LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Judul
: Isolasi Trimiristin dari Biji Pala
TujuanPercobaan
: Mempelajari isolasi trimiristin dari biji pala dengan cara refluks
Pendauluan
Biji Biji buah buah pala pala merupa merupakan kan biji biji dari dari tumbuh tumbuh-tu -tumbu mbuhan han yang yang terdapa terdapatt unsur unsur-un -unsur sur psitropik yang dapat menimbulkan halusinasi. Biji buah pala juga dapat mengakibatkan mengakibatkan mualmual mual,, kepa kepala la pusi pusing ng,, rong rongga ga mulu mulutt keri kering ng,, meni mening ngka katk tkan an rasa rasa munt muntah ah dan dan dapa dapatt menyebabkan kematian. Biji pala memiliki kemampuan daya bunuh terhadap larva. Biji pala ini tidak menimbulkan efek alergi pada manusia jika dioleskan pada kulit (Helmkamp, 1!"#. Biji Biji buah buah pala pala merupa merupakan kan biji biji yang yang memilik memilikii banyak banyak kandun kandungan gan triglise trigliserid ridaa yaitu yaitu berupa asam lemak ester gliserol. Biji buah pala mengandung trigliserida terutama tersusun atas ester gliserol gliserol yaitu asam lemak tunggal tunggal dan asam myristic, myristic, yang disebut trimiristin. $rimiris rimiristin tin yang yang terkand terkandung ung dalam dalam biji biji buah buah pala pala kering kering kira-k kira-kira ira %&'-) %&'-)' ' beratn beratnya ya (*inarno,11#. Biji pala merupakan salah satu biji yang mengandung senya+a minyak atsiri. Biji pala yang tua mengandun mengandung g komponen lain yang bersifat tidak menguap disebut sebagai fixed oil (mentega pala#. Fixed pala#. Fixed oil merupakan suatu bahan yang dapat larut pada pelarut organik, tetapi tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan metode distilasi. Biji pala mengandung senya+a fixed oil sebanyak sebanyak %)")'. enya+a enya+a fixed oil tersusun atas beberapa komponen senya+a, diantaranya diantaranya asam miristat, trimiristin dan gliserida gliserida dari asam laurat, palmitat dan stearat. akar ilmuan kimia telah melakukan penelitian mengenai isolasi trimiristin dari sisa hasil distilasi biji pala. Hasil percobaan tersebut menunjukkan bah+a rendemen trimiristin yang diperoleh ialah sebesar %1,!)' dengan kemurnian /,/!' (Ma0mun, %)1#. Miny Minyak ak buah buah pala pala meru merupa paka kan n miny minyak ak atsir atsirii yang yang diha dihasi silk lkan an mela melalu luii pros proses es hidrod hidrodist istilas ilasii dengan dengan menggu menggunak nakan an metode metode distil distilasi asi uap dari dari biji biji yang yang telah telah masak masak dan kering kering.. Minyak Minyak pala pala dapat dapat dipero diperoleh leh setelah setelah lemak lemak yang yang terdap terdapat at di dalamn dalamnya ya dibuan dibuang g terlebih dahulu yang banyak mengandung trimiristin. $rimiristin dalam minyak pala memiliki bau yang khas. $rimiristin bersifat mudah terabsorbsi pada konstituen lain dalam minyak pala dan bersifat toksin. $rimiristin juga sering digunakan dalam bidang farmasi, misalnya dalam campuran campuran obat-obatan obat-obatan yang biasanya biasanya digunakan digunakan sebagai obat bius. $rimiristi $rimiristin n merupakan merupakan agen yang bersifat halusinogen dan toksik yang dapat menyebabkan keracunan pada dosis yang berlebih hingga kematian. $rimiristin juga memiliki kandungan yang sangat bermanfaat dalam pencegahan terbentuknya tumor dan dapat digunakan sebagai obat bius pada ikan yang
