114
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG III
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) ISLAM BATU
LAPORAN
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Penyelesaian Program Magang
Oleh
QORRI' AINA
201310080311073
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2016-2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, hidayah serta inayah-Nya kepada kami semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan Program Magang III di Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Batu.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban penulis untuk melengkapi persyaratan penyelesaian program Magang III di Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Batu. Proses laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada:
Bapak Musaffak, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Magang.
Bapak Drs. H. Robby Harmono selaku Kepala Sekolah SMA Islam Batu.
Ibu Dra. Maftuhah Amini selaku Guru Pembimbing Magang.
Ayah dan Ibu yang telah mendoakan, mendukung, memotivasi saya.
Sahabat dan teman-teman yang telah mendukung dalam menuntaskan laporan ini.
Penulis memohon maaf apabila terjadi kesalahan penulisan kata-kata dalam penyusunan laporan ini. Penulis sadar bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis mohon saran dan kritik yang membangun untuk selanjutnya yang lebih baik. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Batu, 18 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan Magang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 2
BAB II HASIL
A. Penyusunan RPP 3
a. Deskripsi Penyusunan RPP 3
b. Masalah atau Kendala dalam Menyusun RPP dengan Guru 7
c. Faktor Penghambat dan Pendukung Menyusun RPP dengan Guru 9
B. Praktik Mengajar 9
a. Deskripsi Praktik Mengajar 10
b. Masalah atau Kendala dalam Praktik Mengajar 11
c. Faktor Penghambat dan Pendukung Praktik Mengajar 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 14
B. Saran 15
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Program magang merupakan kegiatan yang memberikan pengalaman awal untuk membangun jati diri pendidik, memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi, memantapkan kemampuan awal mahasiswa calon guru, mengembangkan perangkat pembelajaran dan kecakapan pedagogis dalam membangun bidang keahlian pendidikan. Magang merupakan kegiatan akademis dan praktis yang lebih memfokuskan pada bidang manajerial dan pembelajaran di sekolah. Selain ini, keberadaan program magang ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam bidang akademik dan profesi. Magang ini memiliki tiga tahapan yang harus dilalui dan dijalankan oleh mahasiswa FKIP secara prosedur yang telah ada. Setelah mahasiswa menyelesaikan tugas magang I dan magang II, dan sekarang mahasiswa diharuskan mengikuti kegiatan magang III. Berbeda dengan tugas magang I dan II, untuk tugas yang harus diselesaikan oleh peserta magang dalam melaksankaan magang III ini yaitu sudah memasuki tahap yang kompleks. Peserta magang III kali ini diharuskan terjun langsung dalam proses belajar mengajar.
Tujuan
Program magang III bertujuan memberikan pengalaman awal tambahan sesuai dengan kewenangan tambahan yang akan diberikan kepada calon guru. Magang III juga bertujuan menyiapkan kemampuan awal calon pendidik dengan mengalami langsung mengajar pada bidang-bidang tertentu dalam waktu yang terbatas dengan menjadi "asisten guru", misalnya: mencoba mengajar dengan bimbingan melekat Guru Pembimbing Magang dan Dosen Pembimbing Magang, dengan tujuan mengalami langsung proses pembelajaran, pemantapan jati diri pendidik, dan bukan untuk keterampilan pembelajaran seperti yang terdapat pada Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Manfaat
Manfaat dari magang III yaitu memperoleh pengalaman dan ketrampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah; memberi kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator, fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver; memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon guru yang berdedikasi dan profesional; dan mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah.
BAB II
HASIL
Penyusunan RPP
Deskripsi Penyunan RPP
Sebagai calon pendidik, magang merupakan kesempatan yang tidak akan disia-siakan untuk menggali dan mencari ilmu di dalam dunia pendidikan. Mendidik merupakan kegiatan yang tidak pernah terlepas dari dunia pendidikan. Di dalam dunia pendidikan banyak hal yang harus dipersiapkan dan dijalankan agar pendidikan yang telah dirancang dapat berjalan sesuai perkembangan zaman. Pendidik merupakan komponen yang tidak bisa terlepas dari dunia pendidikan pula. Karena pendidikan akan berjalan jika ada pendidik dan yang tidak terlepas lagi yaitu peserta didik. Sebagai pendidik tidak serta merta langsung terjun ke dalam kelas untuk mengajar, melainkan harus ada persiapan yang harus dilakukan agar pendidikan berjalan sesuai harapan dan rencana. Adapun yang perlu dipersiapkan sebelum mengajar dan perlu diketahui oleh calon pendidik adalah perangkat pembelajaran. Penyusunan perangkat pembelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang program pendidikan dalam penyelenggara pendidikan. Perangkat pembelajaran terdiri dari, kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam suatu periode jenjang pendidikan. Kurikulum yang digunakan pada pembelajaran di SMA Islam Batu untuk kelas X, XI dan XII adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Dimana silabus memuat identitas mata pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan berdasarkan kompetensi inti dan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Di dalam permendikbud no. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi merupakan profil utuh mata pelajaran yang berisi latar belakang, karateristik mata pelajaran, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran, desain pembelajaran, model pembelajaran, penilaian, media dan sumber belajar, dan peran guru sebagai pengembang budaya sekolah. Selain itu, menurut KTSP inti dari kegiatan pembelajaran yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Tiga tahap tersebut harus tercapai dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu komponen-komponen yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisi komponen-komponen yang sesuai standar nasional yang telah ditetapkan, di antaranya permendikbud no. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, permendikbud no. 23 tahun 2006 yaitu: Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, identitas mata pelajaran atau tema/subtema, kelas/semester, alokasi waktu, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat, sumber pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan ini eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK), dan kegiatan akhir dan penilaian hasil belajar yang meliputi penilaian spiritual, sikap, pengetahun, dan keterampilan. RPP di SMA Islam Batu harus dibuat sendiri oleh guru tiap mata pelajaran sesuai dengan permendikbud no 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, permendikbud no 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dimana dalam pembuatannya mengacu pada standar nasional yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penerapan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Komponen yang ada di dalam pembuatan RPP di SMA Islam Batu adalah:
Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan tertera di dalam RPP yang diamati.
Identitas mata pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu dan standar kompetensi tertera secara jelas di dalam RPP.
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran sesuai dan terdapat di dalam RPP yang diamati
Perumusan indikator sesuai dengan KD, kata kerja operasional sesuai dengan kompetensi yang diukur serta sesuai dengan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Di dalam indikator telah mewakili tujuan dari pembelajaran.
Pemilihan materi pembelajaran sesuai memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Materi pembelajaran dibuat sesuai dengan karakteristik siswa dan sesuai dengan alokasi waktunya.
Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kurikulum KTSP 2006 yaitu metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pengamatan pembelajaran.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran menampilkan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu yang sudah dialokasikan. Di dalam kegiatan inti, seperti eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi tidak dicantumkan karena kegiatan tersebut sudah tersirat dalam kegiatan inti yang mencakup prinsip siswa harus berperan aktif.
Untuk penilaian sesuai dengan teknik dan bentuk penilaian autentik. Penilaian sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi kunci jawaban yang dibuat sesuai dengan soal yang dibuat. Pedoman penskoran sesuai dengan soal. Aspek penilaian meliputi yang penilaian spiritual, sikap, pengetahun, dan keterampilan sesuai dengan yang ada di RPP. Sumber belajar diambil dari buku yang sesuai dengan kurikulum KTSP 2006. Penilaian ini digunakan untuk hasil evaluasi pembelajaran siswa.
Pemilihan media pembelajaran menggunakan media elektronik, Lembar Kegiatan Kelompok (LKK), dan media pendukung pembelajaran lainnya. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu : laptop, LCD proyektor, papan tulis, alat tulis. Pemilihan sumber belajar sesuai dengan buku berbasis kurikulum KTSP 2006 yaitu buku Bahasa Indonesia kelas X terbitan Erlangga.
Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah :
Kelas/Semester :
Mata pelajaran :
Alokasi Waktu :
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal
Kegiatan inti
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Kegiatan Akhir
Penilaian Hasil Pembelajaran
Teknik penilaian dan bentuk instrumen
Contoh instrumen
Malang, 06 Oktober 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing Magang,
Guru Magang III,
Dra. Maftuhah Amini Qorri' Aina
NIP. 19680412 200801 2 025 NIM. 201310080311073
Masalah atau Kendala dalam Menyusun RPP dengan Guru
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran. RPP sebagai salah satu perangkat pembelajaran yang mendukung proses kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pengalaman dalam menyususn RPP yang sesuai dengan kurikulum KTSP 2006, terdapat komponen yang mudah dan sulit dalam penulisan RPP. Salah satu komponen yang sulit dalam kegiatan inti yaitu penerapan pembelajaran dengan model discovery learning. Dalam kegiatan inti, siswa dituntut untuk berperan aktif. Sedangkan guru hanya membimbing dan memfasilitasi selama kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung. Diharapkan guru merancang kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dengan penerapan EEK (Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi). Kesulitan dalam merancang kegiatan inti tersebut, guru harus merancang sebaik mungkin kegiatan pembelajaran agar siswa berperan aktif dan memahami konsep pembelajaran melalui pendekatan discovery learning.
RPP merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran dan harus dibuat oleh setiap guru. RPP memuat "skenario" yang dirancang sedemikian rupa agar tercipta suatu pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa. Menurut penulis pribadi, hal yang tersulit dalam merancang RPP adalah menentukan pendekatan dan strategi yang tepat, karena pendekatan dan strategi pembelajaran sangatlah berpengaruh dalam suksesnya sebuah pembelajaran. Adapun untuk menentukan strategi maupun pendekatan ini harus benar-benar disesuaikan dengan kondisi siswa dan juga materi yang akan disampaikan.
Hal lain dalam RPP yang sulit bagi penulis yaitu merancang bagian motivasi. Menurut penulis, awal ketertarikan siswa dalam mempelajari sesuatu terletak pada bagian motivasi ini. Setiap siswa mempunyai kemampuan kognitif yang berbeda-beda dan tidak mudah untuk menyeragamkan kemampuan kognitif siswa, maka hal yang dapat penulis lakukan adalah membuat siswa tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Adapun membuat siswa tertarik merupakan hal yang tidak mudah. Oleh sebab itu, penulis membuat siswa tertarik dengan menyajikan media pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Saat siswa sudah tertarik, penulis akan lebih mudah untuk menggali pengetahuan siswa.
Berdasarkan pengalaman penulis pribadi, penulis mengalami beberapa kesulitan dalam proses penyusunan RPP. Kesulitan utama yang penulis alami di antaranya adalah menentukan pendekatan/metode/strategi yang sesuai untuk pembelajaran yang akan dilaksanakan. Adapun dalam memilih pendekatan/metode/strategi juga muncul kesulitan, yaitu menentukan kegiatan yang sesuai dengan pendekatan/metode/strategi yang telah dipilih. Misalnya dalam penerapan pendekatan discovery learning, tidak mudah untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang mampu mendukung langkah EEK (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi). Selain itu, penulis juga mengalami kesulitan dalam menyajikan media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Penulis seringkali memerlukan waktu yang lama untuk menyiapkan media pembelajaran yang menarik selama proses pembelajaran berlangsung. Terlebih lagi jika mengingat adanya berbagai macam karakter siswa di dalam kelas.
Penyusunan RPP berbasis Kurikulum KTSP 2006, penulis mengalami kesulitan dalam menyusun kerangka penilaian yang termuat dalam aturan kurikulum KTSP 2006, yaitu aspek penilaian yang meliputi penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian kognitif aspek yang dinilai adalah menyesuaikan indikator kompetensi dasar untuk mengukur kemampuan siswa. Penilaian afektif dilakukan setiap proses pembelajaran berlangsung, karena penilaian menyangkut keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedangkan penilaian psikomotorik hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Tiga aspek penilaian tersebut harus dilakukan sesuai dengan kriteria penilaiannya.
Faktor Penghambat dan Pendukung Menyusun RPP dengan Guru
Faktor Penghambat
Faktor penghambat yang pertama dalam menyusun RPP adalah penulis sering mengalami kendala teknis dalam penyusunan RPP. Faktor itu misalnya terbatasnya waktu dalam menyusun RPP, kemampuan memahami silabus, kemampuan mengembangkan indikator, merancang metode pembelajaran (model-model pembelajaran), dan kemampuan menyusun kerangka penilaian. Faktor penghambat yang kedua dalam penyusunan RPP yaitu adanya unsur perbedaan dalam penyusunan RPP yang dipelajari di kampus dengan di sekolah. Penyusunan RPP yang diajarkan oleh dosen di kampus adalah RPP Kurikulum 2013 sedangkan di sekolah SMA Islam Batu masih menggunakan RPP berbasis Kurikulum KTSP 2006.
Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam menyusun RPP adalah :
Tersedianya contoh-contoh perangkat pembelajaran yang berlaku untuk Kurikulum KTSP 2006.
Guru pembimbing mengarahkan segala kemampuannya untuk membimbing mahasiswa magang dalam menerapkan model-model pembelajaran dan cara memotivasi siswa agar belajar dengan serius terutama siswa kelas X2 di SMA Islam Batu.
Praktik Mengajar
Deskripsi Praktik Mengajar
Dalam praktik mengajar sebagai asisten guru, penulis diberikan tugas oleh guru untuk belajar mempraktikkan langsung pengajaran di dalam kelas. Selain praktik mengajar langsung, sebagai asisten guru penulis juga diberi tugas untuk mengawasi siswa kelas X ketika sedang melaksanakan ulangan tengah semester.
Praktik pengajaran di dalam kelas disesuaikan dengan Rencana Pengajaran Pembelajaran (RPP) yang telah penulis buat. Penulis diberi tugas mengajar dengan materi yang sudah ditentukan oleh guru pembimbing magang, satu kompetensi dasar untuk dua kali pertemuan. Kegiatan pengajaran sesuai dengan RPP kurikulum KTSP 2006. Langkah-langkah pembelajaran dalam kurikulum KTSP 2006 memuat EEK (eksplorasi, elaboras, dan konfirmasi) di dalam kegiatan inti. Praktik mengajar penulis pada hari Rabu dan Jumat, mulai dari tanggal 23 September sampai 15 Oktober 2016. Adapun kelas yang penulis peroleh untuk praktik mengajar adalah kelas X2 yang diajar oleh Guru Pembimbing Magang yaitu Ibu Dra. Maftuhah Amini. Sebelum penulis memulai praktik mengajar, penulis mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk mengajar, seperti RPP, bahan ajar, daftar hadir siswa, jurnal, dan daftar nilai.
Pada kegiatan awal, penulis membuka pembelajaran dengan salam, berdoa dan mengisi daftar hadir siswa, kemudian penulis menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Setelah itu, penulis menyampaikan apersepsi mengenai materi tentang menulis paragraf deskriptif.
Langkah-langkah kegiatan inti yang berupa EEK (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi) tidak dicantumkan dalam RPP dikarenakan sudah dijelaskan secara rinci dalam kegiatan inti. Metode pembelajaran yang penulis gunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pada kegiatan pembelajaran inti, dimulai dengan menyampaikan materi tentang menulis paragraf deskriptif, lalu memberikan contoh teks paragraf deskriptif dan memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan tanya jawab apabila ada materi yang belum dimengerti. Penulis meminta siswa untuk membagi kelompok. Penulis memberikan lembar kerja siswa agar siswa lebih memahami materi tentang menulis paragraf deskriptif. Pada kegiatan konfirmasi, penulis memberikan kesempatan kepada perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain menanggapi dengan santun.
Pada saat kegiatan akhir, penulis dan siswa bersama-sama melakukan kegiatan refleksi dan meminta siswa untuk mempersiapkan diri untuk pembelajaran di pertemuan berikutnya. Penilaian proses pembelajaran penulis peroleh melalui keaktifan diskusi kelompok serta hasil tugas lembar kerja siswa.
Masalah atau Kendala dalam Mengajar
Kegiatan Pembelajaran merupakan suatu proses memberikan pengetahuan bagi siswa. Sebagai suatu proses, pembelajaran melibatkan sejumlah unsur yang terkait dengan terlaksananya proses tersebut. Unsur yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran adalah tujuan pembelajaran, proses pembelajaran (materi pelajaran, metode dan teknik mengajar, sumber belajar), dan evaluasi proses dan hasil belajar siswa, serta pelaku pembelajaran (guru dan siswa). Masing-masing unsur yang terkait dengan proses pembelajaran dapat menjadi sumber permasalahan pembelajaran. Permasalahan pembelajaran dapat timbul dari tujuan pembelajaran, dari materi pembelajaran, dari proses pembelajaran, atau dari evaluasi pembelajarannya.
