BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pema Pemasa sang ngan an
inst instal alasi asi pene peneran ranga gan n di ruma rumah h tang tangga ga idea idealny lnyaa haru haruss
mengikuti mengikuti standar yang berlaku. berlaku. Hal ini bertujuan supaya produsen energi listrik dan pelanggan terhindar dari kerugian. Instalasi penerangan dibagi menjadi dua yaitu instalasi penerangan in plaster dan on plaster plaster.. Jobshe Jobsheet et untuk untuk semester semester 3 ini adalah adalah instal instalasi asi penera peneranga ngan n in plaster. Instalasi penerangan in plaster merupakan instalasi instalas i listrik yang dilakukan di dalam bangunan, umumnya ditanam di dalam dinding. Sehingga, pemasangan instalasi harus benar-benar diperhatikan, mulai perencanaan, pengerjaaan hingga commissioning. Dengan semakin pesatnya kebutuhan energi listrik di masyarakat diharapkan mahasisa mampu melakukan instalasi penerangan sederhana.
1.2. Tujuan
!emahami job deskripsi yang diberikan
!ampu melakukan perencanaan sebelum melakukan instalasi in plaster
!amp !ampu u melak elakuk ukan an inst instal alas asii pene penera rang ngan an in plas plaste terr "pen "penga gaa ata tan n # penyambungan komponen$ komponen$
!engetahui prinsip kerja dari instalasi yang dipasang
!ampu pemasangan dan pengaatan sub-panel
!ampu melakukan pengaatan dan pemasangan %PP 3 &asa dengan benar
1.3. Batasan Permasalahan
'ntuk membatasi masalah yang akan dibahas, maka perlu suatu landasan aasan agar tidak menimbulkan pemikiran yang terlalu luas maka akan ter&okus pada permasalahan yang bersi&at praktis dalam aplikasi dilapangan dengan dukungan penguasaan teori. (leh karena itu, pembatasan hanya meliputi ) *. Pembahasan mengenai proses penginstalasian di dalam listrik in plester. +. Pembagian # penyambungan sumber 3 &asa 3. ung ungsi si kerja kerja serta serta syste system m kerj kerjaa bebe bebera rapa pa alat alat dan dan baha bahan n mate materia riall serta serta rangkaian instalasi listrik in plester.
1.3. Batasan Permasalahan
'ntuk membatasi masalah yang akan dibahas, maka perlu suatu landasan aasan agar tidak menimbulkan pemikiran yang terlalu luas maka akan ter&okus pada permasalahan yang bersi&at praktis dalam aplikasi dilapangan dengan dukungan penguasaan teori. (leh karena itu, pembatasan hanya meliputi ) *. Pembahasan mengenai proses penginstalasian di dalam listrik in plester. +. Pembagian # penyambungan sumber 3 &asa 3. ung ungsi si kerja kerja serta serta syste system m kerj kerjaa bebe bebera rapa pa alat alat dan dan baha bahan n mate materia riall serta serta rangkaian instalasi listrik in plester.
STANDART PERATINAL PR!EDURE PENERAN"AN I. RUAN" UAN" LIN"# N"#UP
Proses kegiatan praktikun mata kuliah Desain Instalasi istrik +, dengan materi instalasi Penerangan Industri. II. II. TU$U TU$UAN AN
'ntuk menginstalasi penerangan Industri. III.!ARA #ER$A
*. uat deskripsi deskripsi rangkaian rangkaian instalasi instalasi Peneran Penerangan gan Industri. Industri. +. uat gambar gambar layout layout rangkaian rangkaian instalasi instalasi Penerangan Penerangan Industri Industri . 3. uat gambar gambar single single line line diagram diagram instalasi instalasi Penerangan Penerangan Industri Industri . /. uat gambar gambar pengaata pengaatan n instalasi instalasi Penerangan Penerangan Industri Industri . 0. uat gambar gambar kelompok kelompok beban instalasi instalasi Penerang Penerangan an Industri Industri . 1. Siapkan Siapkan kompone komponen-kom n-komponen ponen yang yang dibutuh dibutuhkan kan sesuai sesuai kebutuhan kebutuhan.. 2. Periks Periksaa kon kondisi disi alat dan bahan. bahan. . !emasang !emasang alat dan dan bahan bahan pada pada dinding dinding kerja kerja sesuai sesuai gambar gambar layout. layout. 4. !erangkai !erangkai sesuai sesuai gambar gambar rangkaian rangkaian instalas instalasii penerangan penerangan industri. industri. *5. 6ommisioni 6ommisioning ng tanpa tegangan. tegangan. **. **. 6ek tahanan tahanan isolasi rangkaian rangkaian.. *+. 6ommisioni 6ommisioning ng dengan bertegangan bertegangan.. *3. Deteksi Deteksi urutan &asa dengan &asa detector. detector. */. 6ek tegangan tegangan sumber. sumber. *0. !intalah persetujuan persetujuan dari pengaas pekerjaan. *1. Hubungkan # operasikan rangkaian rangkaian dengan beban lampu.
BAB II TERI DASAR DAN PEREN!ANAAN
2.1 De%&n&s& Umum 2.1.1 De%&n&s& Instalas&
Insta Instalas lasii list listrik rik adala adalah h rangk rangkaia aian n dari dari peral peralata atan n list listrik rik yang yang sali saling ng berhubungan satu sama lain secara listrik yang berada dalam suatu ruang atau lokasi. Dari de&inisi di atas cukup jelas baha instalasi listrik itu adalah ) -
!eru !erupa paka kan n ran rangk gkaia aian n pera peralat latan an listri listrik. k. Peralat Peralatan an listrik listrik tersebu tersebutt terhu terhubun bung g secar secaraa llistr llistrik. ik. era erada da dalam dalam suat suatu u rua ruang ng atau atau loka lokasi. si.
2.1.2 #las&%&kas& Instalas&
Pada umumnya instalasi listrik dibagi + macam, yaitu ) *. Instalas Instalasii peneran penerangan gan listrik listrik.. %dalah instalasi listrik yang digunakan digunakan untuk menyalurkan menyalurkan energi listr listrik ik dari dari sumb sumber erny nyaa " P7, P7, 8ens 8enset, et, dan dan lain lainny nyaa $ ke beba beban n listrik9peralatan rumah tangga " lampu dan stop kontak $. Pada beban listrik, energi listrik dari instalasi diubah menjadi cahaya pada lampu, menjadi menjadi panas panas pada pada setrika setrika dan sebagai sebagainy nya. a. Instala Instalasi si peneran penerangan gan listrik listrik terdiri terdiri dari dari instal instalasi asi di dalam dalam gedung gedung dan instala instalasi si di luar luar gedung. +. Insta Instalas lasii day dayaa lis listr trik ik.. %dalah %dalah instala instalasi si listik listik yang yang diguna digunakan kan untuk untuk menyal menyalurk urkan an energi energi listrik dari sumbernya " P7, 8enset, dan lainnya $ ke motor-motor listr listrik ik.. Pada Pada moto motorr listr listrik ik,, ener energi gi listr listrik ik diub diubah ah menj menjad adii ener energi gi mekanik. ila ila pada pada sebua sebuah h bang bangun unan an terda terdapa patt inst instal alasi asi pene penera rang ngan an listr listrik ik dan dan instalasi daya listrik, maka kedua instalasi ini harus dipisahkan " panelnya terpisah $.
