Bagian Ilmu Penyakit Dalam
LAPORAN
KASUS Fakultas Kedokteran Universitas Mulaarman
AKU! KIDN"# IN$UR#
oleh: Andreas !edi S% Karo&Karo
NIM. 0910015001
Pembimbing: dr% Kunt'oro #akti( #akti( S)%PD Di*aakan Dalam Rangka !ugas Ke)aniteraan Klinik Pada Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Mulaarman +,-.
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
LAPORAN
KASUS Fakultas Kedokteran Universitas Mulaarman
AKU! KIDN"# IN$UR#
Ole/ Andreas !edi S% Karo&Karo ,0-,,-1,,-
Di)ersentasikan )ada tanggal +- Agustus +,-. Mengeta/ui( Pem*im*ing
dr% Kunt'oro #akti( #akti( S)%PD
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
LAPORAN
KASUS Fakultas Kedokteran Universitas Mulaarman
AKU! KIDN"# IN$UR#
Ole/ Andreas !edi S% Karo&Karo ,0-,,-1,,-
Di)ersentasikan )ada tanggal +- Agustus +,-. Mengeta/ui( Pem*im*ing
dr% Kunt'oro #akti( #akti( S)%PD
KA!A KA!A P"N2AN!AR P"N2 AN!AR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan ang ang Maha !sa karena penulisan lapo lapora ran n kasu kasuss yang ang berju berjudu dull "ku# "ku# $idn $idney ey Inju Injury ry dapa dapa## seles selesai ai #epa# #epa# pada pada %ak#unya. &alam kesempa#an ini' penulis ingin mengucapkan #erima kasih kepada : 1. dr. $un#jo $un#joro ro ak ak#i #i (p.P& selaku selaku $epala bagian bagian )abora#orium )abora#orium Ilmu Ilmu Penyaki# Penyaki# &alam. *. dr. !nny !nny Pasolang Pasolang (p.P& (p.P& +IN"(IM selaku selaku $epala bagian bagian (M+ Ilmu Penyaki# Penyaki# &alam. ,. dr. dr. Nirap Nirapam ambu budi di (p.P (p.P& & selak selaku u $epa $epala la bagi bagian an $oor $oordi dina na#o #orr Ilmu Ilmu Peny Penyak aki# i# &alam. -. dr. $un#jo $un#joro ro ak ak#i #i (p.P& selaku selaku Pembimbing Pembimbing $linik $linik #ama dan Pembimbin Pembimbing g laporan $asus 5. Pihak lain yang yang #idak #idak dapa# disebu#kan disebu#kan sa#u persa#u persa#u )apor aporan an kasu kasuss ini ini masih asih jau jauh dari ari sem sempurna urna'' kare karena na i#u i#u penu penuli liss mengha mengharap rapkan kan saran saran dan kri#ik kri#ik un#uk un#uk menyem menyempurn purnaka akan n #ulisan #ulisan ini. ini. (emoga (emoga #ulisan ini berman/aa#.
(amarinda' *1 "gus#us *01-
Penulis
BAB I P"NDA3ULUAN
-%- Latar Latar Belakan Belakang g
"cu#e kidney injury "$I' yang sebelumnya dikenal dengan gagal ginjal aku# aku# 22"' 22"' acu#e acu#e renal renal /ailur /ailuree 3"4+ 3"4+ merupa merupakan kan salah salah sa#u sindro sindrom m dalam dalam bidang ne/rologi yang dalam 15 #ahun #erakhir menunjukkan peningka#an insidens. (aa# ini' diagnosis "$I di#egakkan dengan menggunakan kri#eria 4I+)!6 "$IN. 7erdasarkan sumber masalahnya' "$I dibagi menjadi , kelompok u#ama' yai#u prarenal' renal dan pascarenal. &alam upaya diagnosis' perlu di#en#ukan e#iolo e#iologi' gi' #ahap #ahap penyak penyaki#' i#' dan komplik komplikasi asi "$I. "$I. Pena#a Pena#alak laksan sanaan aan "$I "$I harus harus dilakukan secara menyeluruh' mencakup upaya #a#a laksana e#iologi' pencegahan menurunnya /ungsi ginjal lebih jauh' #erapi cairan dan nu#risi' ser#a #a#a laksana kompli komplikas kasii yang yang dapa# dapa# dilaku dilakukan kan secara secara konser8 konser8a#i a#i// a#au secara secara bedah bedah yai#u yai#u menggan#i ginjal. 7eberapa laporan dunia menunjukkan insidens yang ber8ariasi an#ara 0'5 0'9 pada komuni#as' komuni#as' 0';1< 0';1< pada pasien yang dira%a# di rumah saki#' hingga *0 pada pasien yang dira%a# di uni# pera%a#an in#ensi/ I=' dengan angka kema#ian yang dilaporkan dari seluruh dunia berkisar *5 hingga <0. Insidens di negara berkembang' khususnya di komuni#as' suli# didapa#kan karena karena #idak #idak semua semua pasien pasien "$I da#ang da#ang ke rumah rumah saki#. saki#. &iperk &iperkirak irakan an bah%a bah%a insidens nya#a pada komuni#as jauh melebihi angka yang #erca#a#. Peningka#an inside insidens ns "$I "$I an#ara an#ara lain lain dikai# dikai#kan kan dengan dengan pening peningka# ka#an an sensi#i sensi#i8i# 8i#as as kri#eri kri#eriaa diagnosis yang menyebabkan kasus yang lebih ringan dapa# #erdiagnosis. (elain i#u' i#u' juga juga diseba disebabka bkan n oleh oleh pening peningka# ka#an an nya#a nya#a kasus kasus "$I "$I akiba# akiba# mening meningka#n ka#nya ya populasi usia lanju# dengan penyaki# komorbid yang beragam' meningka#nya
jumlah prosedur #ransplan#asi organ selain ginjal' in#er8ensi diagnos#ik dan #erapeu#ik yang lebih agresi/ -%+ !u'uan u'uan
Tujuan dari penulisan laporan kasus ini adalah un#uk menambah %a%asan penulis dan pembaca dalam s#udi kasus mengenai aku# kidney injury ser#a mening meningka# ka#kan kan kemamp kemampuan uan dalam dalam mengan menganalis alisaa kasus kasus dan permas permasalah alahan an yang yang di#emukan pada kasus #ersebu#.
5
BAB II LAPORAN KASUS
+%-%
Anamnesis
Pasien M4( pada #anggal *0 Mei *01- jam 00.,0 >i#a' anamnesis dilakukan pada #anggal
; ?uni *01- pukul 09.00 %i#a. "namnesa yang dilakukan berupa
au#oanamnesa dan alloanamnesa.
ANAMN"SA UMUM Identitas
Nama
: Tn.P&
mur
: ,* #ahun
?enis $elamin : )aki )aki "lama#
: ?l. Triyu * 2g. Madani 4T -* Tenggarong
"gama
: Islam
(#a#us
: Menikah
Pendidikan
: (M"
Pekerjaan
: (opir
M4(
: *0 Mei *01-
ANAMN"SA K3USUS Kelu/an Utama
(aki# pinggang sebelah kiri Riayat Penyakit Sekarang
Pasien mengalami saki# pinggang sebelah kiri #embus ke belakang sejak 1 bulan yang lalu (M4(. Pasien juga mengeluhkan mual #anpa diser#ai mun#ah' pasien juga mengeluhkan sesak napas. Mual dan sesak yang dirasakan pasien #imbul sejak 1 minggu (M4(. Pasien juga mengeluhkan susah 7"$ sejak * minggu (M4(. Pasien memiliki ri%aya# suli# buang air kecil dan memiliki kebiasaan suka menahan jika ingin buang air kecil sejak usia 10 #ahun. (ebelumnya pasien pernah di ra%a# di 4( ">( un#uk dilakukan operasi ba#u
ginjal pada ginjal kanan pada #ahun *01,. n#uk 7"7 pasien mengaku #idak mengalami gangguan.
Riayat Penyakit Da/ulu
-
Pernah mengalami keluhan seper#i ini.
