BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerinda pada dasarnya adalah proses mekanik yang menimbulkan suhu tinggi dan reaksi kimia pada permukaan benda kerja. Pada proses gerinda permukaan ada energi yang dikeluarkan dalam bentuk perpindahan panas di sepanjang permukaan benda kerja. Penurunan kekasaran permukaan benda kerja umumnya dipengaruhi oleh temperatur permukaan yang terlalu tinggi. Proses penghalusan permukaan memerlukan suatu masukan energi yang sangat besar dari tenaga per volume satuan dari bahan yang dipakai. Hampir semua tenaga yang dipakai dikonversikan ke panas yang dipusatkan di dalam daerah penggerindaan, sehingga mendorong kerusakan pada benda kerja yang dikarenakan oleh panas yang tinggi di permukaan benda kerja. Panas yang dihasilkan pada proses gerinda permukaan akan berpengaruh terhadap hasil kekasaran permukaan benda k erja. Semua energi yang digunakan dalam proses gerinda permukaan diubah menjadipanas, dan panas ini sebagian dibawa oleh geram dan sebagian diteruskan lingkungan melalui batu gerinda dan benda kerja. Peningkatan panas yang dihasilkan berasal dari gesekan pahat gerinda yang berputar dengan permukaan benda kerja. Untuk proses gerinda permukaan hampir sebagian besar panas (80% sampai dengan 85%) mengalir melalui benda kerja. Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan proses pemotongan benda kerja. Pisau atau alat potong gerinda
adalah
ribuan
keping
berbentuk
pasir
gerinda
yang
melekat
menjadikeping roda gerinda. Proses penggerindaan dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar menggesek permukaan benda kerja Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
1
logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang dikhususkan untuk memotong. Karena banyaknya permintaan di industry terhadap bentuk-bentuk serta tingkat kehalusan suatu benda kerja, maka pada kesempatan ini, penulis akan membahas mengenai mesin gerinda khusus yaitu mesin gerinda permukaan ( surface surface grinding ) dan mesin gerinda pengasah alat potong (tool (tool grinding ). ).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana cara mengoperasikan mesin surface mesin surface grinding ?
Bagaimana cara mengoperasikan mesin tool grinding ? ?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan laporan bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dan syarat kelulusan mata kuliah Pemesinan Khusus. Selain itu juga laporan ini untuk mengetahui bagaimana cara mengoperasikan mesin mesin surface surface grinding dan mesin tool grinding .
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
2
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
Memberikan informasi bagaimana cara mengoperasikan mesin surface grinding .
Memberikan informasi bagaimana cara mengoperasikan mesin tool grinding .
Memberikan informasi apa saja alat keselamatan kerja yang harus digunakan ketika sedang mengerjakan kerja gerinda.
1.5 Metode Penulisan
Penulisan laporan ini merujuk kepada buku pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia.
1.6 Sistematika Penulisan
Merujuk kepada pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, maka sistematikak penulisan laporan ini akan diuraikan sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang dan tujuan dilakukannya praktikum berserta dengan penulisan laporannya. BAB II
Landasan Teori
Bab ini berisi tentang landasan teori terkait dengan hal-hal yang dilaporkan pada laporan ini yaitu mengenai mesin surface grinding dan mesin tool grinding . BAB III
Pembahasan
Bab ini berisi tentang alat dan bahan apa saja yang digunakan pada proses kerja surface grinding dan tool grinding beserta dengan langkah kerja dan penemuannya ketika praktikum.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
3
BAB IV
Kesimpulan
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab 1 hingga bab 3 dan juga saransaran untuk perbaikan kualitas praktikum serta informasi-informasi yang bisa berguna untuk praktikum yang akan datang.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Mesin Gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
2.2 Fungsi Utama Mesin Gerinda
Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
Mengasah alat potong agar tajam.
Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lainlain )
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Mesin Gerinda a.
Kelebihan
Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.
Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus hingga N6.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
5
Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat presisi.
b. Kekurangan
Skala pemakanan ( depth of cut ) harus kecil.
Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan cukup lama.
Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan cukup mahal.
