalus yang memperlihatkan adanya hubungan antara CSS system entrikulus dan CSS dari ruang subaraknoid. b" Hydrocephalus non - Komunikans berarti terdapat hambatan sirkulasi cairan serebrospinal dalam sistem entrikel sendiri.
:. :ambaran Klinis :ambaran klinik hydrocephalus dipengaruhi oleh umur penderita# penyebab# dan lokasi obstruksi. /. Beonatus :ejala hydrocephalus yang paling umum dijumpai pada neonatus adalah iritabilitas. Sering kali anak tidak mau makan dan minum# terkadang kesadaran menurun ke arah letargi# muntah. Pada masa neonates gejala lainnya belum tampak# sehingga apabila dijumpai gejala tersebut# perlu dicurigai adanya kemungkinan hydrocephalus" %engan demikian dapat dilakukan pemantauan secara teratur dan sistematik. Pada anak di ba"ah 2 tahun# termasuk neonatus# akan tampak pembesaran kepala karena sutura belum menutup secara sempurna. Pembesaran kepala ini harus dipantau dari "aktu ke "aktu# dengan mengukur lingkar kepala. 'ontanela anterior tampak menonjol# pada palpasi terasa tegang dan padat. Pemeriksaan ontanela ini harus dalam situasi yang santai# tenang# dan penderita dalam posisi berdiri atau duduk tegak. =idak ditemukannya ontanela yang menonjol bukan berarti bah"a tidak ada hydrocephalus" Pada umur / tahun# ontanela anterior sudah menutup atau oleh karena rongga tengkorak yang melebar maka tekanan intrakranial secara relati akan mengalami dekompresi. ,ena di kulit kepala dapat sangat menonjol# terutama apabila bayi menangis. Peningkatan tekanan intrakranial akan mendesak darah ena dari alur normal di basis otak menuju ke sistem kolateral dan saluran $ saluran yang tidak mempunyai klep. *ata penderita hydrocephalus memperlihatkan gambaran yang khas# sklera yang ber"arna putih akan tampak di atas iris. Paralisis nerus abdusens# yang sebenarnya tidak menunjukkan lokasi lesi# sering dijumpai pada anak yang
berumur lebih tua dan pada de"asa. =erlihat adanya nistagmus dan strabismus. Pada hydrocephalus yang sudah lanjut dapat terjadi edema papil atau atroi papil. =idak adanya pulsasi ena retina merupakan tanda a"al hipertensi intrakranial yang khas. . %e"asa :ejala yang paling sering dijumpai adalah nyeri kepala. Sementara itu# gangguan isus# gangguan motorik@berjalan# dan kejang terjadi pada /@8 kasus hydrocephalus pada usia de"asa. Pemeriksaan neurologik pada umumnya tidak menunjukkan kelainan# kecuali adanya edema papil dan paralisis nerus abdusens.
H. 'isiologi cairan serebrospinal a. Pembentukan CS' Bormal CS' diproduksi 0#87 ml @ menit atau 700 ml @ hari dengan demikian CS' di perbaharui setiap 9 jam. Pada anak dengan hidrosealus# produksi CS' ternyata berkurang 0# 80 @ menit. CS' di bentuk oleh PPAD /.
PleEus choroideus (yang merupakan bagian terbesar
.
Parenchym otak
8.
Arachnoid
b. Sirkulasi CS' *elalui pemeriksaan radio isotop# ternyata CS' mengalir dari tempat pembentuknya ke tempat ke tempat absorpsinya. CS' mengalir dari ++ entrikel lateralis melalui sepasang oramen *onro ke dalam entrikel +++# dari sini melalui a!uaductus Sylius menuju entrikel +,. *elalui satu pasang oramen Lusckha CS' mengalir cerebello pontine dan cisterna prepontis. Cairan yang keluar dari oramen *agindie menuju cisterna magna. %ari sini mengalir kesuperior dalam rongga subarachnoid spinalis dan ke cranial menuju cisterna inra tentorial.*elalui cisterna di supratentorial dan kedua hemisere corteE cerebri. Sirkulasi berakhir di sinus %oramatis di mana terjadi absorbsi melalui illi arachnoid.
