UJI VIGOR BENIH PADI (Oryza sativa L.) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI NaCl
LAPORAN LENGKAP
BABUL RAHMAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
UJI VIGOR BENIH PADI (Oryza sativa L.) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI NaCl
LAPORAN LENGKAP
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Menyelesaikan Matakuliah Ilmu dan Teknologi Benih Pada
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
BABUL RAHMAN
E 281 16 278
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Judul :
Uji Vigor Benih Padi (Oryza sativa L.) dengan Berbagai Konsentrasi NaCl
Nama : BABUL RAHMAN
Sambuk : E 281 16 278
Agt : III
Kelompok : IV ( EMPAT )
Palu, April 2018
Menyetujui,
Asisten I
Nur Fauziah
E 281 15 164
Asisten II
Abdul Rafik
E 281 15 027
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab Kelas
Dr.Ir. Andi Ete, M.S
NIP;19600101 198701 1 002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Lengkap dengan judul "Uji Vigor Benih Padi (Oryza sativa L.) dengan Berbagai Konsentrasi NaCl" dengan baik. Laporan Lengkap ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan matakuliah Ilmu dan Teknologi Benih di Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian Laporan Lengkap ini, terutama kepada yang terhormat :
Dr.Ir. Andi Ete, M.S Selaku Dosen Penanggung Jawab
Nur Fauziah Selaku Asisten I
Abdul Rafik Selaku Asisten II
Penyusun telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan Laporan Lengkap ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Olehnya itu dengan penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun. Semoga Laporan Lengkap ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya. Aamin
Palu, April 2018
Penyusun
RINGKASAN
Andrianus Irvan Cakala (E 281 16 270) Uji Vigor Benih Pada Benih Padi (Oryza Sativa) di lab. Teknologi benih Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.
Padi merupakan tanaman semusim dengan sistem perakaran serabut. terdapat dua macam perakaran padi yaitu akar seminal yang tumbuh dari akar primer radikula pada saat berkecambah dan akar adventif sekunder yang bercabang dan tumbuh dari buku batang muda bagian bawah. Akar adventif tersebut menggantikan akar seminal. Perakaran yang dalam dan tebal, sehat, mencengkeram tanah lebih luas serta kuat menahan kerebahan memungkinkan penyerapan air dan hara lebih efisien terutama pada saat pengisian gabah. Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui uji vigor kekuatan tumbuh benih, mengetahui mutu atau kualitas benih, dan dapat mengetahui teknik pengujian vigor benih. Seperti teknik pengujian kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh serta teknik pengujian benih terhadap kondisi salinasi atau kekeringan. Persiapan yang dilakukan pada praktikum Uji Vigor Benih dengan Nacl yaitu pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, seperti benih, aquades, Nacl, dan kertas merang setelah itu lakukan metode kerja, dan amati pertumbuhan perkecambahan benih selama 14 hari, lalu catat pertambahan perkecambahan benih normal dan abnormalnya. Hasil penelitia menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan NaCl yang di berikan maka vigor benih semakin menurun, hal ini di tunjukkan dari peubah pengamatan potensi, daya kecambah dan waktu perkecambahan yang mengalami penurunan dengan meningkatnya konsentrasi larutan NaCl yang di berikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang mengatakan bahwa semakin tinggi tekanan asmosis yang diberikan viabilitas dan Vigor benih semakin menurun. Peneliti dapat menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1faktor dengan menggunakan Nacl yang terdiri dari 3 larutan yang berbeda-beda kosentrasinya yaitu Nacl 1%,2%, dan 3%.Setiap unit percobaan terdiri dari 25 sehingga menghasilkan 75 padi.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR v
RINGKASAN vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Manfaat 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman padi gogo 4
Klasifikasi padi gogo 4
Syarat tumbuh 5
Benih padi gogo 6
NaCL 6
Kekeringan 7
Salinitas 7
BAB III. METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu 8
