HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul "Percobaan Lazzaro Spallanzani", yang dibuat oleh:
Nama : Rostina
NIM : 121 404 1 012
Kelas : Pendidikan Biologi A
Kelompok : VII (tujuh)
telah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan ini telah diterima.
Makassar, November 2012
Koordinator Asisten, Asisten,
Djumarirmanto, S.Pd Andi Rifani
NIM: 091404012
Mengetahui,
Penanggung Jawab Laboratorium
Drs. H. Hamka L., MSi
NIP: 19621231 198702 1 005
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kehidupan tidak hadir begitu saja dimuka bumi ini, ada proses yang terjadi sebelumnya. Berbagai pendapat tentang asal usul kehidupan pun bermunculan. Ada banyak teori tentang asal usul kehidupan yang dikenal sekarang ini, diantaranya yaitu teori biogenesis yang salah satu pendukungnya adalah Lazzaro Spallanzani, teori tersebut berpendapat bahwa kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya.
Hal yang mendasari Lazzaro Spallanzani untuk melakukan percobaannya adalah karena dia tidak setuju dengan teori abiogenesis yang dicetuskan oleh Aristoteles yang telah dipercaya ratusan bahkan ribuan tehun sebelumnya.
Dia kemudian melakukan percobaan yang bertolak belakang dengan apa yang pernah dilakukan oleh Needham. Spallanzani mengatakan bahwa Needhaam tidak tidak merebus tabung dengan cukup lama sehingga semua organisme terbunuh, dan Needham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat sekali sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.
Rasa penasaran kemudian muncul dalam diri penulis, tentang bagaimanakah jalan pemikiran para ilmuwan dan bagaimana cara mereka untuk memecahkan suatu persoalan dan permasalahan biologi.
Rasa penasaran itulah yang telah mendorong penulis untuk melakukan percobaan Lazzaro Spallanzani ini agar bisa mempelajari bagaimana alur pemikiran para ilmuwan dalam menyelesaikan masalah biologi, apalagi yang tidak disetujuinya.
Maka dari itu, dilakukanlah percobaan ini agar bisa berkesempatan mengikuti jalan pemikiran dan langkah-langkah yang pernah dilakukan oleh para ilmuwan/ peneliti dalam memecahkan masalah biologi, khususnya menjawab pertanyaan "dari manakah asal kehidupan?
Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa mengikuti jalan pemikiran dan langkah-langkah yang pernah dilakukan oleh para ilmuwan/ peneliti dalam memecahkan masalah biologi, khususnya menjawab pertanyaan "dari manakah asal kehidupan?".
Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara para ilmuwan/ peneliti dalam memecahkan masalah biologi, khususnya menjawab pertanyaan "dari manakah asal kehidupan?".
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertanyaan "dari manakah asal kehidupan?" telah dicoba dijawab dengan berbagai teori dan percobaan. Diantaranya adalah percobaan Spallanzani yang meragukan kebenaran teori Abiogenesis/ Generatio Spontanea dari Aristoteles (Tim Penyusun, 2012).
Selama ribuan tahun, itu adalah konsensus umum bahwa makhluk hidup tertentu muncul utuh dari kekuatan penting yang melekat dalam benda mati atau membusuk. Ini kepercayaan kuno di generatio spontanea-abiogenesis-terus menerus diperkuat orang yang mengamati bahwa daging yang ditinggalkan dalam keadaan terbuka "diproduksi" belatung, bahwa jamur muncul pada kayu lapuk, bahwa tikus dan anak tikus muncul dari tumpukan sampah, dan fenomena serupa lainnya (Talaro, 1995).
Dua hipotesis berusaha untuk menjelaskan asal-usul dari "bentuk-bentuk sederhana" kehidupan: (1) mereka muncul secara spontan oleh massa dari kekuatan penting dalam benda mati(abiogenesis), * atau (2) mereka muncul hanya dari makhluk hidup lain yang sama dengan jenis mereka(biogenesis) (Talaro, 1995).
