BAB I LAPORAN PENDAHULUAN
A. Defi Defini nisi si Hipot Hipotir iroi oid d adala adalah h suat suatu u keadaa keadaan n hipom hipomet etabo aboli lik k akib akibat at defi defisi siens ensii
hormone tiroid yang dapat terjadi pada setiap umur. Hipotirod Hipotirod merupakan merupakan keadaan kurang aktifnya aktifnya kelenjar tiroid yang menyebabakan menyebabakan sekresi sekresi hormon tiroid tiroid tidak tidak terjadi terjadi atau atau mengal mengalami ami penuruna penurunan. n. Hipoti Hipotiroi roid d adalah adalah suatu suatu penyakit akibat penurunan fungsi hormon tiroid yang dikikuti tanda dan gejala yang mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Faktor penyebabnya akibat penurunan fungsi kelanjar tiroid, yang dapat terjadi kongenital atau seiring perkembangan usia. Pada kondisi hipotiroid ini dilihat dari adanya penurunan konsentrasi hormon tiroid dalam darah disebabkan peningkatan kadar TSH (Tyroid Stimulating Hormon). B. Etiolo iolog gi Etiologi dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu !. Hipo Hipoti tiro roid id prim primer er "ungkin disebabkan oleh #ongenital dari tyroid (kretinism), sintesis
hormone yang kurang baik, defisiensi iodine (prenatal dan postnatal), obat anti tiroid, tiroid, pembedahan pembedahan atau terapi terapi radioaktif radioaktif untuk hipotiroidi hipotiroidisme, sme, penyakit inflamasi kronik seperti penyakit hasimoto, amylodosis dan sar#oidosis. $. Hipo Hipoti tiro roid id seku sekund nder er Hipotiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak memadai memadai dari dari kelenja kelenjarr tiroid tiroid normal normal,, konsek%e konsek%ensi nsinya nya jumlah jumlah tiroid tiroid stimulating hormone (TSH) meningkat, ini mungkin a%al dari suatu mal fungsi dari pituitary atau hipotalamus. &ni dapat juga disebabkan oleh resistensi perifer terhadap hormone tiroid. '. Hipot Hipotir iroi oid d tert tertie ierr pusa pusatt Hipotiroid tertier dapat berkembang jika hipotalamus gagal untuk memproduksi tiroid releasing hormone (TH) dan akibatnya tidak dapat distimulasi pituitary untuk mengeluarkan TSH. &ni mungkin berhubungan dengan suatu tumor lesi destruktif lainnya diarea hipotalamus. *da dua bentuk utama dari goiter sederhana yaitu endemi# dan sporadi#. +iter endem endemi# i# prin prinsi sipny pnyaa dise disebab babkan kan oleh oleh nutri nutrisi si,, defis defisie iens nsii iodi iodine. ne. &ni &ni mengala mengalah h pada goite goiterr belt belt dengan dengan karakt karakteri eristi stik k area area geograf geografis is oleh oleh minyak dan air yang berkurang dan iodine. Spora Sporadi dik k goite goiterr tida tidak k meny menyemp empit it ke area area geogr geograf afik ik lain lain.. -ias -iasany anyaa disebabkan oleh
!
elainan genetik yang dihasilkan karena metabolisme iodine yang
salah &ngesti dari jumlah besar nutrisi goiterogen (agen produksi goiter yang menghambat produksi T/) seperti kobis, ka#ang, kedelai, buah persik, bayam, ka#ang polong, stro%bery, dan lobak. Semuanya mengandung goitogenik glikosida &ngesti dari obat goitrogen seperti thioureas (propylthira#il) tho#arbomen, (aminothia0ole, tolbutamid). C. Patofisiologi Hipotiroidisme dapat terjadi akibat pengangkatan kelenjar tiroid dan
pada pengobatan tirotoksikosis dengan *&. 1uga terjadi akibat infeksi kronis kelenjar tiroid dan atropi kelenjar tiroid yang bersifat idiopatik. Pre2alensi penderita hipotiroidisme meningkat pada usia '3453 tahun, empat kali lipat angka kejadiannya pada %anita dibandingkan pria. Hipotiroidisme #ongenital dijumpai satu orang pada empat ribu kelahiran hidup. 1ika produksi hormon tiroid tidak adekuat maka kelenjar tiroid akan berkompensasi
untuk
meningkatkan
kompensesi
untuk
meningkatkan
sekresinya sebagai sebagai respons terhadap rangsangan hormone TSH. Penurunan
sekresi
hormon
kelenjar tiroid akan menurunkan laju
metabolisme basal yang akan mempengaruhi semua system tubuh. Proses metabolik yang dipengaruhi antara lain !. Penurunan produksi asam lambung (*#lorhidria) $. Penurunan motolitas usus '. Penurunan detak jantung /. +angguan fungsi neurologi# 6. Penurunan produksi panas Penurunan hormon tiroid juga akan mengganggu metabolisme lemak dimana akan terjadi peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida sehingga klien
berpotensi
mengalami
atheros#lerosis.
