LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE “PYOGENIK GRANULOMA”
Pendahuluan
Pyogenic Granuloma adalah Granuloma adalah massa benigna yang dapat muncul baik pada kulit maupun rongga mulut.1 Walaupun bernama p yogenic granuloma, granuloma, namun tidak ada hubungannya dengan adany adanyaa pus pus di dala dalam m mass massaa ters terseb ebut. ut.2,5 Pyogenic granuloma merupak merupakan an penamaa penamaan n untuk untuk perbesaran reaktif yang merupakan respon inflamasi terhadap iritasi lokal loka l seperti kalkulus, gigi yang yang patah patah,, traum trauma, a, tepi tepi rest restor oras asii yang yang tajam tajam atau ataupu pun n hormo hormonal nal.. Seca Secara ra klin klinis is,, pyogenic granuloma pada granuloma pada rongga mulut biasanya sebagai massa yang halus atau berlobus, berukuran kecil, nodula eritomatosus yang dasarnya bertangkai ataupun sessile ataupun sessile..
Laporan Kasus
Seorang wanita berusia 4 tahun datang ke !akultas "edokteran #igi $ni%ersitas &rof. 'r. (oestopo )*eragama+ dengan keluhan adanya benjolan pada gusi rahang atas bagian depan sebelah kanan yang diikuti dengan rasa sakit yang muncul tibatiba serta mengganggu pada saat makan dan sikat gigi. -ika sakit biasanya pasien menekannekan benjolan tersebut dan meminum obat puyer bintang tujuh. &asien menyadari adanya benjolan tersebut pada saat sedang menyikat gigi sekitar satu bulan yang lalu dan awalnya hanya berupa benjolan kecil sebesar ujung jarum pentul dan membesar hingga kini berukuran 2 cm. &asien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik sistemik dan saat ini pasien pasien sudah mengalami mengalami menopause menopause serta pasien pasien tidak pernah mengalami
hal seperti ini sebelumnya dan tidak ada riwayat keluarga yang pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. &emeriksaan ekstra oral terlihat adanya sedikit pembengkakan pada regio kanan pada rahang atas pasien. &ada saat pemeriksaan intra oral diketahui bahwa ukuran nodula yang berada pada regio 12 itu kini berdiameter 2 cm )#ambar 1+, berbatas tegas, berwarna kemerahan, mudah berdarah, permukaan yang halus mengkilat, dengan konsistensi kenyal padat. #igi disekitar nodula yaitu gigi 11 dan 1/ tidak terdapat kelainan maupun kegoyangan, sedangkan gigi 12 sudah diekstraksi. 'iketahui juga bahwa kebersihan mulut pasien sangat buruk dan terdapat banyak kalkulus di seluruh gigi. 'ilakukan foto rontgen periapikal pada regio 11 hingga 1/ dan nampak adanya penurunan alveolar crest dan pelebaran membran periodontal pada gigi 11 dan 1/, tulang al%eolar pada regio 12 dimana terdapat nodula juga tidak terdapat kelainan apapun, serta terdapat crown pada gigi 11 dan 21 yang dibuat di puskesmas sekitar dua tahun yang lalu )#ambar 2+. Sehingga berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan radiologi dapat ditarik kesimpulan dan diagnosa bahwa nodula tersebut adalah pyogenic granuloma. &asien diberikan obat kumur klorheksidin 0,2 yang digunakan / kali dalam sehari sebanyak 10 cc. encana perawatan selanjutnya adalah melakukan scalling , root planning dan dirujuk ke spesialis bedah mulut untuk dilakukan eksisi pada nodula tersebut.
#3(*3 1 erdapat nodula di regio 12 dengan diameter 2 cm, berwarna kemerahan, permukaan licin mengkilat, mudah berdarah, terkadang terasa sakit, dengan konsistensi kenyal padat.
