PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH IMBAS IMPLEMENTASI IMPLEMENT ASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji Puji syuku syukurr ke hadira hadiratt Allah Allah SWT, SWT, Tuhan Tuhan yang yang maha maha Esa, Esa, yang yang telah telah melim melimpah pahkan kan rahmat rahmat-N -Nya ya sehingga Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat terlaksana dengan baik. Peratu Peraturan ran Pemeri Pemerintah ntah Republ Republik ik Indone Indonesia sia Nomor Nomor 32 tahun tahun 2013 2013 mengam mengamana anatk tkan an setiap setiap Satuan Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penjaminan dan peningkatan peningkatan mutu pendidikan pendidikan merupakan merupakan tanggungja tanggungjawab wab satuan pendidikan pendidikan yang harus didukung oleh Pemeri Pemerinta ntah h Pusat, Pusat, Pemeri Pemerinta ntah h Daerah Daerah Provi Provinsi nsi dan Kabupa Kabupaten ten/Ko /Kota ta sesuai sesuai dengan dengan kewenan kewenangan gan masin masinggmasing. Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Interna Internall (SPMI (SPMI)) diranca dirancang ng untuk untuk mengem mengembang bangkan kan bebera beberapa pa satuan satuan pendid pendidika ikan n yang yang akan akan menjad menjadii model model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan pendidikan pendidikan lain yang akan menerapkan menerapkan penjaminan penjaminan mutu pendidikan. pendidikan. Agar pelaksana pelaksanaan an program program dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan dilakukan koordinasi koordinasi seluruh pemangku pemangku kepentingan kepentingan (stakeholders) stakeholders) pendid pendidika ikan n di Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan penghargaan yang setinggi-t setinggi-tingginy ingginya a kepada kepada semua semua pihak yang telah telah berpart berpartisi isipas pasii dalam dalam kegiat kegiatan an ini. Akhir Akhirnya nya kami kami berdo’ berdo’a, a, semoga semoga kegiat kegiatan an ini berma bermanfaa nfaatt untuk untuk kemaju kemajuan an pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta Yogyakarta,, Desember Desember 2016 Kepala LPMP D.I. Yogyakarta,
Kasi PMS LPMP D.I. Yogyakarta
Dr.Subiyantoro,M.Pd. NIP. 19590809 198503 1 002
Dra. Titi Sulistiyani NIP. 19630827 199303 2 001
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|1
KATA PENGANTAR
Puji Puji syuku syukurr ke hadira hadiratt Allah Allah SWT, SWT, Tuhan Tuhan yang yang maha maha Esa, Esa, yang yang telah telah melim melimpah pahkan kan rahmat rahmat-N -Nya ya sehingga Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat terlaksana dengan baik. Peratu Peraturan ran Pemeri Pemerintah ntah Republ Republik ik Indone Indonesia sia Nomor Nomor 32 tahun tahun 2013 2013 mengam mengamana anatk tkan an setiap setiap Satuan Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penjaminan dan peningkatan peningkatan mutu pendidikan pendidikan merupakan merupakan tanggungja tanggungjawab wab satuan pendidikan pendidikan yang harus didukung oleh Pemeri Pemerinta ntah h Pusat, Pusat, Pemeri Pemerinta ntah h Daerah Daerah Provi Provinsi nsi dan Kabupa Kabupaten ten/Ko /Kota ta sesuai sesuai dengan dengan kewenan kewenangan gan masin masinggmasing. Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Interna Internall (SPMI (SPMI)) diranca dirancang ng untuk untuk mengem mengembang bangkan kan bebera beberapa pa satuan satuan pendid pendidika ikan n yang yang akan akan menjad menjadii model model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan pendidikan pendidikan lain yang akan menerapkan menerapkan penjaminan penjaminan mutu pendidikan. pendidikan. Agar pelaksana pelaksanaan an program program dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan dilakukan koordinasi koordinasi seluruh pemangku pemangku kepentingan kepentingan (stakeholders) stakeholders) pendid pendidika ikan n di Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan penghargaan yang setinggi-t setinggi-tingginy ingginya a kepada kepada semua semua pihak yang telah telah berpart berpartisi isipas pasii dalam dalam kegiat kegiatan an ini. Akhir Akhirnya nya kami kami berdo’ berdo’a, a, semoga semoga kegiat kegiatan an ini berma bermanfaa nfaatt untuk untuk kemaju kemajuan an pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta Yogyakarta,, Desember Desember 2016 Kepala LPMP D.I. Yogyakarta,
Kasi PMS LPMP D.I. Yogyakarta
Dr.Subiyantoro,M.Pd. NIP. 19590809 198503 1 002
Dra. Titi Sulistiyani NIP. 19630827 199303 2 001
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|1
BAB I
penerap penerapan an Sistem Sistem Penjam Penjamina inan n Mutu Mutu Ekster Eksternal nal
PENDAHULUAN
(SPME (SPME)) sesuai sesuai tugas tugas dan kewen kewenanga anganny nnya, a, akan akan memp memper erku kuat at
A. Latar Latar Belaka Belakang ng Pemerint intah
Repu epublik lik
setiap setiap Satuan Satuan Pendid Pendidika ikan n pada pada jalur jalur formal formal dan wajib wajib
mela melaku kuka kan n
penj penjam amin inan an
mutu mutu
pendidikan. pendidikan. Penjaminan Penjaminan mutu pendidikan pendidikan tersebut tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Pend Pendid idik ikan an
peni pening ngk katan atan
(SNP (SNP). ).
mutu utu
dala dalam m
Penjaminan
Mutu
Pendidikan
(LPMP),
mempro memprogra gramk mkan an pengem pengemban bangan gan sekola sekolah h model model dan
sekolah
imbas
implem lementasi
Sistem
Penj Penjam amin inan an Mutu Mutu Inte Intern rnal al (SPM (SPMI) I).. Progr Program am ini ini dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan pendidi pendidikan kan yang yang akan akan menjad menjadii model model penera penerapan pan
Peme Pemeri rint ntah ah
Pusa Pusat, t,
Peme Pemeri rint ntah ah
Kabu Kabupat paten en/K /Kot ota a
penja penjami minan nan
mutu mutu
pendi pendidi dika kan n
seca secara ra
mand mandir iri, i,
sesu sesuai ai
sehi sehingg ngga a dapa dapatt dija dijadi dika kan n seba sebagai gai mode modell bagi bagi
dengan dengan kewenan kewenangan gan masin masing-m g-masi asing. ng. Pada Pada level level
satuan satuan pendid pendidika ikan n lain (diseb (disebut ut sekola sekolah h imbas) imbas)
Pemeri Pemerinta ntah h Pusat Pusat penjam penjamina inan n dan pening peningka katan tan
dalam menerapka menerapkan n penjaminan penjaminan mutu pendidikan, pendidikan,
mutu mutu pendid pendidika ikan n dilaks dilaksana anakan kan oleh oleh Kement Kementeri erian an
sehing sehingga ga terjad terjadii pola pola pengim pengimbas basan an pelaks pelaksana anaan an
Pendid Pendidika ikan n dan Kebuda Kebudayaa yaan n melalu melaluii Direk Direktor torat at
penj penjam amin inan an
mutu mutu
Jend Jender eral al Pend Pendid idik ikan an Dasa Dasarr dan dan Mene Menenga ngah h dan dan
pend pendid idik ikan an
di
Lembag Lembaga a Penjam Penjamina inan n Mutu Mutu Pendid Pendidika ikan n (LPMP (LPMP). ).
Kegi Kegiat atan an
Pada Pada
selu seluru ruh h
lev level
dan
Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Lembaga
pend pendid idik ikan an yang yang haru harus s
diduk didukun ung g
Prov Provin insi si
dan dan
Pada Pada tahun tahun 2016, 2016, Direkt Direktora oratt Jender Jenderal al
meru erupak pakan
satua satuan n
oleh oleh
Penj Penjam amin inan an
pen pendidi didik kan
tangg tanggung ungja jawa wab b
Daer Daerah ah
pendi pendidi dika kan n
sesuai kebutuhan nyata di lapangan.
Indonesia Indonesia Nomor Nomor 32 tahun 2013 mengamanatk mengamanatkan an
Nasi Nasion onal al
satu satuan an
memberika memberikan n pelayanan pelayanan pendidikan pendidikan yang bermutu bermutu
Peraturan
nonfo nonform rmal al
upay upaya a
Pem Pemerin erinttah
Daera aerah h
ole oleh
Dina inas
ini ini
hing hingga ga
ke
selu seluru ruh h
satua atuan n
Daer Daerah ah
Isti Istime mew wa
dihar diharap apka kan n
dapat dapat
meng mengin insp spir iras asii
kepe kepent ntin inga gan n
(stakeholders) stakeholders)
pema pemang ngku ku
Yogy ogyakar akarta ta..
pendi pendidi dika kan n di seko sekola lah, h, memi memili liki ki kesa kesatua tuan n hati hati,,
Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
teka tekad, d, pend pendap apat at,, dan tujua tujuan, n, untu untuk k melan melangk gkah ah Peraturan Peraturan Menteri Menteri Pendidika Pendidikan n Nasional Nasional Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Mutu Pendidi Pendidikan kan Dasar Dasar dan Meneng Menengah ah member memberii rambu-rambu, bahwa peningkatan mutu pendidikan dila dilaku kuka kan n
atas atas
dasa dasarr
prin prinsi sip p
bers bersam amaa-sa sama ma
mema memajuk jukan an
pendi pendidi dika kan n
dala dalam m
melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dalam rangka mencapai atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP).
kebe keberl rlan anju juta tan, n,
terencana, terencana, dan sistemat sistematis is dengan kerangka waktu dan dan targ target et capa capaia ian n yang yang jela jelas. s. Seti Setiap ap satu satuan an
B. Dasar Dasar Huku Hukum m
1. Undan Undang g Unda Undang ng Nom Nomor 20 Tahu Tahun n 2003 2003
pendidikan pendidikan beserta beserta seluruh seluruh komponen komponen didalamnya didalamnya
tentan tang
memilik memilikii tanggun tanggung g jawab jawab dalam dalam penjam penjamina inan n dan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
peningkatan peningkatan mutu pendidikan, pendidikan, serta memiliki memiliki pola
2003 2003
pikir bahwa mutu dan kepuasan pelanggan adalah
Republik Indonesia Nomor 4301);
priorit prioritas as utama utama (buday (budaya a mutu) mutu).. Oleh Oleh karena karena itu
2.
Sistem Nom Nomor
78, 78,
Pendidikan Tamba ambaha han n
Nasional Lem Lembara baran n
Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor Nomor 19 Tahun 2005
untuk untuk melaks melaksana anakan kan penjam penjamina inan n mutu, mutu, sekola sekolah h
tent tentan ang g
perl perlu u
satu satuan an
(Lemba (Lembaran ran Negar Negara a Tahun Tahun 2005 2005 Nomor Nomor 41,
pendidikan pendidikan (whole school school developme development nt approach approach))
Tambaha Tambahan n Lembar Lembaran an Negara Negara Nomor Nomor 4496) 4496)
untuk bersama-sama bersama-sama memiliki memiliki budaya budaya mutu, yaitu
sebagaiman sebagaimana a telah diubah dengan Peraturan Peraturan
kesa kesada dara ran n
satu satuan an
Pemeri Pemerintah ntah Nomor Nomor 32 Tahun Tahun 2013 2013 tentan tentang g
pendid pendidika ikan n untuk untuk mendor mendorong ong terjad terjadiny inya a prose prosess
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
pencapaia pencapaian n dan peningkata peningkatan n mutu yang tiada henti,
19 Tahun Tahun 2005 2005 tenta tentang ng Stan Standa darr Nasi Nasion onal al
terus-menerus, dan berkelanjutan yang diwujudkan
Pend Pendid idik ikan an
melalu melaluii penjam penjamina inan n mutu mutu secara secara mandir mandirii sesuai sesuai
Indonesia Nomor 5410);
meli meliba batk tkan an
Standa Standarr fasil fasilita itasi si
kole kolekt ktif if
Nasion Nasional al
selur eluruh uh
selu seluru ruh h
komp kompon onen en
ekos ekosis iste tem m
Dukung ngan an Pendid Pendidika ikan. n. Duku
inst institu itusi si-i -ins nsti titu tusi si
pendi pendidi dika kan n
Stand tandar ar
Nasion sional al
(Lem (Lemba bara ran n
Negar Negara a
Pend Pendid idiikan kan
Repu Republ blik ik
dan dan dala dalam m
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|2
3.
2.
Peraturan Menteri Menteri Pendidikan Nasional Nomor Nomor
Pola Pola pengi pengimb mbas asan an pene penera rapa pan n penja penjami mina nan n
28 Tahun Tahun 2016 2016 tentang tentang Sistem Sistem Penjam Penjamina inan n
mutu mutu pendid pendidika ikan n kepada kepada sekola sekolah h sehing sehingga ga
Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
selur eluruh uh
seko ekolah lah
mampu ampu
mener enera apka pkan
penjaminan penjaminan mutu pendidikan pendidikan secara secara mandiri mandiri pada tahun 2019
C. Tuju Tujuan an 1.
Tuju Tujuan an Umum Umum
Menin Meningk gkat atka kan n mutu mutu pend pendidi idika kan n sesu sesuai ai deng dengan an
D.
Hasil yang yang Diharapkan Diharapkan
Hasil Hasil yang diharapka diharapkan n dari pelaksanaa pelaksanaan n
standa standarr nasion nasional al pendid pendidika ikan n serta serta mencip menciptak takan an budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan.
pengemb mban anga gan n program penge
sekol ekolah ah
mode modell
dan dan
sekolah sekolah imbas imbas implem implement entasi asi Sistem Sistem Penjam Penjamina inan n 2.
Tuju Tujuan an Khus Khusus us
Mutu Internal (SPMI) adalah :
Tujuan Tujuan Progra Program m Pengem Pengemban bangan gan Sekola Sekolah h Model Model dan dan
Sekolah
Imb Imbas
Penj Penjam amin inan an Mutu utu
Implem lementa ntasi
Inte Intern rnal al (SM (SMPI) PI)
Sist istem
anta antara ra lain lain
mengembangkan : 1.
berbasis berbasis Standar Standar Nasional Nasional Pendidikan Pendidikan (SNP) (SNP) penerapan
Sekola Sekolah h dapat dapat mener menerapk apkan an penja penjamin minan an mutu mutu pendidikan secara mandiri;
2.
Seko Sekola lah h dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an mutu mutu sesu sesuai ai Standar Nasional Pendidikan (SNP);
Sekola Sekolah h model model sebagai sebagai percon percontoh tohan an sekola sekolah h melalui
1.
penjamina inan
3. Sekolah memiliki budaya mutu.
mutu
pendidikan secara mandiri.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
|3
BAB II
seluruh siklus penjaminan mutu pendidikan secara
PELAKSANAAN KEGIATAN
sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga budaya mutu tumbuh dan berkembang secara mandiri pada
Sekolah
model
adalah
sekolah
yang
ditetapkan dan dibina oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) untuk menjadi sekolah acuan
bagi
penerapan
sekolah penjaminan
lain
di
mutu
sekitarnya
dalam
pendidikan
secara
mandiri, melalui implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Sekolah model menerapkan
sekolah tersebut. Sekolah model memiliki tanggung jawab
mengimbaskan
praktik
baik
penerapan
penjaminan mutu pendidikan kepada lima sekolah di sekitarnya, sekolah yang diimbaskan ini selanjutnya disebut dengan sekolah imbas. Desain Program Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI LPMP D.I. Yogyakarta seperti Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Desain Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 LPMP D.I. Yogyakarta
Rakor Sekolah Model (KEG I) Sosialiasi Program Penentuan sasaran (Model dan Imbas) Penentuan Fasilitator Daerah (Pendamping)
Rakor Penyaluran Bantuan Sekolah Model Sosialisasi program (model dan Imbas) Penjelasan teknis bantuan operasional Penandatanganan MoU Penyaluran bantuan operasional Menentukan TPK Workshop Sekolah Model
Rakor Sekolah Model (KEG II) Evaluasi Program Persiapan Bimteks dan Monev
Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) bagi Tim PMP Daerah Mempersiapkan tim pendamping/ petugas bimtek sekolah model
Workshop Sekolah Model Pembekalan dan peningkatan kapasitas sekolah model Bimtek dan Monev Sekolah Model
Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL Worshop Sekolah Model)
Evaluasi, Bimbingan teknis dan Supervisi Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL Workshop Sekmod)
Wokshop Pengembangan SPMI bagi Sekolah Imbas
Bidang Manajemen (KEG I)
Bidang akademik/pembelajaran (KEG
II) Bimtek dan Monev Tim PMP Daerah Evaluasi, Bimbingan teknis dan Supervisi Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL SPMI Sek Imbas)
Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL Worshop SPMI)
Potret Sekolah Model Publikasi Praktek-praktek Baik (good ptactices) ImplementasiSPMI pada Sekolah Model
Gambar 2.1. menunjukkan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal terdiri dari kegiatan koordinasi dan sosialisasi, persiapan petugas pendamping program, workshop SPMI bagi sekolah model dan sekolah imbas, pemberian dana stimulan pengembangan SPMI bagi sekolah model, serta kegiatan pendampingan pengembangan SPMI di sekolah model dan sekolah imbas melalui pembimbingan dan monitoring.
A.
Rapat Koordinasi Sekolah Model Ke-1 :
3.