Dalam kegiatan belajar mengajar seringkali terjadi masalah yang dapat menghambat suksesnya proses belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa belajar merupakan kegiatan yang dinamis, sehingga perlu secara terus-menerus mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa.
Permasalahan pembelajaran baik dari segi internal maupun eksternal dapat dikaji dari dimensi guru maupun dimensi siswa, sedangkan dikaji dari tahapannya, masalah pembelajaran dapat terjadi pada waktu sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, selama proses pembelajaran dan sesudahnya. Sedangkan dari dimensi guru, masalah pembelajaran dapat terjadi sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, selama proses belajar dan pada tahap evaluasi hasil belajar.
Adapun Masalah yang sering penulis alami saat proses pembelajaran di kelas X2 SMA Islam Batu adalah sebagai berikut :
Dapat dilihat dari kesediaan siswa di kelas X2 untuk mencatat pelajaran, mempersiapkan buku, alat-alat tulis atau hal-hal yang diperlukan. Sebagian siswa di kelas X2 tersebut cenderung mengabaikan kesiapan belajar.
Sikap siswa dalam proses belajar, siswa kelas X2 sebagian cenderung kurang memperhatikan atau mengikuti kegiatan belajar, biasanya sebagian siswa masih ada yang sibuk bermain handphone (HP) untuk keperluan pribadi.
Di dalam aktivitas belajar, siswa umumnya kurang mampu untuk belajar lebih lama, karena kurangnya kesungguhan dalam mengerjakan tugas dan siswa seringkali cepat bosan berada di dalam kelas.
Kurangnya konsentrasi siswa.
Siswa mengalami kesulitan dalam memahami bahan ajar serta sulit memahami perintah dalam proses diskusi kelompok.
Penulis masih belum dapat memilih model/metode pembelajaran yang tepat.
Di kelas X2 sebagian anak kurang tertarik dengan media pembelajan yang disajikan oleh penulis.
Penulis kurang mampu memberikan motivasi yang membangun untuk siswa di kelas X2.
Penulis masih merasakan adanya sedikit rasa kurang percaya diri dalam menghadapi situasi serta kondisi kelas yang sebenarnya.
Faktor Penghambat dan Pendukung Praktik Mengajar
Faktor penghambat dan pendukung dalam 2 pertemuan:
Faktor penghambat
Penulis belum mengetahui secara pasti kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diberikan. Secara umum siswa masih kurang memiliki konsep dasar terhadap materi pelajaran yang diberikan, sehingga guru harus memberikan pemahaman yang lebih mendasar dalam penyajian materi.
Faktor Pendukung
Guru pembimbing magang memberikan bimbingan secara intensif kepada penulis dalam melaksanakan praktik mengajar di kelas dan selalu mendampingi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Di akhir kegiatan pembelajaran, guru pembimbing magang bersama penulis melakukan diskusi dan pengkoreksian tentang kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Program magang merupakan kegiatan yang memberikan pengamalan awal untuk membangun jati diri pendidik memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi memantapkan kemampuan awal mahasiswa calon guru, mengembangkan perangkat pembelajaran dan kecakapan pedagogik dalam membangun bidang keahlian pendidikan. Progam Kegiatan Magang III juga bertujuan menyiapkan kemampuan awal calon pendidik dengan mengalami langsung mengajar pada bidang-bidang tertentu dalam waktu yang terbatas dengan menjadi "asisten guru", misalnya: mencoba mengajar dengan bimbingan melekat Guru Pembimbing Magang dan Dosen Pembimbing Magang. Sebagai calon pendidik, Progam Kegiatan Magang III merupakan kesempatan yang tidak boleh disia-siakan untuk menggali dan mencari ilmu di dalam dunia pendidikan. Karena mendidik merupakan kegiatan yang tidak pernah terlepas dari dunia pendidikan.
Berdasarkan hasil pelaksanaan Program Kegiatan Magang III di SMA Islam Batu, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain :
Persiapan
Dalam kegiatan persiapan pembelajaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, persiapan alokasi waktu. Kedua persiapan program semester. Ketiga, persiapan program tahunan. Kelima, Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP).
Pelaksanaan
Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan untuk kelangsungan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan bahan ajar.
Evaluasi
Sama halnya dengan persiapan dan pelaksanaan, evaluasi juga memiliki hal-hal yang perlu diperhatikan, silabus, kisi-kisi soal, kunci jawaban dan pedoman penskoran.
Saran
Sehubungan dengan kegiatan magang yang telah penulis lakukan dan pengamatan selama kegiatan Magang III di SMA Islam Batu, maka penulis menyarankan agar :
Kepada calon guru, sebelum mengajar harus belajar mempersiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dan harus mengerti isi dari perangkat pembelajaran tersebut. Meminta bantuan kepada guru pembimbing atau dosen pembimbing untuk menyiapkan kematangan dari perangkat pembelajaran agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kepada pihak Falkutas, semoga diprogram magang III selanjutnya waktu untuk peserta magang dikoordinasikan dan disesuaikan dengan waktu sekolah tempat magang agar pengalaman yang didapatkan dari sekolah tempat magang lebih banyak.
Kepada mahasiswa magang III selanjutnya harus lebih menguasai penyusunan RPP Kurikulum 2013 maupun kurikulum KTSP 2006, dan hendaknya selalu berkomunikasi kepada guru, murid dan staf di sekolah. Agar bisa mendapatkan banyak informasi tentang kegiatan sekolah dan dapat mempermudah dalam penyusunan laporan akhir.
PERANGKAT PEMBELAJARAN
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
K e l a s : X (Sepuluh)
Tahun Pelajaran : 2016 - 2017
SMT
KOMPETENSI DASAR
ALOKASI WAKTU
KETERANGAN
Gasal
1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan nonberita).
4
Perminggu 4 JP @ 45 menit
1.2 Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/ melalui rekaman.
4
2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat.
4
2.2 Mendiskusikan masalah (yang ditemukan dari berbagai berita, artikel, atau buku)
4
2.3 Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat.
4
3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (250 kata/menit).
4
3.2 Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari berbagai sumber melalui teknik membaca ekstensif.
4
4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif
4
4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.
4
4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif.
4
5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
4
5.2 Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
4
6.1 Mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek melalui kegiatan diskusi.
4
6.2 Menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi.
4
7.1 Membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang tepat.
4
7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari.
4
8.1 Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima.
4
8.2 Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima.
4
Ulangan Harian 4 X 2 JP
8
Ulangan Tengah Semester Gasal
2
Pengayaan dan Remidi
2
Ulangan Semester Gasal
2
Penerimaan Rapot
2
Jumlah Jam Pelajaran
84JP
Genap
9.1 Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung.
2
Perminggu 4 JP @ 45 menit
9.2 Menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui tuturan tidak langsung (rekaman atau teks yang dibacakan).
4
10.1 Memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak dan atau elektrinik
4
10.2 Memberikan persetujuan/dukungan terhadap artikel yang terdapat dalam media cetak dan atau elektronik.
4
11.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai.
4
11.2 Merangkum seluruh isi informasi dari suatu tabel dan atau grafik ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai.
6
12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif.
4
12.2Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.
4
12.3 Menulis hasil wawancara ke dalam beberap paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat.
4
12.4 Menyusun teks pidato.
4
13.1 Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman.
2
13.2 Menjelaskan hal-hal yang menarik tentang latar cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalu rekaman.
2
14.1Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi.
4
14.2 Menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya, dan masyarakat melalui diskusi
2
15.1 Mengidentifikasi karakteristik dan struktur unsur intrinsik sastra Melayu Klasik
4
Menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam sastra Melayu Klasik.
2
16.1 Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar).
4
16.2Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar).
2
Ulangan Harian 3 X 2 JP
6
Remidi dan Pengayaan
4
Ujian Tengah Semester Genap
Ujian Kenaikan Kelas
2
2
Penerimaan Rapot Semester Genap
2
Jumlah Jam Pelajaran
88
Batu, 10 Oktober 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Islam Batu
Dra. H. Robby Harmono
NIP. 19600603 199203 1 008
Guru Magang III,
Qorri' Aina
NIM. 201310080311073
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : X / 1
Tahun Pelajaran : 2016 - 2017
Sk/Kompetensi Dasar/Indikator
Kriteria Penentuan KKM
KKM
Kompleksitas
Sarana
Pendukung
Intake
Siswa
Mendengarkan
Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan nonberita)
Menuliskan pokok-pokok informasi yang didengarkan dari radio atau televisi
Mengemukakan tanggapan terhadap informasi yang didengarkan lewat radio
70
70
80
80
75
75
75
75
75
75
Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/melalui rekaman
Mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik cerpen
Mengemukakan hal-hal yang menarik dari cerpen
Menemukan nilai-nilai cerpen
Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari
75
75
75
75
80
80
80
80
70
70
70
70
75
75
75
75
75
Berbicara
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita
Memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat
Mngungkapkan kalimat perkenalan dengan lancar dan intonasi yang tepat
Mengkoreksi kekurangan kalimat perkenalan yang diucapkan teman
Memperbaiki pengucapan yang kurang tepat
65
65
65
75
75
75
70
70
70
74
70
70
70
70
Mendiskusikan masalah (yang ditemukan dari berbagai berita, artikel, atau buku)
Menemukan topik teraktual untuk didiskusikan
Menemukan masalah untuk didiskusikan
75
75
80
80
73
73
75
75
75
Menyusun makalah untuk dipresentasikan
Mempresentasikan makalah dalam diskusi kelas dengan mengikuti tata cara diskusi
Mampu berdiskusi sesuai dengan etika diskusi
75
75
75
80
80
80
70
73
70
75
75
75
Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat
Mengidentifikasi pengalaman yang paling inspiratif
Menceritakan pengalaman yang inspiratif dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat
80
80
80
80
75
70
78
78
77
Membaca
Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca
Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (250 kata/menit)
Membaca dengan kecepatan 250 kata/menit
Menentukan ide pokok teks
Menentukan ide penjelas
Menjawaban pertanyaan berdasarkan isi teks
75
75
75
75
75
75
75
75
72
72
72
72
74
74
74
74
74
74
Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari berbagai sumber melalui teknik membaca ekstensif
Mengidentifikasi ide pokok teks
Menyimpulkan isi teks yang dibaca
75
75
75
75
72
72
74
74
74
Menulis
Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)
Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif
Mengidentifikasi ciri paragraf narasi
Menulis paragraf narasi
Menyunting paragraf narasi
70
70
70
75
75
75
75
75
75
73
73
73
73
73
Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif
Mengidentifikasi ciri paragraf deskriptif
Menulis paragraf deskriptif
Menyunting paragraf deskriptif
70
70
70
75
75
75
75
75
75
73
73
73
73
Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif
Mengidentifikasi ciri paragraf ekspositif
Menulis paragraf ekspositif
Menyunting paragraf ekspositif
70
70
70
75
75
75
75
75
75
73
73
73
73
Mendengarkan
Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung
Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman
Mengidentifikasi kemenarikan puisi dilihat dari aspek bentuk (persajakan, gaya bahasa, diksi, imaji, bunyi, dan ritme)
Mengungkapkan isi puisi yang diperdengarkan
70
70
75
75
72
72
74
72
72
72
Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman
Menentukan tema puisi yang dibacakan
Mengungkapkan pesan dalam puisi yang dibacakan
75
75
80
80
70
70
75
75
75
Berbicara
Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi
Mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek melalui kegiatan diskusi
Mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik cerpen melalui kegiatan diskusi
Mengemukakan hal-hal yang menarik dari cerita pendek dalam kegiatan diskusi
75
75
80
80
70
70
75
75
75
75
Menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi
Mengidentifikasi nilai-nilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi
Menganalisis keterkaitan cerpen dengan kehidupan sehari-hari dalam kegiatan diskusi
75
75
80
80
70
70
75
75
75
Membaca
Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen
7.1 membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang tepat
Menentukan makna puisi yang dibacakan
Menerapkan tanda jeda pada puisi yang hendak dibacakan
Membaca puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang tepat
75
75
75
80
80
80
70
70
70
75
75
75
75
75
Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari
Mengungkapkan latar dan penokohan dalam cerpen dengan menunjukan kutipan yang mendukung
Mangaitkan isi cerpen dengan kehidupan sehari-hari
75
75
80
80
70
70
75
75
75
Menulis
Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi
8.1 Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Menunjukan perbedaan pantun, syair, dan gurindam
Menulis pantun, syair, dan gurindam dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Menyunting pantun, syair, dan gurindam yang telah ditulis
70
70
70
75
75
70
70
70
70
73
72
72
72
72
8.2 Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Menumukan atau menentukan tema puisi yang akan ditulis
Mengembangkan ide ke dalam bentuk puisi dengan memperhatikan pilihan kata dan majas yang sesuai
Menulis puisi secara utuh
70
70
70
80
80
80
70
70
70
74
74
74
73
KKM SEMESTER 1
75
Batu, 10 Oktober 2016
Mengetahui Kepala SMA Islam Batu Guru Magang,
Drs. H. Robby Harmono Tri Wiji Wahyuni
NIP. 19600603 199203 1 008 NIM. 201310080311062
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Mendengarkan
1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
1.1 Menanggapi
siaran atau
informasi dari
media
elektronik
(berita dan
nonberita)
Siaran (langsung)
dari radio/ televisi,
teks yang dibacakan,
atau rekaman berita/
nonberita
Pokok-pokok isi berita
Menanggapi isi berita
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Mendengarkan berita tentang bencana alam ( Misal: Gunung Merapi Yogyakarta, gempa dan tsunami Aceh)*
Menuliskan isi berita dalam beberapa kalimat
Menyampaikan secara lisan isi berita
Mendiskusikan isi berita yang disampaikan
Menuliskan isi siaran radio/televisi dalam beberapa kalimat dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami.
Menyampaikan secara lisan isi berita yang telah ditulis secara runtut dan jelas
Mengajukan pertanyaan/ tanggapan berdasarkan informasi yang didengar (menyetujui, menolak, menambahkan pendapat)
Jenis Tagihan:
tugas individu
tugas kelompok
ulangan
Bentuk Instrumen:
performansi
format
pengamatan
uraian bebas
pilihan ganda
isian singkat
4
Radio/ tape/
Televisi/
kaset
rekaman
1.2 Mengidentifikasi
unsur
sastra (intrinsik
dan ekstrinsik)
suatu cerita
yang disampaikan
secara
langsung/ melalui
rekaman
Rekaman cerita,
tuturan langsung
(kaset, CD, buku cerita)
Unsur intrinsic (tema, alur, konflik, penokohan, sudut pandang, amanat)
Unsur ekstrinsik (agama, politik, sejarah, budaya)
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Mendengarkan cerita daerah tertentu (Misalnya: Si Kabayan, Roro Jonggrang, Malin Kundang)*
Mengidentifikasi unsur intrinsic dan ekstrinsik
Menyampaikan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik
Diskusi dan Tanya jawab
Menyampaikan unsurunsur intrinsik ( tema, penokohan, konflik, amanat, dll.)
Menyampaikan unsur- unsur ekstrinsik (nilai moral,kebudayaan, agama, dll.)
Menanggapi (setuju atau tidak setuju) unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang disampaikan teman
Jenis Tagihan:
tugas individu
ulangan
Bentuk Instrumen: uraian bebas
pilihan ganda
isian singkat
4
Kaset
rekaman
cerita
Buku cerita
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2.1 Memperkenal-kan
diri dan
orang lain di
dalam forum
resmi dengan
intonasi yang
tepat
Contoh kalimat untuk
memperkenalkan diri
dan orang lain di
dalam forum resmi
Penggunaan sapaan
Penggunaan diksi
Penggunaan struktur kalimat
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Mengamati moderator atau pembawa acara dalam diskusi atau suatu kegiatan langsung atau tak langsung langsung (dilakukan di rumah,di kelas, atau di luar kelas)
Berperan sebagai moderator atau pembawa acara atau yang memperkenalkan diri sendiri dan pembicara dalam diskusi.