2.1.3 S'arat Instalas&
Syarat teknis umum dalam merencanakan sebuah instalasi listrik bagi instalasi penerangan maupun instalasi daya adalah sebagai berikut ) *. %man %man bagi bagi manu manusia, sia, hean, hean, atau atau barang barang.. +. !aterial yang dipasang dipasang harus harus mempuny mempunyai ai kualitas kualitas yang yang baik. baik. 3. Pengha Penghanta ntarr " kabel kabel $ yang yang digunak digunakan an harus harus mampu mampu dialiri dialiri arus sesuai sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. /. :erugian :erugian tegangan9 tegangan9;oltag ;oltagee drop pada beban beban tidak tidak boleh boleh melebihi melebihi - +< dari dari tega teganga ngan n nomi nominal nal pada pada inst instalas alasii pene peneran rangan gan.. - 0< dari dari teg tegan anga gan n nomi nominal nal pada pada ins insta talas lasii daya. daya. %gar dalam proses praktik instalasi yang baik dan aman baik dari segi keamanaan keamanaan instalasi, instalasi, penempatan penempatan instalasi, tahanan yang digunakan digunakan dan perlengkapan serta bahaya yang mungkin terjadi terj adi pada saat pemasangan atau penggunaan instalasi, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan instalasi diantaranya ) -
Dap Dapat memah emaham amii gam gambar bar sert sertaa sim simbol-s ol-sim imb bol yang ang ada ada pada ada rencana instalasi listrik.
-
Dapa apat
meng engerti rti
bagaim aimana
cara ara
mela elakukan
peny enyamb ambungan gan
penghantar ke dalam suatu peralatan instalasi listrik. -
Dapat Dapat menge mengetah tahui ui meng mengena enaii pengen pengenalan alan kode, kode, tanda tanda uji, arna arna dan segala bentuk penandaan suatu peralatan listrik.
Hal tersebut di atas tidak terlepas dari tujuan dan standarisasi instalasi listrik yang ber&ungsi sebagai syarat boleh-tidaknya suatu instalasi dipasang dari mulai perencanaan, penentuan bahan, sampai pemasangan sebuah instalasi. Dari Dari sini sini dapat dapat kita kita ketahu ketahuii bahasa bahasanya nya dalam dalam melaku melakukan kan pemasan pemasangan gan instalasi penerangan maka harus memenuhi beberapa prinsip diantaranya ) *. :eandalan alan.. +. :etert ertiban. 3. :ete :eters rsed edia iaan an.. /. :eindahan han. 0. :eamanan. 1. =konomis. 2.2 Deskr&(s& Te)r&
Prakti Praktik k instala instalasi si peneran penerangan gan yang yang dilaku dilakukan kan pada pada kali kali ini berbed berbedaa deng dengan an prak prakte tek k semest semester er lalu lalu dika dikaren renak akan an prak prakti tik k kali kali ini ini suda sudah h tida tidak k
menggunakan metode on-plaster. Praktek kali ini benar-benar merangkai instalasi penerangan didalam tembok. Ditambah lagi dalam praktek ini sudah diperkenalkan pemasangan sistem 3 &asa di dalam instalasi yang dipasang. Dari hal dasar tersebut maka dalam pelaksanaanya dari mulai menghitung sampai memasang tentunya sudah ditetapkan dalam suatu aturan atau standar pemasangan yang mana hal ini diatur dalam P'I +555. (leh karena itu dalam pemasangan instalasi listrik harus mengacu pada P'I +555 sebagai
acuan
dalam
perancangan,
pemasangan,
pengamanan,
dan
pemeliharaan instalasi dalam bangunan. Peraturan instalasi ketenagalistrikan untuk perancangan instalasi mengacu pada S7I, I=6, P'I atau standar lain.
2.2.1 S&stem Sum*er L&str&k
Di dalam jaringan listrik ada + sistem sumber listrik, yaitu sumber * &asa dan 3 &asa. Sumber * &asa dan 3 &asa yang digunakan pada praktik merupakan bagian dari J>? " Jaringan >rgangan ?endah $ namun sumber * &asa ini hanya melayani rumah - rumah saja dan tegangan yang disediakan hanya ++5 @olt. Sedangkan sumber 3 &asa digunakan untuk menampung beban tinggi seperti motor dan peralatan listrik yang membutuhkan daya tinggi. Sumber listrik 3 &asa mengeluarkan tegangan sebesar 35 @. Pada 8enerator %6 3 asa yang memiliki 3 belitan penghantar di mana ketiga penghantar tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga saat generator itu bekerja maka putaran rotornya akan membuat ketiga 3 penghantar tersebut berbeda sudut &asanya antara satu sama lain. !isalnya penghantar * sudut &asanya 5 derajat terhadap posisi tertentu yang dianggap sebagai titik re&erensi, penghantar + sudut &asanya *+5 derajat terhadap titik re&erensi, penghantar 3 sudut &asanya +/5 derajat terhadap titik re&erensi. Jadi penghantar * akan menghasilkan tegangan dengan &asa sebesar 5 derajat, penghantar + akan menghasilkan tegangan dengan &asa sebesar *+5 derajat, dan penghantar 3 akan menghasilkan tegangan dengan &asa sebesar +/5 derajat. Setiap sistem sumber baik * &asa ataupun 3 &asa mempunyai kekurangan dan kelebihan tersendiri. :ekurangan sumber listrik * &asa )
•
Hanya terdiri dari + penghantar saja yaitu asa dan 7etral.
•
eban yang besar ditampung oleh * penghantar saja.
•
Pada generator * &asa, generator menjadi lebih besar.
:elebihan sistem * &asa) •
ebih simpel karena terdiri hanya + penghantar saja dalam jaringan.
•
=konomis.
:ekurangan sistem 3 &asa •
!ahal.
•
Aaktu yang di perlukan lebih lama.
:elebihan sistem 3 &asa) •
>egangan yang besar mampu dibagi menjadi 3 atau / penghantar tergantung dari sistem yang digunakan yaitu ?, S, > dan 7.
•
8enerator yang menggunakan sistem ini ukuranya lebih kecil.
•
Simpel.
8ambar *. Sumber istrik
:eterangan )
!erah
B Penghantar ?
:uning
B Penghantar S
Hitam
B Penghantar >
iru
B Penghantar 7etral
Hijau9:uning Hijau
B Penghantar >anah " 8round $
Jadi sebenarnya sumber * &asa merupakan bagian dari sumber 3 &asa namun hanya melibatkan * penghantar dari 3 penghantar ditambah dengan penghantar netral.
2.3 #)m()nen L&str&k
Pemasangan instalasi listrik tegangan rendah, untuk instalasi listrik rumah tinggal9gedung terdapat beberapa pemasangan yang terdiri atas beberapa peralatan yang akan digunakan dalam praktik instalasi penerangan diantaranya adalah) *. Pipa dan ahan antu +. :otak Hubung agi atau :otak Panel dan kelengkapannya 3. Saklar dan :elengkapannya /. Penghantar 0. %lat 'kur 'ntuk pemasangan peralatan tersebut harus sesuai di atas memerlukan beberapa persyaratan dan standarisasi.
