Laporan Bengkel Penerangan in Plaster

1

PENDAHULUAN Pokok Bahasan 1.1 Latar Latar Belak Belakang ang 1.2 Ruang Ruang Ling Lingkup kup 1.3 Tujuan juan

1.1 Latar Latar Belakan Belakang g

Samp Sampai ai saat saat ini ini ting tingka katt popu popula lasi si pend pendud uduk uk di Indo Indone nesi siaa teru teruss meningkat dengan pesat. Aspek pembangunan pembangunan seperti rumah tinggal, industri, dan perkantoran pun pasti akan ikut meningkat. Di dalam rumah tinggal, industri dan perkantoran itu pasti akan timbul banyak aktifitas dan semua aktifitas itu pasti tidak lepas dengan energi listrik. Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini. Instalasi listrik yang baik dibutuhkan dalam menyalurkan energi listrik  kepada pelanggan dengan aman dan handal. Instalasi listrik yang baik adalah  berdasarkan standar yang berlaku seperti dalam PUIL. Oleh karena itu, dalam  praktik bengkel semester III yang diadakan di Politeknik egeri !alang  program studi teknik listrik menga"arkan bagaimana #ara memasang instalasi  penerangan listrik dengan benar baik se#ara teori maupun praktikum. $arena $ar ena nanti nanti diharap diharapkan kan mahasi mahasis%a s%a dari dari progra program m studi studi teknik teknik listrik listrik Polite Politekni knik  k   egeri !alang memiliki hardskill dan softskill

yang baik sehingga

dibutuhkan di dunia industri. Instalasi penerangan listrik yang dipraktikan kali ini adalah sistem inst instal alas asii pene peneran ranga gann & fasa fasa se#a se#ara ra in plas plaster ter,, dima dimana na sist sistem em ini ini bany banyak  ak  diterapkan pada instalasi pelanggan yang kompleks #ontohnya tempat tinggal, hotel, industri dan lain'lain. 1.2 Ruang Ruang Lingkup Lingkup

(uang lingkup praktikum men#akup) *.+.* .+.*

Pere Perenn#ana #anaan an seb sebuuah ins insta tala lassi pene penera rang ngan an & fas fasaa dal dalam am

diagram lokasi dan diagram penga%atan.

1

*.+.+ .+.+

Pem Pemaham ahaman an dan pemas emasan anga gann kom kompo pone nenn  komp omponen onen

dalam sistem penerangan & fasa. *.+.& Penyam nyambbungan kabel da dari pan paneel ke be beban. *.+..+.Peny Penyam ambbunga ungann APP pad padaa pan panel el dan pad pada su sumber mber & fas fasa. a. *.+. *.+. Peme Pemeri riks ksaa aann ata atauu #omm #ommis isio ioni ning ng pada pada inst instal alas asii pen pener eran anga gann yang telah dipasang dalam kondisi tidak bertegangan'tidak  berbeban, bertegangan'tidak berbeban dan bertegangan'berbeban. *.+./ Perhi rhitungan kesalah lahan pada $01 meter. er. 1.3 Tujuan

*.&.* .&.*

!ah !ahasis asis% %a dap dapat at meren eren#a #annakan akan sebua ebuahh ins instala talasi si

 penerangan & fasa dalam diagram lokasi dan diagram penga%atan. *.&.+ .&.+ !ah !ahasis asis% %a dap dapat at memah emaham amii dan dan mem memasan asangg kom kompo pone nenn  komponen dalam sistem penerangan & fasa. *.&.& .&.& !ah !ahasis asis% %a dap dapat at mel melak akuukan kan pen penyyambu ambung ngan an kabel abel dari dari  panel ke beban. *.&..&.!ah !ahasis asis% %a dap dapat at mel melak akuukan kan pen penyyambu ambung ngan an APP pada ada  panel dan pada sumber & fasa. *.&. .&. !ah !ahasis asis% %a dap dapat melak elakuukan kan pem pemerik eriksa saan an atau atau #ommisioning pada instalasi penerangan yang telah dipasang dalam kondisi tidak bertegangan'tidak berbeban, bertegangan'tidak  berbeban dan bertegangan'berbeban. *.&. *.&.// !aha !ahasi sis% s%aa dapa dapatt mela melaku kuka kann perh perhit itun unga gann kesa kesala laha hann pada pada $01 meter.

2

*.+.+ .+.+

Pem Pemaham ahaman an dan pemas emasan anga gann kom kompo pone nenn  komp omponen onen

dalam sistem penerangan & fasa. *.+.& Penyam nyambbungan kabel da dari pan paneel ke be beban. *.+..+.Peny Penyam ambbunga ungann APP pad padaa pan panel el dan pad pada su sumber mber & fas fasa. a. *.+. *.+. Peme Pemeri riks ksaa aann ata atauu #omm #ommis isio ioni ning ng pada pada inst instal alas asii pen pener eran anga gann yang telah dipasang dalam kondisi tidak bertegangan'tidak  berbeban, bertegangan'tidak berbeban dan bertegangan'berbeban. *.+./ Perhi rhitungan kesalah lahan pada $01 meter. er. 1.3 Tujuan

*.&.* .&.*

!ah !ahasis asis% %a dap dapat at meren eren#a #annakan akan sebua ebuahh ins instala talasi si

 penerangan & fasa dalam diagram lokasi dan diagram penga%atan. *.&.+ .&.+ !ah !ahasis asis% %a dap dapat at memah emaham amii dan dan mem memasan asangg kom kompo pone nenn  komponen dalam sistem penerangan & fasa. *.&.& .&.& !ah !ahasis asis% %a dap dapat at mel melak akuukan kan pen penyyambu ambung ngan an kabel abel dari dari  panel ke beban. *.&..&.!ah !ahasis asis% %a dap dapat at mel melak akuukan kan pen penyyambu ambung ngan an APP pada ada  panel dan pada sumber & fasa. *.&. .&. !ah !ahasis asis% %a dap dapat melak elakuukan kan pem pemerik eriksa saan an atau atau #ommisioning pada instalasi penerangan yang telah dipasang dalam kondisi tidak bertegangan'tidak berbeban, bertegangan'tidak  berbeban dan bertegangan'berbeban. *.&. *.&.// !aha !ahasi sis% s%aa dapa dapatt mela melaku kuka kann perh perhit itun unga gann kesa kesala laha hann pada pada $01 meter.

2

2 Landasan teori Pokok Bahasan 2.1 Instalasi Syarat Instalasi 2.2 Dasar-dasar Instalasi 2.3 Instalasi penerangan 3 asa siste! in plaster

2." Persyaratan u!u! instalasi listrik  2.# $lat ukur dala! instalasi penerangan 3 asa siste! in plaster 2.% &o!ponen-ko!ponen instalasi 2.' Pe!(uatan te!(ok dan pahat

2.1 I)ST$L I)ST$L$SI $SI

Instalasi listrik adalah rangkaian dari peralatan listrik yang saling  berhubungan satu sama lain se#ara listrik yang berada berada dalam suatu ruang atau lokasi. Ada + "enis instalasi yaitu instalasi penerangan listrik listr ik dan instalasi daya listrik. Syarat instalasi

Syarat teknis umum dalam meren#anakan sebuah instalasi listrik bagi instalasi penerangan maupun instalasi daya adalah sebagai berikut ) *. Aman Aman bagi bagi manusi manusia, a, he%an he%an,, atau atau barang barang.. +. !aterial !aterial yang yang dipasang dipasang harus mempunyai mempunyai kualitas kualitas yang baik. &. Pengha Penghanta ntarr 2kabel 2kabel33 yang yang digunakan digunakan harus harus mampu mampu dialiri dialiri arus arus sesuai sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. -. $eru $erugi gian an tegang tegangan an drop pada pada beba bebann tidak tidak boleh boleh meleb melebih ihii +4 dari tegangan nominal pada instalasi penerangan. Dalam instalasi listrik ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi yaitu) *. +. &. -. . %.

$eandalan $etert tertiiban $ete $eters rsed edia iaan an $eindahan $eamanan Ekonomis

2.2 D$S$R &*S*L$+$T$) &*S*L$+$T$) &*R,$ 3

Dasar'dasar keselamatan ker"a yang ada di Indonesia telah diatur dalam UU (O no. * 5h *678. Pada pasal satu ayat  misalnya, dikemukakan ah%a ahli keselamatan kerja adalah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar   Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk  mengawasi ditaatinya UU No. 1 Th 197.