Alat dan Bahan 8
3.3 Desain Penelitian 8
3.4 Pelaksanaan Penelitian 8
3.4.1 Persiapan Media Peletakan Benih 9
3.4.2 Peletakan Benih yang Dikecambahkan 9
3.4.3 Pengamatan 9
3.4.4 Pemeliharaan 9
3.5 Variabel Pengamatan 10
3.6 Analisis Data 10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 11
4.2 Pembahasan 13
BAB V. PENUTUP
Kesimpulan 17
Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN 21
BIODATA PENYUSUN 24
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Daya berkecambah 11
Waktu berkecambah 12
Potensi tumbuh 12
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
Penanaman padi pada kertas meran 24
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Potrensi tumbuh benih padi 21
Sidik ragam potensi tumbuh benih padi 21
Daya berkecambah benih padi 21
Sidik ragam daya berkecambah benih padi 21
Waktuh berkecambah benih padi 22
Sidik ragam waktu berkecambah benih padi 22
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Para petani Indonesia sejak dulu dan semasa pemerintahan hindia belanda telah memiliki kesadaran bahwa penggunaan benih yang baik dan bermutu akan sangat menunjang dalam peningkatan produksinya, baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas. Secara tradisional pemilihan benih dilakukan pada waktu pemungautan hasil atau saat panen, seperti pemilihan hasil untuk benih padi, kacang–kacangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan termasuk benih–benih untuk tanaman pardagangan seperti kopi, tembakau, cengkeh, cokelat dan beberapa jenis tanaman lainnya.
Benih yang berasal dari tanaman yang baik mereka (petani) simpan dengan sebaik-baiknya. Dengan cara ini tingkat mutu dan hasil tanaman dapat dipertahankan, dan cara pengadaan benih semacam ini dilakukan selama berabad-abad lamanya oleh petani kita zaman dahulu. Pemerintah hindia belanda yang sangat berkepentingan untuk memeras usaha keringat para petani Indonesia sejak tahun 1920-an telah mulai menaruh perhatian terhadap masalah pembenihan ini, seiring dengan meningkatnya perbaikan cara-cara bercocok tanam. Sesudah tahun 1930-an kegiatan pengadaan benih ini ditingkatkan lagi dengan pembangunan balai benih.
Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman. Sehingga masalah teknologi benih berada dalam ruang lingkup agronomi. Agronomi sendiri diartikan sebagain suatu gugus ilmu pertanian yang mempelajari pengelolaan lapang produksi dengan segenap unsur alam (iklim, tanah, air), tanaman, hewan, dan manusia untuk mencapai produksi tanaman secara maksimal. Berarti benih yang baik disini merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan produksi yang setinggi-tingginya.
Benih adalah simbol dari suatu permulaan, ia merupakan inti dari kehidupan di alam semesta dan yang paling penting adalah kegunaannya sebagai penyambung dari kehidupan tanaman. Untuk itu sangat dibutuhkan benih-benih yang berkualitas. Berbicara mengenai kualitas benih, istilah ini dapat ditafsirkan secara umum bahwa kualitas benih harus mewakili penampilan kemampuan pada faktor-faktor seperti kebenaran varietas, presentase perkecambahan, presentase biji rerumputan, kekuatan tumbuh, bebas dari hama dan penyakit serta kontaminan-kontaminan lainnya.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui uji vigor kekuatan tumbuh benih, mengetahui mutu atau kualitas benih, dan dapat mengetahui teknik pengujian vigor benih. Seperti teknik pengujian kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh serta teknik pengujian benih terhadap kondisi salinasi atau kekeringan.
1.3 Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum ini khususnya untuk saya pribadi yaitu saya dapat mengetahui bagaiman mutu atau kualitas benih dan teknik pengujian vigor benih. Seperti teknik pengujian kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh serta teknik pengujian benih terhadap kondisi salinasi atau kekeringan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1. Klasifikasi Padi Gogo
Klasifikasi tanaman padi yaitu Regnum: Plantae Divisio: Spermatophyta Sub Divisio: Angiospermae Classis: Monocotyledoneae Ordo: Poales Familia: Graminae Genus: Oryza Species: Oryza sativa L (Tjitrosoepomo, 2005).