-
4i%aya# &M
-
4i%aya# jan#ung dan hiper#ensi disangkal
-
"da ri%aya# saki# ginjal sebelumnya
Riayat Penyakit Keluarga
-
4i%aya# "sma pada orang #ua pasien
-
4i%aya# &M pada keluarga #idak ada
-
4i%aya# penyaki# jan#ung
-
4i%aya# kelainan ginjal di sangkal
ibu
pasien
Riayat Ke*iasaan
-
4i%aya# suka menahan kencing sejak kecil
-
4i%aya# merokok @
-
Pasien jarang berolahraga
+%+% Pemeriksaan Fisik &ilakukan pada #anggal < ?uni *01-
$esadaran $eadaan umum
: =ompos men#is' !-A5MB : (aki# sedang
;
Status gi4i
:
Indeks Massa Tubuh IMT: 77 kg : T7 m * B0 kg : 1'B- m * C B0 kg : *'B90 m * C **., Normal $a#egori IMT D 1<'5 1<'5*5 E *5
Penger#ian 7era# 7adan $urang 7era# 7adan Normal 7era# 7adan )ebih
$e#erangan $urus Normal $egemukan
!anda 5ital •
•
T& : 1*06<0 mmFg lengan kanan' berbaring N
: <5 G6meni# regular' isi cukup' kua# angka#
•
44 : 1< G6meni# #orakoabdominal
•
T
: ,B'5 0= aGila
Ke)ala6le/er •
•
•
mum !kspresi
: saki# sedang
4ambu#
: #idak ada kelainan
$uli# muka
: #idak #erliha# kuning dan #idak puca#
Ma#a Palpebra
: edema 6
$onjung#i8a
: anemis
(clera
: ik#erus
Pupil
: isokor diame#er ,mm6,mm' re/leks cahaya @6@
Fidung (ep#um de8iasi (ekre# Na/as cuping hidung
•
Telinga 7en#uk
: normal
)ubang #elinga
: normal' sekre#
<
Proc. Mas#oideus
: nyeri 6
Pendengaran
: normal
Mulu#
•
Na/as
: /e#or hepa#ikum
7ibir
: puca# ' sianosis
2usi
: perdarahan
Mukosa
: hiperemis ' pigmen#asi
)idah
: makroglosia ' mikroglosia
+aring
: hiperemis
)eher
•
mum
: sime#ris' #umor
$elenjar lim/e
: membesar
Trakea
: di #engah' de8iasi
Tiroid
: membesar
!/ora7 Umum
7en#uk dan pergerakan dada sime#ris 4uang in#erkos#alis I=( #ampak jelas 4e#raksi
Pulmo:
Inspeksi
: ben#uk sime#ris' gerakan sime#ris' re#raksi I=(
Palpasi
: /remi#us raba deks#ra C sinis#ra
Perkusi
: sonor di seluruh lapangan paru
"uskul#asi
: suara na/as 8esikuler' ronkhi 6' %heeHing 6
9
8or:
Inspeksi
: Ic#us cordis #idak #ampak
Palpasi
: Ic#us cordis #idak #eraba' #hrill
Perkusi
: $anan : I=( III paras#ernal deks#ra $iri
"uskul#asi
: I=( A midcla8icular sinis#ra
: (1(* #unggal' regular' murmur ' gallop
A*domen9
Inspeksi
: 7en#uk cembung' kuli# normal
Palpasi
: Nyeri #ekan @' massa ' hepar6lien6ginjal #idak #eraba' de/ans muscular
Perkusi
: Timpani' shi/#ing dullness ' "si#es
"uskul#asi
: 7ising usus @ kesan normal
"kstremitas9
-
-
(uperior - !ks#remi#as hanga# - !dema - !ri#ema#osa - (ianosis - =lubbing /inger - Palmar eri#ema - $ekua#an o#o# : $anan C $iri 5C5 In/erior - !ks#remi#as hanga# - !dema #ungkai @ - (ianosis - $ekua#an o#o# : $anan C $iri 5C5 - Tes nyeri dan sensorik halus @
+%:%
Pemeriksaan Penun'ang
Fasil )ab I2& : *0 Mei *01-
-
)eukosi# F7 Fc#
: <.900 : 9'1 : *B'1
10
- P)T - 2&( - reum - =rea#inin - Na#rium - $alium - =hlorida
: *5B : 10; : ,;B': *0', : 1,0 : <.B : 9<
Laju Filtrasi Glomerulus
1-0,* G B0
C -' -, ml
;* G *0',
Pemeriksaan penunjang :
)eukosi# Fb F=T Trombosi# 7ilirubin To#al 7ilirubin direck
*1 Mei
*1 Mei
** Mei
*, Mei
*- Mei
*01 0', 0'1
=i#o
*01
*01
*01;'5 B'< 1;'* 1<9.000
11
7ilirubin indireck Pro#ein To#al "lbumin 2lobulin $oles#erol Trigliserida F&) )&) "s. ra# reum $rea#inin Na#rium $alium =alsium =hlorida
)eukosi# Fb F=T Trombosi# 7ilirubin To#al 7ilirubin direck 7ilirubin indireck Pro#ein To#al "lbumin 2lobulin $oles#erol Trigliserida F&) )&) "s. ra# reum $rea#inin
0'*
B', ,'* ,'1 <0 1;', 51,'< 1-', 1*5 9' 9B
,<5'5 1B'0 1*; B'0 101
1*9 ;' 9;
1,* B'5 10-
,19'< 1-'
*B Mei
*< Mei
*9 Mei
0* ?uni
0- ?uni
*01
=i#o
*01B.000 5'9 19'1 **5.000
*01B.000 -'B 1,'B 1;9.000
*01B.<00 5'9 1;'5 1<;.000
1--'B'9
1,;'B 5'B
*;<'10'B
1B9'5 5'B
1*
Na#rium $alium =alsium =hlorida
)eukosi# Fb F=T Trombosi# 7ilirubin To#al 7ilirubin direck 7ilirubin indireck Pro#ein To#al "lbumin 2lobulin $oles#erol Trigliserida F&) )&) "s. ra# reum $rea#inin Na#rium $alium =alsium =hlorida
1,* B' 99
1-0 -', 10<
1,1 -' 9B
05 ?uni
0B ?uni
09 ?uni
1, ?uni
*01B.B00 ;'*,'* *05.000
*015.900 9'1 *;'0 1<<.000
*01-.*00 10'B ,1'*<9.000
*015.500 10'1 ,0'0 **,.000
*00', 10'*
*0'5 0'; -', 10<
;0'* *'0 1,9 -' 10B
1,B ,'; 99
1,
+%.%
Diagnosis
"ku# $idney Injury dan Aesikoli#iasis
+%1%
+%;%
!atalaksana 9
IA+& Nacl 0'9 ,0 #pm Parace#amol #ab ,G 500 mg In/. =ipro/loGacin * G *00 mg Inj. $e#orolac , G 1 IA Terapi hiperkalemia: =a 2lukonas 1 amp6jam dan & -0 sebanyak ,G Prognosa 9
Ai#am
: dubia ad bonam
+unc#ionam
: dubia ad bonam
Follo u) )asien : Peraatan Fari II
S Mual @' mun#ah
O =ompos men#is
A
"$I@
*1 Mei
' Nyeri peru#
T&: 1,06<0 mmFg
Aesikoli#iasis
*01-
sebelah kiri @'
N: <1 G6
7"$
44: *- G6
-
P IA+& Nacl 0'9 ,0 #pm Parace#amol #ab ,G 500 mg In/. =ipro/loGacin * G *00
-
mg Inj. $e#orolac , G 1 IA
T: ,B'- 0=
-
"nemis 6 Ik#erik 6 4ho 6 >he 6 7u @ N NT @ !dema
s#op Terapi hiperkalemia: =a 2lukonas 1 amp6jam
-
dan & -0 sebanyak ,G (2 abdomen +o#o 7NJ $onsul rologi Inj. Tramadol * G 1 Pasang double lumen Pro F&
-
IA+& Nacl 0'9 ,0 #pm Parace#amol #ab ,G 500 mg In/. =ipro/loGacin * G *00
rin ou#pu# -< jam 0cc =ompos men#is
"$I@
** Mei
T&: 1,06<0 mmFg
Aesikoli#iasis
*01-
N: B- G6
Fari III
Mual @' 7"$
mg
1-
-
44: *B G6 T: ,B'< 0= "nemis 6 Ik#erik 6 4ho 6
Inj. Tramadol * G 1 Terapi hiperkalemia: =a 2lukonas 1 amp6jam
-
dan & -0 sebanyak ,G Terapi hiperkalemi lanju# $onsul rologi
-
IA+& Nacl 0'9 ,0 #pm Parace#amol #ab ,G 500 mg In/. =ipro/loGacin * G *00
-
mg Terapi hiperkalemia: =a 2lukonas 1 amp6jam
>he 6 7u @ N NT @ !dema rin ou#pu# ;* jam Fari IA
Mual @' Mun#ah
0cc =M
*, Mei
@' 7"$ @
T&: 1,06;0 mmFg
*01-
"$I@ Aesikoli#iasis
N: <* G6 44: *- G6 T: ,B'1 0= "nemis 6
-
dan & -0 sebanyak ,G $onsul rologi
Ik#erik 6 4ho 6 >he 6 7u @ N NT @ !dema rin *00 cc 6 *- jam
15
Fari A
Mual @' Mun#ah
=M
"$I@
*- Mei
@ 5G
T&: 1-06;0 mmFg
Aesikoli#iasis
*01-
air@makanan'
N: 10< G6
Nyeri supra pubic
44: ** G6
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
,0
0
T: ,B'; = "nemis 6
-
Ik#erik 6 4ho 6 >he 6 7u @ N
mg Terapi hiperkalemia: =a 2lukonas 1 amp6jam
-
dan & -0 sebanyak ,G $onsul rologi
-
Inj. Me#oclopramide , G 1 Inj. 4ani#idin * G 1
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
NT @ !dema Produksi urin 500 cc 6 Fari AII
Mual ' Mun#ah
*- jam =M
*B Mei
' Nyeri 7"$
T&: 1006<0 mmFg
*01-
"$I@ Aesikoli#iasis
N: <0 G6 44: *B G6 "nemis 6
,0
4ho 6
mg Terapi hiperkalemia: =a 2lukonas 1 amp6jam
>he 6
dan & -0 sebanyak ,G
Ik#erik 6
-
7u @ N
-
=ek r' =r
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
NT @ Fari IK
!dema Nyeri 7"$' 7"$ =M
"$I@
*< Mei
jarang
Aesikoli#iasis
*01-
T&: 1*06;0 mmFg N:
-
,0
mg Terapi hiperkalemia: =a 2lukonas 1 amp6jam
1B
4ho 6
dan & -0 sebanyak ,G
>he 6
-
=ek r' =r
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
7u @ N NT @ Fari KI
Nyeri 7"$'
!dema =M
,0 Mei
Fema#uri
T&: 1*06;0 mmFg
*01-
"$I@ Aesikoli#iasis
N:
,0
4ho 6
mg Terapi hiperkalemia: =a 2lukonas 1 amp6jam
>he 6
dan & -0 sebanyak ,G
Ik#erik 6
-
7u @ N
-
=ek r' =r
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
NT @ !dema =M
"$I@
,1 Mei
T&: 1*06<0 mmFg
Aesikoli#iasis
*01-
N: <
Fari KII
Nyeri 7"$
44: *0 G6 "nemis 6
,0
mg
Ik#erik 6 4ho 6 >he 6 7u @ N NT @ Fari KIA
Mual @' Mun#ah
!dema =M
* ?uni *01-
@' (uli# 7"$
T&: 1,06<0 mmFg
@' 7"$
N: <-G6
ne#es@' Terasa
44: *0 G6
ingin 7"$ #api
"nemis 6
"$I@ Aesikoli#iasis
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
1;
,0
suli# un#uk
Ik#erik 6
dikeluarkan
4ho 6 >he 6 7u @ N
-
mg Trans/usi P4= 1 kol/6hari
-
, kan#ong =ek elek#roli#' &) Pro 4P24( @
NT @ Fari KA
Mual @' Mun#ah
!dema =M
, ?uni *01-
@' (usah 7"$
T&: 1,06<0 mmFg
Aesicoli#ek#omi rabu - juni *01- "$I@ Aesikoli#iasis
N: <-G6 44: *0 G6
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
-
mg Trans/usi P4= 1 kol/6hari
-
, kan#ong =ek &). Pro 4P24( @
"nemis 6 Ik#erik 6 4ho 6 >he 6 7u @ N
,0
