iv
16
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
INSTRUMENTASI II
OLEH
KELOMPOK 4
Aminah O. Achmad Astrit D. Haning
Diana M.A. Louwen Jeni N. Lifu
Magdalena Ata Goran Mariana I.D. Domaking
Murniyanti K. Yowa Paulina Y.N. Anin
Rosalina Teme Ventri M.C. Faot
Yohana D.B. Hurint Yumita Karanggulimu
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLTEKES KEMENKES KUPANG
2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI II
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk mengikuti
Ujian Akhir Semester (UAS) dan telah disusun
pada tanggal 15 Juni 2015
Oleh Kelompok 4 Instrumentasi
Koordinator Praktikum Pembimbing Praktikum
Kuntum Ekawati Nurdin, S.ST Yohanes G.R. Keraf, A.md. AK
NIP. 1986 0910 2014 02 2002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan bimbingan-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Instrumentasi II ini dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih yang kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan akhir praktikum ini.
Laporan ini berisikan tentang hasil praktikan instrumentasi yang telah dijalani selama semester 2. Harapan penulis semoga laporan akhir praktikum ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang, oleh karena itu kritik, saran, dan masukkan dari pembaca kiranya dapat menyempurnakan laporan ini.
Kupang, 15 Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I. Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Bab II. Pembahasan 3
2.1. Spektrofotometer 3
2.2. Haemocytometer 4
2.3. Autoklaf 5
2.4. Inkubator 6
2.5. Oven 7
2.6. Viskometer 7
2.7. Centrifuge 8
2.8. Micro-Centrifuge 9
2.9. Mikropipet 10
2.10. Hematologi Analyzer 10
2.11. Laminar Air Flow (LAF) 11
2.12. Refraktometer 12
2.13. Colony Counter 13
2.14. Spignomanometer 13
Bab III. Penutup 14
3.1. Kesimpulan 14
3.2. Saran 14
Daftar Pustaka 16
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
instrumentasi adalah suatu teknologi dalam menggunakan Instrumen ( peralatan ) untuk mengukur mengendalikan sifat Fisika dan Kimia dari suatu materi. Instrumen yang digunakan dalam sistem pengendalian proses tidak selalu secara langsung mengukur dan mengendalikan sifat sifat dari materi proses.
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Instrumentasi bisa berarti alat untuk menghasilkan efek suara, seperti pada instrumen musik misalnya, namun secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama:
sebagai alat pengukuran
sebagai alat analisa, dan
sebagai alat kendali.
Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi survey/ statistik, instrumentasi pengukuran suhu, dll. Contoh dari instrumentasi sebagai alat analisa banyak dijumpai di bidang kimia dan kedokteran, misalnya, sementara contoh instrumentasi sebagai alat kendali banyak ditemukan dalam bidang elektronika, industri dan pabrik-pabrik. Sistem pengukuran, analisa dan kendali dalam instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan mengunakan komputer (sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri.
Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian depan/ awal dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur dari semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa contoh di antaranya adalah pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu, kelembaban, tekanan, aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya, kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik), viskositas, density, dll.
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian dan penilaian. Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang variasi karakteristik variabel penelitian secara objektif. Sedangkan menurut Djaali dan Muljono, instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
TUJUAN
Untuk dapat mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan spektrofotometer
Untuk dapat mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan haemocytometer
Untuk dapat mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan autoklaf
Untuk dapat mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan incubator
Untuk dapat mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan oven
Untuk dapat mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan viscometer
Untuk mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan centrifuge
Untuk mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan micro-centrifuge
Untuk mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan mikropipet
Untuk mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan hematologi analyzer
Untuk mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan Laminar Air Flow (LAF)
Untuk mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan refraktometer
Untuk mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan colony counter
Untuk mengetahui fungsi, prinsip dan cara penggunaan spignomanometer
BAB II
PEMBAHASAN
SPEKTROFOTOMETER
Fungsi : mengukur kadar sampel suatu larutan berdasarkan absorbansi larutan terhadap panjang gelombang tertentu
Prinsip kerja : bila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap, sebagian dipantulkan, dan sebagian lagi dipancarkan.