Organisasi keselamatan ker"a

dalam administrasi pemerintah di tingkat pusat di%adahi dalam bentuk  Direktorat Pembinaan orma $eselamatan dan $esehatan $er"a dan Direktoral Perlindungan Pera%atan 5enaga $er"a. 9ungsi Direktorat ini antara lain ) melaksanakan pembinaan, penga%asan, serta penyempurnaan dalam  penetapan norma keselamatan ker"a di bidang mekanik, bidang listrik ,uap dan kebakaran. ST$)D$R &*S*L$+$T$) &*R,$

1al'hal yang perlu diperhatikan dalam pengamanan sebagai tindakan keselamatan ker"a digolongkan sebagai berikut ) a. Pelindung badan, meliputi pelindung mata, tangan, hidung, kaki, kepala, dan telinga  b. Pelindung mesin, sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam peker"a itu sendiri #. Alat pengaman listrik , yang setiap saat dapat membahayakan d. Pengaman ruang, meliputi pemadam kebakaran, system alarm, air  hydrant, penerangan yang #ukup, :entilasi udara yang baik, dan sebagainya ;eberapa penyebab ter"adinya ke#elakaan ) a. 5indakan yang tidak aman, seperti ) memakai peralatan tanpa menerima  pelatihan, memakai peralatan dengan #ara yang salah, tidak memakai  perlengkapan alat pelindung, dan lain'lain  b. $ondisi ker"a yang tidak aman, seperti ) tidak ada instruksi tentang metode yang aman, tidak ada atau kurangnya pelatihan si peker"a, memakai  pakaian yang tidak #o#ok untuk menger"akan tugas peker"aan tersebut, menderita #a#at "asmani, penglihatan kabur, dan lain'lain ;eberapa tindakan men#egah ter"adinya ke#elakaan ) a. ;erhati'hati dalam melakukan peker"aan  b. !en#egah kondisi ker"a yang tidak aman

4

#. !engetahui apa yang harus diker"akan dalam keadaan darurat d. Segera melaporakan segala ke"adian, ke"anggalan dan kerusakan peralatan seke#il apapun pada atasannya. PE(ALA5A $ESELA!A5A $E(inkan adalah 68 de!ibel

menurut undang'undang keselamatan ker"a, oleh sebab itu

kebisinan yang dihasilkan oleh suatu proses produksi didalam produksi harus diukur dan diusahakan kurna dari standart yang telah ditentukan. Alat pelindung kebisingan ada + "enis, yaitu "enis yang dimasukkan kedalam telingan dan satunya dalah "enis yang menutupi seluruh telinga. &. Pelindung mata untuk melindungi mata yang dapat menyebabkan luka mata yang diakibatkan oleh adanya bahan atau beram yang masuk ke mata akibat pemotongan bahan, per#ikan bunga api, debu'debu dll.

5

-. Pelindung muka berfungsi sebagai pelindung kepala dan leher sekaligus. Alat tersebut melindungi muka dari #airan bahan kimia, logam panas dan  per#ikan bunga api. . Pelindung tangan.
untuk peker"aan pengangkutan bahan'bahan kimia.

Sedangkan sarung tangan dari bahan neoprene" dan #inyl" digunakan untuk peker"aan pengangkutan bahan'bahan minyak atau  petroleum. e. metal mesh glo#es" sarunga tangan "enis ini dugunakan oleh peker"a yang selalu beker"a menggunakan pisau atau benda'benda ta"am lainnya f. sarung tangan dari bahan #otton du?igunakan untuk pelindung tangan dari debu dan kotoran. /. Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki agar terhindar dari  bahaya ker"a yang mungkin ter"adi. =ontohnya terkena benda yang "atuh atau mungkin adanya arus listrik yang bo#or. 7. Pelindung tubuh 2apron3 digunakan untuk melindungi tubuh terutama  bagian depan, yaitu leher sampai kaki dari berbagai kemungkinan luka. @. ;a"u ker"a atau pakaian khusus dibuat untuk digunakan beker"a dalam  bengkel atau laboratorium. ;ahannya harus #ukup kuat dan bentuknya harus sesuai dengan "enis peker"aan yang diker"akan.

6

2.3

I)ST$L$SI P*)*R$)$) 3 $S$ SIST*+ I) PL$ST*R 

a. Instalasi in plester adalah suatu instalasi dengan meletakkan penghantar  ke dalam pipa. Lokasi peletakannya biasanya dalam dinding'dinding rumah  b. =o#ok pada rumah yang terbuat dari bata karena pemasangan men"adi lebih efektif  #. Pemasangan system in plester sering digunakan pada instalasi yang tetap atau tidak berubah'ubah. d. Pada system pemasangan on plester, penyambungan kabel harus dilakukan di kotak sambung. 5idak melakuka penyambungan di dalam  pipa

2."

P*RS/$R$T$) 0+0+ I)ST$L$SI LISTRI& 

•

PE(E=AAA IS5ALASI LIS5(I$  $umber %U&' ( halaman 1)

-.*

Persyaratan umum

-.*.* $etentuan umum -.*.*.* (an#angan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL ini dan peraturan lain yang tersebut dalam *.&. -.*.*.+ (an#angan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang ditentukan dalam ;A; + 2terutama +.&3 dan memperhitungkan serta memenuhi proteksi untuk keselamatan yang ditentukan dalam ;A; &. -.*.*.& Sebelum meran#ang suatu instalasi listrik harus dilakukan  penilaian 2assessment3 dan sur:ai lokasi. =A5A5A !etode penilaian dan hal'hal yang disur:ai di"elaskan dalam IE= &/-'&. -.*.+.* (an#angan instalasi listrik ialah berkas gambar ran#angan dan uraian teknik, yang digunakan sebagai pedoman untuk  melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik.

7

-.*.+.+ (an#angan instalasi listrik harus dibuat dengan "elas, serta mudah diba#a dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. -.*.+.& (an#anganinstalasi listrik terdiri dari ) a3 ambar situasi, yang menun"ukkan dengan "elas letak gedung atau bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan ran#angan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.  b3 ambar instalasi yang meliputi) *3 (an#angan tata letak yang menun"ukkan dengan "elas letak   perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya 2pelayanannya3, seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, P1; dan lain'lain. +3 (an#angan hubungan perlengkapan listrik dengan ga%ai  pengendalinya sepertihubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan ga%ai

pengatur 

ke#epatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau #abang sirkit akhir. &3 ambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam  butir b3 dan P1; yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang "elas mengenai hubungan tersebut. -3 5anda ataupun keterangan yang "elas mengenai setiap  perlengkapan listrik. #3 Diagram garis tunggal, yang meliputi ) *3 Diagram P1; lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran pengenal komponennyaB +3 $eterangan mengenai "enis dan besar beban yang terpasang dan pembagiannyaB &3 Sistem pembumian dengan menga#u kepada &.*@B -3 Ukuran dan "enis penghantar yang dipakai. d3 ambar rin#iyang meliputi ) *3 Perkiraan ukuran fisik P1;B +3 =ara pemasangan perlengkapan listrikB

8

&3 =ara pemasangan kabelB -3 =ara ker"a instalasi kendali. =A5A5A ambar rin#i dapat "uga diganti dan atau dilengkapi dengan keterangan atau uraian. e3 Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain ) *3 Susut teganganB +3 Perbaikan faktor dayaB &3 ;eban terpasang dan kebutuhan maksimumB -3 Arus hubung pendek dan daya hubung pendekB 3 5ingkat penerangan. f3 5abel bahan instalasi, yang meliputi ) *3
U$U(A DA
$umber %U&' ( halaman 17 

-.+.+ Ukuran dan "enis kabel dan penghantar -.+.+.* Umum. $abel dan penghantar harus dipilih dengan mempertimbangkan kriteria berikut) a3 $1A ditentukan dengan melihat pada "enis isolasi dan #ara  pemasangannya dan persyaratan dalam -.+.+.+.  b3 Susut tegangan yang ditentukan dari impedans kabel, karakteristik beban dan persyaratan dalam -.+.&.

9

#3 $iner"a pada hubung pendek yang ditentukan dari arus gangguan yang mungkin ter"adi dan karakteristik ga%ai  proteksi. d3 $ekuatan mekanik dan pertimbangan fisik lainnya. •

$E!A!PUA 1A5A( A(US C $1A 

$umber %U&' ( halaman 17 

-.+.+.+ $emampuan hantar arus -.+.+.+.*

Setiap penghantar harus mempunyai $1A seperti yang ditentukan dalam ;A; 7 dan tidak kurang dari arus yang mengalir di dalamnya. Untuk maksud ayat ini, $1A harusdianggap tidak kurang dari kebutuhan maksimum yang ditentukan dalam -.&.+ untuk sirkitutama konsumen dan sirkit #abang, atau dalam -.&.- untuk sirkit utama konsumen atau sirkit #abang, dengan #ara pengukuran atau pembatasan atau dalam -.&. untuk sirkit akhir 2lihat -.+.@.+ "ika sirkit diamankan oleh pengaman lebur semitertutup yang dapat dika%atikembali3.

10

•

9I55I LA!PU DEA SA$ELA( 

$umber %U&' ( halaman 171

.&.@.* 9iting lampu yang memakai sakelar harus diran#ang sedemikian rupa sehingga tidak mungkin ter"adi kontak antara penghantar masuk 2termasuk selubung logamnya, "ikaada3 dan bagian sakelar yang bergerak atau tidak bertegangan. .&.@.+ Sakelar pada fiting lampu harus memutuskanmenghubungkan  penghantar fase.
11

 boleh menggunakan fiting lampu yang bersakelar2lihat "uga @./.*.*83 •

5USU$ $O5A$ DA $O5A$ $O5A$  $umber %U&' ( halaman 17)

.-

5usuk kontak dan kotak kontak

.-.*

$onstruksi tusuk kontak 

.-.*.*

5usuk kontak harus diran#ang sedemikian rupa sehingga ketika dihubungkan tidak mungkin ter"adi sentuhan tak senga"a dengan bagian aktif.

