1
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CORPUS ALIENUM SALURAN PENCERNAAN A. Konsep Konsep Te Teori Corpus Corpus Alienu Alienum m 1. Deenisi
Corpus Alienum adalah benda, baik tajam ataupun tumpul atau makanan yang tersangkut atau terjepit di esophagus karena tertelan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja (Tanto, 2014) !. E"iolo#i a !ada !ada anak"anak anak"anak penyeb penyebab ab masukny masuknyaa benda asing asing dalam dalam sauran sauran napas napas
atau saluran cerna antara lain anomaly kongenital termasuk stenosis kongenital, #istel trakeoeso#agus dan pelebaran pembuliuh darah b !ada orang de$asa sering terjadi akibat mabuk, pemakai gigi palsu yang telah telah kehilang kehilangan an sensasi sensasi rasa palatum, palatum, gangguan gangguan mental dan psikosis %aktor %aktor"#a "#aktor ktor yang memperm mempermudah udah terjadin terjadinya ya aspirasi aspirasi benda benda asing asing ke dalam saluran cerna, antara lain& 1) %akt %aktor or indi indi'i 'idu dual al umur umur,, jeni jeniss kela kelami min, n, peke pekerj rjaa aan, n, kond kondis isii sosi sosial al,, tempat tinggal 2) egagalan egagalan mekanisme mekanisme proteksi proteksi yang yang normal, normal, antara antara lain& keadaan tidur, tidur, kesadaran menurun, alkoholisme dan epilepsi *) %aktor %aktor #isik& #isik& kelai kelainan nan dan penyak penyakit it neurolog neurologik ik 4) !roses !roses menela menelan n yang belum belum semp sempurna urna pada pada anak anak +) %aktor dental, medical medical dan surgical, surgical, misalnya misalnya tindakan tindakan bedah, ekstraksi gigi, belum tumbuhnya gigi molar pada anak usia kurang dari 4 tahun ) %aktor %aktor keji$a keji$aan, an, antara antara lain& lain& emosi, emosi, gangguan gangguan psikis psikis -) .kuran, .kuran, bentuk bentuk dan dan si#at si#at benda benda asing asing /) %akto %aktorr kecer kecerobo obohan han,, antar antaraa lain lain melet meletakk akkan an benda benda asing asing di mulu mulut, t, persiapan makanan yang kurang baik, makan atau minum tergesa"gesa, makan sambil bermain, memberikan kacang atau permen pada anak yang gigi molar nya belum tumbuh
$. Kl%s l%sii& ii&% %si
2
a Corpus alienum esophagus anyak terjadi pada anal"anak al ini disebabkan anak"anbak mempunyai kebasaan memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya !ada umumnya benda asing yang tertelan berupa uang logam, peniti, tutup bollponi, dan lain"lain, pada orang tua hal ini juga dapat terjadi, kebanyakan terjadi pada lansia yang giginya sudah habis sehingga makanan tidak dapat dikunyah dengan baik enda yang tertekan biasanya daging yang keras, baksi, tulamng ayambebek, paku, jarum, ka$at gugu palsu dan lain"lain b Corpus alienum di trakea"bronkus enda asing yang masuk ke trakea atau bronkus kebanyakan karena terhirup anyak terjadi pada anaka kecil karena gigu geraham belum tumbuh sehingga makanan tidak data dikunyah dengan baik 3ecara tidak sadar karena menangis, berteriak atau terjatuh makanan akan terhiru dan masuk ke jalan napas enda yang terhirup pada umumnya adalah makanan misalanya kacang, nasiu dan lain"lain !ada orang de$asa hal ini dapat terjadi terutama pada saat bekerja '. An%"omi (%n )isiolo#i Esop*%#us sophagus merupakan bagian saluran cerna yang menghubungkan