2.4 Jenis-jenis Mesin Gerinda
1. M esin Geri nda Permu kaan ( Surf ace Gri ndin g ) Merupakan jenis mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda permukaan rata atau untuk memperoleh hasil permukaan yang datar dan rata. Menurut sumbunya, mesin ini dibagi menjadi 4 jen is, yaitu:
Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja bolakbalik. Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan
permukaan rata dan menyudut.
Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja berputar. Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda permukaan
rata poros.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
6
Mesin gerinda permukaan vertikal dengan gerakan meja bolakbalik. Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan
permukaan rata dan lebar serta menyudut.
Mesin gerinda permukaan vertikal dengan meja berputar. Fungsi
mesin ini sama dengan mesin gerinda datar horizontal meja bolak balik yaitu dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
7
Bagian-bagian Utama Mesin Sur face Gri ndin g
Keterangan: 1. Spindel pemakanan batu gerinda Penggerak pemakanan batu gerinda. 2. Pembatas langkah meja mesin 3. Sistem hidrolik Penggerak langkah meja mesin. 4. Spindel penggerak meja mesin naik turun 5. Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri 6. Tuas pengontrol meja mesin 7. Panel kontrol Bagian pengatur prises kerja mesin. 8. Meja mesin Tempat dudukan benda kerja yang akan digerinda. 9. Kepala utama Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda dan
gerakan pemakanan.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
8
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin surface grinding dibagi menjadi dua macam yaitu :
Mesin gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis mesin.
Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melalui program (NC/ Numerical Control dan CNC/Computer Numerically Control ).
Perlengkapan yang digunakan pada mesin surface grinding : a. Meja magnet listrik Pencekaman terjadi akibat adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh aliran listrik. Pada mesin gerinda datar yang berfungsi sebagai pencekam benda kerja adalah meja mesin gerinda itu sendiri.
b. Meja magnet permanen Pencekaman terjadi akibat adanya magnet permanen yang terdapat pada pencekam. Pada mesin gerinda jenis ini, magnet yang mengaliri meja bersifat permanen, proses pencekaman benda kerja menggunakan mesin yang dilengkapi dengan meja jenis ini hampir sama dengan proses pencekaman benda kerja pada mesin gerinda datar pada umumnya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang membedakan mesin jenis ini dengan mesin gerinda pada umumnya.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
9
c. Ragum mesin presisi Pencekaman menggunakan ragum mesin presisi adalah benda kerja yang semua bidang digerinda, di mana antara satu dengan yang lainnya saling tegak lurus dan sejajar.
2. Mesin Gerinda Alat Potong ( Tool Grin ding )
Mesin ini hanya digunakan untuk pekerjaan presisi, yaitu menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain. Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk silinder, taper, internal, dan surface dari benda kerja yang mengharuskan ketelitian.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
10
Mesin gerinda ini dibagi menjadi tiga , yaitu :
Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau frais, reamer, dan sejenisnya. Perlengkapan mesinnya untuk pengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai dengan bentuk benda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahan digerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik. Benda kerja diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.
Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat potong mesin
bubut dan pengasahan mata bor. Prinsip kerjanya benda kerja
didorong ke arah batu gerinda yang berputar.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
11
Mesin gerinda tangan ( Hand
Grinding ). Mesin gerinda tangan
merupakan mesin gerinda dengan gaya penggerak diteruskan dari engkol ke roda gerinda melalui transmisi roda gigi. Biasanya dipergunakan pada bengkel kecil atau untuk keperluan rumah tangga. Rata-rata fungsi utama mesin ini sebagai alat pemotong saja.
2.5 Macam-macam Bentuk Batu Gerinda a. Flat
, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti wheels
handtap, countersink , mata bor, dan sebagainya. , untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, b. Cup wh eels pahat bubut, dan sebagainya. , untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter. c. Di sh gr in ding wheels , untuk memotong alat potong ataupun material yang d. Shaped gri ndin g wheels sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
12
, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam e. Cyli ndri cal gr in ding wheels suatu jenis produk. f.
, Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda Saucer Grinding Wheels bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang luas di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu digunakan oleh roda piring untuk menjaga bilah gergaji.
g. Di amond Gri nding Wh eels , Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat
ke tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll. Sebuah melihat menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.
