Subjek
: Pengujian Aspal
Topik
: Penetrasi Aspal
1. Tujua juan Umum
a. Mahasiswa Mahasiswa memilik memilikii pengetahuan pengetahuan tentang tentang cara-cara cara-cara pemeri pemeriksaan ksaan penetras penetrasii bahan bahan bitumen b. Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu melaksanaka melaksanakan n pemeriksaan pemeriksaan penetra penetrasi si bahan-bahan bahan-bahan bitum bitumen en
2. Tu Tuju juan an Khu husu suss
a. Mahasiswa Mahasiswa memahami memahami sifat sifat penetrasi penetrasi bahan-bahan bahan-bahan bitumen bitumen b. Mahasi Mahasiswa swa bersikap bersikap teliti teliti dan hati-hat hati-hatii dalam dalam melakuk melakukan an pemeri pemeriksa ksaan an penetra penetrasi si bahan-bahan bitumen. 3. Teori Dasar sar
Cara uji penetrasi aspal ini mencakup penentuan nilai penetrasi dari bahan-bahan bit bitum umen en semi semi-s -sol olid id dan dan soli solid. d. Jaru Jarumm-ja jaru rum m penet penetra rasi si,, cawa cawan n dan kondi kondisi si pengujian dijelaskan pada cara uji ini untuk menentukan nilai penetrasi sampai dengan 500. Metode ini dimaksudkan untuk menentukan konsistensi kekerasan aspal keras (AC), dilakukan dengan mengukur jarak tembus jarum standard tegak lurus ke dala dalam m cont contoh oh aspa aspall diba dibawa wah h kond kondis isii temp temper erat atur ur wakt waktu u dan dan pemb pembeb eban anan an terten tertentu. tu. Hasil Hasil penguj pengujian ian ini ini selanj selanjutn utnya ya dapat dapat diguna digunakan kan dalam dalam pekerj pekerjaan aan pengendalian mutu aspal keras atau ter dan untuk keperluan pembangunan atau pemeliharaan jalan. Metode ini sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanan untuk menentukan penetra penetrasi si aspal keras atau lembek (solid (solid atau semisolid) semisolid) dengan tujuan tujuan untuk menyeragamkan cara pengujian dan pengendalian mutu bahan dalam pelaksanan pemba pembangu ngunan nan.. Yang Yang dimaks dimaksud ud dengan dengan penetr penetrasi asi adalah adalah masukn masuknya ya jarum jarum
penetrasi ukuran tertentu, beban tertentu, dan waktu tertentu kedalam aspal pada suhu tertentu.
Persyaratan aspal keras berdasarkan penetrasi No.
Jenis Pengujian
Satuan
Metode
Persyaratan Pen 40
1 .
2 3 4 5 .
Penetrasi, 25 °C, 100 r 5 detik Titik Lembek Titik Nyala Daktilitas, 25 °C Kelarutan dalam Trichlor Ethylen
6
Penurunan Berat (dengan TFOT)
.
7 . 8 . 9 .
Penetrasi setelah enurunan berat Daktilitas setelah
.
°C °C cm % berat
% berat
% asli cm
Berat jenis -
1 0
0,01 mm
Pen 60
Pen 80 Pen 120
Pen 200
SNI 06-2456- 40 - 59 60 - 79 80 - 99 120 - 150 1991 SNI 06-2434- 51 - 63 (50 - 58) (46 - 54) 120 - 150 SNI 06-2433-1 Min. 200 Min. 200 Min. 225 218 SNI 06-2432-1 Min. 100 Min. 100 Min. 100 Min. 100 SNI 06-2438-1 Min. 99 Min. 99 Min. 99 Min. 99 991
200 300 200 -
SNI 06-24411991
Maks. 1,3
Maks. 0,8
Maks. 0,8
Maks. 1,0
Maks. 1,3
177 Min. 99
SNI 06-2456- Min. 58 Min. 54 Min. 50 Min. 46 Min. 1991 40 SNI 06-2432Min. 50 Min. 75 Min. 100 Min. 1991 100 SNI 06-2488Min. 1,0 Min. 1,0 Min. 1,0 1991 AASHTO T. 102 Negatif
Uji bintik - Standar Naptha - Naptha Xylene - Hephtane Xylene
Catatan : Penggunaan uji bintik (spot tes) adalah pilihan (optional). Apabila disyaratkan direksi dapat menentukan pelarut yang akan digunakan, naptha, naptha xylene atau heptane xylane.
4. Peralatan dan Bahan Peralatan
Alat Penetrasi
Cawan Kecil
Jarum
Hot Plate
Arloji
Pemberat
Bahan
•
Aspal
5. Prosedur Pelaksanaan
a. Panaskan benda uji atau aspal sampai dalam keadaan cair b. Tuangkan benda uji tersebut kedalam cawan kecil dan diamkan sampai dingin c. Apabila telah dingin, pasanglah jarum penetrasi pada pemegangnya dengan baik dan bersihkan dari debu yang menempel d. Pasanglah pemberat 50 gram diatas jarum penetrasi e. Jarum penetrasi diturunkan perlahan-lahan hingga menyentuh permukaan benda uji. f. Aturlah arloji pada alat penetrasi pada angka 0 dan siapkan stopwatch g. Lepaskan jarum dari pemegangnya selama 60 detik, lalu baca angka penetrasi yang ditunjukkan pada arloji pada alat penetrasi h. Lakukan pekerjaan diatas minimal 3 kali untuk benda uji yang sama, jarak titik pemeriksaan yang satu sama yang lainnya dari tepi tidak kurang dari 10 mm i.
Ulangi cara pertama dengan menggunakan pemberat 100 gr di atas jarum penetrasi.
6. Data-data Hasil Pengujian dan Perhitungan
No. Pembacaan
Beban 50 gr
Beban 100 gr
1
155.750
165.000
2
147.750
183.333
3
157.000
191.000
Rata-rata
153.500
179.777
7. Kesimpulan
Dari hasil percobaan di laboratorium didapatkan bahwa penetrasi rata-rata benda dengan beban 50 gram adalah 153.500 mm sedangkan penetrasi rata-rata benda dengan beban 100 gram adalah 179.777 mm. Bersarkan syarat penetrasi didapat nilai penetrasi untuk hasil percobaan yaitu penetrasi 200, karena syarat penetrasi 200 yaitu 200-300 sedangkan nilai penetrasi yang didapat berada diantara rentang tersebut.
8.
Referensi
a. AASHTO T – 49 -60 b. ASTM D – 5 – 71 c. Manual Aspal – DPMJ/PU d. SNI 06-2432-1991, Metoda pengujian titik lembek aspal e. SNI 03-6399-2000, Tata cara pengambilan contoh aspal f. SNI 19-6421-2000, Spesifikasi standar termometer g. ASTM E 77, Test method for inspection and verivication of liquid in glass thermometer