Padi merupakan tanaman semusim dengan sistem perakaran serabut. terdapat dua macam perakaran padi yaitu akar seminal yang tumbuh dari akar primer radikula pada saat berkecambah dan akar adventif sekunder yang bercabang dan tumbuh dari buku batang muda bagian bawah. Akar adventif tersebut menggantikan akar seminal. Perakaran yang dalam dan tebal, sehat, mencengkeram tanah lebih luas serta kuat menahan kerebahan memungkinkan penyerapan air dan hara lebih efisien terutama pada saat pengisian (Suardi, 2007).
Batang padi berbentuk bulat, berongga dan beruas-ruas. Antar ruas dipisahkan oleh buku. Ruas-ruas sangat pendek pada awal pertumbuhan dan memanjang serta berongga pada fase reproduktif. Pembentukan anakan dipengaruhi oleh unsur hara, cahaya, jarak tanam dan teknik budidaya. Batang berfungsi sebagai penopang tanaman, mendistribusikan hara dan air dalam 6 tanaman dan sebagai cadangan makanan (Ariyanti,2011).
Daun padi tumbuh pada batang dan tersusun berselang-seling pada tiap buku. Tiap daun terdiri atas helaian daun, pelepah daun yang membungkus ruas, telinga daun (auricle) dan lidah daun (ligule). Daun teratas disebut daun bendera yang posisi dan ukurannya tampak berbeda dari daun yang lain. Satu daun pada awal fase tumbuh memerlukan waktu 4 sampai 5 hari untuk tumbuh secara penuh, sedangkan pada fase tumbuh selanjutnya diperlukan waktu yang lebih lama, yaitu 8 sampai 9 hari. Jumlah daun pada tiap tanaman bergantung pada varietas. Varietas-varietas baru di daerah tropis memiliki 14 sampai 18 daun pada batang utama (Makarim dan Suhartatik, 2009).
Bunga padi secara keseluruhan disebut malai. Tiap unit bunga pada malai dinamakan spikelet yaitu bunga yang terdiri atas tangkai, bakal buah, lemma, palea, putik, dan benang sari serta beberapa organ lainnya yang bersifat inferior. Tiap unit bunga pada malai terletak pada cabang-cabang bulir yang terdiri atas cabang primer dan sekunder. Tiap unit bunga padi pada hakekatnya adalah floret yang hanya terdiri atas satu bunga, yang terdiri atas satu organ betina (pistil) dan enam organ jantan (stamen). Stamen memiliki dua sel kepala sari yang ditopang oleh tangkai sari berbentuk panjang, sedangkan pistil terdiri atas satu ovul yang menopang dua stigma (Makarim dan Suhartatik, 2009).
2.1.2 Syarat Tumbuh
Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada curah hujan rata-rata 200 mm/bulan atau curah hujan dikehendaki 1500 sampai 2000 mm/tahun, ketersediaan air cukup, dan ketersediaan sinar matahari memadai. (Sutopo, 2005).
Benih yang memiliki vigor mampu menumbuhkan tanaman normal pada kondisi alam suboptimum dikatakan memiliki vigor kekuatan tumbuh (VKT) yang mengindikasikan bahwa vigor benih mampu menghadapi lahan pertanian yang kondisinya suboptimum (Kamil ,2005).
2.2 Benih Padi Gogo
Benih padi gogo mencakup vigor dan daya kecambah benih.Viabilitas adalah daya hidup benih yang ditunjukan dengan gejala pertumbuhan atau gejala metabolism (Sadjad, 2005).
Benih dapat diukur dengan tolok ukur daya berkecambah (germinationcapacity). Perkecambahan benih adalah muncul dan berkembangnya struktur terpenting dari embrio benih serta kecambah tersebut menunjukkan kemampuanuntuk berkembang menjadi tanaman normal pada kondisi lingkungan yang menguntungkan. Viabilitas benih menunjukkan daya hidup benih,aktif secara metabolik dan memiliki enzim yang dapat mengkatalis reaksi metabolik yang diperlukan untuk perkecambahan (McDonald, 2007).