.-.*.+

;ahan

.-.*.+.* 5usuk kontak harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembab dan se#ara mekanik #ukup kuat. .-.*.+.+ 5usuk kontak yang tidak terlindung tidak boleh dibuat dari  bahan yang mudah pe#ah. .-.*.+.& Sebagai penge#ualian dari .-.*.+.* di atas, tusuk kontak untuk kuat arus */ A ke ba%ah pada tegangan rumah, boleh terbuat dari bahan isolasi yang tahan terhadap arus rambat. .-.*.&

Sambungan antara tusuk kontak dan kabel fleksibel harus  baik untuk menghindari kerusakan mekanis.

.-.*.-

!enghindari hubungan tusuk kontak tertukar 

.-.*.-.* Dalam suatu instalasi, lubang kotak kontak dengan tegangan  pengenal tertentu tidak boleh dapat dimasuki tusuk kontak dengan tegangan pengenal yang lebih rendah 2lihat &.&.+.-3. .-.*.-.+ Lubang kotak kontak dengan arus pengenal tertentu tidak  boleh dapat dimasuki tusuk kontak dengan arus pengenal yang lebih besar, ke#uali bagi kotak kontak atau tusuk kontak  dengan arus pengenal setinggi'tingginya */ A. =A5A5A Untuk menghindari kesalahan memasukkan tusuk kontak ke dalam lubang kotak kontak tidak semestinya, dian"urkan agar) a3 Dalam satu instalasi hanya ada satu ma#am kotak kontak sa"aB

12

 b3 $otak kontak dan tusuk kontak diberi tanda dengan menggunakan tulisan atau tanda lain yang"elas, yang membedakan teganganarus  pengenal masing'masingB #3 $otak dari tusuk kontak mempunyai konstruksi yang berlainan sehingga lubang kotak kontak tidak dapat dimasuki oleh tusuk kontak yang teganganarus pengenalnya berlainan. .-.*. Pada kotak kontak dan tusuk kontak harus ter#antum tegangan tertinggi dan arus terbesar yang diperbolehkan. .-.*./ 5usuk kontak untuk tegangan domestik tidak boleh dipakai untuk men"alankan dan mematikan mesin atau peranti randah dengan daya lebih dari + k0 dan arus pengenal lebih dari */ A. .-.*.7 5usuk kontak yang "uga digunakan untuk melaksanakan  pembumian harus mempunyai konstruksi sedemikian rupa sehingga pada %aktu tusuk kontak dipasang padakotak kontak, ter"adi hal berikut) a3 $ontak pengamannya terhubung sebelum kontak  penghantar arus, sedangkan pada %aktu dilepaskan, hubungan kontak pengamannya terlepas setelah kontak  penghantar arus terputusB  b3 $ontak pengaman tusuk kontak tidak mungkin terhubung dengan lubang kotak kontak penghantar arusB #3 Penghantar proteksi 2pembumian3 yang dihubungkan pada mesin atau pesa%at terhindar dari kemungkinan  bersentuhan dengan bagian aktif. .-.*.@

Susunan tusuk kontak 

.-.*.@.* 5usuk kontak untuk tegangan ke bumi di atas 8 F harus disusun untuk "uga melaksanakan pembumian. (umah logam kotak kontak danatau tusuk kontak harus dihubungkan dengan kontak pembumian. .-.*.@.+ 5usuk kontak untuk tegangan ke bumi di atas &88 F harus disusun sedemikian rupa sehingga semua bagiannya tidak

13

dapat dimasukkan atau dilepaskan dalam keadaanbertegangan. .-.*.@.& $etentuan dalam .-.*.@.* di atas tidak berlaku untuk kotak kontak dalam ruang dengan lantai berisolasi, yang disekitarnya tidak terdapat bagian konduktif yang dihubungkan ke bumi dan dapat tersentuh, seperti instalasi air, gas atau pemanas dan "uga tidak berlakubagi kotak kontak untuk beban khusus,yang mempunyai isolasi  pengaman atau bebankhusus yang dipasang di luar "angkauan tangan 2.# $L$T 0&0R D$L$+ I)ST$L$SI P*)*R$)$) 3 $S$ SIST*+ I) PL$ST*R  1. Tespen

$egunaan ) mendeteksi tegangan, membedakan polaritas, mengu"i atau memeriksa fuse atau !=; yang putus

2. +ulti!eter

!ultimeter adalah suatu alat yang dapat berfungsi sebagai Amperemeter, Foltmeter, Ohmmeter. Ada dua "enis multimeter, yaitu multimeter digital dan multimeter analog. $egunaan ) mengukur arus A=  D= 2 Amperemeter 3 , mengukur tegangan A=  D= 2 Foltmeter 3, !engukur tahanan 2 Ohmmeter3

*ambar (.).1 Multimeter 

14

SOP !ultimeter 2 Folt meter 3 *. !engetahui spesifikasi multimeter yang digunakan +. !emeriksa kondisi multimeter dalam keadaan baik atau buruk 2dengan menghubungkan kedua konektor dalam skala ohm3 &. !elakukan kalibrasi pada multimeter "ika "arum skala tidak tepat menun"uk pada 8 ohm menggunakan >ero ad"usment -. !emposisikan sele#tor s%it#h pada posisi :olt A= dengan skala range yang sesuai. . !enghubungkan kedua probe pada terminal sumber yang akan diukur, yang dihubungkan se#ara paralel sumber. /. !emba#a hasil pengukuran pada range yang sesuai. 7. !en#atat hasil pengukuran pada tabel. SOP !ultimeter 2 Ohm meter 3 *. !engetahui spesifikasi multimeter yang digunakan. +. !enge#ek kondisi multimeter dalam keadaan baik atau buruk 2dengan menghubungkan kedua konektor dalam skala ohm3 &. !emposisikan sele#tor s%it#h pada posisi Ohm dengan skala range  pengali yang sesuai. -. !enghubungkan kedua probeuntuk pengkalibrasian dan memposisikan  "arum penun"uk tepat pada nol dengan menggunakan >ero ad"ustment. . !emba#a hasil pengukuran pada range yang sesuai. /. !en#atat hasil pengukuran pada tabel. 3. Insulation Tester

Suatu alat yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi. =ara ker"a dari megger yaitu dengan membangkitkan tegangan tertentu dan disambung ke u"ung'u"ung peralatan yang akan diketahui tahanan isolasinya. $egunaan ) mengu"i tahanan isolasi suatu rangkaian instalasi dan untuk  memenuhi persyaratan suatu instalasi

15

*ambar (.).( &nsulation Tester 

SOP Insulation 5ester  *. Sebelum melakukan pengu"ian, pastikan sumber listrik dalam keadaan mati dengan mematikan !=; +. !elepas beban yang terpasang pada rangkaian &. !elepas semua penghantar netral dan PE yang menu"u koil kontaktor  supaya koil tidak rusak karena terkena tegangan insulation tester  -. !emeriksa kondisi ;aterai 2 baik  tidak baik 3 . !engatur range insulation tester pada tegangan 88 F, kemudian lakukan  pengu"ian tahanan isolasi /. !elakukan u"i tahanan isolasi pada input dan output terminal masing' masing line up terminal. Pengu"ian dilakukan pada tiap fasa dengan netral dan PE, dan antar fasa 7.
Phase indi#ator adalah alat yang digunakan untuk menge#ek urutan fasa (,S,5

 baik pada sumber maupun pada rangkaian instalasi.

16

SOP Phase Indi#ator *. !engatur sele#tor s%it#h pada posisi alat Phase Indi#ator. +. !enghubungkan tiga konektor kepada tiga sumber fasa. &. !elihat indi#ator putar pada fasa meter, apabila searah "arum "am maka ketiga fasa tersebut se#ara berurutan adalah (, S, 5, namun apabila tidak searah dengan "arum "am maka (, S, 5 pada sumber fasa tersebut tidak  berurutan, maka harus mengubah hubungan konektor pada sumber tersebut sampai indi#ator putar berputar searah "arum "am -. !en#atat hasil pengukuran pada tabel #. Tang $!pere!eter

5ang Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai arus  pada suatu penghantar aktif atau fasa yang nilai arusnya biasanya besar. Arus listrik akan terukur apabila daya yang terpasang. Apabila semua beban kondisi off maka tidak ada arus yang mengalir sama sekali.

SOP 5ang Amperemeter *. !emposisikan tang ampere pada posisi ampere 2 A 3. $arena selain untuk  mengukur arus, tang ampere ada "uga yang bisa dipakai untuk mengukur  tegangan dan resistansi.

17

+. !engatur tombol ad"ust pada tang amperemeter sehingga menun"ukkan angka nol &. !emilih skala yang paling besar dahulu. ;ila hasil pengukuran lebih ke#il, maka pindahkan ke skala yang lebih ke#il agar hasil pengukuran lebih akurat. -. !emilih "enis pengukuran arus yang akan kita ukur, yaitu arus A= atau arus D=. 5api ada "uga tang ampere yang hanya bisa mengukur arus A= sa"a, misalnya 5ang amperemeter "enis analog . !engkalungkan tang amperemeter pada salah satu kabel fasa yang akan kita ukur. /. !elihat nilai hasil pengukuran arus pada layar 2 Pada tang amperemeter  digital 3 7. !en#atat hasil pengukuran pada tabel #. kh !eter

k0h meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur se#ara langsung hasil kali tegangan, arus faktor ker"a, kali %aktu yang tertentu 2UI =os

φ

  t3 yang beker"a padanya dalam "angka %aktu tertentu tersebut.