Koordinasi dan Sosialisasi Program Sekolah Model
dan
Sekolah
Imbas
Implementasi
ini
dilaksanakan
4.
petugas
pendamping
Harmonisasi
dan
sinkronisasi
Program
Penjaminan Mutu Pendidikan, khususnya dalam untuk
Pengembangan Sekolah Model Implementasi
mensosialisasikan kepada pemerintah daerah serta stakeholder pendidikan
calon
pengembangan sekolah model dan imbas SPMI.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Kegiatan
Penentuan
di D.I.Yogyakarta terkait
Sistem Penjaminan Mutu Internal, 5.
Menjaring peran serta seluruh stakeholders
penerapan penjaminan mutu pendidikan dengan
pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta
mengembangkan
sekolah
model
dalam Penjaminan Mutu Pendidikan melalui Tim
pengimbasannya.
Seluruh
pedoman,
dan
pola
petunjuk
Jejaring Penjaminan Mutu Pendidikan.
pelaksanaan, dan modul yang telah disusun oleh tim
Rakor dilaksanakan selama 1 (satu) hari pada tanggal
penjaminan mutu pendidikan
pusat disampaikan
23 Agustus 2016 dihadiri oleh peserta dari LPMP D.I.
dalam kegiatan sosialisasi. Tujuan kegiatan ini adalah
Yogyakarta serta 21 (dua puluh satu) orang dari Dinas
untuk :
Dikpora DIY, Dinas Pendidikan Kab/Kota se-DIY,
1.
Sosialisasi
2.
dan
Sinkronisasi
Program
Badan Akreditasi Sekolah D.I. Yogyakarta, Kanwil
Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah
KEMENAG D.I. Yogyakarta. Tabel II-1 menyajikan
Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu
rekapitulasi jumlah peserta yang hadir dari luar LPMP
Internal (SPMI).
D.I. Yogyakarta.
Penentuan calon sasaran sekolah model dan sekolah imbas SPMI.
Tabel II-1. Rekapitulasi Kehadiran Peserta Rapat Koordinasi Program Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminam Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 dari Unsur Dinas Pendidikan DIY, Dinas Pendidikan Kab/Kota se-DIY, Kanwil Kemenag DIY, Badan Akreditasi DIY, dan BAPPEDA DIY. No
Unit Kerja
Jumlah Peserta
1
Dinas Dikpora DIY
2 orang
2
Badan Akreditasi Sekolah DIY
1 orang
3
Kanwil KEMENAG DIY
1 orang
4
Dinas Dikpora Kab. Gunungkidul
5 orang
5
Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo
2 orang
6
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
4 orang
7
Dinas Dikpora Kab. Sleman
1 orang
8
Dinas Pendidikan Dasar Kab. Bantul
2 orang
9
Dinas Dikmenof Kab. Bantul
2 orang
10
BAPPEDA Provinsi D.I. Yogyakarta Jumlah
1 orang
Keterangan
Dikpora DIY : Kabid dan Kasi yang mengurusi SMA/SMK BAP : Ketua BAP Kanwil KEMENAG : Kabid Persekolahan Dikpora Kab/Kota : Kabid/Kasi SD, SMP, SMA/SMK
21 orang
(a) (b) Gambar 2.2. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), 23 Agustus 2016. Gambar (a) Kepala LPMP D.I. Yogyakarta, Dr. Subiyantoro, M.Pd, memaparkan materi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan sesuai Permendikbud 28 Tahun 2016. Gambar (b) Peserta serius mengikuti koordinasi. 1.
Sekolah
Model
Implementasi
dan
Sistem
Sekolah
Imbas
100 sekolah imbas. Sebagai tindak lanjut koordinasi,
Penjaminan
Mutu
masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Tabel II-2. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Kabupaten Bantul. NO 1
2
3
4
JENJANG SD
SMP
SMA
SMK
NAMA SEKOLAH SEKOLAH MODEL SD NEGERI 2 PADOKAN
SMP NEGERI 1 SEWON
SMA NEGERI 1 KASIHAN
SMK NEGERI1 SEWON
SEKOLAH IMBAS 1
SD 1 PADOKAN
2
SD WINONGGO
3
SD MUH. SENGGOTAN
4
SD KANISIUS KEMBARAN
5
SD 1 KASIHAN
1
SMP 2 SEWON
2
SMP 3 SEWON
3
SMP 4 SEWON
4
SMP MUH. SEWON
5
SMP AL MA'ARIF BAMBANGLIPURO
1
SMAN 1 Sedayu
2
SMAN 1 Sewon
3
SMAN 1 Jetis
4
SMAN 1 Pajangan
5
SMAN 3 Bantul
1
SMKN 1 Pandak
2
SMKN 2 Sewon
3
SMK Muh Imogiri
4
SMK Al Munawir Krapyak
5
SMK Pelita Buana
Tabel II-3. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta.
NO
2
3
4
5
SD
SMP
SMA
SMK
SD
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
NAMA SEKOLAH
JENJANG SEKOLAH MODEL
1
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
SD Wonosari Baru
SMPN 1 Karangmojo
SMAN 2 Wonosari
SMKN 2 Wonosari
SD N Giwangan
KAB/KOTA
SEKOLAH IMBAS 1
SDN Wonosari II
2
SDN Mulo II
3
SDN Karangtengah Baru
4
SDN Selang
5
SDN Karangrejek I
1
SMPN 2 Wonosari
2
SMPN 1 Semin
3
SMPN 1 Semanu
4
SMPN 1 Ponjong
5
SMPN 1 Playen
1
SMAN 1 Playen
2
SMAN 2 Playen
3
SMAN 1 Karangmojo
4
SMAN 1 Semin
5
SMAN 1 Tanjungsari
1
SMKN 1 Nglipar
2
SMKN 1 Tepus
3
SMKN 1 Saptosari
4
SMKN 1 Ponjong
5
SMKN 1 Ngawen
1
SDN Pakel
Kab. Gunungkidul
Kota Yogyakarta
NO
NAMA SEKOLAH
JENJANG SEKOLAH MODEL
7
8
SMA
SMK
SMA N 6 Yogyakarta
SMK N 5 Yogyakarta
1
2
3
4
5
6
7
8
JENJANG SD
2
SMP N 4 Yogyakarta
3
SMP N 6 Yogyakarta
4
SMP N 12 Yogyakarta
5
SMP Muhammadiyah 2 Yk
1
SMA N 4 Yogyakarta
2
SMA N 5 Yogyakarta
3
SMA N 7 Yogyakarta
4
SMA N 10 Yogyakarta
5
SMA N 11 Yogyakarta
1
SMK N 1 Yogyakarta
2
SMK N 3 Yogyakarta
3
SMK N 4 Yogyakarta
4
SMK N 6 Yogyakarta
5
SMK N 7 Yogyakarta
SMP
SMA
SMK
SD
SMP
SMA
SMK
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
NAMA SEKOLAH SEKOLAH MODEL SD Model
SMPN 1 Godean
SMAN 1 Kalasan
SMKN 1 Godean
SDN Brosot
SMPN 4 Wates
SMAN 1 Wates
SMKN 1 Pengasih
KAB/KOTA
SEKOLAH IMBAS
Tabel II-4. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo. NO
KAB/KOTA
SEKOLAH IMBAS 1
SDN Percobaan 3 Pakem
2
SDN Maguwoharjo Depok
3
SDN Percobaan 2 Depok
4
SDN Kalasan Baru
5
SDN Gentan Ngaglik
1
SMPN 3 Godean
2
SMPN 1 Moyudan
3
SMPN 1 Seyegan
4
SMPN 1 Minggir
5
SMPN 1 Gamping
1
SMAN 1 Prambanan
2
SMAN 1 Depok
3
SMAN 1 Ngemplak
4
SMAN 2 Ngaglik
5
SMAN 1 Pakem
1
SMKN 1 Tempel
2
SMK Muh. 2 Moyudan
3
SMK YPKK 1 Sleman
4
SMK YPKK 2 Sleman
5
SMK Muh Turi
1
SDN Graulan
2
SDN Temon
3
SDN 1 Karangsari
4
SDN Jlaban
5
SDN 1 Samigaluh
1
SMPN 2 Wates
2
SMPN 3 Wates
3
SMPN 5 Wates
4
SMP BOPKRI Wates
5
SMP VIP Pesawat
1
SMAN 1 Sentolo
2
SMAN 1 Pengasih
3
SMAN 1 Temon
4
SMAN 1 Kalibawang
5
SMAN 1 Lendah
1
SMKN 1 Panjatan
Kab. Sleman
Kab. Kulon Progo
2.
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Tingkat
pemerintah daerah melaksanakan penjaminan mutu
Pemerintah Daerah (Tim PMP-PD)
pendidikan. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari
Permendikbud
nomor
2016
rapat koordinasi dibentuk tim PMP daerah yang terdiri
tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
dari tim fasilitator daerah pengembangan sekolah
Menengah pasal 9 dan 10 mengamanatkan untuk
model SPMI dan Sekretariat Tim Penjaminan Mutu
melaksanakan
Daerah. Tabel II-5 danTabel II-6 memperlihatkan
penjaminan
28
tahun
mutu
pendidikan,
pemerintah daerah wajib membentuk Tim Penjaminan
personalia
Mutu
penjaminan mutu pendidikan.
Pendidikan.
Tim
ini
bertugas
membantu
fasilitator
daerah
dan
sekretariat
Tabel II-5. Fasilitator Daerah Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Tim ini bertugas memberikan pembimbingan dan pendampingan pada sekolah model dalam mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). NO 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
NAMA SEKOLAH MODEL SD 2 PADOKAN
SMP N 1 SEWON
SMAN 1 Kasihan
SMKN 1 Sewon
SD Wonosari Baru
SMPN 1 Karangmojo
SMAN 2 Wonosari
SMKN 2 Wonosari
SD N Giwangan Yogyakarta
SMP N 8 Yogyakarta
SMA N 6 Yogyakarta
SMK N 5 Yogyakarta
SD Model
SMPN 1 Godean
SMAN 1 Kalasan
SMKN 1 Godean
SD Negeri Brosot
SMPN 4 Wates
SMA N 1 Wates
NAMA FASILITATOR DAERAH
UNSUR
Tutik Saptiningsih, M. Pd
Pengawas Sekolah
Subiyat iI, M. Pd
St rukt ural Dinas
Drs. Waluyo, M. Pd
Pengawas Sekolah
Drs. Suyatno, M. Si
Struktural Dinas
Kun Purwanto, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Suhirman, M.Pd.
St rukt ural Dinas
H. Sudarman, SIP, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Sarwa Wibawa, SIP, M.Pd.
Struktural Dinas
Drs. Subiyono, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Tijan, S.Sos, MM
Strukt ural Dinas
Drs. Sarjono, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Sumarto, S.Pd, MM
Struktural Dinas
Drs. Mujiman, MM
Pengawas Sekolah
Dra. Indah Parmanawati, M.Pd. Drs. Purwoko Lembono, M.Pd
Kab. Bantul
Kab. Gunungkidul
Struktural Dinas Pengawas Sekolah
Sukito, S.Pd, M.M
Struktural Dinas
Mardi, M.Pd
Pengawas Sekolah
Dra. Anita Sri Madumurti, MM
Struktural Dinas
Rudi Darmawan, M.Pd
Pengawas Sekolah
Hasyim, M.Acc
Struktural Dinas
Drs. Bambang Supriyono, MM
Pengawas Sekolah
Drs. Rochmat, M.Pd
Struktural Dinas
Paryoto, MT, M.Pd
Pengawas Sekolah
Ngatini, S.Pd,MM
Struktural Dinas
Dra. Mugi Rahayu, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Drs. Subardi, M.Pd.
Struktural Dinas
Drs. Sudarwanto, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Drs. Bambang Joko Gambiro, SH, SE, M.Pd.
Struktural Dinas
Drs. Sutarto, MM
Pengawas Sekolah
Dra. Sri Wartini, M.Pd.
Struktural Dinas
Drs. Warjianoko Ponco Wasana, M.Hum
Pengawas Sekolah
Drs. Ery Widaryana, MM
Struktural Dinas
Dra. Siti Hibanah, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Dra. Tri Rahayuningsih
Struktural Dinas
Surgiyantoro, S.Pd, M.Pd.
Pengawas Sekolah
Sarjana, SE
Struktural Dinas
Drs. Agus Heri Budi Wiyono Pengawas Sekolah Dra. Henry Tatik Widayati
KAB/KOTA
Struktural Dinas
Kota Yogyakarta
Kab. Sleman
Kab. Kulon Progo
Tabel II-6. Sekretariat Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Tim ini bertugas melakukan harmonisasi dan koordinasi pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan. No
Jabatan/Unit Kerja
Nama
Dinas
1
Arif Haryono, SH.
Kepala Disdikpora Kab. Sleman
Penanggungjawab
2
Halim Sutono, SH.
Dinas Dikpora Kab. Sleman
Koordinator
3
St. Haenry D, SH.
Dinas Dikpora Kab. Sleman
Anggota
4
Fajar Taufiq
Dinas Dikpora Kab. Sleman
Anggota
5
Missa Serriawati, SS.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
6
Dwi Wahyu Ratna H, M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
7
Drs. Sudodo, MM.
Kepala Disdikpora Kab. GK
Penanggungjawab
8
Sri Andari, M.Pd.
Kabid TK-SD Dikpora Kab. GK Koordinator
9
Drs. Kusmanto
Kabid PLP Dikpora Kab. GK
Anggota
10 Sukito, MM.
Kabid DIKMEN Dikpora Kab. GK
Anggota
11 Dr. Arwan Rifa'i, M.Pd.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
12 Mustari, M.Si.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
13 Drs. Totok Sudarto, M.Pd.
Kepala Dinas Dikdas Kab. Bantul
Penanggungjawab
14 Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd.
Kasi PMS LPMP DIY
Koordinator
15 Supri Hastuti, MM.
Dinas Dikdas Kab. Bantul
Anggota
16 Slamet Pamuji, M.Pd.
Kabid SD Dikdas Kab. Bantul
Anggota
Hengky Fitriansyah, S.Si., 17 M.Pd.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
18 Nurul Hidayat i, MM.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
Drs. Masharun Ghozali, 19 MM.
Kepala Dinas Dikmenof Bantul
Penanggungjawab
20 Sukarjo, M.Pd.
Kabid Dinas Dikmenof Bantul Koordinator
Ristiani Musyarofah, S.Sos., LPMP D.I. Yogyakarta M.Pd.
Anggota
22 Nasuha Abdul Aziz, M.Eng. LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
23 Afiat Danifudin, S.Sos.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
24
Slamet Lestariningsih
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
25 D rs. Sumarsana, M.Si.
Kepala Disdik Kab. KP
Penanggungjawab
26 Sumadi
Dinas Pendidikan Kab. KP
Koordinator
27 EM. Satya Rahadi K, S.Pd.
Dinas Pendidikan Kab. KP
Anggota
28 Tri Wasono
Dinas Pendidikan Kab. KP
Anggota
29 Tri Maryunanto, SH.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
30 Ni Ketut Daswati, S.Pd.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
Kepala Disdik Kota YK
Penanggungjawab
Kabid Disdik Kota YK
Koordinator
Kabid Disdik Kota YK
Anggota
Drs. Sugeng Mulyo Subono, Kabid Disdik Kota YK M.Pd.
Anggota
21
Drs. Edy Heri Suasana, M.Pd. Budi Santosa Asrori, SE., 32 M.Si. 31
33 Dra. Suhartati 34
35 Dody Arianto, ST., M.Pd.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
36 Dwi Widiyanti, M.Hum.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
37 Dr. Subiyantoro, M.Pd.
Kepala LPMP DIY
Penanggungjawab
38 Triana Purnamawati, MM.
Dinas Dikpora DIY
Koordinator
39 Janiari, S.Pd.
Dinas Dikpora DIY
Anggota
40 Sinta Ari Dewi, S.IP.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
Satyanto Budi Raharjo, M.Acc.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
42 Anita Nurrokhmah, SE.
LPMP D.I. Yogyakarta
Anggota
41
Tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan adalah : a.
melakukan
pembinaan,
pembimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap satuan pendidikan
dalam
pengembangan
Dikdasmen di satuan pendidikan;
SPMI-
Wilayah
Sekretariat PMP
B.
Pelatihan
Kab. Sleman
Kab. G. kidul
Kab. Bantul
Kab. K. Progo
Kota YK
Provinsi DIY
Sistem
Penjaminan
Mutu
Pendidikan (SPMP) bagi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) Daerah Program Pengembangan Sekolah Model
mutu pendidikan. Agar pelaksanaan program dapat
memfasilitasi
berjalan dengan baik perlu adanya pendampingan,
sistem penjaminan mutu pendidikan internal (SPMI).
pembimbingan,
Sedangkan
dan
pembinaan
kepada
satuan
satuan
pendidikan
mengembangan
tujuan khusus adalah meningkatkan
pendidikan sehingga dibentuk tim Penjaminan Mutu
pemahaman peserta terhadap:
Pendidikan (PMP) di tingkat daerah. Tim PMP daerah
a.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
beranggotakan pengawas sekolah maupun unsur
b.
Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan
dinas pendidikan lainnya selaku institusi pembina
c.
Standar Nasional Pendidikan
sekolah. Untuk meningkatkan kapasitas tim PMP
d.
Konsep
daerah dalam penjaminan mutu pendidikan, pada
dan
strategi
pelaksanaan
Sistem
Penjaminan Mutu Internal
tahun 2016 LPMP D.I. Yogyakarta melaksanakan
e.
Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan
kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu bagi Tim
f.
Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
PMP daerah. Pelatihan dirancang sefleksibel mungkin
g.
Pelaksanaan
baik dari sisi materi maupun metode pelatihan sehingga dapat diikuti oleh semua peserta dari
yang harus diterima oleh peserta pelatihan namun
dan
peningkatan
dan
peningkatan
kualitas pengelolaan sekolah h.
berbagai level. Oleh karena itu, ruang lingkup pelatihan tidak hanya tersampaikannya substansi
pemenuhan
Pelaksanaan
Pemenuhan
kualitas pembelajaran sekolah i.
Penyusunan rencana dan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu internal
juga termasuk keterampilan yang harus dimiliki oleh
Peserta workshop adalah fasilitator daerah calon
peserta
untuk
pendamping pengembangan sekolah model SPMI,
menjalankan peran dan fungsi masing-masing dalam
terdiri dari unsur pengawas dan struktural dinas
penerapan penjaminan mutu internal di sekolah.
dengan jumlah 40 (empat puluh) orang dari 5
setelah
mengikuti
pelatihan
Tujuan umum pelatihan SPMP bagi Tim
kabupaten/kota
yang
ada
di
Daerah
Istimewa
PMP Darah adalah untuk meningkatkan kapasitas tim
Yogyakarta. Materi yang diberikan oleh narasumber
Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) daerah dalam
seperti dalam Tabel II-7 di bawah ini.
Tabel II-7. Deskripsi Materi Kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan bagi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan No 1
Materi Grand Design PMP: Filosofi dan Strategi Implementasi
2
Kebijakan Ditjen Dikdasmen Kemendikbud tentang PMP
3
Desain Program Pengembangan Sekolah Model PMP dan Peran Fasda
4
Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan
5
Standar Nasional Pendidikan
6
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
7
8 9
Konsep Sistem Penjaminan Mutu Internal
Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan Penyusunan Rencana Pemenuhan
Deskripsi Materi konsep penjaminan mutu pendidikan strategi implementasi penjaminan mutu pendidikan penjaminan mutu pendidikan ditinjau dari regulasi perundang-undangan : UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun 2005, dan Permendikbud no tentang sistem penjaminan mutu pendidikan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah desain dan tahapan program pengembangan sekolah model PMP peran berbagai stakeholder pendidikan dalam pengembangan sekolah model SPMI menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini berdasarkan standar nasional pendidikan. menggambarkan persoalan dan harapan terkait mutu pendidikan di sekolah diskusi untuk memahami kondisi pendidikan menjelaskan tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagai akar dari standar nasional pendidikan menemu kenali prinsip penyelenggaraan pendidikan dari peraturan perundang-undangan. menggali mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan. menguraikan komponen dan indikator standar nasional pendidikan di Indonesia menjelaskan cara untuk memenuhi standar nasional pendidikan melalui PMP. menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen PMP. menyebutkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan SNP. menyusun daftar peran para pihak dalam penjaminan mutu pendidikan menggambarkan siklus penjaminan mutu internal menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI menjelaskan definisi dan tujuan masing-masing tahapan dalam siklus dengan benar prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/EDS. praktek memfasilitasi pelaksanaan pemetaan mutu di satuan pendidikan menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu EDS
No
Materi
Deskripsi Materi membuat dokumen rencana evaluasi menjelaskan mekanisme monitoring dan evaluasi/audit pemenuhan dan peningkatan mutu sesuai rencana menyusun rencana tindak lanjut pendampingan pengembangan sekolah model SPMI : Workshop SPMI dan Pendampingan menyusun usulan tindak lanjut pemberdayaan tim PMP daerah kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota Tes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi pelatihan sebelum dan setelah pelatihan
Penyusunan rencana dan pelaksanaan evaluasi
12
13
Rencana Tindak Lanjut
14
Pre Test dan Post Test
Setelah mengikuti workshop peserta diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terhadap materi yang diajarkan, sehingga memiliki kompetensi untuk melaksanakan pendampingan pengembangan SPMI pada sekolah model.
Gambar 2.2. Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu bagi Tim PMP daerah. Gambar (a) Sesi pemaparan materi oleh narasumber. Gambar (b) Peserta serius mengikuti kegiatan dan melaksanakan diskusi kelompok
C.
Workshop Sekolah Model
Workshop
Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi
Sistem
Penjaminan
Mutu
Internal
dilaksanakan
meningkatkan
kapasitas
Pendidikan
(PMP)
tim di
untuk
Penjaminan sekolah
dalam
dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan
mengimplementasikan
pendidikan yang akan menjadi model penerapan
internal (SPMI) di satuan pendidikan. Tujuan khusus
penjaminan
mandiri,
workshop adalah meningkatkan pemahaman peserta
sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan
terhadap materi – materi Sistem penjaminan mutu
pendidikan lain yang akan menerapkan Sistem
internal
Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Sekolah model
Pendidikan, Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan,
diharapkan
dapat
Standar Nasional Pendidikan, Konsep dan strategi
penjaminan
mutu
mutu
pendidikan
secara
mengimbaskan hingga
ke
pelaksanaan
seluruh
satuan
diantaranya
pelaksanaan
Sistem
sistem
Mutu
Sistem
penjaminan
Penjaminan
Penjaminan
Mutu
mutu
Mutu
Internal,
pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Agar
Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan, Penyusunan
pelaksanaan program dapat berjalan dengan baik
Rencana Pemenuhan Mutu, Pelaksanaan pemenuhan
perlu dilakukan workshop sekolah model dengan
dan
tujuan untuk meningkatkan kapasitas tim Penjaminan
Pelaksanaan Pemenuhan dan peningkatan kualitas
Mutu Satuan Pendidikan dalam melaksanakan Sistem
pembelajaran sekolah, Penyusunan rencana dan
Penjaminan Mutu Pendidikan Internal. Workshop
pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu
sekolah model dirancang sefleksibel mungkin baik
internal.
peningkatan
kualitas
pengelolaan
sekolah,
dari sisi materi maupun metode workshop sehingga
Workshop Sekolah di susun dengan pola
setelah kegiatan, peserta tidak hanya memahami
34 jam pelatihan dengan materi mencakup konsep,
substansi materi, namun juga memiliki keterampilan
kebijakan dan strategi implementasi penjaminan mutu
untuk menjalankan peran dan fungsi masing-masing
pendidikan internal di satuan pendidikan. Deskripsi
dalam
masing-masing materi disajikan dalam Tabel II-8
sekolah.
penerapan
penjaminan
mutu
internal
di
dibawah ini.
Tabel II-8. Deskripsi Materi Workshop Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016
No
Materi
3
Standar Nasional Pendidikan
4
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
5
Konsep Sistem Penjaminan Mutu Internal 6
Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan
7
Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
8
Pelaksanaan pemenuhan dan peningkatan kualitas pengelolaan
9
10
11
Pelaksanaan pemenuhan dan peningkatan kualitas pembelajaran sekolah Penyusunan rencana dan pelaksanaan evaluasi
Rencana Tindak Lanjut
Deskripsi Materi menggambarkan persoalan dan harapan terkait mutu pendidikan di sekolah diskusi untuk memahami kondisi pendidikan menjelaskan tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagai akar dari standar nasional pendidikan menemu kenali prinsip penyelenggaraan pendidikan dari peraturan perundang-undangan. menggali mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan. menguraikan komponen dan indikator standar nasional pendidikan di Indonesia menjelaskan cara untuk memenuhi standar nasional pendidikan melalui PMP. menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen PMP. menyebutkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan SNP. menyusun daftar peran para pihak dalam penjaminan mutu pendidikan menggambarkan siklus penjaminan mutu internal menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI menjelaskan definisi dan tujuan masing-masing tahapan dalam siklus dengan benar prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/EDS. praktek memfasilitasi pelaksanaan pemetaan mutu di satuan pendidikan menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu EDS praktik memfasilitasi proses penyusunan rencana pemenuhan mutu menjelaskan mekanisme pemenuhan mutu satuan pendidikan. menggambarkan teknik dalam membangun partisipasi dalam menyusun dokumen implementasi pemenuhan mutu/RKS-RKAS Praktik menyusun dokumen implementasi pemenuhan mutu/RKS-RKAS Prasedur Pelaksanaan Pembelajaran sesuai Standar Proses. Model dan strategi pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan Praktek merencanakan dan melaksanakan pembelajaran membuat dokumen rencana evaluasi menjelaskan mekanisme monitoring dan evaluasi/audit pemenuhan dan peningkatan mutu sesuai rencana
menyusun rencana tindak lanjut pendampingan pengembangan sekolah model SPMI : Workshop SPMI dan Pendampingan menyusun usulan tindak lanjut pemberdayaan tim PMP daerah kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota Menjelaskan peran dan fungsi seluruh komponen satuan pendidikan dalam implementasi SPMI Penandatangan komitmen implementasi SPMI Tes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi workshop, sebelum dan setelah mengikuti workshop
12
Pelaksanaan Komitmen
13
Pre Test dan Post Test
Workshop Sekolah Model dilaksanakan bekerjasama
Penjaminan Mutu Pendidikan, sebagai fasilitator/
dengan Dinas Pendidikan dengan memberdayakan
narasumber, serta sekretariat tim penjaminan mutu
tim Penjaminan Mutu Pendidikan tingkat Pemerintah
pendidikan sebagai pelaksana kegiatan .
Daerah (Tim PMP-PD) yang telah mengikuti pelatihan
(a)
(b)
(c) Gambar 2.3. Dokumentasi Kegiatan Workshop Sekolah Model. (a) SesiPembukaan dan Pemaparan materi Workshop Sekolah Model Kab. Gunungkidul. Tampak Drs. Sudodo, MM, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Gunungkidul hadir padaacara pembukaan, serta Kepala LPMP D.I. Yogyakarta, Dr. Subiyantoro, M.Pd, menyampaikan materi tentang Kebijakan Kemendikbud tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (b) sesi kerja kelompok dan diskusi peserta Workshop Sekolah Model Kab. Gunungkidul. Gambar (c) Pemaparan materi dan diskusi kelompok pada Workshop Sekolah Model Kab. Bantul
Workshop diikuti oleh 120 (seratus dua
6. Perbaikan proses pembelajaran mulaidari bedah
puluh) orang peserta dari 20 (dua puluh) sekolah
dokumen
model jenjang SD, SMP, SMA, SMK. Masing-masing
supervisi pembelajaran
sekolah model mengirimkan 6 (enam) orang terdiri
meningkatkan
Workshop Sekolah Model mampu pemahaman
peserta
pembelajaran,
dan
7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana
dari kepala sekolah, guru, operator dapodik, dan komite sekolah.
perencanaan
pemenuhan mutu Rencana implementasi SPMI yang disusun oleh
tentang
satuan pendidikan akan dijadikan acuan oleh Tim
implementasi Sistem Penjaminan mutu Internal, dari
PMP-PD ketika melaksanakan pendampingan dan
konsep sampai dengan tahapan siklus SPMI dari
pembimbingan pengembangan SPMI di sekolah
pemetaan mutu satuan
model.
pendidikan
berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan, identifikasi masalah mutu, analisis akar masalah, penyusunan rencana pemenuhan
mutu
pengelolaan
(baik
sekolah
pembelajaran),
serta
bidang maupun
penyusunan
dan
internal. Hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan workshop antara lain proses transfer materi dari narasumber/fasilitator daerah kepada belum
sepenuhnya
dipahami
sehingga
diperlukan pendalaman secara teori dan praktik dalam pelaksanaan pendampingan di sekolah model. Pada akhir kegiatan workshop, setiap sekolah model menandatangani komitmen untuk mengembangkan
1. Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Sistem Penjaminan Mutu Internal kepada seluruh warga sekolah dan stakeholder terkait seperti komite sekolah dan pengawas sekolah.
telah
disebutkan pada bagian
model, masing-masing sekolah model telah menyusun rencana pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) mulai dari kegiatan sosialisasi SPMI, pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan, pemetaan mutu sekolah, bedah RKAS, maupun perbaikan proses pembelajaran. Untuk mendukung kegiatan ini, LPMP D.I. Yogyakarta memberikan bantuan stimulan sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada masing-masing sekolah. Rapat
koordinasi
mengkoordinasikan
penyaluran
bantuan
3. Pemetaan mutu sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) 4. Penyusunan rencana pemenuhan mutu, mulai dari dengan
implementasi
Sistem
kegiatan ini dilakukan : a.
Pemaparan desain kegiatan sekolah model dan sekolah imbas SPMI
b.
(Tim PMP)
strategi
Penjaminan Mutu Internal pada sekolah model. Pada
2. Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
sampai
Bantuan
sekolah model dilakukan untuk mensosialisasikan dan
implementasi SPMI yang memuat kegiatan :
permasalahan
Penyaluran
sebelumnya, sebagai tindak lanjut workshop sekolah
SPMI, serta menuangkannya dalam bentuk rencana
analisis
Koordinasi
Seperti
pelaksanaan rencana
Rapat
Sekolah Model
manajemen
pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu
peserta
D.
Penjelasan
tata
cara
penggunaan
dan
pertanggungjawaban dana stimulan bantuan implementasi pengembangan sekolah model sesuai
dengan
panduan
Petunjuk
Teknis
Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model
Penjaminan
Mutu
Pendidikan
yang
yang
disusun
oleh
Dirjen
Dikdasmen
Kemendikbud d.
Penelitian
sekolah
proposal
penggunaan
bantuan
sekolah model e.
Yogyakarta dengan dihadiri oleh 20 orang kepala model.
implementasi
Sesudah ini,
menerima
sekolah
bantuan
model
mulai
mempersiapkan diri untuk mengembangkan Sistem
Penandatanganan
naskah
perjanjian
penggunaan bantuan.
Penjaminan Mutu Internal. Suasana rapat koordinasi seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.4 .
Rapat koordinasi ini dilaksanakan pada tanggal 07 Oktober 2016 bertempat di Ruang Rapat 2 LPMP D.I.
Gambar 2.4. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Penyaluran Bantuan Sekolah Model. Gambar (a) Drs.Taufan Agus Hanafi, M.Pd., selaku Pejabat Pembuat Komitmen LPMP D.I. Yogyakarta, menjelaskan tata cara penggunaan dan pertanggung jawaban dana bantuan sekolah model. Gambar (b) Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd, Kepala Seksi PMS LPMP D.I. Yogyakarta, menjelaskan desain kegiatan sekolah model dan sekolah imbas implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) beserta tahapan pengembangannya. E.
Rapat Koordinasi Sekolah Model Ke-2 :
dapat berjalan dengan baik, perlu dilaksanakan rapat
Koordinasi
koordinasi untuk persiapan monitoring, bimbingan
dan
Pendampingan
Persiapan
(Bimbingan
Kegiatan
Teknik
dan
Monitoring) Pengembangan SPMI
sekolah imbas. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1
Pemberian bantuan stimulan bagi sekolah model
diharapkan
teknis, dan program pengimbasan SPMI kepada
mampu
mendorong
(satu) hari pada tanggal 14 Oktober 2016 bertempat di LPMP D.I. Yogyakarta, dengan mengundang pejabat
Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal
struktural
(SPMI)
pengawas sekolah dan unsur LPMP D.I. Yogyakarta
di
sekolah
model.
Untuk
mengawal
penggunaan dana bantuan tersebut serta membantu
yang
sekolah
Pendidikan
mengembangkan
Yogyakarta
merancang
SPMI,
kegiatan
LPMP
D.I.
pendampingan
melalui monitoring dan bimbingan teknis bagi sekolah
dinas
tergabung
pendidikan dalam
Tingkat
Tim
kab/kota/provinsi, Penjaminan
Daerah
Rekapitulasi peserta
(Tim
yang hadir
Mutu
PMP-PD).
pada kegiatan
tersebut seperti disajikan dalam Tabel II-9.
model oleh tim PMP daerah. Agar kegiatan tersebut Tabel II-9. Rekapitulasi Kehadiran Peserta Rapat Koordinasi Program Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminam Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 : Pesiapan Monitoring, Bimbingan Teknis, dan Pengimbasan Program dari Unsur Dinas Pendidikan Kab/Kota se-DIY. No
Unit Kerja
Jumlah Peserta
1
Disdikpora Kab. Sleman
6 orang
2
Disdik Kota Yogyakarta
4 orang
3
Dikmenof Kab. Bantul
3 orang
4
Dikdas Kab. Bantul
4 orang
5
Disdikpora Kab. Gunungkidul
8 orang
6
Disdik Kab. Kulon Progo
3 orang
Jumlah
Sosialisasi
Panduan
1. Tujuan pelaksanaan pendampingan sekolah
Pelaksanaan
Pendampingan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan
yang
telah
disusun
oleh
tim
penjaminan mutu pendidikan pusat b.
Peserta yang hadir adalah Tim PMP daerah yang menyampaikan materi dalam wokshop Sekolah Model Implementasi SPMI yang akan mendampingi sekolah model dalam mengembangkan SPMI
28 orang
Rapat Koordinasi bertujuan untuk : a.
Keterangan
Penjelasan teknis Pelaksanaan Monitoring dan Bimtek: Desain, Strategi, dan Instrumen
model
Meningkatkan
pemahaman
Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) kepada seluruh
warga
sekolah
dan
pemangku
kepentingan di dalam maupun luar sekolah model.
kepentingan di dalam maupun luar sekolah
implementasi SPMI, yang akan dilakukan melalui dua
model.
tahap kegiatan, yaitu : 1.