2.3. NaCl
Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada proses perlakuan penyimpanan benih recalsitran berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya menghambat proses metabolisme benih sehingga perkecambahan pada benih recalsitran dapat terhambat ( Sutopo, 2008).
Dengan kemampuan tingkat osmotik yang tinggi ini maka apabila NaCl terlarut di dalam air maka air tersebut akan mempunyai nilai atau tingkat konsentrasi yang tinggi yang dapat mengimbibisi kandungan air (konsentrasi rendah)/low concentrate yang terdapat di dalam tubuh benih sehingga akan diperoleh keseimbangan kadar air pada benih tersebut. Hal ini dapat terjadi karena H2O akan berpindah dari konsentrasi yang rendah ke tempat yang memiliki konsentrasi yang tinggi. Hal ini merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi benih recalsitran, karena sebagaimana kita ketahui benih recalsitran yaitu benih yang memiliki tingkat kadar air yang tinggi dan sangat peka terhadap penurunan kadar air yang rendah (Lindayanti,2006).
2.4. Kekeringan
Kondisi lahan kering tadah hujan yang tergantung air hujan untuk kebutuhan airnya dan sering kali dengan intensitas curah hujan yang tidak pasti menyebapkan tanaman padi gogo sangat beresiko mengalami cekaman kekeringan, sehingga varietas padi yang ditanam harus yang toleran kekeringan dan berumur pendek (Sadjad, 2005 ).
2.5. Salinitas
Padi merupakan tanaman yang sensitif terhadap keasinan. Walaupun demikian, tanaman tersebut merupakan satu-satunya tanaman sereal yang direkomendasikan untuk ditanam dilahan asin.
Hal itu berkaitan dengan kemampuan tanaman padi yang dapat tumbuh baik pada lahan yang tergenang dan mampu membantu mencuci garam yang ada pada permukaan tanah (Sutopo, 2005 ).
BAB III . METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum Ilmu dan Teknologi benih dilaksanakan di laboratorium Teknologi Benih Fakultas pertanian Universitas Tadulako palu yang dilaksankan pada tanggal 9 Februari sampai tanggal 22 April 2018 pukul 09:20 sampai selesai.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan daalam praktikum uji vgor benih dengan NaCL yaitu, pengecambah benih, IPB 72 sampai 1, gelas ukur, beaker glass, pengaduk gelas, timbangan serta alat penunjang yang lain, sedangkan Bahan yang digunakan yaitu lot benih, padi yang berbeda vigornya, kertas merang, plastik label, larutan NaCL 1%, NaCL 2%, NaCL 3%, dan aquadess.
3.3. Desain Penelitian
Peneliti dapat menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1faktor dengan menggunakan Nacl yang terdiri dari 3 larutan yang berbeda-beda kosentrasinya yaitu Nacl 1%,2%, dan 3%.Setiap unit percobaan terdiri dari 25 sehingga menghasilkan 75 padi.
3.4. Pelaksanaan penelitian
Langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan praktikum ini yaitu persiapan. Persiapan merupakan langkah penting dalam melaksanakan praktikum karena tanpa persiapan pelaksanaan praktikum ini tidak akan berjalan dengan teratur, dan terarah, selain persiapan kita juga dapat menyediakan alat dan bahan apa saja yang akan di pakai untuk melaksanakan praktikum tersebut terlebih dahulu karna tanpa alat dan bahan praktikum ini tidak akan dilakukan. pelaksanaan praktikum ini dilakukan di laboratorium teknologi benih pukul 09:20 WITA sampai selesai.
3.4.1. Persiapan MediaTanaman
persiapan yang dilakukan pada praktikum Uji Vigor Benih dengan Nacl yaitu pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, seperti benih, aquades, Nacl, dan kertas merang setelah itu lakukan metode kerja, dan amati pertumbuhan perkecambahan benih selama 14 hari, lalu catat pertambahan perkecambahan benih normal dan abnormalnya.