+. Patoisiologi
oramina di luar pada entrikel +,. ,entrikel ke +, melebar dan ossae posterior menonjol memenuhi sebagian besar ruang diba"ah tentorium. Klein dengan type hidrosephalus diatas akan mengalami pembesaran cerebrum yang secara simetris dan "ajahnya tampak kecil secara disproporsional. Pada orang yang lebih tua# sutura cranial telah menutup sehingga membatasi ekspansi masa otak# sebagai akibatnya menujukkan gejala 1 Kenailkan +CP sebelum entrikjel cerebral menjadi sangat membesar. Kerusakan dalam absorbsi dan sirkulasi CS' pada hidrosephalus tidak komplit. CS' melebihi kapasitas normal sistim entrikel tiap 2 $ 9 jam dan ketiadaan absorbsi total akan menyebabkankematian. Pada pelebaran entrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal yang pada didning rongga memungkinkan kenaikan absorpsi.
<. Pencegahan /. Pencegahan Primer Pencegahan primer adalah upaya memodiikasi aktor risiko atau mencegah berkembangnya aktor risiko# sebelum dimulainya perubahan patologis# dilakukan pada tahap suseptibel dan induksi penyakit# dengan tujuan mencegah atau menunda terjadinya kasus baru penyakit. Pada kasus hydrocephalus pencegahan dapat dilakukan dengan1 a. Pada kehamilan pera"atan prenatal yang teratur secara signiikan dapat mengurangi risiko memiliki bayi prematur# yang mengurangi risiko bayi mengalami hydrocephalus" b. 6ntuk penyakit ineksi# setiap indiidu hendaknya memiliki semua aksinasi dan melakukan pengulangan aksinasi yang direkomendasikan. c. *eningitis merupakan salah satu penyebab terjadinya hydrocephalus. 6ntuk itu perlu dilakukan penyuluhan tentang pentingnya aksin meningitis bagi orang $ orang yang berisiko menderita meningitis. ,aksinasi dianjurkan untuk indiidu
yang berpergian ke luar negeri# orang dengan gangguan sistem imun dan pasien yang menderita gangguan limpa. d. *encegah cedera kepala.
. Pencegahan Sekunder a. %iagnosis Hydrocephalus merupakan salah satu dari kelainan kongenital. 6ntuk me"aspadai adanya kelainan kongenital maka diperlukan pemeriksaan isik# radiologik# dan laboratorium untuk menegakkan diagnosa kelainan kongenital setelah bayi lahir. %isamping itu# dengan kemajuan teknologi kedokteran suatu kelainan kongenital kemungkinan telah diketahui selama kehidupan janin seperti adanya diagnosa prenatal atau antenatal. Pada hydrocephalus' diagnosa biasanya mudah dibuat secara klinis. Pada anak yang lebih besar kemungkinan hydrocephalus diduga bila terdapat gejala dan tanda tekanan intrakranial yang meninggi. =indakan yang dapat membantu
dalam menegakkan diagnosis
ialah
transluminasi
kepala#
ultrasonogai kepala bila ubun3ubun besar belum menutup# oto ontgen kepala dan tomograi komputer (C=
Scan). Pemeriksaan
untuk menentukan
lokalisasi
penyumbatan ialah dengan menyuntikkan Fat "arna PSP ke dalam entrikel lateralis dan menampung pengeluarannya dari ungsi lumbal untuk mengetahui penyumbatan ruang subaraknoid. Sebelum melakukan uji PSP entrikel ini# dilakukan dahulu uji PSP ginjal untuk menentukan ungsi ginjal. ,entrikulograi dapat dilakukan untuk melengkapi pemeriksaan. Bamun dengan adanya pemeriksaan C= Scan kepala# uji PSP ini tidak dikerjakan lagi. b. Pengobatan Penanganan hydrocephalus telah semakin baik dalam tahun3tahun terakhir ini# tetapi terus menghadapi banyak persoalan. +dealnya bertujuan memulihkan keseimbangan antara produksi dan resorpsi CS'. &eberapa cara dalam pengobatan hydrocephalus yaitu1
/. =erapi *edikamentosa Hydrocephalus dengan progresiitas rendah dan tanpa obstruksi pada umumnya tidak memerlukan tindakan operasi. %apat diberi asetaFolamid dengan dosis 7370 mg@kg &&. AsetaFolamid dalam dosis ;03>7 mg@kg ; jam mengurangi sekitar sepertiga produksi CS'# dan terkadang eekti p ada hydrocephalus ringan yang berkembang lambat. Pada keadaan akut dapat diberikan manitol. %iuretika dan kortikosteroid dapat diberikan# meskipun hasilnya kurang memuaskan. . Gperasi Gperasi berupa upaya menghubungkan entrikulus otak dengan rongga peritoneal# yang disebut entriculo3peritoneal shunt. =indakan ini pada umumnya ditujukan untuk hydrocephalus non3komunikans dan hydrocephalus yang progresi. Setiap
tindakan
pemirauan
(shunting)
memerlukan
pemantauan
yang
berkesinambungan oleh dokter spesialis bedah sara. Pada Hydrocephalus bstruktif # tempat obstruksi terkadang dapat dipintas (bypass). Pada operasi =orkildsen dibuat pintas stenosis akuaduktus menggunakan tabung plastik yang menghubungkan tabung plastik yang menghubungkan / entrikel lateralis dengan sistem magna dan ruang subaraknoid medula spinalisD operasi tidak berhasil pada bayi karena ruanganruangan ini belum berkembang dengan baik.