Menanggapi kekurangan pada pengucapan kalimat perkenalan
Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator dan atau pembawa acara) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton
Menggunakan diksi (pilihan kata) yang tepat
Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman
Memperbaiki pengucapan kalimat yang kurang pas
Jenis Tagihan:
tugas individu
Bentuk Instrumen:
performansi
format
pengamatan
4
Buku teks
yang terkait
Media cetak/
elektronik
Tuturan
langsung
2.2 Mendiskusikan
masalah (yang
ditemukan dari
berbagai berita,
artikel, atau
buku)
Teks berita, artikel,
buku yang berisi
informasi aktual
(misalnya,
AIDS/HIV, SARS,
bencana alam)
Masalah dalam
berita
Daftar kata sulit dan maknanya
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Mencari artikel, atau buku tentang lingkungan daerah (misalnya, AIDS/HIV, SARS, atau bencana alam yang terkait dengan daerah setempat)*
Membaca berita, artikel atau buku.
Mengidentifikasi masalah dalam Artikel
Mendiskusikan masalah
Melaporkan hasil diskusi
Mencatat masalah dari berbagai sumber
Menanggapi masalah dalam berita, artikel, dan buku
Mengajukan saran dan pemecahan masalah terhadap masalah yang disampaikan
Mendaftar kata-kata sulit dalam teks bacaan membahas maknanya
Jenis Tagihan:
praktik
tugas kelompok
Bentuk Instrumen:
format
pengamatan
4
Media
massa/
koran/
majalah/
internet
2.3 Menceritakan
berbagai
pengalaman
dengan pilihan
kata dan
ekspresi yang
tepat
Cerita pengalaman
(yang lucu,
menggembirakan,
mengharukan, dsb.)
Penggunaan diksi (pilihan kata)
Penggunaan intonasi, jeda, dan ekspresi
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Secara bergiliran siswa bercerita pengalaman pribadi (yang lucu, menyenangkan, atau mengharukan)* dengan menggunakan:
- pilihan kata dan ekspresi secara tepat.
- Menggunakan kosakata sesuai dengan situasi dan konteks.
Membahas pengalaman yang diceritakan
Menyampaikan secara lisan pengalaman pribadi (yang lucu, menyenangkan, mengharukan, dsb.) dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat
Menanggapi pengalaman pribadi yang disampaikan teman
Jenis Tagihan:
praktik
tugas individu
Bentuk Instrumen:
performansi
format
pengamatan
4
Buku cerita
lucu/ kaset
cerita
pengalaman
langsung
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Membaca
3. Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.1 Menemukan ide
pokok berbagai
teks nonsastra
dengan teknik
membaca
cepat (250
kata/menit)
Membaca cepat
Teks nonsastra
Teknik membaca cepat
Rumus membaca cepat
Fungsi membaca cepat
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca cepat teks tentang kesenian daerah (lenong, wayang golek, ketoprak, dll)
Menemukan ide pokok paragraf dalam teks
Membuat ringkasan isi teks dalam beberapa kalimat.
Membahas ide pokok dan ringkasan isi
Membaca cepat teks dengan kecepatan 250 kata/menit
Menemukan ide pokok paragraf dalam teks
Membuat ringkasan isi teks dalam beberapa kalimat yang runtut
Jenis Tagihan:
tugas individu
ulangan
Bentuk Tagihan:
· uraian bebas
pilihan ganda
4
Media
massa/
koran/
majalah/
internet
Buku yang
berkaitan
dengan
budaya
setempat
3.2 Mengidentifikasi
ide pokok
teks nonsastra
dari berbagai
sumber melalui
teknik membaca
ekstensif
Teks nonsastra dari berbagai sumber
Ide pokok tiap paragraf
Ide pokok dari berbagai sumber
Fakta dan opini
Ringkasan isi
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca teks berita/ artikel (lenong, wayang golek, ketoprak, randai, dll)*
Mengidentifikasi ide pokok tiap paragraf
Menuliskan kembali isi bacaan secara ringkas
Mendiskusikan ide pokok dan ringkasan isi
Mengidentifikasi ide pokok tiap paragraf
Menuliskan kembali isi bacaan secara ringkas dalam beberapa kalimat
Mengidentifikasi fakta dan pendapat
Jenis Tagihan:
tugas kelompok
tugas individu
ulangan
Bentuk Instrumen:
uraian bebas
pilihan ganda
4
Media
massa/
koran/
majalah/
internet
Catatan :
· jumlah jawaban yang benar x 100%
jumlah soal
jumlah kata yang dibaca x % pemahaman bacaan = jumlah kata per menit
waktu tempuh baca (detik)
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Menulis
4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
4.1 Menulis
gagasan
dengan
menggunakan
pola urutan
waktu dan
tempat dalam
bentuk paragraf
naratif
Paragraf naratif
Contoh paragraph naratif
Pola pengembangan paragraf naratif (urutan waktu, tempat)
Ciri/ karakteristik
paragraf naratif
Kerangka paragraph naratif
penggunaan kata ulang dalam paragraf naratif
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Memilih paragraf naratif.
Mengidentifikasi struktur paragraf naratif
Menulis paragraf naratif
Menggunakan kata ulang dalam paragraf naratif
Menyunting paragraf naratif yang ditulis teman
Mendiskusikan paragraf naratif
Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf naratif
Menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa
Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi paragraf naratif
Menyunting paragraf naratif yang ditulis teman berdasarkan kronologi, waktu, peristiwa, dan EYD
Menggunakan kata ulang dalam paragraf naratif
Jenis Tagihan:
Tugas Individu
Praktik
ulangan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
4
Argumentasi
dan Narasi
oleh Gorys
Keraf
4.2 Menulis hasil
observasi
dalam bentuk
paragraf
deskriptif
Paragraf deskriptif
Contoh paragraph deskriptif
Pola pengembangan paragraf deskripsi
Ciri/ karakteristik
paragraf deskriptif
Kerangka paragraph deskriptif
Contoh penggunaan frase ajektif dalam
paragraf deskriptif
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca paragraf deskripsi
Mengidentifikasi karakteristik paragraf deskriptif
Menulis paragraf deskriptif
Menggunakan frase ajektif dalam paragraf deskriptif
Menyunting paragraph deskriptif yang ditulis teman
Mendiskusikan paragraph deskriptif
Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf deskriptif berdasarkan hasil pengamatan
Menyusun kerangka paragraf deskriptif
Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf deskriptif
Menggunakan frase ajektif dalam paragraf deskriptif
Menyunting paragraph deskriptif yang ditulis teman
Jenis Tagihan:
Tugas Individu
Praktik
ulangan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
4
Eksposisi
dan
Deskripsi
oleh Gorys
keraf
Buku yang
terkait
dengan
deskripsi
4.3 Menulis
gagasan
secara logis
dan sistematis
dalam bentuk
ragam paragraf
ekspositif
Contoh paragraf
ekspositif
Pola pengembangan paragraph ekspositif
Contoh penggunaan kata berimbuhan dalam paragraph ekspositif
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca paragraf ekspositif
Mengidentifikasi karekteristik paragraf ekspositif
Menulis paragraf ekspositif
Mengidentifikasi kata berimbuhan dalam paragraph ekspositif
Menyunting paragraph ekspositif yang ditulis teman
Mendiskusikan paragraph eksposistif
Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf ekspositif
Menyusun kerangka paragraf ekspositif
Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf ekspositif
Mengidentifikasi kata berimbuhan dalam paragraph ekspositif
Menyunting paragraph ekspositif yang ditulis teman
Jenis Tagihan:
Tugas Individu
· Praktik
· ulangan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
4
Eksposisi
dan
Deskripsi
oleh Gorys
keraf
Buku yang
terkait
dengan
deskripsi
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Mendengarkan
5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
5.1 Mengidentifikasi
unsur-unsur
bentuk suatu
puisi yang
disampaikan
secara
langsung
ataupun melalui
rekaman
Rekaman puisi
·majas,
·irama
· kata-kata konotasi
· Kata-kata bermakna
lambang
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Mendengarkan puisi
Mendiskusikan unsur-unsur bentuk puisi tersebut
Melaporkan hasil diskusi
Mengidentifikasi (majas,rima, kata-kata berkonotasi dan bermakna lambang)
Menanggapi unsur-unsur puisi yang ditemukan
Jenis Tagihan:
tugas kelompok
laporan
ulangan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
pilihan ganda
4
Rekaman
puisi/ tape
Puisi yang
dibacakan
5.2 Mengungkapkan
isi suatu
puisi yang
disampaikan
secara
langsung
ataupun melalui
rekaman
Rekaman puisi yang
berjenis tertentu atau
yang dibacakan
· Jenis puisi
· Isi puisi
· Tema
· Maksud puisi
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Mendengarkan puisi
Mengidentifikasi jenis puisi
Mendiskusikan isi puisi
Melaporkan hasil diskusi
Menyebutkan tema puisi yang didengar
Menyebutkan jenis puisi yang didengar (balada,elegi, roman, ode, himne,satire, dll.)
Menjelaskan maksud puisi
Mengungkapkan isi puisi dengan kata-kata sendiri
Jenis Tagihan:
tugas kelompok
laporan
ulangan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
pilihan ganda
4
Rekaman
puisi/ tape
Puisi yang
dibacakan
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Berbicara
6. Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
6.1 Mengemukakan
hal-hal
yang menarik
atau
mengesankan
dari cerita
pendek melalui
kegiatan
diskusi
Naskah cerita pendek
Isi cerpen
Hal yang menarik
Unsur-unsur intrinsik
(tema, penokohan,alur, sudut pandang, latar , amanat)
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca cerita pendek
Menceritakan kembali isi cerita pendek yang dibaca dengan kata-kata sendiri
Mengungkapkan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari karya tersebut
Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat) cerita pendek yang dibaca
Melaporkan hasil diskusi
Menceritakan kembali isi cerita pendek yang dibaca dengan kata-kata sendiri
Mengungkapkan hal-hal yang menarik atau mengesankan
Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar ,amanat) cerita pendek yang dibaca.
Jenis Tagihan:
praktik
tugas individu
tugas kelompok
Bentuk Tagihan:
performansi
format pengamatan
uraian bebas
4
Buku
kumpulan
cerpen/
Media
massa/
internet
6.2 Menemukan
nilai-nilai cerita
pendek melalui
kegiatan
diskusi
Naskah cerita pendek
Nilai budaya
Nilai moral
Nilai agama
Nilai politik
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca cerita pendek
Mendiskusikan nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen
Melaporkan hasil diskusi
Menemukan nilai-nilai dalam cerpen
Membandingkan nilai-nilai yang terdapat dalam cerita pendek dengan kehidupan sehari-hari
Mendiskusikan nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen
Jenis Tagihan:
praktik
tugas individu
tugas kelompok
Bentuk Tagihan:
performansi
format pengamatan
uraian bebas
4
Buku
kumpulan
cerpen/
Media
massa/
internet
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Membaca
7. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
7.1 Membacakan
puisi dengan
lafal, nada,
tekanan, dan
intonasi yang
tepat
Puisi
Lafal
Tekanan
Intonasi
jeda
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membacakan puisi dengan memperhatikan lafal, tekanan, dan intonasi yang sesuai dengan isi puisi
Membahas pembacaan puisi berdasarkan lafal, tekanan, dan intonasi
Memperbaiki pembacaan puisi yang kurang tepat
Membaca puisi dengan
memperhatikan lafal, tekanan, dan intonasi yang sesuai dengan isi puisi
Membahas pembacaan puisi berdasarkan lafal, tekanan, dan intonasi
Memperbaiki pembacaan puisi yang kurang tepat
Jenis Tagihan:
praktik
Bentuk Tagihan:
performansi
format pengamatan
4
Buku
kumpulan
cerpen/
Media
massa/
internet
7.2 Menganalisis
keterkaitan
unsur intrinsik
suatu cerpen
dengan
kehidupan
sehari-hari
Naskah cerpen
Unsur intrinsic (tema, enokohan, dan amanat
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca cerpen
Mengidentifikasi unsur-unsur (tema, penokohan, dan amanat) cerita pendek yang telah dibaca
Mengaitkan unsur intrinsic (tema, penokohan, dan amanat) dengan kehidupan sehari-hari
Menuliskan isi cerita pendek secara ringkas
Mengidentifikasi unsurunsur (tema, penokohan, dan amanat) cerita pendek yang telah dibaca
Mengaitkan unsur intrinsic (tema, penokohan, dan amanat) dengan kehidupan sehari-hari
Jenis Tagihan:
praktik
Bentuk Tagihan:
performansi
format pengamatan
4
Buku
kumpulan
cerpen/
Media
massa/
internet
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Menulis
8. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
8.1 Menulis puisi
lama dengan
memperhatikan
bait, irama, dan
rima
Contoh puisi lama (pantun, syair)
Bait
Irama
Rima
Perbedaan pantun dengan syair
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca puisi lama (pantun,syair)
Mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima
Menulis pantun/ syair dengan memperhatikan bait, irama,dan rima
Menyunting puisi lama (pantun/ syair) yang dibuat teman
Mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima
Membedakan bentuk pantun dan syair
Menulis pantun/ syair dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Menyunting puisi lama (pantun/syair) yang dibuat teman
Jenis Tagihan:
tugas Individu
laporan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
4
Buku
kumpulan
puisi lama
Internet/
media
massa
8.2 Menulis puisi
baru dengan
memperhatikan
bait, irama, dan
rima
Contoh puisi baru
Cirri-ciri puisi baru
Bait
Rima
irama
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca puisi baru
Mengidentifikasi puisi baru berdasarkan bait, irama, dan rima
Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Menyunting puisi baru yang dibuat teman
Mengidentifikasi puisi baru berdasarkan bait, irama, dan rima
Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Menyunting puisi baru yang dibuat teman
Jenis Tagihan:
tugas Individu
laporan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
4
Buku
kumpulan
puisi lama
Internet/
media
massa
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Islam Batu
Drs. H. Robby Harmono
NIP. 19600603 199203 1 008
Guru Magang III
Qorri' Aina
NIM. 201310080311073
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi :
Menulis : 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)
Kompetensi Dasar :
4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif
Indikator :
Mampu mengidentifikasi ciri paragraf deskriptif
Mampu menyusun paragraf deskriptif
Mampu menyusun wacana deskriptif
Mampu menyunting wacana deskriptif yang ditulis teman
Tujuan Pembelajaran :
Selama kegiatan pembelajaran materi tentang paragraf deskriptif, melalui metode diskusi siswa diharapakan dapat :
Mengidentifikasi ciri paragraf deskriptif dengan baik dan benar.
Menyusun paragraf deskriptif dengan baik dan benar.
Menyusun wacana deskriptif dengan baik dan benar.
Menyunting wacana deskriptif yang ditulis teman dengan baik dan benar.
Metode Pembelajaran :
Penugasan
Diskusi
Tanya jawab
Ceramah
Model Pembelajaran :
Discovery Learning
Materi Pembelajaran :
Contoh teks paragraf deskriptif
Ciri/karakteristik paragraf deskriptif
Langkah-langkah menyusun paragraf deskriptif
Contoh teks wacana deskriptif
Ciri/karakteristik wacana deskriptif
Langkah-langkah menyunting karangan
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi kehadiran siswa.
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.
Guru dan siswa melakukan kegiatan tanya jawab terkait materi tentang paragraf deskriptif.
Apa pengertian paragraf itu?
Apa yang dimaksud dengan paragraf deskriptif?
Apakah kalian pernah mendeskripsikan sesuatu?
Apa saja manfaat atau tujuan mendeskripsikan sesuatu?
Guru menyampaikan materi tentang paragraf deskriptif.
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan teliti tentang langkah menyusun paragraf deskriptif.
Siswa membaca contoh teks paragraf deskriptif di buku cetak hal 42 dengan saksama.
Siswa membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2-3 orang siswa.
Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan mencari contoh paragaraf deskriptif dari internet sebagai bahan untuk menyusun paragraf deskriptif.
Siswa bersama kelompok menyusun paragraf deskriptif dengan mendeskripsikan media gambar yang dibagikan oleh guru.
Setelah diundi, perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil karangan paragraf deskriptifnya.
Siswa menanggapi presentasi kelompok lain dengan santun.
Guru melakukan kegiatan penilaian
Kegiatan Akhir
Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja siswa.
Guru dan siswa melakukan refleksi.
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar lagi memahami materi tentang paragraf deskriptif.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan memberikan pujian serta pesan agar peserta didik selalu rajin belajar.
Pertemuan Kedua
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi kehadiran siswa.
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengulas kembali pelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.
Apakah kalian masih ingat apa yang dimaksud dengan paragraf deskriptif?
Apakah kalian pernah membaca wacana deskriptif?
Apa saja ciri-ciri atau karakteristik wacana deskriptif yang kalian ketahui?
Guru menyampaikan sedikit materi tambahan tentang wacana deskriptif.
Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan.
Guru meminta siswa untuk menyusun wacana deskriptif.
Guru meminta siswa untuk menyunting wacana deskriptif yang ditulis teman.