;agian utama dari k0h meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus,  piringan aluminium, dan magnet permanen yang tugasnya menetralkan  piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang men#atat "umlah perputaran piringan aluminium. Alat ini beker"a menggunakan metode induksi medan magnet, dimana medan magnet tersebut menggerakkan piringan aluminium. Putaran piringan tersebut akan menggerakkan #ounter digit sebagai tampilan "umlah k0h nya.

18

2.%

&+P)*)-&+P)*) I)ST$L$SI 1. itting tender

$omponen yang memberikan ruang arus dan tegangan bagi lampu

yang memiliki fungsi sebagai pemegang lampu,sebagai isolasi  beban,dan sebagai tempat bagi lampu mendapatkan arus dan tegangan agar dapat bersinar. 9itting tender ini terbuat dari bahan keramik. !emiliki + terminal, satu terminal untuk kabel phasa dan satu lagi untuk kabel netral. 9itting  "enis ini memiliki keunggulan yaitu dapat digunakan untuk penerangan di luar ruangan dan tidak memerlukan roset sebagai dudukannya, dan se#ara fisiknya "auh lebih kuat dari fitting lokal. 19

2. &otak kontak 

Dalam PUIL +888, stop kontak ini dinamakan $$; 2$otak $ontak 

;iasa3 dan $$$ 2$otak $ontak $husus3. $$; adalah kotak kontak  yang dipasang untuk digunakan se%aktu'%aktu 2tidak se#ara tetap3 bagi  piranti

listrik

"enis

apapun

yang

memerlukannya,

asalkan

 penggunaannya tidak melebihi batas kemampuannya. $$$ adalah kotak kontak yang dipasang khusus untuk digunakan se#ara tetap bagi suatu "enis piranti listrik tertentu yang diketahui daya maupun tegangannya. Dengan demikian, $$$ mempunyai tempatlokasi tertentu dengan beban tetap, dan dihubungkan langsung ke panel sebagai grup tersendiri. Sedangkan $$; tersebar diseluruh bangunan dengan beban tidak tetap, dan biasanya "adi satu dengan grup untuk   penerangan. 9ungsi kotak kontak 2stop kontak3 dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik. Aturan pemasangan stop kontak ) a. 5inggi pemasangan H *8 #m di atas lantai, apabila kurang dari harus ditutup.  b. !udah di#apai tangan. #. Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnyaberada di senelah kanan atau ba%ah. $otak kontak ini terbuat dari bahan keramik. !emiliki & buah terminal 2phasa, netral, PE3 dan kotak kontak ini mempunyai kemampuan 88 FA. Letak dari terminal phasa pada posisi kiri dan netral pada sebelah kanan, PE pada atas atau ba%ah.

20

3. Saklar seri

9ungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar  dilengkapi dengan pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam %aktu yang sangat singkat, dengan #epatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara kontak 2tuas3 saklar men"adi lebih ke#il. Aturan pemasangan saklar ) a. 5inggi pemasangan H *8 #m di atas lantai.  b. Dekat dengan pintu dan mudah di#apai tangansesuai kondisi tempat. #. Arah posisi kontak 2tuas3 saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu. Saklar seri ini dapat digunakan untuk megoperasikan + buah lampu sekaligus ataupun salah satu sa"a. Saklar ini terbuat dari bahan keramik. !emiliki - terminal , + untuk phasa lampu dan + untuk netral. Dan dapat beker"a pada tegangan +8 Folt.

". Saklar tunggal

Sakelar yang berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan satu

 buah lampu atau satu kelompok lampu dari satu tempat.

#. ,untion (o4

$otak sambung berfungsi sebagai tempat sambungan kabel untuk 

mengambil per#abangan. Pemilihan kotak sambung yang akan digunakan harus diesuaikan dengan kondisi ruangan, misalnya) a. (uang kering menggunakan kotak sambung "enis kotak dari PF=.  b. (uang lembab menggunakan kotak sambung "enis kotak, bahan dari ebonit. 21

#. (uang dengan bahan mekanik menggunakan kotak sambung  "enis bulat, 2;a"a3. d. (uang dengan bahaya ledakan menggunakan kotak sambung  "enis bulat, bahan dari gal:anis.

%. irring onnetor

Sambungan'sambungan yang terdapat pada kotak sambung dipilin

dengan baik dan kuat dengan benang kasur. Sebaiknya sambungan itu ditutup dengan las dop. Ini dimaksudkan agar antara masing'masing sambungan tidak bersinggungan sehingga tidak membahayakan kita. Las dop dibuat dari bahan isolasi porselen atau plastik.

'. use

!erupakan komponen pengaman listrik yang sifat ker"anya

meleburkan ka%at yang dipasang didalam komponen tersebut apabila ka%at tersebut dile%ati dengan arus hubung singkat tertentu. 9use selalu dihubungkan dengan penghantar fasa se#ara seri karena fungsi dari fuse ialah mengamankan alat pemakai dari arus yang lebih yang mungkin mengalir masuk, dengan menghubungkan fuse ke  penghantar fasa kerusakan terhadap peralatan listrik dapat dihindarkan karena sebelum arus lebih masuk kedalam peralatan maka ka%at lebur  dari fuse akan terputus labih dahulu. Sekring adalah alat yang berfungsi untuk mengamankan rangkaian listrik dari gangguan arus hubung singkat, pemasangannya pada hantaran fasa dihubungkan seri terhadap beban. Sering "uga dikenal sebagai pengaman lebur, Untuk mengamankan hantaran dan aparatur  digunakan pengaman lebur dan sakelar arus maksimal 2 kotak sikering 3. Alat'alat ini umumnya digunakan untuk ) *. !engamanan hantaran, aparatur dan motor listrik terhadap beban lebih.

22

+. !engamankan terhadap hubung singkat antar fasa dan netral serta terhadap hubungan singkat aparatur dan motor listrik. &. Pengamanan terhadap hubung singkat dengan badan mesin atau aparatur. 5iap sekring mempunyai kegunaan atau "enis tersendiri, berikut adalah spesifikasi sekring dengan kode %arna serta kekuaan pemutus arus 2sur:ey pasar3 ) a.  b. #. d. e. f. g. h. i.  ".

!erah muda =oklat 1i"au !erah Abu  abu ;iru $uning 1itam Putih !erah tembaga

)+A )-A )/A ) *8 A ) */ A ) +8 A ) + A ) & A ) 8 A ) / A

5. +6B 3 asa

;erfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila ter"adi

 beban lebih dan hubung singkat arus listrik 2 &fasa3.

;erdasarkan penggunaan dan daerah ker"anya, !=; dapat digolongkan men"adi lima "enis #iri yaitu ) '

5ipe  2rating dan breaking #apa#ity ke#il3 Digunakan untuk   pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo'trafo yang sensiti:e terhadap tegangan.

23

'

5ipe $ 2rating dan breaking #apa#ity ke#il3 Digunakan untuk  mengamankan alat'alat rumah tangga.

'

5ipe  2rating besar3 untuk pengaman motor.

'

5ipe L 2rating besar3 untuk pengaman kabel atau "aringan.

'

5ipe 1 untuk pengaman instalasi penerangan bangunan.

Adapun tipe !=; menurut triping !lass, yaitu !=; dibagi men"adi tiga tipe yaitu tipe ;, tipe = dan 5ipe D. $ur:a triping #lass)

24

7. +6B 1 asa

Sebagai pengaman hubung singkat dan pengaman beban lebih pada

rangkaian instalasi listrik * fasa.

25

18. Ter!inal

Line up terminal adalah sebagai tempat penyambungan kabel dari

sumber di hubungkan pada titik  titik #ontrol dan daya yang diperlukan. Sesuai dari ketentuan dari name plate. Pada name plate terminal ini menun"ukkan beberapa ketentuan dari berbagai egara yang memiliki lembaga kelistrikan internasional. Dimana penghantar yang di i"inkan untuk masuk pada terminal ini adalah maksimum +. mm +

11. &a(el )//

Pengahantar yang digunakan adalah JA *, mm +. $abel JA

 berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PF=, untuk instalasi luarkabel udara. $ode %arna isolasi ada %arna merah, kuning, biru dan hitam. $abel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya * lapis sehingga mudah #a#at, tidak tahan air 2JA adalah tipe kabel udara3 dan mudah digigit tikus. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa#onduit "enis PF= atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah men"adi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.

12. &a(el )//9/

$abel ini merupakan kabel tenaga yaitu penghantar yang berisolasi dan berselubung PF= berurat  masing'masing ber%arna merah'

26

kuning'hitam'biru'hi"au, berpenghantar tembaga bulat pe"al dengan luas penampang +, mm +. $abel ini digunakan untuk penyambungan atau penyaluran daya listrik dari panel instalasi ke sumber di bengkel listrik atau untuk menghubungkan sumber k0h meter dengan sumber dari PL..

13. kh !eter

untuk menghitung besarpemakaian daya konsumen.