Aesicoli#ek#omi
NT @ Fari KAI
Mual @'Mun#ah
!dema =M
- ?uni *01-
' (uli# 7"$'
T&: 1,06;0 mmFg
Nyeri pinggang
N:
sebelah kiri
44: *0 G6
"$I@ Aesikoli#iasis
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
-
mg Trans/usi P4= 1 kol/6hari
-
, kan#ong 4encana 4P24( @
"nemis 6 Ik#erik 6 4ho 6 >he 6
,0
Aesicoliek#omi hari ini
7u @ N NT @ Fari KAII
Mual ' (uli#
!dema =M
5 ?uni *01-
7"$
T&: 1,06;0 mmFg N:
"$I@ Aesikoli#iasis
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500 mg
1<
,0
"nemis 6
-
In/. =ipro/loGacin * G *00
-
mg Tramadol * G 50 mg Tramadol #ab , G 1 Trans/usi P4= 1 kol/6hari
-
(ampai F7 E < Pro 4P24( @
Ik#erik 6 4ho 6 >he 6 7u @ N NT @
Aesicoliek#omi bila F7 E<
!dema Fari KAIII
7"$ mene#es
B ?uni *01-
=M
"$I@
T&: 1-0690 mmFg
Aesikoli#iasis
N: <5G6 44: 1; G6
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
-
mg Tramadol * G 50 mg Tramadol #ab , G 1 Trans/usi P4= 1 kol/6hari
-
(ampai F7 E < Pro 4P24( @
"nemis 6 Ik#erik 6 4ho 6 >he 6 7u @ N
Fari KIK ; ?uni *01-
7"$ mene#es
,0
NT @
Aesicoliek#omi bila F7 E
!dema
<
=M
"$I@
T&: 1*06<0 mmFg
Aesikoli#iasis
N: <0G6 44: *0 G6
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
-
mg Tramadol * G 50 mg Tramadol #ab , G 1 Pro 4P24( @
"nemis 6 Ik#erik 6 4ho 6 >he 6 7u @ N
,0
Aesicoliek#omi selasa 10 ?uni *01-
NT @ !dema
19
Fari KKI
7"$ lancar
9 ?uni *01-
=M
"$I@
T&: 1106<0 mmFg
Aesikoli#iasis
N: <5G6 44: *0 G6
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
-
mg Tramadol * G 50 mg Tramadol #ab , G 1 Pro 4P24( @
-
Aesicoliek#omi F& hari ini "== operasi
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
-
mg Tramadol * G 50 mg Tramadol #ab , G 1 Pro 4P24( @
-
Aesicoliek#omi hari ini =ek r' =r
-
IA+& Nacl 0'9
-
#pm Parace#amol #ab ,G 500
-
mg In/. =ipro/loGacin * G *00
-
mg s#op Inj. =e/o#aGime , G 1gr "n#rain , G 1 amp Inj. 4ani#idin , G 1 amp Inj. $alneG , G 1 amp (#op irigasi
"nemis 6 Ik#erik 6 4ho 6 >he 6 7u @ N NT @
,0
!dema Fari KKI
7"$ (ering @
=M
"$I@
10 ?uni
T&: 1*06<0 mmFg
Aesikoli#iasis
*01-
N: ;5G6 44: 1B G6 "nemis 6 Ik#erik 6 4ho 6 >he 6 7u @ N
,0
NT @ !dema =M
"$I @
11 ?uni
T&: 1106;0 mmFg
Aesikoli#iasis @
*01-
N: ;5G6
pos#
44: 1< G6
Aesikoli#o#omi
"nemis 6
F1
Fari KKII
Nyeri ulu ha#i
Ik#erik 6 4ho 6 >he 6
*0
,0
-
7u @ N
=ek &) pos# Jp.
NT !dema Produksi drain *0cc Irigasi urin jernih =M
"$I @
1* ?uni
T&: 1106;0 mmFg
Aesikoli#iasis @
*01-
N: ;BG6
pos#
44: *0 G6
Aesikoli#o#omi
"nemis 6
F*
Fari KKIII
$eluhan
Ik#erik 6
Terapi Jral - =e/adroGil , G 500 mg - Ibupro/en * G -00 mg - 4ani#idin * G 1 #ab - Mobilisasi Mi$a6$i'
-
duduk "// in/us =ek &)' r' =r
4ho 6 >he 6 7u @ N NT !dema J: -00cc65jam 1'-cc6jam
*1
Fari KKIA
$eluhan
=M
"$I @
1, ?uni
T&: 1106;0 mmFg
Aesikoli#iasis @
*01-
N: ;*G6
pos#
44: 1; G6
Aesikoli#o#omi
"nemis 6
F,
Terapi Jral - =e/adroGil , G 500 mg - Ibupro/en * G -00 mg - 4ani#idin * G 1 #ab - Mobilisasi Mi$a6$i' -
duduk "// &=
Ik#erik 6 4ho 6 >he 6NT 7u @ N NT !dema =M
"$I @
1- ?uni
T&: 1106;0 mmFg
Aesikoli#iasis @
*01-
N: ;*G6
pos#
44: 1; G6
Aesikoli#o#omi
"nemis 6
F-
Fari KKA
$eluhan
Terapi Jral - =e/adroGil , G 500 mg - Ibupro/en * G -00 mg - 4ani#idin * G 1 #ab - "// &rain - 7esok rencana pulang
Ik#erik 6 4ho 6 >he 6 7u @ N NT !dema =M
"$I @
1B ?uni
T&: 1106<0 mmFg
Aesikoli#iasis @
*01-
N: <0G6
pos#
44: *0 G6
Aesikoli#o#omi
"nemis 6
FB
Fari KKAII
$eluhan
Terapi Jral - =e/adroGil , G 500 mg - Ibupro/en * G -00 mg - 4ani#idin * G 1 #ab - "// &rain - Pasien pulang
Ik#erik 6 4ho 6 >he 6
**
7u @ N NT !dema
*,
BAB III !IN$AUAN PUS!AKA
:%- AKU! R"NAL IN$UR# :%-%-
De
(ecara konsep#ual "$I adalah penurunan cepa# dalam jam hingga minggu laju /il#rasi glomerulus )+2 yang umumnya berlangsung re8ersibel' diiku#i kegagalan ginjal un#uk mengekskresi sisa me#abolisme ni#rogen' dengan6 #anpa gangguan keseimbangan cairan dan elek#roli#. Penurunan #ersebu# dapa# #erjadi pada ginjal yang /ungsi dasarnya normal "$I Lklasik a#au #idak normal acu#e on chronic kidney disease. &ahulu' hal di a#as disebu# sebagai gagal ginjal aku# dan #idak ada de/inisi operasional yang seragam' sehingga parame#er dan ba#as parame#er gagal ginjal aku# yang digunakan berbedabeda pada berbagai kepus#akaan. Fal i#u menyebabkan permasalahan an#ara lain kesuli#an membandingkan hasil peneli#ian un#uk kepen#ingan me#aanalisis' penurunan sensi#i8i#as kri#eria un#uk membua# diagnosis dini dan spesi/isi#as kri#eria un#uk menilai #ahap penyaki# yang diharapkan dapa# menggambarkan prognosis pasien. "#as dasar hal #ersebu#' "cu#e &ialysis uali#y Ini#ia#i8e "&I yang beranggo#akan para ne/rolog dan in#ensi8is di "merika pada #ahun *00* sepaka# menggan#i is#ilah "4+ menjadi "$I. Penggan#ian is#ilah renal menjadi kidney diharapkan
dapa#
memban#u
pemahaman
masyaraka#
a%am'
sedangkan
penggan#ian is#ilah /ailure menjadi injury dianggap lebih #epa# menggambarkan pa#ologi gangguan ginjal. $ri#eria yang melengkapi de/inisi "$I menyangku# beberapa hal an#ara lain 1 kri#eria diagnosis harus mencakup semua #ahap penyaki#O * sediki# saja perbedaan kadar krea#inin =r serum #ernya#a mempengaruhi prognosis penderi#aO , kri#eria diagnosis mengakomodasi penggunaan penanda yang sensi#i/ yai#u penurunan urine ou#pu# J yang seringkali mendahului peningka#an =r serumO - pene#apan gangguan ginjal berdasarkan kadar =r serum' J dan )+2 menginga# belum adanya penanda biologis biomarker penurunan /ungsi ginjal yang mudah dan dapa# dilakukan di
mana saja. "&I mengeluarkan sis#em klasi/ikasi "$I dengan kri#eria 4I+)! yang #erdiri dari , ka#egori berdasarkan peningka#an kadar =r serum a#au penurunan )+2 a#au kri#eria J yang menggambarkan bera#nya penurunan /ungsi ginjal dan * ka#egori yang menggambarkan prognosis gangguan ginjal' seper#i yang #erliha# pada #abel 1. !a*el -% Klasi Kategori
Peningkatan kadar 8r
Penurunan LF2
Kriteria UO
*'5 nilai dasar
D 0'5 m)6kg6jam'
serum
4isk
1'5 kali nilai dasar
B jam Injury
*'0 kali nilai dasar
50 nilai dasar
D 0'5 m)6kg6jam' 1* jam
+ailure
,'0 kali nilai dasar atau
-
mg6dl
;5 nilai dasar
dengan
kenaikan aku# 0'5 mg6dl
D 0'5 m)6kg6jam' *- jam atau anuria 1* jam
)oss
Penurunan /ungsi ginjal mene#ap selama lebih dari - minggu
!nd s#age
Penurunan +ungsi ginjal mene#ap selama lebih dari , bulan
$ri#eria 4I+)! sudah diuji dalam berbagai peneli#ian dan menunjukkan kegunaaan dalam aspek diagnosis' klasi/ikasi bera# penyaki#' peman#auan perjalanan penyaki# dan prediksi mor#ali#as. Pada #ahun *005' "cu#e $idney Injury Ne#%ork "$IN' sebuah kolaborasi ne/rolog dan in#ensi8is in#ernasional' mengajukan modi/ikasi a#as kri#eria 4I+)!. "$IN mengupayakan peningka#an sensi#i8i#as klasi/ikasi dengan merekomendasikan 1 kenaikan kadar =r serum sebesar E0', mg6d) sebagai ambang de/inisi "$I karena dengan kenaikan #ersebu# #elah didapa#kan peningka#an angka kema#ian - kali lebih besar J4C-'1O =IC,'15'5O * pene#apan ba#asan %ak#u #erjadinya penurunan /ungsi ginjal secara aku#'
*5
disepaka#i selama maksimal -< jam bandingkan dengan 1 minggu dalam kri#eria 4I+)! un#uk melakukan obser8asi dan mengulang pemeriksaan kadar =r serumO , semua pasien yang menjalani #erapi penggan#i ginjal TP2 diklasi/ikasikan dalam "$I #ahap ,O - per#imbangan #erhadap penggunaan )+2 sebagai pa#okan klasi/ikasi karena penggunaannya #idak mudah dilakukan pada pasien dalam keadaan kri#is. &engan beberapa modi/ikasi' ka#egori 4' I' dan + pada kri#eria 4I+)! secara beruru#an adalah sesuai dengan kri#eria "$IN #ahap 1' *' dan ,. $a#egori )! pada kri#eria 4I+)! menggambarkan hasil klinis ou#come sehingga #idak dimasukkan dalam #ahapan. $lasi/ikasi "$I menuru# "$IN dapa# diliha# pada #abel *. (ebuah peneli#ian yang ber#ujuan membandingkan keman/aa#an modi/ikasi yang
dilakukan
oleh "$IN
#erhadap kri#eria 4I+)!