Prosedur Kerja :
Buka plastik pelindung alat dan nyalakan mesin dengan menekan tombol 'power' di bagian belakang mesin (tombol di sebelah kiri bawah)
Tunggu hingga 30 menit untuk memanaskan mesin sebelum dilakukan pengukuran sampel.
Tekan tombol A/T/C, pilih absorbance (A).
Bersihkan cuvet dengan aquades, tiriskan dengan tisu hingga bagian dalam cuvet tidak mengandung aquades lagi.
Ukur absorbansi blanko dengan memasukkan larutan blanko ke dalam cuvet (volume minimal hingga ¾ dari tinggi cuvet). Bersihkan bagian luar cuvet yang transparan dari debu dan bekas jari tangan.
Masukkan cuvet ke dalam cell holder pada sample chamber. Cuvet harus diletakkan hingga sampai dasar cell.
Tutup sample chamber
Tekan tombol untuk mengatur blanko pada konsentrasi 0
Pilih panjang gelombang yang akan digunakan untuk mengukur sampel dengan menekan tombol
Bersikan cuvet seperti pada metode no. 4
Siapkan sampel yang akan diukur, pastikan sampel homogen sebelum memasukkan ke dalam cuvet.
Masukkan sampel ke dalam cuvet hingga volume minimal ¾ dari tinggi cuvet. Pastikan bagian luar cuvet besih dari debu dan bekas jari tangan.
Masukkan cuvet ke dalam cell holder, tutup sample chamber
Baca absorbance-nya
Ambil sampel dari cuvet, bersihkan, dan ganti dengan sampel baru.
Jika pengukuran semua sampel sudah selesai, matikan mesin, bersihkan cuvet dan tiriskan. Tutup kembali mesin dengan plastik.
HAEMOCYTOMETER
Fungsi : untuk melakukan perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah. Hemasitometer pada mulanya diperuntukkan untuk menghitung sel darah.
Prinsip : Darah diencerkan dalam pipet thoma leukosit dengan menggunakan larutan pengencer Turk ( Acetid Acid 2 %, Hidrocloric Acid 1%), kemudian dimasukkan kedalam kamar hitung. Jumlah sel leukosit dihitung dalam volume tertentu, dengan menggunakan faktor konversi jumlah sel leukosit / mikroliter darah dapat diperhitungkan.
Prosedur kerja :
Haemocytometer terdiri dari :
pipet thoma leukosit
pipet thoma eritrosit
kamar hitung
cara penggunaannya :
Isaplah darah (kapiler,EDTA,Oxalat) dengan pipet yang sesuai untuk pemeriksaan (pipet thoma leukosit untuk hitung jumlah leukosit, pipet thoma eritrosit untuk hitung jumlah eritrosit dan trombosit) sampai garis tanda 0,5 tepat.
Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
Masukan ujung pipet kedalam larutan pengencer yang sesuai (larutan turk untuk hitung leukosit larutan hayem untuk hitung eritrosit dan larutan rees ecker untuk hitung trombosit) sambil menahan darah pada garis tadi.
Larutan dihisap perlahan sampai garis tanda 11 untuk hitung leukosit atau 101 untuk hitung eritrosit dan leukosit. Jangan sampai ada gelembung udara.
Angkat pipet dari cairan; tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap. Homogenkan larutan selama 3 menit.
Buang cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30° pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu terisi cairan dengan daya kapilernya.
Biarkan kamar hitung itu 2-3 menit pada cawan petri yang telah berisi kapas basah supaya sel darah yang ingin diamati mengendap.
Hitung jumlah sel darah dengan menggunakan objectif kecil 10x/40x pada bilik hitung yang sesuai untuk pemeriksaan (4 kotak besar untuk leukosit dan 5 kotak sedang untuk eritrosit dan trombosit).
AUTOKLAF
Fungsi : untuk sterilisasi media pembiakan,alat-alat dan untuk destruksi media pembiakan.
Prinsip : perusakan mikroorganisme dengan mendenaturasi protein penting pertumbuhan dan/atau reproduksi mikroorganisme, juga pelelehan membaran sel.
Prosedur kerja :
Isi air secukupnya kedalam bejana.
