LAPORAN KEGIATAN DOKTER INTERNSIP PUSKESMAS BARA BARAYA KOTA MAKASSAR PERIODE JUNI 2017 – OKTOBER OKTOBER 2017
UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB) PELAKSANAAN KEGIATAN IMUNISASI
A. Latar Belakang Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, kecacatan, dari penyakit menular dan penyakit tidak menular termasuk penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah dengan meningkatkan kesadaran
bahwa
betapa
pentingnya
kesehatan.
Pemerintah
telah
merencanakan kegiatan imunisasi dari tahun 1956, yang dimulai di Pulau Jawa dengan vaksin cacar. Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi adalah investasi terbesar bagi anak di masa depan. Imunisasi adalah hak anak yang
tidak
bisa
ditunda
dan
diabaikan
sedikitpun.
Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi. Undang- Undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 pasal 130 menyatakan bahwa Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak sesuai dengan program organisasi kesehatan dunia WHO (Badan Kesehatan Dunia), pemerintah mewajibkan lima jenis imunisasi bagi anak-
anak, yang disebut Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Wajib itu artinya semua anak yang tinggal di Indonesia wajib diberikan lima jenis imunisasi untuk mencegah tujuh jenis penyakit. Meski penting, namun pemerintah tak mewajibkan semua jenis imunisasi. Hanya ada 5 jenis imunisasi yang wajib diberikan kepada anak yaitu imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin), hepatitis B, DPT (Difteri Pertusis Tetanus), Polio, dan campak. Imunisasi sudah terbukti manfaat dan efektifitasnya dan teruji keamanannya secara ilmiah dengan berdasarkan kejadian berbasis bukti. Setiap tahun ada sekitar 2,4 juta anak usia kurang dari 5 tahun di dunia yang meninggal karena penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh vaksinasi. Di Indonesia, sekitar 7% anak belum mendapatkan vaksinasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menggalakkan pemberian imunisasi dasar kepada bayi secarah menyeluruh atau universal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional dalam rangka UCI (Universal Child Immunization ) 2010-2014. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan di Kabupaten/ kota menyebutkan bahwa SPM Imunisasi adalah tercapainya cakupan desa / kelurahan UCI 100 % mulai tahun 2010. Sampai saat ini upaya pencapaian Desa/ Kelurahan UCI 100 % belum mencapai yang diharapkan. Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting, karena orang terdekat dengan bayi dan anak adalah ibu. Demikian juga tentang pengetahuan, kepercayaan
dan perilaku kesehatan
ibu. Pengetahuan,
kepercayaan dan perilaku kesehatan seorang ibu akan mempengaruhi kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi dan anak.
B. Permasalahan Di Masyarakat
Sebagian besar masyarakat memiliki perilaku yang tidak sehat karena belum mengetahui dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta
seringnya tidak mengkonsumsi makanan yang sehat. Selain itu status ekonomi menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit karena pencegahan yang tidak hanya dari status imunisasi saja tetapi dari faktor lingkungan sekitar kurang sehat yang menjadi layak untuk perkembangbiakan penyakit. Secara umum banyak rumah penduduk memenuhi kriteria rumah sehat. Baik dari segi pencahayaan, dinding, ventilasinya dan lantai. Penataan rumah yang tidak rapi dan tidak bersih bisa menjadi sarang berbagai macam penyakit. Lingkungan sekitar yang padat penduduk dan agak kumuh juga sangat berpengaruh dalam proses penularan penyakit.
C. Pemilihan Intervensi
Berdasarkan masalah di atas, maka diadakan pelaksanaan kegiatan imunisasi pada bayi maupun anak. Kegiatan tersebut meliputi penguatan imunisasi rutin bayi (<1tahun), memantau kualitas dan manajemen rantai vaksin, memantau dan membina kompetensi petugas pengelola vaksin maupun koordinator program imunisasi, melakukan imunisasi ulang kepada penderita yang sudah sembuh sesuai kelompok umurnya, serta penderita dengan imunisasi parsial harus melengkapi imunisasi dasar sesuai jadwal menurut rekomendasi nasional. Pemberian imunisasi meliputi imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin), hepatitis B, DPT (Difteri Pertusis Tetanus), Polio, dan campak.
D. Pelaksanaan
Penyuluhan Diare dan cara mencegahnya ini diadakan di Poli Umum, wilayah kerja Puskesmas Bara-Barayapada tanggal 20 September 2017. Materi dibawakan dengan menggunakan media power point .
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Dokter dan petugas puskesmas lainnya datang tepat waktu dimana masyarakat yang akan mengikuti kegiatan posyandu dan penyuluhan sebagian sudah berkumpul. 2. Evaluasi Proses Pada penyuluhan ini, jumlah peserta yang hadir sebanyak 20 orang. Pelaksanaan penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana peserta (para kader, ibu-ibu) antusias memberikan pertanyaan kepada pemateri, dan para peserta menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri. Hampir sebagian besar peserta menjadi lebih memahami bagaimana mengenali manfaat imunisasi dan dampak jika anak tidak di imunisasi.
3. Evaluasi Hasil Pada penyuluhan ini, lebih dari 80% dari peserta yang hadir mampu menjawab pertanyaan dari Dokter tentang materi yang disampaikan. Hal ini membuktikan bahwa peserta memperhatikan materi yang disampaikan.
Peserta
dr. Mariana Filda Fadilah L.
Pendamping
dr. Dahlia NIP. 196704242002012005