gagal
menunjukkan peningka#an sensi#i8i#as' dan kemampuan prediksi klasi/ikasi "$IN dibandingkan dengan kri#eria 4I+)!. !a*el +% Klasi
Peningkatan Kadar 8r Serum 1'5 kali nilai dasar a#au peningka#an 0',
Kriteria UO D0'5 m)6kg6jam'
*
mg6d) *'0 kali nilai dasar
jam D0'5 m)6kg6jam' 1*
,
jam ,'0 kali nilai dasar a#au - mg6d) dengan D0', m)6kg6jam' *-
B
kenaikan aku# 0'5 mg6d) a#au inisiasi #erapi jam a#au anuria 1* jam penggan#i ginjal :%-%+
Klasi
!#iologi "$I dibagi menjadi , kelompok u#ama berdasarkan pa#ogenesis "$I' yakni
1
penyaki#
yang
menyebabkan
hipoper/usi
ginjal
#anpa
menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal "$I prarenal'55O * penyaki# yang secara langsung menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal "$I renal6in#rinsik'-0O , penyaki# yang #erkai# dengan obs#ruksi saluran kemih "$I pascarenal'5. "ngka kejadian penyebab "$I sanga# #ergan#ung dari #empa# #erjadinya "$I. (alah sa#u cara klasi/ikasi e#iologi "$I dapa# diliha# pada #abel ,.
*B
!a*el :% Klasi
hipoalbuminemia' obs#ruksi usus
-
$ehilangan darah
-
$ehilangan cairan keluar #ubuh melalui saluran cerna mun#ah' diare' drainase' melalui saluran kemih diure#ic' hipoadrenal' diuresis osmo#ic'
melalui kuli# luka bakar II. Penurunan curah jan#ung - Penyebab miokard: in/ark' kardiomiopa#i
-
Penyebab perikard: #amponade
-
Penyebab 8askular pulmonal: emboli pulmonal
-
"ri#mia
-
Penyebab ka#ub jan#ung III. Perubahan rasio resis#ensi 8askular ginjal sis#emik - Penurunan resis#ensi 8askular peri/er (epsis' sindrom hepa#orenal' oba# dalam dosis berlebihan con#oh: barbi#uria#' 8asodila#or ni#ra#' an#ihiper#ensi
-
Aasokons#riksi ginjal Fiperkalemia' norepine/rin' epine/rin' siklosporin' #akrolimus' ampho#ericin 7
-
Fipoper/usi ginjal local
(#enosis a. renalis' hiper#ensi maligna IA. Fipoper/usi ginjal dengan gangguan au#oregulasi ginjal - $egagalan penurunan resis#ensi ar#eriol a/eren Perubahan s#ruk#ural usia lanju#' a#erosklerosis' hiper#ensi kronik' P2$ penyaki# ginjal kronik' hiper#ensi maligna' penurunan pros#aglandin penggunaan J"IN(' =JK* inhibi#or' 8asokons#riksi ar#eriol a/eren sepsis' hiperkalsemia' sindrom hepa#orenal' siklosporin' #akrolimus' radiokon#ras
-
$egagalan peningka#an resis#ensi ar#eriol a/eren
-
Penggunaan penyeka# "=!' "47
*;
-
(#enosis a. renalis A. (indrom hiper8iskosi#as - Myeloma mul#iple' makroglobulinemia' polisi#emia AKI Renal6Intrinsik I. Jbs#ruksi reno8askular - Jbs#ruksi a. renalis plak ar#erosklerosis' #hrombosis' emboli' diseksi aneurisma' 8asculi#is' obs#ruksi 8. renalis #hrombosis' kompresi II. Penyaki# glomerulus a#au mikro8askular ginjal - 2lomerulonephri#is' 8asculi#is III. Nekrosis #ubular aku# acute tubular necrosis, "TN - Iskemia serupa "$I prerenal
-
Toksin
-
!ksogen radiokon#ras' siklosporin' an#ibio#ik' kemo#erapi' pelaru# organic' ase#amino/en' endogen rabdomiolisis' hemolisis' asam ura#' oksala#'
myeloma IA. Ne/ri#is in#ers#i#ial - "lergi an#ibio#ic' J"IN(' diure#ik' $ap#opril' in/eksi bak#eri' 8iral' jamur' in/il#rasi lim/oma' leukemia' sarcoidosis' idiopa#ik A. Jbs#ruksi dan deposisi in#ra#ubular - Pro#ein myeloma' asam ura#' oksala#' asiklo8ir' me#o#reksa#' sul/omida AI. 4ejeksi alora/ ginjal AKI Pas?arenal I. Jbs#ruksi ure#er - 7a#u' gumpalan darah' papilla ginjal' keganasan' kompresi eks#ernal II. Jbs#ruksi leher kandung kemih - $andung kemih neurogenic' hiper#ro/i pros#a#' ba#u' keganasan' darah III. Jbs#ruksi ure#ra - (#rik#ur' ka#up kongeni#al' /imosis Pada sebuah s#udi di I= sebuah rumah saki# di 7andung selama pengama#an #ahun *005*00B' didapa#kan penyebab "$I dengan dialisis #erbanyak adalah sepsis -*' disusul dengan gagal jan#ung *<' "$I pada penyaki# ginjal kronik P2$ <' luka bakar dan gas#roen#eri#is aku# masingmasing ,.
:%-%:
Pendekatan Diagnosis
Pada pasien yang memenuhi kri#eria diagnosis "$I sesuai dengan yang #elah dipaparkan di a#as' per#ama#ama harus di#en#ukan apakah keadaan #ersebu# memang merupakan "$I a#au merupakan sua#u keadaan aku# pada P2$. *<
7eberapa pa#okan umum yang dapa# membedakan kedua keadaan ini an#ara lain ri%aya# e#iologi P2$' ri%aya# e#iologi penyebab "$I' pemeriksaan klinis anemia' neuropa#i pada P2$ dan perjalanan penyaki# pemulihan pada "$I dan ukuran ginjal. Pa#okan #ersebu# #idak sepenuhnya dapa# dipakai. Misalnya' ginjal umumnya berukuran kecil pada P2$' namun dapa# pula berukuran normal bahkan membesar seper#i pada neuropa#i diabe#ik dan penyaki# ginjal polikis#ik. paya pendeka#an diagnosis harus pula mengarah pada penen#uan e#iologi' #ahap "$I' dan penen#uan komplikasi. :%-%.
2am*aran Klinis AKI
2ejala klinis yang #erjadi pada penderi#a "$I' yai#u : a. Penderi#a #ampak sanga# menderi#a dan le#argi diser#ai mual' mun#ah' diare' puca# anemia' dan hiper#ensi. b. Nok#uria buang air kecil di malam hari. c. Pembengkakan #ungkai' kaki a#au pergelangan kaki. Pembengkakan yang menyeluruh karena #erjadi penimbunan cairan. d. 7erkurangnya rasa' #eru#ama di #angan a#au kaki. e. Tremor #angan. /. $uli# dari membran mukosa kering akiba# dehidrasi. g. Na/as mungkin berbau urin /o#o uremik' dan kadangkadang dapa# dijumpai adanya pneumonia uremik. h. Manis/es#asi sis#em sara/ lemah' saki# kepala' kedu#an o#o#' dan kejang. i.
Perubahan pengeluaran produksi urine sediki#' dapa# mengandung darah' bera# jenis sediki# rendah' yai#u 1.010 gr6ml
j.
Peningka#an konsen#rasi serum urea #e#ap' kadar krea#inin' dan laju endap darah )!& #ergan#ung ka#abolisme pemecahan pro#ein' per/usi renal' ser#a asupan pro#ein' serum krea#inin meningka# pada kerusakan glomerulus.
k. Pada kasus yang da#ang #erlamba# gejala komplikasi 22" di#emukan lebih menonjol yai#u gejala kelebihan cairan berupa gagal jan#ung konges#i/'
*9
edema paru' perdarahan gas#roin#es#inal berupa hema#emesis' kejang kejang dan kesadaran menurun sampai koma.