Pasang pemanasnya.
Masukkan alat/bahan yang akan disterilkan atau didestruksi ke dalam bejana diatas lempeng/rak logam yang berlubang,lalu autoclave dikunci kuat-kuat.Buka pentil/katup pengamanan sampai semua udara yang ada di dalam bejana terusir keluar.
Tutup katup pengaman dan biarkan beberapa saat sampai temperature dan tekanan yang diharapkan tercapai.Catat waktunya dan tunggu waktunya selama pemanasan dikehendaki.
Matikan pemanas,biarkan suhu turun sambil katub pengaman dibuka agar tekanan yang ada dalam bejana turun. Setelah temperature menunjukan angka nol,baru tutpan autoclave dibuka.
INKUBATOR
Fungsi : digunakan untuk inkubasi / pengeramaman mikroba pada suhu 35 – 37 0C dalam waktu tertentu
Prinsip : mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat
Prosedur kerja :
Hubungkan kabel power ke stop kontak
Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebelah kanan atas tombol set hingga mencapai suhu yang di inginkan.
Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
OVEN
Fungsi : untuk sterilisasi alat alat kering dan yang tidak mudah pecah
Prinsip : Perubahan energi listrik menjadi energi panas dimana temperature dalam oven dijaga tetap konstan dengan alat kontrol thermometer.
Prosedur kerja :
Tekan tombol ON untuk menghidupkan oven
Atur suhu yang diinginkan
Kemudia masukkan alat atau peralatan yang akan disterilkan
Setelah selesai mencapai suhu tertentu, matikan dengan menekan tombol OFF
Dan buka pintu oven untuk mengabil alat alat yang telah selesai disterilkan.
VISKOMETER
Fungsi : untuk mengukur kekentalan atau viskositas suatu larutan
Prinsip : semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar.
Prosedur kerja :
Atur jarak antara cone spindle dengan plate sesuai dengan Instruction Manual
Pilih viscosity standard yang akan memberikan nilai pembacaan antara 10% hingga 100% dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya pilih standard dengan nilai mendekati 100% FSR.
Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama 15 menit untuk mencapai suhu setting
Lakukan pengukuran dan catat hasilnya baik % Torque dan cP.
Catatan :
Spindle harus berputar minimum 5 putaran sebelum pengukuran diambil.
Penggunaan standard pada rentang 5 cP s.d 5.000 cP dianjurkan untuk instrument cone/plate. Jangan gunakan viscsity standard diatas 5.000 cP.
Toleransi dari viscometer Brookfield adalah 1% dari Full Scale Range (FSR). FSR adalah nilai maksium yang mampu diukur oleh alat dengan kombinasi setting Spindle dan Kecepatan putar spindle yang kita tetapkan. Sedangkan toleransi dari cairan standard adalah 1% dari nilai viscosity cairan yang bersangkutan.
CENTRIFUGE
Fungsi: Untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.
Prinsip : melawan gaya tarik bumi (gravitasi) dengan kekuatan sentrifugal sehingga partikel yang terlarut didalam cairan akan terlempar keluar dari pusat putaran, dengan berat paling besar akan terlempar terlebih dahulu.
Prosedur Kerja:
Letakkan tabung yang berisi cairan yang dengan volume sama antara tabung satu dengan yang lainnya pada tempat yang berseberangan
Tutup penutup centrifuge sampai terkunci
Pilih kecepatan yang diinginkan pada tombol kecepatan
Pilih waktu pemutaran yang diinginkan pada tombol waktu
Tekan star untuk centrifuge yang memiliki tombol star, yang tidak memiliki tombol star begitu tombol waktu diputar centrifuge langsung berputar
Segera setelah berhenti, penutup dibuka langsung atau perlu menekan tombol berhenti
Ambil tabung dari centrifuge Segera pisahkan sesuai yang dibutuhkan.
MICRO-CENTRIFUGE
Fungsi: Untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan. memutar microtubes khusus pada kecepatan tinggi. Volume micotubes berkisar 0.5-2.0 ml.