2.3.1 P&(a +an Bahan Bantu 2.3.1.1 P&(a P,!
8ambar +. Pipa P@6
Pada umumnya pipa instalasi dijual dalam potongan empat meter dengan diameter yang berbeda-beda. Syarat yang harus dipenuhi pipa instalasi)
*$ >ahan terhadap tekanan mekanis. +$ >ahan panas dan lembab. 3$ >idak boleh menjalarkan nyala api. /$ Permukaan dalam maupun luar pipa instalasi harus licin dan rata dan dilindungi dengan baik terhadap karat. Pembengkokkan pipa instalasi " bending $ harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penggepengan. Pipa instalasi yang tidak ditanam harus dipasang dengan baik menggunakan klem yang cocok. Jarak antara alat-alat penompang tidak boleh melebihi satu meter. Pipa instalasi P@6 memiliki si&at antara lain sebagai berikut ) *$ Daya isolasinya baik sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan tanah "gangguan tanah dapat menimbulkan kebakaran$. +$ >ahan terhadap hampir semua bahan kimia jadi tidak perlu di cat. 3$ >idak menjalarkan nyala api. /$ !udah digunakan. Pipa P@6 tidak dapat digunakan pada suhu di atas 15 derajat celcius. Di tempat-tempat yang diperlukan pipa P@6 harus dilindung dari kerusakan mekanis. Dilarang di dalam pipa instalasi baik logam maupun P@6 ada sambungan hantaran, sambungan ini harus ada dalam kotak sambung 9 kotak cabang yang diperuntukkan untuk maksud itu.
Pengisian pipa untuk penghantar "P'I tahun +555$ sebagai berikut ) 7 Jumlah hantaran dalam 7(
pipa
aktor pengisian "<$
*
*
05< dari luas penampang dalam pipa
+
33< B *93 dari luas penampang dalam pipa
3 atau lebih
/5< dari luas penampang dalam pipa.
* + + 3 3
>abel *. aktor Pengisian !aksimum Penghantar Dalam Pipa
2.3.1.2 #)tak Hu*ung atau #)tak !a*ang
'ntuk mempertimbangkan keamanan dari bahan listrik dan juga dari segi pelaksanaan pemasangan kabel dalam pipa maka untuk merangkai pipa instalasi digunakan benda bantu. 'ntuk membuat percabangan pada pipa instalasi harus digunakan kotak cabang empat "crossdos$ atau kotak cabang tiga " Tdos $. :otak-kotak cabang ini harus mudah dicapai. Penyambungan kabel dalam sebuah instalasi pipa hanya boleh dilakukan di dalam kotak cabang.
8ambar 3. :otak 6abang =mpat dengan Sambungan asdop :otak sambung
adalah tempat pengaman sambungan kabel,
terbuat dari bahan plastik tujuannya adalah agar tidak menghantarkan arus sehingga tidak membahayakan. Dengan menggunakan kotak sambung
kita dapat membagi dan menyambung kabel sesui dengan
kebutuhan. Dalam melakukan penyambungan pada kotak sambung atau kotak hubung sambungannya harus baik dan kuat dipilin kemudian dililit dengan benang dan terakhir ditutup dengan lasdop. asdop sekilas memang mirip dengan tutup pasta gigi tetapi &ungsinya adalah sebagai penutup dari sambungan kabel. Dengan menggunakan lasdop dapat mencegah terjadinya hubung singkat antar penghantar .Serta aman apabila ada sentuhan dari tangan manusia, :arena bahan dari lasdop adalah plastik sehingga tidak menghantarkan arus. Supaya isolasi sambungan baik maka mutu lasdop juga harus baik. Satu lasdop tidak boleh disambung lebih dari 0 kaat. Jumlah sambungan dalam kotak cabang harus dibatasi agar kotaknya tetap bisa ditutup dengan baik.
2.3.2 #)tak Hu*ung Bag& atau Panel D&str&*us& +an #elengka(ann'a
Di samping merancang dan menggambar perencanaan juga harus merancang pembagian kelompok beban pada setiap ruangan, dimana setiap konsumen mempunyai peralatan pengatur dan pengoperasian untuk membagi sumber daya "P7$ yang masuk ke tiap kelompok beban yang berbeda. Pembagian sumber daya ini memerlukan suatu te mpat yang disebut dengan panel distribusi atau kotak hubung bagi. Pengaturan sumber listik * &asa dengan 3 &asa juga dilakukan di kotak panel ini serta penempatan pengaman-pengaman yang digunakan. Diagram kerja merupakan suatu gambar rangkaian dari &ungsi kerja suatu sistem secara menyeluruh dengan sederhana dan mudah dimengerti dan digambarkan berdasarkan simbol C simbol instalasi listrik. erikut contoh pemasangan panel menurut jenisnya ) a. :omponen diletakkan langsung
pada tembok atau papan kerja
"mounted on the all$ . 6ara ini seringkali dikerjakan karena dirasakan ekonomis, dudukan &use dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan pengaatan. b. :omponen C komponen pada panel diletakkan didepan, pengaatan dikerjakan dibelakang panel, kabel keluar disambung langsung dari rangkaian &use bo untuk kabel masuk dengan kedudukan &use utama.
c. :omponen pada atau di dalam panel, sistem panel yang dioperasikan oleh industri, panel ini bisa dipasang untuk berbagai ukuran, sangat beragam dan hanya membutuhkan ruangan yang kecil, bisa dipakai sebagai panel meter untuk gedung C gedung bertingkat. d. Panel apartemen, panel jenis ini juga ada + macam yaitu pemasangan dalam dan semi pemasangan dalam "dapat pula untuk pemasangan luar$ seandainya dapat dipakai pada sentral, panel selalu dipasang dalam apartemen itu sendiri. Dari keempat panel tersebut diatas, >ipe mounted in the all yang dipakai di dalam praktik bengkel karena penggunaanya terutama dipakai dirumah C rumah tinggal, sangat cocok untuk instalasi pada kondisi lingkungan normal. Satu hal yang sangat umum untuk setiap pembuatan panel menentukan konstruksi panel yang terpilih, direncanakan harus ekonomis dan sesuai kondisi lingkungan.
2.3.2.1 B)- Panel
o Panel merupakan suatu kotak dari besi plat, cor atau aluminium. :otak panel bisa ditanam di dalam tembok atau hanya sekedar ditempel di tembok. Syarat pemasangan kotak panel ) *. Sebagai tindakan pengaman terhadap kemungkinan terjadinya kegagalan isolasi rangka besi dan kotak hubung bagi yang terbuat dari logam harus ditanahkan. +. Hantaran 7etral di instalasi konsumen tidak boleh ditanahkan atau digunakan sebagai pentanahan " ground $. 3. :otak Panel Hubung agi harus dipasang ditempat yang mudah dicapai dari jalan masuk bangunan. /. :otak Panel Hubung agi harus dipasang sekurangnya *,0 m di atas lantai. 0. >idak boleh dipasang di kamar mandi9kamar kecil dan di atas kompor.