3.4.2. Penanaman
Tanam masing-masing lot benih padi sebanyak 50 butir pada subtrat kertas merang yang sudah dilembabkan dengan larutan NaCL 1%, NaCL 2%, NaCL 3%, dan control. Untuk Control subtrat perkecambahan dilembabkan dengan aquades. Lakukan sebanyak 3 ulangan untuk masing-masing perlakuanpada kedua lot benih. Simpan pada alat pengecambah benih 72 sampai 1, lalu amati pada hari ke 5 setelah tanam terhadap kecambah normal abnormal dan mati (isikan pada tabel). bandingkan bagaimana pertumbuhan kecambah pada kedua subtrat (kontrol dan perlakuan NaCL) pada lot benih.
3.4.3. Pemeliharaan
pemeliharaan pada uji vigor benih dengan NaCL dapat kita lakukan dengan melakukan penyiramam setap hari, yaitu selama 14 hari dalam waktu 2 minggu setalah disiram amati pertumbuhan perkecambahan benih normal, benih abnormal, dan yang mati.
3.5. Variabel pengamatan
Dari hasil penelitian yang kami lakukan pertumbuhan kecambah normal pada uji vigor dengan menggunakan NaCl dan kontrol, benih yang berkecambah cepat terdapat pada perlakuan kontrol. Perlakuan perendaman air memberikan pengaruh positif terhadap vigor kekuatan tumbuh benih pada kondisi cekaman salinitas. Perlakuan ini mampu meningkatkan daya tumbuh benih sebanyak 96 sampai 100 %.
Menurut Narale, Sumbramanyam, dan Mukherjee 2006 larutan NaCl pada konsentrasi rendah, sampai dengan berdaya hantar listrik 4,5 mmho/cm pada 250C, hanya dapat menghambat perkecambahan benih padi sedangkan pada konsentrasi yang lebih tinggi selain menghambat perkecambahan benih padi, juga menurunkan jumlah benih yang berkecambah dari berbagai jenis tanaman lainnya.
3.6. Analisis Data
Perbedaan perfoma benih masing-masing varietas terhadap berbagai perlakuan konsentrasi NaCl menunjukan adanya pengaruh genetik yang mempengaruhui perfoma benih tersebut. Suatu genotipe yang berbeda akan memberikan tanggapan yang berbeda bila ditanam pada lingkungan yang sma (Nakmura et all, 2005).
Menurut Farid (2006), gen yang mengatur karakter tersebut pada dasarnya berbeda sehingga pada lingkungan yang sama fenotipe tanaman yang diekspresikan juga berbeda. Jika terdapat perbedaan antara dua individu yang mempunyai faktor lingkungan yang sama dan dapat diukur maka perbedaaan itu berasal dari variasi genotipe kedua tanaman tersebut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1 Daya Kecambah
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan perhitungan rancangan daya berkecambah pada praktikum uji vigor benih dengan NaCl maka diperoleh hasil uji BNJ daya berkecambah benih padi gogo sebagai berikut:
Tabel 1. Notasi Daya Berkecambah
Perlakuan
Rata-rata
BNJ 5%
Aquades
96 a
NaCl 1 %
37,33 a
13,04
NaCl 2 %
0
NaCl 3 %
0
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (a) pada kolom yang sama artinya tidak berbeda nyata pada uji taraf BNJ 5 %.
4.1.2 Waktu Berkecambah
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan perhitungan rancangan daya berkecambah pada praktikum uji vigor benih dengan NaCl maka diperoleh hasil uji BNJ waktu berkecambah benih padi gogo sebagai berikut:
Tabel 2. Notasi Waktu Berkecambah
Perlakuan
Rata-rata
BNJ 5%
Aquades
4,58 a
NaCl 1 %
8,06 a
1,33
NaCl 2 %
0
NaCl 3 %
0
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama (a) pada kolom rata-rata artinya tidak berbeda nyata pada uji taraf BNJ 5 %.