:%-%1
Pemeriksaan Klinis
Pe#unjuk klinis "$I prarenal an#ara lain adalah gejala haus' penurunan J dan bera# badan dan perlu dicari apakah hal #ersebu# berkai#an dengan penggunaan J"IN(' penyeka# "=! dan "47. Pada pemeriksaan /isis dapa# di#emukan #anda hipo#ensi or#os#a#ik dan #akikardia' penurunan jugular venous pressure ?AP' penurunan #urgor kuli#' mukosa kering' s#igma#a penyaki# ha#i kronik dan hiper#ensi por#al' #anda gagal jan#ung dan sepsis. $emungkinan "$I renal iskemia menjadi #inggi bila upaya pemulihan s#a#us hemodinamik #idak memperbaiki #anda "$I. &iagnosis "$I renal #oksik dikai#kan dengan da#a klinis penggunaan Ha#Ha# ne/ro#oksik a#aupun #oksin endogen misalnya mioglobin' hemoglobin' asam ura#. &iagnosis "$I renal lainnya perlu dihubungkan dengan gejala dan #anda yang menyokong seper#i gejala #rombosis' glomerulone/ri#is aku#' a#au hiper#ensi maligna. "$I pascarenal dicurigai apabila #erdapa# nyeri sudu# kos#o8er#ebra a#au suprapubik akiba# dis#ensi pel8iokalises ginjal' kapsul ginjal' a#au kandung kemih. Nyeri pinggang kolik yang menjalar ke daerah inguinal menandakan obs#ruksi ure#er aku#. $eluhan #erkai# pros#a#' baik gejala obs#ruksi maupun iri#a#i/' dan pembesaran pros#a# pada pemeriksaan colok dubur menyokong adanya obs#ruksi akiba# pembesaran pros#a#. $andung kemih neurogenik dapa# dikai#kan dengan pengunaan an#ikolinergik dan #emuan dis/ungsi sara/ o#onom. :%-%;
Pemeriksaan Penun'ang
&ari pemeriksaan urinalisis' dapa# di#emukan berbagai penanda in/lamasi glomerulus' #ubulus' in/eksi saluran kemih' a#au uropa#i kris#al. Pada "$I prarenal' sedimen yang didapa#kan aselular dan mengandung cast hialin yang #ransparan. "$I pascarenal juga menunjukkan gambaran sedimen inak#i/' %alaupun hema#uria dan piuria dapa# di#emukan pada obs#ruksi in#ralumen a#au penyaki# pros#a#. "$I renal akan menunjukkan berbagai cast yang dapa# mengarahkan pada penyebab "$I' an#ara lain pigmented “muddy brown”
,0
granular cast ' cast yang mengandung epi#el #ubulus yang dapa# di#emukan pada "TNO cast eri#rosi# pada kerusakan glomerulus a#au ne/ri#is #ubuloin#ers#i#ialO cast leukosi# dan pigmented “muddy brown” granular cast pada ne/ri#is in#ers#i#ial. Fasil pemeriksaan biokimia%i darah kadar Na' =r' urea plasma dan urin osmolali#as urin' kadar Na' =r' urea urin secara umum dapa# mengarahkan pada penen#uan #ipe "$I' seper#i yang #erliha# pada #abel -.
!a*el .% Kelainan Analisis Urin Indeks diagnosis rinalisis 2ra8i#asi spesi/ik Jsmolari#as urin mmol6kgF*0 $adar na#rium urin mmol6) +raksi ekskresi na#rium +raksi ekskresi urea 4asio =r urin6 =r plasma 4asio urea urin6urea plasma
AKI )rarenal (ilinder hialin E 1'0*0 E 500 D 10 D1 D ,5 E -0 E<
AKI renal "bnormal 1'010 ,00 E *0 E1 E ,5 D *0 D,
Pada keadaan /ungsi #ubulus ginjal yang baik' 8asokons#riksi pembuluh darah ginjal akan menyebabkan peningka#an reabsorbsi na#rium oleh #ubulus hingga mencapai 99. "kiba#nya' ke#ika sampah ni#rogen ureum dan krea#inin #erakumulasi di dalam darah akiba# 8asokons#riksi pembuluh darah ginjal dengan /ungsi #ubulus yang masih #erjaga baik' /raksi ekskresi na#rium +!Na C 3Na urin G =r plasma6Na plasma G =r urin mencapai kurang dari 1' +!rea kurang dari ,5. (ebagai pengecualian' adalah jika 8asokons#riksi #erjadi pada seseorang yang menggunakan diure#ik' mani#ol' a#au glukosuria yang menurunkan reabsorbsi Na oleh #ubulus dan menyebabkan peningka#an +!Na. Fal yang sama juga berlaku un#uk pasien dengan P2$ #ahap lanju# yang #elah mengalami adap#asi kronik dengan pengurangan )+2. Meskipun demikian' pada beberapa keadaan spesi/ik seper#i "4+ renal akiba# radiokon#ras dan mioglobinuria' #erjadi 8asokons#riksi bera# pembuluh darah ginjal secara dini dengan /ungsi #ubulus ginjal yang masih baik sehingga +!Na dapa# pula menunjukkan hasil kurang dari 1.
,1
Pemeriksaan yang cukup sensi#i/ un#uk menyingkirkan "$I pascarenal adalah pemeriksaan urin residu pasca berkemih. ?ika 8olume urin residu kurang dari 50 cc' didukung dengan pemeriksaan (2 ginjal yang #idak menunjukkan adanya
dila#asi
pel8iokalises' kecil
kemungkinan penyebab "$I adalah
pascarenal. Pemeriksaan penci#raan lain seper#i /o#o polos abdomen' =T scan' M4I' dan angiogra/i ginjal dapa# dilakukan sesuai indikasi. Pemeriksaan biopsi ginjal diindikasikan pada pasien dengan penyebab renal yang belum jelas' namun penyebab pra dan pascarenal sudah berhasil disingkirkan. Pemeriksaan #ersebu# #eru#ama dianjurkan pada dugaan "$I renal non "TN yang memiliki #a#a laksana spesi/ik' seper#i glomerulone/ri#is' 8askuli#is' dan lain lain.
:%-%>
!ata Laksana
Pada dasarnya #a#a laksana "$I sanga# di#en#ukan oleh penyebab "$I dan pada #ahap apa "$I di#emukan. ?ika di#emukan pada #ahap prarenal dan inisiasi kri#eria 4I+)! 4 dan I' upaya yang dapa# dilakukan adalah #a#a laksana op#imal penyaki# dasar un#uk mencegah pasien ja#uh pada #ahap "$I beriku#nya. paya ini melipu#i rehidrasi bila penyebab "$I adalah prarenal6hipo8olemia' #erapi sepsis'
penghen#ian
Ha#
ne/ro#oksik'
koreksi
obs#ruksi
pascarenal'
dan
menghindari penggunaan Ha# ne/ro#oksik. Peman#auan asupan dan pengeluaran cairan harus dilakukan secara ru#in. (elama #ahap poliuria #ahap pemeliharaan dan a%al perbaikan' beberapa pasien dapa# mengalami de/isi# cairan yang cukup berar#i' sehingga peman#auan ke#a# ser#a penga#uran keseimbangan cairan dan elek#roli# harus dilakukan secara cerma#. (ubs#i#usi cairan harus dia%asi secara ke#a# dengan pedoman 8olume urin yang diukur secara serial' ser#a elek#roli# urin dan serum. Terapi Nutrisi
$ebu#uhan nu#risi pasien "$I ber8ariasi #ergan#ung dari penyaki# dasarn ya dan kondisi komorbid yang dijumpai. (ebuah sis#em klasi/ikasi pemberian nu#risi berdasarkan s#a#us ka#abolisme diajukan oleh &ruml pada #ahun *005 #abel 5.
,*
!a*el 1 Klasi
=on#oh keadaan
Ringan Toksik
Kata*olisme Sedang karena Pembedahan @6
klinis oba# &ialisis ?arang 4u#e pemberian Jral
Berat (epsis
"4&('
in/eksi MJ&( (esuai kebu#uhan (ering !n#eral @6 !n#eral
nu#risi 4ekomendasi
paren#eral kkal6kg *5 ,0
*5
energi (umber energi
776hari 2lukosa ,5 g6kg
776hari 2lukosa
776hari
776hari
paren#eral kkal6kg *5 ,5 ,5
kkal6kg
776hari g6kg 2lukosa ,5
g6kg
776hari
)emak
0'51
$ebu#uhan
0'B0'<
kg776hari 0'<1'* g6kg776hari
pro#ein Pemberian
g6kg776hari Makanan
+ormula
nu#risi
@6
)emak
0'<1'*
kg776hari 1'01'5 g6kg776hari
en#eral +ormula
en#eral
2lukosa 50;0
2lukosa 50;0
)emak 10*0
)emak 10*0
"" B'510
"" B'510
Mikronu#rien
Mikronu#rien
Terapi Farmakologi: Furosemid, Manitol, dan Dopamin
&alam pengelolaan "$I' #erdapa# berbagai macam oba# yang sudah digunakan selama berpuluhpuluh #ahun namun kesahihan penggunaannya bersi/a# kon#o8ersial. Jba#oba#an #ersebu# an#ara lain diure#ik' mani#ol' dan dopamin. &iure#ik yang bekerja menghamba# Na@6$@"TPase pada sisi luminal sel' menurunkan kebu#uhan energi sel thick limb "nsa Fenle. (elain i#u' berbagai peneli#ian
melaporkan
prognosis
pasien
"$I
nonoligourik
lebih
baik
dibandingkan dengan pasien "$I oligourik. "#as dasar hal #ersebu#' banyak klinisi yang berusaha mengubah keadaan "$I oligourik menjadi nonoligourik' sebagai upaya mempermudah penanganan ke#idakseimbangan cairan dan mengurangi kebu#uhan dialisis. Namun' peneli#ian dan me#aanalisis yang ada #idak
,,
menunjukkan kegunaan diure#ik un#uk pengoba#an "$I menurunkan mor#ali#as' kebu#uhan dialisis' jumlah dialisis' proporsi pasien oligouri' masa ra%a# inap' bahkan penggunaan dosis #inggi #erkai# dengan peningka#an risiko o#o#oksisi#as 44C,'9;O =I: 1'0015';<. Meskipun demikian' pada keadaan #anpa /asili#as dialisis' diure#ik dapa# menjadi pilihan pada pasien "$I dengan kelebihan cairan #ubuh. 7eberapa hal yang harus diperha#ikan pada penggunaan diure#ik sebagai bagian dari #a#a laksana "$I adalah: 1.
Pas#ikan 8olume sirkulasi e/ek#i/ sudah op#imal' pas#ikan pasien #idak dalam keadaan dehidrasi. ?ika mungkin' dilakukan pengukuran =AP a#au dilakukan #es cairan dengan pemberian cairan iso#onik *50,00 cc dalam 15 ,0 meni#. 7ila jumlah urin ber#ambah' lakukan rehidrasi #erlebih dahulu.
*.
