Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
BAB 1 MEMBUAT LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan ini merupakan laporan awal untuk rencana penyelidikan geoteknik yang harus dilaporkan oleh seorang Ahli Pelaksana Pelaksana Geoteknik, yaitu antara lain :
1.1
Laporan Rangk Rangk uman Data Data 1.1.1
Laporan Pekerjaan Topografi ada beberapa macam, antara lain :
Pemotretan udara vertikal
Pemotretan situasi teristis skala 1 : 5000
Pemotretan situasi teristis skala 1 : 2000
Pengukuran sungai dan lokasi bendung/ bendungan
Pengukuran trace saluran
Pengukuran trace saluran tersier
Pengukuran situasi lahan banguna khusus
Pengukuran topografi trace saluran tersier
Pengukuran trace saluran tersier
Pengukuran trace bangunan air lainnya
Untuk perencanaan irigasi yang paling sering dipakai adalah : pemetaan situasi terestis skala 1:5000 serta 1:25.000, pengukuran dan pemetaan sungai dan lokasi bendung skala 1:1000 dan pengukuran trase saluran sistem situasi skala 1:2000
Pemotretan Udara Vertikal Ruang Lingkup Pekerjaan
Foto udara stereoskopis ini diperlukan untuk seluas daerah yang sudah ditentukan.
Daerah pemotretan diberi nama sesuai dengan nama proyek tersebut
dan
lokasi
proyek
(kabupaten,
propinsi).
Batas
pemotretan akan diambil dari tampakan ( feature) feature) geografi seperti yang telah ditentukan. Skala Foto Udara dan Tipe Kamera
Skala perkiraan foto udara udara tersebut tersebut (yaitu skala skala negatif negatif dan cetak cetak kontak print) adalah sebesar 1:10.000. 1-1
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Pemotretan ini biasa menggunakan kamera Zeiss Zeiss RMK 15/23, Wild Wild RC-8 atau kamera-kamera sudut lebar yang sejenis dan memiliki jarak fokus yang dikalibrasi antara 151.00 milimeter dan °
luas pandang sekitar 95 . Jenis Pemotretan
Pemotretan secara pankhromatis hitam putih harus diambil untuk liputan strereoskopis penuh dengan pertampakan muka dan belakang sekurang-kurangnya 80%.
Semua foto harus harus mempunyai kualitas dan ketelitian yang yang memenuhi persyaratan pemetaan foto ssgrametri serta produksi ortofoto.
Negatif-negatif Negatif-negatif Film
Semua film yang yang diekspose diekspose berdasarkan perjanjian kontrak akan disimpan oleh pelaksana pekerjaan.
Sewaktu-waktu apabila diperlukan film tersebut dapat diambil oleh pemberi pekerjaan sebagai pemilik negatif.
Segala keperluan penggunaan negatif ini harus seizin pemberi pekerjaan/ pemilik negatif tersebut.
Tahap Pekerjaan Pekerjaan pemotretan udara terdiri dari 4 tahap pekerjaan yaitu ;
Tahap 1 : Persiapan dan pemasangan benchmark
Tahap 2 : Pemotretan
Tahap 3 : Pencucian film dan pemeriksaan hasil pemotretan
Tahap 4 : Penyerahan hasil pemotretan
Pemetaan Pemetaan Situasi Terestris Skala 1 : 5000 5000 Ruang Lingkup Pekerjaan Pembuatan peta situasi yang dilengkapi dengan garis-garis tinggi/ kontur dengan interval 0.50 m untuk daerah datar dan 100 m untuk daerah berbukit, diperlukan untuk luas daerah tertentu dengan skala 1:5000 dan 1:25.000 (sebagai peta ikhtisar) Tugas-tugas pembuatan peta ini meliputi penetapan semua benchmark (titik-titik tetap) sehubungan dengan seluruh titik-titik triangulasi yang ada, pengukuran titik-titik rinci ketinggian ( spot
1-2
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Pemotretan ini biasa menggunakan kamera Zeiss Zeiss RMK 15/23, Wild Wild RC-8 atau kamera-kamera sudut lebar yang sejenis dan memiliki jarak fokus yang dikalibrasi antara 151.00 milimeter dan °
luas pandang sekitar 95 . Jenis Pemotretan
Pemotretan secara pankhromatis hitam putih harus diambil untuk liputan strereoskopis penuh dengan pertampakan muka dan belakang sekurang-kurangnya 80%.
Semua foto harus harus mempunyai kualitas dan ketelitian yang yang memenuhi persyaratan pemetaan foto ssgrametri serta produksi ortofoto.
Negatif-negatif Negatif-negatif Film
Semua film yang yang diekspose diekspose berdasarkan perjanjian kontrak akan disimpan oleh pelaksana pekerjaan.
Sewaktu-waktu apabila diperlukan film tersebut dapat diambil oleh pemberi pekerjaan sebagai pemilik negatif.
Segala keperluan penggunaan negatif ini harus seizin pemberi pekerjaan/ pemilik negatif tersebut.
Tahap Pekerjaan Pekerjaan pemotretan udara terdiri dari 4 tahap pekerjaan yaitu ;
Tahap 1 : Persiapan dan pemasangan benchmark
Tahap 2 : Pemotretan
Tahap 3 : Pencucian film dan pemeriksaan hasil pemotretan
Tahap 4 : Penyerahan hasil pemotretan
Pemetaan Pemetaan Situasi Terestris Skala 1 : 5000 5000 Ruang Lingkup Pekerjaan Pembuatan peta situasi yang dilengkapi dengan garis-garis tinggi/ kontur dengan interval 0.50 m untuk daerah datar dan 100 m untuk daerah berbukit, diperlukan untuk luas daerah tertentu dengan skala 1:5000 dan 1:25.000 (sebagai peta ikhtisar) Tugas-tugas pembuatan peta ini meliputi penetapan semua benchmark (titik-titik tetap) sehubungan dengan seluruh titik-titik triangulasi yang ada, pengukuran titik-titik rinci ketinggian ( spot
1-2
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
levelling), levelling), kartografi, penentuan garis-garis tinggi dan reproduksi peta-peta akhir. Basis Survai Data-data berikut sudah tersedia ; Peta umum daerah tersebut dengan skala 1:.. Sistem triangulasi tersier yang sudah ada sebagai titik duga (datum) untuk kontrol planimetri. planimetri. Koordinat-koordinat Koordinat-koordinat yang sudah sudah disediakan untuk titik-titik yang ada T….
Semua titik-titik
triangulasi tersier yang dijumpai di atau dekat daerah pemetaan harus diikat. Koordinat-koordinat titik-titik yang ada di daerah itu dapat diperoleh dari BAKOSURTANAL. Kontrol vertikal vertikal akan didasarkan pada titik triangulasi T….
Ini
akan merupakan satu-satunya titik duga ketinggian untuk daerah pemetaan yang dimaksud.
Penyesuaian dengan berbagai titik
triangulasi yang lain tidak perlu dilakukan. Pihak pemberi pekerjaan akan menentukan titik duga tersebut jika belum ada titik triangulasi. Sistem grid yang akan digunakan adalah sistem proyeksi UTM Umum Semua data yang diperlukan untuk menentukan koordinatkoordinat benchmark akan diperoleh dengan jalan melakukan pengukuran langsung di lapangan. Pelaksanaan pekerjaan harus mempergunakan segala peralatan dan perlengkapan serta juga bahan-bahan yang memenuhi syarat dan ketepatan dan standar ketelitian yang telah disetujui dalam ketentuan teknis.
Hasil pengecekannya pengecekannya harus dilampirkan.
Semua detail (termasuk jenis-jenis peralatan dan nomor-nomor seri) harus tercantum di dalam usulan teknis yang diajukan oleh pihak Pemberi pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan harus mempekerjakan pegawai yang telah
mendapat
berpengalaman
latihan dalam
dalam
berbagai
bidangnya pekerjaan
serta
yang
cukup
diberikan.
Pegawai-pegawai praktikan atau pegawai yang sedang dilatih
1-3
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
dapat digunakan asalkan mereka berada dalam pengawasan yang sebagaimana mestinya. Manajer proyek yang cakap akan dipekerjakan selama masa kontrak berlangsung. Pelaksanaan pekerjaan harus dapat memberikan hasil yang berkualitas tinggi. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya ketentuan teknis yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan harus pula menanggung biaya pekerjaan tambahan/ pengulangan bila ternyata ketentuan tidak terpenuhi menurut penilaian pihak pemberi pekerjaan. Hasil-hasil dan Data yang harus diserahkan kepada Pihak Pemberi Pekerjaan Hasil-hasil dan data-data berikut akan diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan; Satu set peta asli dengan skala 1:5000 yang dilengkapi dengan titik-titik tinggi, pada kertas putih padalarang Satu set peta asli dengan skala 1:5000 yang dilengkapi dengan garis-garis tinggi pada kertas base transparan yang stabil (kodaktrace) Satu set peta asli dengan skala 1:25.000 yang dilengkapi dengan garis-garis tinggi pada kertas base transparan yang stabil (kodaktrace) Enam set cetakan pada skala 1:5000 dan 1:25.000 Semua eksemplar asli dan satu set fotokopi semua pekerjaan observasi dan perhitungan; diberi indeks, dijilid dan dilengkapi dengan keterangan/ referensi. Daftar koordinat dari pilar-pilar yang dibuat, lengkap dengan datadata pilar triangulasi yang digunakan sebagai titik ikat. Gambaran letak titik-titik secara lengkap, termasuk elevasinya, koordinat-koordinat dan dua foto untuk masing-masing pilar yang digunakan. Sepuluh salinan/ kopi laporan akhir yang meliputi penelitian lapangan, proses serta hasilnya. Laporan tersebut harus merinci metode sebenarnya yang digunakan, ketetapan sebenarnya yang diperoleh,
dan
kesulitan-kesulitan
yang
dijumpai
pemecahannya, pada seluruh tahap pekerjaan.
serta
Laporan itu
1-4
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
meliputi diagram-diagram jaring poligon dan sifat-sifat datar serta penjelasan mengenai semua titik-titik tetap dan titik-titik koordinat. Laporan tersebut tidak boleh semata-mata mengulangi isi ketentuan-ketentuan
teknis,
tetapi
harus
benar-benar
berdasarkan hasil pelaksanaan pekerjaan. Lima salinan setiap laporan kemajuan kerja bulanan dari kantor pelaksanaan pekerjaan di pusat dan disampaikan kepada pemberi pekerjaan selambat-lambatnya 10 hari sebelum akhir bulan yang bersangkutan.