2. Hasil yang Diharapkan dari pelaksanaan
Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai SNP;
proses
kegiatan-kegiatan
pengembangan
sekolah
terutama
model,
SPMI
pada
di
kegiatan
pemetaan mutu, perencanaan pemenuhan mutu,
Sekolah memiliki budaya mutu;
Sekolah
dalam
perwakilan sekolah imbas untuk hadir pada
pendidikan secara mandiri;
imbas
Strategi ini dilakukan dengan cara mengundang
Sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu
sekolah
pendampingan di Sekolah Model
pendampingan sekolah model
Pelibatan
model
percontohan
diharapkan
sekolah
dan pelaksanaan pemenuhan mutu. Kegiatan ini
dapat
berbasis
dijadikan
SNP
dilaksanakan pada saat kegiatan pendampingan
melalui
sekolah model oleh fasilitator daerah dan tim
penerapan penjaminan mutu pendidikan secara
PMP
mandiri dan melakukan pengimbasan penerapan
tentang
hingga seluruh sekolah terampil menerapkan
tahun 2019.
ini
ditujukan
untuk
SPMI
sebelum
mengikuti
kegiatan
workshop pembinaan SPMI bagi sekolah model. 2.
Workshop Pembinaan
Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas
3. Strategi pendampingan sekolah model
Strategi
Kegiatan
memberikan bekal awal kepada sekolah imbas
penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain
penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada
daerah.
pendampingan
Workshop ini dilakukan untuk membekali sekolah
dilakukan
melalui
imbas tentang SPMI secara lebih intensif. Praktik-
kegiatan monitoring dan bimbingan teknis untuk
praktik baik implementasi SPMI yang didapatkan
memberikan
kepada
oleh sekolah model, dipaparkan oleh tim TPMPS
sekolah model dalam mengimplementasi SPMI
sekolah model kepada peserta dari sekolah
mulai
imbas sehingga dapat dijadikan sebagai contoh
bimbingan
dari
dan
kegiatan
saran
sosialisasi
SPMI,
pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
implementasi
di Sekolah (TPMPS), pemetaan mutu melalui
sekolah
Evaluasi
melibatkan
Diri
Sekolah
(EDS),
penyusunan
SPMI.
imbas tim
Workshop
ini
SPMI
dilaksanakan
jejaring
bagi
dengan
penjaminan
mutu
rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil
pendidikan dari unsur LPMP D.I. Yogyakarta, Tim
pemetaan
rencana
PMP
evaluasi
Kab/Kota),
mutu/EDS,
pemenuhan
mutu,
pelaksanaan
monitoring
dan
daerah
(Struktural
fasilitator
Dinas
daerah
Pendidikan dari
unsur
pelaksanaan pemenuhan mutu, dan penyusunan
pengawas, dan Tim TPMPS sekolah model.
standar
Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu sekolah
baru
untuk
menuju
siklus
SPMI
berikutnya.
model, sehingga sekolah model juga dapat
Disamping
pembekalan
petugas
pendamping pengembangan SPMI di sekolah model, pada
rakor
SPMI di
sekolah imbas. Pada kegiatan rakor ini juga dibahas strategi pelaksanaan kegiatan workshop pembinaan
oleh sekolah model kepada sekolah imbas. Oleh
SPMI bagi sekolah imbas dan jadwal pelaksanaan
karena
kegiatan.
pengimbasan
dibicarakan
implementasi
pengimbasan praktik-praktik baik Implementasi SPMI
dalam
juga
observasi
persiapan
itu
ini
melakukan
rakor
praktik
ini
baik
disepakati tentang (good
practices)
Tabel
II-10
memperlihatkan
rencana
pelaksanaan kegiatan tersebut untuk masing-masing wilayah kab/kota se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tabel II-10. Jadwal Pelaksanaan Workshop Pembinaan SIstem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) bagi Sekolah Imbas LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2016 NO 1
2
3
4
WILAYAH Kab. Gunungkidul
Kab. Sleman
Kota Yogyakarta
Kab. Kulon Progo
JENJANG
WAKTU
TEMPAT
Jenjang SD - SMP
14 – 17 Nov 2016
SMKN 2 Wonosari
Jenjang SMA - SMK
14 – 17 Nov 2016
SMKN 2 Wonosari
Jenjang SD - SMP
15 – 18 Nov 2016
SD Model
Jenjang SMA - SMK
15 – 18 Nov 2016
SMAN 1 Kalasan
Jenjang SD - SMP
15 - 18 Nov 2016
SMPN 8 Yogyakarta
Jenjang SMA - SMK
14 - 17 Nov 2016
SMAN 6 Yogyakarta
Jenjang SD - SMP
22 – 25 Nov 2016
Dinas Pendidikan KP
Jenjang SMA - SMK
22 – 25 Nov 2016
Dinas Pendidikan KP
Suasana rapat koordinasi dan pembekalan petugas pendamping pengembangan dan pengimbasan SPMI tanggal 14 Oktober 2016 seperti di perlihatkan dalam Gambar 2.5.
(a)
(b)
(c) Gambar 2.5. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Pendampingan dan Pengimbasan Implementasi SPMI. Gambar (a) Kepala LPMPD.I.Yogyakarta, Dr.Subiyantoro, M.Pd. didampingiolehDra. Titi Sulistiyani, M.Pd, Kasi PMS LPMP D.I.Yogyakarta, membuka dan menyampaikan pengarahan pada peserta rakor. Gambar (b) Dr. Arwan Rifa’i, M.Pd dan Dwi Widiyanti, M.Hum, menyampaikan penjelasan teknis pelaksanaan pendampingan. Gambar (c) Peserta serius memperhatikan penjelasan dan melaksanakan diskusi kelompok. F.
Pendampingan
Pengembangan
Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Sekolah Model
penjaminan mutu pendidikan dalam rangka mencapai atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Permendikbud nomor 28 tahun 2016 pasal
Pendampingan
Sistem
5 menyebutkan Sistem Penjaminan Mutu Internal
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dilaksanakan untuk
(SPMI) Pendidikan Dasar dan Menengah memiliki
menguatkan dan membina sekolah model agar dapat
siklus kegiatan yang terdiri dari :
mengimplementasikan
a. memetakan
pengimbasan
Pengembangan
SPMI,
dan
melakukan
SPMI kepada sekolah
imbas. Di
samping itu, pendampingan juga untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan
SPMI
di
sekolah.
Kegiatan
ini
diharapkan dapat menginspirasi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan di sekolah, untuk memiliki kesatuan hati, tekad, pendapat, dan tujuan, untuk melangkah bersama-sama memajukan pendidikan
di
sekolah
dalam
melaksanakan
mutu
pendidikan
di
sekolah
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan;
b. membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam rencana kerja sekolah;
c. melaksanakan pemenuhan mutu pengelolaan sekolah dan proses pembelajaran;
d. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan;
e. menyusun
strategi
peningkatan
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.
mutu
Secara ringkas siklus SPMI tersebut seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.6.
Gambar 2.6. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 Pasal 5 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah. Mengacu
pada
Gambar
2.6
pemetaan
mutu
pendidikan harus menghasilkan dokumen Evaluasi
dijadikan
masukan
untuk
menyusun
program
pemenuhan mutu berikutnya.
Diri Sekolah berupa profil kinerja sekolah dalam
Pendampingan Pengembangan SPMI di
mengimplementasikan Standar Nasional Pendidikan
sekolah model tahun 2016 yang dilakukan oleh LPMP
(SNP) (profil mutu). Berdasarkan dokumen profil mutu
D.I.
ini
Penjaminan Mutu Pendidikan Pemerintah Daerah
kemudian
dianalisis
permasalahan
mutu
untuk
mencari
bekerja
sama
dengan
Tim
penyebab
(Tim PMP-PD) baru difokuskan pada tahap pemetaan
permasalahan, kekuatan, dan kelemahan sekolah
mutu dan penyusunan rencana pemenuhan mutu.
dalam mengimplementasikan SNP. Berdasarkan hasil
Pelaksanaan pemenuhan mutu hanya dilakukan pada
analisis
perbaikan proses pembelajaran melalui kegiatan
ini disusun
serta
mengidentifikasi
Yogyakarta
rekomendasi
program
dan
kegiatan untuk mengatasi permasalahan sebagai
review
masukan
pendampingan
dan
pertimbangan
dalam
menyusun
dokumen
perencanaan
pembelajaran
pembelajarandan melalui
kegiatan
perencanaan dan pengembangan sekolah. Sekolah
supervisi. Kegiatan pendampingan meliputi kegiatan
melakukan evaluasi/audit untuk melihat dan menillai
sosialisasi
pelaksanaan program pemenuhan mutu. Apabila
penyusunan
sekolahsudah
seluruh
pengembangan
standar
pembelajaran,
SNP
maka
mampu mengimplementasi sekolah
dapat
menyusun
melebihiSNP, namun apabila bila tidak, hasil audit
implementasi
SPMI,
pemetaan
rencana proses serta SPMI
mutu
pemenuhan pembelajaran,
monitoring dengan
sekolah, mutu, supervisi
dan
evaluasi
strategi
kegiatan
pendampingan seperti disajikan dalam Gambar 2.7.
KEGIATAN PENGEMBANGAN SPMI DI SEKOLAH MODEL
KEGIATAN PENDAMPINGAN (MONITORING DAN BIMBINGAN TEKNIS)
Sosialisasi SPMI
Pembentukan Tim TPMPS
Monitoring Sosialisasi SPMI, Pembentukan TPMPS dan Pemetaan Mutu
Pemetaan Mutu/Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Berdasarkan Pemetaan Mutu/EDS
Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
Pelaksanaan Pemenuhan Mutu
Bimbingan Teknis Pelaksanaan Pemenuhan Mutu
Evaluasi Pelaksanaan Pemenuhan Mutu
Monitoring Pelaksanaan Pemenuhan Mutu
Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
Gambar 2.7. Desain Pendampingan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Melalui Kegiatan Monitoring dan Bimbingan Teknis oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah. 1. Materi Pendampingan
a. Komprehensif
yaitu
pendampingan
Mengacu pada strategi kegiatan di atas maka
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dari
materi pendampingan meliputi :
semua komponen SNP pada tahapan siklus
a)
Sosialisasi SPMI kepada pemangku
SPMI dari berbagai sudut pandang pemangku
kepentingan sekolah.
kepentingan sekolah..
b)
c)
d)
e)
Pembentukan tim penjaminan mutu
yaitu
pendampingan
pendidikan sekolah.
dilaksanakan dengan menekankan praktik
Pelaksanaan evaluasi diri sekolah untuk
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan di
memetakan kondisi mutu sekolah.
sekolah. Materi teoritis/akademis diberikan
Penyusunan perencanaan pemenuhan mutu
untuk
sekolah.
lapangan dengan tetap mengacu kepada
Penjaringan dan pelibatan peran pemangku
regulasi di bidang pendidikan.
kepentingan dari luar sekolah. f)
b. Implementatif ,
memperkuat
pelaksanaan
praktik
c. Dinamis, yaitu pendampingan menyesuaikan
Bedah, penyusunan dan perbaikan dokumen
kondisi daerah dan kemampuan sekolah
RKAS dan perangkat pembelajaran.
dalam melaksanakan SPMI. d. Partisipatif ,
yaitu
pendampingan
bersifat
g)
Pembahasan pengelolaan keuangan.
h)
Pembahasan pengelolaan sarana-prasarana.
partisipatif, yang membuka ruang kepada
i)
Pengembangan rencana pembelajaran intra
sekolah
dan ekstra kurikuler
berbagi pengalaman, melakukan praktik dan
Pengembangan strategi proses
memberikan
pembelajaran
dalam pelaksanaan pendampingan SPMI.
j)
untuk
menyampaikan
saran
e. Koordinatif ,
kepada
yaitu
pendapat,
pendamping
pendampingan
k)
Pengembangan kompetensi guru
l)
Pengembangan sistem monitoring dan
dilaksanakan secara koordinatif antara LPMP,
evaluasi untuk
tim
i.
Penjaminan Mutu Daerah (TPMPD) dan tim
Pengelolaan manajemen dalam sekolah
ii. Pengelolaan pembelajaran dalam dan luar kelas dalam sekolah
pendamping/fasilitator
Penjaminan (TPMPS).
Mutu Hal
daerah,
Pendidikan ini
dilakukan
Tim
Sekolah untuk
memperlancar dan menyamakan visi, misi,
3. Metode Pendampingan
sekolah terkait apa yang harus dilakukan dan
Metode yang digunakan disesuaikan kebutuhan
bagaimana
cara
melakukannya
pendampingan dan kondisi sekolah. Pendamping
sepenuhnya kepada masyarakat.
diserahkan
harus mampu memilih dan menggunakan metode pendampingan
yang
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan sekolah yang didampingi, yaitu : a.
ini
dilakukan
saat
dimana
tingkat
komitmen, pemahaman dan kemampuan sekolah rendah
sehingga
peran
pendamping
cukup
dominan. Pendamping perlu menjelaskan apa yang
harus
dilakukan,
melakukannya,
dan
Bentuk pendampingan
yang dapat diberikan
pendamping dalam menjalankan metode tersebut
Metode Pengarahan
Metode
4. Bentuk Pendampingan
bagaimana
tujuan
apa
cara
yang akan
di atas antara lain : a.
Layanan konsultasi
Kegiatan ini berupa layanan konseling yang diberikan oleh pendamping kepada sekolah, dimana sekolah dapat memperoleh wawasan, pemahaman dan cara yang perlu dilaksanakan untuk menangani masalah yang dihadapi.
dicapai. Pendamping juga harus memantau terus
b.
perkembangannya.
Kegiatan ini merupakan interaksi komunikasi dua
Metode
ini
tetap
harus
Diskusi bersama
dilakukan dengan cara persuasif.
arah. Interaksi komunikasi dibangun dari adanya
b.
topik/pengetahuan yang menjadi permasalahan
Metode Partisipatif
Metode
pendampingan
partisipatif
atau
untuk menghasilkan pemahaman yang baik dan
melibatkan disarankan digunakan pada kondisi
benar.
dimana tingkat pemahaman dan kemampuan
membicarakan
sekolah
memadai
sekolah
masih
namun
rendah.
tingkat Seluruh
komitmen komponen
sekolah harus dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan. Seluruh komponen ini harus diberi tahu dan diajak diskusi mengenai mengapa hal-hal yang dimaksudkan perlu untuk
Diskusi
pemecahan
juga dan
topik
dilakukan
menemukan bahasan
untuk alternatif
yang
bersifat
problematis. c.
Ceramah
Penyampaian
topik
bahasan
dilakukan
oleh
pendamping secara monolog dan satu arah. Kegiatan ini dapat dilakukan pada topik yang dimana tingkat
pemahaman
sekolah
kurang
dilakukan, dan sebagainya.
memadai dengan sumber referensi atau rujukan
c.
yang ada.
Metode Konsultatif
Sekolah yang memiliki tingkat komitmen tinggi
d.
tetapi tingkat
Kerja kelompok menitikberatkan kepada interaksi
masih
pemahaman
rendah,
dapat
dan
kemampuan
menggunakan
metode
Kerja kelompok
antara
komponen
dalam
kelompok
untuk
konsultatif. Peran pendamping pada metode ini
menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama
relatif
sehingga
kecil.
memecahkan
Pendamping masalah
hanya
yang
membantu
dihadapi
pendamping
diharapkan
mampu
oleh
memfasilitasi dalam melibatkan sekolah secara
sekolah. Keputusan diambil sendiri oleh sekolah,
aktif untuk bekerjasama dan berkolaborasi dalam
dan pendamping hanya memberi pertimbangan.
kelompok.
d.
e.
Metode delegatif
Bimbingan teknis
Peran pendamping menjadi amat terbatas saat
Dilakukan
kondisi sekolah yang sudah memiliki komitmen,
biasanya berupa tuntunan dan nasehat untuk
pemahaman dan kemampuan yang memadai.
menyelesaikan persoalan/masalah yang bersifat
Seluruh
teknis.
aktivitas
dapat
diserahkan
kepada
untuk
memberikan
bantuan
yang
Deskripsi pelaksanaan masing-masing tahap pendampingan seperti disajikan dalam Tabel II-11. Tabel II-11.a. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016. No 1
Kegiatan Sosialiasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Tujuan 1.1. Mensosialisasikan Sistem Penjaminan MutuPendidikan Dasar dan Menengah 1.2. Menyusun strategi dan mekanisme pelaksanaan SPMI
Deskripsi Kegiatan 1. Pemaparan Permendikbud No 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah 2. Pemaparan Siklus
Hasil Kegiatan a. Pemahaman dan kesadaran warga sekolah tentang SPMI b. Kesepahaman seluruh warga sekolah dalam
Keterangan Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY
No
Kegiatan
Tujuan memetakan kondisi kinerja sekolah dalam mengimplementasikan SNP 2.2. Sekolah trampil melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat – Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) yang berisi potensi keunggulan berikut faktor-faktor penghambat baik internal maupun eksternal sekolah 2.3. Sekolah mampu mengidentifikasi akar permasalahan dalam pemenuhan SNP
2.
3.
4.
5. 6.
7.
8.