*kumulasi
proteogli#ans
hidropilik di rongga pleura, #ardiak dan abdominal sebagai tanda dari mi7edema. Pembentukan erosit yang tidak optimal sebagai dampak dari menurunnya hormone tiroid memungkinkan klien mengalami anemia.
$
D. WOC Teori
8efisiensi lodium,
Penekanan prod.
disfungsi hipofisis,
H. Tiroid
disfungsi TH
TSH merangsang
(hipotiroidisme)
Terapi penggantian
+angguan metaboli#
hormone tiroid
lemak
9aju -" lambat
kelenjar tiroid untuk mensekresi
el. Tiroid a
Defisiensi
Penurunan produksi
pengetahuan
panas
dan trigliserida
gangguan nutrisi urang
membesar
Peningkatan kolestrol
!ari e"utuhan tu"uh
Peningkatan "enekan struktur dileher dan dada
a#hlorhydria
arteriosklerosis
Perubahan suhu ekurangan 2it.
tubuh hipotermi
Penurunan
-!$ dan asam folat
8isfagia gangguan
mortilitas usus
:klusi pembuluh darah
respirasi 8epresi 2entilasi
Pembentukan eritrosit
Penurunan fungsi +&
tidak optimal
otak menurun
' Perubahan suhu tubuh PembentukanPenurunan eritosit tidak hipotermi Produksi SDM anemia menurun Kekurangan vit Intoleransi B12optimal dan kelemaha produksi panas
#eti!aefetifan
Suplai darah ke jaringan
Penurunan mortilita konstipasi Penurunan usus
Produksi S8" menurun
onstipasi
hipoksia
pola napas
*nemia
Peru"ahan pola "erfiir
kelemahan
Intoleransi ati$itas
/
E. %anifestasi linis !. ulit dan rambut
#eti!aefetifan
Produksi S8" menurun
onstipasi
hipoksia
pola napas
*nemia
Peru"ahan pola "erfiir
kelemahan
Intoleransi ati$itas
/
E. %anifestasi linis !. ulit dan rambut 4 ulit kering, pe#ah4pe#ah, bersisik dan menebal 4 Pembengkakan tangan, mata dan %ajah 4 ambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk 4 Tidak tahan dingin 4 Pertumbuuhna kuku buruk, kuku menebal $. "uskuloskeletal 4 ;olume otot bertambah, glosomegali 4 ejang otot, kaku, paramitoni 4 *rtralgia dan efusi sino2ial 4 :steoporosis 4 Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda 4
penurunan reflek tendon) 4 *taksia (serebelum terkena) 4 +angguan saraf (#arfal tunnel) 4 Tuli perseptif, rasa ke#ap, pen#iuman terganggu /. ardiorespiratorik 4 -radikardi, disritmia, hipotensi 4 >urah jantung menurun, gagal jantung 4 Efusi peri#ardial (sedikit, temponade sangat jarang) 4 ardiomiopati di pembuluh. E+ menunjukan mendatarin2erse 4 Penyakit jantung iskemi# 4 Hipotensilasi
E. %anifestasi linis !. ulit dan rambut 4 ulit kering, pe#ah4pe#ah, bersisik dan menebal 4 Pembengkakan tangan, mata dan %ajah 4 ambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk 4 Tidak tahan dingin 4 Pertumbuuhna kuku buruk, kuku menebal $. "uskuloskeletal 4 ;olume otot bertambah, glosomegali 4 ejang otot, kaku, paramitoni 4 *rtralgia dan efusi sino2ial 4 :steoporosis 4 Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda 4
/.