4.1.3 Potensi Tumbuh
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan perhitungan rancangan daya berkecambah pada praktikum uji vigor benih dengan NaCl maka diperoleh hasil uji BNJ daya berkecambah benih padi gogo sebagai berikut:
Tabel 3. Notasi Potensi Tumbuh
Perlakuan
Rata-rata
BNJ 5%
Aquades
96 a
NaCl 1 %
81,33 a
11,71
NaCl 2 %
0
NaCl 3 %
0
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama (a) pada kolom rata-rata artinya tidak berbeda pada taraf uji BNJ 5%.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Daya Berkecambah
Pada percobaan uji vigor yang dilakukan pada benih padi gogo, setiap variabel yang diuji menunjukkan respon yang berbeda-beda sesuai dengan pengaruh perlakuan yang diberikan, dalam percobaan kali ini dilakukan dengan 4 perlakuan yakni aquades sebagai kontrol, dan larutan NaCl 1%, larutan NaCl 2%, dan larutan NaCl 3%. Berdasarkan data pengamatan uji taraf BNJ 5% daya berkecambah benih padi gogo, menunjukan bahwa perlakuaan aquadess memberikan potensi tumbuh tertinggi akan tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan larutan NaCl 1%. Namun pada perlakuan larutan NaCl 2% dan larutan NaCl 3% benih tidak mampu lagi untuk berkecambah atau tidak mengalami perkecambahan, hal tersebut kemungkinan disebabkan karena semakin tingginya kadar NaCl yang menghambat pertumbuhan benih padi yang dikecambahkan.
Daya berkecambah suatu benih dapat diartikan sebagai mekar dan berkembangnya bagian – bagian penting dari suatu embrio suatu benih yang menunjukkan kemampuannya untuk tumbuh secara normal pada lingkungan yang sesuai. Dengan demikian pengujian daya kecambah benih ialah pengujian akan sejumlah benih, berupa persentase dari jumlah benih tersebut yang dapat atau mampu berkecambah pada jangka waktu yang telah ditentukan (Danuarti, 2005).
Hasil dari pengujian viabilitas benih dapat digunakan untuk membandingkan kualitas benih dari lot yang berbeda dan memperkirakan hasil jika benih tersebut ditanam di lapangan. Pengujian daya berkecambah benih dilakukan pada kondisi lingkungan yang optimum. Hal lain yang menjadi ciri dari pengujian daya berkecambah benih adalah evaluasi yang dilakukan dua kali (Irawan, 2014).
Purba et al. (2013) menyatakan bahwa kemunduran benih selama masa penyimpanan disebabkan oleh kadar air benih yang semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan laju respirasi semakin cepat sehingga semakin banyak CO2 dan panas yang dihasilkan. Aktivitas fisiologis ini dapat ditekan melalui kadar air penyimpanan yang ideal sehingga daya berkecambah benih masih dapat dipertahankan hingga waktunya benih dikecambahkan.
Daya kecambah benih memberikan informasi kepada pemakai benih akan kemampuan benih tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam keadaan biofisik lapangan yang serba optimal. Parameter yang digunakan dapat berupa presentase kecambah normal berdasar penilaian terhadap struktur tumbuh embrio yang diamati secara langsung. Presentase perkecambahan adalah presentase kecambah normal yang dapat dihasilkan oleh benih murni pada kondisi yang menguntungkan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan (Mackay, 2005).