Fransesco Redi (1626-1697) seorang ahli kedokteran italia mencoba membuktikan ketidak-benaran pendapat "generatio spontanea" dengan membuat percobaan-percobaan yang hasilnya menyatakan bahwa hewan kecil (lalat) yang muncul pada berbagai substrat berasal dari telur yang diletakkan induknya (Kusnadi, 2003).
Lazzaro Spallanzani (1729-1799), Biologiwan Italia membantah pernyataan generatio spontanea (makhluk hidup terbentuk secara spontan). Pada tahun 1765 Spallanzanii melakukan percobaan mengunakan air rebusan daging dan dua macam perlakuan pada labu. Labu I diisi air rebusan daging (kaldu), kemudian di panaskan pada suhu 15ºC selama beberapa menit, dan dibiarkan terbuka (Siddiq, 2009).
Sedangkan labu II diisi air kaldu juga, ditutup rapat dengan sumbat gabus. Kemudian labu dipanaskan hingga mendidih. Selanjutnya kedua macam labu tersebut didinginkan. Setelah kurang lebih satu minggu, hasil percobaannya menunjukkan bahwa pada labu I air kaldu menjadi keruh dan berbau busuk dan banyak mengandung mikroorganisme. Pada labu II air kaldu tetap jernih dan tidak berbau busuk. Akan tetapi jika labu II kemudian di buka dan dibiarkan lebih lama lagi, air kaldu menjadi keruh dan berbau busuk seperti pada hasil labu I (Siddiq, 2009).
Kesimpulan Spallanzani adalah pada tabung yang terbuka terdapat kehidupan yang berasal dari mikroorganisme di udara. Pada tabung yang tertutup tidak terdapat kehidupan. Ini membuktikan bahwa kehidupan bukan berasal dari air kaldu (Siddiq, 2009).
Hasil percobaan Spallanzani disanggah oleh penganut teori Abiogenesis. Sanggahannya adalah kehidupan pada percobaan Spallanzani tidak terjadi karena daya hidup tidak dapat masuk ke dalam labu. Menurut mereka, untuk terbentuknya mikroorganisme dalam air kaldu dibutuhkan udara (Siddiq, 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
praktikum ini dilaksanakan pada:
hari/tanggal : Rabu, 31 Oktober 2012
waktu : 07.40 – 09.20 WITA
tempat : Laboratorium biologi lt. III barat FMIPA UNM
Alat dan Bahan
Alat
3 buah tabung reaksi
1 buah gelas plastik
2 sumbat gabus yang sesuai
1 buah lampu spiritus
1 buah klem kayu
Bahan
30 ml kaldu cair
1 batang lilin
1 buah korek gas
Langkah Kerja
mengisi ketiga tabung reaksi dengan kaldu masing-masing sama banyak.
Menyumbat tabung A dengan tutup gabus dan meneteskan lilin cair pada sela antara mulut tabung dengan tutup.
Mendidihkan kaldu dalam tabung B di atas lampu spiritus selama ± 2 menit kemudian dibiarkan tanpa tutup.
Mendidihkan kaldu dalam tabung B di atas lampu spiritus selama ± 2 menit kemudian segera menutup dengan gabus dan meneteskan lilin cair pada sela antara mulut tabung dengan tutupnya.
Meletakkan semua tabung percobaan pada gelas plastic.
Melakukan pengamatan dan pencatatan setiap hari selama 5 hari.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Hari
Tabung
I
II
III
IV
V
I
W
Bening
Bening
Keruh
Keruh
Keruh
E
-
-
-
-
+
B
-
-
-
-
++
II
W
Bening
Bening
Keruh
Keruh
Keruh
E
-
-
-
++
++
B
-
-
-
-
-
III
W
Bening
Bening
Bening
Bening
Bening
E
-
-
-
-
-
B
-
-
-
-
+
Keterangan:
Tabung I
Tabung II
Tabung III
W
E
B
-
+
++
=
=
=
=
=
=
=
=
=
tidak dipanasi, ditutup
dipanasi,tidak ditutup
dipanasi, ditutup
warna
endapan
bau
tidak ada warna/ bau
keruh/ ada bau
sangat keruh/ bau menyengat
Pembahasan
Tabung I
Pada tebung I, hari ke-1 sampai hari ke-3 tidak terjadi perubahan apa-apa, warna bening, tidak ada endapan dan tidak berbau. Namun pada hari ke-4 mulai terjadi perubahan warna(keruh) dan terbentuk endapan. Sedangkan pada hari ke-5 warna air kaldu tetap keruh, ada endapan dan sangat berbau.