Prinsip : melawan gaya tarik bumi (gravitasi) dengan kekuatan sentrifugal sehingga partikel yang terlarut didalam cairan akan terlempar keluar dari pusat putaran, dengan berat paling besar akan terlempar terlebih dahulu.
Prosedur Kerja:
Letakkan tabung yang berisi cairan yang dengan volume sama antara tabung satu dengan yang lainnya pada tempat yang berseberangan
Tutup penutup centrifuge sampai terkunci
Pilih kecepatan yang diinginkan pada tombol kecepatan
Pilih waktu pemutaran yang diinginkan pada tombol waktu
Tekan star untuk centrifuge yang memiliki tombol star, yang tidak memiliki tombol star begitu tombol waktu diputar centrifuge langsung berputar
Segera setelah berhenti, penutup dibuka langsung atau perlu menekan tombol berhenti
Ambil tabung dari centrifuge Segera pisahkan sesuai yang dibutuhkan.
MIKROPIPET
Fungsi : alat untuk memindahkan cairan atau sampel dalam ukuran kecil akurat ( 1000 µl )
Prinsip : memindahkan larutan dengan ketelitian tinggi.
Prosedur kerja :
Tekan thumb knop untuk mengecek kebenaran pipet
Putar skala sesuai dengan kebutuhan volume yang diperlukan
Pasang tip pada nozle atau ujung minopipet sesuai volume ( biru 1000 ul, 500 ul, kuning 100 ul – 1 ul )
Tekan thumb knop letakan ujung tip vertikal pada larutan sedalam 2 – 3 mm
Bersikan dengan tissu bagian sisa cairan diluar tip
Pindah pada tempat yang disediakan tekan thumb knop
Lepas buang tip dengan menekan thumb knop pembuka tip.
HEMATOLOGI ANALYZER
Fungsi : Merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi klinik, guna mengetahui kadar hemoglobin, lekosit, trombosit dan hematokrit pasien yang dirawat.
Prosedur kerja :
Nyalakan alat dengan menekan power ON.
Perhatikan alat dalam keadaan ready, jika alat dalam keadaan stand by sebelum melakukan pemeriksaan tekan tombol warna hijau (Sampling Bar) sampai alat dalam keadaan ready.
Apabila alat sudah ready, masukan sample pemeriksaan pada jarum sample sambil ditekan sampling bar.
Perhatikan lampu kecil yang berkedap-kedip, apabila lampu sudah mati segera lepaskan sample.
5.Alat akan melakukan penghitungan secara otomatis.
6.Apabila pemeriksaan sudah selesai, hasil akan keluar secara otomatis lewat printer.
LAMINAR AIR FLOW (LAF)
Fungsi : sebagai alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis
Prinsip kerja : mematikan udara yang masuk ke meja kerja dengan menggunakan sinar UV dan menyaring udara yang masuk dengan menggunakan penyaring udara sehingga udara yang masuk menjadi steril.
Prosedur kerja :
Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai Bekerja
Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah
Nyalakan lampu neon dan blower
Biarkan selama 5 menit
Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %
Usap permukaan interior BSC dengan alcohol 70 % atau desinfektan yang cocok dan biarkan menguap
masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena memperbesar resiko kontaminan
Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupa hingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril
Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan yang berbahan bakar gas.
Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja
setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC
Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap lalu tangan dibasuh dengan desinfektan
Matikan lampu neon dan blower
REFRAKTOMETER
Fungsi : untuk menghitung kadar zat terlarut dalam pelarutnya atau konsentrasi suatu larutan dan juga dapat digunakan untuk mengukur berat jenis urin.
Prinsip : pemanfaatan refraksi cahaya
Prosedur kerja :
Menggeser Refraktometer sehingga cermin cahaya dan skala pada refraktometer mendapat penerangan yang cukup (membuka katup diafragma)
Bersihkan permukaan prisma kaca penutup dengan kapas atau tisu
Tetesi dengan cairan ke kotak prisma kaca
Mengatur lapang pandang dengan ulir kecil sehingga tinggal warna hitam dan putih dan ulir besar sehingga warna hitam dan putih seimbang
Mencatat hasil indeks bias setiap % cairan
Perisma dibuka kembali, bidang-bidang perisma dibersihkan dengan hati-hati dan teliti dan di bilas dengan air dan keringkan dengan kapas atau tisu.
