LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR Regulasi dan Homeostatis dalam Tubuh
Disusun oleh : Pendidikan Biologi A/ Kelompok 5 1. $. !. #. 5. .
Nur Azma Septi pti A Puti uti Ali& Ali&ia ia Artal rtalan anii Pu'i estari *. +,an ,an -inadha dha Khari arisma Diah ri K Ari& +ahman
(1! (1!"# "#$# $#1" 1"" "5% (1! (1!"# "#$# $#1" 1"" "%% (1!"#$#1"")% (1! (1!"# "#!# !#1" 1"# ##% (1! (1!"# "#$# $#1" 1"# #5% (1!"#$##""1%
URUSAN P!NDIDIKAN BIOLOGI "AKULTAS "AKULTAS MAT!MATIKA DAN ILMU P!NG!TAHUAN P!NG! TAHUAN ALAM UNI#!RSITAS N!G!RI $OG$AKART $OG$AKARTA A %&'(
I) udul +egulasi dan omeostatis dalam u0uh II) II) Tu*ua u*uan n 1. Dapat Dapat men,e0ut men,e0utkan kan ontoh ontoh regula regulasi si dalam dalam tu0uh tu0uh manusia. manusia. $. Dapat men'elaskan men'elaskan mekanisme mekanisme regulasi dalam rangka homeostat homeostatis is dalam dalam tu0uh tu0uh
manusia. III) III) Dasa Dasa++ Teo+i eo+i
') Homeostatis omeostasis adalah suatu keadaan komposisi kimia dan &isiokimia ,ang
konstan pada medium internal organisme. omeostasis merupakan mani&estasi ke0eradaan se'umlah &aktor 0iologis ,ang konstan seperti indikasi kuantitati&2 karakteristik suatu organisma pada kondisi normal. ermasuk temperatur tu0uh2 tekanan osmotik pada airan2 konsentrasi ion hidrogen2 kandungan protein dan gula2 konsentrasi ion dan ratio ion3ion akti& ,ang 0erhu0ungan dengan 0iologis dan se0again,a. Ke0eradaan mineral se0agai garam ,ang larut dalam medium sel2 airan interstitial2 darah dan l,mp2 0erperan langsung maupun tidak langsung dalam men'aga parameter3parameter 0iologis dalam keadaan konstan (erna4ati. $"1$%. Setiap kontrol homeostasis memliki tiga komponen &ungsional : se0uah reseptor2 se0uah pusat kontrol2 dan se0uah e&ektor. Reseptor mendeteksi peru0ahan 0e0erapa aria0el lingkungan internal he4an2 seperti peru0ahan suhu tu0uh. Pusat kontrol memproses in&ormasi ,ang diterima dari reseptor dan mengarahkan suatu respon ,ang tepat melalui efektor (6amp0ell. $""# :15%. *stilah homeostasis digunakan untuk pertama kalin,a oleh -alter B. 6annon (17)1318#5%2 seorang ahli &isiologi Amerika. Sum0er utama panas he4an adalah kontraksi otot. Ketika otot3otot 0erkontraksi2 !" persen energi dilepaskan dari degradasi 0ahan 0akar ditrans&ormasi men'adi energi mekanis kontraksi2 sedangkan )" persen atau le0ih sisan,a dikonersi men'adi panas. Karena kontraksi otot merupakan sum0er utama panas he4an2 supresi aktiitas &isik sangat penting untuk menegah penigkatan temperatur le0ih 'auh lagi (Shaum. $"" : 1))%. Suhu tu0uh kita sendiri dipertahankan di dekat titik pasang !)o62 melelui ker'asama 0e0erapa perputaran umpan30alik negati& ,ang mengatur pertukaran energi dengan lingkungan. Salah satu umpan30alik terse0ut adalah pengeluaran keringat2 se0agai suatu ara untuk mem0uang panas hasil meta0olisme dan mendinginkan tu0uh. ermoster dalam otak memonitor suhu darah. 9ika termoster terse0ut mendeteksi peningkatan suhu tu0uh di atas titik pasang2 termoster terse0ut akan mengirimkan impuls s,ara& ,ang mengarahkan kelen'ar keringat untuk meningkatkan produksi keringatn,a2 sehingga menurunkan suhu tu0uh dengan ara pendinginan melalui penguapan. Ketika suhu tu0uh turun di 0a4ah titik pasang2 termosat di otak akan 0erhenti mengirimkan impuls ke