akan diekspor, sehingga kondisi ikan akan tetap s egar (uprihatin et al ., %)1%#. $rimiristin adalah salah satu jenis lemak yang sering digunakan dalam pembuatan kosmetik kulit sebagai pemutih dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. emak trimiristin selama ini hanya dapat dihasilkan dari beberapa jenis tanaman saja. $anaman yang sering digunakan dalam isolasi trimiristin antara lain minyak kelapa dan minyak sa+it. 2andungan trimiristin yang terdapat dari minyak-minyak tersebut masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan fixed oil dalam biji buah pala (Ma0mun, %)1#. $rimiristin merupakan suatu senya+a bahan alam berjenis golongan lemak yang terdapat pada biji buah pala (myristica fragrans#. $rimiristin yang terdapat pada biji buah pala merupakan lemak yang juga dapat ditemukan pada beberapa jenis sayuran yang kaya akan minyak dan lemak terutama pada biji-bijian. $rimiristin biasanya berbentuk kental dan tidak ber+arna serta tidak larut dalam air. Biji buah pala memiliki beberapa perbedaan trigliserida yang mungkin karena gliserol mempunyai tiga fungsi. 3ungsi hidroksil dan juga mengandung lemak alami yang mempunyai rantai panjang dan sejumlah ikatan rangkap yang berhubungan satu sama lain. Biji buah pala kering terkandung trimiristin sekitar %&' dari beratnya. $rimiristin adalah suatu bentuk ester dari gliserol dan tidak larut dalam air serta memiliki bentuk kental yang tidak ber+arna yang terdapat pada biji buah pala. $rimiristin tidak larut dalam air namun sangat larut dalam alkohol dan eter (*ilco4, 1. $rimiristin yang terdapat didalam biji buah pala dapat diisolasi dengan menggunakan variasi pelarut n-heksana, ben5ene maupun kloroform secara sokletasi. 6kstrak yang diperoleh berupa trimiristin dan campuran pelarut. Hasil ekstraks tersebut kemudian dapat dipisahkan lebih lanjut dengan rotator evaporator . etelah di dapatkan hasil murni dari proses tersebut, maka hasil ektraks murni kemudian dilarutkan ke dalam pelarut etanol panas dan didinginkan sampai terbentuk kristal trimiristin (Masyithah, %))!#. $rimiristin adalah senya+a yang menarik dan merupakan komponen utama pada biji buah pala ( Myristica fragrans#. Hal ini bukanlah hal yang biasa karena trigliserida alami yang terdapat didalamnya keseluruhan mengandung asam miristat. $rimiristin (mp. &!
o
7#
merupakan suatu trigliserida, yakni ester yang terbentuk dari gliserol dan asam miristat. $rigliserida ini terdapat dalam kadar yang tinggi (sekitar %)-%&'# perberat kering dalam biji buah pala, tanpa banyak tercampur dengan ester-ester sejenis, sehingga pemisahannya dapat dijadikan contoh sederhana pemisahan senya+a bahan alam. elain itu pemisahan trimiristin dari buah pala tidak memerlukan +aktu yang lama. ada percobaan ini, trimiristin akan diekstrak dari biji pala untuk memperoleh trimiristin crude yang selanjutnya dapat dimurnikan melalui rekristalisasi ($im raktikum 2imia 8rganik, %)19#.