Pada praktik kali ini, kotak panel terdiri dari line up terminal, &use,pro&il, busbar netral dan P=, dan impulse sitch. ?el atau busbar adalah suatu plat segi empat yang umumnya terbuat dari bahan tembaga.
8ambar /. ay (ut :otak Panel
8ambar 0. Airing :omponen dalam :otak Panel 2.3.2.2 Term&nal
8ambar 1. >erminal
ine up terminal merupakan tempat penyambungan kabel-kabel &asa yaitu ?, S, dan >, netral, grounding agar terjaga dari gesekkan atau guncangan dari luar. >erminal dapat bekerja pada tegangan ma sesuai dari ketentuan dari name plate biasanya berkisar sampai 055 - *555 @. Pada name plate terminal ini menunjukkan beberapa ketentuan dari berbagai 7egara yang memiliki lembaga kelistrikan internasional dimana penghantar yang diijinkan untuk masuk pada terminal ini adalah antar a *.0 - / mm +.
2.3.2.3 use
8ambar 2. use o
use adalah jenis pengaman alat C alat listrik terhadap arus yang melebihi kapasitas batas khususnya arus hubung singkat, yaitu arus yang masuk melebihi arus nominal yang dapat menyebabkan kerusakkan terhadap peralatan listrik. 'ntuk instalasi C instalasi penerangan umumnya
menggunakan
&use
yang bagian penghubung arusnya
dinamakan patron dimana di dalamnya berisi kaat lebur yang apabila dialiri listrik yang lebih besar dari pada yang telah ditentukan maka akan
terjadi lebur, dan hubungan listrik terputus. use selalu dihubungkan dengan penghantar &asa secara seri karena &ungsi dari &use ialah mengamankan alat pemakai dari arus lebih yang mungkin mengalir masuk. Dengan menghubungkan &use ke penghantar &asa, kerusakan terhadap peralatan listrik dapat dihindari karena sebelum arus lebih masuk ke dalam peralatan maka kaat lebur dari &use akan terputus lebih dahulu.
8ambar . use
Di dalam &use terdapat + penghantar yaitu elemen lebur dan kaat sinyal. =lemen lebur digunakan sebagai pengaman dari arus hubung singkat sedangkan kaat sinyal sebagai pemberi in&ormasi jika elemen lebur putus dengan cara mendorong tanda arna keluar. Di antara + penghantar juga terdapat pasir kuarsa untuk melindungi dari percikan api. Setiap &use 9 sekring selalu terdapat keterangan, minimal keterangan mengenai batas arus dan batas tegangan yaitu *5% 9 055@. *5% yaitu batas arus kaat lebur dan 055 @ merupakan batas tegangan kerja &use. Pabrik pembuat &use telah menggunakan tanda arna yang telah dinormalisasikan untuk menyatakan kekuatan daya tahan arus dari kaat lebur sebagi berikut ) a. !erah muda
)+%
b. 6oklat
)/%
c. Hijau
)1%
d. !erah
) *5 %
e. %bu C abu
) *1 %
&. iru
) +5 %
g. :uning
) +0 %
h. Hitam
) 30 %
i. Putih
) 05 %
j. !erah tembaga
) 10 %
8ambar 4. >udung use " use 6ap $
Sedangkan di tudung &use juga terdapat keterangan seperti pada &use namun memiliki arti yang berbeda. :eterangannya sama yaitu +0 % 9 055 @. +0 % disini memberi in&ormasi baha tudung ini hanya bisa digunakan pada &use dengan kemampuan sampai +0%. Sedangkan 055@ merupakan batas tegangan kerja tudung &use.
2.3.2./ Pr)%&l
Pro&il ini ber&ungsi sebagai penahan
komponen C komponen yang
menempel di dalam panel namun bentuk pro&il juga tergantung dari konstruksinya di dalam panel tersebut. Pada praktik kali ini hanya menggunakan pro&il 6.
2.3.2.0 !B &n& !&ru&t Breaker4
8ambar *5. !6 * asa
8ambar **. !6 3 asa
!6 atau !ini 6ircuit reaker merupakan suatu pengaman pemutus rangkaian 9 pembatas arus yang dilengkapi dengan pengaman thermis "bimetal$ untuk beban lebih dan juga dilengkapi pengaman relay untuk arus lebih atau arus hubung singkat. !6 terdiri dari satu kumparan, satu kontak dan satu pemanas bimetal.
8ambar *+. Skema !6
ila terjadi arus lebih, maka bimetal th akan memuai karena panas kemudian menyebabkan kontak : membuka. ila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar sekali maka kumparan magnetic ? akan memerintahkan kontak : untuk membuka. Data yang tertera di !6 ) *. % +. 6*5 3. 1555 % /. D 7 S Penjelasan
)
*. % !erupakan perusahaan yang memproduksi !6. +. 6*5 !6 menggunakan kur;a pemutusan 6 dengan arus nominal !6 sebesar *5 %. :ur;a pemutusan terdiri dari , 6, dan D. :ur;a untuk kemampuan !6 + C 0 kali arus nominal. :ur;a 6 untuk kemampuan !6 0 C 2 kali arus nominal. :ur;a D untuk 0 C *5 kali arus nominal. Jika !6 digunakan sebagai pengaman instalasi motor sebaiknya menggunakan !6 dengan kur;a D agar motor bisa starting.
8ambar *3. :ur;a Pemutusan 6
3. 1555 % Eaitu nilai reaking 6apacity atau atas arus maksimal akibat hubung singkat yang dapat ditahan oleh !6 tanpa mengalami kerusakan. Jika arus hubung singkatnya melebihi nilai breaking capacity maka !6 akan langsung rusak. /. D 7 S embaga-lembaga yang sudah melisensi !6 tersebut.
2.3.3 Sakelar +an #elengka(ann'a
Sakelar digunakan
untuk
memutuskan dan
menghubungkan
rangkaian listrik secara manual atau otomatis. Pemisah digunakan untuk memisahkan dan menghubungkan rangkaian listrik dalam keadaan tidak berbeban.
Sakelar
dan
pemisah
harus
harus
memenuhi
beberapa
persyaratan antara lain) *. Harus dapat dilayani secara aman tanpa memerlukan alat bantu. +. Jumlahnya harus sedemikian hingga semua pekerjaan pelayanan, pemeliharaan dan perbaikan pada instalasi dapat dilakukan dengan aman. 3. Dalam keadaan terbuka, bagian-bagian sakelar atau pemisah yang bergerak harus tidak bertegangan. /. Harus tidak dapat menghubungkan dengan sendirinya karena pengaruh gaya berat. 0. :emampuan sakelar sekurang-kurangnya harus sesuai dengan daya alat yang dihubungkannya, tetapi tidak boleh kurang dari 0 %.
2.3.3.1 Saklar Ser&
8ambar */. Sakelar Seri
Saklar seri ini digunakan untuk mengoperasikan + buah lampu sekaligus ataupun salah satu saja. Saklar ini terbuat dari bahan plastik. !emiliki terminal , / untuk terminal in "&asa dari sumber$ dan / untuk terminal out "&asa ke beban lampu$. Sakelar ini dapat bekerja pada tegangan +05 @.