hipo#aring dengan lambung agian proksimalnya disebut introitus esophagus yang terletak setinggi batas ba$ah kartilago krikoid atau setinggi 'etebra se'ical 56 7i dalam perjalanannya dari daerah ser'ikal, esophagus masuk ke dalam rongga toraks 7i dalam rongga toraks, esophagus berada di mediastinum superior antara trakea dan kolumna 'ertebra terus ke mediastinum posterior di belakang atrium kiri dan menembus dia#ragma setinggi 'ertebre torakal 10 dengan jarak kurang dari * cm di depan 'ertebra Akhirnya esophagus ini sampai di rongga abdomen dan bersatu dengan lambung di daerah kardia erdasarkan letaknya esophagus dibagi dalam bagian ser'ikal, torakal dan abdominal so#agus menyempit pada tiga tempat !enyempitan pertama bersi#at s#ingter terletak setinggi tulang ra$an krikoid pada batas antara esophagus dengan #aring, yaitu tempat peralihan otot serat lintang menjadi otot polos !enyempitan terakhir terletak pada hiatus esophagus dia#ragma
3
yaitu tempat esophagus berakhir pada kardia lambung 8tot polos pada bagian ini murni bersi#at s#ingter 6ner'asi esophagus berasal dari dua sumber utama yaitu sara# parasimpatis ner'us 'agus dan sara# simpatis dari serabut"serabut ganglia simpatis ser'ikalis in#erior, ner'us torakal dan ner'us splangnikus
G%m+%r 1, Anatomi sophagus ($$$detik healthcom)
-. P%"oisiolo#i Corpus alienum (benda asing) baik itu benda mati, hidup ataupun
komponen tubuh dapat masuk ke rongga mulut karena #aktor kesengajaan, kecerobohan maupun #aktor kebutuhan etika benda asing tertelandan masuk ke esophagus yang menyebabkan tersangkutnya benda tersebut, maka akan dilakukan ekstyraksi untuk menghindari komplikasi kstaksi tersebut dapat menimbulkan lesi pada esophagus yang akan terasa yeri jika digunakan untuk menelan enda asing yang berada lama di esophagus dapat menimbulkan berbagai komplikasi, antara lain jaringan granulasi yang menutupi benda asing, radang perieso#agus enda asing tertentu seperti baterai alkali mempunyai toksisitas intriksik local dan sistemik dengan reaksi edema dan in#lamasi local, terutama bila terjadi pada anak"anak atu baterai (disc battery) mengandung elektrolit, baik natrium atau kalium hidroksida dalam larutan kaustik pekat (concentrated caustic solution) Absorbsi bahan metal dalam
4
darah menimbulkan toksisitas sistemik 8leh karena itu benda asing batu baterai harus segera dikeluarkan . Ge/%l% Klinis 9ejala sumbatan akibat benda asing esophagus tergantung pada ukuran,
bentuk dan jenis benda asing, lokasi tersangkutnya benda asing (apakah berada didaerah penyempitan esophagus yang normal atau patologis), komplikasi yang timbul akibat benda asing tersebut dan lama benda asing tersebut tertelan 9ejala permulaan benda asing esophagus adalah rasa nyeri didaerah leher bila benda asing tersangkut didaerah ser'ikal ila benda asing tersangkut di esophagus bagian distal timbul rasa tidak enak didaerah substernal atau nyeri di punggung 9ejala dis#asia ber'ariasi tergantung, pada ukuran dan benda 7is#agia lebih berat bila telah terjadi edema mukosa yang memperberat sumbatan, sehingga timbul rasa sumbatan esophagus yang persisten 9ejala lain ialah odino#agia yaitu nyeri menelan makanan atau ludah, hipersali'asi, regurgitasi dan muntah adang"kadang ludah berdarah :yeri di punggung menunjukkan tanda per#orasi atau mediastinitis 9angguan na#as dengan gejala dispneu, stridor dan sianosis terjadi akibat penekanan trakea oleh benda asing 0. Pemeri&s%%n )isi& Terdapat kekakuan lokal pada leher bila benda asing terjepit akibat edema