1-5
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Gambar 1.1 Peta Situasi 1 : 25.000
1-6
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Gambar 1.2 Peta Situasi 1 : 5.000
Pemetaan Situ asi Terestr is Skala 1:2000 Maksud Pekerjaan Pembuatan peta topografi (peta teknis) dengan skala 1:2000 adalah untuk keperluan perencanaan teknis. Peta tersebut harus memuat data ketinggian dan planimetri yang jelas dan benar sesuai dengan keadaan lapangan yang diukur. Interval kontur 0,25 m untuk daerah datar dan 0,5 m untuk daerah berbukit. Ruang Lingkup Pekerjaan Secara garis besar pekerjaan akan terdiri dari : Pemasangan benchmark/ patok kayu Pengukuran poligon (utama dan cabang) Pengukuran sifat datar (waterpass) Pengukuran situasi detail
1-7
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Perhitungan Ketelitian penggambaran Penggambaran Hasil yang harus diserahkan Lokasi Pekerjaan Daerah yang akan dipetakan terletak di kabupaten tertentu Propinsi DatiI tertentu. Volume Pekerjaan Pengukuran situasi seluas tertentu ha pada daerah irigasi tertentu. Titik Referensi Titik referensi yang dipergunakan adalah titik atau benchmark yang ada di sekitar lokasi pengukuran (peta dasar), misalnya : titik triangulasi, titik NWP atau BM lainnya, atas persetujuan direksi. Peralatan Semua alat ukur yang akan dipergunakan harus masih dalam kadaan baik (tidak rusak) dan memenuhi syarat ketelitian yang diminta. Semua alat ukur harus dicek dahulu oleh Direksi Pekerjaan dan apabila
ada
kerusakan
Direksi
berhak
memerintahkan
untuk
mengganti alat tersebut dengan yang baik. Buku Ukur Pelaksanaan Pekerjaan harus menggunakan buku ukur yang telah disediakan oleh Direksi Pekerjaan. Semua tulisan dan catatan harus terang/ jelas, mudah dibaca dan tidak boleh dihapus. Apabila ada kesalahan pencatatan hasil pengukuran maka harus dibetulkan dengan mencoret yang salah dan menulis yang benar disampingnya. Buku ukur yang digunakan harus disusun secara sistematis serta diberi indeks untuk memudahkan penyimpangannya. Semua data ukur, baik hasil pengukuran, hitungan, sketsa dan data lain, harus telah diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa sebelum penggambaran dimulai. Benchmark Benchmark yang harus dipasang ada 2 macam, yaitu ; Benchmark besar : 20 X 20 X 100 cm dan benchmark kecil : 10 x 10 x 80 cm. Tiap benchmark diberi baut di atasnya dan dibubuhi batu marmer
1-8
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
ukuran 12 cm x 12 cm.
Benchmark dipasang sedemikian rupa
sehingga bagian yang muncul di atas tanah setinggi 20 cm. Patok kayu harus dibuat dari bahan yang kuat, panjang 50 cm ditanam sedalam 30 cm, dicat merah, dipasang paku di atasnya serta diberi kode dan nomor yang teratur.
Benchmark besar dan kecil
dipasang dengan jarak 150 m dan kelihatan satu sama lainnya karena akan digunakan untuk pengikatan azimut matahari. Benchmark harus dipasang pada tempat yang aman, kuat dan mudah dicari kembali. Benchmark harus dibuat sketsa lokasinya dan difoto dua kali (close up dan jauh). Bentuk dan ukuran benchmark, mengikuti persyaratan yang telah ditetapkan.
Pengukur an Sungai Dan Lo kasi Bendung Ruang Lingkup Pekerjaan Pemetaan topografi sungai dan pemetaan site bendung yang dilengkapi dengan garis-garis tinggi dengan skala 1:1000 dan 1:500 diperlukan untuk daerah seluas kurang lebih …ha (…km x … km) dan daerah seluas kurang lebih…ha (…km x …km). Daerah tersebut merupakan bagian dari proyek irigasi ………Di ………. Pekerjaan ini meliputi penetapan benchmark tanda-tanda azimut pelengkap, pengukuran poligon dan sifat datar, pengukuran rincikan
dan
potongan
melintang,
komputasi
hasil-hasil
pengamatan, dan pembuatan peta untuk hasil-hasil pengukuran ini. Basis Survai Data-data berikut sudah tersedia ; Peta umum daerah tersebut dengan skala 1…. , dimana lokasi bendung yang akan diukur sudah ditunjukkan. Foto udara diambil pada tahun…. Koordinat-koordinat BM yang ada di daerah yang bersangkutan bisa diperoleh dari BAKOSURTANAL. Sebuah titik triangulasi akan dipilih dan dipakai sebagai titik duga (datum)
kontrol
vertikal
dapat
dipakai
titik
TTG
BAKOSURTANAL..
1-9
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Sistem grid akan menggunakan sistem proyek UTM Umum Semua data yang diperlukan untuk menentukan koordinatkoordinat dan ketinggian akan diperoleh dengan jalan melakukan pengukuran langsung di lapangan. Pelaksana pekerjaan harus mempergunakan segala peralatan dan perlengkapan serta juga bahan-bahan yang memenuhi syarat dan ketepatan dan standar ketelitian yang telah disetujui dalam ketentuan teknis. Semua detail (termasuk jenis-jenis peralatan dan nomor-nomor seri) harus tercantum di dalam usulan teknis yang diajukan oleh pihak Pelaksana Pekerjaan Pelaksana Pekerjaan harus mempekerjakan pegawai yang telah mendapat latihan dalam bidangnya serta cukup berpengalaman dalam berbagai pekerjaan yang diberikan.
Pegawai-pegawai
praktikan atau pegawai yang sedang dilatih dapat digunakan asalkan mereka berada dalam pengawasan yang sebagaimana mestinya. Manajer Proyek yang cakap akan dipekerjakan selama masa kontrak berlangsung. Pelaksana Pekerjaan harus dapat memberikan hasil yang berkualitas tinggi. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya ketentuan teknis yang telah ditetapkan. Pelaksana Pekerjaan harus pula menanggung biaya pekerjaan tambahan/ pengulangan bila ternyata ketentuan tidak terpenuhi menurut penilaian pihak Pemberi Pekerjaan.
Pengukuran Trace Saluran Ruang Lingkup Pekerjaan Pembuatan peta situasi saluran ini diperlukan untuk saluran dengan panjang total sekitar….. km. Saluran tersebut merupakan bagian dari proyek irigasi yang diberi nama ….. di ….. . Peta-peta lokasi
diperlukan
untuk
bangunan-bangunan
khusus
yang
lokasinya telah ditunjukkan pada peta situasi umum. Pekerjaan ini meliputi penetapan benchmark, penanda-penanda azimut
pelengkap,
pengukuran
poligon
dan
sipat
datar,
pengukuran tanah, pengukuran rincikan dan potongan melintang,
1-10
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
komputasi hasil-hasil pengamatan, dan pembuatan peta untuk hasil-hasil pengukuran ini. Basis Survai Data-data berikut sudah tersedia; Peta tata letak/ lay out dengan skala 1: …. di mana trase saluran yang akan diukur sudah ditunjukkan. Foto udara diambil pada tahun…. Koordinat-koordinat titik-titik triangulasi yang ada di daerah yang bersangkutan bisa diperoleh dari BAKOSURTANAL dan diikatkan dengan
koordinat
BAKOSURTANAL
sebagai
titik
control
horizontal ( x, y ) Sebuah titik triangulasi akan dipilih dan dipakai sebagai titik duga (datum)
kontrol
vertikal
dapat
dipakai
titik
TTG
(BM
BAKOSURTANAL) melalui konsultasi dengan pihak Pemberi Pekerjaan. Sistem grid akan menggunakan sistem UTM Umum Semua data yang diperlukan untuk menentukan koordinatkoordinat dan ketinggian akan diperoleh dengan jalan melakukan pengukuran langsung di lapangan. Pelaksana pekerjaan harus mempergunakan segala peralatan dan perlengkapan serta juga bahan-bahan yang memenuhi syarat dan ketepatan dan standar ketelitian yang telah disetujui dalam ketentuan teknis.
Semua detail (termasuk jenis-jenis peralatan
dan nomor-nomor seri) harus tercantum di dalam usulan teknis yang diajukan oleh pihak Pelaksana Pekerjaan. Pelaksana Pekerjaan harus mempekerjakan pegawai yang telah mendapat latihan dalam bidangnya serta cukup berpengalaman dalam berbagai pekerjaan yang diberikan.
Pegawai-pegawai
praktikan atau pegawai yang sedang dilatih dapat digunakan asalkan mereka berada dalam pengawasan yang sebagaimana mestinya. Manajer Proyek yang cakap akan dipekerjakan selama masa kontrak berlangsung. Pelaksana Pekerjaan harus dapat memberikan hasil yang berkualitas tinggi. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk
1-11
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
menjamin terpenuhinya ketentuan teknis yang telah ditetapkan. Pelaksana Pekerjaan harus pula menanggung biaya pekerjaan tambahan/ pengulangan bila ternyata ketentuan tidak terpenuhi menurut penilaian pihak Pemberi Pekerjaan.
Pengukuran Trace Saluran Maksud Pekerjaan Maksud utama dari pekerjaan pengukuran dan penggambaran trase ini adalah untuk memperoleh peta yang baik, lengkap serta memenuhi persyaratan guna keperluan perencanaan irigasi. Peta tersebut harus memuat data ketinggian dan planimetris yang jelas, benar dan sesuai dengan keadaan lapangan yang diukur. Interval kontur 0,5 m untuk daerah datar dan 1 m untuk daerah berbukit. Lingkup Pekerjaan Pengukuran dan penggambaran trase saluran (induk, sekunder, pembuang) sepanjang… km dengan lebar ( strook) pengukuran….m. Secara garis besar pekerjaan akan terdiri dari : Pemasangan benchmark Penelusuran Pengukuran poligon Pengukuran azimut Pengukuran sifat datar Pengukuran penampang memanjang dan melintang Pengukuran situasi detail Perhitungan Ketelitian penggambaran Penggambaran Hasil yang harus diserahkan Lokasi Pekerjaan Daerah yang akan dipetakan terletak di Kabupaten…. Propinsi Dati I.
1-12
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Titik Referensi Titik referensi yang dipergunakan adalah titik atau benchmark yang ada di sekitar lokasi pengukuran (peta dasar).