kelen'ar keringat terse0ut2 dan tu0uh akan menahan le0ih 0an,ak panas ,ang dihasilkan oleh meta0olisme (6amp0ell. $""# : 1%. u0uh kehilangan panas di permukaann,a2 sehingga agar dapat didisipasi (di0uang% panas harus di0a4a ke permukaan. Darah mengangkut 0an,ak sekali panas tu0uh. Dalam keadaan terlampau panas (overheat %2 reseptor kulit dan 0e0erapa struktur internal mengaktiasi sirkuit umpan 0alik ,ang mele0arkan pem0uluh darah di permukaan kulit2 sehingga olume darah di permukaan meningkat. Darah ,ang kem0ali dari permukaan kulit 'uga digerakkan ke ena3 ena ,ang letakn,a le0ih ke permukaan untuk didinginkan le0ih lan'ut. Panas lalu hilang melalui tiga ara &isik. Panas 0isa hilang melalui radiasi2 ,ang merupakan pergerakan gelom0ang energi elektromagnetik dari permukaan tu0uh ke medium udara. Panas 'uga 0isa hilang melalui konduksi2 ,akni trans&er panas melalui kontak langsung dengan udara atau air ,ang le0ih dingin. erakhir2 panas 0isa hilang melalui konveksi2 ,akni hilangn,a panas dari interior tu0uh aki0at aliran udara atau air ,ang 0ergerak melalui kulit seara terus3menerus(Shaum. $"" : 1))%. 9ika pem0uangan panas tidak ukup untuk men'aga kekonstanan temperatur2 kelen'ar3kelen'ar keringat mensekresikan airan ,ang asin (keringat% dalam 'umlah 0an,ak. Pada manusia2 kelen'ar3kelen'ar keringat sangat 0an,ak 'umlahn,a dan terse0ar di sepan'ang kulit. ntuk mendinginkan tu0uh2 keringat 0isa diproduksi dalam 'umlah ,ang sangat 0esar. Penguapan (eaporasi% keringat menghasilkan e&ek pendinginan ,ang luar 0iasa2 karena 5#"kal diserap dalam penguapan 1g $; (air% (Shaum. $"" : 1))%.
%) "a,to+-.a,to+ ling,ungan inte+nal be+,aitan dengan homeostatis /S0ai.uddin1 %&''2 a. Konsentrasi molekul zat3zat gizi Sel3sel mem0utuhkan persediaan molekul zat gizi,ang tetap untuk digunakan
se0agai 0ahan 0akar meta0oli dalam menghasilkan energi.
6;$ ,ang dikeluarkan oleh paru3paru sehingga asam ,ang ter0entuk dari 6;$ ini tidak meningkatkan keasaman di lingkungan internal. . Konsentrasi zat3zat sisa Ber0agai reaksi kimia akan menghasilkan produk3produk akhir ,ang 0ere&ek toksik 0agi sel apa0ila di0iarkan tertim0un mele0ihi 0atas tertentu. d. p Di antara e&ek ,ang paling menolok dari peru0ahan keasaman lingkungan airan internal adalah peru0ahan mekanisme pem0entukan sin,al listrik di sel sara& dan penurunan aktiitas enzim di semua sel. e. Konsentrasi air2 garam2 dan elektrolit lain ;leh karena konsentrasi relatie garam dan air di dalam airan ekstrasel mempengaruhi 0erapa 0an,ak air ,ang masuk dan keluar2 konsentrasi keduan,a diatur seara ketat untuk mempertahankan olume sel ,ang sesuai . sel3sel tidak dapat 0er&ungsi seara normal apa0ila mereka mem0engkak atau men,usut.
airan ekstrasel ,ang relatie konstan. Suhu Sel3sel tu0uh 0er&ungsi seara optimal dalam rentang suhu ,ang sempit. Sel3 sel akan mengalami perlam0atan aktiitas ,ang he0at apa0ila suhun,a terlalu dingin dan le0ih 0uruk adalah protein3protein struktur dan enzimatikan,a akan terganggu apa0ila suhun,a terlalu panas.