2.6 Peralatan Keselamatan Kerja dalam Mengerinda
a. Baju praktik untuk melindungi tubuh kita dari serpihan dan butiran-butiran debu yang dikhawatirkan akan melukai tubuh. b. Safety Shoes untuk melindung kaki kita dari tertimpa benda-benda yang terjatuh sehingga tidak terluka. c. Kacamata pelindung untuk menggerinda memiliki desain khusus yang mirip seperti kacamata renang. Hal ini dikarenakan untuk menghindari masuknya butiran-butiran besi hasil proses gerinda ke dalam mata. d. Masker Pelindung Mulut untukmenghindari butiran-butiran besi masuk kedalam mulut. e. Pelindung Telinga (Headphone) ini berfungsi untuk mencegah masuknya butiran-butiran besi masuk ketelinga dan juga untuk melindungi telingan dari suara bising yang dihasilkan oleh mesin.
2.7 Jenis-jenis Penggerindaan
a. Penggerindaan Kering
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
13
Penggerindaan kering merupakan suatu penggerindaan yang pengerjaanya tanpa menggunakan cairan pendingin. faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu :
Jenis benda kerja.
Jenis proses pengerjaan.
Jenis Mesin Gerinda
Roda Gerinda ( jenis batu gerinda ).
Beberapa akibat dari penggerindaan kering yaitu :
Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih tinggi.
Chip atau debu yang dihasilkan akan beterbangan.
Batu gerinda lebih awet.
Biaya yang diperlukan lebih murah.
b. Penggerindaan Basah Penggerindaan
basah
merupakan
suatu
proses
penggerindaan
yang
mengguanakan cairan pendingin. Biasanya pada penggerindaan basah digunakan untuk pengasahan pahat bubut yang tip pahatnya berasal dari bahan karbid. Beberapa akibat dari penggerindaan kering antara lain : a. Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih rendah. b. Chip atau debu yang dihasilkan tidak beterbangan. c. Batu gerinda cepat habis. d. Perlu biaya tambahan untuk pendinginnya.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
14
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Mesin Sur face Gri ndin g
A. Alat dan Bahan Untuk memulai praktek, perlu dipersiapkan bahan atau benda kerja yang akan diratakan permukaannya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam pengerjaan benda kerja tersebut adalah :
Mikrometer (vernier caliper). Digunakan untuk memriksa ukuran ketebalan benda kerja dengan presisi dengan keakuratan pengukuran 1/1000 mm.
Penyapu atau pembersih Surface Grinding Machine. Terbuat dari karet elastis untuk membersihkan Surface grinding machine.
Lap bersih secukupnya.
B. Langkah Kerja 1. Aktifkan surface grinding machine dengan memutar pusat On/Off. 2. Tekan tombol circuit power untuk mengaktufkan semua circuit elektronik mesin. 3. Pasang benda kerja pada meja megnet (electromagnet chuck), kemudian putar switch magnet pada control panel untuk mengaktifkan magnet. 4. Setelah itu carilah titik tertinggi dari benda kerja dengan cara mendekatkan batu gerinda pada benda kerja, batu gerinda diputar dengan tangan dan meja digerakan maju mundur hingga mendapatkan bagian tertinggi dari benda kerja. 5. Kemudian geserlah benda kerja menjauh dari batu gerinda, nyalakan batu gerinda, kemudian air pendingin, aktifkan gerakan kanan-kiri meja.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
15
6. Atur pemakanan sebanyak 4 strips atau 0,02 mm, lakukan pemakanan dengan cara menggerakkan meja maju-mundur secara manual kearah batu gerinda. Lakukan gerakan pemakanan tersebut hingga mendapatkan permukaan benda kerja yang rata. 7. Matikan gerakan kanan-kiri, batu gerinda dan air pendingin serta magnet meja, angkat benda kerja dari meja magnet, bersihkan benda kerja dan lakukan pengukuran dengan mikrometer. 8. Untuk pemakanan secara otomatis kita dapat melakukan perhitungan sebagai berikut : Jumlah pemakanan otomastis =
kali
9. Pasang benda kerja pada electromagnetic chuck, kemudian carilah titik tertinggi dari benda kerja. Atur pemakanan secara otomatis menekan skala pemakanan. Nyalakan batu gerinda, air pendingin serta gerakan otomatis mulai bekerja tetapi tidak terjadi pemakanan, maka pada saat terlihat percikan bunga api tekan reset untuk mengembalikan gerakan otomatis kembali ke 0 kali. 10. Setelah selesai hingga pemakanan selasai, mesin dengan sendirinya akan mati, Off-kan semua tombol dan angkat benda kerja dari meja magnet. 11. Ukur ulang benda kerja untuk memastikan ukuran setelah pengerjaan sudah tepat, bersihkan mesin dan benda kerja, stemping benda kerja sesuai dengan kelas dan nomor absen, olesi benda kerja dengan
oli dan
kumpulkan kepada dosen pembimbing. 12. Pekerjaan selesai, rapikan peralatan dan tempat kerja.