Ten#ukan e#iologi dan #ahap "$I. Pemberian diure#ik #idak berguna pada "$I pascarenal. Pemberian diure#ik masih dapa# berguna pada "$I #ahap a%al keadaan oligouria kurang dari 1* jam. Pada a%alnya' dapa# diberikan /urosemid i.8. bolus -0 mg. ?ika man/aa#
#idak #erliha#' dosis dapa# digandakan a#au diberikan #e#esan cepa# 100*50 mg6kali dalam 1B jam a#au #e#esan lamba# 10*0 mg6kg776hari dengan dosis maksimum 1 gram6hari. saha #ersebu# dapa# dilakukan bersamaan dengan pemberian cairan koloid un#uk meningka#kan #ranslokasi cairan ke in#ra8askuler. 7ila cara #ersebu# #idak berhasil keberhasilan hanya pada <** kasus' harus dipikirkan #erapi lain. Peningka#an dosis lebih lanju# #idak berman/aa# bahkan dapa# menyebabkan #oksisi#as. (ecara hipo#esis' mani#ol meningka#kan #ranslokasi cairan ke in#ra8askuler sehingga dapa# digunakan un#uk #a#a laksana "$I khususnya pada #ahap oligouria. Namun kegunaan mani#ol ini #idak #erbuk#i bahkan dapa# menyebabkan kerusakan ginjal lebih jauh karena bersi/a# ne/ro#oksik' menyebabkan agregasi eri#rosi# dan menurunkan kecepa#an aliran darah. !/ek nega#i/ #ersebu# muncul pada pemberian mani#ol lebih dari *50 mg6kg #iap - jam. Peneli#ian lain menunjukkan sekalipun dapa# meningka#kan produksi urin' pemberian mani#ol #idak memperbaiki prognosis pasien.
,-
&opamin dosis rendah 0'5, Qg6kg776meni# secara his#oris digunakan dalam #a#a laksana "$I' melalui kerjanya pada resep#or dopamin &"1 dan &"* di ginjal. &opamin dosis rendah dapa# menyebabkan 8asodila#asi pembuluh darah ginjal' menghamba# Na@6$@"TPase dengan e/ek akhir peningka#an aliran darah ginjal' )+2 dan na#riuresis. (ebaliknya' pada dosis #inggi dopamin dapa# menimbulkan 8asokons#riksi. +ak#anya #eori i#u #idak sesederhana yang diperkirakan karena dua alasan yai#u #erdapa# perbedaan deraja# respons #ubuh #erhadap pemberian dopamin' juga #idak #erdapa# korelasi yang baik an#ara dosis yang diberikan dengan kadar plasma dopamin. 4espons dopamin juga sanga# #ergan#ung dari keadaan klinis secara umum yang melipu#i s#a#us 8olume pasien ser#a abnormali#as pembuluh darah seper#i hiper#ensi' diabe#es melli#us' a#erosklerosis' sehingga beberapa ahli berpendapa# sesungguhnya dalam dunia nya#a #idak ada dopamin Ldosis renal seper#i yang #er#ulis pada li#era#ur. &alam peneli#ian dan me#aanalisis' penggunaan dopamin dosis rendah #idak #erbuk#i berman/aa# bahkan #erkai# dengan e/ek samping serius seper#i iskemia miokard' #akiari#mia' iskemia mukosa saluran cerna' gangren digi#i' dan lainlain. ?ika #e#ap hendak digunakan' pemberian dopamin dapa# dicoba dengan peman#auan respons selama B jam. ?ika #idak #erdapa# perubahan klinis' dianjurkan agar menghen#ikan penggunaannya un#uk menghindari #oksisi#as. &opamin #e#ap dapa# digunakan un#uk pengoba#an penyaki# dasar seper#i syok' sepsis sesuai indikasi un#uk memperbaiki hemodinamik dan /ungsi ginjal. Jba#oba#an lain seper#i agonis selek#i/ &"1 /enoldopam dalam proses pembuk#ian lanju# dengan uji klinis mul#isen#er un#uk penggunaannya dalam #a#a laksana "$I. "NP' an#agonis adenosin #idak #erbuk#i e/ek#i/ pada #a#a laksana "$I.
:%-%@
!ata Laksana Kom)likasi
Pengelolaan komplikasi yang mungkin #imbul dapa# dilakukan secara konser8a#i/' sesuai dengan anjuran yang dapa# diliha# pada #abel B. Pengelolaan komplikasi juga dapa#
dilakukan
dengan #erapi penggan#i
ginjal yang
diindikasikan pada keadaan oligouria' anuria' hiperkalemia $EB'5 m!R6l' asidosis bera# pFD;'1' aHo#emia ureumE*00 mg6dl' edema paru' ense/alopa#i
,5
uremikum' perikardi#is uremikum' neuropa#i a#au miopa#i uremikum' disna#remia bera# NaE1B0 m!R6l a#au D115 m!R6l' hiper#ermia' kelebihan dosis oba# yang dapa# didialisis. Tidak ada panduan pas#i kapan %ak#u yang #epa# un#uk menghen#ikan #erapi penggan#i ginjal. (ecara umum' #erapi dihen#ikan jika kondisi yang menjadi indikasi sudah #era#asi.
!a*el ; !ata Laksana Konservati< Kom)likasi AKI Kom)likasi $elebihan
!atalaksana cairan 7a#asi garam 1* g6haridan air D1 )6hari
in#ra8askular
Fipona#remia
Fiperkalemia
"sidosis me#abolik
iper/os/a#emia
Findari pemberian in/us hipo#onik 7a#asi asupan $ D-0 mmol6hari
Findari suplemen $ dan diure#ik hema# $
7eri resin potassium-binding ion exchange
7eri deks#rosa 50 50cc @ insulin 10 uni#
7eri Na#rium bicarbona# 50100 mmol
7eri salbu#amol 10*0 mg inhaler a#au 0'51 mg i8
$alsium glukona# 10 10 cc dalam *5 meni# 7a#asi asupan pro#ein 0'<1 g6kg776hari
7eri na#rium bikarbona# usahakan kadar serum
Fipokalsemia Fiperurisemia
Penggunaan diure#ik 7a#asi cairan D1 )6hari
bikarbona# plasma E15 mmol6) dan pF ar#eri E;'* 7a#asi asupan /os/a# <00 mg6hari
7eri pengika# /os/a# 7eri kalsium carbona# a#au calsium glukona# 10
10*0 cc Terapi jika kadar asam ura# E15 mg6d)
:%+
5"SIKOLI!3IASIS
:%+%-
De
Aesikoli#hiasis a#au ba#u bulibuli adalah penyaki# dimana didapa#kan masa keras seper#i ba#u yang #erben#uk di kandung kemih' yang dapa#
,B
menyebabkan nyeri' perdarahan' penyumba#an aliran kemih dan in/eksi. 7a#u ini bisa #erben#uk di dalam ginjal ba#u ginjal maupun di dalam kandung kemih ba#u kandung kemih. 7a#u ini #erben#uk dari pengendapan garam kalsium' magnesium' asam ura#' a#au sis#ein. 7a#u bulibuli a#au 8esikoli#hiasis sering #erjadi pada pasien yang menderi#a gangguan miksi a#au #erdapa# benda asing di bulibuli. 2angguan miksi #erjadi pada pasienpasien hiperplasia pros#a#' s#rik#ura ure#ra' di8er#ikel bulibuli a#au bulibuli neurogenik. $a#e#er yang #erpasang pada bulibuli pada %ak#u yang lama' adanya benda asing lain yang secara #idak sengaja dimasukkan ke dalam bulibuli seringkali manjadi in#i un#uk #erben#uknya ba#u bulibuli. (elain i#u ba#u bulibuli dapa# berasal dari ba#u ginjal a#au ba#u ure#er yang #urun ke bulibuli. Aesikoli#hiasis dapa# berukuran dari sekecil pasir hingga sebesar buah anggur. 7a#u yang berukuran kecil biasanya #idak menimbulkan gejala dan biasanya dapa# keluar bersama dengan urine ke#ika berkemih. 7a#u berada di saluran kemih bagian ba%ah yai#u di kandung kemih dan ure#ra dapa# menghamba# buang air kecil. 7a#u yang menyumba# ure#er' pel8is renalis maupun #ubulus renalis dapa# menyebabkan nyeri punggung a#au kolik renalis nyeri kolik yang heba# di daerah an#ara #ulang rusuk dan #ulang pinggang yang menjalar ke peru# juga daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Fal ini disebabkan karena adanya respon ure#er #erhadap ba#u #ersebu#' dimana ure#er akan berkon#raksi yang dapa# menimbulkan rasa nyeri kram yang heba#.
:%+%+
")idemiologi
)okasi ba#u ginjal dijumpai khas di kaliks a#au pel8is dan bila akan keluar dapa# #erhen#i di ure#er a#au kandung kemih. 7a#u ginjal sebagian besar mengandung ba#u kalsium. 7a#u oksala#' kalsium oksala#' a#au kalsium /os/a#' secara bersama dapa# dijumpai sampai B5<5 dari jumlah keseluruhan ba#u ginjal. &i negaranegara berkembang masih sering dijumpai ba#u endemik pada bulibuli yang banyak dijumpai pada anakanak yang menderi#a kekurangan giHi a#au yang sering menderi#a dehidrasi a#au diare.
,;
&i beberapa rumah saki# di Indonesia dilaporkan ada perubahan proporsi ba#u ginjal dibandingkan ba#u saluran kemih bagian ba%ah. Fasil analisis jenis ba#u ginjal di )abora#orium Pa#ologi $linik ni8ersi#as 2adjah Mada seki#ar #ahun 19B- dan 19;-' menunjukkan kenaikkan proporsi ba#u ginjal dibanding proporsi ba#u kandung kemih. (eki#ar #ahun 19B-19B9 didapa#kan proporsi ba#u ginjal sebesar *0 dan ba#u kandung kemih sebesar <0' #e#api pada #ahun 19;0 19;- ba#u ginjal sebesar ;0 1011-- ba#u dan kandung kemih ,0 -,61- ba#u . Pada #ahun 19<, di 4umah (aki# &4. (ardji#o dilaporkan B- pasien dira%a# dengan ba#u saluran kemih' ba#u ginjal ;5 dan ba#u kandung kemih *5. $ejadian ba#u saluran kemih #erdapa# sebesar 5;610.000 pasien ra%a# inap. Pada #ahun 19
:%+%:
"tiologi
Terben#uknya ba#u pada saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urine' gangguan me#abolik' in/eksi saluran kemih' dehidrasi' dan keadaankeadaan lain yang masih belum #erungkap idiopa#ik. (ecara epidemiologis #erdapa# beberapa /ak#or yang mempermudah #erjadinya ba#u saluran kemih pada seseorang. +ak#or/ak#or i#u adalah /ak#or in#rinsik' yai#u keadaan yang berasal dari #ubuh seseorang dan /ak#or eks#rinsik' yai#u pengaruh yang berasal dari lingkungan di seki#arnya. +ak#or in#rinsik i#u an#ara lain adalah: •
Feredi#erke#urunan: penyaki# ini diduga di#urunkan dari orang #uanya.