yang timbul progresi# ila benda asing ireguler menyebabkan per#orasi akut, didapatkan tanda pneumo"mediastinum, em#isema leher dan pada auskultasi terdengar suara getaran didaerah prekordial atau interskapula ila terjadi mediastinitis, tanda e#usi pleura unilateral atau bilateral dapat dideteksi !er#orasi langsung ke rongga pleura dan pneumothorak jarang terjadi, tetapi dapat timbul sebagai komplikasi tindakan endoskopi !ada anak"anak gejala nyeri atau batuk dapat disebabkan oleh aspirasi ludah atau minuman dan pada pemeriksaan #isik didapatkan ronkhi, mengi ($hee;ing), demam, abses leher atau tanda em#isema subkutan Tanda lanjut, berat badan menurun dan gangguan pertumbuhan enda asing yang berada didaerah ser'ikal esophagus dan dibagian distal kriko#aring,
5
dapat menimbulkan gejala obstruksi saluran na#as dengan stridor, karena menekan dinding trakea bagian posterior (tracheo"esophageal party $all), radang dan edema perieso#agus 9ejala aspirasi rekuren akibat obstruksi esophagus sekunder dapat menimbulkan pneumonia, bronkiektasis dan abses paru . Pemeri&s%%n Penun/%n# !emeriksaan radiologi berupa #oto polos esophagus ser'ikal dan torakal
anteroposterior dan lateral harus dilakukan pada semua pasien yang diduga tertelan benda asing ila benda asing radioopak mudah diketahui lokasinya, sedangkan bila radiolusen dapat diketahui tanda in#lamasi perieso#agus atau hiperin#lamasu hipo#aring dan esophagus bagian proksimal so#agogram dilakukan pada benda asing radiolusen yang akan memperlihatkan filling detect persisten 7apat dilakukan <=6 dan Tommogra#is Computer !emeriksaan laboratorium darah diperlukan untuk mengetahui adanya gangguan keseimbanganasam basa, serta tanda"tanda in#eksi saluran napas Tindakan endoskopi dilakukan untuk tuuan diagnostic dan terapi 2. Kompli&%si
>aserasi mukosa perdarahan, per#orasi local dengan abses leher atau mediastinitis!er#orasi dapat menyebabkan selulitis local, dan #istel eso#agus enda asing bulat atau tumpul dapat menimbulkan per#orasi sebagai akibat sekunder dari in#lamasi kronik dan erosi ?aringan granulasi disekitar benda asing timbul bila benda asing berada di seo#agus dalam $aktu yang lama 9ejala dan tanda per#orasi esophagus ser'ikal dan torakal oleh karena benda asing atau alat, antara lain em#isema subkutis atau mediastinum, krepitasi di daerah leher atau dada, pembengkakan leher, kaku leher, demam dan menggigil, gelisah, nadi dan pernapasan cepat,nyeri yang menjalar ke punggung, retrosternal dan epigastrium ila terjadi per#orasi ke pleura dapat menimbulkan pneumothoraks 13. Pen%"%l%&s%n%%n
6
.ntuk dapat menanggulangi kasus aspirasi benda asing dengan cepat dan tepat, perludiketahui dengan baik lokasi tersangkutnya benda asing tersebut 3ecara prinsip benda asing disaluran napas dapat ditangani dengan pengangkatan segera secara endoskopik dengan traumaminimum .mumnya penderita dengan aspirasi benda asing datang ke rumah sakit setelah melalui #ase akut, sehingga pengangkatan secara endoskopik harus dipersiapkan seoptimal mungkin, baik dari segi alat maupun personal yang telah terlatih !enderita dengan benda asing di laring harus mendapat pertolongan