2.3.3.2 Saklar Tunggal
8ambar *0. Sakelar >unggal
Saklar >unggal ini biasanya digunakan untuk mengoperasikan * buah lampu, bisa untuk beberapa lampu namun akan nyala dan padam bersamaan. Saklar ini terbuat dari bahan plastik. !emiliki / terminal , + untuk terminal in "&asa dari sumber$ dan + untuk terminal out "&asa ke beban lampu$. Sakelar ini dapat bekerja pada tegangan +05 @.
2.3.3.3 &tt&ng
8ambar *1. itting >ender
itting duduk ini terbuat dari bahan keramik. Digunakan untuk dudukan lampu berkaki ulir. !emiliki + terminal, satu terminal untuk kabel phasa dan satu lagi untuk kabel netral. itting jenis ini memiliki keunggulan yaitu dapat digunakan untuk penerangan di luar ruangan dan tidak memerlukan roset kayu sebagai dudukannya, dan secara &isiknya jauh lebih kuat dari &itting lokal.
2.3.3./ #)tak #)ntak
8ambar *2. :otak :ontak * asa
8ambar *. :otak :ontak 3 asa
:otak kontak merupakan sebuah kotak atau dos yang dipergunakan untuk menempatkan kabel, sehingga kotak kontak tersebut merupakan tempat sumber listrik. agian dalam kotak kontak terbuat dari porselin atau bahan cetakan lainnya. :aki ini dapat juga diletakkan dengan cara menyekrup pada papan atau dinding. :otak kontak ini terbuat dari bahan plastik. Di dalam kotak kontak * &asa terdiri dari 3 terminal yaitu terminal &asa, netral, dan P= "ground$ sedangkan untuk kotak kontak 3 &asa terdiri dari 0 terminal yaitu terminal &asa ?, S, >, netral, dan ground. etak dari terminal phasa pada posisi kiri dan netral pada sebelah kanan, P= pada atas atau baah. Syarat pemasangan kotak-kontak antara lain ) *. :otak kontak dinding * &asa harus dipasang dengan posisi netral berada di sebelah kanan. +. :otak-kontak dinding minimal dipasang *,+0 m di atas tanah. Jika kurang dari itu maka harus dilengkapi dengan penutup. 3. :otak kontak dinding dengan kotak pengaman harus dipasang dengan hantaran pengaman. /. :emampuan kotak kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya alat yang dihubungkan padanya tetapi tidak boleh kurang dari 0 %.
2.3./
Penghantar
'ntuk instalasi rumah tinggal, penghantarnya harus memiliki luas penampang minimal *,0mm+. Penghantar 7etral harus memiliki luas penampang sama dengan luas penampang penghantar &asa dan harus berarna biru. 'ntuk penghantar pentanahan "ground$ hanya boleh menggunakan arna majemuk hijau-kuning dan arna ini tidak boleh digunakan untuk tujuan lain. 'ntuk sistem * &asa, penghantar &asa diusahakan berarna merah. 'ntuk saluran 3 &asa dengan netral, kemampuan
hantar
arus
penghantar
netral
harus
sesuai
dengan
kemampuan arus maksimum yang mungkin timbul dalam keadaan beban tak seimbang normal. Dalam saluran 3 &asa semua penghantar &asanya
harus memiliki luas penampang yang sama dan diusahakan bebannya dibagi serata mungkin atas masing-masing &asa.
2.3./.1 #a*el N5A
8ambar *4. :abel 7E% :abel 7E% berinti tunggal, berlapis bahan isolasi P@6, untuk instalasi luar 9 kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah, kabel standar P7. 'ntuk tegangan nominal 055 @, menggunakan penghantar tembaga padat bulat dengan luas penampang nominal *,0
2
mm
. !empunyai
kuat hantar arus *0 % dan nilai nominal pengaman *1 % terutama di dala m pipa. :abel 7E% digunakan pada saluran instalasi penerangan dan iring di dalam panel.
2.3./.2 #a*el N55
8ambar +5. :abel 7EE !erupakan kabel tenaga yaitu penghantar yang berisolasi dan berselubung P@6 berurat 0 masing-masing berarna merah-kuning-hitam biru-hijau, berpenghantar tembaga bulat pejal dengan luas penampang +,0 mm+. :abel ini digunakan untuk penyambungan atau penyaluran daya listrik dari panel instalasi ke sumber di bengkel listrik.
2.3.0 Alat Ukur 2.3.0.1 Tes(en
Digunakan untuk menguji apakah suatu titik bertegangan apa tidak khususnya pada titik-titik yang akan terhubung dengan beban.
8ambar +*. Penggunaan >espen
2.3.0.2 ult&meter
!ultimeter atau sering disebut juga dengan %@( meter ini adalah merupakan peralatan yang sangat serbaguna dalam hal mengetahui kondisi rangkaian pada saat dialiri arus dan atau saat tidak dialiri arus. !ultimeter memiliki banyak kegunaan, antara lain ) *. !engukur tegangan baik %6 9 D6 " @oltmeter $. +. !engukur arus baik %6 9 D6 " %mperemeter $. 3. !engukur tahanan " ohmmeter $ /. !engetahui kontinuitas dengan sinyal buFFer atau lampu.
8ambar ++. !ultimeter
2.3.0.3 Tang Am(ere
Dengan menggunakan tang ampere, pengukuran arus dapat dilakukan dengan mudah karena kita tidak perlu melepas saluran kabel kemudian dipasang seri dengan alat ukur. %lat ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan, arus serta hambatan. 'ntuk mengukur arus pada instalasi yang terhubung jaringan tegangan rendah cukup menggunakan range +55 pda tang ampere agar arus dapat terbaca dengan detail.
8ambar +3. >ang %mpere
2.3.0./ egger
!egger atau megaohmmeter merupakan alat yang digunakan untuk menguji kebocoran tegangan karena bocornya isolasi dan mengukur tahanan isolasi. Dengan menggunakan megger selain dapat mengetahui adanya hubung singkat, juga dapat mengetahui adanya suatu kebocoran yang terjadi pada penghantar ataupun pipa pelindung. uruknya insulasi jaringan
bisa
mengakibatkan
terjadinya
arus
bocor
dan
bisa
membahayakan nyaa seseorang. Dimungkinkan juga akan menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran. %lat ini membutuhkan tegangan listrik sebesar 4 @ yang disuplai oleh 1 baterai *,0 @. !elalui D6 6on;erter tegangan 4 @ dinaikkan hingga *555 @. Hasil Pengujian dapat dibaca pada dua alur bacaan.
8ambar +/. !egger
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran isolasi jaringan line 9 &asa dengan netral, &asa dengan ground, dan &asa dengan &asa karena kita menggunakan sumber 3 &asa. Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen elektronik dan pilot lamp dengan jaringan. !etode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. atas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 055 @D6 adalah 0 !ega (hm .
8ambar +0. agian C agian !egger
*. (utput Jacks, !G erguna untuk memeriksa isolasi. :abel penidik merah masuk ke +. 3. /. 0.