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan teliti tentang langkah-langkah menyunting karangan wacana deskriptif yang ditulis teman.
Siswa membaca contoh teks wacana deskriptif di buku cetak hal 46.
Siswa berbagi kelompok menjadi 4.
Siswa bersama kelompok mengerjakan tugas "Kegiatan Kreatif"di buku hal 47.
Setiap kelompok menukarkan hasil karangan wacana deskriptif kepada kelompok lain dan menyunting karangan wacana deskriptif yang ditulis oleh kelompok lain.
Guru melakukan kegiatan penilaian.
Kegiatan Akhir
Guru memberi evaluasi tentang hasil tugas "Kegiatan Kreatif".
Guru dan siswa melakukan refleksi dan menanyakan apa yang telah dikuasai dan belum dikuasai terkait dengan kompetensi menulis paragraf deskriptif serta kesan-kesan selama pembelajaran berlangsung.
Guru memberitahukan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan memeberikan motivasi kepada siswa agar mempersiapkan diri untuk pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Sumber Belajar / Media Pembelajaran :
Sumber :
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA. 2008. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Buku ajar bahasa Indonesia SMA kelas X terbitan Erlangga
Internet :
Kelas Indonesia. 2014. Pengertian dan Karakteristik Paragraf Deskriptif; (Online) http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-contoh-paragraf-deskripsi-dan-ciri-cirinya.html
Guru Gapak. 2016. Langkah-Langkah Menyusun Paragraf Deskriptif; (Online) http://www.gurungapak.com/2016/01/langkah-langkah-membuat-karangan.html
Media Pembelajaran:
Gambar objek pemandangan, tokoh masyarakat, tempat wisata dan lain-lain.
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Keterampilan
Jenis Tagihan : Tugas Kelompok
Bentuk Tes : Uraian
Contoh Instrumen :
Identifikasilah ciri-ciri paragraf deskriptif di buku hal 42!
Deskripsikanlah gambar objek yang dibagikan minimal 3 paragraf!
Buatlah wacana deskriptif dengan gambar objek yang ada di buku hal 47!
Suntinglah wacana deskriptif yang ditulis kelompok lain dengan menggunakan kriteria panduan di buku hal 48!
Pedoman Penskoran
Indikator
Deskriptor
Skor
Mampu mengidentifikasi ciri paragraf deskriptif
Siswa mampu mengidentifikasi ciri paragraf deskriptif dengan baik dan benar.
Siswa kurang mampu mengidentifikasi ciri paragraf deskriptif dengan baik dan benar.
Siswa tidak mampu megidentifikasi ciri paragraf deskriptif dengan baik dan benar.
10
5
0
Skor Maksimum
15
Indikator
Deskriptor
Skor
Mampu menyusun paragraf deskriptif
Siswa mampu menyusun paragraf deskriptif dengan baik dan benar.
Siswa kurang mampu menyusun paragraf deskriptif dengan baik dan benar.
Siswa tidak mampu menyusun paragraf deskriptif dengan baik dan benar.
20
10
0
Skor Maksimum
30
Indikator
Deskriptor
Skor
Mampu menyusun wacana deskriptif
Siswa mampu menyusun wacana deskriptif dengan baik dan benar.
Siswa kurang mampu menyusun wacana deskriptif dengan baik dan benar.
Siswa tidak mampu mampu menyusun wacana deskriptif dengan baik dan benar.
15
10
0
Skor Maksimum
25
Indikator
Deskriptor
Skor
Mampu menyunting wacana deskriptif yang ditulis teman
Siswa mampu menentukan ketepatan jenis wacana, organisasi wacana, keterpaduan wacana, kesalahan struktur kalimat, dan ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca dengan baik dan benar.
Siswa kurang mampu menentukan ketepatan jenis wacana, organisasi wacana, keterpaduan wacana, kesalahan struktur kalimat, dan ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca dengan baik dan benar.
Siswa tidak mampu mampu menentukan ketepatan jenis wacana, organisasi wacana, keterpaduan wacana, kesalahan struktur kalimat, dan ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca dengan baik dan benar.
20
10
0
Skor Maksimum
30
Jumlah skor maksimum aspek menulis = 10+5+20+10+15+10+20+10 = 100
Perolehan skor
Nilai akhir aspek menulis = x skor ideal (100) = …
Skor maksimum (100)
Format Penilaian Kemampuan Menyusun Paragraf / Wacana Deskriptif
No
Aspek
Deskripsi
Skor
1.
Ketepatan jenis paragraf/wacana
Siswa mampu menyusun paragraf/wacana deskriptif sesuai dengan ketepatan jenis paragraf/wacana.
Siswa kurang mampu menyusun paragraf /wacana deskriptif sesuai dengan ketepatan jenis paragraf/wacana.
Siswa tidak mampu menyusun paragraf /wacana deskriptif sesuai dengan ketepatan jenis paragraf/wacana.
20
10
0
2.
Karakteristik paragraf/wacana deskriptif
Siswa mampu menyusun paragraf/wacana deskriptif dengan karakteristik yang mudah dipahami.
Siswa kurang mampu menyusun paragraf /wacana deskriptif dengan karakteristik yang mudah dipahami.
Siswa tidak mampu menyusun paragraf /wacana deskriptif dengan karakteristik yang mudah dipahami.
10
5
0
3.
Keterpaduan paragraf/wacana
Siswa mampu menyusun paragraf/ wacana satu dengan paragraf/wacana berikutnya berkaitan dengan ditandai oleh keterkaitan isi.
Siswa kurang mampu menyusun paragraf/ wacana satu dengan paragraf/wacana berikutnya berkaitan dengan ditandai oleh keterkaitan isi.
Siswa tidak mampu menyusun paragraf/ wacana satu dengan paragraf/wacana berikutnya berkaitan dengan ditandai oleh keterkaitan isi.
15
5
0
4.
Kesalahan struktur kalimat
Siswa mampu menyusun paragraf/wacana deskriptif sesuai dengan struktur kalimat.
Siswa kurang mampu menyusun paragraf/wacana deskriptif sesuai dengan struktur kalimat.
Siswa tidak mampu menyusun paragraf/wacana deskriptif sesuai dengan struktur kalimat.
15
5
0
5.
Ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca
Siswa mampu menyusun paragaraf/wacana deskriptif sesuai dengan penulisan ejaan dan tanda baca.
Siswa kurang mampu menyusun paragaraf/wacana deskriptif sesuai dengan penulisan ejaan dan tanda baca.
Siswa tidak mampu menyusun paragaraf/wacana deskriptif sesuai dengan penulisan ejaan dan tanda baca.
10
5
0
Skor Maksimum
100
Penilaian Sikap
Jenis Tagihan : Non Tes
Contoh Instrumen :
Pedoman Penskoran
Bubuhkan tanda cek ( ) pada kolom sesuai hasil lembar pengamatan
No
Nama
Nilai Aspek
Jujur
Tanggung Jawab
Peduli
Kerja Sama
Jumlah Skor
SB
B
S
K
SB
B
S
K
SB
B
S
K
SB
B
S
K
1
2
3
4
5
Rubrik Penilaian Sikap
No
Kualitas
Kriteria Penilaian
1
Kurang
BT (Belum Tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas.
2
Sedang
MT (Mulai Tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3
Baik
MB (Mulai Berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten.
4
Sangat Baik
MK (Membudaya jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan konsisten.
Batu, 21 September 2016
Mengetahui,
Kepala SMA Islam Batu, Guru Magang III,
Drs. H. Robby Harmono Qorri' Aina
NIP.19600603 199203 1 008 NIM. 201310080311073
Bahan Ajar
Pengertian Paragraf Deskriptif
Paragraf deskripsi adalah sebuah paragraf yang menggambarkan atau melukiskan sebuah objek tertentu melalui kata-kata yang bisa merangsang panca indera sehingga pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri benda objek yang dideskripsikan oleh penulis. Aspek-aspek yang digambarkan dapat berupa karakterstik, keadaan, sifat atau perasaan yang dimiliki oleh objek tersebut.
Tujuan paragraf deskripsi adalah memberi gambaran utuh kepada pembacanya agar mereka mengetahui apa yang sedang dibicarakan dengan jelas baik dalam hal bentuk fisik ataupun wujud yang abstrak seperti sikap, rasa dan lain-lain.
Paragraf deskripsi merupakan hasil observasi atau pengamatan, jadi informasi yang digunakan untuk menggambarkan suatu benda atau objek harus jelas dan sesuai fakta dan data yang ada pada objek tertentu.
Ciri-Ciri Paragraf Deskriptif
Menggambarkan atau melukiskan suatu objek seperti benda, tempat, atau suasana tertentu.
Melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
Menjelaskan ciri-ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan kepribadian secara terperinci.
Banyak ditemukan kata-kata atau frase yang bermakna keadaan atau kata sifat.
Langkah-langkah dalam Menyusun Karangan Deskriptif
Menentukan tema atau topik karangan
Tema berfungsi sebagai dasar suatu karangan, dengan sebuah tema atau pokok persoalan, permasalahan atau pokok pembicaraan, kita bisa menyusun karangan yang jelas arahnya. Dalam membuat tema atau topik karanan penulis hendaknya menguasai materi apa yang akan ditulisnya. Memang sulit bagi penulis awal menentukan suatu tema karangan. Namun sebenarnya hal ini cukup mudah dilakukan yakni dengan mengangkat atau mencari suatu topik yang sedang hangat (up to date). Dengan cara itu penulis akan mudah menentukan tema apa yang cocok dalam memulai menulis suatu karangan.
Menetapkan tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang hendak dicapai. Dengan tujuan sebuah karangan menjadi terkonsep secara jelas dan mengarahkannya ke topik pembahasan. Jadi tujuan merupakan hal penting supaya karangan yang kita buat memiliki kualitas yang baik. Jangan sampai kita menulis sebuah karangan, tetapi kita tidak tahu tujuan kita menulisnya untuk apa.
Mengumpulkan informasi atau bahan
Informasi dan bahan merupakan bekal bagi seorang penulis dalam membuat sebuah karangan. Tanpa adanya bahan dan informasi sebuah karangan tidak akan terkonsep dan pastinya isi karangan juga tidak jelas. Pengumpulan informasi bisa dilakukan dengan mengamati, mengobservasi, atau bertanya kepada sumber yang dipercaya. Setiap penulis mempungai cara tersendiri dalam mengumpulkan informasi dan bahan.
Menyeleksi informasi dan bahan
Setiap informasi dan bahan yang telah diperoleh tidak semerta-merta saja kita jadikan sumber. Namun, ada proses penyeleksian informasi dan bahan, dimana penyeleksian ini merupakan pengumpulan informasi yang benar-benar akurat dan benar terhadap suatu tema yang akan kita jadikan karangan.
Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan dapat memudahkan penulisan sebuah karangan. Kerangka karangan menguraikan setiap pokok masalah menjadi bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka berisi garis besar mengenai hal-hal yang akan kita jabarkan. Karangan yang telah disusun kerangkanya akan mudah untuk proses penulisan. Menjabarkan kerangka karangan hendaknya dilakukan satu persatu dari kerangka yang telah kita tulis, penjabaran kerangka karangan ini yang akan menjadikan sebuah karangan menjadi karangan yang utuh, terkonsep, dan pastinya dapat dinikmati oleh para pembacanya.
Contoh Paragraf Deskriptif
Candi Borobudur dikelilingi oleh halaman yang cukup luas. Dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki candi, badan candi, dan puncak candi. Kaki candi Borobudur yang asli tidak kelihatan. Kaki itu ditutup kaki tambahan dari batu sebanyak 11.600 m3 . Oleh sebab itu, relief pada kaki candi yang asli tertutup. Mengapa kaki candi yang asli ditutup, sampai sekarang belum diketahui sebab-sebabnya.
Relief kaki candi itu namanya karmawibangga. Jumlahnya sebanyak 160 buah bingkai relief yang menggambarkan hukum sebab akibat. Di bagian sudut tenggara, ada beberapa bingkai karmawibangga yang sengaja dibuka setelah pemugaran. Di atas salah satu relief itu ada tulisan Jawa Kuno berbunyi "wirupa" artinya si buruk rupa. Bagian kakai candi dan halaman tambahan sebagai lantai pertama candi dinamakan kamadhatu. Arti kamadhatu adalah alam kehidupan yang masih dikuasai oleh nafsu rendah, manusia belum dapat melepaskan nafsu jahat dan buruk.
Pengertian Wacana Deskriptif
Wacana deskripsi adalah jenis wacana yang ditujukan kepada penerima pesan agar dapat membentuk suatu citra (imajinasi) tentang suatu hal. Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Ciri-ciri Wacana Deskriptif :
Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Ditandai dengan penggunaan kata-kata atau ungkapan detail atau terperinci.
Digunakannya kata-kata yang bersifat evaluatif yang terlalu abstrak.
Umumnya menggunakan kata-kata yang bersifat objektif dan menggambarkan sesuatu.
Langkah-Langkah Menyunting Karangan atau Tulisan
Bacalah kalimat per kalimat untuk menemukan kesalahan penggunaan ejaan, diksi, pola kalimatnya.
Catatlah atau beri tanda pada kalimat atau kata yang akan disunting.
Betulkanlah/ perbaikilah/ suntinglah kalimat, kata, ejaan, atau apa yang telah dicatat sebelumnya.
Menyunting kalimat dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, menambah kata, mengganti kata, pemakaian kata-kata baku, dan mengurangi kata. Hal itu dilakukan agar kalimatnya menjadi lebih efektif namun tidak mengubah isi kalimat.
Memeriksa keterpaduan antar paragraf untuk memastikan paragraf tersebut padu.
Memperhatikan kesalahan dalam paragraf dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu membuang kalimat yang tidak padu, mengganti kalimat yang tidak padu dengan kalimat padu (selama isi kalimat sama), dan menambah kalimat agar paragraf tersebut menjadi padu.
Memperbaiki keruntutan paragraf yang satu dengan paragraf yang lain. hal itu dapat dilakuakan dengan cara membaca keseluruhan paragraf, membuang paragraf yang tidak padu, menambah paragraf agar menjadi padu, dan menemparkan urutan paragraf agar paragraf menjadi padu.
Contoh Wacana Deskriptif
Candi Borobudur: Bentuk Bangunan dan Maknanya
Candi Borobudur dikelilingi oleh halaman yang cukup luas. Dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki candi, badan candi, dan puncak candi. Kaki candi Borobudur yang asli tidak kelihatan. Kaki itu ditutup kaki tambahan dari batu sebanyak 11.600 m3 . Oleh sebab itu, relief pada kaki candi yang asli tertutup. Mengapa kaki candi yang asli ditutup, sampai sekarang belum diketahui sebab-sebabnya.
Relief kaki candi itu namanya karmawibangga. Jumlahnya sebanyak 160 buah bingkai relief yang menggambarkan hukum sebab akibat. Di bagian sudut tenggara, ada beberapa bingkai karmawibangga yang sengaja dibuka setelah pemugaran. Di atas salah satu relief itu ada tulisan Jawa Kuno berbunyi "wirupa" artinya si buruk rupa. Bagian kakai candi dan halaman tambahan sebagai lantai pertama candi dinamakan kamadhatu. Arti kamadhatu adalah alam kehidupan yang masih dikuasai oleh nafsu rendah, manusia belum dapat melepaskan nafsu jahat dan buruk.
Bagian badan Candi Borobudur berupa lorong-lorong mengelilingi candi. Lorong candi dibatasi oleh pagar langkan. Di atas pagar langkan terdapat relung-relung yang berisi patung budha. Semuanya ada empat lorong. Di kanan kiri lorong, terpahat pada pada dinding candi dan pagar langkan, adalah relief yang indah sekali. Relief itu menghiasi seluruh dinding candi dan pagar langkan. Keadaan sekarang beberapa bagian sudah runtuh. Terutama yang ada di dinding pagar langkan. Yang ada pada dinding candi masih utuh dan berupa rangkaian cerita. Bagian badan candi itu dinamakan Rupadhatu. Artinya bagian kehidupan manusia yang sudah meninggalkan nafsu rendah dan jahat. Manusia sudah menggunakan keinginan luhur, namun tetap dengan sifat kemanusiaannya.