segera,
karena
as#iksia
dapat
terjadi
dalam
$aktu
hanya beberapa menit Cara lain untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring secara total ialah dengan cara perasat dari eimlich (eimlich maneu'er), dapat dilakukan pada anak maupun de$asa
11. P%"*4%5
enda asing (tajam, tumpul, makanan %aktor penyebab& #isik, psikis, kesengajaan kecerobohan
7
8bstruksi di eso#agus
atuk, tercekik, sesak napas,
Ke7em%s%n
Timbul jaringan granulasi yang menutupi benda asing Ke"i(%&ee&"i%n 6ersi*%n 8%l%n N%p%s
enda asing seperti alkaline :yeri
G%n##u%n Menel%n
Ke"i(%&seim+%n#%n Nu"risi Kur%n# D%ri Ke+u"u*%n Tu+u*
7is#agia
Toksisitas instrinsik dan sistemik .lserasi local, per#orasi,
Risi&o Ine&si
6. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pen#&%/i%n a =i$ayat penyakit sekarang ejadian corpus alienum pada saluran napas atau saluran cerna
dapat terjadi karena beberapa #aktor seperti kelainan #isik atau kongenital pada saluran esophagus, maslaah psikis atau karena #aktor kecerobohankesengajaan !ada anak"anak biasanya terjadi karena kecerobohan atau ketidaksengajaan ketika bermain b =i$ayat penyakit dahulu !ada anak"anak perlu dikaji apakah ada ri$ayat tertelan benda asing secara tidak sengaja sejak kecil, ri$ayat gangguan menelan
8
sejak bayi !ada orang de$asa atau lansia perlu dikaji adanya gangguan menelan, atau ri$ayat tertelan benda asing sebelumnya !ada pasien dengan corpus alienum pada saluran cerna bisanya ditemukan beberapa gejala seperti berikut ini& 1) esukaran dalam menelan (dis#agia) makanan padat atau cairan 2) 3umbatan komplit (ketidakmampuan untuk menelan) *) =asa tidak nyaman dalam menelan (odino#agia) 4) =egurgitasi dari makanan yang belum dicerna +) ematemesis ) 3enasi benda asing -) 3umbatan pada tenggorokan /) =asa panas dalam perut @) !enurunan berat badan 10) 3uara serak 11) 3ensiti'itas terhadap makanan dingin atau panas c !emeriksaan %isik 1) !ada pemeriksaan esopahgus dengan endoskopi ditemukan adanya benda asing, lesi atau mungkin hematoma 2) !ada leher mungkin bisa terjadi abses 3) !ada pemeriksaan paru ditemukan suara na#as tambahan seperti ronchimengi 4) Adanya gangguan pertumbuhan pada anak anak 5) ?ika terjadi obstruksi saluran na#as pasien bisa cyianosis dan takipnea 6) 3uhu tubuh demam dan turun
!. Di%#nos% Keper%4%"%n 9%n# Mun#&in Mun7ul a etidake#ekti#an bersihan jalan napas berhubungan
dengan
obstruksi pada saluran pernapasan b :yeri akut berhubungan dengan obstruksi benda asing c 9angguan menelan berhubungan dengan obstruksi benda asing pada saluran esophagus d etidakseimbangan nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan intake yang kurang e =esiko in#eksi berhubungan dengan in#lamasi pada area sumbatan # ecemasan berhubungan dengan prosedur tindakan bedah
9
10
$. In"er:ensi Keper%4%"%n No.
1
Di%#nos% Keper%4%"%n
Tu/u%n (%n Kri"eri% H%sil
etidake#ekt#an bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas
3etelah dilakukan tindakan kepera$atan selama 1B*0 menit diharapkan jalan napas pasien e#ekti# dengan kriteria&
In"er:ensi Air4%5 M%n%/emen <$1'3= 1.