:solasi trimiristin (ester# dan miristat (turunan fenil propanon# merupakan hasil dari dua produk utama yang berasal dari buah pala yang dapat dibuat dengan dilakukan ekstraksi kloroform. enya+a ini dipisahkan dengan memisahkan residu dan filtratnya. $rimiristin padat dicampur dengan alkali, menghasilkan asam miristat. Miristat dimurnikan dengan kromatografi kolom dan destilasi bertingkat. :solasi trimiristin dari biji buah pala yang paling baik adalah dengan cara metode ekstraksi eter dengan alat refluks dan residunya dihabiskan dengan aseton. $rimiristin selain itu juga tidak banyak bercampur dengan ester lain sejenis (*ilco4, 1. ;umlah terendah pada keadaan terakhir dari temperatur dimana kristal terakhir saat meleleh disebut titik leleh. emurnian titik leleh oleh pengotor adalah konsentrasi dari efek yang berbeda dalam tekanan uap dari campuran padat dan larutan. $itik leleh dari substansi murni adalah temperatur padatan dan cairan memiliki tekanan uap yang sama. Metode yang sering digunakan adalah melting point aparatus. ampel diletakkan pada kaca, lalu diatas penangas otomatis, titik leleh akan diukur dengan termometer yang ada disebelahnya (
ekristalisasi merupakan suatu proses lanjutan dari proses kristalisasi. >ekristalisasi dapat diperoleh hasil yang efektif apabila digunakan pelarut yang tepat. elarut yang dipilih harus memiliki beberapa faktor yang digunakan dan cocok untuk kristalisasi dan rekristalisasi. elarut yang baik tersebut yaitu merupakan pelarut yang akan melarutkan sejumlah 5at yang sedikit besar pada suhu tinggi, namun akan melarutkan dengan jumlah sedikit pada suhu rendah dan harus mudah dipisahkan dari kris tal 5at yang dimurnikan. elain itu, pelarut tidak bereaksi dengan 5at yang akan dimurnikan dengan cara apapun. >efluks merupakan teknik laboratorium dengan cara mendidihkan cairan dalam +adah yang disambungkan dengan kondensor sehingga cairan terus menerus kembali kedalam +adah. $eknik tersebut digunakan untuk melaksanakan reaksi dalam +aktu lama, semisal sintesis organik (3ieser, 1&9#.
Material Safety Data Sheet !M"#"$
1. Aquades (H%8#
Aquades merupakan bahan kimia tak ber+arna dan tak berbau berbentuk cair dengan rumus molekul H%8. Aquades memiliki berat molekul 1/.)% g?mol dengan titik didih 1)) 7 (%1%3# dan pH 9 (netral#. Bahan kimia ini memiliki berat jenis 1, dan tekanan uap %. ka pada suhu %) 7. Bahan ini tidak bersifat korosif atau merusak baik untuk kulit, mata, pernafasan maupun pencernaan. $umpahan aquades cukup di keringkan dengan kain lap. imbah aquades harus dibuang pada tempat pembuangan yang tepat (@nonim, %)19#. %. @seton (7H787H# @seton atau nama sistematisnya propanon memiliki rumus molekul 7H787H. @seton merupakan senya+a liquid yang tidak ber+arna dan baunya menyerupai campuran etanol dan aseton serta rasanya bitter . @seton memiliki berat molekul !).1 g?mol, titik didih /%.&=7, titik leleh -//.&=7, suhu kritis %&=7, tekanan uap "." ka ( pada %)=7#, massa jenis uap %.)9 (air A 1#, bentuk molekul segitiga datar pada 7 A 8, momen dipol %,1 . @seton dapat larut dalamair dingin, air panas, metanoll, oktanol, aseton, garam, dan ben5ena. Bahan ini berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan#, kontak mata (iritan#, menelan, inhalasi. Bahan harus disimpan dalam +adah tertutup rapat dan disimpan ditempat yang sejuk dan berventilasi baik. @pabila berupa padatan maka harus dibuang ditempat sampah yang memang digunakan untuk membuang sampah padatan bahan kimia, sedangkan apabila bahan ini berupa cairan, maka dapat dibuang di +astafel (@nonim, %)19#. . Heksana (7!H1"# Heksana memiliki rumus kimia 7 !H1". Bahan ini memiliki +ujud berupa cairan, berbau manis, dan tidak ber+arna. Berat molekul heksana adalah /!,1/ g?mol. $itik didih heksana adalah !/= 7 dan titik leleh sebesar -&= 7. Heksana tidak larut dalam air tapi larut dalam senya+a dietil eter dan aseton. Bahan ini sedkit berbahaya apabila terjadi kontak dengan kulit karena dapat bersifat iritasi. enangan pertama jika kontak dengan mata maupun kulit dapat diatasi dengan bilasan air mengalir selama kurang lebih 1& menit (@nonim, %)19#.