8. Pencegahan =ersier Pencegahan tersier adalah upaya pencegahan progresi penyakit ke arah berbagai akibat penyakit yang lebih buruk# dengan tujuan memperbaiki kualitas hidup pasien. Pada penderita hydrocephalus pencegahan tersier yang dapat dilakukan yaitu dengan pemeliharaan luka kulit terhadap kontaminasi ineksi dan pemantauan kelancaran dan ungsi alat shunt yang dipasang. =indakan ini dilakukan pada periode pasca operasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi shunt seperti ineksi# kegagalan mekanis# dan kegagalan ungsional yang disebabkan oleh jumlah aliran yang tidak adekuat.
+neksi pada shunt meningkatkan resiko akan kerusakan intelektual# lokulasi entrikel dan bahkan kematian. Kegagalan mekanis mencakup komplikasikomplikasi seperti1 oklusi aliran di dalam shunt (proksimal# katup atau bagian distal)# diskoneksi atau putusnya shunt # migrasi dari tempat semula# tempat pemasangan yang tidak tepat. Kegagalan ungsional dapat berupa drainase yang berlebihan atau malah kurang lancarnya drainase. %rainase yang terlalu banyak dapat menimbulkan komplikasi lanjut seperti terjadinya eusi subdural# kraniosinostosis# lokulasi entrikel# hipotensi ortostatik.
K. Penatalaksanaan *edis /. Pencegahan Pencegahan untuk mencegah timbulnya kelainan genetik perlu dilakukan penyuluhan genetik# penerangan keluarga berencana serta menghindari perka"inan antar keluarga dekat. Proses persalinan@kelahiran diusahakan dalam batas3batas isiologik untuk menghindari trauma kepala bayi. =indakan pembedahan Caesar suatu saat lebih dipilih dari pada menanggung resiko cedera kepala bayi se"aktu lahir. . =erapi *edikamentosa Hidrosealus dengan progresiitas rendah dan tanpa obstruksi pada umumnya tidak memerlukan tindakan operasi. %apat diberi asetaFolamid dengan dosis 7 $ 70 mg@kg &&. Pada keadaan akut dapat diberikan menitol. %iuretika dan kortikosteroid dapat diberikan meskipun hasilnya kurang memuaskan. Pembarian diamoE atau urocemide juga dapat diberikan. =anpa pengobatan pada kasus didapatI dapat sembuh spontan J ;0 $ 70 5 kasus. 8. Pembedahan 1 =ujuannya untuk memperbaiki tempat produksi LCS dengan tempat absorbsi. *isalnya Cysternostomy pada stenosis a!uadustus. %engan pembedahan juga dapat mengeluarkan LCS kedalam rongga cranial yang disebut 1 a. ,entrikulo Peritorial Shunt b. ,entrikulo Adrial Shunt
Pemasangan shunt dilakukan untuk mengalirkan cairan serebrospinal dari entrikel otak ke atrium kanan atau ke rongga peritoneum yaitu pintasan entrikuloatrial atau entrikuloperitonial. Pintasan terbuat dari bahan silikon khusus# yang tidak menimbulkan reaksi radang atau penolakan# sehingga dapat ditinggalkan di dalam tubuh untuk selamanya. Penyulit terjadi pada ;03705# terutama berupa ineksi# obstruksi# atau dislokasi. ;. =erapi Pada dasarnya ada 8 prinsip dalam pengobatan hidrosealus# yaitu 1 a) mengurangi produksi CSS b) *empengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsi c) Pengeluaran likuor ( CSS ) kedalam organ ekstrakranial.