2
Air4%5 p%"en75 • •
*
== 1"20 kalimnt Tidak ada sesak napas ;en"il%"ion
1 2 * 4 + - / @
:yeri
akut
berhubungan
3etelah
1
!osisikan klien untuk memaksimalkan 'entilasi eluarkan secret dengan batuk atau suction Auskultasi suara napas, catat adanya suara napas tambahan
2 *
Ter%pi O&si#en <$$!3=
9erakan dada simetris
2
R%sion%l
dilakukan
tindakan
1
ersihkan secret di mulut, hidung dan trakeatenggorokan !ertahankan patensi jalan napas ?elaskan pada klien atau keluarga tentang pentingnya pemberian oksigen erikan oksigen sesuai kebutuhan
2 *
4
+
3 em i# o$l er memaksimalkan 'entilasi paru
.ntuk mengetahui tingkat rasa
11
dengan kompresi jaringan sekunder akibat osbtruksi
kepera$atan selama 1B24 jam, pasien dapat mengontrol nyeri dengan kriteria& NIC: Pain Control 1 < en ggu na kan a na lg et ik sesuai kebutuhan 2
1
2 *
4 +
- /
aji karakteristik nyeri meliputi lokasi, $aktu, #rekuensi, kualitas, #aktor pencetus, dan intensitas nyeri aji #aktor"#aktor yang dapat memperburuk nyeri pasien
2
*
4
+
-
/
*
9angguan berhubungan
3etelah dilakukan tindakan NIC: Aspiration Precaution kepera$atan selama 1B24 jam 1
nyeri sehingga dapat menentukan jenis tindakannya 7engan mengetahui #aktor"#aktor yang dapat memperburuk nyeri, dapat mencegah terjadinya #aktor pencetus dan menentukan inter'ensi apabila nyeri terjadi
1
beratnya
11
dengan kompresi jaringan sekunder akibat osbtruksi
kepera$atan selama 1B24 jam, pasien dapat mengontrol nyeri dengan kriteria& NIC: Pain Control 1 < en ggu na kan a na lg et ik sesuai kebutuhan 2
1
2 *
4 +
- /
aji karakteristik nyeri meliputi lokasi, $aktu, #rekuensi, kualitas, #aktor pencetus, dan intensitas nyeri aji #aktor"#aktor yang dapat memperburuk nyeri pasien
2
*
4
+
-
/
*
9angguan berhubungan
3etelah dilakukan tindakan NIC: Aspiration Precaution kepera$atan selama 1B24 jam 1
nyeri sehingga dapat menentukan jenis tindakannya 7engan mengetahui #aktor"#aktor yang dapat memperburuk nyeri, dapat mencegah terjadinya #aktor pencetus dan menentukan inter'ensi apabila nyeri terjadi
1
beratnya
12
obstruksi benda asing pada saluran cerna
*
d ih ar ap ka n p as ie n da pat menelan makanan secara bertahap dengan kriteria& Aspiration Prevention 1 !osisi kepala dan leher lebih tinggi dari badan saat makan dan minum 2 !emilihan makanan yang mudah ditelan *
Swallowing Status: Esophageal Phase 1. dapat menelan makanan dan minuman cair yang diberikan !. tidak ada batu atau cegukan selama makanminum $. tidak ada regusgutasi cairan '. tidak ada nyeri lambung -. tida ada hematemesis !erubahan nutrisi kurang dari 3etelah dilakukan tindakan kebutuhan tubuh kepera$atan selama *B24 jam, berhubungan dengan asupan pasein dapat mempertahankan yang kurang status nutrisi adekuat dengan kriteria& NOC: Nutritional Status 1
re#leB muntah dan kemampuan menelan 2 !antau status pernapsan * !osisikan kepala @0E 4 3iapakn alat suction kp + eriakn makaan halus sedikit demi sedikit !ertahankan posisi kepala lebih tinggi *0"4+ menit setelah makan atau minum Feeding 1 aji kemmapuan menelan 2 6denti#ikasi diet yang diberikan * Anjurkan oral hygiene sebelum makan dan minum 4 eri makanan dan diikuti minum
2
*
4 + 1. !. $.
'.
NIC: Nutrition Terapy 1 aji status nutrisi 2
1
obstuksi
!engkajian penting untuk mengetahui status nutrisi dan menentukan inter'ensi yang tepat 2 7engan mengetahui masukan makanan atau cairan dapat mengetahui apakah kebutuhan kalori harian sudah terpenuhi atau belum *
12
obstruksi benda asing pada saluran cerna
*
d ih ar ap ka n p as ie n da pat menelan makanan secara bertahap dengan kriteria& Aspiration Prevention 1 !osisi kepala dan leher lebih tinggi dari badan saat makan dan minum 2 !emilihan makanan yang mudah ditelan *
Swallowing Status: Esophageal Phase 1. dapat menelan makanan dan minuman cair yang diberikan !. tidak ada batu atau cegukan selama makanminum $. tidak ada regusgutasi cairan '. tidak ada nyeri lambung -. tida ada hematemesis !erubahan nutrisi kurang dari 3etelah dilakukan tindakan kebutuhan tubuh kepera$atan selama *B24 jam, berhubungan dengan asupan pasein dapat mempertahankan yang kurang status nutrisi adekuat dengan kriteria& NOC: Nutritional Status 1
re#leB muntah dan kemampuan menelan 2 !antau status pernapsan * !osisikan kepala @0E 4 3iapakn alat suction kp + eriakn makaan halus sedikit demi sedikit !ertahankan posisi kepala lebih tinggi *0"4+ menit setelah makan atau minum Feeding 1 aji kemmapuan menelan 2 6denti#ikasi diet yang diberikan * Anjurkan oral hygiene sebelum makan dan minum 4 eri makanan dan diikuti minum
2
*
4 + 1. !. $.