3.2 Mesin Tool Grin ding
A. Alat dan Bahan
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
16
Untuk memulai praktek, perlu dipersiapkan bahan atau benda kerja yang akan diratakan permukaannya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam pengerjaan benda kerja tersebut adalah :
Mikrometer (vernier caliper). Digunakan untuk memriksa ukuran ketebalan benda kerja dengan presisi dengan keakuratan pengukuran 1/1000 mm.
Kunci-kunci yang digunakan untuk men- setting benda kerja pada mesin.
Kacamata khusus menggerinda
B. Langkah Kerja
Persiapan a. Pemeriksaan Roda Gerinda (1) Jenis Bahan roda gerinda harus sesuai dengan kebutuhan (2) Kehalusan butiran abrasive roda gerinda (>200 mesh) (3) Bentuk/kontur roda grinda harus sesuai dengan kebutuhan, jika sudah tidak rata/tidak sesuai lakukan trimming ( pengasahan dan pembentukan) (4) Pemasangan roda gerinda harus yakin kuat (5) Putaran roda gerinda harus sentries dan tidak Goyang b. Setting Mesin dan pemasangan tools (1) Pasang Tool pada tools Holder dengan baik/kuat (2) Setting tinggi sumbu roda gerinda ,setinggi sumbu tool holder (3) Atur sudut penggerindaan ( 5 – 8°), lanjutkan digerinda (4) Atur sudut penggerindaan ( 8 – 12°), lanjutkan gerinda (5) Atur sudut penggerindaan ( 12- 18°), lanjut gerinda
Pengasahan Urutan pengasahn untuk setiap pisau berbeda, diuraikan sebagai berikut:
Urutan mengasah pahat bubut rata (1) Asah sudut tatal (γ) = 12° - 20°
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
17
(2) Asah sudut bebas samping (α) = 5° - 8° (3) Asah Sudut bebas muka (β) = 5° - 8° (4) Asah sudut teta (θ) 18° - 20° (5) Sudut pahat delta (δ) terbentuk dengan sendirinya.
Urutan mengasah mata bor (1) Asah sudut mata bor delta (δ) = 120° - 125° (2) Asah sudut bebas alpha (α) = 5° - 8° (3) Sudut
mata
sayat
terbenuk
dengan
sendirinya.
Perhatikan : a. sisi sayat harus simetri, sama panjang dan sama tinggi. b. waktu mengasah jangan sampai hangus, pakai pendinginan.
Pelepasan pisau Setelah pengasahan selesai, pisau dilepas dengan urutan sebagai berikut: a. Mata Bor (1) Geser tool holder menjauh dari roda gerinda. (2) Kendurkan ikatan poros pengikat dengan cara memutar handle pengikat ke arah kiri. (3) Dorong dengan hentakan ringan poros pengikat. (4) Lepaskan pisau dari dudukannya (collet). b. Pahat bubut (1) Geser tool holder menjauh dari roda gerinda. (2) Kendurkan baut pengikat pada dudukan pahat. (3) Lepaskan pahat bubut.
Pemeriksaan Pemeriksan hasil pengasahan dilakukan secara visual dengan antuan alat ukur busur derajat. Pemeriksaan dilakukan terhadap sudut-sudut pisau sesuai ketentuan. Khusus untuk mata bor dan end mill, selain sudut-sudut
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
18
pisau perhatikan juga panjang sisi sayat, tinggi sisi sayat, offset mata sayat, lebar mata sayat harus simetri dan sama b entuk dan sama tinggi.