6.
5.
?.
@.
penurunan reflek tendon) 4 *taksia (serebelum terkena) 4 +angguan saraf (#arfal tunnel) 4 Tuli perseptif, rasa ke#ap, pen#iuman terganggu ardiorespiratorik 4 -radikardi, disritmia, hipotensi 4 >urah jantung menurun, gagal jantung 4 Efusi peri#ardial (sedikit, temponade sangat jarang) 4 ardiomiopati di pembuluh. E+ menunjukan mendatarin2erse 4 Penyakit jantung iskemi# 4 Hipotensilasi 4 Efusi pleural 4 8ispnea +astrointestinal 4 onstipasi, anoreksia, peningkatan --, distensi abdomen 4 :bstruksi usus oleh efusi perioneal 4 *klohidra, antibody sel parietal gaster, anemia pernisiosa enalis 4 *liran darah ginjal berkurang, +F menurun 4 etensi air (2olume plasma berkurang) 4 Hipokalsemia Hematologi 4 *nemia normokrom normositik 4 *nemia mikrositikmakrositik 4 +angguan koagulasi ringan Sistem endokrin 4 Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore masa 4 4
menstruasi yang memanjang, menoragi dan galaktore dan hiperprolektemi +angguan fertilitas +angguan hormone pertumbuhan dan respon *>TH, hipofisis terhadap
4
insulin akibat hipoglikemia +angguan sintesis kortison, kliren kortison menurun
6
4 4
&nsufisiensi kelenjar adernal autoimun Psikologis atau emosi apatis, agitasi, derpesi, paranoid,menarik diri,
4
perilaku maniak "anifestasi klinis lain berupa edema perordita, %ajah seperti bulan (moon fa#e), %ajah kasar, suara serak, pembesaran leher, lidah tebal, sensitifitas terhadap opioid, haluaran urine menurun, lemah, ekspresi %ajah kosong dan lemah
&. Pe'erisaan Diagnosti Pemeriksaan laboratoruim yang didapat pada pasien hipotiroidisme didapatkan
hasil sebagai berikut !. T' dan T/ serum menurun $. TSH meningkat pada hipotiroid primer '. TSH rendah pada hipotiroid sekunder 4 egalan hipofisis respon TSH terhadap TH mendatar 4 Penyakit Hipotalamus TSH dan TH meningkat /. Titer autoantibody tiroid tinggi pada A@3B kasus 6. Peningkat kolestrol 5. Pembesaran jantung pada sinar C dada ?. E+ menunjukan sinus bradikardi rendahnya 2oltase kompleks DS dan gelombang T datar atau in2erse (. Penatalasanaan Terapi Pada pasien yang
sudah
mendapatkan
suplementasi
le2otiroksin
sebelumnya, dilakukan penilaian status fungsional tiroidnya. Selain dapat diketahui dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, dapat pula dilakukan pemeriksaan
laboratorium.