#3(*3 2 #ambaran radiografi regio 111/. ampak adanya crown pada gigi 11, tampak adanya penurunan al%eolar crest dan nampak adanya pelebaran membran periodontal pada gigi 11 dan 1/, dan tidak terdapat kerusakan tulang al%eolar pada regio 12
Disusi
Pyogenic granuloma adalah pertumbuhan dan proliferasi yang cepat dari jaringan endotel yang paling sering terjadi pada gingi%a dan memiliki kemungkinan yang besar untuk muncul
kembali jika penyebab utamanya tidak dihilangkan. Sulit untuk mengetahui secara pasti penyebab iritasi kronik dari p yogenic granuloma namun letaknya yang dekat dengan tepi gingi%a menjadikan kalkulus, sisa makanan dan tambalan yang over hanging menjadi kemungkinan alasan utama terjadinya p yogenic granuloma.1,/ Pyogenic granuloma dapat terjadi pada seluruh usia, baik anakanak maupun dewasa, namun pre%alensinya lebih banyak pada perempuan berusia 20an tahun yang disebabkan karena peningkatan sirkulasi hormon estrogen dan progesteron.2,4 &ada kasus ini, pasien adalah seorang wanita berusia 4 tahun dan sudah mengalami menopause, sehingga kemungkinan utama terjadinya p yogenic granuloma adalah infeksi dari bakteri plak karena penumpukan kalkulus dan kebersihan mulut yang sangat buruk, selain itu trauma berulang pada saat menyikat gigi dan tekanan insisal pada saat makan akibat letak dari nodula tersebut semakin memicu timbulnya pyogenic granuloma. Pyogenic granuloma pada rongga mulut biasanya muncul sebagai massa halus atau berlobus yang berwarna merah, merah keunguan, ataupun merah muda tergantung dari tingkat %askularisasinya, dan dapat bertangkai ataupun sessile.1,2 Pyogenic granuloma paling sering terjadi pada gingi%a terutama tepi gingi%a, selain itu dapat juga terjadi pada bibir, lidah, mukosa bukal, lebih sering terjadi pada rahang atas dibandingkan rahang bawah, regio anterior dibandingkan posterior dan regio bukal dibandingkan lingual.2,4,5 $kurannya ber%ariasi antara beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Pyogenic granuloma pada saat dipalpasi konsistensinya kenyal padat dan tidak keras.1,2 6esi yang baru muncul biasanya mudah berdarah karena %askularisasi yang sangat banyak, trauma ringan sekalipun akan menyebabkan terjadinya perdarahan. &ada lesi yang sudah matang, %askularisasinya akan berkurang dan gambaran klinisnya akan berwarna merah muda. -ika dibiarkan, beberapa p yogenic granuloma dapat berkembang menjadi pematangan fibrosa dan menyerupai atau menjadi fibroma. &ada beberapa
kasus, pengunyahan yang mengenai lesi dapat menyebabkan rasa sakit dan perdarahan.1,4,5 &ada kasus ini nodula muncul pada daerah labial regio 12, berwarna kemerahan, permukaannya halus dan mengkilat, pada saat di palpasi konsistensinya kenyal padat, muncul sekitar satu bulan yang lalu dan membesar hingga sekarang, biasanya nodula tersebut akan mengalami perdarahan pada saat pasien menyikat gigi dan mengganggu pada saat makan. &ada pemeriksaan radiologi biasanya tidak ditemukan apapun yang berarti, sedangkan pada pemeriksaan biopsi biasanya menunjukkan bahwa sebagian besar masa menunjukkan jaringan angiomatosus dengan proliferasi selsel endotel, selsel infiltrat ditemukan dalam bentuk neutrofil, limfosit dan sel plasma yang diselubungi oleh epitel parakeratin.2 'iagnosa banding dari p yogenic granuloma adalah peripheral giant cell granuloma dan peripheral ossifying fibroma. 