LAPORAN PENDAHULUAN GAGAL GINJAL KRONIK
BAB I KONSEP MEDIS A. DEFI DEFINI NISI SI Gagal Ginjal Kronik merupakan Gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia ( Retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah ) . ( Bruner dan uddart !""#). Gagal ginjal Kronik $erupakan Kerusakan Ginjal %rogresif yang berakibat fatal dan di tandai dengan dengan uremia (urea dan &imbah nitrogen lainnya lainnya yang beredar dalam darah serta komplikasinya jika tidak dilakukan dialysis atau transplantasi ginjal) . ('ursalam.!"") Gagal Ginjal Kronik merupakan penurunan fungsi ginjal yang bersifat persisten dan irrefersibel.(Kapita elekta Kedokteran, #) Gagal Gag al Gin Ginjal jal Kro Kronik nik mer merupa upakan kan dest destruk ruksi si stru struktu kturr gin ginjal jal yan yang g pro progre gresif sif dan teru teruss menerus. ( %atofisiologi, *li+abeth corin, !""")
B. ETIOLOGI
%eny %e nyak akitit-pe peny nyak akit it
siste si stemi mik k
seper sep erti ti
iab i abet etes es
$eli $e litu tus, s,
Glom Gl omeru erulo lone nefri friti tiss
kron kr onis, is,
%ielon %ie lonefri efritis, tis, /ip /iperte ertensi nsi yan yang g tid tidak ak dap dapat at dik dikont ontrol, rol, 0bs 0bstru truksi ksi tra traktu ktuss uri urinar narius ius,, les lesii /erediter seperti penyakit %olikistik, gangguan vaskuler, infeksi. (melt++er u++ane,!""# )
C. PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI
%ada %ada aktu aktu terjadi terjadi kegagala kegagalan n ginjal ginjal sebaga sebagaii nefron nefron (termas (termasuk uk glomer glomerulu uluss dan tubulus) di duga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesis nefron utuh). 'efron-nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi alaupun dalam keadaan penurunan G1R2daya saring. $etode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai 3 dari nefron-nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjad menjadii lebih lebih besar besar daripad daripadaa yang yang bsa diabso diabsorps rpsii beraki berakibat bat diureti diuretik k osmotic osmotic diserta disertaii
poliuri dan haus. elanjutnya karena jumlah nefron yangrusak bertambah banyak oligouri timbul disertai retensi produk sisa. 4itik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 5"6-"6. %ada tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun #7ml2menit atau lebih rendah itu. (Barbara 8.&ong # 9 :5) 1ungsi
renal
menurun,
produk akhir
metabolisme
protein
(yang
normal
diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah. 4erjadi uremia dan mempengaruhi setiap system tubuh. emakin banyak timmbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah dialisis. (Brunner ; unddarth, !""# 9 #<<5)
D. MANIFESTASI KLINIS
a. $anifestasi klinik menurut (meit+er, !""# 9 #<<) antara lain 9 hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sistem rennin-angiostenin-aldosteron), gagal jantung kongesif dan odema pulmoner akibat cairan berlebihan dan perikarditis (akibat iritasi pada lapisan pericardial oleh toksik pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi). b. $anifestasi klinik menurut (uyono, !""#) adalah sebagai berikut 9 #. istem kardiovaskuler /ipertensi %itting *dema *dema periorbital %embesaran vena leher 1riction sub pericardial • • • • • •
!. istem pulmoner • • • •
Krekel 'afas dangkal Kusmaull putum kental dan liat
:. istem gastrointestinal
=noreksia, mual dan muntah %erdarahan saluran G> ?lserasi dan perdarahan mulut 'afas berbau amonia
• • • •
4. • • •
5.
istem muskuloskeletal Kram otot Kehilangan kekuatan otot 1raktur tulang
istem integumen • • • • • •
@arna kulit abu-abu mengkilat %ruritis Kulit kering bersisik *kimosis Kuku tipis dan rapuh Rambut tipis dan kasar
. istem reproduksi • •
=menorhoe =trofi testis
E. KOMPLIKASI
$enurut melt+er (!"""), komplikasi potensial gagal ginjal kronik yang memerlukan pendekatan kolaboratif dalam peraatan, mencakup 9
/iperkalemia 9 akibat penurunan ekskresi, asidosis metabolik, katabolisme dan masukan diet berlebih.