Dan harus satu
system dengan BM BAKOSURTANAL (TTG). Peralatan Semua alat ukur yang akan dipergunakan harus masih dalam keadaan baik (tidak rusak) dan memenuhi syarat ketelitian yang diminta. Semua alat ukur harus dicek dahulu oleh Direksi Pekerjaan Buku Ukur Pelaksana Pekerjaan harus menggunakan buku ukur yang telah disediakan oleh Direksi Pekerjaan Semua tulisan dan catatan harus terang/ jelas mudah dibaca dan tidak boleh dihapus Apabila ada kesalahan pencatatan hasil pengukuran maka harus dibetulkan dengan mencoret yang salah dan menulis yang benar disampingnya Buku ukur yang dipergunakan harus disusun secara sistematis serta diberi indeks untuk memudahkan penyimpanannya. Semua data ukur baik hasil pengukuran, hitungan, sketsa dan data lain harus telah diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa sebelum penggambaran dimulai. Laporan Laporan tim ukur telah tiba di lokasi, yaitu dengan mengirimkan fotokopi surat jalan yang telah dibubuhi cap dan tanda tangan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dimana lokasi pengukuran berada. Laporan kemajuan pekerjaan yang dilakukan harus dibuat sebulan sekali, dijilid dalam bentuk buku, dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, ukuran kuarto. Laporan berisi; Persentase kemajuan fisik pekerjaan, rencana pelaksanaan bulan berikutnya, masalah yang ada dan lain-lain, yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini
1-13
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
diserahkan kepada Direksi selambat-lambatnya satu minggu berikutnya. Laporan hasil pengukuran dan perhitungan kerangka dasar poligon dan sipat datar harus diserahkan secara bertahap kepada direksi/ pengawas untuk diperiksa. Apabila terdapat kesalahan pengukuran, maka pelaksanaan pekerjaan harus mengulangi bagian pekerjaan yang salah tersebut sampai benar. Prestasi pekerjaan lapangan harus mendapat rekomendasi dari Direksi Lapangan. Pelaksanaan Pekerjaan Sebelum
pekerjaan
menyerahkan
dimulai,
program
pelaksanaan
kerja
yang
berisi
pekerjaan jadwal
harus waktu
pelaksanaan pekerjaan, daftar personel, daftar peralatan dan rencana keberangkatan, untuk dibahas bersama Direksi. Pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan program kerja dan waktu pelaksanaan dibuat seketat mungkin sehingga sesuai dengan jangka waktu yang tersedia.
Pengukuran Trase Saluran Tersier Umum Trase saluran yang akan diukur adalah sebagai berikut : saluran pembawa dan saluran pembuang yang masih akan dipakai dan trase yang sedang direncana, yang tata letak (lay out)nya telah disetujui oleh Pemberi Pekerjaan. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam pengukuran trase saluran adalah :
Persiapan, termasuk kunjungan lapangan dan pembuatan program kerja
Pengukuran poligon
Pengukuran sipat datar
Pengukuran potongan melintang
Pengukuran potongan memanjang
Pengukuran topografi
Perhitungan dan penggambaran
1-14
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Pencetakan dan penjilidan
Pengukuran Poligon Sudut horisontal pada setiap titik poligon harus diukur dengan theodolit T0 Wild atau alat lain yang serupa dengan derajat ketelitian di atas 1’. Jarak antar patok kayu adalah 50 m dan harus diukur sekurangkurangnya dua kali dengan pita ukur. Metode spring station tidak diperbolehkan. Setiap books kuarter atau tersier harus merupakan titik poligon. Pengamatan matahari untuk kontrol azimut harus dilakukan setiap 50 titik poligon Untuk pembacaan sudut, akan dipakai metode pembacaan satu seri Pengukuran poligon mulai dari bangunan yang sudah ada atau yang baru direncana dan mengikuti arah aliran air. Pengukuran poligon mulai dan berakhir pada titik kontrol, dan harus diplot untuk menggambarkan trase saluran Ketelitian sudut adalah 2,5 N, dimana N = jumlah sudut. Ketelitian linier adalah 1/1000 Jika ternyata gambarnya berbeda dari tata letak akhir (definitif) yang telah dibuat sebelumnya, maka pengukuran harus dilakukan oleh konsultan. Penyiapan Datar Bila trase saluran yang akan diukur adalah trase baru, maka elevasi kedua bagian atas patok kayu dan elevasi tanah harus secara langsung dengan penyipatan datar Elevasi bagian atas setiap patok (5 cm) harus diukur sekurangkurannya dua kali dengan sifat datar. Sipat datar harus diukur dua kali dengan arah yang berlawanan Kesalahan
penutup
dalam
penyipatan
datar
yang
telah
disebutkan di atas harus kurang dari kesalahan yang diizinkan, dan diperkirakan dengan persamaan berikut : kesalahan yang diizinkan (mm) = 10 mm D dan D = jarak total penyipatan datar, km.
1-15
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Jika trase saluran yang baru bertepatan dengan trase saluran yang sudah ada, maka elevasi patok, dasar saluran dan tinggi tanggul kanan dan kiri harus diukur. Jika trase saluran yang baru bertepatan dengan tanggul sawah, maka permukaan tanah yang harus diukur adalah yang lebih tinggi. Penyipatan datar harus mulai dan berakhir pada titik kontrol. Alat sipat datar yang dipakai adalah Ni 2, NAK 2 atau lainnya yang mempunyai ketelitian yang sama. Pengukuran Potongan Melintang Alat yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah automatic level. Pengukuran potongan melintang harus dilakukan di setiap titik dengan lebar minimum 7,5 meter untuk masing-masing sisi as saluran Lebar pengukuran harus ditambah di tempat-tempat tertentu, jika hal ini dikehendaki oleh Pemberi Pekerjaan Untuk pengukuran ini, dapat dipakai metode stadia ( stadia surveying method) atau menggunakan pita ukur Pada lokasi bangunan harus dilakukan pengukuran potongan melintang Potongan melintang harus dibuat setiap jarak 50 m dan untuk daerah berkelok-kelok setiap jarak 25 m. Sketsa relief lapangan harus dicatat dalam buku ukur pada waktu melaksanakan pengukuran potongan melintang
Pengukur an Trace Bangunan Ai r lainny a Ruang Lingkup Pekerjaan Pembuatan peta topografi lokasi bangunan khusus diperlukan untuk perencanaan bangunan-bangunan irigasi sepanjang trase saluran yaitu pada saat trase saluran tersebut memotong jalan, sungai kecil/ besar, lembah dan bukit. Peta dibuat dengan skala 1:500, 1:200 dengan interval garis kontur 0,5 m untuk daerah datar dan 1-25 m untuk daerah bukit. Bangunan irigasi yang dimaksud bisa berupa talang, sipon, jembatan dan sebagainya.
1-16
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Bangunan
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
irigasi
ini
merupakan
bagian
dari
rencana
pembangunan trase saluran primer/ sekunder … yang lokasinya dapat dilihat pada situasi 1:5000 dan peta trase saluran 1:2000 dari proyek irigasi yang diberi nama …. di ….. Pekerjaan ini meliputi penetapan benchmark, tanda-tanda azimut pelengkap,
pengukuran
poligon
kerangka
dan
pengikatan,
pengukuran sipat datar, pengukuran potongan melintang dan memanjang. Basis Survai Data berikut sudah tersedia ; Peta tata letak/ lay out rencana lokasi bangunan irigasi dengan skala 1:2000 (peta terlampir), dimana lokasi bangunan yang akan diukur sudah ditunjukkan. Koordinat-koordinat titik yang ada di sekitar rencana lokasi bangunan bisa diperoleh dari kantor PU setempat. Penggunaan titik ikat sebagai titik awal pengukuran harus mendapatkan persetujuan Direksi Sistem grid akan memakai sistem proyeksi polyeder atau disamakan dengan sistem proyek peta dasar yang dipakai. Umum Semua data yang diperlukan untuk menentukan koordinatkoordinat dan ketinggian akan diperoleh dengan jalan melakukan pengukuran langsung di lapangan. Pelaksana Pekerjaan (Kontraktor) harus menggunakan segala peralatan dan perlengkapan serta bahan-bahan yang memenuhi syarat dan ketepatan dan standar ketelitian yang telah disetujui dalam persyaratan teknis.
Semua detail (termasuk jenis-jenis
peralatan dan nomor-nomor seri) harus tercantum di dalam usulan teknis yang diajukan oleh pihak Pemberi Pekerjaan. Pelaksana Pekerjaan harus mempekerjakan pegawai yang telah mendapat latihan dalam bidangnya serta cukup berpengalaman dalam berbagai pekerjaan yang diberikan.
Pegawai-pegawai
praktikan atau pegawai yang sedang dilatih dapat digunakan asalkan mereka berada dalam pengawasan yang sebagaimana
1-17
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
mestinya. Manajer Proyek yang cakap akan dipekerjakan selama masa kontrak berlangsung. Pelaksana Pekerjaan harus dapat memberikan hasil yang berkualitas tinggi. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya ketentuan teknis yang telah ditetapkan. Pelaksana Pekerjaan harus pula menanggung biaya pekerjaan tambahan/ pengulangan bila ternyata ketentuan tidak terpenuhi menurut penilaian pihak Pemberi Pekerjaan. Pengukuran Topografi Trase Saluran Tersier Konsultan harus memberikan peta topografi untuk trase saluran dengan lebar minimum 7,5 m (dengan skala 1:2000 dengan interval garis-garis kontur 0,5 m), ini dapat diperoleh dari petapeta topografi daerah irigasi yang berhubungan. Trase harus sejauh mungkin mengikuti tanggul sawah. Sketsa kondisi lapangan harus dicatat dalam buku ukur pada waktu dilakukan pengukuran topografi. Untuk menghindari kekeliruan trase saluran, gambar-gambar pengukuran topografi harus cocok dengan tata letak akhir. Tanggul, jalan dan sebagainya harus diukur jika dilewati oleh trase saluran Alat yang dipakai adalah Wild T0 atau sejenis.
1.1.2
Laporan Pekerjaan Geologi dan Geoteknik
Tujuan Tujuan pekerjaan yang dimaksud adalah untuk menyelidiki dan menentukan secara pasti sifat, susunan, tebal, tipe dan tekstur berbagai lapisan tanah bawah dan luas serta keadaan bermacam-macam bahan yang ada di dalam/ kedalaman lokasi yang dimaksud. Bangunan-bangunan pokok dalam jaringan irigasi terdiri dari ; Bangunan utama (bendung/ dam) Tanggul penutup Bangunan pengambilan Saluran dan bangunan-bangunannya Terowongan Waduk
1-18
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Lain-lain
Ruang lingkup Ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan mencakup tergantung dari permintaan pemberi pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang diperlukan Kehadiran tenaga-tenaga ahli berikut ini diperlukan untuk pelaksanaan kontrak ; No.
Ahl i
1
Sarjana Geologi
2
Sarjana Teknik Sipil
3
Sarjana Muda Geologi
4
Sarjana Muda Sipil
5
Ahli Geofisika (jika perlu)
Nama
Jangk a Waktu
Ahli-ahli tersebut harus menyerahkan kualifikasi dan Curriculum Vitae/ Biodata. Pelaksana Pekerjaan akan menyerahkan jadwal kegiatan ( bar chart) personelnya selama alokasi waktu maksimum kontrak.
