LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN DI POSYANDU RASA MALA RW 06 KELURAHAN KEMIRI MUKA, KECAMATAN BEJI, KOTA DEPOK SENIN, 6 DESEMBER 2010
Oleh Kelompok 7A
Amanda Gracelia Oktora
0806340265
Luh Anggi Vertikal
0806460856
Novita Restiani
0806460906
Tri Mutiara Ramdhani
0806461026
PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, 2010
IDENTITAS POSYANDU
Nama posyandu
: RASA MALA RW 06
Kelurahan
: Kemiri Muka
Jumlah Penduduk
: 2049 orang
Jumlah Kader
: 11 orang
Kader yang aktif bulan ini
: 10 orang
Ketua Posyandu
: Titin Hartini
Alamat Posyandu
: Rumah Bidan Marwati Rt 04/ RW 06 Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok
Tanggal kunjungan
: Senin, 6 Desember 2010
SEJARAH POSYANDU
Sebelum tahun 1993, posyandu RW 06 dan RW 16 digabung di satu tempat karena jarak kedua RW tersebut yang dekat. Seiring berjalannya waktu dan semakin padatnya penduduk, kader-kader posyandu sepakat untuk memisah tempat posyandu karena kewalahan.
Akhirnya pada tahun 1993 akhir, diadakanlah posyandu khusus RW 06.
Posyandu RW 06 memiliki kesulitan dengan tempat, oleh karena itu posyandu tersebut bertempat di tempat praktek bidan Nuri.
Bidan Nuri merupakan bidan yang aktif di
puskesmas. Bidan Nuri mempunyai kesibukan yang padat di puskesmas, oleh karena itu posyandu dipindah ke tempat praktek Marwati sampai sekarang.
KEGIATAN POSYANDU
Tempat praktek bidan Marwati sendiri mempunyai beberapa kegiatan rutin. Posyandu setiap bulan tanggal 6, Marwati sendiri.
poswindu setiap bulan tanggal 20, dan praktek bidan
Pada posyandu, kegiatan yang dilakukan dimulai dengan registrasi,
penimbangan berat badan, pelaporan berat badan dan imunisasi bagi bayi berusia kira-kira 9 bulan yang dilakukan oleh bidan Nuri. Imunisasi yang tersedia adalah PPT, Polio, Hepatitis, BCG, DPT Polio dan campak. Terdapat pula pemberian vitamin A yaitu dua kali per tahun setiap bulan Februari dan Juli. Setiap anak yang telah diukur berat badannya akan diberi snack dari kader posyandu.
FASILITAS ANTROPOMETRI
Fasilitas antropometri yang ada di posyandu tersebut antara lain Dacin, timbangan manual dari puskesmas, dan timbangan bayi (milik bidan Marwati).
SUMBER DANA
Dana didapat dari puskesmas yaitu Rp 300.000,00 per tahun, dan sisanya dari swadaya yang dilakukan kader-kader yang dipungut dari warga yang memeriksakan anaknya di posyandu, yaitu sekitar Rp 5000,00 (dipungut hanya bila dilakukan imunisasi, untuk pemeriksaan biasa tidak dipungut biaya). Dari dana swadaya tersebut Rp 1000,00 diberikan kepada puskesmas, sisanya menjadi uang kas.
JUMLAH DAN KARAKTERISTIK KADER
Jumlah kader posyandu di RW 06 adalah 10 orang (aktif). Ditambah dengan bidan Nuri dari puskesmas. Untuk menjadi kader, tidak ada spesifikasi tertentu, siapapun dapat menjadi kader. Biasanya kalangan ibu dari penduduk RW 06 yang ingin dan mendaftar menjadi kader. Kader posyandu RW 06 sendiri sudah aktif sejak tahun 90-an dan jarang berganti-ganti kader.
JUMLAH BALITA
Pengunjung yang datang ke posyandu RW 06 dapat berjumlah sampai dengan 120 bayi dan balita, dan biasanya sebanyak 90 bayi dan balita. Perbandingan jumlah bayi dan balita kira-kira sama.
Bila ada pemberian vitamin A, pengunjung yang datang dapat
berjumlah lebih.
SIAPA SAJA YANG TERLIBAT SAAT POSYANDU
Sebagian besar kader hadir saat posyandu berlangsung. Kader menangani hampir semua kegiatan; mulai dari registrasi, penimbangan berat badan, pengisian KMS, penghitungan hasil akhir dan pelaporan ke puskesmas. Satu-satunya yang ditangani oleh petugas kesehatan; dalam hal ini bidan Nuri, adalah imunisasi karena membutuhkan ahli
khusus yang berpengalaman. Bidan Marwati juga terkadang membantu bila tidak disibukkan dengan pasiennya.