%erikarditis 9 efusi perikardial , dan tamponade jantung akibat retensi produk sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
/ipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta mal fungsi sistem renin, angiotensin, aldosteron.
=nemia 9 akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah merah, perdarahan gastro intestinal.
%enyakit tulang serta kalsifikasi metastatik akibat retensi fosfat
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
#. %emeriksaan &aboraturium •
•
&aboraturium arah 9 B?', Kreatinin, *lektrolit, ('a, K, 8a, %hospat), /ematologi (/b, trombosit, /t, leukosit), %rotein antibody (kehilangan protein dan imunoglobulin) %emeriksaan ?rine 9 @arna, %/, BA, Kekeruhan, olume, Glukosa, %rotein, edimen, $, Keton, %, 4KK2884.
!. %emeriksaan *KG ?ntuk melihat adanya hipertrofi ventrikel kiri, tanda perikarditis, aritmia, dan gangguan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia) :. %emeriksaan ?G $enilai berat dan bentuk ginjal, tebal korteks ginjal, kepadatan parenkim ginjal, anatomi sistem pelviokalises, ureter proksimal, kandung kemih, serta prostat. <. %emeriksan Radiologi Renogram, >ntravenosus, %yelography, Retrograde %yelography, Renal =rteriografi, dan enografi, 84 scan, $R>, Renal Biopsi, %emeriksaan Rontgen ada, %emeriksaan Rotgen 4ulang, 1oto %olos =bdomen.
G. PENATALAKSANAAN
%engobatan gagal ginjal kronik di bagi menjadi dua tahap 9 a.
4ahap pertama yaitu tindakan konservatif yang ditujukan untuk merendakan atau memperlambat perburukan progresif gangguaan fungsi ginjal. 4indakan konservatif dimulai bila penderita mengalami asotemia penatalaksanaan konservatif meliputi 9 1.
%enentuan dan pengobatan penyebab
2.
%engoptimalan keseimbangan garam dan air
3.
Koreksi obstruksi saluran kemih
4.
eteksi aal pengobatan infeksi
5.
iet rendah protein, tinggi kalori
6.
%engendalian keseimbangan elektrolit
7.
%encegahan dan pengobatan penyakit tulang dan ginjal
8.
$odifikasi dan terapi obat dengan perubahan fungsi ginjal
9.
eteksi dan pengobatan komplikasi
b. 4ahap kedua pengobatan dimulai ketika tindakan konservatif tidak lagi afektif dalam mempertahankan kehidupan. %ada keadaan ini terjadi penyakit ginjal stadium terminal. %enatalaksanaan, meliputi 9 #) /emodialisa.