Prinsi% Kerja
rinsip kerja pada percobaan kali ini yaitu isolasi trimiristin dari biji pala dengan cara refluks. >efluks dilakukan dengan mendidihkan cairan dalam +adah yang disambungkan kondensor sehingga cairan kembali ke dalam +adah sudah disediakan, kemudian larutan didinginkan untuk membentuk kristal yang akan mempermudah untuk memisahkannya dengan larutan. Hasil ekstraksi yang murni dapat dicapai dengan cara ekstrasi sederhana dan kristalisasi. etelah didapatkan kristal trimiristin yang murni tahap selanjutnya adalah
menghidrolisa trimiristin dalam suasana basa sehingga dihasilkan asam miristat dan gliserol. @sam miristat kemudian dipisahkan dengan cara kristalisasi.
Alat
$imbangan, mortar, labu alas bulat 1)) m, kondensor refluks, corong penyaring, gelas ukur 1) m, pipet mohr 1) m, pipet tetes, penangas air, ice-bath, oven, kertas saring, batang pengaduk, beaker gelas, erlenmeyer.
Baan
n-heksana, aseton, air, es batu, dan biji pala.
Prosedur Kerja
erbuk buah pala ditimbang sebanyak & g yang telah dihaluskan dalam labu 1)) m (labu 1# dan tambahkan &) m n-heksana. abu 1 dihubungkan
dengan kondensor
pendingin. 7ampuran dipanaskan dengan refluks selama ) menit pada suhu tidak lebih dari °
!) 7. Campuran didinginkan beberapa menit, lalu saring dalam keadaan hangat kedalam erlenmeyer 1)) m. adatan yang tersisa dibilas pada kertas saring dengan & m n-heksana. elarut diuapkan menggunakan penangas air, dan jangan sampai kering. elarut didinginkan sampai yang tersisa sedikit. @seton ditambahkan sebanyak 1) m sambil diaduk, lalu dinginkan dalam ice-bath. 6ndapan disaring dengan kertas saring yang telah ditimbang. 6ndapan dibilas dengan 1) m aseton, lalu keringkan diudara atau dengan oven suhu rendah, lalu timbang. ersentase rendemen dan itik lelehnya dihitung dan ditentukan.
*aktu yang dibutuhkan No 1 % " & !
Ke&iatan
ersiapan alat emanasan dan refluks campuran endinginan dan filtrasi Menguapkan pelarut dengan penangas endinginan dalam ice bath 3iltrasi endapan dan dikeringkan di oven
)asil #ata dan Peritun&an Massa sampel serbuk buah pala C & gram
2andungan trimiristin dalam buah pala C Massa kertas saring A ),%!/) gr
'a(tu 1& menit !) menit ) menit %) menit %) menit ) menit
Massa kertas saring D rendemen A ),&!1" gram Massa rendemen A ),%" gam
2adar trimistin yang didapat A
2adar trimistin yang didapat A 2adar trimistin yang didapat A %,"9'
Hasil ampel
erlakuan
& gram serbuk buah pala
Hasil engamatan
D&) m n-heksana
arutan tidak bercampur rata, serbuk biji pala mengendap di ba+ah, +arna masih kuning bening
ipanaskan selama ) menit pada suhu tidak lebih dari !) menit
Biji pala tercampur dengan n-heksana, +arna larutan menjadi coklat
idinginkan dan disaring dalam 3iltratnya ber+arna keadaan pada kuning bening erlenmeyer 1)) m
adatan adatan heksana
D
ibilas dengan & m n-heksana n- iuapkan Eolume menggunakan berkurang penangas air dan didinginkan
larutan
D1) m aseton, $erbentuk kristal diaduk dan ber+arna putih didinginkan dalam icebath
6ndapan disaring iperoleh residu dengan yang berupa kristal menggunakan kertas putih lakmus yang telah ditimbang
6ndapan
ibilas dengan 1) 6ndapan putih m aseton dn dikeringkan
6ndapan kering
itimbang