Pada
pasien
yang
baru
di#urigai
adanya
hipotiroidisme pada saat praoperasi, maka dilakukan pemeriksaan konsentrasi FT/ dan TSH, juga perlu ditentukan apakah hipotiroidismenya tersebut ringan, sedang atau berat. Pada hipotiroidisme yang berat, ditandai adanya koma miksedema, gangguan status mental, gagal jantung atau konsentrasi hormon tiroksin yang sangat rendah, maka sebaiknya operasi ditunda sampai kondisi hipotiroidisme beratnya teratasi. Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan per4oral (le%at mulut). ang banyak disukai adalah hormon tiroid buatan T/. -entuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid he%an). Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. 8osisnya diturunkan se#ara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. :bat ini biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita. Pengobatan selalu men#akup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormon tiroid. *pabila
5
penyebab hipotiroidisme berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.Penggantian hormon tiroid le2otiroksin ( Syinthroid), liotironin (>ytomel), tiroglobulin, liotri7 (Thyrolar), akti2itas berhati4hati dengan olahraga kontak atau pekerjaan fisik yang berat dan monitoring tanda 2ital, asupan keluaran #airan dan hasil laboratorium (kadar T', T/ dan =atrium)
BAB II A)UHAN #EPERAWATAN
Seorang %anita, usia $@ tahun datang ke poli penyakit dalam S Sakinah dengan keluhan sesak nafas, sulit menelan, tidak nafsu makan, sembelit dan intoleran terhadap dingin. -- '3 kg, T- !53 #m. i%ayat penyakit dua tahun yang lalu pasien pernah melakukan pengobatan di puskesmas dengan keluhan ada benjolan di leher depan, dan nyeri tekan, pasien juga merasakan dada sering berdebar4debar dan badannya tetap kurus. Hasil pemeriksaan fisik jantungnya membesar, nadi 53 kalimenit, matanya
e7ofthalmus, benjolan dileher dan rasa nyeri. Hasil
pemeriksaan fisik kulit dingin, pu#at, kering, bersisik dan menebal, pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal, rambut kering, kasar, rambut rontok. Saat diajak bi#ara fungsi intelektual yang lambat, berbi#ara lambat dan terbata4bata, gangguan memori, perhatian kurang, bingung, pertanyaan harus diulang4ulang karena pendengaran pasien berkurang, parastesia, penurunan refleks tendon. Hasil pemeriksaan penunjang kadar T' !6 pgdl, dan kadar T/ $3 Ggdl dan kadar TSH pada pasien tersebut yaitu 3,336 G&<ml.
A. Penga*ian !. &dentitas
?
a. eluhan
Head to toe !) epala a) ambut &nspeksi rambut kering, kasar, dan rontok. b) "ata &nspeksi mata e7ofthalmus $) 9eher Palpasi ada benjolan pada leher depan, dan ada nyeri tekan. ') 8ada a) Paru &nspeksi -entuk dada bidang, simetris antara kiri dan kanan, frekuensi napas pasien ireguler. Palpasi 2okal fremitus normal *uskultasi dipsneu Perkusi sonor b) 1antung &nspeksi denyutan jantung tidak normal (bradikardi) Palpasi tus #ordis normal di &> ke 6 *uskultasi -unyi jantung normal S! dan S$ Perkusi terdengar pekak di sepanjang batas &>S '46 toraks sinistra karena terdapat kardiomegali (pembesaran jantung) /) *bdomen &nspeksi %arna kulit abdomen normal seperti %arna kulit disekitarnya, tidak ada distensi, tidak adanya bekas operasi, tidak terdapat kolostomi. *uskultasi peristaltik usus ' 7 menit Perkusi timpani 6) :tot &nspeksi elemahan otot dan penurunan kekuatan, penurunan refleks tendon 5) &ntegumen &nspeksi pu#at, kering, bersisik, dan menebal Palpasi kulit dingin >T Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal @
?) Persyarafan a) Tingkat kesadaran 9etargi b) +>S (!) Eye "embuka se#ara spontan / ($) "otorik mengikuti perintah 5 (') ;erbal :rientasi lama, / Total +>S =ilai !/ 6. Pemeriksaan penunjang Hasil pemeriksaan penunjang kadar T' !6 pgdl, dan kadar T/ $3 Ggdl dan kadar TSH pada pasien tersebut yaitu 3,336 G&<ml.
B. WOC #asus
8efisiensi lodium,
Penekanan prod.
disfungsi hipofisis,
H. Tiroid
disfungsi TH
(hipotiroidisme)
+angguan metaboli# TSH merangsang
lemak
9aju -" lambat
kelenjar tiroid untuk mensekresi
Peningkatan kolestrol Penurunan produksi
dan trigliserida
panas
el. Tiroid a
gangguan nutrisi urang
membesar
Peningkatan
!ari e"utuhan tu"uh
arteriosklerosis "enekan struktur dileher dan dada
a#hlorhydria :klusi pembuluh
Perubahan suhu tubuh hipotermi
8isfagia gangguan
ekurangan 2it.
Penurunan
-!$ dan asam folat
mortilitas usus
respirasi 8epresi 2entilasi
darah
Suplai darah ke jaringan Pembentukan eritrosit
Penurunan fungsi +&
otak menurun
tidak optimal !3 Perubahan suhu tubuh PembentukanPenurunan eritosit tidak hipotermi Produksi SDM anemia menurun Kekurangan vit Intoleransi B12optimal dan kelemaha produksi panas
#eti!aefetifan
Penurunan mortilita konstipasi Penurunan usus
Produksi S8" menurun
onstipasi
hipoksia
pola napas
*nemia
Peru"ahan pola "erfiir
kelemahan *liran darah turun terus4 menerus Intoleransi
ontraksi jantung
ati$itas
menurun Penurunan +urah *antung
!!