/emodialisa adalah dialisis yang dilakukan diluar tubuh. 4ujuan hemodialisa adalah untuk mengambil +at-+at toksik di dalam darah, menyesuaikan kadar air dan elektrolit di dalam darah. %ada hemodialisa darah dikeluarkan dari tubuh melalui sebuah kateter masuk ke dalam sebuah alat besar. i dalam mesin tersebut terdapat ruang yang dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel. darah di masukan ke salah satu ruang, sedangkan ruang yang lain diisi oleh cairan dialisis, dan diantara keduanya akan terjadi difusi darah dikembalikan ke tubuh melalui sebuah pirau vena. /emodialisa memerlukan aktu sekitar :-7 jam dan dilakukan sekitar seminggu. %ada akhir interval !-: hari di antara terapi, keseimbangan garam,air, dan p/ sudah tidak normal lagi. /emodialisa tampaknya ikut berperan menyebabkan anemia karena sebagian besar sel darah merah ikut masuk dalam proses tersebut, infeksi juga merupakan resiko. !) ialisis peritoneum ialisis peritoneum berlangsung didalam tubuh. %ada dialisis peritoneal permukaan peritoneum yang luasnya sekitar !!.""" cm : berfungsi sebagai difusi. $embran peritoneum digunakan sebagai saar semipermeabel alami. &arutan dialysis yang telah dipersiapkan sebelumnya (sekitar ! liter) di masukan ke dalam rongga peritoneum melalui sebuah kateter tetap yang di letakan di baah kulit abdomen. &arutan dibiarkan di dalam rongga peritoneum selama aktu yang telah di tentukan (biasanya <- jam). elama aktu ini, terjadi proses difusi air dan elektrolit keluar masuk antara darah yang bersirkulasi. ialysis peritoneum di lakukan sekitar < kali2 hari. $asalah-masalah terjadi pada dialysis peritoneum adalah infeksi dari kateter atau malfungsi kateter. :) 4ransplantasi ginjal 4ransplantasi atau pencangkokan ginjal adalan penempatan sebuah ginjal donor ke dalam abdomen seseorang yang mengidap penyakit ginjal stadium akhir. Ginjal yang di cangkok dapat di peroleh dari donor hidup atau mati. emakin mirip sifatsifat antigenik ginjal yang didonorkan dengan pasien, semakin tinggi keberhasilan pencangkokan. >ndividu yang mendapat pengcangkokan ginjal harus tetap mendapat berbagai obat imunosupresan seumur hidup untuk mencegah penolakan ginjal, penolakan dapat terjadi sacara akut, dalam masa pasca transpalntasi dini, atau beberapa bulan atau tahun setelah pencangkokan semua orang yang mendapat terapi imunosupresi beresiko mengalami infeksi. (%rice and @ilson, !""7)
H. PENCEGAHAN KOMPLIKASI
0bstruksi dan infeksi saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat lumrah dan sering kali tidak menimbulkan gejala yang menunjukkan kerusakan dan kegagalan ginjal. %enurunan kejadian yang sangat mencolok adalah berkat peningkatan perhatian terhadap peningkatan kesehatan. %emeriksaan tahunan termasuk tekanan darah, dan pemeriksaan urinalis, pemeriksaan kesehatan umum, dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi insufiensi sampai menjadi kegagalan ginjal. %eraatan ditunjukkan kepada pengobatan masalah medis dengan sempurna., dan mengaasi status kesehatan orang pada aktu mengalami stress (infeksi, kehamilan). (Barbara &ong. !""#)
PENYIMPANGAN KDM GAGAL GINJAL KRONIK
BAB II KONSEP KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
%engkajian dasar Gagal Ginjal Kronik9 a. Riayat gangguan kronis dan gangguan yang mendasari status kesehatan b. Kaji derajat kerusakan Ginjal c. &akukan pemeriksaan fisik 9 tanda-tanda vital ('adi, respirasi, 4ekanan darah, suhu badan) istem saraf, sistem integumen, dan sistem musculoskeletal.
ata dasar pengkajian pasien tergantung pada tahap penyakit dan derajat yang terkena. (oenges, $aryline, # )
Aktifitas / Istirahat
Gejala 9 Kelelahan ekstrim, Kelemahan, $alaise Gangguan tidur, (>nsomnia2gelisah atau somnolen) 4anda 9 Kelemahan otot , kehilangan tonus, %enurunan rentang gerak.