Penanganan hidrosealus juga dapat dibagi menjadi 1 /.
Penanganan sementara =erapi konserati
medikamentosa
ditujukan untuk
membatasi
eolusi
hidrosealus melalui upaya mengurangi sekresi cairan dari pleksus khoroid atau upaya meningkatkan resorbsinya. .
Penanganan alternati ( selain shunting ) *isalnya 1 pengontrolan kasus yang mengalami intoksikasi itamin A# reseksi radikal lesi massa yang mengganggu aliran likuor atau perbaikan suatu malormasi. saat ini cara terbaik untuk malakukan perorasi dasar entrikel dasar entrikel +++ adalah dengan teknik bedah endoskopik.
8.
Gperasi pemasangan pintas ( shunting ) Gperasi pintas bertujuan mambuat saluran baru antara aliran likuor dengan kaitas drainase. pada anak3anak lokasi drainase yang terpilih adalah rongga peritoneum. baisanya cairan ceebrospinalis didrainase dari entrikel# namun kadang ada hidrosealus komunikans ada yang didrain rongga subarakhnoid lumbar. Ada hal yang perlu diperhatikan pada periode pasca operasi# yaitu pemeliharaan luka kulit terhadap kontaminasi ineksi dan pemantauan.
kelancaran dan ungsi alat shunt yang dipasang. ineksi pada shunt meningkatkan resiko akan kerusakan intelektual# lokulasi entrikel dan bahkan kematian.
L. Komplikasi /. Peningkatan tekanan intrakranial . Kerusakan otak 8. +neksi1 septikemia# endokarditis# ineksi luka# neritis# meningitis# entrikulitis# abses otak. ;. Shunt tidak berungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik. 7. Hematomi subdural# peritonitis# perporasi organ dalam rongga abdomen# istula# hernia# dan ileus. 2. Kematian
*. Pemeriksaan Penunjang /. Pemeriksaan isik1 Pengukuran lingkaran kepala secara berkala. Pengukuran ini penting untuk melihat pembesaran kepala yang progresi atau lebih dari normal . Pemeriksaan cairan serebrospinal1 Analisa cairan serebrospinal pada hidrosealus akibat perdarahan atau meningitis untuk mengetahui kadar protein dan menyingkirkan kemungkinan ada ineksi sisa 8. Pemeriksaan radiologi1 3 3oto kepala1 tampak kranium yang membesar atau sutura yang melebar. 3 6S: kepala1 dilakukan bila ubun3ubun besar belum menutup. 3 C= Scan kepala1 untuk mengetahui adanya pelebaran entrikel dan sekaligus mengealuasi struktur3struktur intraserebral lainnya
B. Asuhan Kepera"atan /. Path"ay
. Pengkajian Kepera"atan Anamnesa a. i"ayat penyakit @ keluhan utama *untah# gelisah nyeri kepala# lethargi# lelah apatis# penglihatan ganda# perubahan pupil# kontriksi penglihatan perier. b. i"ayat Perkembangan Kelahiran 1 prematur. Lahir dengan pertolongan# pada "aktu lahir menangis keras atau tidak. Kekejangan 1 *ulut dan perubahan tingkah laku. Apakah pernah terjatuh dengan kepala terbentur. Keluhan sakit perut.
. Pemeriksaan 'isik a. +nspeksi 1 3Anak dapat melihat keatas atau tidak. 3Pembesaran kepala. 3%ahi menonjol dan mengkilat. Sertas pembuluh dara terlihat jelas. b. Palpasi 36kur lingkar kepala 1 Kepala semakin membesar. 3 'ontanela 1 Keterlamabatan penutupan ontanela anterior sehingga ontanela tegang# keras dan sedikit tinggi dari permukaan tengkorak. c. Pemeriksaan *ata 3 Akomodasi. 3 :erakan bola mata. 3Luas lapang pandang 3Konergensi. 3%idapatkan hasil 1 alis mata dan bulu mata keatas# tidak bisa melihat keatas. 3Stabismus# nysta!mus# atropi optic.
8.
Gbserasi =anda3=anda ,ital %idapatkan data $ data sebagai berikut 1 3 3 3
;.