g. =olume dan tekanan Komponen sirkulasi pada lingkungan internal ,aitu plasma2 harus dipertahankan pada tekanan darah olume ,ang adekuat agar penghu0ung ital antar sel dan lingkungan eksternal ini dapat terdistri0usi ke seluruh tu0uh. 3) Pengatu+an suhu tubuh Pusat termoregulator hipotalamus : merupakan sekelompok sara& pada area
preoptik dan hipotalamus posterior ,ang 0er&ungsi se0agai thermostat. hermostat hipotalamus memiliki semaam titik kontrol ,ang disesuaikan untuk mempertahankan suhu tu0uh (S,ai&uddin2 $"11:!8% Pada manusia untuk mendapatkan gam0aran suhu tu0uh dilakukan pengukuran ,ang dapat dipilih (S,ai&uddin2 $"11:!)"% :
1. Suhu ketiak Pengukuran suhu ketiak dilakukan dengan ara meletakkan thermometer di ketiak selama minimal 5 menit2 dengan lengan atas ,ang didekapkan erat3 erat ke 0adan2 'angan lupa ketiak harus dikeringkan terle0ih dahulu. Suhu ketiak 0iasan,a "2$3"2#>6 le0ih rendah dari suhu mulut dan "2531>6 di 0a4ah suhu retum. $. Suhu mulut Pengukuran suhu mulut dilakukan dengan ara meletakkan thermometer di 0a4ah lidah dengan mulut tertutup (untuk menghindari makanan2 minuman2 ataupun hal lain ,ang mudah memengaruhi suhu mulut2 sehingga dapat mengganggu hasil pengukuran suhu tu0uh%. Suhu mulut 0iasan,a "2!3"25>6 di 0a4ah suhu retum. !. Suhu retum Pengukuran suhu retum dilakukan dengan ara memasukkan thermometer sedalam 53 m sehingga ,ang diukur 0enar30enar suhu di dalam retum. Se0enarn,a2 suhu retum le0ih dapat dipera,a se0agai ukuran suhu di0andingkan suhu ketiak dan suhu mulut . Namun hal ini tidak sering dilakukan karena dianggap kurang etis. Dari hal3hal di atas dapat dimengerti 0ah4a suh tu0uh normal 0ukanlah merupakan nilai ,ang pasti di satu angka. Se,og,an,a nilai merah ,ang terdapat di angka !)>6 pada thermometer klinik diu0ah men'adi pita merah ,ang menun'ukkan kisaran angka suhu normal. ?aktor ,ang dapat mempengaruhi suhu tu0uh adalah se0agai 0erikut (S,ai&uddin2 $"11: !)"3!)1% : 1. =ariasi dari luar Kegiatan tu0uh sepan'ang hari dapat 0erariasi2 penggunaan energ, dalam meta0olisme selalu tim0ul panas. Kegiatan otot (organ ,ang paling 0an,ak pada tu0uh manusia% 0an,ak menim0ulkan panas2 s,stem sara& ,ang le0ih 0erperan pada 4aktu kegiatan 'asmani meningkat. Biasan,a pada siang hari suhu tu0uh le0ih tinggi dis0anding malam hari. $. mur Pada 0a,i ,ang 0aru lahir suhu tu0uh masih 0elum matang. Pada masa ini2 suhu tu0uhn,a masih mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Pada usia de4asa muda suhu tu0uh telah matang2 sedangkan pada usia lan'ut suhu tu0uhn,a akan le0ih rendah.
!. 9enis kelamin@ sesudah ker'a 'asmani (olah raga% suhu tu0uh akan naik. asil salah satu penelitian menun'ukkan suhu rektum naik sampai #1o6 setelah lari maraton. #. ingkungan@ suhu lingkungan ,ang tinggi akan meningkatkan suhu tu0uh ,ang terdapat dalam tu0uh2 serta 0eraki0at pada tara& meta0olisme. dara lingkungan ,ang lem0a0 akan men,e0a0kan ham0atan pada penguapan keringat sehingga meningkatkan suhu tu0uh. Pengendalian suhu tubuh oleh sa+a. Perangasangan daerah proeptik hipotalamus anterior oleh rangsangan panas akan men,e0a0kan peningkatan pengeluaran panas dan penurunan pem0entukan panas. Dengan kata lain2 daerah preoptik terse0ut dapat mengatur keseim0angan antara
pengeluaran
dan
pem0entukan
panas
se0agai
upa,a
untuk
mempertahhankan suhu tu0uh tetap konstan. Apa0ila suhu tu0uh telah sama dengan nilai ,ang ditentukan oleh termostat2 maka 0aik pem0entukan panas maupun pengeluaran panas akan meningkat. Bila karena suatu hal2 ti0a3ti0a termostat turun kem0ali ke suhu normal2 maka suhu tu0uh 'uga akan diturunkan ke nilai ,ang sama. Dalam hal ini akan ter'adi esodilatasi dan 0an,ak mengeluarkan keringat (S,ai&uddin. $"11: !)!%.
RESEPTOR
Badan +u&&ini / Badan Krause
Suhu tu0uh naik
HOMEOSTASIS
Pengiriman impuls
HIPOTALAMUS
Suhu tu0uh normal
R!SPON
Pusat regulasi suhu
!"!KTOR
1. Pelepasan panas dengan penguapan2 atau
Kelen'ar keringat
$. Pen,impanan dan
Pem0uluh darah
;tot
produksi panas
4)
Pengatu+an Pe+na.asan S,ai&udin ($"11 : )5% men,atakan 0ah4a &ungsi sistem perna&asan adalah
mengam0il okigen (;$% dari atmos&er ke dalam sel3sel tu0uh untuk mentranspor kar0ondioksida (6;$% ,ang dihasilkan oleh sel3sel tu0uh kem0ali ke atmos&er. ;rgan3organ respiratorik 0er&ungsi dalam : a. Produksi 0iara2 mem0antu proses dalam 0iara. 0. Keseim0angan asam 0asa dalam darah dan 'aringan tu0uh manusia. . Pertahanan tu0uh mela4an 0enda asing2 organisme asing ,ang masuk d.
melelui proses pernapasan ke dalam tu0uh. engatur hormonal tekanan darah dan keseim0angan hormon dalam darah.
enurut S,ai&udin ($"11 : )5%2 respirasi meli0atkan proses3proses 0erikut ini : a.