COLONY COUNTER
Fungsi : untuk menghitung koloni atau bakteri yang tumbuh pada media cawan petri setelah inkubasi
Prinsip : menghitung mikroba secara otomatis dengan menggunakan bulpen atau tombol hitung.
Prosedur kerja :
Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
Nyalakan alat dengan menekan tombol 'ON'.
Reset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka '0'.
Letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas meja yang dilengkapi dengan skala.
Tandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala.
Hitung koloni bakteri yang terpisah.
Lihat koloni dengan bantuan kaca pembesar.
Matikan alat dengan menekan tombol 'OFF'.
CATATAN : Jika penggunaan memerlukan waktu yang lama, colony counter harus sering
di matikan.
SPIGNOMANOMETER
Fungsi : untuk mengukur tekanan darah
Prinsip : pengukuran tekanan darah dengan memanfaatkan perbedaan massa jenis darah dengan massa jenis cairan manometrik (raksa).
Prosedur kerja :
Kenakan manset pada lengan atas ( tangan kiri )
Posisikan dengan tempat manset dan cesth pice stetoskop pada nadi tutup ventil
Pompa dengan menekan Buib hingga skala 200 mmHg
lepas perlahan dengan membuka ventil dan detakan pertama pada penurunan skala sebagai sistolik dan detakan terakhir sebagai tekanan diastolik.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
instrumentasi terdiri atas dua kegiatan pokok, yaitu mengukur dan mengendalikan. Keduanya berkaitan erat satu sama lain, dimana kualitas hasil pengukuran sangat menentukan hasil dari suatu pengendalian.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka instrumen pun berkembang dan mempunyai ruang lingkup pengertian yang luas. Salah satunya adalah instrumen proses ( process instrumentation ) yang lebih mengacuh pegukuran pada instrumen insttrumen yang digunakan dalam pengukuran dan pengengendalian untuk mengolah, mengalikan dan menangani suatu proses.
Dari semua jenis alat-alat yang terdapat diatas maka dapat disimpulkan, bahwa alat-alat Laboratorium terdiri atas :
Alat non-gelas yaitu cawan petri, batang pengaduk, gelas ukur, pipet volume, tabung durham, tabung reaksi, Erlenmeyer dll.
Alat instrumen yaitu oven, inkubator, LAF, centrifuge, neraca / timbangan , autoclave, spektrofotometer dll.
Alat lain yaitu ose lurus, ose bulat dll.
SARAN
Instrumen memegang peranan penting dalam menentukan mutu suatu penelitian dan penilaian. Oleh karena itu kita sebagai Mahasiswa dan Mahasiwi perlu mengetahui bagaimana cara menggunakan alat alat yang akan di gunakan di Laboratorium dan juga kita harus mengetahui akan Fungsi dari masing masing alat agar dalam pengerjaan di Laboratorium kita tidak salah menggunakan alat alat tersebut.
Dan dalam melakukan pemeriksaan pada bidang laboratorium kesehatan harus sesuai dengan prosedur kerja alat yang sesuai agar mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan.
Keberhasilan dan kesuksesan dunia kesehatan dalam peningkatan mutu pelayanan dan asuhan kesehatan masa depan ada ditangan mahasiswa analis dan petugas pemberi pelayanan kesehatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/5752813/Laporan_Mikro_REmy_Gius
https://www.academia.edu/5895139/TUGAS_LAPORAN_AKHIR_22
http://www.slideshare.net/renayunindia/laporan-praktikum-instrumentasi
https://amydahlia.wordpress.com/2011/10/18/nama-fungsi-dan-cara-kerja-alat-alat-laboratorium-mikrobiologi/
http://dududth.blogspot.com/2013/03/nama-alat-alat-laboratorium-kimia.html
http://ariestissi.blogspot.com/2013/11/pengenalan-dan-penggunaan-alat-praktik.html
http://rismaayushy.blogspot.com/2012/11/makalah-pengenalan-alat-alat.html
http://rddachie.blogspot.com/2013/03/instrument-dasar-laboratorium-bag-1.html
i