Sirkulasi
Gejala 9 Riayat /ipertensi lama atau berat %alpitasi C 'yeri dada (=ngina ) 4anda 9
/ipertensi C A, 'adi kuat, *dema jaringan umum an pitting pada kaki, telapak tangan. isritmia Aantung 'adi &emah /alus, hipotensi, %ucat C kulit 8oklat kehitaman , kuning Kecendrungan perdarahan
Integritas Ego
Gejala 9 1aktor stres contoh 1inansial, hubungan dan sebagainya %erasaan tidak berdaya, tidak ada kekuatan, tidak ada harapan 4anda
9 $enolak, =nsietas, 4akut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian
Eliminasi
Gejala 9 %enurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (%ada tahap lanjut) =bdomen kembung, diare atau konstipasi
4anda 9
%erubahan arna urine,C contoh kuning pekat, merah, coklat. 0liguria dapat menjadi anuria.
Makanan / Cairan
Gejala 9 %eningkatan berat badan cepat (edema), $alnutrisi =noreksia, nyeri ulu hati, mual2muntah, rasa tak sedap pada mulut 4anda 9 istensi abdomen2asites, %embesaran hati (4ahap akhir) %erubahan turgor kulit kelembaban *dema ?lserasi gusi, perdarahan gusi dan mulut %enurunan otot, penurunan lemak sub kutan, penampilan tak bertenaga.
Neurosensori
Gejala 9 akit kepala , penglihatan kabur. Kram otot2 kejang, Kesemutan dan kelemahan, khususnya ekstrimitas baah 4anda
9 Gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, penurunan tingkat kesadaran, stupor, koma. Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis.
Nyeri / kenyamanan
Gejala 9 'yeri panggul, sakit kepala, kram otot nyeri kaki 4anda 9 %erilaku berhati-hati, gelisah.
Pernapasan
Gejala 9 'apas pendekC batuk dengan2tanpa sputum 4anda 9 4akipnea, dispnea, %eningkatan frekensi2 kedalaman (kusmaul) Batuk produktif dengan sputum merah muda
Keamanan
Gejala 9 Kulit gatal =da2 berulangnya infeksi 4anda 9 %ruritus emamC sepsis dehidrasi, 'ormotermia dapat secara atual terjadi peningkatan pada pasien yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal
1raktur tulang, eposit fosfat kalsium pada kulit, jaringan lunak, sendi, keterbatasan gerak sendi
Seksualitas
Gejala 9 %enurunan libido, amenorea, infertilitas
Interaksi sosisal
Gejala 9 Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran dalam keluarga.
Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala 9
Riayat
$
keluarga
(Resiko
tinggi
untuk
gagal
ginjal)
%enyakit
polikistik, 'efritis, Riayat terpajan pada toksik, contoh obat dan racun lingkungan ,%enggunaan antibiotik berulang.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.
Ketidakseimbangan nutrisi 9 kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan anoreksia, mual
2.
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urin dan retensi air dan natrium.
3.
>ntoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk sampah.
C. TUJUAN DAN RENCANA/INTERVENSI KEPERAWATAN
N O '
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan dan K!"#!a Ha$!%
K#"!da( $#!)*an+an nu"!$! (uan+ da! (#*u"u,an "u*u,
status9 =deDuacy of nutrient 'utritional
D#-!n!$! =supan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik Ba"a$an Kaa("#!$"!( •
'yeri
abdomen •
$unta
•
Kejang
h
tatus 9 food and 1luid >ntake @eight 8ontrol etelah dilakukan tindakan keperaatan selamaE.nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi, dengan kriteria hasil 9 -
perut •
'utritional
Rasa
penuh tiba-tiba setelah makan iare • Ronto • k rambut yang berlebih Kuran • g nafsu makan Bising •
=danya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan $ampu mengidentifikasi kebutuhan nutris 4idak ada tanda-tanda malnutrisi $enunjukan peningkatan -
fungsi pengecapan dari
In"#n$!
