LAPORAN PENDAHULUAN ACKD ( ACQUAIRED CYSTIC KIDNEY DISEASE )
A.
PENGERTIAN
ACKD ACKD adal adalah ah peny penyaki akitt ginj ginjal al yang yang meru merupa paka kan n akhi akhirr dari dari perkembangan masalah ginjal jangka panjang, terutama te rutama pada pasien yang mengalami gagal ginjal kronis. Peny Penyak akit it ini ini meny menyeb ebab abka kan n kist kistaa atau atau tumo tumorr yang yang memb memben entu tuk k kantung yang berisi cairan eksudat, nanah pada ginjal. ACKD berbeda dari PKD dalam beberapa hal, orang dengan PKD sering memiliki riwayat keluarga dengan PKD. Mereka lahir dengan gen penyebab penyakit. Berbeda dengan ACKD, ACKD, idak ada gen penyebab yang berhubungan dengan ACKD. PKD dikaitkan dengan ginjal membesar dan pembentukan kista di bagian lain dari tubuh. Di ACKD, ginjal masih
termasuk ineksi pada kista, yang mungkin berhubungan dengan demam dan nyeri punggung. Kadang$kadang kista berdarah dan darah akan muncul dalam urin.
B.
ETIOLOGI •
Penyakit ginjal
•
ingkat keparahan dan durasi a/otemia tampaknya menjadi aktor penting dalam menentukan tingkat perkembangan kista.
•
Penyebab beberapa kista ginjal meliputi berikut ini0 $
Penyakit ginjal polikistik dominan autosomal
$
Penyakit ginjal polikistik autosomal resesi
$
Displasia Kidneys multicystic
$
ACKD Kista ginjal sederhana
75 lebih dari 8 tahun setelah memulai dialisis, dan (5 lebih dari -( tahun
setelah
mulai
dialisis.
ingkat
pengembangan
tampaknya
memperlambat setelah -($-9 tahun dialisis. Beberapa aktor yang menyebabkan ACKD 0 $
ubulus block0 Perkembangan kista disebabkan kelainan tubular: obstruksi tubular karena kristal oksalat, ibrosis, atau micropolyps: dan akumulasi cairan tubular karena iltrat glomerular dan ekskresi cairan tubulus.
$
Pertumbuhan kompensasi0 3ilangnya jaringan ginjal pada penyakit ginjal stadium akhir mempromosikan hipertroi sel tubular dan hiperplasia. 3ipertroi dan hiperplasia, bersama dengan sekresi cairan transepitelial oleh epitel tubular, mengakibatkan perkembangan kista. Banyak aktor yang dapat mempengaruhi proses, tapi yang paling penting di antara mereka adalah aktor pertumbuhan dan akti;asi
D.
MANIFESTASI KLINIS
a. ACKD sering tidak memiliki gejala.
+. 4angguan muskuloskeletal >esiles leg sindrom " pegal pada kakinya sehingga selalu digerakan #, burning eet syndrom " rasa kesemutan dan terbakar, terutama ditelapak kaki #, tremor, miopati " kelemahan dan hipertropi otot = otot ekstremitas. 9. 4angguan 6ntegumen kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning = kuningan akibat penimbunan urokrom, gatal = gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh. ). 4angguan endokrim 4angguan seksual 0 libido ertilitas dan ereksi menurun, gangguan menstruasi dan aminore. 4angguan metabolic glukosa, gangguan metabolic lemak dan ;itamin D. 7. 4angguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam dan basa
$
>1 " renal ungsi test # ureum dan kreatinin
$
@1 "li;er ungsi test #
$
?lektrolit Klorida, kalium, kalsium
$
koagulasi studi P, PK
$
B4A
'. rine $
urine rutin
$
urin khusus 0 benda keton, analisa kristal batu
8. Pemeriksaan kardio;askuler $
?C4
$
?C!
b#
3indari heparin selama hemodialisis.
c#
Perdarahan parah memerlukan tindakan embolisasi atau nerektomi.
d#
e#
Proilaksis nerektomi kontralateral kontro;ersial: nerektomi bilateral dapat akan cenderung menerima transplantasi ginjal.