Puncak candi Borobudur merupakan rangkaian stupa-stupa dengan stupa besar di tengah sebagai puncak. Bagian puncak ini dinamakan Arupadhatu. Artinya bagian kehidupan yang sudah meninggalkan sifat keduniaan. Alam di sini alam batin atau alam spriritual. Tak ada lagi nafsu dan bentuk. Di sini tidak lagi terdapat relief atau hiasan pada dinding dan bagian stupa. Pada bagian Arupadhatu terdapat tingkat peralihan. Bentuknya dataran yang luas sebagai bujur sangkar. Dinding berikut, sebagai badan puncak candi, bentuknya bulat. Bentuk lingkaran ini mempunyai arti tak bermula tak berakhir.
LEMBAR KERJA SISWA
Tugas Kelompok!
Bentuklah kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2-3 orang!
Deskripsikanlah gambar objek yang dibagikan minimal 3 paragraf!
Presentasikanlah hasil kerja kelompok!
Kelompok lain memberikan tanggapan!
Berbagilah menjadi 4 kelompok!
Tiap kelompok, kerjakan tugas berikut !
Kelompok I :
Pilihlah salah seorang dari anggota kelompokmu!
Deskripsikan secara rinci, kondisi fisik dan kepribadian temanmu itu dengan terleih dahulu mengamati secara saksama: bentuk wajahnya, warna rambutnya, bentuk hidungnya, bentuk matanya, bentuk bibirnya, warna kulitnya, tinggi dan berat badannya, kepribadiannya (sabar, kasar, lembut, dan lain-lain) !
Kelompok II :
Pilihlah salah satu ruang di sekolahmu!
Deskripsikan ciri fisiknya, misalnya: luasnya, bentuknya, warna temboknya, benda-benda yang ada di dalamnya, kondisinya (terawat, tidak terawat), dan lain-lain!
Kelompok III :
Pilihlah salah satu bunga atau tumbuhan yang ada di halaman sekolahmu!
Deskripsikan ciri fisik bunga tersebut, misalnya: warna daunnya, baunya, tempat tumbuhnya, dan lain-lain!
Kelompok IV :
Pilihlah salah satu peninggalan sejarah yang ada di sekitar tempat tinggalmu!
Deskripsikan apa namanya, letaknya, bagaimana bentuknya, ukurannya, kondisi fisiknya, dan lain-lain1
Tukarkan hasil kerja kelompok dengan kelompok yang lain!
Suntinglah wacana deskriptif yang telah ditulis kelompok lain dengan menggunakan kriteria panduan yang ada di dalam buku cetak halaman 48!
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
Indikator Soal
Kunci Jawaban
Skor
Deskripsikanlah gambar objek yang dibagikan minimal 3 paragraf!
Sesuai jawaban siswa! (pedoman kunci jawaban cukup deskripsi singkat!)
Deskripsi Tokoh Masyarakat :
Ir. H. Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961 umur 53 tahun) adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014.
Jokowi pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 hingga 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur, dan Wali Kota Surakarta (Solo) sejak 28 Juli 2005 sampai 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.[4] Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Deskripsi Tempat Wisata :
Jawa Timur Park 1, merupakan tempat wisata yang memadukan wahana rekreasi keluarga dan taman belajar yang bisa dinikmati bersama. Jatim Park 1 berada di Kota Batu, sekitar 20 km dari kota Malang, Jawa Timur. Masuk ke lokasi wisata ini kita akan dibawa melalui jalur yang sudah disetting sedemikian rupa, sehingga pengunjung akan melewati lorong-lorong yang menyajikan beragam galeri pendidikan.
Wahana Permainan yang jumlahnya lebih dari 50 buah (infonya) ditempatkan setelahnya. Dengan wahana permainan sebanyak itu rasanya tidak akan selesai dinikmati dalam satu kali kunjungan, terlebih masih ada wahana air berupa kolam renang raksasa dengan beragam fasilitasnya. Bagi anda yang berniat berkunjung ke Jatim Park 1, ada baiknya pandai-pandai membagi waktunya jika ingin menikmati semua fasilitas dan wahana yang tersedia.
Deskripsi Makanan :
Cilok (singkatan dari Aci dicolok) adalah sebuah makanan rakyat khas Jawa Barat yang berasal dari Indonesia yang terbuat dati tepung Kanji (aci dalam bahasa sunda) yang kenyal dengan di tambahkan bumbu pelengkap seperti sambal kacang, Kecap,dan Saus. Cilok bentuknya bulat-bulat seperti bakso, hanya saja berbeda bahan dasarnya. Terdapat Telur atau cincang daging di dalamnya, karena terbuat dari bahan dasar tepung kanji maka cilok jika dimakan rasanya kenyal. Tak hanya disukai oleh anak-anak, pada zaman modern ini ternyata hapir semua orang menyukai cilok, seperti para mahasiswa dan orang tua.
Tak hanya menjadikan sebagai makanan ringan yang enak, Cilok juga dapat menjadi sebuah peluang usaha. Rata-rata pedagang cilok adalah pedagang kaki lima yang sering berpindah-pindah dan rata-rata berjualan di daerah strategis seperti Sekolah, Kampus, dan Pabrik-pabrik. Untuk memulai usaha ini sebenarnya tidaklah rumit. Anda tinggal menyiapkan bahan baku, antara lain: tepung kanji, bumbu bawang dan teman-temannya, lalu campur dengan daging ayam atau sapi; pencampuran tentunya menggunakan air, selanjutnya direbus dan dibentuk bulat-bulat kecil seperti pentol bakso.
35
a. Deskripsikan secara rinci, kondisi fisik dan kepribadian temanmu!
b. Deskripsikan ciri fisik salah satu ruangan di sekolahmu!
c. Deskripsikan ciri fisik salah satu bunga atau tumbuhan yang ada di sekolahmu!
d. Deskripsikan salah satu peninggalan sejarah yang ada di tempat tinggalmu!
Sesuai jawaban siswa!
Deskripsi Kel I :
Arin Hardianti Santoso merupakan siswi kelas X di SMA Negeri 01 Jakarta. Nama Arin memiliki arti, yaitu pencerahan, Hardianti dalam bahasa kawi dan bahasa jawa berarti indah dan terang. Sedangkan Santoso diambil dari nama Ayahnya. Untuk nama panggilan, dia biasa dipanggil Arin atau Cici Arin. Teman-teman di sekolahnya memanggil dia cici karena matanya yang sipit. Panggilan cici biasanya digunakan Suku Tionghoa untuk menyebut kakak perempuan. Secara fisik memang Arin terlihat seperti orang keturunan Tionghoa, warna kulit putih dan mata sipit. Akan tetapi, Arin sendiri sebenarnya bukanlah orang keturunan Tionghoa. Ayah dan Ibunya merupakan orang keturunan jawa asli. Ayahnya berasal dari Pacitan, Jawa Timur, dan Ibunya berasal dari Purbalingga, Jawa tengah.
Mengenai ciri-ciri fisik, selain mata sipit dan kulit putih Arin juga mimiliki warna rambut hitam, bentuk wajah oval, hidung dan bibir yang proposional dengan bentuk wajah. Tinggi badan 168 cm , berat badan 42 Kg. Yang menjadi ciri khas Arin, yaitu tahi lalat di pipi sebelah kanan dekat dengan hidung. Setiap harinya Arin selalu menggunakan kacamata sebagai alat bantu penglihatannya. Arin menderita cacat mata miopi sejak 7 tahun yang lalu, cacat matanya cukup parah. Mata bagian kiri dan kanan minus 3,75 dan silinder 0,5. Membicarakan soal sifat dan watak, setiap manusia memiliki perbedaan sifat dan watak antara satu dengan yang lainnya. Arin merupakan anak yang rajin, memiliki jiwa penasaran yang sangat tinggi, ramah, akan tetapi terkadang dia sangat emosional.
Deskripsi Kel II :
Ruangan kelas 12 ipa 1 sekolahku terletak di lantai dua. Kelas ini bersebelahan dengan Laboraturium Bahasa. Ketika masuk kelas itu terlihat kursi- kursi dan meja-meja yang terususun rapi. Kelas yang berisi empat puluh murid itu cukup terang, karena terdapat beberapa lampu neon di atasnya. Ada jendela-jendela kecil yang diletakkan di samping kanan dan kiri ruangan yang juga membuat ruangan itu terlihat cukup penerangannya. Ruangan ini cukup luas untuk ruangan yang berisi empat puluh siswa dan satu orang guru. Di dalamnya terdapat dua buah pendingin ruangan yang membuat ruangan kelas ini sejuk walaupun berisi banyak orang. Kelas ini juga wangi karena salah satu siswanya menggantungkan pengharum ruangan di bawah pendingin itu.
Di sudut depan kanan ruangan itu terdapat sebuah lemari kayu. Lemari itu berisi buku-buku, beberapa tumpuk kertas, dan ada juga mukena milik siswa. Lemari itu terlihat sudah tidak cukup kuat. Di depan lemari kayu itu ada kursi yang nyaman dan meja guru. Di atas meja guru itu terdapat taplak batik. Di atasnya juga diletakkan sebuah vas yang berisi beberapa bunga. Selain ada beberapa lampu neon, di langit langit ruangan itu juga menggantung sebuah proyektor berwarna putih yang menghadap ke arah papan tulis. Ada bekas coret-coretan di papan tulis itu, para siswa di kelas ini tidak menghapusnya setelah papan tulis itu digunakan. Di samping papan tulis terlihat sebuah papan kecil yang juga menempel pada dinding yang berisi jadwal pelajaran dan tugas-tugas yang diberikan guru.
Deskripsi Kel III :
Sekolahku sangat sejuk karena memiliki banyak sekali pohon – pohon hijau yang rimbun dan tanaman hias bunga anggrek di dalamnya. Berbagai macam tumbuhan yang sangat banyak tersebut membuat udara di sekolahku terasa sangat sejuk dan segar. Bunga Anggrek adalah salah satu bunga kebanggaan dan merupakan ciri khas daerah Indonesia. Bunga ini hampir dikenal oleh semua kalangan masyarakat Indonesia, apakah itu karena keindahan, daya tahannya atau mungkin juga karena harganya barangkali. Bunga Anggrek yang tumbuh di pertanaman sekolahku sekitar 1 sampai 15 kuncup bunga. Berdasakan letak tumbuhnya terdiri dari dua jenis secara umum, yang pertama tumbuh disekitar ketiak daun pada lateral atau sisi-sisi batang, jenis ini dinamakan pleuranthe (ex. Vanda, dendrobium) dan yang kedua tumbuh dari ujung tanaman atau dinamakan dengan acranthe (ex. Cattleya, Oncidium).
Bunga Anggrek itu sendiri terdiri dari lima bagian utama, yaitu sepal (daun kelopak), Petal (daun mahkota), Stamen (benang sari), Pistil (putik), dan ovari (bakal buah). Sepal adalah mahkota bunga yang terletak dibelakang sedangkan petal yang di depannya. Sepalnya berjumlah tiga, yang diatas bernama sepal dorsal dan dua yang disamping menjorok bawah dinamakan sepal lateral. Pada beberapa jenis anggrek tertentu terdapat sepal lateral yang menjadi satu contohnya adalah Slipper orchid. Petalnya juga berjumlah tiga, dua petal diapit sepal dorsal dan sepal lateral dan membentuk sudut sekitar 1200, sedangkan yang dibawah termodifikasi menjadi petal bibir atau labelum (di alam berguna sebagai tempat hinggap serangga dalam proses reproduksi tanaman). Pada labelum terdapat gumpalan yang berisi protein, zat wangi dan minyak sebagai penarik serangga.
Deskripsi Kel IV :
Pura Tirta Empul merupakan salah satu situs peninggalan sejarah yang sampai saat ini masih sering dikunjungi oleh wisatawan. Pura Tirta Empul terkenal! Karena terdapat sumber air yang hingga kini dijadikan air suci untuk melukat oleh masyarakat dari seluruh pelosok Bali, tak jarang wisatawan yang berkunjung pun tertarik untuk ikut melukat. Pura Tirta Empul terletak di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar yang memiliki keindahan alam dan kesejukannya. Keunikan dari pura ini pada Jaba Tengah terdapat 33 buah aliran pancoran namun sekarang tinggal hanya 31 pancuran, yang berderet menghadap ke barat sejumlah 7 buah tetapi tinggal 5 buah yang dialiri air suci yang mana peruntukan pancuran ini adalah untuk meningkatkan aura Kundalini yang ada pada tubuh kita.
Sebelum kita menceburkan diri ke kolam kita harus menghaturkan sajen lebih dulu di tempat sajen yang telah ditentukan dengan maksud untuk permisi, bahwa kita akan memulai ritual pembersihan diri. Mengunjungi tempat ini, hati menjadi tenteram oleh suasana lingkungan yang nyaman dan sangat terasa kesejukkannya. Angin yang bertiup semilir begitu menenteramkan jiwa. Hal itulah yang membuat para wisatawan yang berkunjung ke Pura Tirta Empul merasa mendapat kepuasan tersendiri untuk menikmati keajaiban dan keindahan alam.
35
Suntinglah wacana deskriptif yang telah ditulis kelompok lain dengan menggunakan kriteria panduan yang ada di dalam buku cetak halaman 48!
Sesuai jawaban siswa!
Contoh Wacana Deskripsi:
SMA Negeri 1 Kota Sukabumi merupakan SMA tertua di Kota Sukabumi. SMA Negeri 1 Kota Sukabumi lahir pada bulan Oktober 1961. SMA Negeri 1 mempunyai jumlah murid kurang lebih 1.500 siswa dan mempunyai 4 lapangan, yaitu lapangan basket, lapangan volly, lapangan sepak bola, dan lapangan badminton. Luas Smansa kurang lebih 3 hektar dan memiliki 37 kelas serta 71 guru mata pelajaran.
Smansa juga memiliki kantin yang begitu banyak. Ketika bel istirahat berbunyi, kantin di Smansa sangatlah ramai hingga siswa-siswi pun harus berdesak-desakan untuk membeli makanan. Kantin Smansa menjual bermacam-macam makanan seperti gorengan, mie ayam, bas juice, dan masih banyak lagi. Ketika kantin ini ramai, suasaana pun menjadi sangat panas, berisik dan kotor. Kantin di Smansa sungguh sempit sedangkan muridnya sangatlah banyak, sehingga kantin ini pun menjadi hiruk-pikuk.
Kriteria Panduan Menyunting :
No
Aspek Penilaian
Deskripsi
Ya
Tidak
1
Ketepatan jenis wacana
Apakah berupa wacana deskriptif, yaitu wacana yang bertujuan mendeskripsikan sesuatu seolah pembaca melihat, meraba atau merasakan?
2
Organisasi wacana
Apakah wacana disusun dengan urutan lokal yang mudah dipahami?
3
Keterpaduan wacana
Apakah antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya berkaitan dan ditandai oleh keterkaitan isi?
4
Kesalahan struktur kalimat
Apakah tidak ada kesalahan struktur kalimat?
5
Ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca
Apakah tidak ada kesalahan dalam penulisan ejaan dan tanda baca?
30
LAMPIRAN MEDIA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi :
Menulis : 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)
Kompetensi Dasar :
4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif
Indikator :
Mampu menemukan ciri paragraf narasi
Mampu menulis paragraf narasi
Mampu menulis wacana narasi
Mampu menyunting paragraf atau wacana narasi yang ditulis
Tujuan Pembelajaran :
Selama kegiatan pembelajaran materi tentang paragraf naratif, melalui metode pembelajaran diskusi siswa diharapakan dapat :
Menemukan ciri-ciri paragraf narasi dengan baik dan benar.
Menulis paragraf narasi dengan baik dan benar.
Menulis wacana narasi dengan baik dan benar.
Menyunting paragraf atau narasi yang ditulis dengan baik dan benar.
Metode Pembelajaran :
Tanya jawab
Penugasan
Ceramah
Diskusi
Model Pembelajaran :
Discovery Learning
Materi Pembelajaran :
Contoh teks paragraf narasi
Ciri-ciri paragraf narasi
Jenis paragraf narasi
Langkah-langkah menulis paragraf narasi
Contoh teks wacana narasi
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi kehadiran siswa.
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.
Guru dan siswa melakukan kegiatan tanya jawab terkait materi tentang paragraf narasi.
Apa yang kalian ketahui tentang paragraf narasi?
Pernakah kalian membuat karangan berupa paragraf narasi?
Coba sebutkan topik apa saja yang kalian ketahui dalam menulis sebuah karangan narasi?
Guru menyampaikan materi tentang paragraf narasi dengan media power point.
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan teliti tentang langkah-langkah menulis paragraf narasi.
Siswa membaca contoh teks paragraf narasi yang dibagikan guru dengan saksama.
Siswa mengidentifikasi perbedaan jenis paragraf narasi.
Siswa secara individual mengerjakan tugas "Kegiatan Kreatif" di buku cetak hal 83.