1-19
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Pekerjaan Lapangan (isilah yang diperlukan saja)
No.
Uraian
Keterangan
1.
Pemetaan geologi teknik
Lokasi/ha
2.
Pemboran inti (total)
3.
Test Penetrasi Standar (SPT)
Test
4.
Permeability Test
Test
5.
Pengambilan contoh-contoh tanah/material bahan
Meter
bangunan ;
Tanah tak terganggu
Contoh
Tanah terganggu
Contoh
Bahan beton
Contoh
Batu
Contoh
Pembuatan sumuran uji (test pit)
buah
Pembuatan paritan uji (trench)
buah
Pembuatan Adit
buah
Penyondiran (dutch cone test)
titik
Pemboran tangan (hand auger )
titik
Geolistrik (Electric Resistivity)
titik
Pengukuran muka air tanah
titik
Pengukuran elevasi titik-titik penyelidikan
titik
Pemasangan patok beton pada titik-titik pemboran
buah
inti
Pekerjaan Laboratorium
No.
Uraian
Keterangan
1.
Petrografi
Sayatan
2.
Pondasi
Contoh
3.
Bahan timbunan
Contoh
4.
Bahan beton
Contoh
5.
Mekanika batuan
Contoh
1-20
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Laporan Laporan yang harus diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan adalah : Foto-foto/ slide dokumentasi penyelidikan Tiga copi laporan kemajuan kerja I dan II Tiga copi laporan bulanan Tiga copi laporan konsep (draft) Sepuluh copi laporan akhir Gambar-gambar kontrak menunjukkan seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Lokasi yang tepat, jumlah dan kedalaman rencana
untuk lubang yang akan dibor serta sumuran uji yang akan digali, bergantung
kepada
hasil-hasil
yang
diperoleh
selama
berlangsungnya eksploitasi dan akan ditentukan oleh ahli geoteknik selama berlangsungnya pekerjaan tersebut.
Gambar-Gambar Tender Gambar-gambar kontrak, yang memperlihatkan ruang lingkup pekerjaan, merupakan sebagian dari ketentuan-ketentuan berikut ; Gambar No … Gambar No.. ..
Informasi Umum untuk Peserta Tender Dalam pasal ini semua informasi yang ada mengenai ; Bagaimana mencapai lokasi Keadaan geologi Hasil-hasil penyelidikan sebelumnya Akan diserahkan kepada peserta tender.
Bila tidak mungkin untuk
memberikan peta-peta atau buku-buku laporan, berikan ringkasannya dengan menunjukkan di mana bisa diperoleh referensi mengenai hal-hal yang disebutkan di dalam buku-buku laporan dan peta-peta tersebut.
Inspeksi Lapangan Peserta tender harus sudah menginspeksi dan memeriksa lokasi dan keadaan di sekelilingnya sehingga sebelum menyerahkan penawarannya ia sudah mengetahui hal-hal berikut : Sifat-sifat umum geologi di lokasi-lokasi yang dimaksud (sejauh yang sudah dapat dilakukannya dan sudah memperhitungkan semua informasi yang berkaitan dengan hal ini, yang mungkin sudah
1-21
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
disediakan oleh Pemberi Pekerjaan atau atas nama Pemberi Pekerjaan. Bentuk dan sifat-sifat lokasi, banyaknya pekerjaan dan sifat-sifatnya, serta peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan penyelidikan. Secara umum telah memperoleh semua informasi yang diperlukan untuk kepentingannya sendiri (berkaitan dengan hal-hal yang sudah disebutkan
diatas),
misalnya
resiko-resiko,
kemungkinan-
kemungkinan yang bisa terjadi dan segala sesuatu yang dapat mempengaruhi tendernya.
Pematokan Perkiraan lokasi pekerjaan ditunjukkan pada gambar-gambar kontrak. Lokasi yang sebenarnya akan ditetapkan di lapangan oleh Pelaksana Pekerjaan berdasarkan peta lokasi atau gambar-gambar selanjutnya yang diberikan oleh Pemberi Pekerjaan.
Penentuan lokasi pekerjaan
secara tepat di lapangan akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan. Pelaksana Pekerjaan akan melakukan pengukuran sipat datar ( levelling), memberikan elevasi-elevasi tanah yang akurat dan semua koordinat untuk setiap lubang. Elevasi-elevasi tersebut akan diberikan sehubungan dengan titik-titik tetap (benchmark) yang sudah ditetapkan di lapangan oleh Ahli Pengukuran yang akan dilakukan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan (Pemberi Pekerjaan).
Program Pelaksana
Pekerjaan
akan
menyerahkan
suatu
program
yang
menunjukkan urut-urutan pelaksanaan penyelidikan yang akan ia tempuh.
Program ini menunjukkan kegiatan-kegiatan untuk setiap
pekerjaan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Waktu maksimum yang diusulkan tidak boleh melebihi waktu maksimum yang ditentukan dalam kontrak.
Staf Pelaksana Pekerjaan akan selalu mempekerjakan di lapangan tenagatenaga pemboran dan staf pengawas yang berpengalaman, tertib, ahli dan dalam jumlah yang cukup termasuk insinyur-insinyur dan ahli-ahli geologi
yang
melaksanakan
dan
mengawasi
jalannya
pemboran,
pengambilan contoh, penampangan ( logging) dan pengujian di tempat. 1-22
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Pelaksana
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Pekerjaan
harus
mengganti
pekerjaan
lapangan
yang
menurut penilaian Pemberi Pekerjaan tidak kompeten atau lalai dalam melakukan tugasnya atau yang berkelakuan tidak senonoh. Orang-orang seperti itu tidak akan dipekerjakan kembali di lokasi tanpa seizin Pemberi Pekerjaan.
Pemondokan dan Gudang Pelaksana Pekerjaan akan mengatur sendiri pemondokan untuk personel dan lain-lain, dan gudang/ tempat untuk menyimpan semua peralatan dan perlengkapan dilapangan.
Rincian Volume dan Biaya (Bill of Quantities) Volume kerja yang ditunjukkan di dalam “Rincian Volume dan Biaya” merupakan volume kerja maksimum yang diizinkan. Pembayaran harus dilakukan secara borongan ( Lump Sum). Pelaksana Pekerjaan harus mengisi formulir yang dilampirkan pada dokumen kontrak. Formulir-formulir ini berisi : Uraian mengenai jenis pekerjaan dan personel Volume pekerjaan Harga
satuan
(unit price)
keahlian,
pekerjaan
lapangan
dan
laboratorium Laporan Jumlah total (termasuk engineering fee dan pajak dari pemerintah)
Transpor tasi termasuk Mobilisasi dan Demobilisasi Personel, Bahan dan Peralatan Mobilisasi Mobilisasi akan meliputi ; Pengerahan ke lapangan semua instalasi, peralatan, personel, bahan dan perlengkapan yang akan disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan Rakitan lengkap semua instalasi dan peralatan yang diperlukan, tempat
penyimpanan
bahan
dan
persediaan
di
lapangan.
Semuanya harus dalam kondisi yang baik. Demobilisasi Demobilisasi akan meliputi pemindahan semua instalasi, peralatan, personel dan bahan dari lokasi setelah pekerjaan selesai dan lokasi 1-23
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
ditinggalkan dalam keadaan bersih serta memuaskan pihak Pemberi Pekerjaan.
Peralatan Pelaksana Pekerjaan akan menyerahkan daftar peralatan yang akan ia gunakan untuk melaksanakan pekerjaan misalnya ; No.
Uraian
Satuan
1
Alat-alat pemetaan geologi permukaan tipe
…. Unit
2
Pemboran inti, tipe
…. Unit
3
Test penetrasi Standar (SPT) tipe
…. Unit
4
Permeabilitas, packer
…. Unit
5
Peralatan pengambil contoh
…. Unit
6
Sondir, tipe
…. Unit
7
Alat-alat pengukuran, tipe
…. Unit
8
Alat geolistrik/ seismik, tipe
…. Unit
9
Dynamic cone penetration test (DCPT), tipe
…. Unit
10
Lain-lain
…. Unit
Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan Pelaksana Pekerjaan akan menyerahkan kepada ahli atau wakilnya, nama dan alamat laboratorium yang akan melakukan pengujian sesuai dengan kontrak.
Pelaksana Pekerjaan akan meminta persetujuan
terlebih dahulu dari Pemberi Pekerjaan mengenai penggunaan suatu laboratorium sebelum kontrak mulai dilaksanakan.
Subkontrak Pelaksana Pekerjaan tidak akan mensubkontrakan seluruh pekerjaan penyelidikan. Kecuali bila disebutkan di dalam kontrak. Pelaksana Pekerjaan tidak akan mensubkontrakkan bagian apapun dari pekerjaan penyelidikan tanpa ada izin tertulis dari Pemberi Pekerjaan.
Izin
demikian, jika ternyata diberikan, tidak akan membebaskan Pelaksana Pekerjaan dari semua tanggung jawab atau kewajiban yang sudah tertera di dalam kontrak, dan ia akan bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh sub pelaksana pekerjaan.
1-24
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Persyaratan Laporan Pelaksana Pekerjaan akan menyerahkan kepada Pemberi Pekerjaan : Tiga copi laporan kemajuan kerja ( progress report) Tiga copi laporan bulanan, di antara mana laporan kemajuan kerja akan ditambahkan/ disisipkan. Tiga copi konsep (draft) laporan akhir Sepuluh eksemplar laporan akhir Laporan akhir akan mencakup hal-hal berikut ; Rencana lokasi yang menunjukkan lokasi, jumlah, perencanaan dan titik-titik koordinat lubang bor serta sumuran uji dengan menggunakan peta topografi sebagai acuannya. Diagram untuk semua lubang bor Diagram untuk semua sumuran uji Profil tanah bawah (potongan melintang) dan harga-harga parameter tiap lapisan. Hasil-hasil pengujian, pengamatan dan analisis di lapangan dan laboratorium Deskripsi yang memadai mengenai penyelidikan yang dilakukan, jangkauan dan
metode-metode eksplorasi yang
dilaksanakan,
pengujian dilapangan dan laboratorium yang sudah dijalankan, kuantitas dan kualitas bahan yang ditemui. Gambaran umum mengenai keadaan tanah bawah di daerah yang bersangkutan, ulasan (komentar) mengenai masalah-masalah yang diajukan oleh pemberi pekerjaan berkenaan dengan penyelidikan yang
dilakukan
selama
pekerjaan
berlangsung,
kesimpulan-
kesimpulan serta rekomendasi untuk parameter perencanaan (bahan pondasi dan bangunan) Semua hasil yang diperoleh akan disajikan dalam suatu formulir yang sudah distandarisasi oleh pihak pemberi pekerjaan. Biaya untuk ini akan dimasukkan dalam Rincian Rencana Anggaran. Pekerjaan
belum
akan
dianggap
selesai
sampai
Laporan
Akhir
diserahkan dan diterima oleh Pemberi Pekerjaan.