=entilasi pulmonar (pernapasan%@ adalah 'alan masuk dan keluar udara
0.
dari saluran pernapasan dan paru3paru. +espirasi eksternal@ adalah di&usi oksigen dan kar0on dioksida antara
.
udara dalam paru3paru dan kepiler pulmonar. +espirasi internal@ di&usi oksigen dan kar0on dioksida antara sel darah
d.
dan sel3sel 'aringan. +espirasi seluler@ adalah penggunaan oksigen oleh sel3sel tu0uh untuk produksi energi dan pelepasan produk oksidasi 6;$ dan air oleh sel3sel tu0uh.
?aktor3&aktor ,ang mempengaruhi dalam respirasi : a. ?aktor usia2 usia seseorang sangat mempengaruhi dalam melakukan respirasi. Seperti &ungsi ker'a paru3paru dalam &rekuensi pernapasan dan kapasitas paru. Selain itu semakin tua usia seseorang semakin menurun kekuatan &isik orang terse0ut. 0. Aktiitas2 semakin 0an,ak aktiitas ,ang dilakukan &rekuensi respirasi semakin meningkat karena tu0uh mem0utuhkan 0an,ak oksigen untuk meta0olisme.
. 9enis kelamin2 antara laki3laki dan perempuan akan ter'adi per0edaan 'umlah &rekuensi 0erna&as. ?rekuensi respirasi laki3laki enderung le0ih rendah di0anding perempuan.
5)
Pengatu+an Den0ut antung 9antung merupakan organ 0erongga empat dan 0erotot ,ang 0er&ungsi
memompa darah le4at sistem pem0uluh darah. letak 'antung di dalam rongga dada se0elah depan (cavum mediastinum anterior) se0elah kiri 0a4ah dari pertengahan rongga dada2 di atas dia&ragma dan pangkaln,a terdapat di 0elakang kiri2 pada tempat ini ter'adi pukulan 'antung ,ang dise0ut iktus kordis.'antung menggerakkan darah dengan konstraksi ,ang kuat dan teratur dari sera0ut otot ,ang mem0entuk dinding pada rongga3ronggan,a. Pola konstraksi sedemikian rupa2 sehingga kedua 0ilik 0erkontraksi serempak dan hampir 1/1" detik kemudian dan kedua seram0i 0erkontraksi 0ersama3sama (Kasi,o D4i'o4inoto2 188!%. Den,ut 'antung adalah 'umlah den,utan 'antung per satuan 4aktu2 0iasan,a per menit. Den,ut 'antung didasarkan pada 'umlah kontraksi entrikel (0ilik 0a4ah 'antung%. Den,ut 'antung mungkin terlalu epat (takikardia% atau terlalu lam0at ( 0radikardia%. Den,ut nadi adalah
den,utan arteri dari gelom0ang darah ,ang
mengalir
melalui pem0uluh darah se0agai aki0at dari den,utan 'antung. Den,ut nadi sering diam0il di pergelangan tangan untuk memperkirakan den,ut 'antung. 9antung adalah organ ital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak. Den,ut ,ang ada di 'antung ini tidak 0isa dikendalikan oleh manusia. Den,ut nadi merupakan ram0atan dari den,ut 'antung ,ang dihitung tiap menitn,a dengan hitungan repetisi (kali/menit%2 dengan den,ut nadi normal "3 1"" kali/menit (a'id2 $""5%. enurut Nasution2 6.D ($"11%2 untuk mengetahui keepatan den,ut 'antung seseorang dapat dilakukan dengan menggunkaan pulse rate2 ,aitu dengan ara menghitung peru0ahan ti0a3ti0a dari tekanan ,ang diram0atkan se0agai gelom0ang pada dinding darah2 sedangkan pengukuran dapat dilakukan pada : 1. Arteri Karotis (daerah leher%2 $. Arteri +adialis (peregelangan tangan%2 !. Arteri ?emoralis (lipat paha%2
#. Arteri Poplitea2 5. Arteri Dorsalis Pedis (daerah dorsum pedis%2 . Arteri emporalis (entral daun telinga%. I#) Alat dan Bahan isu ermometer raksa andphone angan #) Lang,ah Ke+*a
Menentukan 2 orang terdiri dari 1 laki-laki dan 1 perempuan untuk berperan sebagai objek percobaan.