Siswa membacakan karangan paragraf naratifnya satu-persatu dengan instruksi yang diberikan oleh guru,
Siswa yang lain menanggapi hasil kerja temannya dengan santun
Guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja setiap siswa.
Guru melakukan kegiatan penilaian.
Kegiatan Akhir
Guru dan siswa secara bersama-sama membuat simpulan hasil kerja siswa
Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi.
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar lagi di rumah terkait materi tentang paragraf narasi.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan memeberikan motivasi kepada siswa agar mempersiapkan diri untuk pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Pertemuan Kedua
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi kehadiran siswa.
Guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa untuk mengulas kembali pelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.
Apakah kalian masih ingat apa yang dimaksud dengan paragraf narasi?
Setelah membuat sebuah paragraf narasi, apakah kalian pernah membaca wacana narasi?
Apa yang menjadi karakteristik wacana narasi?
Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan siswa.
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan teliti tentang langkah-langkah menyunting karangan wacana naratif yang ditulis.
Siswa membaca contoh teks wacana naratif yang dibagikan oleh guru.
Siswa berbagi kelompok menjadi 4 kelompok.
Siswa bersama kelompok menulis wacana naratif dengan menceritakan media gambar yang dibagikan oleh guru.
Setelah menulis wacana naratif, siswa bersama kelompok menyunting karangan wacana naratif yang ditulis dengan menggunakan kriteria panduan dibuku hal 86.
Guru melakukan kegiatan penilaian.
Kegiatan Akhir
Guru memberi evaluasi tentang hasil tugas siswa.
Guru dan siswa melakukan refleksi dan menanyakan apa yang telah dikuasai dan belum dikuasai terkait dengan materi menulis paragraf naratif serta kesan-kesan selama pembelajaran berlangsung.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan memeberikan motivasi kepada siswa agar selalu rajin belajar.
Sumber Belajar / Media Pembelajaran :
Sumber :
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA. 2008. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Buku Ajar Bahasa Indonesia SMA kelas X terbitan Erlangga
Internet :
Ilmu Sekolah. 2013. Jenis dan Karakteristik Paragraf Naratif; (Online) lmusekolahgratis.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-ciri-dan-contoh-paragraf.html
Guru Gapak. 2016. Langkah-Langkah Menulis Paragraf Naratif; (Online) http://www.gurungapak.com/2016/01/langkah-langkah-membuat-karangan.html
Media Pembelajaran :
Power Point materi paragraf naratif
Gambar berseri peristiwa, fabel dan lain-lain.
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Keterampilan
Jenis Tagihan : Tugas Individu, Tugas Kelompok
Bentuk Tes : Uraian
Contoh Instrumen :
Identifikasilah ciri-ciri paragraf narasi!
Tulislah paragraf narasi yang menceritakan peristiwa atau terjadi di balik foto kenangan yang kalian bawa!
Tulislah wacana naratif dari gambar yang dibagikan!
Suntinglah wacana naratif yang ditulis dengan menggunakan kriteria penulisan wacana!
Pedoman Penskoran
Indikator
Deskriptor
Skor
Mampu menemukan ciri-ciri paragraf naratif
Siswa mampu menemukan ciri-ciri paragraf naratif dengan baik dan benar.
Siswa kurang mampu menemukan ciri-ciri paragraf naratif dengan baik dan benar.
Siswa tidak mampu menemukan ciri-ciri paragraf naratif dengan baik dan benar.
10
5
0
Skor Maksimum
15
Indikator
Deskriptor
Skor
Mampu menulis paragraf naratif
Siswa mampu menulis paragraf naratif dengan baik dan benar.
Siswa kurang mampu menulis paragraf naratif dengan baik dan benar.
Siswa tidak mampu menulis paragraf naratif dengan baik dan benar.
20
10
0
Skor Maksimum
30
Indikator
Deskriptor
Skor
Mampu menulis wacana deskriptif
Siswa mampu menulis wacana naratif dengan baik dan benar.
Siswa kurang mampu menulis wacana naratif dengan baik dan benar.
Siswa tidak mampu mampu menulis wacana naratif dengan baik dan benar.
15
10
0
Skor Maksimum
25
Indikator
Deskriptor
Skor
Mampu menyunting wacana naratif yang ditulis
Siswa mampu menentukan ketepatan jenis wacana, organisasi wacana, keterpaduan wacana, kesalahan struktur kalimat, ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca dengan baik dan benar.
Siswa kurang mampu menentukan ketepatan jenis wacana, organisasi wacana, keterpaduan wacana, kesalahan struktur kalimat, ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca dengan baik dan benar.
Siswa tidak mampu mampu menentukan ketepatan jenis wacana, organisasi wacana, keterpaduan wacana, kesalahan struktur kalimat, ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca dengan baik dan benar.
20
10
0
Skor Maksimum
30
Jumlah skor maksimum aspek menulis = 10+5+20+10+15+10+20+10 = 100
Perolehan skor
Nilai akhir aspek menulis = x skor ideal (100) = …
Skor maksimum (100)
Format Penilaian Kemampuan Menulis Paragraf / Wacana Naratif
No
Aspek
Deskripsi
Skor
1.
Ketepatan jenis paragraf/wacana
Siswa mampu menulis paragraf/wacana naratif sesuai dengan ketepatan jenis paragraf/wacana.
Siswa kurang mampu menulis paragraf /wacana naratif sesuai dengan ketepatan jenis paragraf/wacana.
Siswa tidak mampu menulis paragraf /wacana naratif sesuai dengan ketepatan jenis paragraf/wacana.
20
10
0
2.
Karakteristik paragraf/wacana deskriptif
Siswa mampu menulis paragraf/wacana naratif sesuai dengan pola urutan waktu dan tempat.
Siswa kurang mampu menulis paragraf /wacana naratif sesuai dengan pola urutan waktu dan tempat.
Siswa tidak mampu menulis paragraf /wacana naratif sesuai dengan pola urutan waktu dan tempat.
10
5
0
3.
Keterpaduan paragraf/wacana
Siswa mampu menulis paragraf/ wacana satu dengan paragraf/wacana berikutnya berkaitan dengan ditandai oleh adanya urutan kronologis.
Siswa kurang mampu menyusun paragraf/ wacana satu dengan paragraf/wacana berikutnya berkaitan dengan ditandai oleh adanya urutan kronologis.
Siswa tidak mampu menyusun paragraf/ wacana satu dengan paragraf/wacana berikutnya berkaitan dengan ditandai oleh adanya urutan kronologis.
15
5
0
4.
Kesalahan struktur kalimat
Siswa mampu menulis paragraf/wacana naratif sesuai dengan struktur kalimat.
Siswa kurang mampu menulis paragraf/wacana naratif sesuai dengan struktur kalimat.
Siswa tidak mampu menulis paragraf/wacana naratif sesuai dengan struktur kalimat.
15
5
0
5.
Ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca
Siswa mampu menulis paragaraf/wacana naratif sesuai dengan penulisan ejaan dan tanda baca.
Siswa kurang mampu menulis paragaraf/wacana naratif sesuai dengan penulisan ejaan dan tanda baca.
Siswa tidak mampu menulis paragaraf/wacana naratif sesuai dengan penulisan ejaan dan tanda baca.
10
5
0
Skor Maksimum
100
Penilaian Sikap
Jenis Tagihan : Non Tes
Contoh Instrumen :
Pedoman Penskoran
Bubuhkan tanda cek ( ) pada kolom sesuai hasil lembar pengamatan
No
Nama
Nilai Aspek
Jujur
Tanggung Jawab
Peduli
Kerja Sama
Jumlah Skor
SB
B
S
K
SB
B
S
K
SB
B
S
K
SB
B
S
K
1
2
3
4
5
Rubrik Penilaian Sikap
No
Kualitas
Kriteria Penilaian
1
Kurang
BT (Belum Tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas.
2
Sedang
MT (Mulai Tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3
Baik
MB (Mulai Berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten.
4
Sangat Baik
MK (Membudaya jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan konsisten.
Batu, 10 Oktober 2016
Mengetahui,
Kepala SMA Islam Batu, Guru Magang III,
Drs. H. Robby Harmono Qorri' Aina
NIP.19600603 199203 1 008 NIM. 201310080311073
Bahan Ajar
Pengertian Paragraf Naratif
Paragraf narasi adalah karangan yang bertujuan untuk menceritakan suatu pokok persoalan/peristiwa. Persoalan atau peristiwa tersebut di dalam narasi, biasanya disampaikan secara kronologis dan mengandung satu rangkaian cerita. Pada jenis paragraf ini, terdapat tokoh yang diceritakan, baik manusia maupun binatang.
Jenis Paragraf Naratif
Paragraf Narasi Ekspositoris
Yaitu paragraf narasi yang menggambarkan rangkaian perbuatan secara informatif dengan tujuan memberi pengetahuan. Paragraf jenis ini menceritakan peristiwa yang benar-benar terjadi alias cerita nonfiksi seperti dalam bentuk biografi dan autobiografi. Setiap tahapan dalam narasi ekspositoris disampaikan dengan bahasa yang informatif dengan titik berat pada penggunaan kata yang memiliki makna denotatif dan mementingkan rasio atau logika.
Contoh Paragraf Narasi Ekspositoris:
Pada hari jum'at, 6 Februari 2004, terjadi gempa tektonik yang mengguncang wilayah Kabupaten Nabire Provinsi Papua. Guncangan yang susul-menyusul hingga enam kali itu terjadi selama dua jam. Gempa berkekuatan 6,91 Skala Rickter itu menyebabkan sedikitnya 26 orang tewas, 34 orang luka berat, dan 66 orang lainnya luka ringan. Guncangan keras ini menyebabkan tanah longsor dan meretakkan landasan pacu bandara setempat.
Paragraf Narasi Sugestif
Yaitu paragraf narasi yang menggambarkan rangkaian perbuatan sedemikian rupa dengan tujuan merangsang daya khayal/imajinasi pembaca, seperti dalam bentuk cerpen dan novel. Jenis paragraf ini biasanya banyak menggunakan bahasa kiasan dengan menggunakan kata kata yang konotatif.
Contoh Paragraf Narasi Sugestif:
Tiba-tiba ia tertegun. Di sana, sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar suara jeritan orang. Tetapi selintas saja, jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat hebat … kemudian hening seketika. Desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-satu letusan di sana sini. Warsinah menegakkan kepala, matanya mulai liar, badannya dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, lalu lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit......
Ciri-ciri Paragraf Narasi
Adanya unsur perbuatan atau tindakan.
Adanya unsur rangkaian waktu dan informatif.
Adanya sudut pandang penulis.
Menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara kausalitas.
Terdapat unsur tokoh yang digambarkan dengan memiliki karakter atau perwatakan yang jelas.
Terdapat latar tempat, waktu, dan suasana.
Mempunyai alur atau plot.
Langkah-Langkah Menulis Paragraf Narasi
Tentukan pokok permasalahan (tema) yang akan dijadikan inti cerita.
Tentukanlah pelaku atau tokohnya.
Susun alur/bagian-bagian cerita secara urut.
Rangkailah menjadi suatu cerita yang padu berdasarkan urutan tempat, ruang, dan waktu.
Susunlah kerangka karangan.
Kembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh.
Pengertian Wacana Narasi
Wacana Narasi adalah salah satu jenis wacana yang menceritakan / mengisahkan sesuatu peristiwa secara berurutan berdasarkan urutan kejadiannya. Dengan demikian wacana jenis ini tidak bermaksud untuk mempengaruhi seseorang melainkan hanya menceritakan sesuatu kejadian yang telah disaksikan, dialamin dan didengar oleh pengarang (penulisnya). Narasi dapat bersifat fakta atau fiksi (cerita rekaan). Narasi yang bersifat fakta, antara lain biografi dan autobiografi, sedangkan yang berupa fiksi diantaranya cerpen dan novel.
Contoh Wacana Narasi
Kegiatan disekolahku demikian padatnya. Setiap hari, aku masuk pukul 07.00. Agar tidak terlambat, aku selalu bangun pukul 04.30. Setelah mandi, akupun shalat subuh. Kemudian, aku segera mengenakan seragam sekolah. Tak lupa aku lihat-lihat lagi buku yang harus aku bawa. Yah, sekedar mengecek apakah buku-buku yang aku bawa sudah sesuai dengan jadwal pelajaran hari itu. Selanjutnya, aku makan pagi. Lalu, kira-kira pukul 06.00, aku berangkat ke sekolah. Seperti biasanya, aku ke sekolah naik angkutan umum. Jarak rumah dengan sekolahku tidak jauh, sekitar enam kilometer. Aku memang membiasakan berangkat pagi-pagi. Maklum, angkutan kota sering berhenti lama untuk mencari penumpang. Jika aku berangkat agak siang, wah, bisa terlambat sampai di sekolah.
Di sekolah, aku belajar selama kurang lebih enam jam. Jam pelajaran berakhir pukul 12.45. Itu untuk hari-hari biasa. Hari Rabu, aku pulang pukul 14.30, karena mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dulu. Khusus hari Jum'at, aku bisa pulang lebih awal, yaitu pukul 11.00.
Paragraf narasi diatas berisi sebuah fakta. Apbila dicermati, paragraf tersebut berisi urutan peristiwa berikut : bangun pukul 04.30, mandi, shalat subuh, berpakaian, mengecek buku, makan pagi, berangkat sekolah, belajar di sekolah, pulang sekolah. Rangkaian peristiwa tersebut dialami oleh tokoh aku. Aku mengalami "konflik" dengan dirinya sendiri, yaitu kebiasaannya setiap hari.
LEMBAR KERJA SISWA
Tugas Individu!
Kerjakan tugas ini secara individual!
Pilihlah salah satu foto kenanganmu yang di dalamnya memuat cerita atau kisah!
Tulislah kisah yang menceritakan peristiwa yang terjadi di balik fotomu itu dalam satu paragraf saja!
Presentasikanlah hasil kerja kalian!
Tugas Kelompok!
Berbagilah menjadi empat kelompok!
Tiap kelompok menulis satu wacana narasi yang memuat: satu paragraf pembuka, satu paragraf isi, dan satu paragraf penutup yang semuanya menceritakan sesuatu sesuai dengan gambar berseri yang dibagikan!
Tiap kelompok kerjakan tugas berikut!
Kelompok I :
Buatlah cerita berdasarkan gambar berikut!
Kelompok II :
Tulislah Laporan Perjalanan!
Kelompok III :
Amati peristiwa di gambar berikut, tulislah berita yang berkaitan dengan gambar berikut!
Kelompok IV
Buatlah cerita rakyat sesuai dengan gambar berikut!
Suntinglah wacana narasi yang kalian tulis dengan menggunakan kriteria panduan di buku hal 86!
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
Indikator Soal
Kunci Jawaban
Skor
a. Pilihlah salah satu foto kenanganmu yang di dalamnya memuat cerita atau kisah
b. Tulislah kisah yang menceritakan peristiwa yang terjadi di balik fotomu itu dalam satu paragraf saja!
Sesuai jawaban siswa!
Cerita di balik foto kenangan:
Masa-masa SMP memanglah masa yang singkat, namun dibalik itu banyak sekali kenangan yang tersimpan didalamnya. Mulai dari kenangan manis, sedih, tertekan, sampai pahit pun ada disana, mulai dari kisah seru-seruan bareng teman sampai kisah bareng-bareng dihukum oleh guru, bahkan kisah kasih disekolah pun ada semua tersimpan rapih dalam kenangan. Disini aku punya 3 orang sahabat laki laki dan seorang sahabat perempuan, kami sangat dekat bahkan setiap harinya hampir mustahil kami tidak saling mencari jika tidak melihat salah satu diantara kami, kedekatan kami boleh dikatakan sangat dekat. Foto ini diambil saat kami duduk di kelas tiga SMP waktu istirahat kami memang sering berfoto-foto untuk dijadikan kenangan. Karena saat itu kami akan segera lulus.
Tiap kelompok menulis satu wacana narasi yang memuat: satu paragraf pembuka, satu paragraf isi, dan satu paragraf penutup yang semuanya menceritakan sesuatu sesuai dengan gambar berseri yang dibagikan!
Sesuai jawaban siswa!
Kelompok I :
Termangu aku melihatnya, hijau dimana-mana pohon rindang yang memberi kesejukan dan kesegaran, kicau burung kepondang, jeritan si Elang Jawa menambah kesan yang semakin menawan. Tapi ketika aku ke sini setelah tujuh tahun yang lalu. Sekarang hanya tanah gersang dan pepohonan kurus kering yang menjadi pemandangan. Setiap aku berkunjung ke rumah nenek akhir-akhir ini, hawa panas, tanah yang rengkah, yang aku rasakan karena musim kemarau yang lama.
