Pengaruh Jenis Tanah terhadap Kecepatan Undur-Undur dalam Membuat Sarang
A. RUMUSAN MASALAH Bagaimana pengaruh jenis tanah terhadap kecepatan Undur-undur darat dalam membuat sarang?
B. TUJUAN Mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap kecepatan undur-undur darat dalam membuat sarang.
C. KAJIAN PUSTAKA Semua organisme memiliki perilaku. Perilaku merupakan bentuk respons terhadap kondisi internal dan eksternalnya. Perilaku adalah bertindak, bereaksi, dan berfungsi dalam suatu cara tertentu sebagai respkns terhadap beberapa rangsangan atau stimulan. Adanya stimulus dan respons atau tanggapan, serta apa yang diamati secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan aktivutas atau perilaku (Fatmawati, 2011:34). Perilaku akan terjadi apabila ada sesuatu yang perlu digunakan untuk menimbulkan reaksi atau disebut dengan rangsangan. Rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu. Semua organisme mempunyai kepekaan terhadap rangsangan (iritabilitas) sehingga mereka bereaksi terhadap rangsangan (Barnes, 2002:78). Serigkali suatu perlikau hewan terjadi karena pengaruh genetis (perilaku bawaan lahir atau innate behavior ), ), dan karena akibat proses belajar atau pengalaman yang dapat disebabkan oleh lingkungan. Pada perkembangan ekologi perilaku terdapat perdebatan antara pendapat yag menyatakan bahwa perilaku yang terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami atau akibat hasil asuhan atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yang terus berlangsung (Dharma, 1988:133).
Perilaku terhadap suatu
rangsangan tertentu, biarpun perilaku tersebut tidak didasari pengalaman terlebih dahulu, dan perilaku ini bersifat menurun. Hal ini dapat diuji dengan menetaskan hewan ditempat terpencil, sehingga apapun yang dilakukan hewan-hewan tersebut berlangsung tanpa mengikuti contoh dari hewan-hewan lain. Tetapi hal tersebut tidak dapat terjadi pada hewan-hewan menyusui, karena pada hewan menyusui selalu ada kesempatan pada anaknya untuk belajar pada induknya (Kimbal, 1984:254).
D. METODOLOGI PRAKTIKUM 1. Tempat dan Waktu Praktikum a. Tempat Praktikum : Rumah Farida (Bantul) b. Waktu Praktikum : Jumat, 20 November 2015
2. Alat dan Bahan a. Objek (Undur- undur) b. Gelas plastik c. Sekop/ cetok d. Tanah kering e. Tanah basah f. Pasir
3. Variabel a. Variabel bebas: jenis tanah (tanah kering, tanah basah, pasir) b. Variabel kontrol : ukuran undur-undur, volume jenis tanah. c. Variabel terikat : waktu, diameter sarang.
4. Langkah Kerja Menyiapkan 3 ekor undur-undur
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Menempatkan tanah kering, tanah basah, dan pasir ke dalam gelas plasti k dengan ukuran yang sama
Menempatkan 3 ekor undur-undur ke dalam media tanah yang berbeda-beda tersebut.
Mengamati perubahan bentuk masing-masing media karena pembentukan sarang, setiap hari selama 4 hari.
Mencatat hasil dari pengamatan ke dalam tabel, kemudian menganalisisnya
E.
Data Hasil Percobaan No
1
2
Jenis Tanah
Tanah kering
Tanah basah
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
3
Pasir
No Jenis tanah
F.
Diameter hari ke- Diameter hari ke-3 Diameter hari ke-4 2 (cm)
(cm)
(cm)
1
Tanah kering
0,5
1,0
2,5
2
Tanah basah
0,2
0,2
0
3
Pasir
0
0,3
1
PEMBAHASAN Percobaan yang berjudul “Pengaruh Jenis Tanah terhadap Kecepatan Undur-Undur
dalam Membuat Sarang” ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap kecepatan undur-undur dalam membuat sarang. Percobaan ini dilakukan di rumah Farida pada hari Jumat, 20 November 2015. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan antara lain: objek (Undurundur), gelas plastik, sekop/ cetok, tanah kering, tanah basah, dan pasir. Pada praktikum ini digunakan 3 obyek undur-undur yang memiliki ukuran tubuh yang hampir sama, hal ini agar pada saat pengamatan dapat diketahui perbedaan pada masing-masing jenis tanah yang berbeda. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan obyek, alat dan bahannya. Kemudian menempatkan 3 jenis tanah yang berbeda di masing-masing gelas plastik, yaitu tanah kering, tanah basah, dan pasir. Jenis tanah ini disamakan volumenya, dan juga tidak memenuhi gelas plastik, untuk menghindari undur-undur yang dapat keluar dari gelas plastik, sehingga volume tanah dibuat setengah dari gelas plastiknya. Selanjutnya menempatkan undur-undur ke masing-masing gelas plastik. Gelas-gelas tersebut yang telah ada undurundurnya ditempatkan di ruang terbuka, akan tetapi terhindar dari hujan. Pengamatan ini dilakukan selama empat hari, dan tiap harinya dilakukan pengamatan untuk mengetahui perkembangan undur-undur dalam membuat sarang. Hari pertama adalah waktu penempatan undur-undur ke media masing-masing, pengamatan dimulai dari hari berikutnya.
Berdasarkan ketiga pengamatan yang praktikum lakukan, secara umum terdapat kenaikan ukuran sarang pada tiap harinya. Pada masing-masing jenis tanah, ada perbedaan yang cukup jelas dalam pembuatan sarang oleh undur-undur darat. Sarang undur-undur di tanah kering memiliki ukuran yang paling besar, dan mengalami perubahan secara bertahap dibandingkan dengan tanah basah dan pasir. Hal ini disebabkan karena tanah kering memiliki tekstur yang halus dan tidak lengket maupun kers, sehingga memudahka undur-undur untuk bergerak dalam pembuatan sarang. Dan hal tersebut sesuai dengan teori bahwa undur-undur membuat lubang dalam tanah yang gembur dengan gerakan spiral ekornya.
G. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang praktikum lakukan, dapat disimpulkan bahwa jenis tanah berpengaruh terhadap kecepatan undur-undur darat dalam membuat sarang. Undur-undur darat akan lebih cepat membuat sarang di tanah yang kering daripada di pasir maupun tanah basah, karena tanah kering memiliki tekstur yang halus, tindak lengket, dan tidak keras, sehingga memudahkan undur-undur darat bergerak. Hasil akhir dari pengamatan ini adalah diameter sarang undur-undur darat di tanah kering yaitu 2,5 cm, di tanah basah 0 cm, dan di pasir 1 cm.
H. DAFTAR PUSTAKA Barnes, R.D. 2002. Invertebrata Zoology Fourth Edition. New York: Soundere College Publishing Campbell, dkk. 2003. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Campbell, dkk. 2004. Biologi Jilid 3 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Dharma. 1988. Indonesian Shells. Jakarta: Sarana Graha. Kimbal. 1983. Biologi Edisi Kelima. ITB: PT Gelora Aksara Pratama. Ross. 2005. Extraordinary Animals. New York: Greenwood Press. Tim Move Indonesia. 2007. Mengenal Undur-Undur . Mojokerto: PPLH. Umi Fatmawati. 2011. Panduan Praktikum Biologi Umum. Surakarta: UNS Press.