1". la!pu

Sebagai beban penerangan pada instalasi

=ontoh beban lampu industri ) Lampu SO

Lampu 5L

27

1#. &otak Panel

$otak panel ini berfungsi sebagai tempat utama dalam penyaluran

di "aringan. Semua komponen akan terpiusat di panel ini. Pada panel akan terdapat beberapa profil. 9ungsi profil ini untuk penempatan komponen dalam panel, seperti saklar impuls, fuse, line up terminal dan  beberapa kabel yang tesusun rapi.

Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk suatu kesatuan  bentuk dan fungsi. Panel listrik merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik. !enurut PUIL +888 /.+ $etentuan umum /.+.* Penataan P1; /.+.*.* P1; harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan teratur, dan harus ditempatkan dalam ruang yang #ukup leluasa. /.+.*.+ P1; harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga  pemeliharaan dan pelayanan mudah dan aman, dan bagian yang penting mudah di#apai. /.+.*.& Semua komponen yang pada %aktu ker"a memerlukan  pelayanan, seperti instrumen ukur, tombol dan sakelar, harus dapat dilayani dengan mudah dan aman dari depan tanpa  bantuan tangga, me"a atau perkakas yang tidak la>im lainnya. /.+.*.- Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada P1; harus menggunakan terminal sehingga penyambungannya 28

dengan komponen dapat dilakukan dengan mudah,teratur dan aman. $etentuan ini tidak berlaku bila komponen tersebut letaknya dekat saluran keluar atau saluran masuk. /.+.*. 5erminal kabel kendali harus ditempatkan terpisah dari terminal saluran daya. /.+.*./ ;eberapa P1; yang letaknya berdekatan dan disuplai oleh sumber yang sama sedapat mungkin ditata dalam satu kelompok. /.+.*.7 P1; tegangan rendah atau bagiannya, yang masing'masing disuplai dari sumber yang berlainan harus "elas terpisah dengan  "arak sekurang'kurangnya  #m. /.+.*.@ $omponen P1; harus ditata dengan memperhatikan keadaan di Indonesia dan dipasang sesuai dengan petun"uk pabrik   pembuatB "arak bebas harus memenuhi ketentuan tersebut dalam /.+.6. /.+.*.6 Sambungan dan hubungan penghantar dalam P1; harus mengikuti ketentuan dalam 7.** /.+.+ (uang pelayanan dan ruang bebas sekitar P1; /.+.+.* Di sekitar P1; harus terdapat ruang yang #ukup luas sehingga  pemeliharaan,

pemeriksaan,

perbaikan,

pelayanan

dan

lalulintas dapat dilakukan dengan mudah dan aman. /.+.+.+ (uang pelayanan di sisi depan, lorong dan emper lalulintas yang dimaksud dalam /.+.+.*. di atas pada P1; tegangan rendah, lebarnya harus sekurang'kurangnya 8,7 m, sedangkan tingginya harus sekurang'kurangnya + m 2lihat ambar /.+'*3. /.+.+.&
29

/.+.+./ P1; harus dipasang di tempat yang "elas terlihat dan mudah di#apai. 5empat itu harus dilengkapi dengan tanda pengenal seperlunya dan penerangan yang #ukup. /.+.+.7 Dinding dan langit'langit ruang tempat P1; dipasang harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar. /.+.+.@ Untuk P1; terbuka tegangan rendah dengan rel telan"ang melintang dalam ruang bebas, tinggi rel tersebut di atas lantai lorong harus sekurang'kurangnya +,& m. /.+.& Penandaan /.+.&.* Di beberapa tempat yang "elas dan mudah terlihat pada sirkit arus P1; dipasang pengenal yang "elas sehingga memudahkan  pelayanan dan pemeliharaan. /.+.&.+ 5iap penghantar fase, penghantar netral dan penghantar atau rel pembumi harus dapat dibedakan se#ara mudah dengan %arna atau tanda sesuai dengan 7.+. /.+.&.& Untuk memudahkan pelayanan dan pemeliharaan, harus dipasang bagan sirkit P1; yang mudah dilihat. /.+.&.- 5erminal ga%ai kendali harus diberi tanda atau lambang yang  "elas dan mudah dilihat sehingga memudahkan pemeriksaan. /.+.&. P1; yang ada ga%ai kendalinya harus dilengkapi dengan gambar beserta  pen"elasan se#ukupnya. /.+.&./ Pada ga%ai kendali harus ada tanda pengenal dan keterangan yang "elas dan mudah dilihat sehingga memudahkan  pelayanan. /.+.&.7 Pada P1; harus dipasang tanda'tanda yang "elas dan tidak  mudah terhapus sehingga terlihat pada kelompok mana  perlengkapan disambungkan dan pada terminal mana setiap fase dan netral dihubungkan. 1%. Pipa P:6 Tabel 7.13-1 Faktor pengisian maksimum ,u!lah penghantar dala! pipa

aktor pengisian4

* + & atau lebih

8 -8 &

 Faktor pengisian

=

Jumlah luas penampang seluruh penghantar X  100  Luas penampang dalam pipa

30

1'. Sekrup

2.' Pe!(uatan te!(ok dan pahat

Alat dan bahan *. $ape

$ape adalah alat bangunan yang berfungsi untuk mengerok 

 plesteran, #at, ataupun spesi. Selain itu, kape "uga berfungsi sebagai alat  pengoles dempul saat medempul bagian rumah yang berlubang seperti tembok atau plafon. $ape ini ber%u"ud plat besi berbentuk segitiga yang dibagian u"ungnya diberi handle kayu sebagai pegangan.

+. Palu

Palu berfungsi untuk alat pukul serbaguna dalam peker"aan

 bangunan. ;iasanya palu digunakan untuk memukul paku yang akan dipasang atau memukul pahat untuk men#ongkel kayu atau tembok.
31

&. Pahat

Pahat merupakan alat yang berfungsi untuk mengetrik atau

men#ongkel kayu atau tembok. Pahat biasanya digunakan untuk  membuat takikan pada kayu. Selain itu pahat "uga digunakan untuk  membobol tembokbeton. Oleh karena itu dikenal dua "enis pahat, yaitu  pahat kayu dan pahat beton. Pahat kayu biasanya berbentuk besi pipih dengan berbagai ukuran sesuai dengan penggunaannya. Sementara pahat  beton berbentuk besi bulat yang ukurannya lebih besar daripada pahat kayu.

=ara menggunakan pahat adalah dipukul dengan palu dibagian

 pangkalnya sehingga u"ungnya yang ta"am dapat men#ongkel kayu maupun tembokbeton yang diinginkan.

-. 5angga 5angga yang dimaksud di sini adalah tangga yang membantu dalam peker"aan pertukangan. 5angga ini berfungsi untuk men"angkau  bagian'bagian sulit khususnya di bagian atas, plafon, dak atau atap. 32

5angga untuk peralatan bertukang biasanya dibuat mo:able sehingga mudah dipindahkan ke setiap lokasi yang diinginkan. 5angga ini ada yang terbuat dari kayu, bambu, besi ataupun alumunium. Pan"ang tangga inipun ber:ariasi dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. ;ahkan tersedia pula model tangga lipat yang pan"angnya  bisa disetel sesuai dengan pan"ang yang diinginkan.

. Ember   Ember yang dimaksud di sini adalah ember untuk bangunan. Pada dasarnya ember ini berfungsi sebagai alat penampung yang mudah dipindahkan. ;iasanya ember ini digunakan untuk menampung adukan semen. Selain itu ember ini bisa "uga digunakan untuk menampung bahan   bahan lain seperti air, kerikil, dan lain lain yang akan dipindahkan.

/. Sarung tangan

33

Sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan agar tidak  terkena alat  alat bangunan yang ta"am dan berisiko melukai tangan seperti pahat, paku, gerga"i, penyerut kayu dan sebagainya. Selain itu sarung tangan "uga berfungsi melindungi tangan agar tidak terkena bahan   bahan bangunan yang #ukup riskan "ika mengenai tangan seperti semen, lem, #at serta beberapa "enis #airan yang bersifat keras.

7. Safety helmet Safety helmet adalah hel khusus untuk bangunan. 1elm ini  berfungsi sebagai pelindung kepala dari panas matahari ketika sedang memperbaiki kerusakan bangunan terutama di atap. Selain itu helm "uga berfungsi untuk melindungi kepala dari  benturan dengan material  material bangunan yang "atuh dari atas ketika sedang beker"a di ba%ah.

@. Ampelas Ampelas merupakan lembaran kainkertas kaku yang salah satu sisinya bertekstur kasar. Sisi yang bertekstur kasar ini berfungsi untuk  menggosok media tidak rata agar men"adi halus dan rata. Selain itu

34

ampelas "uga digunakan untuk merontokan karat  karat yang menempel  pada besi logam atau yang lainnya. 5erdapat dua "enis ampelas yaitu ) • Ampelas du#o Ampelas du#o terbuat dari se"enis kertas yang mudah disobek. Ampelas "enis ini biasanya digunakan untuk mengampelas #at  #at du#o seperti #at mobil, kusen du#o, membersihkan keramik dan lain lain. Penggunaanya bisa direndam dengan airdalam kondisi basah. • Ampelas kain Ampelas kain biasanya dgiunakan untuk mengampelas kayu, tembok, dan sebagainya. Di pasaran ampelas ini tersedia dalam  bentuk lembaran atau gulunganmeteran.