3.3 Temuan Ketika Praktikum
Ketika pelaksanaan praktikum kerja gerinda, tool yang di gerinda tidak boleh sampai hangus/gosong karena jika sampai demikian akan menimbulkan tool cepat tumpul ketika digunakan. Pemakanan dari batu gerinda sendiri pun tidak boleh terlalu besar, karena akan mengakibatkan batu gerinda cepat terkikis. Kecepatan yang terlalu rendah pun akan mengakibatkan permukaan benda kerja tidak memiliki permukaan yang halus. Seharusnya penggunaan kecepatan dan pemakanan harus disesuaikan sehingga akan menghasilkan permukaan yang baik.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
19
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dalam proses pegoperasian surface grinding machine untuk proses pengerjaan bahan
diperlukan
pengetahuan
khusus
yang
cukup
mengenai
teknik
pengoperasian mesin tersebut, terutama apabila mesin tersebut dijalankan secara otomatis yang memerlukan perhitungan akurat dan pengaktifkan pergerakan otomatis mesin dengan tombol-tombol khusus. Diperlukan pula ketelitian dalam pengukuran benda kerja dan perhitungan pemakanan yang tepat agar ukuran akhir benda kerja benar-benar sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Urutan kerja gerinda umumnya adalah sebagai berikut, - Pencekaman benda kerja - Pemeriksaaan air pendingin - Pemeriksaan ketajaman roda gerinda - Pengaturan putaran - Penyetelan panjang langkah dan dalamnya pemakanan - Pemeriksaan penggerindaan (jalan kosong) - Penggerindaan benda kerja - Pemeriksaan hasil gerinda Kecepatan kerja dalam kerja gerinda bukan faktor utama, melainkan hasil akhir dalam bentuk dan ketepatan ukuran lebih diutamakan. Mesin tool grinding ini hanya digunakan untuk pekerjaan presisi, yaitu menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain. Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk silinder, taper, internal, dan surface dari benda kerja yang mengharuskan ketelitian. Pekerjaan yang dilakukannya secara garis besar adalah sebagai berikut:
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
20
Persiapan
Pemeriksaan Roda Gerinda
Setting Mesin dan pemasangan tools
Pengasahan
Mengasah pahat bubut rata
Mengasah mata bor
Pelepasan pisau
Pemeriksaan
4.2 Saran
Sebelum melaksanakan praktikum, persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan. Ketika pelaksanaan praktikum kerja gerinda, tool yang di gerinda tidak boleh sampai hangus/gosong karena jika sampai demikian akan menimbulkan tool cepat tumpul ketika digunakan. Pemakanan dari batu gerinda sendiri pun tidak boleh terlalu besar, karena akan mengakibatkan batu gerinda cepat terkikis. Kecepatan yang terlalu rendah pun akan mengakibatkan permukaan benda kerja tidak memiliki permukaan yang halus. Seharusnya penggunaan kecepatan dan pemakanan harus disesuaikan sehingga akan menghasilkan permukaan yang baik.
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
21
DAFTAR PUSTAKA
Kuniawan,
Reza.
(2013).
Laporan
Surface
Grinding
[Online].
http://www.scribd.com/doc/141394569/Laporan-Surface-Grinding
Tersedia:
(Diakses
pada
tanggal 1 Juni 2014) Firmansyah, Deka. (2012). Laporan Cylindrical & Surface Grinding [Online]. Tersedia:
http://teknikmesin291291.blogspot.com/2012/06/asfasvca.html
(Diakses
pada tanggal 3 Juni 2014) Darsin, Mahros. (2014). Proses Pemesinan dan Mesin Perkakas [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/mahrosdarsin/01permesinan-dan-mesin-perkakas (Diakses pada tanggal 3 Juni 2014) Arohman,
Abdul
W.
(2013).
Mesin
Gerinda
Finish
[Online].
http://www.slideshare.net/abdoelwarohman/mesin-gerinda-finish
Tersedia:
(Diakses
pada
tanggal 1 Juni 2014) Gito. (2011). Menggerinda Tools (Pisau/Pahat Bubut & Frais) [Online]. Tersedia: http://cakgito.blogspot.com/2011/12/menggerinda-tools-pisaupahat-add.html (Diakses pda tanggal 3 Juni 2014)
Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014
22