4.2.2. Waktu Berkecambah
Berdasarkan hasil Uji BNJ menunjukan bahwa benih padi gogo memberikan nilai rata-rata waktu perkecambahan tercepat pada perlakuan Aquades (control) , dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan larutan NaCl 1%, sedangkan pada perlakuan larutan NaCl 2% dan NaCl 3. Namun pada perlakuan NaCl 3% benih tidak mampu lagi untuk berkecambah.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan NaCl yang di berikan maka vigor benih semakin menurun, hal ini di tunjukkan dari peubah pengamatan potensi, daya kecambah dan waktu perkecambahan yang mengalami penurunan dengan meningkatnya konsentrasi larutan NaCl yang di berikan. Hal ini sejalan dengan penelitian Danuarti (2005) yang mengatakan bahwa semakin tinggi tekanan osmosis yang diberikan viabilitas dan Vigor benih semakin menurun
Nilai indeks vigor yang rendah dapat disebabkan karena kadar garam yang tinggi dapat menaikkan tekanan osmosis. Hal ini dapat mengurangi kemampuan benih mengabsorbsi air dan secara tidak langsung akan menghambat perkecambahan benih, karena benih tidak memperoleh kadar air yang cukup. Jika konsentrasi suatu larutan di sekitar biji tinggi dapat menyebabkan tidak atau kurang meresapnya air ke dalam biji sehingga mengakibatkan benih tidak berkecambah (Morigan dan Benny, 2011).
4.2.3 Potensi Tumbuh
Berdasarkan hasil uji BNJ menunjukan bahwa perlakuaan aquades (control) memberikan potensi tumbuh tertinggi akan tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan NaCl 1% . Namun pada perlakuan larutan NaCl 2% dan perlakuan NaCl 3% benih tidak mampu lagi untuk berkecambah.Hal ini dikarenakan cekaman yang disebabkan pemberian NaCl dengan konsentrasi yang tinggi.
Rifin (2012) menyatakan bahwa tanaman yang kekurangan air tidak mengalami pengaruh langsung terhadap hasilnya tetapi pertumbuhan bagian tanaman seperti batang akan terhambat Hal ini dikarenakan cekaman yang disebabkan pemberian NaCl dengan konsentrasi yang tinggi.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.. Hasil uji BNJ menunjukan bahwa perlakuaan aquadess memberikan potensi tumbuh tertinggi akan tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan NaCl 1%, dan berbeda nyata dengan perlakuaan NaCl 2%.
2. Perlakuaan NaCl 2% memberikan nilai rata-rata yang lebih rendah dan berbeda nyata dengan perlakuan Aquades dan NaCl 1%. Namun pada perlakuan NaCl 3% benih tidak mampu lagi untuk berkecambah.
3. Uji BNJ menunjukkan bahwa benih memberikan nilai rata-rata daya berkecambah yang lebih tinggi pada perlakuan Aquades dan berbeda nyata pada perlakuaan NaCl 1% yang memberikan nilai rata-rata terendah. sedangkan pada perlakuan NaCl 2% dan NaCl 3% benih tidak mampu lagi berkecambah dengan normal.
4. BNJ menunjukan bahwa benih padi memberikan nilai rata-rata waktu perkecambahan tercepat pada perlakuan Aquades, dan berbeda nyata dengan prlakuan lainya. sedangkan perlakuan NaCl 2% memberikan waktu berkecambah yang lebih lama, dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Namun pada perlakuan NaCl 3% benih tidak mampu lagi untuk berkecambah.
5.2 Saran
Saran saya yaitu sebaiknya pada saat proses praktikum dilakukan praktikan dapat lebih focus agar semua praktikan dapat mengetahui dan memahami hasil dari praktikum tersebut. Dan saran saya untuk laboratorium sebaiknya alat yang digunakan untuk penyimpanan hasil praktikum sebaiknya di tambah lagi agar penyimpanan hasil praktikum tidak terlalu berdempetan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti. 2011. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Darwati, 2005. Bercocok tanaman padi. kanisius. Yogyakarta.
Farid 2006. Parameter Pengujian Vigor Benih. Grasindo. Jakarta.
Irawan, 2014. Agrikultural walter manajement in humid topic. Agrobios. India.
Kamil, J. 2005. Teknologi Benih. Padang : Angkasaraya. Kartasapoetra, Ance G. Teknologi Benih, Pengolahan Benih, dan Tuntunan Praktikum. Jakarta :PT Rineka Cipta.
Lindayanti. 2006. Penuntun Praktikum Teknologi Benih. Bandarlampung. UniversitasLampung.