1-25
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Isi Laporan Isi laporan penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah harus merupakan seluruh hasil kegiatan lapangan, laboratorium, analisis dan evaluasi data. Laporan harus merinci hal-hal sebagai berikut ; Lokasi dan pencampaian daerah ( accessibility) Tata cara kerja Pekerjaan lapangan, meliputi ruang lingkup, peralatan dan metode yang digunakan Pekerjaan laboratorium, meliputi ruang lingkup, peralatan dan metode yang digunakan Evaluasi data ; Evaluasi data untuk keperluan pondasi dan galian Evaluasi data untuk keperluan bahan bangunan; tanah ( borrow area), batu (quarry area) dan agregat beton. Perhitungan mengenai koefisien percepatan gempa, dengan mengambil data-data yang terbaru.
Kesimpulan dan Saran Memuat kesimpulan secara ringkas dan jelas mengenai; Keadaan geologi permukaan dan bawah permukaan. Pembagian perlapisan tanah/ batuan yang terinci dan harus memuat harga-harga parameter untuk keperluan perencanaan Saran untuk mendapatkan hasil perencanaan yang baik, maupun halhal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan.
Lampiran Lampiran-lampiran berikut harus disertakan dengan laporan ; Peta lokasi daerah proyek dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 Peta geologi regional, skala 1:100.000; jika tersedia dengan skala yang lebih besar Peta
geologi
lokal
daerah
proyek
dan
peta
lokasi
titik-titik
penyelidikan Gambar penampang-penampang geologi, dengan skala vertikal maksimal 2 x skala horisontal. Peta lokasi bahan timbunan atau bahan batu
1-26
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Peta kegempaan Hasil lapangan (yang berhubungan dengan pekerjaan, misalnya); Log bor Geofisik (seismik/ geolistrik) Perhitungan stabilitas Diagram sondir Sumuran uji Paritan/ adit Permeabilitas
1.2
Laporan Hasil Desk Study dan Peninjauan Lapangan 1.2.1
Pemotretan udara vertikal Hasil-hasil data yang harus diserahkan kepada pihak pemberi tugas pekerjaan
Enam set cetakan peta situasi 1 : 2000 dengan interval kontur 0,25 m untuk daerah datar dan 0,5 m untuk daerah berbukit.
Satu set kertas transparan stabil peta situasi akala 1 : 2000
Enam set cetakan peta situasi 1 : 10.000 dengan interval kontur 1 m untuk daerah datar dan 2,5 m untuk daerah berbukit. Peta ini merupakan peta ikhtisar dari situasi 1 : 2000 dengan mempergunakan alat pantrograf.
Satu set kertas transparan stabil peta situasi skala 1 : 10000
Data-data ukuran asli dan perhitungan semua hasil ukuran di lapangan harus dijilid dan diberi nomor urut.
Daftar koordinat dan ketinggian dari semua patok beton (BM) yang dipasang di lapangan dan berikut data-data triangulasi yang dipakai sebagai titik ikat pengukuran.
Deskripsi dari semua patok-patok beton dan titik triangulasi atau NWP yang dipakai sebagai titik ikat awal pengukuran. Deskripsi BM harus dilengkapi foto jauh dan dekat masing-masing patok beton yang terpasang.
Semua hasil dan data yang akan diserahkan harus dilegalisasi dan disetujui terlebih dahulu oleh pihak pemberi pekerjaan c.q bagian pengukuran dan pemetaan.
1-27
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Enam kopi laporan akhir yang meliputi penelitian lapangan proses serta hasilnya. Laporan tersebut harus merinci metode sebenarnya yang dipakai. Ketelitian sebenarnya yang diperoleh dan kesulitan-kesulitan yang dijumpai serta pemecahannya pada seluruh tahap pekerjaan.
Laporan itu dilengkapi diagram-diagram jaring polygon dan sifat-sifat datar serta penjelasan mengenai semua titik-titik t etap.
Laporan tersebut tidak boleh semata-mata mengulangi isi persyaratan teknis, tetapi harus benar-benar berdasarkan hasil pelaksanaan pekerjaan.
Tiga kopi laporan bulanan kemajuan pekerjaan disampaikan selambatlambatnya 10 hari bulan berikutnya.
Tiga kopi program kerja yang telah dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
1.2.2
Pemotretan peta orthofoto Hasil dan data berikut akan diserahkan kepada Pihak Pemberi Pekerjaan.
Tiga kopi (cetakan) dan satu set negatif dan gambar-gambar berikut :
Peta topografi sungai yang dilengkapi dengan garis-garis tinggi skala 1 : 2000 (atau 1 : 1000) sebagaimana dianjurkan oleh Pihak PEmberi Pekerjaan).
Gambar-gambar melintang berskala 1 : 200 ke arah horisontal dan vertikal.
Gambar potongan memanjang sungai dengan skala 1 : 2000 (kea rah horisontal) dan 1 : 200 (kea rah vertikal).
Peta topografi lokasi bendung dengan garis-garis tinggi berskala 1 : 500.
Semua eksemplar asli dan satu set fotokopi semua hasil pekerjaan observasi
pengukuran
dan
perhitungan
diberi
indeks,
dijilid
dan
dilengkapi dengan keterangan/ referensi.
Daftar koordinat dari patok beton yang dibuat, lengkap dengan data-data titik triangulasi yang digunakan sebagai titik ikat.
Gambaran letak titik-titik secara lengkap, termasuk elevasinya, koordinatkoordinat dan dua foto dari semua titik yang digunakan.
Tiga salinan/ kopi laporan akhir yang meliputi penelitian lapangan, proses serta hasilnya. Laporan tersebut harus merinci metode sebenarnya yang
1-28
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
digunakan, ketepatan sebenarnya yang diperoleh dan kesulitan-kesulitan yang dijumpai serta pemecahannya, pada seluruh tahap pekerjan. Laporan itu meliputi diagram-diagram jarring polygon dan sifat-sifat datar serta penjelasan mengenai semua titik-titik tetap dan titik-titik koordinat. Laporan tersebut tidak boleh semta-mata mengulangi isi ketentuan.
Baik foto indeks maupun laporan akhir dari pekerjaan tersebut harus diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan dalam waktu 21 hari sesudah selesainya pemotretan udara.
Semua foto asli dan satu set fotokopi semua pekerjaan observasi pengukuran dan perhitungan diberi indeks, dijilid dan dilengkapi dengan keterangan/ referensi.
Daftar koordinat dari pilar-pilar yang dibuat, lengkap dengan data-data pilar triangulasi yang digunakan sebagai titik ikat.
Gambaran letak titik-titik secara lengkap, termasuk elevasinya, koordinatkoordinat dan dua foto dari semua pilar yang digunakan.
Satu set foto perbesaran dengan skala 1 : 5000 yang sudah digunakan selama pengamatan titik-titik rinci ketinggian di lapangan.
Sepuluh salinan/ copi laporan akhir yang meliputi penelitian lapangan, proses
serta
hasilnya.
Laporan
tersebut
harus
merinci
metode
sebenarnya yang digunakan, ketepatan sebenarnya yang diperoleh, dan kesulitan-kesulitan yang dijumpai serta pemecahannya, pada seluruh tahap pekerjaan. Laporan itu meliputi diagram-diagram jarring polygon dan sifat-sifat dasar serta penjelasan mengenai semua titik-titik tetap dan titik-titik koordinat. Laporan tersebut tidak boleh semata-mata mengulangi isi ketentuan-ketentuan teknis, tetapi harus benar-benar berdasarkan hasil pelaksanaan pekerjaan.
Tiga salinan setiap laporan kemajuan kerja bulanan dari kantor pelaksanaan pekerjaan di pusat dan disampaikan kepada pemberi pekerjaan selambat-lambatnya di pusat dan disampaikan kepada pemberi pekerjaan selambat-lambatnya 10 hari sebelum akhir bulan yang bersangkutan.
1-29
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Gambar 1.3 Peta Lokasi Bendung
1-30
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
1.2.3
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Pemotretan Situasi Terestris Skala 1 : 2000 Hasil dan data berikut akan diserahkan kepada Pihak Pemberi Pekerjaan.
Enam salinan (eksemplar) gambar-gambar berikut :
Peta lokasi saluran yang dilengkapi dengan garis-garis tinggi skala 1:2000, dengan (pada lembar yang sama) potongan memanjang dari bentang saluran yang sama dengan skala 1:2000 ke arah horizontal dan 1:100 ke arah vertikal sesuai dengan pengarahan dari pihak Pemberi Pekerjaan.
Gambar-gambar potongan melintang dengan skala 1:200 ke arah horisontal dan vertikal sesuai dengan pengarahan dari pihak Pemberi Pekerjaan.
Peta situasi untuk lokasi-lokasi khusus dengan skala 1:100; 1:200 atau
1:500,
sesuai
dengan
pengarahan
dari
Pihak
Pemberi
Pekerjaan. Semua eksemplar asli dan satu set fotokopi semua hasil pekerjaan observasi
pengukuran
dan
perhitungan
diberi
indeks,
dijilid
dan
dilengkapi dengan keterangan/ referensi.
Satu set transparan stabil dan satu set kertas transparan tidak stabil untuk gambar situasi dan memanjang trase saluran 1:2000
Satu set transparan tidak stabil untuk gambar profil melintang, skala V = 1:200 H = 1:200
Daftar koordinat dari patok beton yang dibuat, lengkap dengan data-data titik triangulasi yang digunakan sebagai titik ikat.
Gambaran letak titik-titik secara lengkap, termasuk elevasinya, koordinatkoordinat dan dua foto dari semua titik yang digunakan.
Enam salinan/ kopi laporan akhir yang meliputi penelitian lapangan, proses serta hasilnya.
Laporan tersebut harus merinci metode
sebenarnya yang digunakan, ketepatan sebenarnya yang diperoleh dan kesulitan-kesulitan yang dijumpai serta pemecahannya, pada seluruh tahap pekerjaan.
1-31
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
1.2.4
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Pengukuran Sungai dan Lokasi Bendung Hasil-hasil dan data-data berikut akan diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan :
3 set cetak kontrak peta orthofoto skala 1 : 5000 dengan kontur selang 0,5 meter dan titik-titik tinggi (spot heights).