2adar $rimiristin
),%" gam %,"9'
Pembaasan
ercobaan yang dilakukan dalam praktikum kali adalah isolasi trimiristin dari biji pala. $ujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari isolasi trimiristin dari biji buah pala dengan cara refluks. rinsip dari percobaan ini adalah ekstraksi pelarut yaitu cara untuk memisahkan dua jenis campuran yang tidak saling melarutkan. Metode-metode yang digunakan pada percobaan ini yaitu metode refluks, filtrasi dan kristalisasi. rinsip dari metode fefluks yaitu mempertahankan reaksi dalam rentang +aktu yang lama dengan cara pemanasan dan pengembunan uap, serta mengatur kestabilan temperatur di ba+ah titik didih pelarut yang diinginkan. rinsip dari filtrasi yaitu pemisahan antara filtrat dan residu pada campuran, sedangkan prinsip kristalisasi ialah pemurnian senya+a dengan pembentukan kristal-kristal. $rimiristin merupakan salah satu senya+a yang terkandung di dalam biji buah
pala yang juga merupakan salah satu senya+a bahan alam dari golongan lemak. truktur kimia dari trimiristin adalah sebagai berikutC H3C
O
O O
O
H3C
O
O
H3C
Metode refluks dapat digunakan untuk mengisolasi trimisiristin dari biji pala yang kemudian dilanjutkan dengan
filtrasi dan rekristalisasi. Biji pala yang digunakan dalam
percobaan ini dihaluskan terlebih dahulu agar menjadi serbuk (partikel yang lebih kecil#. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya biji pala dapat lebih mudah ketika dilarutkan karena semakin kecil permukaan partikel sampel maka akan semakin cepat pula larut dan semakin cepat bereaksi dengan pelarutnya menghasilkan larutan. embentukan kristal juga akan lebih mudah juga apabila biji pala dihaluskan terlebih dahulu karena untuk menjadi kristal tidak membutuhkan reaksi yang lama yang disebabkan luasnya permukaan partikel yang akan dikristalisasi. $ahap a+al untuk mengisolasi trimiristin dari biji pala ini adalah menggunakan metode refluks. Metode ini menggunakan prinsip mempertahankan reaksi dalam +aktu lama dengan pemanasan dan pengembunan uap, serta menjaga kestabilan suhu di ba+ah titik didih pelarut. $ahapan metode refluks dimulai dengan melarutkan biji dalam n-heksana. Heksana berfungsi untuk melarutkan trimiristin yang terkandung dalam biji pala. Hal ini karena nheksana bersifat nonpolar sehingga dapat melarutkan trimiristin yang juga bersifat non polar. 7ampuran tersebut setelah dicampur, kemudian dilanjutkan dengan proses refluks yang bertujuan agar serbuk biji pala dan n-heksana tercampur secara homogen dan larut sempurna. roses refluks ini dilakukan dengan cara memanaskan campuran dalam labu alas bulat yang dihubungkan dengan kondensor refluks. emanasan ini dilakukan dengan mengatur suhu agar tidak melebihi dari !)
°
7. Hal ini dilakukan bertujuan untuk menghindari terjadinya
penguapan oleh senya+a trimiristin. roses ini sesuai dengan prinsip refluks, uap n-heksana yang terbentuk akan didinginkan oleh kondensor refluks dan mengembun kembali. 6mbun dari uap n-heksana ini akan kembali lagi ke labu alas bulat sehingga dalam proses ini diharapkan tidak ada senya+a yang hilang. $rimiristin terekstrak dari biji pala oleh pelarut nheksana dengan adanya proses refluks tersebut.