Menyuruh objek melakukan akvitas dengan berlari bolakbalik kali
Mengukur suhu! menghitung frekuensi nadi! frekuensi respirasi! dan mengama keringat yang dihasilkan oleh masing-masing objek seper perlakuan sebelumnya.
Mengukur suhu tubuh masingmasing objek sebelum objek berakvitas dengan menyelipkan termometer raksa pada keak selama 3 menit.
Menghitung frekuensi nadi dari masing-masing objek sebelum objek berakvitas pada bagian pergelangan tangan dalam waktu 1 menit.
Mengama keringat yang dihasilkan
Mengukur frekuensi respirasi masing-masing objek sebelum objek berakvitas dengan menutup hidung dengan su selama 1 menit.
Menyuruh obejk berisrahat selama kurang lebih 1" menit
Mengukur suhu! menghitung frekuensi nadi! dan frekuensi respirasi! dan mengama keringat yang dihasilkan oleh masing-masing objek seper perlakuan sebelumnya.
#I)Hasil Pengamatan Tabel Hasil Pengamatan Regulasi dan Homeostatis 6ada Ob*e, Pe+em6uan
No ') %)
Kondisi
Se0elum aktiitas Setelah aktiitas
Suhu / 72
!25 !
"+e,uensi Na.as
$5 #5
"+e,uensi Den0ut
Ke+ingat
antung 11" 1#"
idak ada Ban,ak
Setelah istirahat
3)
!25
$)
117
Sedikit
selama 1" menit
Tabel Hasil Pengamatan Regulasi dan Homeostatis 6ada Ob*e, La,i-la,i
No ') %) 3)
Kondisi
Se0elum aktiitas Setelah aktiitas Setelah istirahat
Suhu / 72
!) !25 !27
"+e,uensi Na.as
1! !# !$
"+e,uensi Den0ut
Ke+ingat
antung 8$ 11" 1""
idak ada Ban,ak Sedikit
selama 1" menit #II)
Pembahasan Pengamatan ,ang 0er'udul +egulasi dan omeostatis dalam u0uhC dengan
tu'uan dapat men,e0utkan ontoh regulasi dan mekanisme homeostatis didapatkan hasil 0ah4a antara se0elum dan sesudah melakukan aktiitas2 tu0uh akan mengalami peru0ahan atau menun'ukkan respon terhadap peru0ahan ,ang ter'adi. +espon ,ang munul setelah dilakukann,a aktiitas di anataran,a adalah2 peru0ahan suhu 0aik ,ang mengalami peningkatan maupun penurunan2 peningkatan &rekuensi respirasi dan &rekuensi den,ut nadi2 serta 0an,ak sedikitna keringat ,ang dihasilkan. Berikut adalah 0e0erapa peru0ahan ,ang ter'adi pada tu0uh setelah o0'ek melakukan aktiitas lari keil selama # kali : 1. Peru0ahan suhu Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui 0ah4a ter'adi peru0ahan suhu antara se0elum dan sesudah melakukan aktiitas. Se0elum melakukan aktiitas suhu tu0uh masing3masing o0'ek 0erada pada rata3rata suhu normal manusia ,akni antara !.53!).5 ⁰6. Setelah melakukan aktiitas suhu tu0uh dari masing3masing o0'ek enderung mengalami penurunan. Padahal pada umumn,a setelah melakukan aktiitas suhu tu0uh enderung akan naik2 karena aktiitas ,ang dilakukan memiu adan,a aktiitas otot (kontraksi otot% ,ang men,e0a0kan tim0uln,a panas dalam tu0uh. Penurunan suhu tu0uh ,ang dialami oleh masing3masing o0'ek merupakan hal ,ang 4a'ar meskipun tidak sama dengan ,ang umumn,a ter'adi. Penurunan ter'adi dise0a0kan karena mekanisme respon tu0uh dari masing3masing o0'ek terhadap kenaikan suhu
tu0uh ,ang ter'adi termasuk respon ,ang enderung epat. Selain itu2 dikeluarkann,a 0an,ak keringat setelah melakukan aktiitas men'adi salah satu mekanisme untuk menurunkan panas ,ang ada dalam tu0uh2 sehingga suhu tu0uh men'adi enderung le0ih epat turun. Suhu tu0uh ,ang kem0ali normal setelah 0eristirahat selama kurang le0ih 1" menit ter'adi karena manusia termasuk homeoterm ,akni memiliki kemampuan untuk mempertahankan suhu tu0uhn,a agar tetap konstan dengan ara kem0ali ke suhu a4al meski telah melakukan aktiitas (kem0ali ke keadaan normal%. Se0agai upa,a dalam mempertahankan suhu tu0uh terse0ut dilakukan dengan