•
mur: penyaki# ini paling sering didapa#kan pada usia ,050 #ahun.
•
?enis kelamin: jumlah pasien lakilaki #iga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan.
+ak#or eks#rinsik i#u dian#aranya adalah:
,<
•
2eogra/i: pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian ba#u saluaran kemih yang lebih #inggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt sabuk ba#u' sedangkan daerah 7an#u di "/rika (ela#an hampir #idak dijumpai penyaki# ba#u saluran kemih.
•
Iklim dan #empera#ur
•
"supan air: kurangnya asupan air dan #ingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi' dapa# meningka#kan insiden ba#u saluran kemih
•
&ie#: die# banyak purin' oksala#' dan kalsium mempermudah #erjadinya penyaki# ba#u saluran kemih.
•
Pekerjaan: penyaki# ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaanya banyak duduk a#au kurang ak#i/i#as a#au sedentary life.
Klasi
$omposisi kimia yang #erkandung dalam ba#u ginjal dan saluran kemih dapa# dike#ahui dengan menggunakan analisis kimia khusus un#uk menge#ahui adanya kalsium' magnesium' amonium' karbona#' /os/a#' asam ura# oksala#' dan sis#in. a% Batu kalsium
$alsium adalah jenis ba#u yang paling banyak menyebabkan 7($ yai#u seki#ar ;0<0 dari seluruh kasus 7($. 7a#u ini kadangkadang di jumpai dalam ben#uk murni a#au juga bisa dalam ben#uk campuran' misalnya dengan ba#u kalsium oksala#' ba#u kalsium /os/a# a#au campuran dari kedua unsur #ersebu#. Terben#uknya ba#u #ersebu# diperkirakan #erkai# dengan kadar kalsium yang #inggi di dalam urine a#au darah dan akiba# dari dehidrasi. 7a#u kalsium #erdiri dari dua #ipe yang berbeda' yai#u: •
Whewellite monohidra# yai#u ' ba#u berben#uk pada#' %arna coka#6 hi#am dengan konsen#rasi
•
asam oksala# yang #inggi pada air kemih.
$ombinasi kalsium dan magnesium menjadi weddllite dehidra# yai#u ba#u ber%arna kuning' mudah hancur daripada whewellite.
,9
*% Batu asam urat
)ebih kurang 510 penderi#a 7($ dengan komposisi asam ura#. Pasien biasanya berusia E B0 #ahun. 7a#u asam ura# diben#uk hanya oleh asam ura#. $egemukan' peminum alkohol' dan die# #inggi pro#ein mempunyai peluang lebih besar menderi#a penyaki# 7($' karena keadaan #ersebu# dapa# meningka#kan ekskresi asam ura# sehingga pF air kemih menjadi rendah. kuran ba#u asam ura# ber8ariasi mulai dari ukuran kecil sampai ukuran besar sehingga memben#uk staghorn #anduk rusa. 7a#u asam ura# ini adalah #ipe ba#u yang dapa# dipecah dengan oba#oba#an. (ebanyak 90 akan berhasil dengan #erapi kemolisis. ?% Batu struvit magnesium&amonium
7a#u s#ru8i# disebu# juga ba#u in/eksi' karena #erben#uknya ba#u ini disebabkan oleh adanya in/eksi saluran kemih. $uman penyebab in/eksi ini adalah golongan kuman pemecah urea a#au urea splitter yang dapa# menghasilkan enHim urease dan merubah urine menjadi bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. $uman yang #ermasuk pemecah urea di an#aranya adalah : Proteus
spp,
lebsiella,
!erratia,
"nterobakter,
Pseudomonas,
dan
!taphiloccocus. &i#emukan seki#ar 15*0 pada penderi#a 7($ 7a#u s#ru8i# lebih sering #erjadi pada %ani#a daripada lakilaki. In/eksi saluran kemih #erjadi karena #ingginya konsen#rasi ammonium dan pF air kemih E;. Pada ba#u s#ru8i# 8olume air kemih yang banyak sanga# pen#ing un#uk membilas bak#eri dan menurunkan supersa#urasi dari /os/a#. d% Batu Sistin
7a#u (is#in #erjadi pada saa# kehamilan' disebabkan karena gangguan ginjal. Merupakan ba#u yang paling jarang dijumpai dengan /rekuensi kejadian 1 *. 4eabsorbsi asam amino' sis#in' arginin' lysin dan orni#hine berkurang' pemben#ukan ba#u #erjadi saa# bayi. &isebabkan /ak#or ke#urunan dan pF urine yang asam. (elain karena urine yang sanga# jenuh' pemben#ukan ba#u dapa# juga #erjadi pada indi8idu yang memiliki ri%aya# ba#u sebelumnya a#au pada indi8idu yang s#a#is karena imobili#as. Memerlukan pengoba#an seumur hidup' die# mungkin menyebabkan pemben#ukan ba#u' pengenceran air kemih yang rendah dan asupan pro#ein he%ani yang #inggi menaikkan ekskresi sis#in dalam air kemih
-0
:%+%.
2e'ala C 2e'ala )ada 5esikolit/iasis
7a#u bulibuli a#au 8esikoli#hiasis sering #erjadi pada pasien yang menderi#a gangguan miksi a#au #erdapa# benda asing di bulibuli. 2angguan miksi #erjadi pada pasienpasien hiperplasia pros#a#' s#rik#ura ure#ra' di8er#ikel bulibuli a#au bulibuli neurogenik. $a#e#er yang #erpasang pada bulibuli pada %ak#u yang lama' adanya benda asing lain yang secara #idak sengaja dimasukkan ke dalam bulibuli seringkali manjadi in#i un#uk #erben#uknya ba#u bulibuli. (elain i#u ba#u bulibuli dapa# berasal dari ba#u ginjal a#au ba#u ure#er yang #urun ke bulibuli. 2ejala khas ba#u bulibuli adalah berupa gejala berupa gejala iri#asi an#ara lain: nyeri kencing6disuria hingga s#ranguri' perasaan #idak enak se%ak#u kencing' dan kencing #iba#iba #erhen#i kemudian menjadi lancar kembali dengan perubahan posisi #ubuh. Nyeri pada saa# miksi seringkali dirasakan re/ered pain pada ujung penis' skro#um' perineum' pinggang' sampai kaki. Pada anak sering mengeluh adanya enuresis nok#urna' di samping sering menariknarik penisnya pada anakanak lakilaki a#au menggosokgosok 8ul8a pada anak perempuan. (eringkali komposisi ba#u bulibuli #erdiri a#as asam ura# a#au s#ru8i# jika penyebabnya adalah in/eksi' sehingga #idak jarang pada pemeriksaan /o#o polos abdomen #idak #ampak sebagai bayangan opak pada ka8um pel8is. &alam hal ini pemeriksaan IA pada /ase sis#ogram memberikan gambaran sebagai bayangan nega#i/. (2 dapa# mende#eksi ba#u radiolusen pada bulibuli.
:%+%1
Penatalaksanaan
Non Farmakologi
Terapi di#ujukan un#uk ba#u yang berukuran lebih kecil yai#u dengan diame#er kurang dari 5 mm' karena diharapkan ba#u dapa# keluar #anpa in#er8ensi medis. &engan cara memper#ahankan keenceran urine dan die# makanan #er#en#u yang dapa# merupakan bahan u#ama pemben#uk ba#u misalnya kalsium yang e/ek#i/ mencegah pemben#ukan ba#u a#au lebih jauh meningka#kan ukuran ba#u yang #elah ada. (e#iap pasien ba#u saluran kemih khususnya 8esikoli#hiasis harus minum paling sediki# < gelas air sehari.
-1
Farmakologi
"nalgesia dapa# diberikan un#uk meredakan nyeri dan mengusahakan agar ba#u dapa# keluar sendiri secara spon#an. Jpioid seper#i injeksi mor/in sul/a# yai#u pe#idin hidroklorida a#au oba# an#i in/lamasi nons#eroid seper#i ke#orolac dan naproGen dapa# diberikan #ergan#ung pada in#ensi#as nyeri. Pemberian an#ibio#ik apabila #erdapa# in/eksi saluran kemih a#au pada pengangka#an ba#u un#uk mencegah in/eksi sekunder. (e#elah ba#u dikeluarkan' 8esiokoli#hiasis dapa# dianalisis un#uk menge#ahui komposisi dan oba# #er#en#u dapa# diresepkan un#uk mencegah a#au menghamba# pemben#ukan ba#u beriku#nya.
!indakan O)erasi
Penanganan 8esikuloli#hiasis' biasanya #erlebih dahulu diusahakan un#uk mengeluarkan ba#u secara spon#an #anpa pembedahan6operasi. Tindakan bedah dilakukan jika ba#u #idak merespon #erhadap ben#uk penanganan lainnya. 7a#u bulibuli dapa# dipecahkan dengan li#o#ripsi a#aupun jika #erlalu besar memerlukan pembedahan #erbuka yai#u Aesikoli#o#omi merupakan operasi #erbuka un#uk mengambil ba#u yang berada di 8esica urinaria.
"% Pemeriksaan Penun'ang
a. l#rasonogra/i •
&apa# menunjukkan ukuran' ben#uk dan posisi ba#u.
•
Pemeriksaan ini dapa# digunakan un#uk menge#ahui ba#u radiolusen dan dila#asi sis#em kolek#ikus. $e#erba#asan pemeriksaan ini adalah kesuli#an un#uk membedakan ba#u kalsi/ikasi dan ba#u radiolusen.
b. Pemeriksaan radiogra/i +o#o abdomen biasa: •
&apa# menunjukkan ukuran' ben#uk dan posisi
•
Membedakan ba#u kalsi/ikasi
•
&ensi#as #inggi: kalsium oksala# dan kalsium /os/a#.