Nenek bercerita hal ini sudah berlangsung hampir lima tahun, dulu kampung ini sejuk dan hijau. Tetapi kemudian berubah, karena banyak para penduduk yang menebang pohon di hutan kampung kayunya diambil, kemudian dijual. Karena banyaknya akhirnya jadi seperti ini, hutan menjadi tandus, sungai mengering dan menjadi malapetaka kampung menjadi gersang. Dimana-mana hanya terlihat hamparan tanah tandus dan kering kerontang.
Sangat ironis sekali, ketika musim hujan datang terjadi banjir dimana-mana, tetapi ketika musim kemarau datang sumber air menjadi kering. Semua akibat penebangan pohon secara sembarangan. Hutan sekarang menjadi gundul tidak ada vegetasi di atasnya, terbentuklah lahan kristis.
Kelompok II :
Pada suatu hari, tepatnya pukul 08.30 pagi, aku dan keluargaku berlibur ke Pantai. Sebelum kami berangkat ke pantai, Ibu mempersiapkan makanan dan minuman untuk kami nikmati di sana. Sedangkan Ayahku mempersiapkan kendaraan yang akan kami pakai. Setelah semuanya siap, kami langsung berangkat menuju pantai.
Selama di perjalanan, aku sangat kagum dengan keindahan alamnya. Jalannya yang berkelok-kelok seperti gelombang, sawahnya yang berjejer dengan rapih, dan suasana pegunungan yang sangat indah. Ternyata begitu besar Karunia yang telah Allah berikan untuk kita semua.
Sesampainya di pantai, kami langsung mencari tempat yang teduhdi bawah pohon kelapa. Kebetulan hari itu cuacanya cukup panas jadi kami harus mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat. Setelah mendapatkan tempat yang cocok, kami menikmati makanan dan minuman yang telah kami persiapkan dari rumah sambil menikmati keindahan pemandangan di pantai. Aku dan adikku juga bermain pasir-pasiran di sana. Liburan kali ini memberikan kenangan tersendiri bagiku.
Kelompok III :
Pada suatu hari, ada seorang anak sekolah sedang berada di seberang jalan. Tampaknya dia baru pulang dari sekolah. Dia sedang menunggu untuk menyebrang, akan tetapi saat itu siang hari waktu orang-orang maupun sekolah pulang. Otomatis jalan raya ramai sekali.
Anak sekolah itu hendak menyebrang, tapi ia urungkan niatnya. Karena jalanan saat itu tak kunjung sepi, malah semakin ramai. Ia mencoba sabar dan menunggu hingga jalanan sepi agar dia bisa menyebrang. Karena tempat ia menyebrang tidak ada lampu lalu lintansya. Sehingga kendaraan lalu lalang tanpa henti.
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya jalanan mulai sepi. Sangking senangnya anak itu langsung menyebrang. Tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri. Ia menyebrang dengan berjalan santai. Hingga akhirnya, dari arah yang berlawanan sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Anak sekolah itu sangat kaget. Belum sempat ia berlari mobil itu sudah menghantam tubunya. Ia mengalami kecelakaan parah. Para warga di sekitar tempat itu sangat panik dan menolog anak tersebut serta memanggilkan ambulan untuknya. Akhirnya dia di bawa ke rumah sakit dengan ambulan. Oleh sebab itulah, jika ingin menyebrang berhati-hatilah agar tidak terjadi kecelakaan seperti anak tersebut.
Kelompok IV:
Pada zaman dahulu kala, terdengarlah kisah dari salah satu putri di jawa berat bernama Dayang Sumbi mmempunyai anak bernama sangkuriang,pada suatu hari sangkuriang pergi berburu di temani oleh seekor anjing bernama Tumang,tetapi Sangkuriang tidak tahu bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga sekaligus Bapaknya. Pada suatu hari setelah pulang dari berburu, Sangkuriang memberikan hati didapatkanya dari berburu kepada Ibunya untuk di masak. Saat memakanya Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan menanyakannya pada Sangkuriang, Sangkuriang menjawab dengan wajah ketakutan "Tumang mati". Dayang Sumbi marah bukan dan memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi dan mengusirnya dari rumah.
Setelah kejadian itu Dayang Sumbi sangat menyesalinya, ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa hinga suatu hari sang dewata meberikan anugerah kepada Dayang Sumbi yaitu berupa kecantikan abadi dan tidak pernah tua. Setelah di usir Ibunya Sangkuriang berkelana ke berbagai tempat, akhirnya Sangkuriang kembali lagi ketempat Dayang Sumbi kemudian kedua orang tersebut pun bertemu. Sangkuriang akhirnya jatuh hati kepada Dayang Sumbi, Sangkuriang pun melamar Dayang Sumbi dan Dayang Sumbi menerimanya. Pada saat sedang berduan Dayang Sumbi melihat bekas luka di kepala Sangkuriang dan ingat bahwa saat itu ia sedang bersama anaknya. Dayang Sumbi kaget dan memberi tahu sangkuriang bahwa dia adalah Ibunya namun sangkuriang tidak percaya dan tetap berniat menikahinya.
Dayang Sumbi mengajukan permintaan dia minta di buatkan perahu layar dalam sehari tidak buloh lebih, Sangkuriang menyanggupinya dan Sangkuriang membendung sungai Citarum untuk tempat perahunya dalam pembuatanya Sangkuriang mendapatkan bantuan dari jin hasil taklukanya dalam perantauanya, karena bantuan dari jin perahu itupun hampir selesai Dayang Sumbi memohon kepada Dewa. Dayang Sumbi membuat ayam jago berkokok lebih awal, dan akhirnya berhasil jin yang membantu sangkuriang lari ketakutan dan meninggalkan sangkuriang sendirian. Karena kesal perahu itu di tendangnya dan terjatuh diatas gunung dan menyatu dengan gunung dan bernama Gunung Tangupan Perahu, Sangkuriang akhirnya meninggal karena terjatuh kedalam sungai Citarum.
Suntinglah wacana narasi yang kalian tulis dengan menggunakan kriteria panduan di buku hal 86!
Sesuai dengan jawaban siswa!
Contoh wacana narasi :
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan.
Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan.
Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
Kriteria Panduan Menyunting :
No
Aspek Penilaian
Deskripsi
Ya
Tidak
1
Ketepatan jenis wacana
Apakah berupa wacana deskriptif, yaitu wacana yang bertujuan menceritakan suatu peristiwa?
2
Organisasi wacana
Apakah wacana memuat satu paragraf pendahuluan? Apakah wacana memuat beberapa paragraf isi? Apakah wacana dilengkapi dengan satu paragraf penutup? Yang semuanya menceritakan sesuatu?
3
Keterpaduan wacana
Apakah antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya berkaitan dan ditandai oleh urutan kronologis (waktu atau peristiwa)?
4
Kesalahan struktur kalimat
Apakah tidak ada kesalahan struktur kalimat?
5
Ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca
Apakah tidak ada kesalahan dalam penulisan ejaan dan tanda baca?
JURNAL PEMBELAJARAN KELAS SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2016-2017
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X-2
No.
Hari/Tanggal
Jam
Materi Pelajaran
1
Jumat, 23 September 2016
Jam ke V-VI (09.55 - 11.15)
Menulis Paragraf Deskriptif
2
Jumat, 07 Oktober 2016
Jam ke V-VI (09.55 - 11.15)
Menulis Wacana Deskriptif
3
Rabu, 12 Oktober 2016
Jam ke VII-VIII (12.15 - 13.35)
Menulis Paragaraf Naratif
4
Jumat, 14 Oktober 2016
Jam ke V-VI (09.55 - 11.15)
Menulis Wacana Naratif
Batu, 10 Oktober 2016
Menyetujui, Guru Pembimbing Magang, Guru Magang III,
Dra. Maftuhah Amini Qorri' Aina
NIP. 19680412 200801 2 025 NIM. 201310080311073
Mengetahui,
Kepala SMA Islam Batu
Drs. H. Robby Harmono
NIP. 19600603 199203 1 008
DAFTAR HADIR SISWA SMA ISLAM BATU
KELAS X-2
No
Nama
Jumat
23/09/16
Rabu
28/09/16
Jumat
07/10/16
Rabu
12/10/16
Jumat
14/10/16
5
6
Persiapan
U
T
S
5
6
7
8
5
6
1
AHMAD ALDI GUNAWAN
2
ANSAR ALFARIH HAFIF
A
A
A
A
A
A
3
ARDIMAS YOVI SAPUTRA
A
A
A
A
4
AYU SA'DIYA FITRIANTI
5
DEVI YURIKE
S
S
6
DIMAS ARYA RESTU
7
DINA AYU KURNIAWATI
8
DINDA PANCA INDRAWATI
S
S
I
I
9
DWI AJENG ANGGRAENI
10
KHOLID MARWADI A
A
A
11
MARIO RISKY R
A
A
12
MUHAMMAD NABIL RAMADHAN
13
MUHAMMAD NURIL YASIN
A
A
14
NANANG DWI ANDIKA
15
RAHMAT DANI ARYA
16
RISKI MANILA
17
M. ROSULI
A
A
A
A
A
A
18
SILVIA NATALIA
S
S
19
SISKA DEWI LESTARI
20
SRI WULAN LARASATI
21
SURIANTI
22
YOGA PUTRA PRATAMA
23
YUDHA PRASETYO
24
YULIANTI RAHAYU
Batu, 10 Oktober 2016
Guru Magang III,
Qorri' Aina NIM. 201310080311073
AKUMULASI NILAI PEMBELAJARAN SISWA KELAS X MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Kelas X-2
No.
Nama
Kompetensi Dasar
Keterangan
4.1
4.2
1
AHMAD ALDI GUNAWAN
75
76
4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif
4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif
Catatan:
Tanda (*) remidi
2
ANSAR ALFARIH HAFIF
63*
63*
3
ARDIMAS YOVI SAPUTRA
75
80
4
AYU SA'DIYA FITRIANTI
86
85
5
DEVI YURIKE
88
75
6
DIMAS ARYA RESTU
80
79
7
DINA AYU KURNIAWATI
86
80
8
DINDA PANCA INDRAWATI
88
75
9
DWI AJENG ANGGRAENI
83
85
10
KHOLID MARWADI A
75
83
11
MARIO RISKY R
75
77
12
MUHAMMAD NABIL RAMADHAN
81
79
13
MUHAMMAD NURIL YASIN
80
79
14
NANANG DWI ANDIKA
75
77
15
RAHMAT DANI ARYA
80
77
16
RISKI MANILA
75
80
17
M. ROSULI
60*
60*
18
SILVIA NATALIA
88
75
19
SISKA DEWI LESTARI
75
83
20
SRI WULAN LARASATI
80
84
21
SURIANTI
84
85
22
YOGA PUTRA PRATAMA
75
77
23
YUDHA PRASETYO
79
79
24
YULIANTI RAHAYU
83
81
Menyetujui
Guru Pembimbing Magang, Guru Magang III,
Dra. Maftuhah Amini Qorri' Aina
NIP. 19680412 200801 2 025 NIM. 201310080311073
Mengetahui,
Kepala SMA Islam Batu
Drs. H. Robby Harmono
NIP. 19600603 199203 1 008
PERANGKAT PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Menulis
4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
4.1 Menulis
gagasan
dengan
menggunakan
pola urutan
waktu dan
tempat dalam
bentuk paragraf
naratif
Paragraf naratif
Contoh paragraph naratif
Pola pengembangan paragraf naratif (urutan waktu, tempat)
Ciri/ karakteristik
paragraf naratif
Kerangka paragraph naratif
penggunaan kata ulang dalam paragraf naratif
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Memilih paragraf naratif.
Mengidentifikasi struktur paragraf naratif
Menulis paragraf naratif
Menggunakan kata ulang dalam paragraf naratif
Menyunting paragraf naratif yang ditulis teman
Mendiskusikan paragraf naratif
Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf naratif
Menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa
Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi paragraf naratif
Menyunting paragraf naratif yang ditulis teman berdasarkan kronologi, waktu, peristiwa, dan EYD
Menggunakan kata ulang dalam paragraf naratif
Jenis Tagihan:
Tugas Individu
Praktik
ulangan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
4
Argumentasi
dan Narasi
oleh Gorys
Keraf
4.2 Menulis hasil
observasi
dalam bentuk
paragraf
deskriptif
Paragraf deskriptif
Contoh paragraph deskriptif
Pola pengembangan paragraf deskripsi
Ciri/ karakteristik
paragraf deskriptif
Kerangka paragraph deskriptif
Contoh penggunaan frase ajektif dalam
paragraf deskriptif
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca paragraf deskripsi
Mengidentifikasi karakteristik paragraf deskriptif
Menulis paragraf deskriptif
Menggunakan frase ajektif dalam paragraf deskriptif
Menyunting paragraph deskriptif yang ditulis teman
Mendiskusikan paragraph deskriptif
Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf deskriptif berdasarkan hasil pengamatan
Menyusun kerangka paragraf deskriptif
Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf deskriptif
Menggunakan frase ajektif dalam paragraf deskriptif
Menyunting paragraph deskriptif yang ditulis teman
Jenis Tagihan:
Tugas Individu
Praktik
ulangan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
4
Eksposisi
dan
Deskripsi
oleh Gorys
keraf
Buku yang
terkait
dengan
deskripsi
4.3 Menulis
gagasan
secara logis
dan sistematis
dalam bentuk
ragam paragraf
ekspositif
Contoh paragraf
ekspositif
Pola pengembangan paragraph ekspositif
Contoh penggunaan kata berimbuhan dalam paragraph ekspositif
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca paragraf ekspositif
Mengidentifikasi karekteristik paragraf ekspositif
Menulis paragraf ekspositif
Mengidentifikasi kata berimbuhan dalam paragraph ekspositif
Menyunting paragraph ekspositif yang ditulis teman
Mendiskusikan paragraph eksposistif
Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf ekspositif
Menyusun kerangka paragraf ekspositif
Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf ekspositif
Mengidentifikasi kata berimbuhan dalam paragraph ekspositif
Menyunting paragraph ekspositif yang ditulis teman
Jenis Tagihan:
Tugas Individu
· Praktik
· ulangan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
4
Eksposisi
dan
Deskripsi
oleh Gorys
keraf
Buku yang
terkait
dengan
deskripsi
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Mendengarkan
5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
5.1 Mengidentifikasi
unsur-unsur
bentuk suatu
puisi yang
disampaikan
secara
langsung
ataupun melalui
rekaman
Rekaman puisi
·majas,
·irama
· kata-kata konotasi
· Kata-kata bermakna
lambang
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Mendengarkan puisi
Mendiskusikan unsur-unsur bentuk puisi tersebut
Melaporkan hasil diskusi
Mengidentifikasi (majas,rima, kata-kata berkonotasi dan bermakna lambang)
Menanggapi unsur-unsur puisi yang ditemukan
Jenis Tagihan:
tugas kelompok
laporan
ulangan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
pilihan ganda
4
Rekaman
puisi/ tape
Puisi yang
dibacakan
5.2 Mengungkapkan
isi suatu
puisi yang
disampaikan
secara
langsung
ataupun melalui
rekaman
Rekaman puisi yang
berjenis tertentu atau
yang dibacakan
· Jenis puisi
· Isi puisi
· Tema
· Maksud puisi
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Mendengarkan puisi
Mengidentifikasi jenis puisi
Mendiskusikan isi puisi
Melaporkan hasil diskusi
Menyebutkan tema puisi yang didengar
Menyebutkan jenis puisi yang didengar (balada,elegi, roman, ode, himne,satire, dll.)