INDIKATOR SKDN
Indikator pelayanan di Posyandu menggunakan indiktor-indikator SKDN yaitu: 1. S
: jumlah seluruh balita yang ada dalam wilayah kerja posyandu
2. K : jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang mempunyai KMS (Kartu
Menujuh Sehat)/ buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) 3. D
: jumlah balita yang datang di posyandu dan menimbang berat badannya
4. N
: jumlah balita yang ditimbang berat badannya mengalami peningkatan berat badan dibanding bulannya sebelumnya
5. T
: sasaran yang ditimbang dan tidak naik beratnya
6. O
: sasaran yang ditimbang bulan ini tetapi bulan lalu tidak datang
7. B
: sasaran yang baru pertama kali hadir
Jumlah sasaran yang datang ke posyandu ini dapat mencapai 150 orang. Jumlah ini biasanya dicapai ketika ada pembagian vitamin A. Rata-rata jumlah sasaran ketika posyandu buka yaitu sekitar 90 orang. Posyandu Rasa Mala RW 06 tidak hanya melayani sasaran yang datang dari RW 06 saja tetapi banyak pula yang datang dari tempat lain yaitu dari RW 09, RW 12, RW 15, RW 16, dan juga dari Beji Timur. Pada bulan ini jumlah sasaran (balita) yang datang ke posyandu adalah 93 orang. Hampir semua sasaran di posyandu ini memiliki KMS/buku KIA tetapi sebagian kecil dari mereka tidak memiliki KMS/buku KIA karena alasan hilang. Pihak posyandu menyediakan KMS/buku KIA baru diperuntukan bagi sasaran yang belum atau tidak mempunyai KMS/buku KIA. Bagi sasaran yang mempunyai KMS/buku KIA maupun tidak, hasil pengukurannya ataupun tindakan yang dilakukan akan dicatat dalam formulir yang tersedia oleh kader. Akan tetapi, bulan ini semua sasaran yang datang di Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka mempunyai KMS/buku KIA. Semua sasaran yang datang di posyandu ini akan ditimbang oleh kader. Macam timbangan ada 3 jenis yaitu timbangan Dacin (timbangan yang biasa untuk menimbang beras dan untuk digunakan harus digantung) yang digunakan untuk balita usia 5 bulan keatas, timbangan pegas biasa digunakan untuk balita usia 5 bulan keatas yang tidak mau menggunakan Dacin, dan timbangan bayi ( baby scele) untuk bayi usia 0-5 bulan. Untuk
pengukuran panjang dan tinggi badan dilakukan setahun sekali yang biasanya dilaksanakan pada awal tahun yaitu pada bulan Januari. Seperti yang telah disebutkan diatas maka ada sebanyak 93 balita yang datang ke posyandu ini ditimbang dan dicatat hasilnya oleh kader. Dari 93 balita yang ditimbang pada hari kunjungan, terdapat 60 balita atau sekitar 65% berat badannya naik dibandingkan bulan sebelumnya. Sisanya ada yang tidak naik beratnya, ada yang bulan sebelumnya tidak menimbang, dan ada pula yang baru pertama kali datang di posyandu tersebut. Berikut adalah data SKDN Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka pada bulan Juli dan Desember 2010.
Data SKDN Posyandu Rasa Mala RW 06 pada Selasa, 6 Juli 2010
Indikator
S K D N
0-1 tahun
22 22 22 16
1-3 tahun
45 45 45 26
3-5 tahun
20 20 20 9
Jumlah
87 87 87 51
Data SKDN Posyandu Rasa Mala RW 06 pada Senin, 6 Desember 2010
Indikator
S K D N
Jumlah
93 93 93 60 Setelah melakukan kegiatan di posyandu, kader Posyandu melakukan analisis SKDN
sebagai berikut: 1.
Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x 100%), hasilnya minimal harus capai 80% apabila dibawah 80% maka dikatakan partisipasi mayarakat untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangatlah rendah. Hal ini akan berakibat pada balita tidak akan terpantau oleh petugas kesehatan ataupun kader posyandu dan memungkinkan balita ini tidak diketahui pertumbuhan berat badannya atau pola pertumbuhan berat badannya.
2.