C. Analisa Data
Produksi S8" menurun
#eti!aefetifan
onstipasi
hipoksia
pola napas
*nemia
Peru"ahan pola "erfiir
kelemahan *liran darah turun terus4 menerus Intoleransi
ontraksi jantung
ati$itas
menurun Penurunan +urah *antung
!!
C. Analisa Data
=o. !.
8ata Etiologi Problem 8S Pasien mengatakan dada penurunan 2olume Penurunan sering berdebar4debar
sekun#up
akibat jantung
8: =adi 53 7menit bradikardi (bradikardi) $.
'.
/.
dan
arteriosklerosi
arteri koronia 8S Pasien mengeluh sesak depresi 2entilasi
Pola
nafas
efektif
8: 4 8S
Pasien
mengatakan Faktor
Penurunan esiko
peristaltik,
8: 4
penurunan tingkat onstipasi
pasien
nafsu makan. 8: 4 8S
pasien
8:
kurang
sekunder terhadap kebutuhan hipotiroidisme mengalami faktor penurunan &ntoleransi
parastesia. penurunan
metabolisme refleks sekunder terhadap
tidak
Tinggi
Terhadap
akti2itas mengatakan faktor penurunan Perubahan
mengeluh sulit menelan, tidak metabolisme
6.
napas
mengalami sembelit
8S
#urah
akti2itas
nutrisi dari
C. Analisa Data
=o. !.
8ata Etiologi Problem 8S Pasien mengatakan dada penurunan 2olume Penurunan sering berdebar4debar
sekun#up
akibat jantung
8: =adi 53 7menit bradikardi (bradikardi) $.
'.
/.
dan
arteriosklerosi
arteri koronia 8S Pasien mengeluh sesak depresi 2entilasi
Pola
nafas
efektif
8: 4 8S
Pasien
mengatakan Faktor
Penurunan esiko
peristaltik,
8: 4
penurunan tingkat onstipasi
pasien
akti2itas mengatakan faktor penurunan Perubahan
nafsu makan. 8: 4 8S
pasien
5.
kurang
metabolisme
penurunan
dari
akti2itas
refleks sekunder terhadap
bingung.
metabolisme
8:
perubahan Tingkat
nutrisi
hipotiroidisme mengalami faktor penurunan &ntoleransi
tendon hipotiroidisme 8S 4 pasien mengatakan gangguan
Tinggi
sekunder terhadap kebutuhan
parastesia. 8:
tidak
Terhadap
mengeluh sulit menelan, tidak metabolisme
6.
napas
mengalami sembelit
8S
#urah
Perubahan dan berpikir
status
kesadaran kardio2askuler
serta pernapasan. 9etargi +>S Eye "embuka se#ara spontan / "otorik mengikuti perintah 5 ;erbal :rientasi lama, / Total +>S =ilai !/ D. Diagnosa epera,atan
!$
pola
!. Penurunan #urah jantung berhubungan dengan penurunan 2olume sekun#up akibat bradikardi dan arteriosklerosi arteri koronia $. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi 2entilasi '. esiko Tinggi Terhadap onstipasi berhubungan dengan Faktor Penurunan peristaltik, penurunan tingkat akti2itas /. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan faktor penurunan metabolisme sekunder terhadap hipotiroidisme 6. &ntoleransi akti2itas berhubungan dengan faktor penurunan metabolisme sekunder terhadap hipotiroidisme 5. Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan status kardio2askuler serta pernapasan. E. Inter$ensi !an Rasional
-. Penurunan +urah *antung "erhu"ungan !engan $olu'e seun+up ai"at "raiar!i Tu*uan Setelah dilakukan tindakan selama !7$/ jam fungsi kardio2askuler tetap
optimal yang ditandai dengan tekanan darah, irama jantung dalam batas normal. #riteria hasil 8enyut nadi klien normal. Inter$ensi Rasional >atat %arna kulit dan kaji kualitas Sirkulasi perifer turun jika #urah jantung nadi 8ampingi
turun. "embuat kulit pu#at atau %arna abu4 pasien
melakukan akti2itas. olaborasi dalam
pada
abu dan menurunnya kekuatan nadi saat Penghematan energy membantu
menurunkan beban jantung pemeriksaan
serial E>+, foto thora7, pemberian lanjut obat4obatan anti disritmia Pantau tekanan darah, denyut dan "emudahkan menilai fungsi kardio2askuler. irama jantung setiap $ jam untuk mengidentifikasi
kemungkinan
terjadinya gangguan hemodinamik 1antung seperti hipotensi. /. Pola napas ti!a efetif "erhu"ungan !engan !epresi $entilasi Tu*uan setelah dilakukan tindakan kepera%atan selama !7$/ jam Perbaikan
status respiratorius dan pemeliharaan pola napas menjadi normal. #riteria hasil memperlihatkan perbaikan status pennafasan dan pemeliharaan pola pernafasan yang normal0 menarik nafas dalam dan batuk ketika di anjurkan0
!'