2,/,4 $ntuk dapat menegakkan diagnosa maka dilakukan anamnesa untuk menggali informasi lebih dalam dari pasien, dilakukan pemeriksaan klinis untuk mengetahui perbedaan secara klinis dan dilakukan pemeriksaan radiologi untuk mengetahui adakah keterlibatan terhadap tulang al%eolar maupun jaringan periodonsium. &erbedaan antara pyogenic granuloma dengan peripheral giant cell granuloma adalah pada peripheral giant cell granuloma secara klinis peripheral giant cell granuloma lebih sering terjadi pada rahang bawah, berwarna merah gelap, merah kebiruan atau merah keunguan dan tidak mudah terjadi perdarahan sedangkan pada pyogenic granuloma lebih sering terjadi pada rahang atas dan berwarna merah terang serta sangat mudah terjadi perdarahan, namun secara radiologi, pada pyogenic granuloma maupun peripheral giant cell granuloma samasama tidak memiliki gambaran kerusakan tulang atau kelainan lainnya. &erbedaan antara p yogenic granuloma dengan peripheral ossifying fibroma adalah peripheral ossifying fibroma secara khusus muncul hanya pada gingi%a dan tidak terdapat pada oral mukosa lainnya, secara klinis peripheral ossifying fibroma berwarna merah
muda pucat dan terdapat pada papilla interdental, serta hanya memiliki sedikit sekali %askularisasi tidak seperti pada p yogenic granuloma yang berwarna merah dan mudah berdarah karena terdapat banyak %askularisasi, dan pada peripheral ossifying fibroma terdapat gambaran radiopa7ue terpusat yang yang menggambarkan kalsifikasi tersebar pada daerah pusat dari lesi serta pada beberapa kasus terdapat gambaran kerusakan tulang dan migrasi gigi pada pemeriksaan radiologi walaupun sangat jarang terjadi, sedangkan pada pyogenic granuloma tidak ditemukan adanya kalsifikasi maupun kerusakan tulang.2,/,,8 &embedahan eksisi kon%ensional dengan penghilangan faktor penyebab iritasi seperti plak, kalkulus dan material asing lainnya sangatlah dianjurkan untuk perawatan p yogenic granuloma.2,/ &ada kasus ini pasien diberikan obat kumur klorheksidin 0,2 yang berfungsi sebagai antimikroba dan antiseptik serta diberikan rujukan untuk melakukan scalling dan root planning di bagian spesialis periodonsia dan diberikan rujukan untuk dilakukan pembedahan eksisi di bagian spesialis bedah mulut.
eferensi 1. 'r 'halla . 'r 3nil 'halla, 'r iharika 'halla. 9ral &yogenic #ranuloma: eport of wo ;ases. #uident. 201/<:4244 2. #omes Sheiba . =uaid -ohar Shakir. &rarthana . haker. -amshed " a%adia. &yogenic #ranuloma of the #ingi%a: 3 (isnomer> ? 3 ;ase eport and e%iew of 6iterature. 'epartment of &eriodontology, 'r. '.@. &atil 'ental ;ollege and Aospital. 201/<18:514 51B /. #reenberg (.S, ''S, !'S ;S., (ichael #, '(', !'S ;S., -onathan 3. S, '(', !'S ;S. *urketCs 9ral (edicine. Aamilton. *; 'ecker Dnc:200E 4. 3dusumilli Srikanth. &alla%i Samatha @alamanchili. Sathish (anthena. &yogenic granuloma near the midline of the oral ca%ity: 3 series of case report. 'epartment of &eriodontics and Dmplantology, Siddhartha Dnstitute of 'ental Sciences. 2014<1E:2/2/B
5. 'r "hullar "apil 'e%. 'r 'inesh *ulchandani. 'r Sul%in Wilson. &yogenic granuloma case report. #uident. 2012<5:555 . "ale 6ata. eha "hambete. Sonia Sodhi. Sushma Sonawane. &eripheral ossifying fibroma: Series of fi%e cases. 'epartment of 9ral (edicine, 'iagnosis and adiology,
7.
;.S.(.S.S. 'ental ;ollege and Aospital. 2014<1E:52852B *arot -.F. Sarath ;handran. Shi%lal 6. Fishnoi. &eripheral ossifying fibroma: 3 case report. 'epartments of &eriodontics and Dmplantology, (anubhai &atel 'ental ;ollege and Aospital. 201/<18:E1BE21