Tabung II
Pada tabung II, hari ke-1 dan ke-2 tidak ada perubahan apa-apa, warna bening, tidak ada endapan dan tidak berbau. Namun pada hari ke-3, mulai muncul endapan di dasar tabung, hari ke-4 warna air kaldu mulai mengeruh dan endapan bertambah banyak. Sedangkan pada hari terakhir, yaitu hari ke-5, air tetap keruh dan endapan bertambah banyak.
Tabung III
Pada tabung II, hari ke-1 dan ke-4 tidak ada perubahan apa-apa, warna bening, tidak ada endapan dan tidak berbau. Perubahan baru terjadi pada hari terakhir, yaitu adanya bau setelah tutup dibuka.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa bakteri yang terdapat pada tabung I berasal dari air kaldu itu sendiri, sedangkan bakteri yang terdapat pada tabung II berasal dari udara bebas, dan pada tabung III tidak terdapat bakteri karena sudah dididihkan terlebih dahulu lalu kemudian ditutup dengan rapat.
Saran
Kepada praktikan selanjutnya, diharapkan agar menguasai materi dan konsep praktikum sebelum memasuki ruangan laboratorium, serta teliti dan cermat saat melakukan praktikum.
Kepada asisten, diharapkan ketika menilai sebuah laporan, cara menilainya diseragamkan agar tidak membuat praktikan bingung.
Kepada laboran, kiranya sarana dan prasarana yang ada di laboratorium diperbaiki agar memudahkan jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi, dkk.. 2003. Common Text Book Mikrobiologi. Bandung : JICA.
Siddiq, Nur Abdillah. 2009. Percobaan Lazzaro Spallanzani. Diakses dari http://www.alchemyst.co.cc/2009/08/percobaan-lazzaro-spallanzani.html. Pada tanggal 5 November 2012 pukul 22.27 WITA.
Talaro, Kathleen dan Arthur Talaro. 1995. Microbiology. United States of America: Times Mirror Higher Education Group, Inc.
Tim Penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar : Tim penyusun jurusan biologi FMIPA UNM.
LAMPIRAN
Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut diatas ?
Jawab: adanya bakteri pada kaldu yang tidak dipanaskan, dan dari udara.
Dari manakah datangnya makhluk hidup yang menyebabkan perubahan kaldu tersebut ?
jawab: dari kaldu dan dari udara.
Perubahan kaldu pada percobaan kaldu tersebut di atas terjadi pada tabung yang diperlakukan bagaimana ? mengapa terjadi demikian ?
Jawab: perubahan terjadi pada kaldu yang dibiarkan terbuka, entah itu sudah dipanasi atau belum.
Pada tabung yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak terjadi perubahan ? mengapa tidak terjadi perubahan warna dan bau ?
Jawab: tabung yang dipanasi kemudian ditutup. Perubahan tidak terjadi karena organisme yang ada pada kaldu sudah mati saat dipanaskan, dan organisme dari udara tidak bisa masuk.
Mungkinkah dari bahan kaldu itu secara spontan akan muncul makhluk hidup baru ?
Jawab: mungkin saja jika kaldunya tidak dipanaskan dan dibiarkan terbuka, karena tidak menutup kemungkinan di dalam kaldu tersebut masih ada organisme yang tersisa.
Dapatkah hasil percobaan diatas digunakan sebagai bukti yang kuat untuk menyangkal pendapat Generatio Spontanea? Jelaskan !
Jawab: dapat. Karena sudah terbukti bahwa mikroorganisme hanya terdapat pada tabung yang terbuka, karena memungkinkan adanya mikroorganisme dari udara. Sedangkan pada tabung yang dipanaskan kemudian ditutup, sama sekali tidak ditemukan adanya mikroorganisme.