Tingkat Liputan Program yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS/buku KIA dibagi dengan jumlah seluruh balita yang ada di wilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%), hasil yang dicapai harus 100 %. Alasannya balita-balita
yang telah mempunyai KMS (Kartu Menujuh Sehat)/buku KIA telah mempunyai alat instrumen untuk memantau berat badannya dan data pelayanan kesehatan lainnya. Apabila tidak digunakan atau tidak dapat KMS maka pada dasarnya program Posyandu tersebut mempunyai liputan yang sangat rendah atau bisa juga dikatakan balita yang seharusnya mempunyai KMS/buku KIA karena memang balita masih dalam fase pertumbuhan ini telah kehilangan kesempatan untuk mendapat pelayanan sebagaimana yang terdapat dalam KMS/buku KIA tersebut. Khusus untuk Tingkat Kehilangan Kesempatan ini menggunakan rumus {(S-K)/S x 100%) yaitu jumlah balita yang ada di wilayah posyandu dikurangi jumlah balita yang mempunyai KMS/buku KIA, hasilnya dibagi dengan jumlah balita yang ada, semakin tinggi presentase kehilangan kesempatan maka semakin rendah kemauan orang tua balita untuk dapat memanfaatkan KMS/buku KIA. Padahal KSM/buku KIA sangat baik untuk memantau pertumbuhan Berat Badan Balita atau juga Pola Pertumbuhan Berat Badan Balita. 3.
Indikator-indikator lainnya adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang Naik Berat Badannya di bandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Sebaiknya semua balita yang ditimbang harus mengalami peningkatan berat badannya.
4.
Indikator lainnya dalam SKDN adalah Indikator Drop Out yaitu balita yang sudah mempunyai KMS/buku KIA dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi kemudian tidak pernah datang lagi di posyandu untuk selalu mendapatkan pelayanan kesehatan rumusnya yaitu jumlah balita yang telah mendapat KMS/buku KIA dibagi dengan Jumlah Balita ditimbang hasilnya dibagi dengan Balita yang punya KMS/buku KIA atau rumusnya adalah (K-D)/K x 100%. Dari kesemua indikator tersebut diatas, indikator yang paling sederhana di posyandu adalah “anak sehat bertambah umur bertambah berat badan”. Dan ini juga adalah yang menjadi ikon dari keberadaan posyandu, sekaligus juga berlaku sebagai output untuk semua kegiatan di posyandu. Dari indikator SKDN tersebut maka tergambar keberhasilan Posyandu. Keberhasilan Posyandu berdasarkan : 1. 2.
D/S : baik/kurangnya peran serta masyarakat N/D : berhasil tidaknya program posyandu
Pembukuan SKDN ini akan dilaporkan ke pihak kelurahan dan puskesmas. Dari uraian diatas maka dapat dilakukan analisis terhadap Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka yaitu sebagai berikut : 1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita
= D/S x 100% = 93/93 x 100% = 100% Karena hasil akhir > 80% maka partisipasi mayarakat untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangat baik. 2. Tingkat Liputan Program = K/S x 100% = 93/93 x 100% = 100% Hasil perhitungan 100% menunjukkan bahwa pada dasarnya program Posyandu tersebut mempunyai liputan yang baik. Alasannya balita-balita yang telah mempunyai KMS (Kartu Menujuh Sehat)/buku KIA, telah mempunyai alat instrumen untuk memantau berat badannya dan data pelayanan kesehatan lainnya. 3. Berhasil tidaknya program posyandu = N/D x 100% = 60/93 x 100% = 64,5% Semakin tinggi persentase hasil akhir maka semakin baik program posyandu berjalan. Pada posyandu ini sekitar 64,5% dari yang ditimbang mengalami kenaikan berat sehingga dapat disimpulkan bahwa program posyandu kurang berhasil. 4.
Drop Out = (K-D)/K x 100% = (93-93)/93 x 100% =0% Hal tersebut berarti bahwa tidak ada balita yang sudah mempunyai KMS/buku KIA dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi kemudian tidak pernah datang lagi di posyandu untuk selalu mendapatkan pelayanan kesehatan.
Sebagai kesimpulan, dilihat dari hasil perhitungan tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita dan berhasil tidaknya program posyandu dengan hasil 100% dan 64,5% maka posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka merupakan posyandu yang cukup berhasil dalam menjalankan fungsinya.