ara meningkatkan &rekuensi respirasi dan &rekuensi den,ut 'antung. Per0edaan peru0ahan suhu ,ang normal kemudian naik dan kem0ali normal lagi seperti semula antara o0'ek laki3laki dan perempuan ter'adi karena pada umumn,a kenaikan suhu tu0uh laki3laki enderung akan le0ih tinggi dari kenaikan suhu tu0uh pada perempuan. al dise0a0kan karena laki3laki enderung memiliki le0ih 0an,ak aktiitas ,ang menim0ulkan peningkatan meta0olisme dan aktiitas otot dalam tu0uh di0andingkan dengan perempuan. al terse0ut dapat dilihat dari adan,a kenaikan suhu dari setelah aktiitas kemudian kem0ali ke keadaan semula2 ,ang mana o0'ek perempuan 0eru0ah dari suhu !⁰6 men'adi !.5 ⁰6. Sedangkan o0'ek laki3laki 0eru0ah dari suhu !.5⁰6 men'adi !.7⁰6. $. Peru0ahan &rekuensi respirasi Dari data hasil pengamatan dapat diketahui 0ah4a ter'adi peningkatan &rekuensi respirasi pada masing3masing o0'ek setelah melakukan aktiitas. ?rekuensi respirasi a4al pada masing3masing o0'ek masih tergolong &rekuensi respirasi normal orang de4asa ,aitu 0erkisar antara 1$3$" per menit. Namun pada o0'ek perempuan &rekuensi respirasi le0ih tinggi dari teori ,ang ada. al ini dapat ter'adi karena pengaruh kondisi lingkungan2 seperti temperatur dan kelem0a0an. emperatur dan kelem0a0an udara akan meningkatkan penam0ahan panas dalam tu0uh dan men,e0a0kan peningkatan pengeluaran udara melalui saluran respirasi. Peningkatan &rekuensi respirasi setelah melakukan aktiitas ,ang dialami oleh masing3masing o0'ek te'adi karena setelah melakukan aktiitas suplai oksigen dalam tu0uh 0erkurang (terhirup pendek3pendek%2 sedangkan
ke0utuhan oksigen dalam tu0uh men'adi le0ih tinggi untuk melakukan pem0akaran agar dihasilkan energi ,ang ukup untuk 0erkatiitas. Kesen'angan antara suplai oksigen dengan ke0utuhan oksigen dalam tu0uh men,e0a0kan o0'ek men'adi terengah3engah sehingga &rekuensi respirasi enderung mengalami peningkatan. Selain itu2 peningkatan &rekuensi respirasi ter'adi karena untuk mempertahankan panas dalam tu0uh. er'adi per0edaan peningkatan &rekuensi antara o0'ek laki3laki dengan perempuan2 ,ang mana &rekuensi respirasi pada o0'ek perempuan le0ih tinggi di0anding o0'ek laki3laki. al ini ter'adi karena perepmpuan memiliki olume paru3paru ,ang le0ih keil di0anding laki3laki. Setelah 0ersitirahat selama kurang le0ih 1" menit2 &rekuensi respirasi pada masing3masing o0'ek turun. Pada o0'ek laki3laki penurunan &rekuensi respirasi enderung tidak signi&ikan di0anding o0'ek perempuan. al terse0ut dapat ter'adi karena o0'ek laki3laki dapat le0ih mengendalikan &rekuensi respirasi dalam peningkatan aktiitas di0andingkan dengan o0'ek perempuan2 sehingga 'umlah &rekuensi respirasi ,ang dihasilkan oleh o0'ek laki3laki le0ih rendah di0andingkan dengan o0'ek perempuan 0aik se0elum maupun sesudah melakukan aktiitas. !. Peru0ahan &rekuensi den,ut nadi Berdasarkan hasil pengamatan diketahui 0ah4a ter'adi peningkatan &rekuensi den,ut nadi pada masing3masing o0'ek setelah melakukan aktiitas. Se0elum melakukan aktiitas2 &rekuensi den,ut nadi kedua o0'ek merupakan &rekuensi normal den,ut nadi manusia de4asa2 ,akni 0erkisar antara "31"" kali per menit. Setelah melakukan aktiitas &rekuensi den,ut nadi kedua o0'ek mengalami peningkatan karena saat 0eraktiitas oksigen ,ang di0utuhkan oleh tu0uh meningkat aki0at adan,a kontraksi otot 2 sehingga di0utuhkan distri0usi oksigen dengan epat dari 'antung ke seluruh tu0uh. ;leh karena itu den,ut men'adi le0ih epat dan &rekuensi men'adi semakin meningkat. Peningkatan &rekuensi den,ut 'antung ,ang tidak terlalu tinggi pada o0'ek laki3laki ter'adi karena o0'ek laki3laki mampu 0eradaptasi dengan 0aik pada aktiitas ,ang dilakukan sehingga tidak ter'adi peningkatan ,ang tinggi. Peningkatan &rekuensi den,ut nadi o0'ek perempuan ,ang enderung tinggi ter'adi karena o0'ek perempuan tidak pernah olahraga2 sehingga 'antung 0eker'a le0ih 0erat ,ang men,e0a0kan &rekuensin,a men'adi le0ih tinggi di0anding o0'ek laki3laki. Peningkatan &rekuensi den,ut 'antung 'uga men'adi