2.5

ST$)D$RD P*R$TI) PR6*D0R* ; SP < I)ST$L$SI

P*)*R$)$)

SOP Instalasi Penerangan *. +. &. -. . /. 7. @. 6.

!embuat deskripsi rangkaian instalasi Penerangan. !embuat gambar layout rangkaian instalasi Penerangan. !embuat gambar single line diagram instalasi Penerangan. !embuat %iring diagram instalasi Penerangan . !embuat gambar kelompok beban instalasi Penerangan. !enyiapkan komponen'komponen instalasi yang dibutuhkan sesuai. !emeriksa kondisi alat dan bahan. !emasang alat dan bahan pada dinding ker"a sesuai gambar layout. !erangkai komponen instalasi sesuai gambar rangkaian instalasi

 penerangan. *8. !elakukan =ommisioning tanpa tegangan. **. !elakukan pengu"ian tahanan isolasi pada rangkaian. *+. !elakukan =ommisioning bertegangan. *&. !emeriksa urutan fasa (,S,5 dengan Phase Indi#ator. *-. !emeriksa tegangan sumber. 35

*. !eminta persetu"uan dari penga%as peker"aan. 1%. !enghubungkan K mengoperasikan rangkaian dengan beban .

36

3 isi Pokok Bahasan 3.1 3.2 3.3 3." 3.#

Deskripsi &erja Pe!(agian &erja Langkah &erja 6o!!isioning Penggujian kh

Pada bab ini akan di"elaskan langkah'langkah dalam pemasangan,  penga%atan, maupun komisioning rangkaian desain instalasi penerangantiga fasa. Praktik ini menggunakan papan ker"a dinding sebagai "ob in plaster, sehingga  pemasangannya harus sesuai dengan papan ker"a tersebut. 3.1 Deskripsi &erja

&.*.* (angkaian $er"a Pada instalasi penerangan in plaster terdiri dari & grup, antara lain ) *. rup pertama digunakan untuk penghantar fasa ( 2kabel merah3 yang terdiridari saklar seri dan + buah lampu, yaitu lampu A dan ;. +. rup kedua digunakan untuk penghantar fasa S 2kabel kuning3 yang terdiridari saklar tunggal dan * buah lampu, yaitu lampu =. &. rup ketiga digunakan untuk penghantar fasa 5 2kabel hitam3 yang terdiri dari + buah kotak kontak. -. rup keempat digunakan untuk penghantar ( 2kabel merah3

sebagai grup #adangan -.*.+ Lokasi $er"a Praktek instalasi penerangan tiga fasa ini dilaksanakan di ;engkel Listrik. edung A$ $ampus + Politeknik egeri !alang,
•

&etua

) Rah!at Isnaini ,

Tugas !eliputi =

*.

!eren#anakan semua kegiatan praktek 2s#hedule bengkel3.

+.

!engatur dalam pembagian peker"aan praktek.

37

&.

!enge#ek, membantu dan bertanggung"a%ab penuh dalam  pelaksanaan praktek dan laporan.

-.

!enga%asi anggotanya agar beker"a dengan baik. $nggota =Dira 6hairunnisa> ahi! Rosyad +> ari? $(dillah > :inona $lionita

Pekerjaannya !eliputi =

*.

!emin"am semua alat dan komponen.

+.

!enggambar dan merangkai rangkaian kontrol dan daya.

&.

!elakukan penga%atan pada panel dan penga%atan pada komponen.

-.

!enge#ek

dan

melakukan

pengu"ian'pengu"ian

2#ommisioning3 baik tidak bertegangan maupun saat bertegangan. .

!en#atat semua hasil pengu"ian dan membuat laporan.

Susunan Anggota ini di bentuk pada tanggal *8 September +8*,ad@al &egiatan Praktek Bengkel Instalasi Penerangan +inggu ke 1

•

Pertemuan I, @ September +8**. Pengenalan tentang diskripsi lay out. +. !enggambar single line instalasi penerangan. &. !emasang komponen

•

Pertemuan II, *8 September +8**.

Pembagian "ob

+.

0irring in plaster 2pemasangan penghantar dan sambungan kabel3

+inggu 2

•

Pertemuan I, * September +8**.

•

0irring panel

Pertemuan II, *7 September +8**.

0iring Panel

+.

$omisioning tak bertegangan

&.

Pemasangan k0h

-.

Penge#ekan urutan fasa 38

.

$omi $omisi sion onin ingg bert berteg egan anga gann tan tanpa pa beb beban an

+inggu 3

•

Pertemuan I, ++ September +8**. +.

•

$omi $omisi sion onin ingg ber berte tega gang ngan an berb berbeb eban an Pengukuran k0h

Pertemuan II, +- September +8**.

U"i $o $ompetensi.

+.

!emb !embon ongk gkar ar selu seluru ruhh ranga rangakai kaian an inst instala alasi si pene penera rang ngan an..

&.

!eng !engem emba bali lika kann selu seluru ruhh kom kompo pone neny nya. a.

3.3 Langkah Langkah kerj kerja a 3.3. 3.3.1 1 Dia Diagra gra! ke kerja

39

3.3.1.1 3.3.1.1 Diagra! Diagra! lokasi lokasi

3.3.1.2 Diagra! penga@atan penga@atan in plaster plaster

40

3.3.1.3 Diagra! penga@atan panel

3.3.1." Diagra! Penga@atan Penga@atan $PP 3 asa

3.3.1.# Diagra! Penga@atan Penga@atan $PP 3 asa

41

3.3.2

)o.

ko!ponen dan alat

)a!a &o!ponen

,u!lah

Satuan

&eterangan

7 7 7 7 7

! ! ! ! !

*, mm+ *, mm+ *, mm+ *, mm+ *, mm+

*

;uah

*

;uah

$abel JA SI 8-'//+6.& 9O=US *

=uPF= *. mm + -878F 2JA3 /8++7 IE= 8* ML!$M ' !erah ' $uning ' 1itam ' ;iru ' $uning 1i"au Saklar 5unggal

+

SI ML!$M d& //+*-'8 *8 A  +8 F ;ro#o. Saklar Seri

&

SI ML!$M d* //++-'8 *8 A  +8 F ;ro#o.

42

 /

7

$$; * fasa */ A  +8 F ;ro#o. SI 9itting E+7 -A Lampu Pi"ar  Philips -80++8F !=; * fasa Siemens 5ype  *8A ++8&@8F

+

;uah

&

;uah

&

;uah

*

;uah

*

;uah

&

;uah

SI !=; & fasa @

6

!erlin erlin 25hailand3 =- *8A type + -*F $A IE=@6@ SI 9use *8 A  88 F ;lok 5erminal

*8

0oert> &-8- FDE



;uah

**

@88 F  *8 mm + Lasdop dan ;enang $otak Panel

-

;uah

*

Set

*

Set

*

Set

&

m

*+

&8 N +@ #m Sekrup roundhead

*& *-

&mm  N *.mm k0h meter   $abel JJ1J

*

SPL -& N*, mm + 8./*

+

+

kF SI MlmkM )o

* + &  /

)a!a $lat

5ang potong 5ang kupas 5ang kombinasi 5ang lan#ip Obeng !ultimeter  

,u!lah

Satuan

* * * * *

;uah ;uah ;uah ;uah ;uah ;uah

San%a !ultimeter  43

J&/85(9 +8k  F D= 6k F D= +8 F UP 6k F A= Insulation 5ester  $yoritsu Insulation =ontinuity 5ester  7

!odel &*&+A In ? * mA +8 F N Q 88 F N *

@ 6

*888 F N + 5ang Amper PhasasRuen#e Indikator

* * *

;uah ;uah ;uah

Datar Be(an yang Dipasang

 o * + &

;eban Lampu PL Lampu !erkuri +8 0 SO

Spesifikasi Philips *8 0att 9LS 5+8 0 9O$US +80 8 1> +&8 F 5%) *&8 t 78 I main) &.88 A



;allast

#os phi) -8 Philips

Ignitor

;S +8L &88+ * S @ Ignitor   6*&7 *88 SO2'532Plus3 *88../880

/ 3.3.3

;or Listrik

Un ++8...+-8F ++8 F

iring ka(el> sa!(ungan dan pe!asangan ko!ponen

*. Pasang penghantar pada bidang ker"a sesuai dengan diagram  penga%atan dan lokasi yang telah dibuat. +. Setalah semua kabel telah dimasukkan ke dalam pipa, maka lakukan pemasangan komponen. &. Sambungan )

44

a.

$upas dahulu lapisan isolasi kabel'kabel yang akan

(.

disambung. abungkan u"ung'u"ung kabel kemudian dipilin dengan

menggunakan tang kombinasi. . !elilit benang ke lilitan tembaga tadi. d. 5utup dengan lasdop. Sambungan hanya boleh diletakkan di kotak #abang.$eseluruhan sistem terminasi atau penyambungan yang terdapat diatas hendaknya dilakukan dengan benar dan kuat atau ken#ang. Apabila sistem terminasi tidak dilakukan dengan benar, maka akan mengakibatkan ter"adinya panas pada titik sambung itu, karena  bunga api yang ditimbulkan.Panas yang ditimbulkan oleh bunga api pada satu titik sambungan adalah kehilangan daya atau %att  pada suatu instalasi listrik di tempat itu. Dan untuk menghindari hal itu hendaknya titik sambung ditekan seke#il mungkin. 3.3."