PROSES KEGIATAN POSYANDU
Kegiatan di Posyandu Rasa Mala RW 06 yang pertama yaitu sasaran yang datang melakukan registrasi/pendaftaran dan menyerahkan KMS/buku KIA. Dalam registrasi tersebut kader posyandu akan mencari formulir pencatatan pelayanan di posyandu atas nama sasaran yang sudah pernah datang ke posyandu tersebut. Apabila sasaran baru pertama kali datang ke posyandu tersebut maka akan dibuatkan formulir atas nama sasaran. Proses kedua setelah pendaftaran adalah penimbangan. Balita yang datang ditimbang sesuai dengan umur, bayi umur 0-5 bulan ditimbang dengan timbangan bayi (baby scele), sedangkan balita umur 5 bulan keatas ditimbang dengan Dacin, apabila balita tersebut tidak mau (menangis) maka ditimbang dengan timbangan pegas biasa. Setelah mendapatkan angka besaran timbangan maka ibu balita melapor kepada kader yang bertugas mencatat untuk dituliskan pada formulir pencatatan pelayanan
posyandu dan dilihat di KMS/buku KIA bagaimana pertumbuhan
balita tersebut dan menjadi skrining awal. Bagi sasaran yang tidak melakukan imunisasi maka kegiatannya di posyandu selesai. Sebelum diperbolehkan pulang, pihak posyandu membagikan biskuit kepada tiap balita. Pada sebagian sasaran masih ada satu kegiatan lagi yang dilakukan yaitu imunisasi. Imunisasi ini dilakukan oleh seorang bidan puskesmas yaitu Ibu Marwati. Setelah semua kegiatan tersebut selesai, para kader kemudian mulai mengerjakan pembukuan serta menganalisis data dari kegiatan posyandu. Seluruh kegiatan ini berlangsung dari jam 08.00-12.00. Pembukuan selesai dikerjakan hingga pukul 14.00 WIB.
CARA MENYIAPKAN ALAT UKUR
Alat ukur yang digunakan pada Posyandu ini hanyalah alat ukut untuk mengukut berat badan. Ada 3 (tiga jenis) alat yang berfungsi sama, yaitu untuk menimbang berat badan anak:
1. Dacin
Dacin atau alat ukur sederhana dengan proses pemakaian memerlukan kepekaan dan keahlian tertentu ini, masih dugunakan pada Posyandu. Dacin digantungkan pada kayu yang sudah tidak berdiri kokoh lagi. Dacin yang digunakan pada Posyandu ini digunakan untuk mengukur berat badan anak pada usia 0-3 tahun.
2. Timbangan Bayi ( Baby Scele)
Timbangan bayi yang dimana bayi diposisikan tidur diatasnya. Digunakan untuk menimbang anak pada usia 0-5 bulan. Timbangan ini menggunakan sistem pegas, jadi kesensitivitasannya akan berkurang seirang dengan lamanya dan seringnya pemakaian.
3. Timbang pegas biasa
Timbangan pegas seperti yang digunakan untuk menimbang berat badan dari mulai anakanak sampai dengan orang dewasa ini juga tersedia, akan tetapi sepertinya sudah lumayan tua usianya, dikhawatirkan sudah tidak sensitive lagi.
Alat ukur ini dipersiapkan tidak dalam waktu bersamaan. Yang paling pertama dipersiapkan adalah Dacin kemudian Timbangan bayi dan Timbangan pegas biasa. Timbangan diletakkan tidak jauh dari meja registrasi. Pengukuran tinggi badan hanya dilakukan 1 tahun sekali pada Posyandu ini, alasannya menurut kader Posyandu tersebut karena anak-anak susah untuk diukur tingginya. Mungkin hal ini perlu diperhatikan karena tinggi badan juga merupakan indikator status gizi anak.
CARA MENIMBANG DAN MENGUKUR BALITA
Pada prosesnya, penimbangan dilakukan secara biasa. Anak diletakkan diatas alat ukur diminta
untuk
melepaskan alas kakinya, kemudian dilihat
hasilnya,
itulah
pengukurannya. Akan tetapi ibu-ibu kader Posyandu melakukan faktor koreksi sebesar 1 ons untuk koreksi pakaian yang digunakan ataupun barang-barang yang melekat pada sang anak. Hambatan sewaktu pengukuran adalah kerewelan si anak pada saat akan ditimbang, ada anak yang meronta-ronta saat hendak ditimbang di Dacin, hal ini tentu saja membuat kesusahan dan memperbesar ketidakakuratan pengukuran, karena goncangan dan goyang dari tubuh si anak saat hendak diukur. Penggunaan timbangan bayi sudah tepat, memang hanya bayi yang berusia sekitar 0-5 bulan saja yang ditimbang ditimbangan bayi ini. Akan tetapi tidak jelas fungsi dari timbangan pegas biasa tersebut. Karena hampir semua anak ditimbang di Dacin. Hasil pengukuran ini dilaporkan kembali di meja registrasi kemudian di isi di KMS masing-masing anak dan simpanan data untuk Posyandu tersebut.