1. 2.
jacks merah dan hitam masuk ke jacks hitam pula. Input Jacks, %6@ Digunakan untuk pengukuran tegangan %6 dan nilai tahanan. Papan Skala Indikator (7 (7 !G Saklar pilih untuk pengukuran tahanan tinggi. ( "%6@$ Saklar pilih untuk tegangan %6. attery 6heck 'ntuk memeriksa tegangan baterai. Saklar !G Saklar !G untuk pilihan mode uji isolasi. Saklar %6@ 'ntuk mode pengukuran tegangan %6. Pengatur posisi jarum pada angka nol secara mekanik.
2.3.0.0 Phase Se6uene In+&at)r
Phase Seuence Indicator digunakan untuk mengetahui urutan &asa-&asa pada sumber 3 &asa maupun pada kotak-kontak 3 &asa. 'ntuk mengetahui urutan &asa putar selector sitch pada phase detect. %lat ini juga dapat digunakan sebagai ;oltmeter dengan cara memutar selector sitch pada posisi ;oltage. >erdapat 3 probes berbeda arna di alat ini, yaitu merah-putih-biru. :etiga arna tersebut digunakan untuk masingmasing &asa ?-S->. 'rutan &asa dapat dilihat pada putaran indicator. Jika
searah jarum jam makanya merah adalah &asa ?, putih &asa S, dan biru &asa >.
8ambar +1. Phase Seuence Indicator
2./
Deskr&(s&
Proyek yang diberikan kali ini adalah tentang pemasangan Instalasi Penerangan In Plester dengan supply 3 &asa, dimana didalamnya terdapat pembagian group beban. %dapun gambar dan rangkaian panelnya terdapat pada lampiran. Dari gambar, beban akan digolongkan menjadi 3 group. Dari gambar rekapitulasi daya di atas didapat)
asa ? akan menyuplai dua lampu "% dan $ yang dikendalikan oleh * buah saklar seri.
asa S akan menyuplai * buah lampu yang dikendalikan oleh saklar tunggal.
asa > akan dihubungkan dengan kotak kontak biasa 3 &asa dan kotak kontak biasa "::$ * &asa, dan !asing-masing &asa, akan diamankan oleh sebuah use pada sub panel dan khusus pada &asa ? akan ditambahkan !6 * &asa untuk cadangan. Semua beban akan diamankan oleh * !6 3 &asa. >ahapan praktik dibagi dalam beberapa bagian yang akan dibahas secara
rinci pada sub berikutnya )
Persiapan Persiapan meliputi pengerjaan deskripsi job, pembagian job, mengatur
schedule kerja, gambar 9 digram kerja, penyiapan lembar commissioning, penyiapan dan pengecekan alat # bahan
Pelaksaan Pelaksanaan meliputi iring * "iring instalasi in plaster$, iring + "iring
sub-panel$ dan iring 3 "iring %PP 3 &asa$.
6ommissioning 6ommissioning merupakan kegiatan pelaporan 9 pengecekan terhadap apa
yang telah dikerjakan sebelum dioperasikan secara menyeluruh. 6ommissioning dibagi menjadi a.
6ommissioning tak bertegangan
b.
6ommissioning bertegangan
c.
6ommissioning berbeban
2.0
Pelaksana Pr)'ek
Pembimbing )
*. apak ?uahjoto +. apak Hendro
%nggota )
*. %nggriaan ?eFa +. onny > 3. 7o;an Iman /. Siti aeda
2.7
8aktu +an Tem(at
Aaktu praktikum ) Semester 3 tahun ajaran +5*+-+5*3
>empat ) engkel listrik *, 8edung %:*.51 Politeknik 7egeri !alang
2.9 Pr)se+ur Pengerjaan
N)
Ura&an $)*
Perlakuan Su+a Belu
.
h
2.0
1. 2.
!embuat deskripsi instalasi in-plester 3 &asa !embagi beban masing-masing &asa "rekap
3. /.
daya$ !engecek jalur pipa kabel !embuat gambar lay out, iring, single
0.
line. !engetahui
7.
panjangnya dan pengaman yang digunakan !enyiapkan peralatan dan komponen+ yang
9. :.
dibutuhkan serta mengeceknya !elakukan pengaatan dalam pipa !emasang komponen sesuai diagram
;.
pengaatan Airing Sub-Panel
1<.
komponennya !enentukan urutan &asa dengan phase
besar
penampang
dan
kabel,
memasang
seuence 11. Airing %PP 3 &asa 12. 6ek kontinuitas 13. 6ek tahanan isolasi dengan megger 1/. 6ommsioning tak bertegangan 10. 6ommsioning bertegangan 17. 6ommsioning berbeban 19. =;aluasi dan pembongkaran Alat +an Bahan
m
2.7. D&agram= "am*ar #erja
BAB III PELA#SANAAN PRA#TI#
3.1. Deskr&(s& Instalas& 5ang D&m&nta
?ancangan desain instalasi penerangan tiga &asa ditentukan oleh papan kerja yang telah disediakan pada dinding. !aka pemasangan instalasi harus mengikuti perencanaan instalasi pada dinding tersebut "diagram lokasi$. ?ancangan instalasi penerangan terdiri dari empat grup ) *. use pertama digunakan untuk penghantar ? yaitu mengamankan lampu % dan +. use kedua digunakan untuk penghantar S yaitu mengamankan lampu 6 3. use ketiga digunakan untuk penghantar > yaitu mengamankan dua kotak kontak satu &asa /. !6 tiga &asa digunakan untuk mengamankan satu kotak kontak tiga &asa Perencanaan instalasi meliputi ) *. +. 3. /. 0.
Diagram okasi Diagram Single ine Diagram Pengaatan ?ekapitulasi Daya ahan dan %lat yang digunakan
3.2 Tem(at Prakt&k
Praktik instalasi penerangan tiga &asa dilaksanakan di engkel istrik, :ampus + Politeknik 7egeri !alang, Jalan Soekarno-Hatta 7omor 4, 8edung %: *.51 dengan kabin nomor +5.
3.3 Pelaksanaan #erja 3.3.1 Langkah #erja Prakt&kum
*. !embuat diagram lokasi instalasi penerangan. +. !embuat diagram single line diagram instalasi penerangan. 3. !embuat diagram pengaatan instalasi penerangan tersebut untuk memudahkan pengerjaan. /. !embuat ?ekapitulasi Daya yang akan digunakan. 0. !enyiapkan semua alat dan bahan yang digunakan. 1. !emeriksa kondisi alat dan bahan.
2. !engukur kabel yang akan dipotong untuk dimasukkan ke pipa. . !emasukkan kabel ke dalam pipa dan melakukan penyambungan
*. 2.
sesuai rangkaian di diagram pengaatan. !emasang komponen-komponen, antara lain ) - * saklar seri - + saklar >ukar - * kotak kontak 3 &asa - * kotak kontak * &asa - 3 &itting tender !enyiapkan panel dan komponennya. !emasang komponen-komponen panel, antara lain ) - * !6 3 &asa - 3 &use - >erminal !elakukan iring di dalam panel. !elakukan check kontinuitas antara panel dengan titik beban dengan
3. /. 0. 7. 9.
menggunakan multimeter. !elakukan tes tahanan isolasi dengan menggunakan megger. !elakukan iring antara panel dengan instalasi luar. 6ommisioning bertegangan. !endeteksi urutan &asa dengan phase seuence indicator. !engukur nilai tegangan sumber baik tegangan &asa maupun
4.