Penga@atan Panel

*. Lakukan pemasangan komponen pada panel. Usahakan tata letak  komponen serapi mungkin sesuai dengan TLayout Panel, hal ini  bertu"uan agar ketika ter"adi kerusakan dapat diperbaiki dengan mudah 2penge#ekanmaintenan#e3. +. Lakukan penyambungan pada komponen sesuai dengan 0iring Diagram Panel. 1al yang perlu diperhatikan adalah, pada tiap  pemasangan sumber harus melalui line up terminal. 1al ini  bertu"uan agar tidak ter"adi kerusakan pada komponen lain. &. Setelah penga%atan pada panel selesai, maka panel siap untuk  dipasang dan dihubungkan dengan beban. U"ung'u"ung kabel yang terhubung pada beban, langsung disambungkan pada masing'masing pengaman yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah semua tersambung dengan rapi, maka instalasi siap untuk  diu"i..

3.3.#

Pe!asangan $PP

Sebelum melakukan pemasangan APP pada papan ker"a terlebih dahulu dilakukan %iring pada !=; & phasa.Setelah melakukan %iring pada !=; & phasa, APP dapat dipasang di papan ker"a dengan melakukan pengeboran pada papan APP dan memasangnya menggunakan sekrup.Setelah APP terpasang, sambungkan APP 45

dengan panel dengan menggunakan kabel. Dan sambungkan sumber   pada terminal APP. 3." &o!isioning

Langkah $omisioning merupakan langkah pengu"ian instalasi apakah instalasi yang telah diker"akan sudah sesuai standart apa tidak khususnya mengenai keamanannya. Sehingga bila proses komisioning tidak mengalami hambatan maka baru PL bisa memberi supply tegangan ke proyek instalasi yang diker"akan. $omisioning terdiri dari & tahap ) *. =ommissioning tidak bertegangan +. =ommissioning bertegangan tanpa beban &. =ommissioningbertegangan dengan beban • $omisioning tidak bertegangan terdiri dari ) *. =ek fisik semua peralatan yang terpasang +. =ek kontinuitas &. =ek tahanan isolasi • $omisioning bertegangan tanpa beban terdiri dari ) *. !engukur tegangan sumber  +. !endeteksi urutan fasa. =ommissioning bertegangan berbeban terdiri dari ) menge#ek hasil  pemasangan komponen ke beban, mengukur setiap tegangan dan arus yang mengalir di semua penghantar dengan dibebani lampu pi"ardan heater. &o!isioning tidak (ertegangan 6ek isik

Pemerikasaan :isual meter merupakan pemeriksaan kondisi fisik  masing'masing peralatan yang digunakan dalam instalasi. 1al ini bertu"uan untuk mengetahui kerusakan  #a#at pada peralatan.

)a!a Perusahaan &ontraktor

Lokasi
 Daftar Simak (Check List) Pekerjaan Pe!asangan Instalasi Penerangan 3 Phasa

omor 5anggal Lampiran

Denah Lokasi 2$ey

Plan3

46

Subkon  !andor  o Uraian *

9ungsi ;aik $urang

1alaman Standart

$otak panel

$eterangan =o:er panel

V

tidak terpasang dengan baik 

+ & 

!=; & 9asa !=; * 9asa 9use 5erminasi penghantar grd anatara panel dan PE atau elektroda

 pembumian / Ukuran penghantar 7 0arna Penghantar @ Sambungan pada kotak 6

sambung APP

V V V V V V V V

6ek kontinuitas

=ek kontinuitas ini bertu"uan untuk mengetahui apakah instalasi yang

dilakukan tersebut sudah tersambung dengan baik dan benar. Dalam #ek  kontinuitas ini, alat yang digunakan adalah multimeter dengan mengatur  range pada Ohm. Pengu"ian ini dilakukan pada masing'masing "alur dengan menghubungkan u"ung'u"ung terminalnya. Langkah'langkah #ek kontinuitas ) *. Pastikan rangkaian yang akan diukur berada pada posisi O99 dan tidak  terhubung dengan sumber tegangan A=. +. Setel sele#tor s%it#h multimeter pada posisi Ohmmeter  &. !asukkan kabel penyidik %arna merah ke lubang "a#ks merah dan kabel  penyidik %arna hitam ke lubang "a#ks hitam. -. 1ubungkan kabel penyidik %arna hitam ke titik akhir rangkaian misalnya di panel. . Sentuhkan kabel penyidik merah ke titik a%al rangkaian misalnya di fitting. /. Isi #he#k list blanko #ommissioning pada tabel.
47

 Daftar Simak (Check List)

)a!a Perusahaan

Pekerjaan Pe!asangan Instalasi

&ontraktor

Lokasi
Penerangan 3 Phasa

omor 5anggal Lampiran Denah Lokasi 2$ey Plan3 1alaman 1asil 23 $ondisi $eterangan 8 ;aik

+

9asa S  Input saklar

8

;aik

 

&

tunggal 9asa 5  line stopkontak

8

;aik  

-

etralnetral Lampu A

8

;aik  

 /

etral'netral Lampu ; etral'netral Lampu =

8 8

;aik   ;aik  

7

etral'netral stopkontak *

8

;aik  

@

etral'netral stopkontak +

8

;aik  

6 PE  PE stopkontak * *8 PE  PE stopkontak + ** 9asa output saklar A line

8 8 8

;aik   ;aik   ;aik  

lampu A *+ 9asa output saklar ; line

8

;aik

 

lampu ; *& 9asa output saklar = line

8

;aik

 

lampu = 6ek Tahanan Isolasi

Pemeriksaan tahanan isolasi dengan menggunakan megger bertu"uan untuk mengetahui berapa tahanan isolasi 2dalam !ega Ohm3 suatu  penghantar. 1al ini digunakan untuk mengetahui kebo#oran isolasi antarpenghantar. 1al penting yang harus diperhatikan adalah pemeriksaan tahanan isolasi dilakukan dalam keadaan tidak bertegangan. Langkah pemeriksaan ) 48

*. Pastikan rangkaian yang akan diukur berada pada posisi O99 dan tidak  terhubung dengan sumber tegangan A=. +. Setel saklar kiri pada posisi TO !G dan saklar kanan pada posisi T!G Po%er On indi#ator akan beker"a. &. !asukkan kabel penyidik %arna merah ke lubang "a#ks !G merah dan kabel penyidik %arna hitam ke lubang "a#ks !G hitam. -. !engatur range insulation tester pada tegangan 88 F, kemudian u"i tahanan isolasi . 1ubungkan kabel penyidik %arna hitam ke titik netral rangkaian. /. Sentuhkan kabel penyidik merah bertegangan tinggi ke titik fasa rangkaian. 1ati'hati tersentuh u"ung kabel merah karena dapat tersengat listrik. 7. ;a#alah hasil pengukuran pada papan skala. 5erkadang hasil  pengukuran kurang memuaskan. Ini ter"adi karena kontak antara u"ung kabel penyidik dengan titik yang akan diukur kurang sempurna.
)a!a Perusahaan

Pekerjaan Pe!asangan Instalasi

&ontraktor

Penerangan 3 Phasa

Lokasi
9ase (S ( 5 S5 ( S 5 ( ' PE S  PE

1asil W W W W W W W W

omor 5anggal Lampiran Denah Lokasi 2$ey Plan3 1alaman Standart $eterangan 2!3 

 

49

6

5 ' PE

W

&o!isioning (ertegangan tidak (er(e(an 6ek tegangan su!(er

Langkah pengukuran tegangan sumber ) a. Putar sele#tor s%it#h multimeter ke tegangan A= 2A=F3 dengan rating sesuai dengan perkiraan tegangan yang terukur. !isal untuk rumah  biasanya ++8 F maka rating yang dipilih #uma +8 F.  b. Pasangkan kedua u"ung kabel 2 #om  dan X dari multimeter 3 ke kotak' kontak yang akan diukur. #. ;a#a tegangan yang terukur dengan memba#a skala sesuai dengan rating yang dipilih.  o * + &  / 7 @ 6

9ase (S ( 5 S5 ( S 5 (  PE S  PE 5  PE

5egangan 2:olt3

$eterangan

-88 :olt -88 :olt -88 :olt ++ :olt +&8 :olt +&8 :olt ++ :olt +&8 :olt ++ :olt

+endeteksi urutan asa

Pemeriksaan urutan fasa menggunakan Phase SRuen#e Indi#ator dengan langkah sebagai berikut ) a. Putar sele#tor s%it#h ke posisi phase dete#tor.  b. 1ubungkan probes merah ke titik sumber yang dianggap sebagai (,  probes putih ke S dan probes biru ke 5. #. !emeriksa urutan fasa sumber. d. !enyambung panel dengan sumber. e. !emeriksa urutan fasa pada sisi beban dengan #ara yang sama saat memeriksa urutan fasa sumber namun diperiksa dititik input panel. !elihat indi#ator putar pada fasa indi#ator, apabila searah "arum "am maka ketiga fasa tersebut se#ara berurutan adalah (, S, 5, namun apabila tidak  searah dengan "arum "am maka (, S, 5 pada sumber fasa tersebut tidak  50

 berurutan, maka harus mengubah hubungan konektor pada sumber tersebut sampai indi#ator putar berputar searah "arum "am. ;ila urutan fasa pada sumber dan sisi beban sudah sama maka pemasangan sudah benar.  o