'.
NIC: Nutrition Terapy 1 aji status nutrisi 2
obstuksi
1
!engkajian penting untuk mengetahui status nutrisi dan menentukan inter'ensi yang tepat 2 7engan mengetahui masukan makanan atau cairan dapat mengetahui apakah kebutuhan kalori harian sudah terpenuhi atau belum *
13
Nutrient Inta!e 1
indikasi ?aga kebersihan mulut, ajarkan oral higiene pada pasien olaborasi dengan ahli gi;i untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi NIC: "eigt #ain $ssistance - Timbang berat badan pasien secara teratur / 7iskusikan dengan keluarga pasien hal"hal yang menyebabkan penurunan berat badan @ !antau konsumsi kalori harian 10 !antau hasil laboratorium, seperti kadar serum albumin, dan elektrolit 11 Tentukan makanan kesukaan, rasa, dan temperatur makanan 12 Anjurkan penggunaan suplemen penambah na#su makan +
4
+
-
/
@
10
nutrisi pasien dengan tetap memperhatikan aspek agama dan budaya pasien sehingga pasien bersedia mengikuti diet yang ditentukan 7apat membantu meningkatkan status nutrisi selain dari diet yang ditentukan
13
Nutrient Inta!e 1
indikasi ?aga kebersihan mulut, ajarkan oral higiene pada pasien olaborasi dengan ahli gi;i untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi NIC: "eigt #ain $ssistance - Timbang berat badan pasien secara teratur / 7iskusikan dengan keluarga pasien hal"hal yang menyebabkan penurunan berat badan @ !antau konsumsi kalori harian 10 !antau hasil laboratorium, seperti kadar serum albumin, dan elektrolit 11 Tentukan makanan kesukaan, rasa, dan temperatur makanan 12 Anjurkan penggunaan suplemen penambah na#su makan +
4
+
-
/
@
10
nutrisi pasien dengan tetap memperhatikan aspek agama dan budaya pasien sehingga pasien bersedia mengikuti diet yang ditentukan 7apat membantu meningkatkan status nutrisi selain dari diet yang ditentukan
14
menunjukkan status nutrisi baik 3ajikan makanan dengan menarik 11
14
menunjukkan status nutrisi baik 3ajikan makanan dengan menarik 11
15
' IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tindakan kepera$atan dilakuakn berdasarkan prioritas -. E;ALUASI KEPERAWATAN 'aluasi yang diharapakn pada pasien adalah a %ungsi pernapasan dan jalan napas adekuat b Tidak ada nyeri selama menelan c !asien dapat menelan dengan baik d Tidaka da muntah atau batuk selama makan dan minum e ebutuhan nutrisi terpenuhi # Tidak ada komplikasi akibat tindakan esophagoskopi seperti in#eksi
pada area obstruksi
15
' IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tindakan kepera$atan dilakuakn berdasarkan prioritas -. E;ALUASI KEPERAWATAN 'aluasi yang diharapakn pada pasien adalah a %ungsi pernapasan dan jalan napas adekuat b Tidak ada nyeri selama menelan c !asien dapat menelan dengan baik d Tidaka da muntah atau batuk selama makan dan minum e ebutuhan nutrisi terpenuhi # Tidak ada komplikasi akibat tindakan esophagoskopi seperti in#eksi
pada area obstruksi
16
17
DA)TAR PUSTAKA
7octh$rman, ? < F ulecheck, 9 : (2004) :ursing 6nter'entions Classi#ication 3t >ouis, , F 3$anson, (200/) 8utcomes Classi#ication
:ursing
3melt;er, 3 C, F are, 9 (2002) uku Ajar epera$atan