1 set skrin positif transparan peta orthofoto dengan kontur dan titik tinggi, skala 1 : 5000
1 set skrin positif transparan peta orthofoto tanpa kontur dan tanpa titik tinggi, skala 1 : 5000
2 set cetak kontak peta orthofoto dengan selang kontur tiap 5 meter, skala 1 : 20.000
1 set skrin positif transparan peta orthofoto dengan kontur 5 meter skala 1 : 20.000
1 film transparan skala 1 : 50.000 yang mencantumkan semua benchmark dengan jalur sipat datar “utama” dan “sekunder”.
1 film transparan skala 1 : 50.000 yang mencantumkan semua titik-titik koordinat dan jalur polygon ( traversing routes).
Negatif peta orthofoto yang asli dan penggambaran halus kontur dan overlay titik-titik tinggi.
Laporan itu meliputi diagram-diagram jarring polygon dan sifat-sifat datar serta penjelasan mengenai semua titik-titik tetap dan titik-titik koordinat. Laporan tersebut tidak boleh semata-mata mengulangi isi ketentuanketentuan teknis, tetapi hrus benar-benar berdasarkan hasil pelaksanaan pekerjaan.
3 set deskripsi BM dan foto-fotonya.
5 salinan setap laporan kemajuan kerja bulanan dari kantor pelaksana pekerjaan di pusat dan disampaikan kepada pemberi pekerjaan selambat-lambatnya 10 hari sebelum akhir bulan yang bersangkutan.
1.2.5
Pengukuran Trase Saluran Sistem Saluran
Hasil yang harus diserahkan
Semua data, catatan sketsa dan perhitungan, yang dijilid dalam bentuk buku dan diberi nomor.
1-32
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Gambar di atas kertas transparan stabil dan setiap untuk situasi dan penampang memanjang, sedangkan untuk penampang melintang harus dipakai kalkir 80/85 gram sebanyak satu set.
Gambar-gambar hasil cetakan sebanyak enam set dari semua hasil pengukuran, dijilid dalam bentuk buku.
Deskripsi benchmark dan titik triangulasi sebanyak 6 (enam) buku, lengkap dengan foto (close up dan jauh)
Buku laporan akhir (final report) tentang kegiatan pelaksanaan pekerjaan pengukuran sebanyak 6 (enam) buku.
1-33
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Gambar 1.4 Peta Trase Saluran dan Potongan Memanjang
1-34
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Gambar 1.5 Potongan Melintang Trase Saluran
1-35
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
1.2.6
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Pengukuran Trase Saluran Sistem Ip
Hasil dan Data yang harus diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan
Satu set peta asli dengan skala, yang meliputi trase dan potongan memajang saluran
Tiga eksemplar (kopi) gambar yang sudah dicetak dengan skala 1:2000 termasuk indeks peta
Semua buku ukur dan perhitungan asli
Tiga eksemplar program kerja, termasuk daftar personel, daftar peralatan, jadwal dan peta lokasi
Tiga eksemplar laporan bulanan
Tiga eksemplar laporan akhir
1-36
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Gambar 1.6 Peta Situasi Tersier
1-37
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Gambar 1.7 Peta Trase Saluran Tersier dan Potongannya
1-38
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
1.2.7
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Pengukuran Saluran Tersier Hasil dan data berikut akan diserahkan kepada pihak Pemberi Pekerjaan ;
Enam salinan, cetakan peta situasi bangunan irigasi dengan skala 1:200 dan disatukan dengan gambar potongan memanjang
Enam salinan, cetakan gambar profile melintang dengan skala 1:200 atau 1:200
Satu set negatif dari peta situasi bangunan serta gambar potongan melintang dan memanjang, yang diserahkan pada kertas transparan stabil.
Semua eksemplar asli dan satu set foto kopi semua hasil pekerjaan observasi
pengukuran
dan
perhitungan
diberi
indeks,
dijilid
dan
dilengkapi dengan keterangan/ referensi
Daftar koordinat dari pilar-pilar yang dibuat, lengkap dengan data-data pilar triangulasi yang digunakan sebagai titik ikat.
Gambaran letak titik-titik secara lengkap, termasuk elevasinya koordinatkoordinat dan dua foto dari semua pilar yang digunakan.
Enam salinan/ kopi laporan akhir yang meliputi penelitian lapangan, proses serta hasilnya.
Laporan tersebut harus merinci metode
sebenarnya yang digunakan, ketelitian sebenarnya yang diperoleh, dan kesulitan-kesulitan yang dijumpai serta pemecahannya, pada seluruh tahap pekerjaan.
Laporan itu meliputi diagram-diagram jaring poligon
dan sifat-sifat datar serta penjelasan mengenai semua titik-titik tetap dan titik-titik
koordinat.
Laporan
tersebut
tidak
boleh
semata-mata
mengulangi isi ketentuan-ketentuan teknis, tetapi harus benar-benar berdasarkan hasil pelaksanaan pekerjaan.
1.2.8
Tiga set terlampir benchmark dan foto-fotonya.
Pengukuran Situasi Lahan Bangunan Khusus
Hasil laboratorium (yang berhubungan dengan pekerjaan), misalnya ;
Hasil penelitian mikroskopis petrografi
Mekanika tanah
Hasil-hasil tes sifat-sifat tanah
Uji triaxial Uji direct shear Uji unconfined compression
1-39
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Analisis ukuran butir dan hidrometer
Uji konsolidasi
Uji kepadatan
Uji atterberg Ringkasan
Foto-foto yang memuat keadaan lokasi dan kegiatan pekerjaan lapangan
Laporan
Laporan tim ukur telah tiba di lokasi, yaitu dengan mengirimkan fotokopi surat jalan yang telah dibubuhi cap dan tanda tangan pejabat Dinas Pekerjaan Umum di mana lokasi pengukuran berada.
Laporan kemajuan pekerjaan yang dilakukan harus dibuat sebulan sekali, dijilid dalam bentuk buku, dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, ukuran kuarto.
Laporan berisi; Persentase kemajuan fisik pekerjaan, rencana pelaksanaan bulan berikutnya, masalah yang ada dan lain-lain yang berhubungan diserahkan
dengan kepada
pelaksanaan Direksi
pekerjaan.
selambat-lambatnya
Laporan satu
ini
minggu
berikutnya.
Laporan hasil pengukuran dan perhitungan kerangka dasar poligon dan sipat datar harus diserahkan secara bertahap kepada direksi/ pengawas untuk diperiksa.
Apabila
terdapat
kesalahan
pengukuran,
maka
pelaksanaan
pekerjaan harus mengulangi bagian pekerjaan yang salah tersebut sampai benar.
Prestasi pekerjaan lapangan harus mendapat rekomendasi dari Direksi Lapangan.
Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum
pekerjaan
dimulai,
pelaksanaan
pekerjaan
harus
menyerahkan program kerja yang berisi jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan,
daftar
personel,
daftar
peralatan
dan
rencana
keberangkatan, untuk dibahas bersama Direksi.
Pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan program kerja dan waktu pelaksanaan dibuat seketat mungkin sehingga sesuai dengan jangka waktu yang tersedia.
1-40
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
1.2.9
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Pengukuran Topografi Trase Saluran Tersier Hasil-hasil dan data-data berikut akan diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan ;
Semua negatif potret udara dalam tabung plastik
1 set diapositif tiap-tiap negatif foto udara
3 set foto udara hitam putih pada kertas double-weight
Tiga set foto indeks berskala 1:50.000 di atas kertas transparan, dimana dijelaskan baik posisi setiap jalur terbang maupun hubungan foto satu dengan yang lainnya
Enam salinan laporan akhir, yang isinya menyangkut penerbangan harian, kemajuan kerja, sertifikat kalibrasi kamera dan laporan mengenai hasil uji foto udara.
3 Set daftar beserta keterangan mengenai lokasi dan koordinat semua titik dengan tanda kenal.
1.3
Laporan Rencana dan Metod e Kerja Rencana penyelidikan geoteknik antara lain adalah : 1.3.1
Pekerjaan penyelidikan lapangan
Jenis Pekerjaan
Pemetaan Geologi Teknik
Lokasi/ Ha
Pemboran Inti (Total)
meter
Tes Penetrasi Standar (SPT)
tes
Permeability Test
tes
Pengambilan contoh-contoh tanah/ material bahan bangunan
Tanah Tak Terganggu
contoh
Tanah Terganggu
contoh
Bahan Beton
contoh
Batu
contoh
Pembuatan Sumuran Uji (Test Pit)
buah
Pembuatan Paritan Uji (Trench)
buah
Pembuatan Adit
buah
Penyondiran (Dutch Cone Test)
titik
Pemboran Tangan (Hand Auger )
titik
Geolistrik (Electric Resistivity)
titik
Pengukuran muka air tanah
titik
1-41
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
1.3.2
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Pengukuran elevasi titik-titik penyelidikan
titik
Pemasangan patok beton pada titik-titik pemboran inti
buah
Pekerjaan penyelidikan laboratorium
Petrografi Pondasi
Bahan timbunan
Bahan beton
Mekanika batuan
Metode (prosedur) penyelidikan lapangan Pemetaan geologi permukaan untuk rencana bangunan pengairan terutama ditujukan untuk keperluan geologi teknik dan mencakup pembahasan mengenai :
Keadaan geomorfologi
Penyebaran satuan-satuan batuan (litologi) yang termasuk batu maupun tanah harus dengan jelas dibedakan, misalnya batuan dasar, tanah penutup, tingkat pelapukan dan lain-lain, sifat-sifat fisik, tekstur, sementasi dan jenis batuannya.
Kekerasan
batuan
harus
dideskripsikan
berdasarkan
derajat
kekerasan batuan secara kualitatif untuk kepentingan teknik sipil. Untuk tanah kohesif digunakan lambang OH ( overburden hardness), sedangkan untuk kekerasan batuan digunakan lambang RH ( rock hardness). Klasifikasi kekerasan menurut Nespak (1975) adalah sebagai berikut: Overburden Hardness : OH – 0 sampai dengan OH – 5 Rock Hardness
: RH – 0 sampai dengan RH – 5
Untuk derajat pelapukan batuan dipergunakan klasifikasi dari BIENIAWSKI (1973).
Klasifikasi
tanah
sebaiknya
dipakai
berdasarkan
Unified
Soil
Classification.
Struktur geologi : jurus, kemiringan perlapisan, kekar, patahan.
Stratigrafi : urutan-urutan dari satuan batuan secara vertikal berdasarkan pembentukannya, sesuai dengan sejarah geologinya.
Gejala-gejala lainnya : longsoran, kegempaan, air tanah dan lain-lain.
1-42
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
Metode pemetaan geologi : Metode pemetaan geologi di lapangan dengan cara poligon tertutup (closed traverse).