salah satu mekanisme untuk mempertahankan panas dalam tu0uh2 sehingga tu0uh memiliki sihu ,ang konstan. #. Keringat ,ang dihasilkan Dari data hasil pengamatan dapat diketahui 0ah4a ter'adi peru0ahan 'umlah keringat ,ang dihasilkan dari masing3masing o0'ek. Se0elum melakukan aktiitas2 masing3masing o0'ek tidak menghasilkan keringat. al ini merupakan hal ,ang 4a'ar karena tidak ter'adi aktiitas ,ang menim0ulkan panas tu0uh2 tu0uh enderung 0erada pada suhu normal.2 sehingga tidak diperlukan adan,a keringat untuk menurunkan panas tu0uh. Keringat munul 0an,ak setelah masing3masing o0'ek melakukan se0uah aktiitas. Keringat ,ang munul enderung 0an,ak2 karena setelah melakukan aktiitas ter'adi peningkatan proses meta0olisme. Selain itu2 0an,akn,a keringat ,ang munul memiliki tu'uan untuk menurunkan suhu tu0uh agar tidak ter'adi peningkatan ,ang 0erle0ih. Dengan keluarn,a keringat2 maka akan mem0asahi kulit kemudian menguap. enguapn,a keringat dari permukaan kulit akan mengam0il panas sehingga suhu 0adan men'adi 0erkurang. Keringat ,ang munul merupakan hasil dari 0er0agai upa,a tu0uh dalam upa,a mempertahankan kondisi tu0uh tetap sta0il setelah dilakukann,a aktiitas2 ,akni setelah melakukan aktiitas &rekuensi respirasi akan meningkat karena oksigen ,ang di0utuhkan oleh tu0uh meningkat. ?rekuensi ,ang meningkat men,e0a0kan &rekuensi den,ut 'antung meningkat karena harus mendistri0usikan oksigen ke seluruh tu0uh dengan epat2 sehingga den,u enderung 0ertam0ah epat. eningkatn,a ke0utuhan oksigen dalam tu0uh men,e0a0kan suhu tu0uh meningkat pula2 suhu tu0uh ,ang tinggi kemudian memiu kelen'ar keringat untuk menghasilkan keringat se0agai respon untuk menurunkan suhu tu0uh. Ker'a dari masing3masing sistem mengalami peningkaran karena adan,a peningkatan ker'a hormon adrenalin dalam darah. Berdasarkan uraian peru0ahan3peru0ahan ,ang ter'adi setelah masing3 masing o0'ek melakukan aktiitas2 dapat diketahui 0ah4a antara satu sistem dengan sistem ,ang lainn,a saling 0erhu0ungan dalam rangka mempertahankan suhu tu0uh. ang mana untuk menurunkan suhu tu0uh2 setelah mengalami kenaikan aki0at aktiitas ,ang dilakukan2 tu0uh 0an,ak mengeluarkan keringat agar panas dalam tu0uh 0erkurang (kem0ali ke keadaan normal%. enurut literatur 2 meknasime ,ang dapat men,e0a0kan suhu turun se0agai respon panas tu0uh ,ang tinggi adalah se0agai 0erikut :
1. =asodilatasi2 pada hampir semua area tu0uh2 pem0uluh darah kulit 0erdilatasi dengan kuat. al ini dise0a0kan oleh ham0atan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior ,ang men,e0a0kan asekokstriksi. =asodilatasi penuh akan meningkatkan keepatan pemindahan panas ke kulit se0an,ak delapan kali lipat. $. Berkeringat2 peningkatan temperature tu0uh 1 E6 men,e0a0kan keringat ,ang ukup 0an,ak untuk mem0uang sepuluh kali le0ih 0esar keepatan meta0olisme 0asal dari pem0entukan panas tu0uh. !. Penurunan pem0entukan panas2 mekanisme ,ang men,e0a0kan pem0entukan panas 0erle0ihan2 seperti menggigil dan thermogenesis kimia2 diham0at dengan kuat