*5. **.
tegangan line. :. !eminta persetujuan dari pengaas pekerjaan. ;. !elakukan commissioning berbeban dan bertegangan. 1<. !engukur arus yang mengalir.
3.3.2 Langkah Pen'am*ungan #a*el 1. :upas dahulu lapisan isolasi kabel-kabel yang akan disambung. 2. 8abungkan ujung-ujung kabel kemudian dipilin dengan menggunakan
tang kombinasi. 3. !elilit benang ke lilitan tembaga tadi. /. >utup dengan lasdop. Sambungan hanya boleh diletakkan di kotak cabang. :eseluruhan sistem terminasi atau penyambungan yang terdapat diatas hendaknya dilakukan dengan benar dan kuat atau kencang. %pabila sistem terminasi tidak dilakukan dengan benar, maka akan mengakibatkan terjadinya panas pada titik sambung itu, karena bunga api yang ditimbulkan.Panas yang ditimbulkan oleh bunga api pada satu titik sambungan adalah kehilangan daya atau att pada suatu instalasi listrik di tempat itu. Dan untuk menghindari hal itu hendaknya titik sambung ditekan sekecil mungkin.
3.3.3 Langkah !)mm&s&)n&ng
angkah 6ommisioning merupakan langkah pengujian instalasi apakah instalasi yang telah dikerjakan sudah sesuai standart apa tidak khususnya mengenai keamanannya. Sehingga bila proses commissioning tidak mengalami hambatan maka baru P7 bisa memberi supply tegangan ke proyek instalasi yang dikerjakan. 6ommisioning terdiri dari 3 tahap ) *. 6ommissioning tidak bertegangan. +. 6ommissioning bertegangan tanpa beban. 3. 6ommissioning bertegangan dengan beban. 6ommisioning tidak bertegangan terdiri dari ) *. 6ek &isik semua peralatan yang terpasang. +. 6ek kontinuitas. 3. 6ek tahanan isolasi. 6ommisioning bertegangan tanpa beban terdiri dari ) *. !engukur tegangan sumber +. !engukur tegangan di titik beban 3. !endeteksi urutan &asa. Sedangkan commissioning bertegangan dan berbeban hanya mengukur setiap arus yang mengalir di semua penghantar dengan dibebani lampu pijar.
3.3.3.1 Pemer&ksaan >&sual meter
Pemerikasaan ;isual meter merupakan pemeriksaan kondisi &isik masing-masing peralatan yang digunakan dalam instalasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan 9 cacat pada peralatan.
3.3.3.2 Langkah Tes #)nt&nu&tas *. Pastikan rangkaian yang akan diukur berada pada posisi ( dan
tidak terhubung dengan sumber tegangan %6. +. Setel selector sitch multimeter pada posisi (hmmeter 3. !asukkan kabel penyidik arna merah ke lubang jacks merah dan kabel penyidik arna hitam ke lubang jacks hitam. /. Hubungkan kabel penyidik arna hitam ke titik akhir rangkaian misalnya di panel. 0. Sentuhkan kabel penyidik merah ke titik aal rangkaian misalnya di &itting.
1. Isi check list blanko commissioning pada tabel 3 di lampiran. Jika penghantar terhubung sempurna 9 tidak ada yang putus ditengah rangkaian maka jarum multimeter akan bergerak menuju 5.
3.3.3.3 Pemer&ksaan tahanan &s)las&
Pemeriksaan tahanan isolasi dengan menggunakan megger bertujuan untuk mengetahui berapa tahanan isolasi "dalam !ega (hm$ suatu penghantar. Hal ini digunakan untuk mengetahui kebocoran isolasi antarpenghantar. Hal penting yang harus diperhatikan adalah pemeriksaan tahanan isolasi dilakukan dalam keadaan t&+ak *ertegangan angkah pemeriksaan ) *. Pastikan rangkaian yang akan diukur berada pada posisi ( dan tidak terhubung dengan sumber tegangan %6. +. Setel saklar kiri pada posisi (7 !G dan saklar kanan pada posisi !G Poer (n indicator akan bekerja. 3. !asukkan kabel penyidik arna merah ke lubang jacks !G merah dan kabel penyidik arna hitam ke lubang jacks !G hitam. /. Hubungkan kabel penyidik arna hitam ke titik netral rangkaian. 0. Sentuhkan kabel penyidik merah bertegangan tinggi ke titik &asa rangkaian. Hati-hati tersentuh ujung kabel merah karena dapat tersengat listrik. 1. acalah hasil pengukuran pada papan skala. >erkadang hasil pengukuran kurang memuaskan. Ini terjadi karena kontak antara ujung kabel penyidik dengan titik yang akan diukur kurang sempurna. Jika tidak terjadi kebocoran isolasi yang membungkus kabel, jarum akan tetap menunjuk posisi tak terhingga "K$. Jika terjadi kebocoran pada isolasi kabel, jarum akan bergerak ke kanan dan sesuai standart minimal 0 !L. 3.3.3./ Langkah engukur Tegangan A! *. Putar selector sitch multimeter ke tegangan %6 " %6@ $ dengan rating
sesuai dengan perkiraan tegangan yang terukur. !isal untuk rumah biasanya ++5 @ maka rating yang dipilih cuma +05 @. +. Pasangkan kedua ujung kabel " com C dan M dari multimeter $ ke kotakkontak yang akan diukur.
3. aca tegangan yang terukur dengan membaca skala sesuai dengan rating yang dipilih.
3.3.3.0 Pemer&ksaan urutan %asa
Pemeriksaan urutan &asa menggunakan Phase Suence Indicator dengan langkah sebagai berikut ) *. Putar selector sitch ke posisi phase detect. +. Hubungkan probes merah ke titik sumber yang dianggap sebagai ?, probes putih ke S dan probes biru ke >. 3. !emeriksa urutan &asa sumber. /. !enyambung panel dengan sumber. 0. !emeriksa urutan &asa pada sisi beban dengan cara yang sama saat memeriksa urutan &asa sumber namun diperiksa dititik input panel. ila urutan &asa pada sumber dan sisi beban sudah sama maka pemasangan sudah benar. Pemeriksaan urutan &asa terbagi menjadi dua, yaitu ) *. Pemeriksaan urutan &asa tanpa beban +. Pemeriksaan urutan &asa berbeban
3.3.3.7 Pemer&ksaan S&rk&t Arus untuk asa R?S?T menggunakan Tang Am(ere
*. Pasang tang ampere pada salah satu kabel sumber atau supply peralatan yang sedang terpasang dengan cara dicantolkan +. %tur selector sitch tang ampere dari posisi o&& ke posisi +55 agar arusnya dapat diketahui secara jelas. 3. !aka nilai atau besarnya arus akan terlihat dimonitor tang ampere /. 8eser tombol ke Hold untuk mengunci nilai yang terukur. Itulah besarnya arus listrik yang sedang mengalir pada alat listrik tersebut.