3
Penyusunan Program Pemenuhan Mutu
3.1. Sekolah trampil menyusun program pemenuhan mutu menindaklanjuti hasil pemetaan mutu/EDS
3.2. Sekolah trampil melakukan perencanaan untuk mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas
Deskripsi Kegiatan dan kegunaan profil mutu sekolah menentukan indikator mutu berdasarkan SNP. menyusun atau memilih instrumen EDS yang sesuai dengan indikator dalam SNP yang telah ditentukan sebelumnya menyusun gambaran kondisi sekolah sesuai indikator dan data yang terkumpul. melakukan analisis SWOT mengidentifikasikan masalah yang muncul dari analisis SWOT. menentukan akar permasalahan dari setiap masalah utama yang ditemukan. menyusun dokuman hasil pemetaan mutu
1. menyusun prioritas permasalahan yang diselesaikan, mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya dan tingkat kepentingan 2. merencanakan program dan kegiatan yang relevan untuk menyelesaikan permasalahan.
Hasil Kegiatan Sekolah) b. Hasil analisis SWOT
a. Dokumen rencana pemenuhan memuat program, kegiatan, sasaran, penanggungjawa b, indikator keberhasilan, pihak yang terlibat dan target .
Keterangan fasilitator dari Tim PMP-PD
Fasilitasi dan Bimbingan dari Fasilitator Tim PMP-PD
Tabel II-11.b. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 (Lanjutan). No 3
Kegiatan Penyusunan Program Pemenuhan Mutu (lanjutan)
Tujuan 3.3. Sekolah trampil melakukan perencanaan untuk mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas (Lanjutan)
Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan 3. menentukan indikator b. Hasil revisi dan keberhasilan program dan usulan RKAS. kegiatan yang direncanakan sekolah. 4. menetapkan target output setiap program dan kegiatan yang direncanakan sekolah. 5. mengidentifikasi penanggung jawab, sasaran dan pihak yang terlibat dalam setiap kegiatan . 6. melakukan kajian RKAS yang ada disekolah berdasarkan hasil pemetaan dan perencanaan. 7. Membahas bersama untuk mengidentifikasi revisi program dan/atau kegiatan dalam RKAS yang sudah ada jika
Keterangan Fasilitasi dan Bimbingan dari Fasilitator Tim PMP-PD
No 4
Kegiatan Pengembangan Proses Pembelajaran
Tujuan 3.1. Meningkatkan mutu perencanaan, pelaksanaan dan supervisi pembelajran 3.2. Review perangkat perencanaan pembelajaran (RPP) 3.3. Penyiapan perangkat supervisi pembelajaran
Deskripsi Kegiatan 1. Menyiapkan instrumen review dan telaah RPP 2. Melaksanaan telaah RPP 3. Menyiapkan instrumen supervisi pembelajaran
Hasil Kegiatan a. Instrumen supervisi RPP b. RPP yang telah direview c. Instrumen supervisi pembelajaran
Keterangan Fasilitasi dan Bimbingan dari Fasilitator Tim PMP-PD
5
Monitoring dan Evaluasi Implementasi SPMI
Memastikan Kegiatan Pengembangan SPMI di Sekolah terlaksana
Mereview pelaksanaan rencana tindak lanjut pengembangan SPMI yang disusun oleh sekolah
Hasil monitoring dan evaluasi
Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY
1.
Pendampingan Pemetaan Mutu
Terpadu Pendidikan (MMTP) dalam buku Total
Pendampingan pemetaan mutu untuk menghasilkan
Quality Management in Education, Third Edition karya
profil
Edward Sallis.
mutu
sekolah,
menggunakan
beberapa
instrumen sebagai sumber data mutu, mulai dari hasil
Sebagai
salah
satu
contoh
berikut
akreditasi, hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS), hasil
dipaparkan
Ujian Nasional, hasil Supervisi Pembelajaran, maupun
menggunakan instrumen Evaluasi Manajemen Mutu
instrumen
Terpadu
Terpadu Pendidikan (MMTP) dari salah satu sekolah
Implementasi Standar Nasional Pendidikan yang
modelseperti disajikan dalam Tabel II-12 dan Gambar
disusun oleh tim Seksi PMS LPMP D.I. Yogyakarta
2.8.
pemetaan
Manajemen
Mutu
hasil
pemetaan
mutu
sekolah
mengadopsi instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Tabel II-12. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP). NO
KOMPONEN INDIKATOR MUTU
CAPAIAN
PREDIKAT
1
Hubungan Masyarakat
2.83
Rata-Rata (Average)
2
Proses Belajar Mengajar yang Efektif
2.94
Rata-Rata (Average)
3
Organisasi Sekolah
3.10
Rata-Rata (Average)
4
Guru dan Karyawan
3.30
Rata-Rata (Average)
5
Kompetensi Lulusan dan Penilaian
3.40
Rata-Rata (Average)
6
Layanan Peserta Didik
3.50
Rata-Rata (Average)
7
Kemudahan Akses
3.71
Rata-Rata (Average)
8
Lingkungan Fisik dan Sarana prasarana Pembelajaran
3.92
Baik (Good)
9
Kepemimpinan
3.95
Baik (Good)
10
Layanan pelanggan
4.00
Baik (Good)
3.42
Rata-Rata (Average)
RATA RATA CAPAIAN Keterangan Predikat : Istimewa (Excellent ) Baik (Good ) Rata-Rata ( Average)
= 4,75 ≤ capaian≤ 5,00 = 3,75 ≤ capaian< 5,00 = 2,75 ≤ capaian < 3,75
Kompetensi L ulusan dan Penilaian
Kurang (Below Average) Buruk (Poor )
= 1,75 ≤ capaian < 2,75 = capaian < 1,75
Kemudahan Akses 5.00 4.00
Layanan pelanggan
3.00 Organisasi Sekolah
2.00
Kepemimpinan
1.00 0.00 Hubungan Masyarakat
Guru dan Karyawan
Lingkungan Fisik dan Sarana prasarana Pembelajaran Proses Belajar
Hasil pemetaan mutu pada Tabel II-12 dan Gambar
melihat hasil pemetaan untuk setiap komponen
2.8,
seperti contoh pada Tabel II-13 dan II-14.
berdasarkan
komponen
maka
nilai
capaian
dapat
masing-masing
diidentifikasi
prioritas
Hasil
pemetaan
pada
Tabel
II-13
komponen layanan pendidikan yang masih perlu
memperlihatkan pengelolaan sekolah pada aspek
untuk
masyarakat,
melakukan penelitian untuk menjaring keinginan
proses belajar mengajar yang efektif, organisasi
pelanggan internal dan eksternal secara teratur dan
sekolah, guru dan karyawan, kompetensi lulusan dan
menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan industri
penilaian dan seterusnya. Untuk melihat aspek-aspek
merupakan aspek yang perlu diperbaiki.
ditingkatkan
yaitu
hubungan
yang memiliki nilai capaian rendah, sekolah dapat Tabel II-13. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) pada Komponen Hubungan Masyarakat . NO I 1 2 II 1 2 3 4
KOMPONEN Publikasi dan pemasaran Memiliki strategi pemasaran yang tepat Melakukan penelitian untuk menjaring keinginan pelanggan internal dan eksternal secara teratur Hubungan Masyarakat Menjaga hubungan baik dengan seluruh stakeholder Meminta masukan dari stakeholder secara teratur Menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan industri Menjalin kemitraan dengan lembaga selain dunia usaha dan industri (seperti puskesmas, kepolisian, PGRI dsb)
Keterangan Predikat : Istimewa (Excellent ) Baik (Good ) Rata-Rata ( Average)
= 4,75 ≤ capaian≤ 5,00 = 3,75 ≤ capaian< 5,00 = 2,75 ≤ capaian < 3,75
CAPAIAN 2.50 3.00
PREDIKAT Kurang (Below Average) Rata-Rata (Average)
2.00
Kurang (Below Average)
3.00 3.00 3.00 2.00
Rata-Rata (Average) Rata-Rata (Average) Rata-Rata (Average) Kurang (Below Average)
4.00
Baik (Good)
Kurang (Below Average) Buruk (Poor )
= 1,75 ≤ capaian < 2,75 = capaian < 1,75
Tabel II-14. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) pada Komponen Proses Belajar Mengajar yang Efektif . NO I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 II 1 2 3 III 1 2 3 4 5
KOMPONEN Ketepatan Metode Pembelajaran Guru menerapkan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran Guru menerapkan model pembelajaran yang bervariasi sesuai kebutuhan peserta didik Pembelajaran memanfaatkan teknologi informasi komunikasi Strategi pembelajaran di review dan dievaluasi secara teratur menggunakan kriteria tertentu Strategi pembelajaran dievaluasi dengan melihat respon siswa (Guru meminta tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan) Pembelajaran berpusat pada siswa Rancangan pembelajaran yang dibuat guru mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri Pembelajaran mengutamakan pada materi essensial Mengkondisikan peserta didik aktif berinteraksi antar peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian Kurikulum Kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik Isi kurikulum relevan dan tidak ketinggalan jaman Sekolah proaktif terhadap perkembangan kurikulum Monitoring dan Evaluasi Umpan balik peserta didik diperoleh secara teratur Umpan balik pelanggan selain peserta didik diperoleh secara teratur Angket peserta didik dan masyarakat digunakan secara tepat Sekolah memiliki sistem formal untuk melakukan penilaian dan evaluasi Umpan balik peserta didik digunakan sebagai masukan untuk membuat kebijakan
Keterangan Predikat : Istimewa (Excellent ) Baik (Good ) Rata-Rata ( Average)
= 4,75 ≤ capaian≤ 5,00 = 3,75 ≤ capaian< 5,00 = 2,75 ≤ capaian < 3,75
CAPAIAN 3.11
PREDIKAT Rata-Rata (Average)
4.00
Baik (Good)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00 3.00 3.00 3.00 2.60 2.00 2.00 3.00
Rata-Rata (Average) Rata-Rata (Average) Rata-Rata (Average) Rata-Rata (Average) Kurang (Below Average) Kurang (Below Average) Kurang (Below Average) Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
3.00
Rata-Rata (Average)
Kurang (Below Average) Buruk (Poor )
= 1,75 ≤ capaian < 2,75 = capaian < 1,75
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g) (h) Gambar 2.9. Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal di SMA Negeri 2 Wonosari. Gambar (a) Tambak Fasilitator dari Tim Penjaminan Mutu Daerah, IndahPermanawati, M.Pd dan Petugas Monev dari LPMP D.I.Yogyakarta, Mustari, M.Si, mendampingi sekolah melakukan pemetaan mutu implementasi Standar Nasional Pendidikan. Gambar (b) dan (c) masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pemetaan. Gambar (d) Tim Penjaminan Mutu SMA Negeri 2 Wonosari, Donna, M.Pd, melakukan supervisi pelaksanaan program pemenuhan mutu pada bidang pembelajaran. Gambar (e) Kegiatan Pemetaan Mutu di SMP Negeri 5 Wates. Gambar (f) dan (g) Kegiatan Sosialisasi SPMI. Gambar (h) Fokus Group Discussion Kegiatan Analisis Hasil Pemetaan dan Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu. 2.
Identifikasi Masalah Mutu/Analisis SWOT
peluang, dan tantangan untuk setiap indikator mutu
Setelah ditemukan aspek-aspek mutu yang
yang perlu ditingkatkan. Tabel II-15 dan Tabel II-16
perlu ditingkatkan berdasarkan hasil pemetaan mutu,
menyajikan contoh hasil pemetaan mutu implementasi
sekolah melakukan analisis untuk mengidentifikasi
Standar
permasalahan, akar masalah, kekuatan, kelemahan,
Karangmojo, Gunungkidul.
Nasional
Pendidikan
di
SMA
Negeri1
Tabel II-15.a. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Proses. STANDAR
INDIKATOR MUTU Penguatan penggunaan Pendekatan saintifik
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
Kekuatan : Semua guru sudah mengikuti pelatihan kurtilas minimal pola 54 jam. Memiliki 5 orang Istruktur Nasional Kurikulum 2013. Kepala sekolah mendorong guru untuk berkembang. Kelemahan Sebagian guru kurang bersemangat untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model dan metode pembelajaran yang lebih baik. Ketersediaan anggaran untukpengadaan bahan ajar terbatas. Peluang Memberdayakan IN internal sebagai factor pendorong perbaikan PBM. Mengundang nara sumber terkait dari eksternal untuk melaksanakan diklat/workshop. Ancaman PBM berlangsung membosankan. Kualitas lulusan kurang mandiri. Lulusan kurang memiliki motivasi melanjutkanke PT, karena rasa ingin tahunya rendah. Tabel II-15.b. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri 1 Gunungkidul untuk Standar Proses (lanjutan) PROSES
Sebagian guru belum menggunakan pendekatan saintifik Metode ceramah masih mendominasi PBM
Guru kurang kompeten dalam menerapkan pendekatan saintifik Pendekatan saintifik memerlukan perencanaan yang lebih rumit/detil Pendekatan Saintifik memerlukan penyiapan bahan ajar yang kompleks Proses belajar dengan model yang sesuai dengan pendekatan saintifik membutuhkan waktu yang lebih lama
SUMBER DATA Instrumen Evaluasi Penerapan Manajenen Mutu Terpadu Implementasi SNP, Pengamatan PBM (supervisI PBM)
STANDAR PROSES
INDIKATOR MUTU Penguatan penggunaan Pendekatan saintifik
MASALAH
Sebagian guru belum menggunakan pendekatan saintifik Metode ceramah masih mendominasi PBM
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
Kekuatan : Guru kurang kompeten dalam menerapkan Semua guru sudah pendekatan saintifik mengikuti pelatihan kurtilas minimal pola 54 Pendekatan saintifik jam. memerlukan perencanaan yang lebih rumit/detil Memiliki 5 orang Istruktur Nasional Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013. memerlukan penyiapan bahan ajar yang kompleks Kepala sekolah mendorong guru untuk Proses belajar dengan berkembang. model yang sesuai dengan Kelemahan pendekatan saintifik membutuhkan waktu Sebagian guru kurang yang lebih lama bersemangat untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model dan metode pembelajaran yang
SUMBER DATA
Karangmojo,
Instrumen Evaluasi Penerapan Manajenen Mutu Terpadu Implementasi SNP, Pengamatan PBM (supervisI PBM)
STANDAR
INDIKATOR MUTU
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT PBM. Mengundang nara sumber terkait dari eksternal untuk melaksanakan diklat/workshop. Ancaman PBM berlangsung membosankan. Kualitas lulusan kurang mandiri. Lulusan kurang memiliki motivasi melanjutkanke PT, karena rasa ingin tahunya rendah. Kekuatan Sekolah menjadi pilot project kurtilas. Kelemahan : Sebagian guru kurang bersemangat menerapkan model dan metode pembelajaran yang mendorong
SUMBER DATA
Proses
Mendorong peserta didik mencari tahu
Guru belum memfasilitasi, mendorong peserta didik untuk mencari dan menemukan konsep/prinsip/ prosedur.
Beban kerja guru minimal 24 jp. Jumlah kelas yang diampu. Waktu tatap muka terbatas.
Instrumen EPMM Asesor Supervisi.
Tabel II-15.c. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri 1 Gunungkidul untuk Standar Proses (lanjutan) STANDAR Proses
INDIKATOR MUTU Mendorong peserta didik mencari tahu
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT peserta didik menemukan, tapi lebih suka langsung member konsep.
Guru kurang siap melaksanakan PBM dengan model yang sesuai (Discovery Learning, PBL, PjBL)
Peluang Ada potensipada guru dari sisi kompetensi dan etos kerja. Ancaman Jika tidak ada penghargaan yang adil/sebanding perbaikan proses akan terhenti pada kondisi stagnan.
Proses
Berbasis aneka sumber belajar
Pada umumnya guru menggunakan sumberbelajar terbatas (buku paket, LKS dari 1 penerbit) Tidak ada penekanan /control untuk mengecek penggunaan berbagai sumber belajar.