Metode (prosedur) penyelidikan laboratoriu m Untuk pengujian laboratorium digunakan metode (prosedur) mengacu ke standar
ASTM
AASHO T 206 – 70
British Standard (BS) 1377
JIS Standar A 1219 – 1968
D 1586 – 67
1-43
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
RANGKUMAN
Membuat laporan pendahuluan yang memuat rangkuman data meliputi beberapa macam pekerjaan topografi dan data mengenai pekerjaan geologi di lapangan dan di laboratorium, membuat laporan hasil desk study dan peninjauan lapangan serta rencana dan metode kerja.
1-44
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
LATIHAN
1. Sebutkan ada berapa macam laporan pekerjaan topografi ? 2. Sebutkan pemetaan yang paling sering digunakan untuk perencanaan irigasi ? 3. Sebutkan tujuan dari pekerjaan geologi dan geoteknik khususnya untuk pekerjaan bidang SDA/ irigasi ? 4. Sebutkan ada berapa macam jenis pekerjaan laboratorium ? 5. Sebutkan yang dimaksud mobilisasi dan demobilisasi dalam bidang pekerjaan penyelidikan geoteknik terutama menyangkut masalah transportasi dan peralatan ?
1-45
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
BAB 2 MEMBUAT LAPORAN ANTARA (INTERIM)
Laporan antara merupakan laporan yang dibutuhkan untuk suatu evaluasi progress biasanya laporan ini sangat diperlukan untuk pengajuan termin / biaya angsuran untuk kegiatan proyek yang sedang berjalan ( under construction) adalah sebagai berikut :
2.1 Laporan Hasil Kemajuan Pekerjaan Laporan ini juga point inspection termasuk di dalamnya mutual check. Yang hasilnya akan di tanda tangani bersama, sebagai bahan untuk persetujuan bahwa progress sudah sejalan dengan jadwal kerja, mutu pekerjaan yang akan dijadikan bahan acuan pembayaran sesuai kontrak sebagai contoh :
Tabel 2.1 Daftar Mutu Pekerjaan
No.
Jenis Pekerjaan
Volume Pekerjaan
Hasil evaluasi volume pekerjaan
% Pekerjaan
6 Lokasi
3 lokasi
50 %
I.
Penyelidikan Lapangan
1)
Pemetaan Geologi
2)
Pemboran inti
100 m
50 m
50 %
3)
Test Penetrasi (SPT)
36 titik
18 titik
50 %
4)
Permeability
28 test
10 test
52 %
5)
Pengambilan contoh tanah -
Terganggu
20 contoh
10 contoh
50 %
-
Tidak Terganggu dan
20 contoh
10 contoh
50 %
seterusnya
II
Penyelidikan laboratorium
1)
Petrografi
36 sayatan
18
50 %
2)
Pondasi
36 contoh
24
60 %
3)
Bahan timbunan
18 contoh
12
60 %
4)
Bahan beton
60 contoh
40
60 %
5)
Mekanika batuan
30 contoh
20
60 %
2-1
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
2.2 Laporan Hasil Anali sa Pekerjaan Laporan ini menunjukkan hasil penyelidikan lapangan dan laboratorium dari seluruh pekerjaan yang telah dilaksanakan kemudian dievaluasi dan dianalisa untuk menentukan lokasi yang tepat, jumlah dan kedalam rencana penyelidik yang paling aman, sumuran uji yang akan digali. Hal ini tergantung dari hasil–hasil yang diperoleh selama berlangsungnya eksploitasi dan hal ini akan ditentukan oleh ahli geoteknik kemudian akan dipilih lokasinya, metode kerjanya parameter pilihan dan sebagainya. Contoh : ada 6 lokasi A, B, C, D, E, F. Lokasi A . Tidak aman untuk bangunan Lokasi B . Aman untuk bangunan tetapi tidak ekonomis Lokasi C . Tidak Aman dan tidak ekonomis Lokasi D . Tidak Aman tetapi ekonomis Lokasi E . Aman untuk bangunan dan ekonomis Lokasi F . Tidak mungkin dilaksanakan karena lokasi terlalu jauh dari sasaran pembangunan. Dari hasil analisa dari seorang ahli pelaksana Geoteknik maka ditentukan
-
Alternatif I lokasi E
-
Alternatif II lokasi B
2.3 Laporan Perub ahan yang Terjadi terhadap Rencana Laporan merupakan keharusan bagi pihak ahli pelaksana di lapangan apabila terjadi:
-
Pengulangan penyelidikan akibat ada nya perubahan lokasi bangunan yang diakibatkan hasil penyelidikan dari beberapa lokasi dianggap tidak fesibel.
- Pengulangan
penyelidikan
akibat
adanya
interpretasi
data
hasil
penyelidikan yang diragukan.
-
Pengulangan penyelidikan akibat terhentinya pekerjaan dalam jangka waktu yang dianggap sudah terlalu lama.
-
Pengulangan penyelidikan adanya kejadian diluar batas kemampuan manusia (force major ).
2-2
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
RANGKUMAN
Membuat laporan antara merupakan laporan kemajuan pekerjaan selama kegiatan pekerjaan penyelidikan untuk mengetahui berapa besar persen progress yang telah dicapai pada saat laporan ini dibuat biasanya laporan ini dibuat pada saat pengajuan termin (angsuran biaya).
2-3
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
LATIHAN
1. Apakah isi daripada laporan hasil kemajuan pekerjaan ? Sebutkan ! 2. Apa yang dimaksud dengan daftar mutu pekerjaan ? Sebutkan ! 3. Sebutkan apa yang dimaksud dengan laporan hasil analisa pekerjaan ? Berikan contohnya ! 4. Sebutkan apa yang dimaksud perubahan terhadap rencana ? 5. Sebutkan kajian laporan perubahan rencana harus dibuat dan oleh siapa ?
2-4
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
BAB 3 MEMBUAT LAPORAN AKHIR DAN REKOMENDASI
Laporan ini merupakan laporan yang sangat menentukan dalam keseluruhan evaluasi dari awal mula pekerjaan hingga akhir pekerjaan yang hasilnya akan disyahkan oleh pihak pemberi tugas, bahwa pekerjaan telah diajukan selesai dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak konstruksi isinya adalah sebagai berikut :
3.1
Laporan Rangk uman Hasil Penyelidik an Laborato riu m Berisikan data-data hasil pengujian yang memuat parameter–parameter data yang telah dievaluasi, dianalisa dan dibukukan sebagai hasil final dari suatu pengujian– pengujian di laboratorium kemudian dirangkum untuk tiap-tiap jenis pengujian untuk disyahkan sebagai bahan acuan dalam suatu perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi di lapangan, laporan ini dilampiri dengan data sheet–data sheet atau formulir–formulir isian setiap jenis pengujian, hasil analisa pengujian, tanda tangan petugas penguji, tanda tangan penanggung jawab pengujian laboratorium dan ditanda tangani oleh seorang ahli yang merupakan penentu akhir dari seluruh hasil pengujian
yang
berkaitan
dengan
rencana
struktur
bangunan
yang
akan
dilaksanakan.
3.2
Laporan Rangk uman Hasil Penyelidik an Lapangan Ialah suatu rangkuman hasil penyelidikan lapangan misalnya hasil boring, pengambilan sample dsb. Untuk dilakukan pengujian laboratorium baik berupa fisikal test maupun mekanikal test. Kemudian data hasil penyelidikan laboratorium diterapkan pada pecobaan lapangan untuk mendapat parameter–parameter desain yaitu dengan cara melakukan tes model, sehingga akan di dapat bahan yang paling memenuhi syarat, metode kerja yang tepat dan benar, serta pemilihan alat lapangan yang tepat. Contoh : Pada pekerjaan percobaan pemadatan timbunan tanah ( trial embankment ).
3.3
Laporan Hasil Anali sa Penyelidik an Lapangan dan Laborato riu m
Laporan berupa hasil :
-
Hasil analisa masing-masing jenis pengujian
-
Metoda yang digunakan untuk melakukan pengujian
3-1
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
-
Standar acuan / rujukan yang digunakan untuk melakukan pengujian.
-
Standar alat yang digunakan untuk melakukan pengujian
Kesimpulan / Rekomendasi Berisi
kesimpulan
penyelidikan
dari
laboratorium
keseluruhan yang
telah
hasil
penyelidikan
dianalisa
melalui
lapangan
dan
tahapan-tahapan
prosedur pengujian yang akurat. Selanjutnya kesimpulan ini dilakukan oleh tenaga ahlinya yang kemudian disyahkan oleh pejabat yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam mengeluarkan sertifikat hasil uji. Kemudian hasilnya merupakan rekomendasi kepada pengguna data hasil penyelidikan
untuk
dipergunakan
sesuai
dengan
sasaran
perencanaan
penggunaan struktur bangunan.
3-2
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
RANGKUMAN
Laporan akhir dan rekomendasi mencakup semua rangkuman tentang hasil penyelidikan laboratorium, hasil penyelidikan lapangan dan hasil analisa penyelidikan lapangan dan laboratorium kemudian hasil kesimpulan dari keseluruhan pekerjaan dan rekomendasi.
3-3
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
LATIHAN
1. Sebutkan isi rangkuman dari laporan hasil penyelidikan laboratorium ! 2. Sebutkan isi rangkuman dari laporan hasil penyelidikan lapangan ! 3. Sebutkan isi laporan dari hasil analisa penyelidikan lapangan dan laboratorium ! 4. Sebutkan apa yang dimaskud kesimpulan dan rekomendasi serta langkah-langkah apa sebelum menetapkan kesimpulan dan rekomendasi !
3-4
GTE – 06 = LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
PELATIHAN AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK KONSTRUKSI SUMBER DAYA AIR (GEOTECHNICAL ENGINEER WRD)
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BA DAN PEMBINAA N KO NSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINA AN KOMPETENSI DAN PELATIHAN K ONSTRUKSI
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
DAFTAR PUSTAKA
1. Bell F., Engineering Geology and Geotechnics, Newnes Butterworths, London-Boston, 1976. 2. Haryoko, Riwayat, Dasar Interpretasi Log (Suatu Pedoman Praktis) Log Analisis, Production Geologist Pertamina, 1983. 3. Hunt, Roy E., Geotechnical Engineering Analysis and Evaluation, Mc. Growhill Book Company, New York, 1986. 4. ITB Fisika, Kursus Pengukuran Dasar Geofisika untuk Eksplorasi dan Geoteknik (Diklat Paraktikum), 1989. 5. Dr. Ir. Made Astawa Rai, Mekanika Batuan, Lab. Geoteknik Pusat antar Universitas – Ilmu Rekayasa, ITB. 6. Keynine Dimitri P. and Judd William R., Principles of Engineering Geology and Geotechnics, Mc Grawhill Book Company, New York, Toronto, London, 1957. 7. Panduan Perencanaan Bendungan, Volume I, Survai dan Investigation Irrigation Engineering
Service
Center bersama Japan
Internasional
Cooperation
Agency,
Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, 1999. 8. Petunjuk Penyelidikan dan Penanggulangan Gerakan Tanah (longsoran), Badan Penelitian dan Pengembangan Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, 1986. 9. Ir. Soeroto D., Petunjuk Pengujian Laboratorium Geologi Teknik dan Mekanika Batuan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Balitbang Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, Republik Indonesia, 1984. 10. P. N. W. Verhoef, Geologi untuk Teknik Sipil, Erlangga, Jakarta, 1989. 11. Bell F. G., Fondation Engineering in Difficulty Ground, Newnes Butterworth, London, Boston, 1978. 12. Hock E. and E. T. Brown, Under Ground Excavation Rock, Institute of Minery and Metalogy, London, 1980. 13. Bell F. G., Engineering Properties of Soil and Rock, Newnes Butterworth, London, Boston, 1981.