9ase

* + &

( S 5

1asil

$eterangan

Sesuai Sesuai Sesuai

&o!isioning (ertegangan (er(e(an 6ek tegangan dan arus

Penge#ekan tegangan saat berbeban menggunakan multimeter. Langkah' langkah penge#ekan sama halnya dengan penge#ekan tegangan tanpa beban.  o * + &  / 7 @ 6

9ase ('S ('5 S'5 (' S' 5' ( ' PE S ' PE 5 ' PE

5egangan 2:olt3 -88 -88 -88 -88 ++8 ++8 ++8 ++8 ++8

$eterangan

Langkah'langkah pemeriksaan sirkit arus untuk fasa (,S,5 menggunakan tang ampere ) *. Pasang tang ampere pada salah satu kabel sumber atau supply peralatan yang sedang terpasang dengan #ara dikaitkan +. Atur sele#tor s%it#h tang ampere dari posisi off ke posisi +88 agar  arusnya dapat diketahui se#ara "elas. &. !aka nilai atau besarnya arus akan terlihat dimonitor tang ampere. eser  tombol ke +old untuk mengun#i nilai yang terukur. Itulah besarnya arus listrik yang sedang mengalir pada alat listrik tersebut.  o 9ase * (

Arus 2Amper3

$eterangan

8,+

51

+ &

S 5

8,* 7,8

 o * + &  /

;eban Lampu A ketika saklar seri A ditekan Lampu A ketika saklar seri ; ditekan Lampu A ketika saklar tunggal ditekan Lampu ; ketika saklar seri A ditekan Lampu ; ketika saklar seri ; ditekan Lampu ; ketika saklar tunggal

7 @ 6

ditekan Lampu = ketika saklar seri A ditekan Lampu = ketika saklar seri ; ditekan Lampu = ketika saklar tunggal

*8 **

ditekan Stop $ontak * 2menggunakan tespen3 Stop $ontak + 2menggunakan tespen3

$ondisi !enyala 5idak !enyala 5idak !enyala 5idak !enyala !enyala

$eterangan

5idak !enyala 5idak !enyala 5idak !enyala !enyala !enyala !enyala

3.# Pengujian kh

n ? *8 putaran # ? *@8 put k0h t ? *+8 s Perhitungan $esalahan k0h meter ) • ;eban ) + lampu 2 ( 3 P( ? F. I. #os θ ? ++8. 8,+. * ? -- 0 •

;eban ) * lampu 2 S 3 Ps

? F. I. #os θ ? ++8. 8,*. * ? ++ 0

•

;eban ) + kotak kontak dengan dibebani * heater  P5

 ? F. I. #os θ ? ++8. 7. 8,6 ? *&@/0

P&φ+ ? P5O5AL ? -- 0 X ++ 0 X *&@/ 0 ? *-+ 0 52

nx 3.600 .000

P&φ* ? ?

txC 

10 x 3.600.000 120 x 180

? *///,7 0 S 2 9aktor $esalahan 3 ? C ?C

 P 3 1  P 3 2

 ' * N *88 4

1666,7

 ' *  N *88 4

1452

? *-,@ 4

 k0h !eter layak digunakan



53

4 penutup Pokok Bahasan ".1 &esi!pulan ".2 Saran

".3 &*SI+P0L$)

;erdasarkan hasil dari proyek bengkel yang dilakukan mahasis%a 5eknik  Listrik Politeknik egeri !alang dapat disimpulkan bah%a penger"aan

 peran#angan instalasi listrik in,plester   perlu menggunakan SOP yang benar  dan "uga peren#anaan yang baik dari setiap langkah yang dilakukan oleh mahasis%a. Peren#anaan ini merupakan hal a%al yang harus disiapkan mahasis%a seperti daftar komponen yang harus disiapkan, diagram  penga%atan, penge#ekan setiap alat dan komponen yang digunakan, kemanan mahasis%a dan lingkungan ker"a, dan "uga analisis data dari hasil komisioning  proyek. !ahasis%a mampu men#apai semua kompetensi yang ditargetkan pada  proyek instalasi listrik & fasa in,plester   ini. !ahasis%a dapat meren#anakan sebuah instalasi penerangan & fasa dalam diagram lokasi dan diagram  penga%atan yang sudah ditentukan sehingga dapat memahami dan memasang komponen  komponen dalam sistem penerangan & fasa dan "uga dapat melakukan penyambungan kabel dari panel ke beban. !ahasis%a dapat melakukan penyambungan APP pada panel dan pada sumber  & fasa serta melakukan perhitungan rugi pada $01 meter. !ahasis%a dapat melakukan pemeriksaan atau #ommisioning pada instalasi  penerangan yang telah dipasang dalam kondisi tidak bertegangan'tidak   berbeban, bertegangan'tidak berbeban dan bertegangan'berbeban.

54

Saran

!ahasis%a harus memperhatikan SOP 2$tandard -peration %ro!edure3 sebelum melakukan semua peker"aan bengkel instalasi listrik & fasa in,plester . !ementingkan keamanan dan keselamatan personal tanpa terke#uali dengan menerapkan semua prosedur yang tepat dan benar. Dalam proses penger"aan mahasis%a harus mempertimbangkan langkah'langkah apa yang harus diker"akan terlebih dahulu untuk mengefisiensikan %aktu yang diberikan. $arena setiap peker"aan yang diberikan memerlukan ker"a sama dan koordinasi yang baik antara ketua dan anggota sehingga %aktu yang diberikan men#apai target yang baik. !ahasis%a harus bisa menganalisis setiap langkah, komponen, dan rangkaian yang berhubungan dengan peker"aan instalasi listrik  & fasa in,plester  ini.

55

L$+PIR$) Doku!entasi

56

57

Lampiran + ) Dasar Pengujian Tahanan Isolasi

Seberapa penting pengu"ian tahanan isolasiY Dari @84 pemeliharaan listrik  dan pengu"ian yang melibatkan e:aluasi integritas isolasi, "a%abannya adalah Tsangat penting. Isolasi listrik dibuat se"ak dulu. Dan semakin lama kiner"anya semakin memburuk. Lingkungan instalasi yang keras, terutama mereka yang memiliki suhu ekstrim dan atau kontaminasi kimia, menyebabkan kerusakan lebih lan"ut. Akibatnya, keselamatan personel dan kehandalan listrik bisa menderita.
58

terhubung dari pengukuran. Dengan kata lain, ini memungkinkan Anda untuk  selektif dalam menge:aluasi komponen tertentu dalam peralatan listrik yang  besar.
diu"i

akan

menentukan

bagaimana

Anda

menghubungkan

megaohmmeter Anda. Setelah Anda membuat koneksi, Anda lakukan tegangan u"i selama *menit. 2Ini adalah parameter standart industry yang memungkinkan Anda untuk  membuat perbandingan yang relati:e akurat dari ba#aan teks sebelumnya yang dilakukan oleh teknisi lain. Selama inter:al ini, pemba#aan resistansi men"atuhkan atau relati:e stabil. Sistem isolasi yang lebih besar akan menun"ukkan penurunan terus'menerusB sistem yang lebih ke#il akan tetap stabil karena kapasitif dan penyerapan arus turun ke nol lebih #epat daripada sistem yang lebih besar. Setelah *menit, Anda harus memeba#a dan men#atat nilai resistansi. $etika melakukan pengu"ian tahanan isolasi, Anda harus men"aga konsistensi. !engapaY $arena instalasi listrik akan menun"ukkan perilaku dinamis selama  pengu"ianB apakah dielektrik Tbaik atau Tburuk. Untuk menge:aluasi hasil tes pada bagian yang sama, Anda harus melakukan tes dengan #ara yang sama dan diba%ah parameter lingkungan yang sama, masing'masing dan setiap kali. Pemba#aan pengukuran resistansi Anda "uga akan berubah seiring dengan %aktu. 1al ini karena bahan instalasi listrik memperlihatkan kapasitansi dan akan dikenakan biaya selama pengu"ian. 1al ini dapat membingungkan untuk   pemula, namun itu men"adi alat yang berguna untuk teknisi yang  berpengalaman. $etika Anda mendapatkan lebih banyak keahlian, Anda akan men"adi paham dengan perilaku ini dan dapat memaksimalkan penggunaan dalam menge:aluasi hasil tes Anda. Ini adalah salah satu fa#tor yang menghasilkan  popularitas lan"utan pengu"i analog. Apa yang mempengaruhi pemba#aan tahanan isolasiY

59

5ahanan isolasi adalah suhu sensiti:e. $etika suhu meningkat, tahanan isolasi menurun, dan sebaliknya. Sebuah aturan umum praktis menun"ukkan bah%a tahanan isolasi dipengaruhi fa#tor masing'masing perubahan *8 dera"at =el#ius.
60