BAB I,
PRSES INPLASTER
/.1. In (laster +alam Tem*)k
/.*.+. Pemasangan dalam tembok
-. Peralatan yang dibutuhkan ) *. Palu 8odam berat +kg +. (beng plus dan minus 3. >ang kombinasi /. Pahat runcing dan Pahat tumpul 0. 8ergaji besi 1. Paku /cm 2. !eteran . >angga lipat 4. 6etok *5. Penggaris **. :apur *+. Penarik kabel
-. ahan yang dibutuhkan ) *. +. 3. /. 0. 1.
Pipa besi :lem besi Jaring-jaring besi Pasir dan semen In bo dos :abel
-. angkah :erja a. !elakukan pengukuran pada tembok dengan penggaris b. !embuat sketsa pada tembok sesuai dengan diagram lokasi c. Pahat tembok sesuai dengan garis sketsa yang telah dibuat dan ukuran pipa sesuai kebutuhan, lalu pahatlah kearah luar tembok agar serpihan pahatan tidak mencederai kita dan membuat hasil pahatan lebih rapi karena sesuai dengan sketsa yang dibuat. Setelah itu barulah kita dapat memahat dari segala sisi sesuai dengan kebutuhan d. Pahat yang pertama digunakan adalah pahat runcing yaitu untuk membuat jalan pipa. Pemahatannya dilakukan dengan posisi yang tegak dan badan lurus dengan jalur pipa yang kita buat e. Setelah itu gunakan pahat tumpul untuk meratakan dari pahatan runcing tadi &. !emasang pipa pada tembok yang telah di bobok, masukkan ujung pipa bagian baah ke lubang in bo dos sedangkan ujung pipa bagian atas sejajar dengan ujung dinding g. :emudian pasang jaring-jaring besi pada pipa agar semen dapat menempel pada pipa
h. 'ntuk memperkuat pipa yang berjaring-jaring pasanglah dengan klem besi atau bisa juga dengan memasang paku di sisi kiri dan kanan pipa dengan jarak antar klem 05cm. 'ntuk mencegah plesteran masuk ke in bo dos tutuplah9sumpal tedus dengan plastik atau kertas yang diremas-remas i.
>utup tembok yang telah dipasangi pipa dan In o dos dengan plasteran "campuran semen dan pasir$
j.
!asukkan
kabel
yang
dibutuhkan
ke
dalam
pipa
dan
tarik
menggunakan penarik kabel k. !emasang komponen-komponen sesuai dengan penempatan pada diagram lokasi
/.*.+. Pemasangan pada bagian atas
-. Pera latan yang dibutuhkan ) *. >angga +. as istrik 3. >ang /. :unci Inggris 0. 8ergaji esi 1. !eteran
-. ahan yang dibutuhkan ) *. Pipa esi +. ?angka aja 3. :otak Sambung aja
-. angkah :erja a. !enyiapkan alat dan bahan b. !engukur panjang pipa sesuai dengan kebutuhan
c. !enempatkan pipa dengan menggunakan tangga portable, posisi tangga dalam keadaan berikut ini) •
:emiringan 20 derajat atau dengan rasio /)* C lebihkan * meter dari bagian tegak untuk setiap / meter panjang penopang.
•
Panjang ujung tangga paling sedikit * meter melebihi titik pijakan C khususnya bila menuju ke landasan kerja atau pijakan, sehingga anda bisa memelihara berpegangan saat melangkah kedalam atau keluar dari tanggaN
•
atang kaki tangga harus berada pada permukaan yang kokoh dan rataN dan
•
Puncak tangga harus diikat agar tangga tersebut tidak bergerak.
d. Persyaratan penggunaan tangga) •
Hanya satu orang yang boleh berada di tangga. Hal ini untuk mencegah
seseorang
jatuh
menimpa
anda
dan
mencegah
berlebihnya muatan tangga- batas kapasitas tangga industrial hanya sekitar *+5 kilogram •
Selalu menghadap tangga saat naikN
•
Selalu menghadap tangga saat turunN
•
8unakan kedua tangan anda saat naik tanggaN
•
Selalu menjaga kontak tiga titik dengan tangga- dua tangan dan satu kaki, atau dua kaki dan satu tangan
•
8unakan semua anak tangga, jangan melangkahi anak tangga atau melangkahi dua anak tanggaN
•
!elangkah masuk dan keluar tangga C jangan melompat N
•
Selalu menjaga tubuh anda berada di tengah antara batang tanggaN
•
Jangan menjangkau lebih dari panjang lengan anda dari tangga C jika anda tidak dapat menjangkaunya, rubah posisi tanggaN
•
8unakan tali pengerek untuk mengangkut peralatan anda ke lantai kerja anda- jangan mencoba dan melakukannya saat anda sedang menaiki tanggaN dan
•
Jika terdapat resiko terglincir di tangga, minta bantuan orang lain untuk menahan bagian baah tangga saat anda menggunakannya.
e. !enempatkan pipa sesuai dengan diagram lokasi kemudian pipa di las pada titik pertemuan antara rangka baja dan pipa
&.
!enempatkan kotak sambung baja sesuai dengan diagram lokasi, kemudian di las pada pipa
g.
!emasang kabel sesuai dengan diagram pengaatan
BAB , PENUTUP
0.1
#es&m(ulan
Dari penjelasan laporan bengkel semester 3 di atas dapat di tarik kesimpulan baha di dalam pemasangan instalasi listrik dapat di lakukan di dalam dinding yang biasa di sebut instalasi in plaster, yang di bahas pada laporan ini. Dan pemasangannya juga harus benar-benar di perhatikan. %da beberapa tahap di dalam pemasangan instalasi ini, di antaranya)
Perencanaan, sebelum melakukan pemasangan instalasi in plaster peletakan peletakan pipa maupun komponen listrik harus benar-benar di perhatikan.
Pengerjaan, di dalam instalasi in plaster dalam pengerjaan harus etra teliti dan hati-hati di dalam pemasagan pipa,penarikan kabel, dan juga pemasagan komponen namun juga harus memperhitungkan aktu.
0.2
#r&t&k +an Saran
Dalam melakukan pekerjaan ini dibutuhkan kejujuran dan tanggung jaab yang tinggi karena apabila terjadi kesalahan akan berakibat &atal pada mahasisa dan peralatan. !aka dari itu diusahakan dosen pembimbing menjaga di saat mahasisa sedang melaksanakan kegiatan praktek dan diusahakan agar membimbing, jika mahasisa menghadapi masalah dalam kegiatan praktek dapat di tangani secara langsung. Dan menyediakan kotak P3: di dalam ruang bengkel untuk mengantisipasi kalau ada kecelakaan kerja yang terjadi pada setiap mahasisa.
>'8%S =78:= IS>?I: III 6%?% P=!%S%78%7 I7S>%%SI I7 P%S>=? Disusun (leh ) *. +. 3. /.
%nggriaan ?eFa onny % > 7o;an Iman % Siti aeda
" 5/ $ " 50 $ " *1 $ " +5 $
:=%S D3 > C +%
P?(8?%! S>'DI >=:7I: IS>?I: J'?'S%7 >=:7I: ==:>?( P(I>=:7I: 7=8=?I !%%78