-*
•
&ensi#as rendah: s#ru8i#e' sis#ein dan campuran keduanya
•
Indikasi dilakukan uji kuali#a#i/ sis#ein pada pasien muda.
$e#erba#asan pemeriksaaan /o#o sinar #embus abdomen adalah #idak dapa# un#uk menen#ukan ba#u radiolusen' ba#u kecil dan ba#u yang #er#u#up bayangan s#ruk#ur ##ulang. Pemeriksaan ini #idak dapa# membedakan ba#u dalam ginjal dan ba#u luar ginjal. c. rogram •
&e#eksi ba#u radiolusen sebagai de/ek pengisian /illing ba#u asam ura#' Gan#in' *'<dihidroksiadenin ammonium ura#
•
Menunjukkan lokasi ba#u dalam sis#em kolek#ikus.
•
Menunjukkan kelainan ana#omis.
d. =#scan helikal dan kon#ras e. In8es#igasi biokimia%i •
Pemeriksaan labora#orium ru#in' sampel dan air kemih. Pemeriksaan pF' bera# jenis air kemih' sedimen air kemih un#uk menen#ukkan hema#uri' leukosi#uria' dan kris#aluria. Pemeriksaan kul#ur kuman pen#ing un#uk adanya in/eksi saluran kemih. "palagi ba#u keluar' diperlukan pencarian /ak#or risiko dan mekanisme #imbulnya ba#u.
-,
BAB I5 P"MBA3ASAN
7erdasarkan anamnesa dan pemeriksaan /isik' Pasien Tn. P& umur ,* #ahun da#ang ke I2& 4( ">( pada #anggal *0 Mei *01- dengan mual dan saki# pinggang #embus kebelakang ser#a #idak bisa 7"$ seki#ar * minggu (M4(. &iagnosa masuk dan diagnosa kerja pasien ini adalah "ku# $idney Injury dengan 8esikoli#iasis. &iagnosa ini di#egakkan berdasarkan hasil dari anamnesa' pemeriksaan /isik' dan pemeriksaan labora#orium.
Anamnesis !eori
Kasus
"ku# kidney injury Penurunan /ungsi ginjal secara • #iba#iba hi#ungan hari a#au minggu
•
Tidak bisa buang air kecil seki#ar * minggu
Aesikoli#iasis •
sia paling sering didapa#kan pada ,050 #ahun.
•
lakilaki : perempuan ,:1
•
#inggal pada daerah stone belt
•
sabuk ba#u •
"supan
air
•
yang
kurang
dan
#ingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi •
•
• •
sia pasien ,* #hn )akilaki Tinggal di daerah s#one bel# $urang asupan air Pekerjaan sebagai supir #ruk ekspedisi
sehingga
banyak
duduk dan kurang ak#i8i#as
sering dijumpai pada orang yang pekerjaanya banyak duduk a#au kurang ak#i/i#as a#au sedentary life.
7erdasarkan li#era#ur' "ku# kidney injury pada pasien ini didasarkan pada ri%aya# buang air kecil yang #erganggu. $eadaan ini dialami pasien dalam *
minggu ini yang mengindikasikan penurunan /ungsi ginjal #erjadi secara cepa# aku# n#uk 8esikoli#iasis pada pasien ini didasarkan pada jenis kelamin pasien yang seorang lakilaki' usia pasien ,* #ahun' #inggal di Indonesia yang #ermasuk dalam daerah s#one bel#' pekerjaan pasien sebagai supir #ruk yang sebagian besar ak#i8i#as yang dilakukan pasien hanya duduk ser#a hal ini mengakiba#kan pasien memiliki ak#i8i#as yang kurang dan juga pasien mengaku asupan air yang dia minum kurang sekali.
Pemeriksaan
penyebab dimana
aku# pada
Kasus
rin ou#pu# o Nyeri pinggang sebelah kiri #embus o
menuru#
kidney
injury
pascarenal
#erjadi
kebelakang
nyeri pinggang yang menandakan adanya obs#ruksi Aesikoli#iasis Nyeri pada ujung penis' skro#um' • perineum' pinggang.
•
Nyeri
pinggang sebelah
kiri
#embus kebelakang Fakta dan teori sesuai
Pemeriksaan /isik pada pasien ini di#emukan #anda#anda aku# kidney injury pascarenal berupa adanya obs#ruksi pada saluran kemih yang diliha# dari produksi urin ou#pu# yang #idak ada sama sekali ser#a adanya nyeri pinggang yang #embus ke belakang. Fasil pemeriksaan yang menandakan adanya obs#ruksi #ersebu# menunjukan bah%a pada pasien ini juga di#emukan #anda#anda 8esikoli#iasis.
Pemeriksaan )enun'ang !eori
Kasus
-5
"ku# $idney Injury $imia &arah *0 Mei *01- o Peningka#an ureum dan crea#inin reum ,;B'- mg6dl o o plasma =rea#inin *0', mg6dl o 2angguan keseimbangan cairan dan o Na#rium 1,0 mmol6) o $alium <'B mmol6) elek#roli# =hlorida 9
penunjang
pada pasien ini
sesuai dengan li#era#ur.
7erdasarkan li#era#ur' dimana #erjadinya peningka#an kadar krea#inin =r serum a#au penurunan )+2 a#au penurunan urine ou#pu# J merupakan penanda sensi#i/ un#uk "$I. (elain i#u' adanya ke#idakseimbangan elek#roli# seper#i hiperkalemia merupakan salah sa#u ben#uk dari komplikasi "$I. Pada 8eskoli#iasis pemeriksaan (2 mampu menunjukkan ukuran' ben#uk dan posisi ba#u. Pemeriksaan ini juga dapa# digunakan un#uk menge#ahui ba#u radiolusen dan dila#asi sis#em kolek#ikus.
Penatalaksanaan
"ku#
!eori $idney Injury
Kasus
pascarenal
8esikoli#iasis o Terapi "$I #ergan#ung pada jenis dari "$I ser#a #ahap "$I yang
o
$I! keluarga un#uk
o
Femodialisa Terapi hiperkalemia: =a
dialami. o Pengelolaan "$I pos#renal adalah #indakan pembedahan un#uk dapa# menhilangkan obs#ruksinya. o diperlukan persiapan #indakan dialisis #erlebih dahulu. o Pencegahan dan koreksi elek#roli#
darah
ke#ika
2lukonas 1 amp6jam dan & -0 o o
sebanyak ,G IA+& Nacl 0'9 ,0 #pm Aesikoli#o#omi
dari #erjadi
-B
ke#idakseimbangan elek#roli# Aesikoli#iasis o "nalgesik o Jpera#i/
Parace#amol #ab ,G 500 mg o Inj. Tramadol * G 1 o Aesikoli#o#omi Fakta dan teori sesuai Pena#alaksanaan pada pasein ini adalah un#uk menghilangkan obs#rusi o
yang menyebabkan #erjadinya "$I pascarenal yai#u 8esikoli#iasinya dan memperbaiki keseimbangan elek#roli# ser#a cairan pasien dan menangani komplikasi yang #erjadi. 7a#asi makanan yang mengandung kalium dan /os/a# pisang' jeruk dan kopi.Pemberian garam diba#asi yai#u' 0'5 gram per hari. n#uk 8esikoli#iasis pada pasien ini #a#alaksana yang dilakukan berupa #erapi penghilang nyeri ser#a #erapi opera#i/ un#uk mengangka# ba#u yang ada.
-;
BAB 1 K"SIMPULAN
1-%
Kesim)ulan
1. "cu#e kidney injury merupakan salah sa#u sindrom dalam bidang ne/rologi dengan morbidi#as dan mor#ali#as yang #inggi. *. &iagnosis "$I di#egakkan berdasarkan klasi/ikasi 4I+)!6"$IN' yang selain menggambarkan bera# penyaki# juga dapa# menggambarkan prognosis kema#ian dan prognosis kebu#uhan #erapi penggan#i ginjal. ,. &iagnosis dini yang melipu#i diagnosis e#iologi' #ahap penyaki#' dan komplikasi "$I mu#lak diperlukan. -. Ta#a laksana "$I mencakup upaya #a#a laksana e#iologi' pencegahan penurunan /ungsi ginjal lebih jauh' #erapi cairan dan nu#risi' ser#a #a#a laksana komplikasi.
1%+
Saran
Perlunya un#uk dilakukan pemeriksaan secara holis#ik pada pasien ini agar #a#alaksana pada pasien ini lebih disesuaikan dengan kondisi masingmasing pasien. &an menginga# masih banyaknya kekurangan a#as penyusunan laporan kasus ini' diharapkan sekali kepada rekanrekan sekalian a#as kri#ik dan saran yang membangun demi ber#ambahnya khasanah ilmu penge#ahuan ki#a bersama.
DAF!AR PUS!AKA
1. 7agsha% (M' 2eorge =' 7ellomo 4. " comparison o/ #he 4I+)! and "$IN cri#eria /or acu#e kidney injury in cri#ically ill pa#ien#s. Nephrol &ial Transplan#. *00' >ang >' Poole 7' Mi#ra ". "cu#e renal /ailure: de/ini#ions' diagnosis' pa#hogenesis' and #herapy. ?. =lin. In8es#. *00-O11-:51-. 9. (u#arjo 7. Poliuria pada gagal ginjal aku#. &alam &harmeiHar' Marbun M7F' edi#or. Makalah lengkap #he <#h ?akar#a nephrology S hyper#ension course and symposium on hyper#ension. ?akar#a: P!4N!+4IO *00<.p.5,9. 10. Meh#a 4)' =her#o% 2M. "cu#e renal /ailure de/ini#ions and classi/ica#ion: #ime /or change. ? "m (oc Nephrol. *00,O1-:*1;<<;. 11. Meh#a 4)' $ellum ?"' (hah (A' Moli#oris 7"' 4onco =' >arnock &2' e# al. "cu#e kidney injury ne#%ork: repor# o/ an ini#ia#i8e #o impro8e ou#comes in acu#e kidney injury. =ri#ical =are. *00;'11:4,1. 1*. >aikar ((' )iu $&' =her#o% 2M. &iagnosis' epidemiology and ou#comes o/ acu#e kidney injury. =lin ? "m (oc Nephrol. *00