Begitu pula dengan se0alikn,a2 apa0ila suhu tu0uh terlalu rendah dari 0atas normal maka tu0uh akan melakukan mekanisme untuk meningkatkan suhu tu0uh dengan ara : 1. =asokonstriksi kulit di seluruh tu0uh2 hal ini dise0a0kan oleh rangsangan pusat simpatis hipotalamus posterior. $. Piloereksi. Piloereksi berart Eram0ut 0erdiri pada akarn,a.E +angsangan simpatis men,e0a0kan otot erektor pili ,ang melekat ke &olikel ram0ut 0erkontraksi ,ang men,e0a0an ram0ut 0erdiri tegak. al ini tidak 0egitu penting pada manusia2 tetapi pada he4an ,ang le0ih rendah2 0erdirin,a ram0ut memungkinkan mereka untuk mem0entuk lapisan te0al isolator udara 0erse0elahan dengan kulit sehingga perpindahan panas ke lingkungan sangat ditekan. !. Peningkatan pem0entukan panas2 pem0entukan panas oleh sistem meta0olisme meningkat dengan menggigil2 rangsangan simpatis pem0entukan panas2 dan sekresi tiroksin. #III) Kesim6ulan Berdasarkan uraian data di atas dapat disimpulkan 0ah4a : 1. 6ontoh dari sistem regulasi dalam tu0uh manusia : a. +egulasi suhu. eningkatn,a suhu tu0uh karena melakukan se0uah
aktiitas. 0. +egulasi respirasi eningkatn,a &rekuensi respirasi se0agai respon adan,a peningkatan suhu aki0at dari adan,a suatu aktiitas tu0uh.
. +egulasi den,ut 'antung. Peningkatan &rekuensi den,ut nadi se0agai respon adan,a peningkatan suhu dan peningkatan &rekuensi respirasi setelah tu0uh melakukan se0uah aktiitas. d. +egulasi eksresi. engeluarkan zat sisa ,ang sudah tidak di0utuhkan lagi oleh tu0uh2 dalam hal ini adalah pengeluaran keringat se0agai respon suhu tu0uh ,ang meningkat. $. ekanisme regulasi dalam rangka homeostatis dalam tu0uh : Salah satu mekanisme dalam rangka homeostatis adalah mekanisme mempertahankan suhu tu0uh tetap dalam keadaan konstan (homoioterm%2 ,ang dapat dilakukan dengan ara : a. enurunkan suhu tu0uh =asodilatasi2 pada hampir semua area tu0uh2 pem0uluh darah kulit
0erdilatasi dengan kuat. al ini dise0a0kan oleh ham0atan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior ,ang men,e0a0kan asekokstriksi. =asodilatasi penuh akan meningkatkan keepatan pemindahan panas ke
kulit se0an,ak delapan kali lipat. Berkeringat2 peningkatan temperature tu0uh 1 E6 men,e0a0kan keringat ,ang ukup 0an,ak untuk mem0uang sepuluh kali le0ih 0esar keepatan
meta0olisme 0asal dari pem0entukan panas tu0uh. Penurunan pem0entukan panas2 mekanisme ,ang men,e0a0kan pem0entukan panas 0erle0ihan2 seperti menggigil dan thermogenesis
kimia2 diham0at dengan kuat 0. eningkatkan suhu tu0uh =asokonstriksi kulit di seluruh tu0uh2 hal ini dise0a0kan oleh rangsangan
pusat simpatis hipotalamus posterior. Piloereksi. Piloereksi berart Eram0ut 0erdiri pada akarn,a.E +angsangan simpatis men,e0a0kan otot erektor pili ,ang melekat ke &olikel ram0ut 0erkontraksi ,ang men,e0a0an ram0ut 0erdiri tegak. al ini tidak 0egitu penting pada manusia2 tetapi pada he4an ,ang le0ih rendah2 0erdirin,a ram0ut memungkinkan mereka untuk mem0entuk lapisan te0al isolator udara 0erse0elahan dengan kulit sehingga perpindahan panas ke
lingkungan sangat ditekan. Peningkatan pem0entukan panas2 pem0entukan panas oleh sistem meta0olisme meningkat dengan menggigil2 rangsangan simpatis pem0entukan panas2 dan sekresi tiroksin.
Da.ta+ Pusta,a 6amp0ell2 dkk. ($""#%. Biologi Jilid 3 Edisi Kelima. 9akarta :
Aktiitas Naik urun anggaF. Artikel Kara !ulis "lmiah. niersitas Diponegora. erna4ati. ($"1$%. Gineral dan omeostasisF. Jurnal . niersitas Pendidikan *ndonesia Shaum2 dkk. ($""%. Biologi Edisi Kedua. 9akarta :
Lam6i+an