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
KATA PENGANTAR
Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negaranegara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
UU. No. 18 Tahun 1999, tentang
:
Jasa
Konstruksi beserta peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana, dan Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan kompetensi diperlukan tersedianya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi.
UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat (2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standard kompetensi kerja.
UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1 dan 2 bahwa : - (1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terka it dengan bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang sumber daya air
i
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan
mengembangkan
SKKNI
(Standar
Kompetensi
Kerja
Nasional
Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan Kerja.
Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan pengetahuan
dan
kecakapan
agar
dapat
mencapai
tingkat
kompetensi
yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud. Jakarta,
Nopember 2006
Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE. NIP : 110016435
ii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
PRAKATA Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendah dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti standar baku mutu dibidang Ahli Pelaksana Geoteknik, pekerjaan sumber daya air. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah menghasilkan menghasilkan sekitar 130 (Seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ah li Pelaksana Geoteknik Geoteknik merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam pengendalian mutu konstruksi bidang sumber daya air. Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ah li Pelaksan Pelak san a Geot eknik ekn ik ini terdiri dari 8 (Delapan) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja menjadi Ah li Pelaksan Pelak sana a Geot eknik ekn ik . Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan khususnya untuk modul Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukkan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta,
Nopember 2006 Tim Penyusun Penyusun
iii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
LEMBAR TUJUAN
JUDUL PELATIHAN
: AHLI PELAK SANA GEOTEKNIK GEOTEKNIK
JUDUL JUDUL MODUL MODUL
: Laporan Hasil Penyeli Penyeli dik an Geoteknik
Waktu
: 2 X 45 MENIT ( 2 JPL)
TUJUAN PELATIHAN A. Tuj uan Umum Umu m Pel ati han Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan : Mampu menyiapkan perencanaan dan penyelidikan geoteknik sebelum pelaksanaan konstruksi untuk mendukung perencanaan teknis pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air. B. Tujuan Khusus Pelatihan Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu : 1. Melakukan pengumpulan data geoteknik terdahulu 2. Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang akan diselidiki. 3. Membuat perencanaan penyelidikan geoteknik 4. Melakukan pengendalian pekerjaan penyelidikan geoteknik 5. Melakukan analisa hasil penyelidikan geoteknik untuk SDA 6. Membuat laporan dan rekomendasi hasil penyelidikan geoteknik Seri Modul : GTE – 06 06 / Laporan Hasil Hasil Penyelidikan Penyelidikan Geoteknik
TUJUAN PEMBELA JARAN JA RAN UMUM (TPU) (TPU) Setelah modul ini dipelajari, peserta mampu : Menjelaskan tentang laporan hasil penyelidikan geoteknik meliputi membuat laporan pendahuluan, membuat laporan interim dan membuat laporan akhir dan kesimpulan/ rekomendasi
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK) Setelah modul ini selesai dipelajari, peserta mampu : 1.
Membuat laporan pendahuluan dengan benar.
2.
Membuat laporan antara (interim) secara benar.
3.
Membuat laporan akhir dan rekomendasi rekomendasi secara benar dan akurat.
iv
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................ .............................. ............................. .........
i
PRAKATA .......................... .............................. ............................. .............................
iii
LEMBAR TUJUAN ........................... ............................... ............................... ..........
iv
DAFTAR ISI
............................ .............................. ............................. .....................
v
DAFTAR GAMBAR ........................... ............................... ............................... ..........
vi
DAFTAR TABEL .......................... ............................. .............................. ..................
vii
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK ..................................... ........ ............................. ................... DAFTAR MODUL
viii
........................... ............................... .............................. ............
ix
PANDUAN PEMBELAJARAN ............................. .............................. .......................
x
MATERI SERAHAN .......................... ............................. .............................. ............
xiv
BAB 1 MEMBUAT LAPORAN PENDAHULUAN 1.1 Laporan Rangkuman Data .................................. .... .............................. ............................. ......
1-1
1.2 Laporan Hasil Desk Study dan Peninjauan Peninjauan Lapangan ........................... 1-27 1.3 Laporan Rencana dan Metode Kerja .......................... ........................... 1-41 RANGKUMAN LATIHAN
BAB 2 MEMBUAT LAPORAN ANTARA (INTERIM) 2.1 Laporan Hasil Kemajuan Pekerjaan ........................................ ...............
2-1
2.2 Laporan Hasil Analisa Pekerjaan ................................... ...... ............................. ........................
2-2
2.3 Laporan Perubahan yang Terjadi terhadap Rencana ........................... .
2-2
RANGKUMAN LATIHAN
BAB 3 MEMBUAT LAORAN AKHIR DAN REKOMENDASI 3.1 Laporan Rangkuman Hasil Penyelidikan Penyelidikan Laboratorium Laboratorium .........................
3-1
3.2 Laporan Rangkuman Hasil Penyelidikan Penyelidikan Lapangan ..............................
3-1
3.3 Laporan Hasil Analisa Penyelidikan Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium .........
3-1
RANGKUMAN LATIHAN DAFTAR PUSTAKA
v
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Situasi 1 : 25.000 ........................................................ ................
1-6
Gambar 1.2 Peta Situasi 1 : 5.000 ..........................................................................
1-7
Gambar 1.3 Peta Lokasi Bendung .......................................................................... 1-30 Gambar 1.4 Peta Trase Saluran dan Potongan Memanjang .................................. 1-34 Gambar 1.5 Potongan Melintang Trase Saluran ...................................................... 1-35 Gambar 1.6 Peta Situasi Tersier ......................................... .................................... 1-37 Gambar 1.7 Peta Trase Saluran Tersier dan Potongannya .................................... 1-38
vi
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Daftar Mutu Pekerjaan ............................................................................
2-1
vii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN A HLI PELAKSANA GEOTEKNIK
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Pelaksana Geoteknik dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen kompetensi, dan kriteria unjuk kerja, sehingga dalam Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik, unit-unit kompetensi tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan. 2. Standar Latihan Kompetensi (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja melalui metoda pembelajaran diberikan untuk mencapai indikator keberhasilan dengan
tingkat/ level dari setiap
elemen kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik.
viii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
DAFTAR MODUL
PELATIHAN : NO.
KODE
Ahl i Pelaksana Geoteknik JUDUL
NO.
REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI
1.
GTE - 01
Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Pengendalian Dampak Lingkungan
2.
GTE - 02
Pengumpulan Data Geoteknik
3.
GTE - 03
Kajian Data Geoteknik
3.
Mempelajari dan Menguasai Data Terdahulu untuk Daerah yang akan Diselidiki
4.
GTE - 04
Perencanaan Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanah untuk Perencanaan Teknis Konstruksi Sumber Daya Air (SDA)
4.
Membuat Perencanaan Penyelidikan Geoteknik
5.
GTE - 05
Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
5.
Melakukan Pengendalian Pekerjaan Penyelidikan Geoteknik
6.
Membuat Laporan dan Rekomendasi Hasil Penyelidikan Geoteknik
1.
UUJK, SMK3 dan Pengendalian Dampak Lingkungan
2.
Melakukan Pengumpulan Data Geoteknik Terdahulu
6.
GTE-06
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
7.
GTE - 07
Analisa Hasil Penyelidikan Geoteknik untuk SDA
7.
Melakukan Analisa Hasil Penyelidikan Geoteknik untuk SDA
8.
GTE - 08
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan, Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)
8.
Pelatihan Penunjang Teori dan Praktek
ix
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
PANDUAN PEMBELAJARAN
x
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
JUDUL :
LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
KODE MODUL :
GTE – 06
Deskripsi
:
KETERANGAN
Modul ini membahas masalah laporan hasil penyelidikan geoteknik yang mencakup laporan pendahuluan, laporan antara (interim) dan laporan akhir
Tempat Kegiatan :
Di
dalam
ruang
kelas
lengkap
dengan
fasilitasnya serta dilengkapi dengan media pembelajarannya. Waktu Kegiatan :
2 x 45 menit (2 JPL) Bahan : Materi Serahan
xi
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
KEGIATAN INSTRUKTUR
KEGIATAN PESERTA
PENDUKUNG
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Menanyakan hal-hal yang dianggap perlu
OHT1,2,3,4,5
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang dianggap perlu Menanyakan hal-hal yang belum jelas
OHT6,7,8,9,10,11,12,13
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang dianggap perlu Tanya jawab/ diskusi kelas
OHT14
1. Pembukaan
Menjelaskan Tujuan Pembelajaran Umum dan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPU & TPK) Memotifasi dan merangsang inovasi peserta dengan pertanyaan atau pengalaman para peserta tentang pemeriksaan karakteristik tanah/ batuan
Waktu : 10 menit Bahan : Materi Serahan, lembar tujuan
2. Ceramah : Laporan Pendahuluan Menjelaskan : Rangkuman Data Terdahulu Hasil Desk Study Rencana dan Metode Kerja
Waktu : 30 menit Bahan : Materi Serahan (Bab 1)
3. Ceramah : Membuat Laporan Antara (Interim) Menjelaskan : Hasil Kemajuan Pekerjaan Hasil AnalisaPekerjaan Perubahan terhadap Rencana
Waktu : 25 menit Bahan : Materi Serahan (Bab 2)
xii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik
Laporan Hasil Penyelidikan Geoteknik
KEGIATAN INSTRUKTUR
KEGIATAN PESERTA
PENDUKUNG
4. Ceramah : Membuat Laporan Akhir dan Rekomendasi Menjelaskan : Laporan hasil penyelidikan laboratorium Rangkuman hasil penyelidikan lapangan dan laboratorium Analisa hasil penyelidikanlapangan/ laboratorium dan rekomendasi
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang dianggap perlu Tanya jawab / diskusi singkat di kelas
OHT15
Waktu : 25 menit Bahan : Materi Serahan (Bab 3)
xiii