menunjukan suara nafas yang normal tanpa bising tambahan pada auskultasi. Inter$ensi Rasional Pantau frekuensiI kedalaman, pola "engidentifikasi hasil pemeriksaan dasar pernapasanI oksimetri denyut nadi untuk memantau perubahan selanjutnya dan dan gas darah arterial -erikan oksigen tambahan
menge2aluasi efektifitas inter2ensi. "emaksimalkan sediaan oksigen
pertukaran dan penurunan kerja napas "eningkatkan pengisian udara seluruh segment paru "endorong pengembangan
o
Tinggikan posisi kepala '3
untuk
diafragma
ekspansi paru optimal J meminimalkan tekanan isi abdomen pada rongga thorak 1. Resio Tinggi Terha!ap #onstipasi "erhu"ungan !engan &ator Penurunan peristalti0 penurunan tingat ati$itas Tu*uan setelah dilakukan tindakan kepera%atan selama !7$/ jam Pemulihan
fungsi usus menjadi normal. #riteria hasil melaporkan pasase bentuk pases lunak, menyangkal peregangan pada defekasi, melaporkan defekasi sedikitnya setiap tiga hari. Inter$ensi Rasional !. &ntruksikan pasien untuk Tindakan4tindakan ini membantu a. "inum sedikitnya $4' liter melunakkan fases. onstipasi menetap #airan setiap hari dapat menandakan perlunya e2aluasi lebih b. "eningkatkan masukan lanjut untuk menentukan bila dosis obat makanan tinggi serat (buah harus di tingkatkan. mentah, sayuran, roti dari gandum, sereal, jus prem) #. +unakan pelunak fases bentuk bulk seperti "etamu#il d. +unakan laksatif bila terjadi defekasi pada tiga hari $. Tinjau ulang semua obat4obatan -anyak obat4obatan dapat menyebabkan lain yang ditentukan untuk pasien konstipasi. :rang dengan hipotiroidisme untuk menentukan potensial obat mempunyai toleransi rendah terhadap obat4 menyebabkan konstipasi
obatan karena penurunan metabolisme
2. Peru"ahan nutrisi urang !ari e"utuhan "erhu"ungan !engan fator penurunan 'eta"olis'e seun!er terha!ap hipotiroi!is'e Tu*uan Setelah dilakukan tindakan kepera%atan selama !7$/ jam diharapkan
kebutuhan nutrisi klien adekuat. #riteria hasil Tidak terjadi penurunan berat badan, melaporkan peningkatan !/
masukan makanan, menyangkal sensiti2itas dingin Inter$ensi Rasional Pantau
yang
dikonsumsi pada setiap makan #. -erat badan setiap minggu Pertahankan ruangan tetap hangat
tidak
-iarkan
mengalami
pasien
hipotermi. hipotiriodisme,
produksi
panas kurang
mengetahuibah%a karena penurunan metabolisme
toleransi dingin berkurang setalah obat4obatan
hormon
tiroid
mulai
menunjukkan efeknya, biasanya $4' minggu. 3. Intoleransi ati$itas "erhu"ungan !engan fator penurunan 'eta"olis'e seun!er terha!ap hipotiroi!is'e Tu*uan setelah dilakukan tindakan kepera%atan selama !7$/ jam dapat
meningkatkan partisipasi dalam akti2itas dan kemandirian #riteria hasil melaporkan sedikit lelah pada *S, 189 menunjukkan takada anemia Inter$ensi Rasional !. Pantau
hipotiroidisme,
toleransi. *njurkan pasien untuk metabolisme
penurunan
menyebabkan
laju
penurunan
istirahat dengan inter2al selama produksi energi, meningkatan kelelahan sehari.