Menjelaskan maksud puisi
Mengungkapkan isi puisi dengan kata-kata sendiri
Jenis Tagihan:
tugas kelompok
laporan
ulangan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
pilihan ganda
4
Rekaman
puisi/ tape
Puisi yang
dibacakan
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Islam Batu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Menulis
8. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
8.1 Menulis puisi
lama dengan
memperhatikan
bait, irama, dan
rima
Contoh puisi lama (pantun, syair)
Bait
Irama
Rima
Perbedaan pantun dengan syair
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca puisi lama (pantun,syair)
Mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima
Menulis pantun/ syair dengan memperhatikan bait, irama,dan rima
Menyunting puisi lama (pantun/ syair) yang dibuat teman
Mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima
Membedakan bentuk pantun dan syair
Menulis pantun/ syair dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Menyunting puisi lama (pantun/syair) yang dibuat teman
Jenis Tagihan:
tugas Individu
laporan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
4
Buku
kumpulan
puisi lama
Internet/
media
massa
8.2 Menulis puisi
baru dengan
memperhatikan
bait, irama, dan
rima
Contoh puisi baru
Cirri-ciri puisi baru
Bait
Rima
irama
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Kepemimpinan
Membaca puisi baru
Mengidentifikasi puisi baru berdasarkan bait, irama, dan rima
Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Menyunting puisi baru yang dibuat teman
Mengidentifikasi puisi baru berdasarkan bait, irama, dan rima
Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Menyunting puisi baru yang dibuat teman
Jenis Tagihan:
tugas Individu
laporan
Bentuk Tagihan:
uraian bebas
4
Buku
kumpulan
puisi lama
Internet/
media
massa
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Islam Batu
Drs. H. Robby Harmono
NIP. 19600603 199203 1 008
Guru Magang III
Qorri' Aina
NIM. 201310080311073
KISI – KISI SOAL
ULANGAN HARIAN SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2016 – 2017
Nama Sekolah : SMA Islam Batu Alokasi Waktu : 60 menit
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jumlah Soal : 10 soal
Kelas : X-2 Penyusun : Qorri' Aina
No.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi
Kelas/
Semester
Indikator Soal
Jenis Soal
No. Soal
Aspek
Tingkat Kesukaran
1.
Mendengarkan
5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung.
5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
Unsur-Unsur Bentuk Puisi :
Rima
Pencitraan
Diksi
Majas
Persajakan dll
X/1
Disajikan kutipan puisi, diharapkan siswa mampu :
Mengidentifikasi suasana dalam kutipan puisi yang disajikan.
Pilihan Ganda
1
C4
Sedang
Menulis
4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).
4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.
Menulis paragraf deskriptif.
X/1
Disajikan kutipan paragraf deskriptif, diharapkan siswa mampu :
Menentukan jenis paragraf yang disajikan.
Pilihan Ganda
2
C4
Sedang
Menulis
4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).
4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif.
Menulis paragraf naratif.
X/1
Disajikan kutipan paragraf naratif, diharapkan siswa mampu :
Mengidentifikasi urutan pola waktu dari paragraf yang disajikan.
Pilihan Ganda
3
C4
Mudah
Mendengarkan
5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung.
5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
Unsur-Unsur Bentuk Puisi :
Rima
Pencitraan
Diksi
Majas
Persajakan dll
X/1
Disajikan kutipan puisi, diharapkan siswa mampu :
Mengidentifikasi tema dalam kutipan puisi yang disajikan.
Pilihan Ganda
4
C4
Sedang
Mendengarkan
5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung.
5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
Unsur-Unsur Bentuk Puisi :
Rima
Pencitraan
Diksi
Majas
Persajakan dll
X/1
Disajikan kutipan puisi, diharapkan siswa mampu :
Mengidentifikasi amanat dalam kutipan puisi yang disajikan.
Pilihan Ganda
5
C4
Sedang
Mendengarkan
5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung.
5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
Unsur-Unsur Bentuk Puisi :
Rima
Pencitraan
Diksi
Majas
Persajakan dll
X/1
Disajikan kutipan puisi, diharapkan siswa mampu :
Mengidentifikasi unsur bentuk puisi dalam kutipan puisi yang disajikan.
Pilihan Ganda
6
C4
Sulit
Menulis
4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).
4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif.
Menulis paragraf naratif.
X/1
Disajikan kutipan paragraf naratif, diharapkan siswa mampu :
Menentukan jenis paragraf yang disajikan.
Pilihan Ganda
7
C4
Mudah
Menulis
4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).
4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.
Menulis paragraf deskriptif.
X/1
Disajikan kutipan paragraf deskriptif, diharapkan siswa mampu :
Menentukan jenis paragraf yang disajikan.
Pilihan Ganda
8
C4
Sedang
Menulis
8. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi.
8.2 Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima.
Menulis puisi baru.
X/1
Disajikan kutipan puisi yang rumpang, diharapkan siswa mampu :
Memilih diksi untuk bagian puisi yang rumpang dari kutipan puisi yang disajikan.
Pilihan Ganda
9
C4
Sulit
Menulis
8. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi.
8.2 Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima.
Menulis puisi baru.
X/1
Disajikan kutipan puisi yang rumpang, diharapkan siswa mampu :
Memilih kata bermajas untuk bagian puisi yang rumpang dari kutipan puisi yang disajikan.
Pilihan Ganda
10
C4
Sulit
Batu, 15 Oktober 2016
Mengetahui,
Kepala SMA Islam Batu, Guru Magang III,
Drs. H. Robby Harmono Qorri' Aina
NIP.19600603 199203 1 008 NIM. 201310080311073
SOAL ULANGAN HARIAN SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2016-2017
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 60 menit
Kelas : X-2 Jumlah Soal : 10 soal
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
Bacalah kutipan puisi puisi berikut dengan saksama!
Hujan Bulan JuniSapardi Joko DamonoTak ada yang lebih tabahDari hujan bulan juniDirahasiakannya rintik rindunyaKepada pohon berbunga ituTak ada yang lebih bijakDari hujan bulan juniDihapusnya jejak-jejak kakinyaYang ragu-ragu di jalan ituTak ada yang lebih arifDari hujan bulan juniDibiarkannya yang tak terucapkanDiserap akar pohon bunga itu
Hujan Bulan Juni
Sapardi Joko Damono
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
Suasana dalam puisi di atas adalah . . . .
bimbang
rindu
takut
kecewa
bahagia
Bacalah kutipan paragraf berikut ini dengan saksama!
Kamar itu kecil saja, pas betul sepanjang tempat tidur itu. Dan setentang bantal ada sebuah meja. Juga kecil, kakiknya terbikin dari kayu yang kelihatan masih muda dan keempat kaki itu dihubungkan satu sama lain dengan pijakan yang terbikin dari bambu. Meja itu mempunyai taplak tetapi begitu kecil sehingga tidak seluruh oermukaan meja itu tertutupi. Di bagian yang terbuka, kayunya menyeringai berwarna kotor oleh bencah yang mengering. Di atas taplak yang juga kotor, ada pot bunga yang kembangnya sudah layu. Benang sarinya merunduk dan bertebaran di seputarnya. Kelopak yang paling bawah hampir mencapai taplak . . . .
Kamar itu kecil saja, pas betul sepanjang tempat tidur itu. Dan setentang bantal ada sebuah meja. Juga kecil, kakiknya terbikin dari kayu yang kelihatan masih muda dan keempat kaki itu dihubungkan satu sama lain dengan pijakan yang terbikin dari bambu. Meja itu mempunyai taplak tetapi begitu kecil sehingga tidak seluruh oermukaan meja itu tertutupi. Di bagian yang terbuka, kayunya menyeringai berwarna kotor oleh bencah yang mengering. Di atas taplak yang juga kotor, ada pot bunga yang kembangnya sudah layu. Benang sarinya merunduk dan bertebaran di seputarnya. Kelopak yang paling bawah hampir mencapai taplak . . . .
Paragraf di atas merupakan jenis paragraf . . . .
narasi D. deskripsi
eksposisi E. deskripsi objektif
deskripsi subjektif
Bacalah kutipan paragraf berikut ini dengan saksama!
Selama perjalanan dari kota Brussel menuju Pairi Daiza, saya melewati perkampungan desa, hutan, hamparan tanah pertanian diselimuti salju. Sungguh indah nan menawan. Perjalanan itu ditempuh selama 1 jam 45 menit dengan kendaraan pribadi. Matahari cerah menyambut hangat kedatangan saya di Pura Agung Santi Bhuwana. Bersyukur tidak ada rintangan dalam perjalanan walaupun jalanan licin menghantui perasaan berjam-jam. Di sebelah kiri area pura berdiri menjulang the Flower temple, bangunan ini bermakna simbolik tentang bunga dan air menjadi sumber kehidupan. Dari ketinggian ini saya melihat panorama utuh keindahan pura berselimut salju. Wah, sangat menakjubkan!Dikutip dengan pengubahan dari Travel.kompas.com
Selama perjalanan dari kota Brussel menuju Pairi Daiza, saya melewati perkampungan desa, hutan, hamparan tanah pertanian diselimuti salju. Sungguh indah nan menawan. Perjalanan itu ditempuh selama 1 jam 45 menit dengan kendaraan pribadi. Matahari cerah menyambut hangat kedatangan saya di Pura Agung Santi Bhuwana. Bersyukur tidak ada rintangan dalam perjalanan walaupun jalanan licin menghantui perasaan berjam-jam.
Di sebelah kiri area pura berdiri menjulang the Flower temple, bangunan ini bermakna simbolik tentang bunga dan air menjadi sumber kehidupan. Dari ketinggian ini saya melihat panorama utuh keindahan pura berselimut salju. Wah, sangat menakjubkan!
Dikutip dengan pengubahan dari
Travel.kompas.com
Paragraf narasi di atas diceritakan menggunakan urutan waktu . . . .
waktu D. tokoh
suasana E. masalah
tempat
Puisi untuk soal nomor 4 dan 5.
Kerendahan Hati
Taufik Ismail
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
Yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
Yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
Memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten
Tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
Rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu….
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
Tema puisi di atas adalah . . . .
perjuangan hidup
kepasrahan pada nasib
ketaatan pada tuhan
kekuatan mimpi
keyakinan pada Tuhan
Amanat yang tidak terdapat pada puisi di atas adalah . . . .
Tekun, menjadi diri sendiri, dan tidak rendah diri.
Bermanfaat dan tidak merugikan orang-orang di sekitar.
Berjuang sesuai kemampuan diri sendiri untuk meraih cita-cita.
Taat menjalankan perintah dan menjahui larangan Tuhan.
Tidak memaksakan dan menuntut diri untuk bisa menjadi sperti orang lain.
Bacalah kutipan puisi berikut ini dengan saksama!
. . . dan kakekkakek bangun menemukan diri tertawa terkekehkekeh. . .(Kakekkakek & Bocahbocah, Sutardji Calzoum Bachri)
. . .
dan kakekkakek
bangun
menemukan diri
tertawa
terkekehkekeh
. . .
(Kakekkakek & Bocahbocah, Sutardji Calzoum Bachri)
Kutipan puisi di atas menunjukkan bahwa penyair sangat mementingkan keindahan puisi melalui unsur puisi yang berupa . . . .
diksi D. pengimajian
rima E. tipografi
gaya bahasa
Bacalah contoh paragraf berikut dengan saksama!
Sudah lama akau tidak melukis. Bukan hanya beberapa bulan, tetapi sudah bertahun lamanya. Ya, sudah bertahun-tahun hingga sekarang sejak aku mengoleskan cat terakhir di atas kain. Selama tahun ini hilang dayaku melukis. Mula-mula keengganan itu kukira hanya lantaran keletihan atau hanyalah hal-hal yang biasa terjadi. Pun sebelumna aku pernah setahun genap tak melukis apapun, tetapi setelah setahun aku pun melukis kembali dantahun berikutnya adalah merupakan tahun paling subur dalam hidupku sebagai seorang pelukis.(Sebuah Lukisan Telah Terjual, Ajip Rosidi )
Sudah lama akau tidak melukis. Bukan hanya beberapa bulan, tetapi sudah bertahun lamanya. Ya, sudah bertahun-tahun hingga sekarang sejak aku mengoleskan cat terakhir di atas kain. Selama tahun ini hilang dayaku melukis. Mula-mula keengganan itu kukira hanya lantaran keletihan atau hanyalah hal-hal yang biasa terjadi. Pun sebelumna aku pernah setahun genap tak melukis apapun, tetapi setelah setahun aku pun melukis kembali dantahun berikutnya adalah merupakan tahun paling subur dalam hidupku sebagai seorang pelukis.
(Sebuah Lukisan Telah Terjual, Ajip Rosidi )
Jenis karangan di atas adalah . . . .
deskripsi D. argumentasi
narasi E. persuasi
eksposisi
Bacalah kutipan paragraf berikut dengan saksama!
Pekarangan rumah itu sangat luas,tapi nampak tak begitu terurus. Ada tanaman kembang api liar seolah-olah tak terpelihara. Dari jalan raya hingga ke tangganya yang sudah gompal-gompal, ada sebuah jalanan kecil yang barangkali dulunya diapit oleh taman bunga. Di jalanan itu sendiri sudah bertumbuhan rumput teki, dari sela-sela batu yang menjadi alas jalanan.(Rumah Tua, Ajip Rosidi)
Pekarangan rumah itu sangat luas,tapi nampak tak begitu terurus. Ada tanaman kembang api liar seolah-olah tak terpelihara. Dari jalan raya hingga ke tangganya yang sudah gompal-gompal, ada sebuah jalanan kecil yang barangkali dulunya diapit oleh taman bunga. Di jalanan itu sendiri sudah bertumbuhan rumput teki, dari sela-sela batu yang menjadi alas jalanan.
(Rumah Tua, Ajip Rosidi)
Cermatilah puisi berikut!
KehidupanDialah sang sutradaraDan kita semua para . . .Maka persoalan yang utamaBagaimana memainkan peran kitaKarena kita tak bisa memilihMari bermain dalam bimbingan-Nya
Kehidupan
Dialah sang sutradara
Dan kita semua para . . .
Maka persoalan yang utama
Bagaimana memainkan peran kita
Karena kita tak bisa memilih
Mari bermain dalam bimbingan-Nya
Diksi yang tepat untuk melengkapi larik kedua pada puisi di atas adalah . . . .
penontonnya D. oratornya
aktornya E. penerusnya
artisnya
Cermatilah puisi berikut ini!
Bunga yang indah. . .Akan sia-sia belaka Di vas yang salahBungaku tak pernah layuMerekah sepanjang waktuMalah selalu
Bunga yang indah
. . .
Akan sia-sia belaka
Di vas yang salah
Bungaku tak pernah layu
Merekah sepanjang waktu
Malah selalu
Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi puisi di atas adalah . . . .
kumbang hinggap disana
memiliki duri menusuk
merebak aroma
tumbuh di halaman
berwarna-warna indah
PEDOMAN PENSKORAN
ULANGAN HARIAN SEMESTER GASAL
No.
Kunci Jawaban Ulangan Harian Kelas X-2
Skor
1
Jawaban (B) rindu
10
2
Jawaban (E) deskripsi objektif
5
3
Jawaban (B) suasana
5
4
Jawaban (A) perjuangan hidup
15
5
Jawaban (D) Taat menjalankan perintah dan menjahui larangan Tuhan.
10
6
Jawaban (B) rima
15
7
Jawaban (B) narasi
5
8
Jawaban (B) deskriptif subjektif
5
9
Jawaban (B) aktornya
15
10
Jawaban (C) merebak aroma
15
LEMBAR LAPORAN
LEMBAR KONSULTASI
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Petunjuk Pengisian :
Lembar ini sebagai konsultasi peserta magang terhadap DPM.
Konsultasi penyusunan laporan magang kepada DPM minimal 2x.
Apabila lembar ini kurang maka bisa difotocopy.
No.
Hari / Tanggal
Hasil Konsultasi
LEMBAR KONSULTASI
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Petunjuk Pengisian :
Lembar ini sebagai konsultasi peserta magang terhadap GPM.
Konsultasi penyusunan laporan magang kepada GPM minimal 2x.
Apabila lembar ini kurang maka bisa difotocopy.
No.
Hari / Tanggal
Hasil Konsultasi
1.
Senin, 19 September 2016
Pembagian KD untuk mengajar
2.
Rabu, 21 September 2016
Konsultasi untuk pembuatan RPP
3.
Senin, 26 September 2016
Konsultasi untuk pembuatan RPP
4.
Rabu, 28 September 2016
Konsultasi untuk pembetulan RPP
5.
Jum'at, 14 Oktober 2016
Konsultasi untuk pembuatan laporan
6.
Selasa, 18 Oktober 2016
Konsultasi untuk pembetulan laporan
7.
Rabu, 19 Oktober 2016
Konsultasi untuk pembetulan laporan
CATATAN TEGURAN / PERINGATAN
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Petunjuk Pengisian :
Lembar ini sebagai catatan teguran dan peringatan yang diisi oleh TIM Kerja Program Magang / dosen pembimbing magang / sekolah.
Mengubah, merusak atau menghilangkan lembar ini dikenai sanksi pelanggaran berat.
Apabila lembar ini kurang maka bisa difotocopy.
No.
Hari / Tanggal
Catatan Teguran / Peringatan