Makarim dan Suartatik. 2009. Parameter Pengujian Vigor Benih. Grasindo. Jakarta.
Marckay, 2005. Daya kecambah. Jurnal kultura. Vol 22 (No.30):19-25.
Morigan dan dan Banny, 2011. Analisis benih kalisius. Yogyakarta.
Mc Donald. 2007. A Manual on Vegetable Seed Production. Bangladesh Agricultural Research Instititute.
Narale, 2006. Dari Benih Kepada Benih. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nakmura et all. 2005. Teknologi Benih. Jakarta : CV Rajawali Pers.
Puba et all, 2013. Padi sawah dan padi gogo. Diakses di skp. Unair.ac.id pada 5 Februari 2016.
Rafin, 2012. Budidaya padi, Yogyakarta, javalitera.
Sutopo, L. 2005. Teknologi Benih. Malang: Fakultas Pertanian UNBRAW
Kartasapoetra, Ance G.Teknologi Benih. 2003. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutopo, 2008. Teknologi Benih. Jakarta : CV Rajawali Pers.
Sadjad, Sjamso'oed. 2005. Dari Benih Kepada Benih. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sadjad. 2005. Teknologi Benih. Jakarta : CV Rajawali Pers.
Sudjad, Bagod. 2005. Biologi, Sains dalam Kehidupan 3A. Surabaya: Yudhistira.
Suardi. 2007, penuntun praktikum mata kuliah teknologi benih. Jurusan budidaya pertanian.Fakultas pertanian. Universitas Bengkulu.
Tjitrosoepomo. 2005. Penuntun Praktikum Teknologi Benih. Bandarlampung. Universitas Lampung.
.
LAMPIRAN
Tabel lampiran 1a. Potensi Tumbuh Benih Padi ( Oryza Sativa L.)
Perlakuan
Ulangan
Jumlah
Rata-rata
I
II
III
Aquades
96
96
96
288
96
NaCl 1 %
80
72
92
244
81,3333
NaCl 2 %
0
0
0
0
0
NaCl 3 %
0
0
0
0
0
Jumlah
176
168
96
532
177,333
Tabel lampiran 1b. Sidik Ragam Potensi Tumbuh Benih Padi ( Oryza Sativa L.)
SK
DB
JK
KT
F Hitung
F Tabel 5 %
Perlakuan
3
23908
7969,33
314,57**
4,07
Galat
8
202,667
25,3333
Total
11
24110,7
7994,67
Tabel lampiran 2a. Daya Berkecambah Benih Padi ( Oryza Sativa L.)
Perlakuan
Ulangan
Jumlah
Rata-rata
I
II
III
Aquades
96
96
96
288
96
NaCl 1 %
44
44
24
112
37,3333
NaCl 2 %
0
0
0
0
0
NaCl 3 %
0
0
0
0
0
Jumlah
140
140
120
400
133,333
Tabel lampiran 2b. Sidik Ragam Daya Berkecambah Benih Padi Oryza Sativa L.
SK
DB
JK
KT
F Hitung
F Tabel 5 %
Perlakuan
3
18496
6165,333
184,95**
4,07
Galat
8
266,667
33,33334
Total
11
18762,7
6198,667
Tabel lampiran 3a. Waktu Berkecambah Benih Padi ( Oryza Sativa L.)
Perlakuan
Ulangan
Jumlah
Rata-rata
I
II
III
Aquades
4,58
4,62
4,54
13,74
4,58
NaCl 1 %
7,2
8,38
8,6
24,18
8,06
NaCl 2 %
0
0
0
0
0
NaCl 3 %
0
0
0
0
0
Jumlah
11,78
13
13,14
37,92
12,64
Tabel lampiran 3b. Sidik Ragam Daya Berkecambah Benih Padi Oryza Sativa L.
SK
DB
JK
KT
F Hitung
F Tabel 5 %
Perlakuan
3
137,993
45,9976
323,69**
4,07
Galat
8
1,1368
0,1421
Total
11
139,13
46,1397
GAMBAR
Gambar 1. Penanaman