1elaskan
bah%a istirahat
membantu menghemat energi.
penggantian hormon tiroid mulai Frustrasi kurang mungkin terjadi bila pasien menunjukkan efeknya
merasakan mampu menyeleseikan akti2itas
4. Peru"ahan pola "erpiir "erhu"ungan !engan gangguan 'eta"olis'e !an peru"ahan status ar!io$asuler serta pernapasan. Tu*uan setelah dilakukan tindakan kepera%atan selama !7$/ jam proses berpikir
klien kembali ketingkat yang optimal #riteria hasil =apas klien kembali normal. Inter$ensi Rasional :rientasikan pasien terhadap %aktu, "eningkatkan pola pikir dan daya ingat
!6
tempat,
tanggal
dan
kejadian klien tentang sesuatu
disekitar dirinya. -erikan stimulasi le%at per#akapan "emudahkan stimulasi dalam batas4batas dan aktifitas yang tidak bersifat toleransi pasien terhadap stres. mengan#am. olaborasi dengan ahli Psikologi "emperbaiki proses berpikir tentang terapy yang #o#ok untuk masalah Proses -erpikir
BAB III PENUTUP
A. #esi'pulan
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang di karakteristikan oleh produksi hormon tiroid yang abnormal rendahnya. Hipotiroid adalah suatu keadaan hipometabolik akibat defisiensi hormone tiroid yang dapat terjadi pada setiap umur. *da banyak keka#auan4keka#auan yang berkaitan padaHipotiroid.eka#auan4keka#auan ini mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid.arena hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan. Etiologi dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu !. Hipotiroid primer $. Hipotiroid sekunder '. Hipotiroid tertier pusat Sporadik goiter tidak menyempit ke area geografik lain. -iasanya disebabkan oleh elainan genetik yang dihasilkan karena metabolisme iodine yang salah &ngesti dari jumlah besar nutrisi goiterogen (agen produksi goiter yang menghambat produksi T/) seperti kobis, ka#ang, kedelai, buah persik, bayam, ka#ang polong, stro%bery, dan lobak. Semuanya mengandung goitogenik glikosida &ngesti dari obat goitrogen seperti thioureas (propylthira#il) tho#arbomen, (aminothia0ole, tolbutamid).
B. )aran
!5
8alam penulisan ini tentunya banyak kurang dan tentunya ada lebihnya juga, untuk itu penulis atau penyusun mengharapkan kritik dan saran kepada para pemba#a. 8engan adanya makalah ini penulis mengaharapkan agar para pemba#a bisa memahami apa yang sudah dijelaskan sehingga dapat bermanfaat bagi semuanya dan agar lebih dapat mengaplikasikan dalam mera%at pasien dan mampu dalam pembuatan asuhan kepera%atan yang tepat yang banyak melibatkan orang terdekat klien, mulai dari keluarga, kerabat sampai teman pasien.
DA&TAR PU)TA#A
=urarif, *min Huda dan Hardhi usuma. $3!'. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis NANDA NIC-NOC . ogyakarta "edia *#tion. Engram, -arbara. !. en#ana *suhan epera%atan "edikal -edah. 1akarta E+>. umahorbo, Hotma. !. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Endokrin -andung E+>. Hartono, *ndri. $3!$. Medikal Bedah Buku Saku Keperawatan !asien dengan Gangguan "ungsi Endokrin Tangerang Selatan -&=*P<* *S** publisher.
Sumatra
-*- && Tinjauan Pustaka
Hipotiroid
K&nternetL.httprepository.usu.a#.idbitstream!$'/65?@/35!6/>hapter B$3&&.pdf A. K8iakses tanggal 3? "aret $3!6. 1am !$.'/L
!?