Kekuatan Keterbatasan koleksi sumberbelajar. 90 % guru berkemampuan TI. Rasio buku ajar belum memadai ( 1:1) Tersedia akses internet gratis Perubahan kurikulum berpengaruh pada Tersedia berbagai perubahan isi/materi sumber belajar (edmodo, rumah Kemampuan TI pada guru belajar, dll) dan siswa belum merata. Kelemahan Akses TI belum merata 80 % guru belum menjangkau pelaku PBM. memanfaatkan berbagai Guru kurang memfasilitasi sumber belajar. siswa untuk belajar dari 50 % guru tidak berbagai sumber. memiliki cukup semangat. Peluang PBM aktif, kreatif dan menyenangkan/berkesa n Pembelajaran tuntas Ancaman Peserta didik tidak memiliki kesempatan yang
Karangmojo,
SUMBER DATA
Tabel II-16.a. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan. INDIKATOR MUTU Sarana dan Jumlah dan Prasarana kondisi sarana pendidikan sesuai standar STANDAR
MASALAH Belum memiliki Pusat Layanan Informasi secara terpadu (service Center)
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
Sekolah mempunyai layanan informasi namun belum terpadu Memerlukan petugas dan ruang khusus
Kelebihan Ruangan ada yang belum dimaksimalkan Kelemahan Belum ada petugas khusus Belum ada alat/perabot/komputer khusus Belum dianggarkan Peluang Ada ruang yang belum dimaksimalkan Ada petugas Ancaman Belum ada anggaran
SUMBER DATA Pengamatan
Belum ada ramburambu petunjuk yang jelas di lingkungan sekolah
Petunjuk arah dilingkungan sekolah belum ada
Kelebihan SDM untuk membuat ada Kelemahan Belum dianggarkan Peluang Banyaknya fasilitas gedung Ancaman Belum dianggarkan
Pengamatan
Belum ada jalan khusus untuk Difable
Belum ada jalan khusus untuk Difable sedangkan sekolah merupakan sekolah inklusi yang ada siswa berkebutuhan khusus
Kelebihan Jalan dilingkungan sekolah sudah ada Kelemahan Jalan belum ramah difable Belum dianggarkan Peluang Komite sekolah yang peduli terhadap kondisi sekolah Alumni dilibatkan Jalan sudah ada Ancaman Fasilitas belum ramah untuk kaum difabel
Pengamatan
Kelebihan Pengamatan Ada ruangan yang Pengamatanbelum dimakssimalkan Kelemahan Ruangan belum representatif Belum dianggarkan Belum ada petugas khusus Peluang Ada ruangan Ada petugas Ancaman Belum dianggarkan Tabel II-16.b. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) Belum mempunyai Ruang piket yang representatif
Ada ruangan piket namun keberadaannya kurang layak
INDIKATOR MUTU Sarana dan Jumlah dan Prasarana kondisi sarana pendidikan sesuai standar STANDAR
MASALAH Belum mempunyai Ruang Tamu yang representatif
AKAR MASALAH Belum ada ruang tamu khusus yang layak
ANALISIS SWOT
Kelebihan Ada ruangan yang belum dimaksimalkan (Joglo) Kelemahan Ruangan belum representatif Belum dianggarkan Belum ada petugas khusus penerima tamu Peluang Ada ruang yang kurang optimal
SUMBER DATA Pengamatan
STANDAR
INDIKATOR MUTU
MASALAH setiap kelas
Perabot Ruang BK
AKAR MASALAH setiap kelas untuk proses pembelajaran sehingga penggunaan LCD belum maksimal
Belum mempunyai perabot meja kursi ruang BK untuk konseling dan tamu yang representatif (meja kursi sudah tidak layak) Belum mempunyai almari khusus untuk arsip konseling
ANALISIS SWOT
SUMBER DATA
Belum ada layar/Wall Scren Projector Belum dianggarkan Peluang Sudah ada LCD Proyektor Ancaman Belum dianggarkan
Kelebihan Sudah ada ruang representatif Kelemahan Meja kursi dan almari arsip khusus belum layak Belum dianggarkan Peluang Ada ruangan Ancaman Belum dianggarkan
Pengamatan
Kelebihan Pengamatan Sudah tersedia petugas pelayanan (TU) Kelemahan Tidak ada ruang tunggu khusus Belum dianggarkan Peluang Ada ruangan Ancaman Belum dianggarkan Tabel II-16.c. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) Ruang Tunggu Pelayanan (Legalisir, surat keterangan dll)
Belum mempunyai ruang tunggu dan kursi pada Pelayanan legalisir, surat keterangan dll.
INDIKATOR MUTU Sarana dan Jumlah dan Prasarana kondisi sarana pendidikan sesuai standar STANDAR
MASALAH Kursi panjang disetiap depan kelas untuk beristirahat dan bersantai belum ada
AKAR MASALAH Perlunya kursi panjang disetiap depan kelas untuk beristirahat dan bersantai siswa
ANALISIS SWOT
Kelebihan Mempunyai kelas yang banyak Kelemahan Belum mempunyai tempat duduk bersantai didepan ruang kelas Belum dianggarkan Peluang Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan
SUMBER DATA Pengamatan
Papan untuk spanduk/poster/b aliho permanen di depan sekolah belum punya
Papan Mading depan kelas sesuai dengan peminatan belum ada
Perlunya papan permanen untuk memajang poster, spanduk, dll secara permanen menggunakan besi sehingga bisa digunakan pada setiap kegiatan
Kelebihan Mempunyai lahan yang luas Kegiatan siswa dan guru/karyawan yang bayak Kelemahan Belum punya tempat khusus memajang spanduk/baliho Belum dianggarkan Peluang Lahan yang luas Ancaman Belum dianggarkan
Pengamatan
Perlunya papan mading didepan kelas (setiap kelas peminatan) untuk menyalurkan kreatifikas siswa
Kelebihan Mempunyai jumlah siswa yang banyak Kreatifitas siswa tinggi Kelemahan Belum punya wahana menyalurkan kreatifitas Belum dianggarkan Peluang
Pengamatan
STANDAR
INDIKATOR MUTU
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
SUMBER DATA
Kelemahan warga sekolah disetiap sudut Slogan masih sedikit (ruang Belum nampak guru/karyawan, Belum dianggarkan kamar mandi/toilet, Peluang lorong kelas, sudut Ada ruang sekolah, lapangan, Ancaman halaman depan Belum dianggarkan sekolah, dll Tabel II-16.d. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan)
INDIKATOR MUTU Sarana dan Jumlah dan Prasarana kondisi sarana pendidikan sesuai standar STANDAR
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
SUMBER DATA Pengamatan
Kelebihan Punya SDM memadai Kelemahan Belum dianggarkan Belum ada petugas khusus Peluang Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan Kursi Taman Perlunya taman Kelebihan Pengamatan belum ada yang asri dilengkapi Punya taman yang luas dan asri tempat duduk santai Kelemahan sebagai wahana Belum ada tempat duduk di rekreasi , relaksasi taman dan belajar Belum dianggarkan Peluang Ada ruang/taman yang bagus dan luas Ancaman Belum dianggarkan Toilet dan kamar Banyak tolitet siswa Kelebihan Pengamatan mandi belum layak yang tidak layak Toilet /kamar kecil siswa dengan indikator banyak pintu rusak, gelap Toilet / kamar kecil guru dan kotor jumlahnya memadai Kelemahan Kurang bersih Kurang terawat Belum dianggarkan Peluang Punya tolitet/kamar kecil yang banyak Ancaman Belum dianggarkan Tempat Wudlu Tempat wudlu Kelebihan Pengamatan belum layak Sebelah barat Mempunyai Masjid yang luas masjid belum layak, dan representatif belum nyaman Secara aktif digunakan oleh dilihat warga sekolah untuk beribadah Kelemahan Tempat wudlu sebelah barat masjid belum layak Tempat wudlu sebelah utara masjid belum terawat dengan baik dan pemakaiannya tidak maksimal Belum dianggarkan Peluang Ada tempat wudlu Ancaman Belum dianggarkan Tabel II-16.e. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) Website sekolah belum ada
Perlunya pembuatan webside sekolah sebagai sarana komunikasi, publikasi, dan transparansi publik
STANDAR
INDIKATOR MUTU
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
SUMBER DATA
STANDAR
INDIKATOR MUTU
MASALAH
AKAR MASALAH
ANALISIS SWOT
SUMBER DATA
Mempunyai lab Multimedia Ancaman Belum dianggarkan Lab Bahasa Inggris belum berfungsi optimal
Lab Bahasa Inggris sudah tidak optimal karena peralatan sudah kedaluarsa
Kelebihan Tersedianya ruang Tersedianya komputer Kelemahan Program belum ada Server belum ada Peluang Ada ruang lab bahasa Ancaman Belum dianggarkan
Pengamatan
Kelebihan Pengamatan Tersedianya SDM Pembelajaran IPS makin berkembang Kelemahan Belum ada ruangan Belum ada anggaran Peluang Adanya lahan yang luas untuk membangun gedung Ancaman Belum dianggarkan Kelebihan Jaringan internet Kelas-kelas di Pengamatan /wiffi kurang wilayah timur tidak Siswa aktif menggunakan menjangkau terjangkau akses internet untuk menunjang seluruh kelas wifi untuk pembelajaran pembelajaran Kelemahan Jangakauan wiffi terbatas Belum dianggarkan CCTV banyak yang CCTV banyak yang Kelebihan Pengamatan rusak rusak dan efektifitas Punya CCTV yang banyak pemakaiannya Kelemahan kurang Banyak yang rusak Kurang optimal pemanfaatannya Belum dianggarkan Peluang Punya CCTV yang banyak (21 buah) Ancaman Belum dianggarkan Tabel II-16.f. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) Laboratorium IPS belum ada
Belum mempunyai Lab IPS untuk mendukung pembelajaran mapel IPS
INDIKATOR MUTU Sarana dan Jumlah dan Prasarana kondisi sarana pendidikan sesuai standar STANDAR
MASALAH Lapangan lompat jauh belum standar
AKAR MASALAH Lapangan lompat jauh sudah ada namun tidak standar
ANALISIS SWOT Kelebihan Mempunyai lapangan Lompat jauh Kelemahan Lapangan belum standar Belum dianggarkan Peluang Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan Kelebihan Hasil kreatifitas ketrampilan siswa banyak Kelemahan Tidak ada ruang untuk apresiasi Belum dianggarkan Peluang Banyaknya hasil ketrampilan siswa Ancaman Belum dianggarkan
SUMBER DATA Pengamatan
Ruang pamer/pajang hasil karya siswa/piala belum ada
Ruang pamer/pajang hasil karya siswa/piala belum ada sebagai wahana apresiasi hasil karya /prestasi siswa
Pengamatan
STANDAR
INDIKATOR MUTU
MASALAH
Ruang Kepala Sekolah belum representatif
AKAR MASALAH
Ruangan Kepala Sekolah belum representatif, kurang luas
ANALISIS SWOT
Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan Kelebihan Kegiatan Kepala Sekolah yang padat , termasuk menerima tamu Seringnya Rapat koordinasi terbatas diruang Kepala Sekolah Kelemahan Ruangan yang sempit Belum dianggarkan Peluang Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan Kelebihan Kegiatan Waka yang padat Kelemahan Ruang yang sempit Terlalu jauh dengan ruang kepala sekolah Belum dianggarkan Peluang Ada ruang Ancaman Belum dianggarkan
SUMBER DATA
Pengamatan
Ruang Waka belum representatif
3.
Ruang Waka belum representatif, kurang luas dan terlalu jauh dengan ruang Kepala Sekolah
Pengamatan
Menyusun Rencana Pemenuhan Mutu dan Bedah RKAS Berdasarkan hasil pemetaan mutu dan analisis permasalahan yang dilakukan, maka disusun prioritas
usulan program dan kegiatan pemenuhan mutu seperti disajikan dalam Tabel II-17 . Tabel II-17.a. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo. PROGRAM Pelatihan motivasi guru Pelatihan motivasi dan karakter siswa. Pelatihan guru.
Program pelatiahan soal. Lomba siswa Pelatihan kreatifitas siswa
Lomba siswa Meningkatkan penguasaan guru terhadap kurikulum sekolah. MeningkatanKompetensi Guru SMA Negeri 1 Karangmojo
Memenuhi kekurangan buku ajar Melaksanakan supervise pembelajaran Peningkatankemampuan guru menyusun soal model HOT
Peningkatan penguasaan guru
KEGIATAN Pelatihan karakter building gurudan murid Pelatihan guru untuk meningkatkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga kemampuan prosedural dan metakognitif siswa meningkat. - Latihan siswa dalam bentuk soal analisis. - Lomba penulisan essay - Pelatihan siswa untuk meningkatkan kreatifitas, inovasi dan produktifitas siswa. - Lomba kreatifitas dan inovasi siswa berupa hasil produknya. Rapat Kerja Sekolah (RAKER) -
TAHUN 1
TAHUN 2 V
TAHUN 3
V
V V V
V V
Workshop PeningkatanKompetensi Guru SMA Negeri 1 Karangmojo. Agenda kegiatan : Pendekatansaintifik Model – model Pembelajaran Pengembangan RPP Pengadaan buku matapelajaran
V
Supervisi penerapan pendekatan saintifik Raker penyusunan rancangan penilaian yang efektif dan efisien Raker / workshop penyusunan Soal model HOT Merancang penomoran untuk siswa
V
V
V V V
TAHUN 4
PROGRAM Meningkatkan kinerja. Membuat ruang sebagai Pusat layanan Informasi (service Center)
KEGIATAN
TAHUN 1
kemampuan. Pembinaan, Reward, punishment Penyiapan Petugas Telephone Komputer
TAHUN 2
TAHUN 3
TAHUN 4
V
Tabel II-17.b. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan). PROGRAM Membuat rambu-rambu/ petunjuk yang jelas dilingkungan sekolah Membuat jalan khusus untuk Difable (Tuna Netra) Membuat Ruang piket yang representatif Membuat Ruang Tamu yang representatif Membeli Layar LCD (Waall Scren Proyector) di setiap kelas Membeli Perabot Ruang BK
Membuat Ruang Tunggu Pelayanan Membuat Kursi panjang disetiap depan kelas Membuat Papan untuk spanduk/poster/baliho permanen Membuat Papan Mading didepan kelas Membuat slogan-slogan yang memotivasi dan pembentukan karakter warga sekolah Membuat Webside Sekolah Membuat Kursi Taman Merehab Toilet dan kamar mandi yang belum layak Membuat Tempat Wudlu yang layak Pembelian Meja kursi Lab Multimedia Refitalisasi Lab Bahasa Inggris Pembuatan Lab IPS (Geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi) Pembelian Jaringan internet /wiffi Perbaikan CCTV yang rusak Membuat Lapangan lompat jauh Membuat Ruang pamer/pajang hasil karya siswa/piala Perbaikan Ruang OSIS Rehab Ruang Kepala Sekolah Rehab Ruang Waka Rehab Ruang Guru dan Karyawan
KEGIATAN 1. Pembuatan rambu-rambu/petunjuk arah 2. Tenaga pemasangan Pembelian material Tenaga pelaksana 1. Pembelian bahan/material 2. Tenaga pelaksana Pembelian Meja kursi Pembelian layar LCD - Tenaga pelaksana pemasangan Pembelian : - meja kursi tamu - Almari khusus Pembuatan Kursi panjang -
TAHUN 1
TAHUN 2 V
TAHUN 3
V V V V V
V
Pembelian Kursi panjang
V
Pembuatan tempat spanduk/baliho
V
Pembutan Papan Mading
V
Pembuatan slogan
V
Pembuatan Webside Pembuatan kursi Taman Rehabilitasi Tolilet / kamar kecil : Pintu, Cat, Lampu, Keramik Pembuatan tempat wudlu
TAHUN 4
V V V V
Pembelian meja kursi komputer
V
Pembelian program listening dan server Pembangunan Gedung
V
Pembelian Wiffi Perbaikan CCTV Perbaikan lapangan lompat jauh Pembuatan ruang pamer/pajang Pembelian perabot meja kursi Refitalisasi Gedung Refitalisasi Gedung Refitalisasi Gedung
V V V V V V V
Tabel II-17.c. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan). PROGRAM Mengadakan Sosialisasi progam Sekolah. Menunjuk petugas khusus layanan informasi. Perluasan ruang layanan informasi. Pengadaan sarana ruang layanan informasi. Memotivasi guru untuk menggunakan Web Sekolah secara aktif Membuat/menyusun usulan dari masing-
KEGIATAN Rapat kerja sekolah
TAHUN 1 TAHUN 2 V
Dibuatkan SK Kepala Sekolah
V
Rehap ruang layanan informasi. Pembelian mebeler
V
Pelatihan IT tentang Web. Raker rencana angaran masing-
TAHUN 3
V V
TAHUN 4
PROGRAM maksimal 2 kali setahun Menyusun skala prioritas anggaran yang berimbang antara fisik dan non fisik
KEGIATAN
TAHUN 1 TAHUN 2
TAHUN 3
TAHUN 4
V
FGD penentu kebijakan pengelola anggaran dan koordinatorpengguna anggaran
Setelah disusun prioritas program dan kegiatan
yang akan dimasukkan dalam Rencana Kegiatandan
berdasarkan
Anggaran
tingkat
kepentingan
(urgensi ),
Sekolah
(RKAS)
kemampuan sumber daya yang dimiliki sekolah,
Karangmojo.
Tabel
II-18
kemudian disusun usulan program pemenuhan mutu
pemenuhan mutu tahun 2017.
SMA
Negeri
menyajikan
1
rencana
Tabel II-18.a. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo. NO
PERMASALAHAN
1
Guru kurang memahami kurikulum sehingga kurang memberikan keseimbangan antara pengembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Guru belum memiliki kompetensi yang memadai tentang penerapan pendekatan saintifik, modelmodel pembelajaran saintifik sehingga sebagian guru tidak memiliki semangat memperbaiki proses pembelajaran yang mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumberbelajar.
2
PROGRAM
KEGIATAN
Meningkatkan penguasaan guru terhadap kurikulum sekolah.
RAKER
Meningkatan Kompetensi Guru SMA Negeri 1 Karangmojo
Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Agenda kegiatan : Pendekatan saintifik Model – model Pembelajaran Pengembangan RPP
VOLUME 1 ls
KEBUTUHAN BIAYA Rp. 8.000.000
SUMBER DAYA BOS
NS : 12 jpl x Komite Rp 100.000 = Rp 1.200.000 Konsumsi : 3x 65 x Rp 25.000 = Rp 4.875.000 ATK : 65 x Rp 25.000 = Rp 1.625.000 Total Rp 7.700.000,00 Tabel II-18.b. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan)
NO
PERMASALAHAN
PROGRAM
3
Sebagian guru belummemiliki kemampuan menyusun soal ulangan model HOT
Peningkatankemamp uan guru menyusunsoal model HOT
siswa kurang mampu menyelesaikan soal ulangan model HOT 4
Belum terpenuhinya tenaga kependidikan yang kompeten di bidangnya
5
Belum mempunyai Layar LCD (Waall Scren Proyector) di setiap kelas Website sekolah belum optimal Ruang OSIS belum representatif
6
Belum semua elemen sekolah mengetahui program kerja sekolah.