KEGIATAN 5 MEJA
Posyandu
dilaksanakan
sebulan
sekali
yang
ditentukan oleh LKMD (Kades/Lurah), Kader, Tim Penggerak PKK
Desa/Kelurahan serta
petugas
kesehatan dari KB. Pada hari buka Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu : Meja I
: Pendaftaran
Meja II
: Penimbangan
Meja III
: Pengisian KMS
Meja IV
: Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V
: Pelayanan Kesehatan : •
Imunisasi
•
Pemberian vitamin A dosis tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus
•
Pembagian pil atau kondom
•
Pengobatan ringan
•
Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB). Pelayanan masyarakat di Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka dilakukan dengan sistem 4 meja, yaitu pendaftaran, penimbangan, pengisian KMS, dan pelayanan kesehatan. Padahal seharusnya terdapat satu kegiatan lagi yaitu penyuluhan perorangan berdasarkan KMS, akan tetapi sewaktu kami melaksanakan kunjungan tidak terdapat kegiatan ini. Berikut adalah penjelasan kegiatan yang ada pada Posyandu Rasa Mala RW
06 Kelurahan Kemiri Muka:
1.
Meja I Pendaftaran
Ibu dan balita yang baru datang langsung menuju ke meja pendaftaran dan meletakkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau Kartu Menuju Sehat (KMS). Selanjutnya Ibu kader yang bertugas di bagian pendaftaran mencari kertas panjang yang berisikan data balita, sementara itu Ibu dan
Balita bergerak menuju ke bagian penimbangan. Kertas panjang (gambar disamping) terdiri dari beberapa kolom yaitu tanggal lahir, berat badan lahir bayi, identitas anak, orangtua, alamat, dan kolom untuk mencatat hasil penimbangan setiap bulan. Kertas ini diberikan langsung dari Puskesmas dan berfungsi untuk mem back up data hasil penimbangan balita tiap bulannya.
2. Meja III Penimbangan
Penimbangan di Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka dilakukan oleh Ibu kader dan menggunakan tiga macam timbangan, yaitu dacin, timbangan injak, dan timbangan bayi. Untuk setiap
balita
yang
ditimbang
namun menggunakan pempers, Ibu kader melakukan koreksi dengan mengurangi satu ons dari berat yang diukur.
3. Meja III Pengisian KMS
Setelah balita ditimbang, ibu dan balita kembali lagi ke meja pendaftaran untuk melaporkan hasil penimbangan berat badan kepada ibu kader. Kemudian ibu kader mencatat hasilnya di buku KIA atau KMS dan di kertas panjang. Selesai pengisian KMS, balita diberikan makanan berupa biskuit.
4. Meja VPelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka ini berupa imunisasi. Petugas pada Meja V dilaksanakan oleh bidan setempat yaitu Bidan Marwati yang bekerja juga di Puskesmas. Untuk setiap imunisasi dikenakan biaya sebesar lima ribu rupiah. Sedangkan untuk Pemberian vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan Agustus.
HAMBATAN DAN DUKUNGAN
Dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu, tidak semuanya berjalan dengan mulus dan lancar, terdapat hal-hal yang dapat mendukung atau bahkan mengganggu berjalannya kegiatan tersebut. Tujuan penyelenggaraan posyandu dapat terwujud jika terdapat kerjasama antar pemerintah dan masyarakat. Pada Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka, tidak semua Ibu di wilayah ini dapat bekerja sama dengan baik, terdapat beberapa ibu yang beranggapan bahwa kegiatan penimbangan di posyandu dapat dilakukan dirumah. Selain itu, beberapa ibu tidak rajin membawa balitanya untuk ke posyandu setiap bulan. Sikap ibu-ibu tersebut dapat mengganggu pembinaan perkembangan anak yang ditujukan untuk membina stumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh. Kucuran dana dari pemerintah sebesar tiga ratus ribu rupiah selama satu tahun dan dana sumbangan dari masyarakat turut mendukung kegiatan di posyandu ini. Dukungan tentunya diberikan oleh Bidan Marwati selaku bidan puskesmas (selain Bidan Nuri) yang juga terlibat dalam kegiatan posyandu serta menyediakan tempat yaitu rumahnya untuk dijadikan tempat pelaksanaan posyandu.
LAMPIRAN
Formulir pencatatan kegiatan di Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka Bulan
Umur
BB
GB
BGM
NT
IMUN
OB
VIT A
Dokumentasi pelaksanaan Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka
Penimbangan Dacin
Timbangan Bayi
Penimbangan Bayi
Dacin
Meja Pendaftaran & Pencatatan
DAFTAR PUSTAKA
http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf
Imunisasi