#
idak ada obat khusus yang ditunjukkan dalam pengelolaan penyakit ACKD, kecuali analgesik untuk pengobatan nyeri.
g#
dengan
antibiotik.
kista
telah
membesar
yang
menyebabkan rasa sakit, maka dapat dilakukan tindakan dengan mengeringkan dengan menggunakan jarum panjang yang dimasukkan
+. Perubahan nutrisi 9. Perubahan pola naas ). 4angguan perusi jaringan 7. 6ntoleransi akti;itas
J. INTERVENSI
-. %yaman %yeri ujuan 0 tingkat kenyamanan klien meningkat dg K30 Klien melaporkan nyeri berkurang dg scala '$8, ?kspresi wajah tenang klien dapat istirahat dan tidur 6nter;ensi0 a. Kaji
tingkat
nyeri
secara
komprehensi
termasuk
lokasi,
karakteristik, durasi, rekuensi, kualitas dan aktor presipitasi. b. !bser;asi reaksi non;erbal dari ketidak nyamanan. c. 4unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
mempertahankan curah jantung dengan bukti tekanan darah dan rekuensi jantung dalam batas normal, nadi perier kuat dan sama dengan waktu pengisian kapiler 6nter;ensi0 a. Auskultasi bunyi jantung dan paru >0 Adanya takikardia rekuensi jantung tidak teratur b. Kaji adanya hipertensi >0 3ipertensi dapat terjadi karena gangguan pada sistem aldosteron$renin$angiotensin "disebabkan oleh disungsi ginjal# c. &elidiki keluhan nyeri dada, perhatikanlokasi, rediasi, beratnya "skala ($-(# >0 3 dan 44K dapat menyebabkan nyeri d. Kaji tingkat akti;itas, respon terhadap akti;itas >0 Kelelahan dapat menyertai 44K juga anemia
>0 ntuk mengetahui keseimbangan input dan output
+. Perubahan nutrisi0 kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah ujuan0 Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat dengan kriteria hasil0 menunjukan BB stabil 6nter;ensi0 a. Awasi konsumsi makanan 2 cairan >0 Mengidentiikasi kekurangan nutrisi b. Perhatikan adanya mual dan muntah >0 4ejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat mengubah
atau
menurunkan
pemasukan
inter;ensi c. Beikan makanan sedikit tapi sering
dan
memerlukan
d. Batasi untuk berakti;itas >0 Mengurangi beban kerja dan mencegah terjadinya sesak atau hipoksia
). Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritis ujuan0 6ntegritas kulit dapat terjaga dengan kriteria hasil 0
-
Mempertahankan kulit utuh
-
Menunjukan perilaku 2 teknik untuk mencegah kerusakan kulit
6nter;ensi0 a. 6nspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, ;askuler, perhatikan kadanya kemerahan >0 Menandakan area sirkulasi buruk atau kerusakan yang dapat menimbulkan pembentukan dekubitus 2 ineksi. b. Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa
>0 Mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan e;aporasi lembab pada kulit
7. 6ntoleransi akti;itas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, keletihan ujuan0 Pasien dapat meningkatkan akti;itas yang dapat ditoleransi 6nter;ensi0 a. Pantau pasien untuk melakukan akti;itas b. Kaji ektor yang menyebabkan keletihan c. Anjurkan akti;itas alternati sambil istirahat d. Pertahankan status nutrisi yang adekuat
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, @ynda ektor yang 4injal. ?d$). Philadelphia0 E.B. &aunders: '(((0 -)$-78(. @ong, B C. "-)#. Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses
H.
PATHWAYS
ineksi
;askuler
/at toksik
reaksi antigen antibodi
arteriosklerosis
tertimbun ginjal
!bstruksi saluran kemih >etensi urin batu besar dan kasar
suplai darah ginjal turun
iritasi 2 cidera jaringan hematuria
menekan sara perier
anemia
nyeri pinggang
41> turun 44K sekresi protein terganggu sindrom uremia perpospatemi a pruritis gang. integritas kulit nausea, ;omitus resiko gangguan nutrisi
gang. keseimbangan asam $ basa
retensi %a urokrom tertimbun di kulit perubahan warna kulit
prod. asam naik as. lambung naik iritasi lambung ineksi gastritis mual, muntah
perdarahan $ hematemesi s anemia $ melena
total C?& naik tek. kapiler naik ;ol. interstisial naik edema "kelebihan ;olume cairan# preload naik
resiko gangguan nutrisi
beban jantung naik hipertroi ;entrikel kiri
aliran darah ginjal turun
suplai nutrisi dalam darah turun gangguan perusi jaringan
sekresi eritropoitis turun produksi 3b turun oksihemoglobin turun suplai !' kasar turun
payah jantung kiri C!P turun suplai !'
suplai !' ke otak turun
retensi %a F 3'! naik
jaringan turun metab. anaerob timb. as. laktat naik
kelebihan ;ol. cairan
$ atigue $ nyeri sendi
>AA turun
-+
syncope "kehilangan kesadaran# intoleransi akti;itas
intoleransi akti;itas
bendungan atrium kiri naik tek. ;ena pulmonalis kapiler paru naik edema paru gang. pertukaran gas