Peningkatan sistole tekanan darah. Penurunan nadi @ &radicardia. Peningkatan rek"ensi pernapasan.
%iagnosa Klinis =ransimulasi kepala bayi yang akan menunjukkan tahap dan lokalisasi dari
pengumpulan cairan banormal. ( =ranssimulasi terang )# Gpthalmoscopy 1 -dema Pupil. C= Scan *emperlihatkan (non $ inasie) type hidrocephalus dengan nalisisi komputer. adiologi 1 %itemukan Pelebaran sutura# erosi tulang intra cranial.
8.%iagnosa Kepera"atan a. isiko ketidakeektian perusi jaringan otak berhubungan dengan peningkatan tekanan intracranial b. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan deng an deisiensi stimulasi c. esiko cedera aktor resiko peningkatan =+K d. isiko kerusakan integritas kulit aktor resiko paralisis
;. +nterensi %iagnosa isiko
Kriteria Hasil
+nterensi
ketidakeektian BGC1
perusi jaringan otak
B+C1
=issue perusion 1 celluler Beurologic *onitoring Kriteria hasil 1
/.
a.
itme jantung
bentuk# kesimetrisan dan
b.
C= ( detik)
reaksi dari pupil
c. =idak
terdapat gejala .
*onitor
ukuran#
*onitor penurunan
tekanan intrakranial1 pupil kesadaran pasien anisokor# muntah proyekti# 8. sakit kepala berat (7) d.
:lasco"
Coma Scale (:CS)
Pucat# kulit dingin ;.
(Bormal
*onitor
*onitor
tanda3
ekstremitas tanda ital 1 tekanan darah#
hangat kering merah)
nadi# # suhu 7.
*onitor
gejalan
tekanan intracranial
Keterlambatan
BGC1
B+C1
pertumbuhan
dan :ro"th and %eelopment# Peningkatan
perkembangan
%elayed
perkembangan anak
Kriteria Hasil1
/. Kaji aktor penyebab
%einisi1
/. Anak berungsi optimal gangguan
penyimpangan@kelainan
sesuai tingkatannya
dari aturan kelompok usia
.
keluarga
mampu
dan
perkembangan
anak anak . identiikasi dan gunakan
menggunakan sumbe pendidikan untuk
koping terhadap tantangan memasilitasi karena ketidakmampuan
adanya perkembangan anak yang optimal 8. berikan pera"atan yang konsisten ;. tingkatkan komunikasi erbal dan stimulasi taktil 7.
berikan
instruksi
berulang dan sederhana
esiko cidera
BGC1 isk Control
B+C1
%einisi1
Kriteria Hasil1
-nironment *anagement
&eresiko cidera
mengalami /. sebagai
klien
terbebas
dari (*anajemen Lingkungan)
akibat cidera
/.
Sediakan
lingkungan
kondisi lingkungan yang . menggunakan asilitas yang aman untuk pasien berinteraksi
dengan kesehatan yang ada
sumber adapti dan sumber 8. deensie indiidu
mampu
. identiikasi kebutuhan
mengenali keamanan pasien# sesuai
perubahan status kesehatan dengan kondisi isik 8.
menghindarkan
lingkungan
yang
berbahaya ;.
memasang
side
rail
tempat tidur 7. menganjurkan keluarga untuk menemani pasien esiko +ntegritas Kulit
Kerusakan BGC1
B+C1
=issue +ntegrity1 Skin and Preassure *anagement
%einisi1 perubahan atau *ucous *embranes
/. Hindari kerutan pada
gangguan epidermis atau Kriteria Hasil1
tempat tidur
dermis
/. +ntegritas kulit yang . jaga kebersihan kulit baik bisa dipertahankan
8. mobilisasi pasien
. tidak ada luka@lesi pada ;.
monitor
kulit
kulit
adanya kemerahan
8.perusi jaringan baik
7.
oleskan
lotion
daerah yang tertekan
%A'=A P6S=AKA
dari
pada
*ualim. 0/0. Askep Hidrosealus. %iakses pada tanggal 4 http1@@mualimreFki.blogspot.com@0/0@/@askep3hydrocephalus.html
0/;
Bursalam. 007. Asuhan Kepera(atan )Ayi dan Anak *untuk pera(at dan bidan+.
007.
PatoisiologiDKonsep
klinis
iyadi. 004. Asuhan Kepera(atan pada Anak" ?ogyakarta1 :raha +lmu
proses3proses