Nu"!"!n Mana+#)#n" #. Kaji adanya alergi makanan !. Kolaborasi dengan ahli gi+i untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien :. Fakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi <. =jarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. 7. $onitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori . Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
usus berlebih Konju •
menelan
ngtiva pucat enyu • t nadi lemah Fa(" 0an+ *#,u*un+an •
1aktor
biologis •
1aktor
ekonomi •
Ketida
kmampuan untuk mencerna makanan Ketida • kmampuan menelan makanan 1aktor psikologis 1
K#%#*!,an &%u)# 2a!an
❖
*lectro lit and acid base balance 1luid ❖ balance /ydrati ❖ on
D#-!n!$! %eningkatan retensi cairan isotonik Ba"a$an Kaa("#!$"!( $ekanisme pengaturan melemah =supan cairan berlebihan Berat badan meningkat pada aktu yang singkat -
=supan berlebihan dibanding output istensi vena jugularis
Kriteria /asil9 4erbebas dari edema, efusi, anaskara Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu2ortopneu 4erbebas dari distensi vena jugularis, $emelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign B' 4erbebas dari kelelahan, kecemasan atau bingung -
#. %ertahankan catatan intake dan output yang akurat !. %asang urin kateter jika diperlukan :. $onitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (B?' , /mt , osmolalitas urin ) <. $onitor vital sign 7. $onitor indikasi retensi 2 kelebihan cairan (cracles, 8% , edema, distensi vena leher, asites) . Kaji lokasi dan luas edema . $onitor masukan makanan 2 cairan 5. $onitor status nutrisi . Berikan diuretik sesuai interuksi #". Kolaborasi pemberian obat9 ##. $onitor berat badan #!. $onitor elektrolit #:. $onitor tanda dan gejala dari odema
-
%erubahan pada pola nafas, dyspnoe2sesak nafas, orthopnoe, suara nafas abnormal (Rales atau crakles), , pleural effusion 0liguria, a+otemia %erubahan status mental, kegelisahan, kecemasan Fa(" 0an+ *#,u*un+an Kehilangan cairan aktif Kegagalan mekanisme regulasi 3
In"%#an$! A("!&!"a$ D#-!n!$! ketidak cukupan energy psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelasaikan aktifitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin di lakukan.
K!"#!a Ha$!% Berpartisipasi dalam
Ba"a$an (aa("#!$"!( •
Respon tekanan
•
darah abnormal terhadap aktifitas Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktifitas
*nergy conservation =ctivity tolerance elf care 9 =&s
aktifitas fisik tanpa di sertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR $ampu melakukan aktifitas sehari-hari (=&s) secara mandiri 4anda-tanda vital normal *nergy psikomotor &evel kelemahan $ampu berpindah 9 dengan atau tanpa bantuan alat tatus kardiopulmunari adekuat irkulasi status baik
#. Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitas dalam merencanakan program terapi yang tepat !. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang mampu di lakukan :. Bantu untuk memilih aktifitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social <. Bntu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang di perlukan untuk aktifitas yang di inginkan 7. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktifitas seperti kursi roda, krek . Bantu untuk mengidentifikasi aktifitas yang di sesuai . Bantu klien untuk membuat jadal latihan di aktu luang 5. Bantu pasien2 keluarga untuk
•
%erubahan *KG
•
yang mencerminkan aritmia %erubahan *KG
•
yang mencerminkan iskemia Ketidak
•
nyamanan setelah beraktifitas ispnea setelah
•
beraktifitas $enyatakan
•
merasa letih $enyatakan merasa lemah
Fa(" 0an+ *#,u*un+an •
4irah baring atau
•
imobilisasi Kelemahan
•
umum Ketidak
• •
seimbanga antara subley dan kebutuhan oksigen >mobilitas Gaya hidup monoton
tatus respirasi 9 pertukaran gas dan ventilasi adekuat
mengidentifikasi kekurangan dalam beraktifitas . ediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktifitas #". Bantu pasien untuk mengembangkan motifasi diri dan penguatan ##. $onitor respon fisik, emosi, social, dan spiritual