1 ls 32 jpl
Meningkatkan kualifikasi TK ke jenjang yang lebih tinggi sesuai job description yang dibutuhkan. - Meningkatkan kinerja. Membeli Layar LCD (Waall Scren Proyector) di setiap kelas Mengoptimalkan Website Sekolah Perbaikan Ruang OSIS -
Mengadakan Sosialisasi progam Sekolah.
KEGIATAN Raker penyusunan rancangan penilaian yang efektif dan efisien
KEBUTUHAN BIAYA Rp .8000.000
SUMBER DAYA BOS
Rp 3.000.000
komite
21 layar
42.000.000
Komite/ BOS
1 Web
3.000.000
1 set
10.000.000
Komite/ BOS Komite/ BOS
66 guru 17 TU
Sudah dianggarkan di Standar isi
VOLUME 1 ls
Raker / workshop penyusunan Soal model HO Pendidikan dan latihan.
1.
Pembelian layar LCD 2. Tenaga pelaksana pemasangan Penyempurnaan Webside Pembelian perabot meja kursi untuk 20 orang Rapat kerja sekolah
BOS
BOS Sebagian tenaga pendidik
Mengadakan Raker /
Raker / Pembinaan /
66 guru
Sudah
NO
PERMASALAHAN
PROGRAM
Ruang layanan informasi sempit.
layanan informasi. -
Sarana ruang layanan informasi tidak representatif.
Pengadaan sarana ruang layanan informasi.
- Memotivasi
Belum semua guru memanfaatkan web sekolah secara aktif
KEGIATAN
VOLUME
Rehap ruang layanan informasi.
3m x 6m = 18 2 m
Pembelian mebeler
1 Kabinet 1 stel meja tamu
guru
untuk menggunakan Web Sekolah secara aktif
Pelatihan IT tentang Web.
66 orang guru
KEBUTUHAN BIAYA
SUMBER DAYA
Sudah dianggarkan di RKAS (sarpras)
BOS
Sudah dianggarkan di RKAS (sarpras)
BOS
Sudah dianggarkan di RKAS (Standar Proses)
Tabel II-18.c. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan) NO 7
PERMASALAHAN Penetapan anggaran dalam RKAS belum sesuai dengan volume kegiatan yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun pelajaran / akademik
Mekanisme penggunaan anggaran belum diatur secara optimal Biaya Kegiatan yang tertera di RKAS tidak mencukupi operasional kegiatan
Anggaran komite berkonsentrasi pada pembangunan fisik
4.
PROGRAM
KEGIATAN
Membuat/menyusun usulan dari masingmasing penanggungjawab pengguna anggaran berikut waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan mekanisme penggunaan anggaran secara optimal Menyusun perubahan / penyesuaian anggaran pada pertengahan anggaran atau pada waktu yang diperlukan maksimal 2 kali setahun Menyusun skala prioritas anggaran yang berimbang antara fisik - non fisik
Raker rencana angaran dari masing-masing penanggungjawab /coordinator pengguna anggaran
Melaksanakan Rencana Pemenuhan Mutu
Internal
Workshop penyusunan mekanisme penggunaan anggaran FGD penentu kebijakan pengelola anggaran dan coordinator pengguna anggaran (Waka)
FGD penentu kebijakan pengelola anggaran dan koordinator pengguna anggaran
pelaksanaan
VOLUME
KEBUTUHAN BIAYA
1
Rp. 1000.000,-
1
Rp. 2000.000,-
1
Rp. 1000.000,-
1
Rp. 1000.000,0
pemenuhan
SUMBER DAYA
mutu difokuskan
pada
Tahapan siklus Sistem Penjaminan Mutu
perbaikan perencanaan pembelajaran (review dan
(SPMI)
penyusunan
rencana
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pelaksanaan
rencana
(RPP)) dan supervisi pelaksanaan pembelajaran.
dengan
Gambar 2.10 memperlihatkan dokumentasi review
mempertimbangkan urgensi kegiatan dan jumlah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Supervisi
bantuan
program
Pembelajaran
2016,
Gunungkidul.
pemenuhan
setelah
mutu
pemenuhan
adalah
mutu.
yang
pengembangan
Namun
demikian,
diberikan, sekolah
model
pada Tahun
di
SMA
Negeri
2
Wonosari,
G.
Wokshop Pengembangan Sistem Penjaminan
struktural dinas pendidikan kab/kota dan pengawas
Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas
sekolah) dan tim penjaminan mutu dari sekolah model
Kegiatan pendampingan sekolah model diharapkan
pengalaman
Workshop disusun dengan dengan pola
penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI),
32 jam pelatihan dengan materi mencakup konsep,
serta diperoleh praktik-praktik baik (good practices)
kebijakan, strategi implementasi penjaminan mutu
penerapan siklus SPMI yang akan diimbaskan pada
pendidikan internal di satuan pendidikan, serta praktik
sekolah imbas. Kegiatan Workshop Pengembangan
baik
SPMI
pengembangan
bagi
dapat
sekolah
mengimbaskan
memberikan
sebagai pemateri/narasumber.
imbas
dilaksanakan
pengalaman
untuk
(praktik
baik)
implementasi
pengelolaan
SPMI
SPMI
baik
praktik
baik
maupun
praktik
baik
pembelajaran.
Struktur
Program
pengembangan dan implementasi SPMI di sekolah
Workshop i disajikan dalam Tabel II-19 dan Tabel II-
model
20 di bawah ini.
kepada
sekolah
imbas,
dengan
cara
melibatkan Tim Penjaminan Mutu Daerah (pejabat Tabel II-19. Struktur Program Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas Tahun 2016 untuk Kelas Manajemen : Praktik Baik Pengelolaan Manajemen Sekolah untuk Mendukung Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal NO
ALOKASI WAKTU (JPL)
MATERI WORKSHOP
1
MATERI UMUM
2
Kebijakan Kemendikbud tentang penjaminan mutu pendidikan : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 MATERI POKOK
3
2
Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan
2
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
2
Best Practices Implementasi SPMI pada Sekolah Model
6
Pemetaan Mutu Pendidikan
4
Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
5
Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/Rencana Kerja Anggaran Sekolah
8
MATERI PENUNJANG Rencana Tindak Lanjut dan komitmen
3 Jumlah
32
Tabel II-20. Struktur Program Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas Tahun 2016 untuk Kelas Akademik : Praktik Baik Pengelolaan Pembelajaran NO
MATERI WORKSHOP
ALOKASI WAKTU (JPL)
1
MATERI UMUM Kebijakan Kemendikbud tentang penjaminan mutu pendidikan : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 MATERI POKOK
2
Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan
2
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
2
Best Practices Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran pada Sekolah Model
6
2
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran dengan berbagai model, strategi, dan metode pembelajaran Praktek Pembelajaran ( peer teaching ) Supervisi Pembelajaran 3
8 6 3
MATERI PENUNJANG Rencana Tindak Lanjut dan komitmen
3 Jumlah
32
Workshop SPMI bagi sekolah imbas ini dilaksanakan untuk membekali sekolah imbas tentang strategi pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan praktik baik SPMI di sekolah model. Ruang lingkup materi yang disampaikan disajikan dalam Tabel II-21. Tabel II-21.a. Deskripsi Materi Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas NO
MATERI
Kebijakan Ditjen
DESKRIPSI MATERI 1.1 Penjaminan mutu pendidikan ditinjau dari regulasi perundang-undangan : UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun 2005, dan Permendikbud No 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan
NO
MATERI
DESKRIPSI MATERI masing-masing : terutama dalam bidang pengelolaan (manajemen sekolah)
3
3.1 Menggambarkan siklus penjaminan mutu internal Konsep Sistem Penjaminan 3.2 Menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI Mutu Internal 3.3 Menjelaskan definisi dan tujuan tahapan dalam siklus SPMI 4.1 Menggambarkan tahapan-tahapan implementasi SPMI disekolah model : strategi, hambatan, dan pemecahannya 4.2 Praktik baik hasil implementasi SPMI : Sosialisasi SPMI kepada pemangku kepentingan sekolah. Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan sekolah : keanggotaan, organisasi, rincian tugas, dan dukungan sekolah terhadap tim Pelaksanaan evaluasi diri/pemetaan mutu sekolah untuk memetakan kondisi mutu sekolah Hasil pemetaan mutu sekolah Penyusunan Program Peningkatan Mutu berdasarkan pemetaan mutu (usulan program Kerja Sekolah) Strategi implementasi Program peningkatan mutu : Penjaringan dan pelibatan peran pemangku kepentingan dari luar sekolah.
4
Praktik Baik (Good Practices) Implementasi SPMI pada sekolah model
5
Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan
5.1 Prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/EDS. 5.2 Merefleksi pemahaman sekolah terkait tujuan EDS dan kegunaan profil mutu sekolah 5.3 Menggali pemahaman terhdap indikator-indikator dalam SNP 5.4 praktek pemetaan mutu di satuan pendidikan : menentukan indikator mutu berdasarkan SNP. menyusun atau memilih instrumen EDS yang sesuai dengan indikator dalam SNP yang telah ditentukan sebelumnya menyusun gambaran kondisi sekolah sesuai indikator dan data yang terkumpul. .
6
Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
6.1 Menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu EDS 6.2 Praktik penyusunan rencana pemenuhan mutu (usulan RKAS) melakukan analisis kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman (SWOT) mengidentifikasikan masalah yang muncul dari analisis SWOT. menentukan akar permasalahan dari setiap masalah utama yang ditemukan
Praktik menyusun RKAS
7
Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/ Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
menyusun skala prioritas permasalahan yang akan diselesaikan mengidentifikasi program dan kegiatan yang relevan untuk menyelesaikan permasalahan menentukan indikator keberhasilan program dan kegiatan yang direncanakan menetapkan target output setiap program dan kegiatan mengidentifikasi penanggung jawab, sasaran dan pihak yang terlibat dalam setiap kegiatan mengidentifikasi sumber pembiayaan dan estimasi biaya
Tabel II-21.b. Deskripsi Materi Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas. NO
MATERI
DESKRIPSI MATERI 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5
Menggambarkan tahapan-tahapan penyusunan perencanaan pembelajaran Pemilihan model, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat Pemanfaatan berbagai sumber belajar Kegiatan Pengembangan diri dan ekstrakurikuler Contoh model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh sekolah model 8.6 Model review dan perbaikan RPP 8.7 Supervisi pembelajaran dan tindak lanjutnya
8
Praktik Baik (Good Practices) Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran
9
Perencanaan Pembelajaran dengan berbagai model, strategi, dan metode
10
Praktek Pembelajaran Terbimbing (Peer Teaching)
Praktek melaksanakan pembelajaran menggunakan RPP yang disusun oleh masingmasing peserta
11
Supervisi Pembelajaran
11.1 Tahapan, metode, dan teknik suervisi pembelajaran 11.2 Instrumen Supervisi pembelajaran 11.3 Laporan dan tindak lanjut supervisi
12
Rencana Tindak Lanjut dan Komitmen
menyusun rencana tindak lanjut pengembangan SPMI di sekolah meliputi kegiatan sosialisasi SPMI, Pembentukan Tim Penjaminan Mutu, Implementasi Rencana Pemenuhan Mutu, Peningkatan Kualitas Pembelajaran
9.1 Praktek memilih model, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat 9.2 Praktek menyusun RPP.
sekretariat penjaminan mutu pendidikan di masing-
masing Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota
Tabel II-22. Rekapitulasi Waktu Pelaksanaan, Tempat, dan Jumlah Peserta Workshop SPMI Bagi Sekolah Imbas di Provinsi D. I. Yogyakarta Tahun 2016 No
ANGKATAN
WILAYAH
WAKTU PELAKSANAAN
Kab. Gunungkidul 1
Kab. Sleman
Angkatan 1
Kota Yogyakarta
2
Angkatan 2
TEMPAT
14 – 17 Nov 2016
SMK N 2 Wonosari
15 – 18 Nov 2016
SMP N 1 Godean
15 – 18 Nov 2016
SMA N 1 Kalasan
15 – 18 Nov 2016
SMP N 8 Yogyakarta
14 – 17 Nov 2016
SMA N 6 Yogyakarta Dinas Dikdas & Dikmen Bantul SMA N 1 WATES
Kab. Bantul
21 – 24 Nov 2016
Kab. KulonProgo
21 – 24 Nov 2016
JUMLAH PESERTA 80 orang 79 orang 78 orang 79 orang 80 orang
Jumlah Peserta
396 orang
Keterangan : Jumlah peserta yang diundang sebanyak 400 orang, peserta yang hadir sejumlah 396 orang.
Pada
akhir
kegiatan
workshop,
setiap
sekolah
5.
Bedah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
menandatangani komitmen untuk mengembangkan
(RKAS)
SPMI, serta menuangkannya dalam bentuk rencana
melakukan revisi RKAS jika memungkinkan atau
implementasi SPMI yang memuat kegiatan :
menginventaris
1.
RKAS tahun mendatang
Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Sistem Penjaminan Mutu Internal kepada
2.
4.
kegiatan
kegiatan
dokumen
seperti komite sekolah dan pengawas sekolah.
supervisi pembelajaran
Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
7.
me-review untuk
untuk
penyusunan
Perbaikan proses pembelajaran mulai dari bedah
seluruh warga sekolah dan stakeholder terkait
(Tim PMP) 3.
6.
yaitu
perencanaan
pembelajaran,
dan
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pemenuhan mutu
Pemetaan mutu sekolah berdasarkan Standar
Rencana implementasi SPMI yang disusun oleh
Nasional Pendidikan (SNP)
satuan pendidikan akan dijadikan acuan oleh Tim
Penyusunan rencana pemenuhan mutu, mulai
Pendamping dari Sekolah Model dan LPMP D.I.
dari
Yogyakarta ketika melaksanakan pendampingan dan
analisis
permasalahan
sampai
dengan
penyusunan program sekolah
pembimbingan pengembangan SPMI di sekolah imbas.
(a)
(b)
Gambar 2.11. Gambar (a Pembukaan Workshop Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di salah satu Kabupaten/Kota. Gambar (b) Peserta kegiatan Workshop Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di salah satu Kabupaten/Kota
H.
Pendampingan Penjaminan
Pengembangan
Mutu
Pendidikan
Sistem (SPMI)
di
Sekolah Imbas
dilaksanakan
untuk
LPMP D.I. Yogyakarta untuk membantu peserta Workshop
Pendampingan Penjaminan Mutu
pendampingan ini. Keterlibatan pendampingan dari
Pengembangan
Sistem
Internal (SPMI) bagi sekolah menguatkan
dan
membina
SPMI
mensosialisasikan
dari konsep
sekolah
imbas
dalam
SPMI sesuai
dengan
Peraturan MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016, serta memberikan arah
mutu sekolah, dan penyusunan rencana pemenuhan
evaluasi/audit dan peningkatan standar diharapkan
mutu
dilakukan
yang
didampingi.
Kegiatan
pelaksanaan
sekolah
secara
mandiri.
Tabel
II-23
rencana mutu (perbaikan pengelolaan sekolah dan
menyajikan deskripsi pelaksanaan masing-masing
peningkatan
kegiatan pendampingan.
proses
pembelajaran),
serta
Tabel II-23.a. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 pada Sekolah Imbas. No 1
2
3
Kegiatan Sosialiasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Tujuan Deskripsi Kegiatan 1.4.Mensosialisasikan 1. Pemaparan Sistem Penjaminan Permendikbud No 28 Mutu Pendidikan Dasar Tahun 2016 Tentang dan Menengah Sistem Penjaminan Mutu 1.5.Menyusun strategi dan Pendidikan Dasar dan mekanisme Menengah pelaksanaan SPMI 2. Pemaparan Siklus dan 1.6.Membentuk unit/tim Tahapan SPMI penjaminan mutu 3. Pemaparan Praktik Baik (good practices) pendidikan di sekolah implementasi SPMI di Sekolah Model 4. Pembentukan Unit/Tim Penjaminan Mutu Sekolah Pemetaan 2.4.Sekolah trampil 1. Merefleksi pemahaman Mutu melakukan Evaluasi sekolah terkait tujuan Sekolah Diri Sekolah (EDS) EDS dan kegunaan profil untuk memetakan mutu sekolah kondisi kinerja sekolah 2. menentukan indikator dalam mutu berdasarkan SNP. mengimplementasikan 3. menyusun atau memilih SNP instrumen EDS yang 2.5.Sekolah trampil sesuai dengan indikator melakukan analisis dalam SNP yang telah SWOT (Strength, ditentukan sebelumnya Weakness, Opportunity 4. menyusun gambaran and Threat – kondisi sekolah sesuai Kekuatan, Kelemahan, indikator dan data yang Peluang dan terkumpul. Ancaman) yang berisi 5. melakukan analisis potensi keunggulan SWOT berikut faktor-faktor 6. mengidentifikasikan penghambat baik masalah yang muncul internal maupun dari analisis SWOT. eksternal sekolah 7. menentukan akar 2.6.Sekolah mampu permasalahan dari setiap mengidentifikasi akar masalah utama yang permasalahan dalam ditemukan. pemenuhan SNP 8. menyusun dokuman hasil pemetaan mutu Penyusunan 3.4.Sekolah trampil 1. menyusun prioritas Program menyusun program permasalahan yang Pemenuhan pemenuhan mutu diselesaikan, Mutu menindaklanjuti hasil mempertimbangkan pemetaan mutu/EDS ketersediaan sumberdaya dan tingkat kepentingan 2. merencanakan program 3.5.Sekolah trampil dan kegiatan yang relevan melakukan untuk menyelesaikan perencanaan untuk permasalahan. mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas
Hasil Kegiatan a. Pemahaman dan kesadaran warga sekolah tentang SPMI b. Kesepahaman seluruh warga sekolah dalam menerapan SPMI c. SK Tim Penjaminan Mutu Sekolah
Keterangan Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY dan Tim PMP dari Sekolah Model
a. Dokumen hasil pemetaan (Profil Mutu Sekolah) b. Hasil analisis SWOT
Dilakukan secara mandiri dibimbing oleh fasilitator dari Tim PMP Sekolah Imbas
a. Dokumen rencana pemenuhan memuat program, kegiatan, sasaran, penanggungjaw ab, indikator keberhasilan, pihak yang terlibat dan target capaian
Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY dan Tim PMP dari Sekolah Model
Tabel II-23.b. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 (Lanjutan). No 3
Kegiatan Penyusunan Program Pemenuhan Mutu (lanjutan)
Tujuan 3.6.Sekolah trampil melakukan perencanaan untuk mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas (Lanjutan)
Deskripsi Kegiatan 3. menentukan indikator keberhasilan program dan kegiatan yang direncanakan sekolah. 4. menetapkan target output setiap program dan kegiatan yang direncanakan sekolah. 5. mengidentifikasi
Hasil Kegiatan b. Hasil revisi dan usulan RKAS.
Keterangan Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY dan Tim PMP dari Sekolah Model
No
Kegiatan
Berdasarkan
deskripsi
Tujuan
pelaksanaan
Deskripsi Kegiatan 7. Membahas bersama untuk mengidentifikasi revisi program dan/atau kegiatan dalam RKAS (jika memungkinkan) atau menginventaris kegiatan untuk penyusunan RKAS tahun mendatang berdasarkan prioritas. kegiatan
b.
pendampingan padaTabel II-23 maka dokumen hasil kegiatan pendampingan adalah : a.
Surat
Keputusan
Kepala
Hasil pemetaan sekolah (Profil Mutu Sekolah)
Tentang
Hasil analisis pemasalahan mutu dan analisis SWOT
Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Sekolah
d.
Dokumen review RKAS, dan
sesuai dengan permendikbud nomor 28 tahun
e.
Dokumen
2016 dan kebutuhan sekolah.
Keterangan
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan c.
Sekolah
Hasil Kegiatan
rencana
pemenuhan
mutu, yaitu
program dan kegiatan peningkatan mutu yang akan diusulkan dalam RKAS tahun berikutnya.
(a)
(b)
Gambar 2.12. Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di SMA Negeri 1 Semin, Gunungkidul. Gambar (a) Kepala SMAN 2 Wonosari, Drs. Leladi Budhie Mulya, M.Pd, sedang Memaparkan praktik baik (good practices) implementasi SPMI di SMAN 2 Wonosari. Gambar (b) Kegiatan pemaparan hasil pemetaan mutu dan rencana pemenuhan mutu di SMA N 1 Semin. Tampak pendamping dari SMAN 2 Wonosari memberikan masukan perbaikan, didampingi oleh Kepala SMAN 1 Semin dan pendamping dari LPMP D.I. Yogyakarta.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 2.13. Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di SMA Negeri 1 Karangmojo. Gambar (a) dan (b) Kegiatan pemetaan mutu dan penyusunan rencanapemenuhan mutu. Gambar (c) Presentasi hasil pemetaan mutu dan rencana pemenuhan mutu. Gambar (d) Pendamping dari Sekolah Model, SMA
I.
Diseminasi Program Sekolah Model : Potret
mensosialisasikan permendikbud 28 tahun 2016,
Sekolah Model
praktik baik imlementasi SPMI di sekolah model, serta
Program Pengembangan Sekolah Model dan
menyusun strategi percepatan implementasi SPME
Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan
dan SPMI di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan
Mutu
untuk
dilaksanakan di LPMP D.I. Yogyakarta pada 19 s.d 21
mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang
Desember 2016 dalam bentuk seminar dan diskusi.
akan menjadi model penerapan penjaminan mutu
Narasumber dan pemateri adalah perwakilan dariTim
pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan
PMP-PD, kepala sekolah model, serta fasilitator dari
sebagai model bagi satuan pendidikan lain yang akan
LPMP
menerapkan
Internal
(SPMI).
(SPMI)
Sistem
Sekolah
mengimbaskan
dirancang
Yogyakarta.
Agar
pengimbasan
Mutu
Internal
implementasi SPMI ke seluruh sekolah dapat berjalan
diharapkan
dapat
dengan cepat maka peserta yang hadir dalam
mutu
kegiatan ini terdiri dari pejabat struktural dinas
Penjaminan model
D.I.
pelaksanaan
penjaminan
sehingga SPMI sesuai dengan Permendikbud 28
pendidikan
Tahun 2016 dapat segera di implementasikan oleh
pengawas
sekolah
seluruh sekolah di DaerahIstimewa Yogyakarta.
pendidikan,
serta
Diseminasi Program Sekolah Model melalui kegiatan potret sekolah model, dilaksanakan untuk
provinsi/kabupaten/kota, dari
koordinator
masing-masing
penjabat
struktural
dinas Kanwil
KEMENAG Daerah Istimewa Yogyakarta dengan rincian seperti tercantum dalam Tabel II-24.
Tabel II-24. Rekapitulasi Peserta Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model. NO
UNIT KERJA
UNSUR
JUMLAH
1
Dinas Dikpora Kab. Sleman
Pejabat Struktural
1 orang
Pengawas Sekolah
4 orang
2
Dinas Dikpora Kab. Gunungkidul
Pejabat Struktural
1 orang
Pengawas Sekolah
4 orang
3
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
Pejabat Struktural
1 orang
Pengawas Sekolah
4 orang
4
Dinas Pendidikan Dasar Kab. Bantul
Pejabat Struktural
1 orang
Pengawas Sekolah
2 orang
5
Dinas Dikmenof Kab. Bantul
Pejabat Struktural
1 orang
Pengawas Sekolah
2 orang
6
Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo
Pejabat Struktural
-
Pengawas Sekolah
4 orang
7
Kanwil KEMENAG DIY
Pejabat Struktural
2 orang
Kepala Sekolah
2 orang
Tabel II-26. Pemateri pada Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model. No
Nama
1
Dr. Subiyantoro,M.Pd
2
Drs. Suraya
3 4 5 6 7 8 9
Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd Drs. Rochmat, M.Pd Wiwik Indriyati, S.Pd, M.Si Drs. Isdarmoko, M.Pd. MM.Par Agung Miyana, S.Pd. Drs. Andar Jumailan,MM Sugiyanta, M.Pd Seperti
Kepala LPMP DIY Kabid Program & Standarisasi Dinas Dikpora DIY
Keterangan Narasumber Daearah Praktisi
Kasi PMS LPMP DIY
Fasilator Program SPMI LPMP DIY
Kasubbag ADP
TimPMP Dinas Kota YK
Kepala SMK 5 Yogyakarta
Pemateri dari Sekolah Model
Kepala SMA 1 Kasihan
Pemateri dari Sekolah Model
SMP 1 Sewon
Pemateri dari Sekolah Model
Kepala SD Muh Al Mujahidin Wonosari
Pemateri dari Sekolah Model
Widyaisawa LPMP DIY
Fasilitator Nasional SPMI
ini
percepatan implementasi SPMI dan SPME di Daerah
dirancang untuk mempercepat implementasi SPMI
Istimewa Yogyakarta. Untuk mendukung pencapaian
sesuai
tujuan tersebut, materi yang dipaparkan seperti
tuntutan
telah
Jabatan
disebutkan
Permendikbud
kegiatan
28 tahun
2016,
mensosialisasikan praktik baik implementasi SPMI di sekolah
model,
serta
untuk
menyusun
strategi
disajikan dalam Tabel II-27.
Tabel II-26. Materi Paparan dalam Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model. NO 1 2 3 4
MATERI Kebijakan Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi D.I. Yogyakarta tentang penjaminan mutu pendidikan Sosialisasi Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Konsep dan Strategi Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Satuan Pendidikan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas SPMI LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2016
PEMATERI Drs. Suraya Dr. Subiyantoro, M.Pd. Drs. Rochmat, M.Pd Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd. Wiwik Indriyani, S.Pd, M.Si
5
Praktik baik Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Sekolah Model
Drs. Isdarmoko, M.Pd., M.Par Agung Miyana, S.Pd. Drs. Andar Jumailan, MM
9
Diskusi dan Tindak Lanjut : Penyusunan Strategi Pengembangan SPMI masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota
Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd.
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
Gambar 2.13. Dokumentasi Kegiatan Diseminasi Program Sekolah Model : Potret Sekolah Model. Gambar (a) Drs.Suroyo, Kabid Perencanaan dan Standarisasi Dikpora DIY sedang memaparkan materi, (b) Pemaparan Materi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, oleh Dr. Sugiyanta, M.Pd. Gambar (c) Pemaparan Konsep dan Strategi Pengembangan SPMI oleh Drs. Rochmat, M.Pd, Gambar (d, e, f) Pemaparan materi Praktik Baik Implementasi SPMI di Sekolah Model, Gambar (g) Diskusi Penyusunan Strategi Percepatan Implementasi SPME dan SPMI, Gambar (H) Peserta serius mengikuti kegiatan
BAB III
sekolah model maupun sekolah imbas. Hal ini
KESIMPULAN, HAMBATAN, DAN
karena pembekalan fasilitator nasional maupun
REKOMENDASI
panduan teknis yang disusun oleh Satuan Tugas Penjaminan Mutu Pendidikan belum
A.
Kesimpulan
memuat secara jelas tahapan dan dokumen-
Berdasarkan
pemaparan
Program
dokumen yang diperlukan pada kegiatan audit
Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
mutu. 4.
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Pemerintah
(SPMI) LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2016 yang
Daerah (Tim PMP-PD) yang dibentuk belum
diberikan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
efektif untuk mendukung implementasi Sistem
berikut :
Penjaminan
1.
Program sekolah model dan sekolah imbas
Menengah. Hal ini sangat disayangkan karena
Sistem
dapat
keberhasilan pengembangan Penjaminan Mutu
rangkaian
Pendidikan, baik penjaminan mutu eksternal
kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
(SPME) maupun penjaminan mutu internal
mulai
program,
(SPMI) sangat dipengaruhi oleh komitmen
koordinasi pelaksanaan program, penentuan
sekolah dan pemangku kepentingan yang
sekolah
terlibat
Penjaminan
berjalan
dengan
dari
Mutu
baik.
kegiatan
model
pembentukan
Seluruh
sosialisasi
dan Tim
Internal
sekolah
imbas,
Penjaminan
Mutu
kewenangan
dengan
Peningkatan Kapasitas Tim PMP-PD dalam
evaluasi dan pelaporan. B.
Dasar
tugas,fungsi
masing-masing
persiapan,
pelaksanaan
mulai
sampai
dan
dan dari
dengan
Hambatan
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah
Meskipun
Program
Pengembangan
Model dan Sekolah Imbas, Pendampingan
Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi
Pengembangan SPMI pada Sekolah Model,
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) LPMP D.I.
Pengimbasan
Yogyakarta Tahun 2016 dapat berjalan dengan
Praktik-Praktik
Baik
(Good
Practices) Implementasi SPMI kepada Sekolah
baik, namun masih terdapat hambatan yaitu :
Imbas, serta
1.
diseminasi
program sekolah
Adanya revisi
dan penyesuaian anggaran
model dan sekolah imbasi mplementasi SPMI
secara berulang (lebih dari satu kali) pada saat
kepada seluruh stakeholder pendidikan di
pelaksanaan program.
Daerah Istimewa Yogyakarta melalui kegiatan
2.
Petunjuk teknis dan panduan program masih
potret sekolah model.
menimbulkan pemahaman yang beragam dan
Fasilitasi dan pendampingan yang diberikan
belum diterima saat kegiatan di LPMP sudah
mampu
dimulai.
menginspirasi
mengembangkan
sekolah
Sistem Penjaminan
Mutu
3.
Aplikasi Pemetaan Mutu Pendidikan beberapa
Internal terutama pada tahap sosialisasi SPMI,
kali mengalami update disaat sekolah sudah
pembentukan
menggunakan
aplikasi
menimbulkan
berbagai
Tim
Pendidikan di mutu
Penjaminan
Mutu
Satuan Pendidikan, pemetaan
sekolah,
pemenuhan
mutu
perencanaan pembelajaran.
penyusunan dan
peningkatan
kendala
sehingga teknis.
mutu,
pendidikan menggunakan aplikasi PMP (profil
dan
supervisi
mutu sekolah) tidak bisa langsung diperoleh
demikian,
fasilitasi
oleh sekolah, sehingga tidak dapat digunakan
pembelajaran Namun
tersebut
Disamping itu, output hasil pemetaan mutu
rencana
pelaksanaan rencana pemenuhan mutu hanya
untuk
dapat dilakukan untuk kegiatan review RPP
sekolah model SPMI.
dan supervisi pembelajaran. 3.
sesuai
Pendidikan
Pendidikan-Pemerintah Daerah (Tim PMP-PD),
penjaminan mutu pendidikan, Workshop Sistem
2.
Mutu
4.
mendukung
Pelatihan
kegiatan
Fasilitator
pengembangan
Nasional
(fasnas)
Tahapan monitoring, evaluasi dan audit internal
pengembangan SPMI baru dilaksanakan pada
belum dapat dilaksanakan secara optimal oleh
bulan
Juni
2016
mengakibatkan
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
Program
| 52
pengembangan SPMI di sekolah model dan
dalam
sekolah imbas belum sesuai dengan frame
melibatkan unsur pemerintah daerah di luar
waktu dalam petunjuk teknis yang disusun oleh
dinas pendidikan seperti Badan Akreditasi dan
Satgas PMP Ditjen Dikdasmen Kemendikbud (±
BAPPEDA.
4. Dinas
6 bulan). 5.
mutu pendidikan
Pendidikan
dengan
Kabupaten/Kota
Panduan teknis yang disusun oleh Satgas PMP
memberdayakan fasilitator pendamping yang
Ditjen
telah
Dikdasmen
Kemendikbud
belum
dilatih
di
LPMP
D.I.
Yogyakarta,
menjelaskan dan memberikan contoh dokumen
khususnya pengawas sekolah untuk melakukan
SPMI
pembinaan SPMI di sekolah binaan masing-
(dokumen
Kebijakan,
Dokumen
Standar,dan Dokumen Formulir) sebagaimana disebutkan dalam Permendikbud No. 28 Tahun
masing.
5. Kegiatan-kegiatan pendukung program yang
2016 pasal 11 ayat 1 point b. Disamping itu,
dilaksanakan
panduan teknis yang disusun juga belum
Dikdasmen Kemendikbud, seperti Koordinasi
mengaitkan dengan beberapa peraturan lain
Program, Pelatihan Fasilitator Nasional (fasnas)
tentang
Peraturan
pengembangan SPMI, maupun pemetaan mutu,
Menteri PAN dan RB no 35 tentang Pedoman
dilaksanakan lebih awal sehingga rangkaian
Penyusunan
kegiatan sesuai dengan frame waktu dalam
layanan
publik,
seperti
Standar Operasional
Prosedur
Administrasi Pemerintahan. 6.
menjamin
Belum
Direktorat
jenderal
petunjuk teknis yang disusun oleh Satgas PMP
adanya
Panduan/Surat
Edaran/PetunjukTeknis
oleh
Dirjen
Ditjen Dikdasmen Kemendikbud
Dikdasmen
6. Panduan teknis yang disusun oleh Satgas PMP
Kemendikbud yang menjembatani kaitan hasil
Ditjen Dikdasmen Kemendikbud menjelaskan
SPMI dengan pelaksanaan SPME sebagaimana
dan
termuat dalam pasal 3 ayat 4 Permendikbud No.
(dokumen Kebijakan, Dokumen Standar,dan
28 tahun 2016.
Dokumen Formulir) sebagaimana disebutkan
memberikan
contoh
dokumen
SPMI
dalam Permendikbud No. 28 Tahun 2016 pasal C.
Rekomendasi
11 ayat 1 point b. Disamping itu, panduan teknis
Pengembangan
sekolah
model
dan
sekolah imbas implementasi Sistem Penjaminan Mutu
Internal
(SPMI)
yang
telah
dilakukan
sebaiknya ditindaklanjuti dengan :
dan
pengembangan
LPMP
untuk
sekolah
beberapa peraturan lain tentang layanan publik, seperti Peraturan Menteri PAN dan RB no 35 tentang
1. Kesepakatan kerjasama antara pemerintah daerah
yang disusun juga perlu mengaitkan dengan
menjalankan model
dan
pengimbasan dalam rangka penjaminan mutu pendidikan di daerahnya.
2. Komitmen penyediaan anggaran peningkatan mutu pendidikan oleh pemerintah daerah.
3. Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan daerah untuk membantu pemerintah daerah
Pedoman
Operasional
Penyusunan
Prosedur
Standar
Administrasi
Pemerintahan.
7. Direktorat Jenderal Dikdasmen Kemendikbud diharapkan
menerbitkan
Panduan/Surat
Edaran/PetunjukTeknis untuk mendorong kaitan dan sinkronisasi imlementasi SPMI dengan pelaksanaan
SPME
sebagaimana
termuat
dalam pasal 3 ayat 4 Permendikbud No. 28 tahun 2016.
Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016
| 53