$ahapan selanjutnya adalah proses filtrasi. 3iltrasi ini dilakukan bertujuan untuk memisahkan residu yang berupa ampas serbuk biji pala dengan filtrat yang ber+arna kuning bening. 3iltrat yang dihasilkan ini merupakan n-heksana yang mengandung ekstrak trimiristin. 3iltrat ini kemudian diuapkan dengan penangas air di atas titik didih n-heksana. Hal ini dilakukan agar n-heksana menguap sehingga pelarut hilang dari filtrat tersebut dan yang tersisa adalah ekstrak trimiristin. $rimiristin tidak ikut menguap dalam proses °
penguapan ini karena titik didihnya yang tinggi mencapai 11 7. ercobaan dilanjutkan dengan proses rekristalisasi. roses rekristalisasi ini bertujuan untuk memurnikan trimiristin dari pelarut. elarut yang digunakan untuk proses rekristalisasi ini adalah aseton. @seton digunakan sebagai pelarut rekristalisasi karena kemampuan aseton tidak akan bereaksi dengan 5at yang akan dimurnikan dan hanya akan bereaksi dengan 5at pengotornya. $itik didih dari aseton juga rendah, sehingga mempermudah proses pengeringan kristal senya+a trimiristin yang dimurnikan. roses rekristalisasi ini dilakukan dengan mendinginkan filtrat yang telah bercampur dengan aseton dalam ice bath. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penurunan suhu sehingga mempermudah dan mempercepat pembentukan kristal. 2ecepatan penurunan suhu akan berpengaruh pada ukuran yang kristal yang terbentuk. uhu yang terjadi apabila berjalan turun dengan cepat dengan keadaan suhu sebelumnya maka kecepatan tumbuh inti kristal lebih cepat daripada kecepatan pertumbuhan krtistal, sehingga hal ini terjadi terbentuknya kristal yang diperoleh berukuran kecil, rapuh dan banyak. erlakuan sebaliknya, jika penurunan suhu berjalan secara perlahan maka pertumbuhan kristal akan lebih cepat daripada pertumbuhan inti kristal sehingga kristal yang terbentuk berukuran besar sehingga mudah untuk dipisahkan. Fkuran kristal yang dihasilkan dalam percobaan kali ini berukuran sangat kecil hampir menyerupai serbuk, hal ini disebabkan karena kemungkinan dalam perlakuan penurunan suhunya berlangsung secara cepat dan drastis. 2ristal tersebut setelah terbentuk, dilakukan filtrasi (penyaringan# dengan kertas saring. enyaringan ini dilakukan untuk memisahkan kristal dari komponen yang lain. >esidu yang dihasilkan dari proses penyaringan ini merupakan kristal trimiristin sedangkan filtratnya merupakan campuran aseton dan pengotor. >esidu yang merupakan kristal trimiristin ini kemudian dikeringkan dalam udara bebas. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan sisa pelarut yang terdapat dalam residu, sehingga kristal benar-benar kering. Massa kristal trimiristin murni setelah proses pengeringan ini adalah sebesar ),%" gam. Berdasarkan literatur, kandungan trimiristin dalam biji pala sekitar %)' - %&'. 2andungan trimiristin
untuk & gram biji pala seharusnya adalah 1 gram sampai 1,%& gram. erbedaan kandungan trimiristin yang didapat dari percobaan dengan literatur kemungkinan disebabkan oleh adanya trimiristin yang tidak terisolasi oleh n-heksana saat proses perefluksan, sehingga massa trimiristin yang didapat lebih kecil daripada massa yang seharusnya didapatkan. ersen rendemen yang didapat dari percobaan kali ini adalah %,"9'. Metode refluks belum bisa dikatakan metode yang baik dalam pemisahan, karena saat proses refluksi halangan uap sangat kecil sekali sehingga saat dipanaskan banyak senya+a yang pergi melalui uap yang tidak terkondensasi. Metode dapat dilakukan dengan cara ekstraksi dengan so4hlet, itu lebih baik dibanding dengan refluks. @dapun gambar set peralatan so4hlet sebagai berikut C
Kesim%ulan
@dapun kesimpulan dalam praktikum isolasi trimiristin dari biji pala adalah senya+a trimiristin dapat diisolasi dengan menggunakan metode refluks, dimana metode refluks ini dipakai untuk mengekstrak karena dalam proses refluks tidak ada senya+a yang hilang, sebab senya+a yang menguap, uapnya didinginkan oleh kondensor sehingga menjadi cair dan kembali ke dalam labu, dan percobaan ini menghasilkan rendemen sebesar %,"9'.
#a*tar Pusta(a
@nonim.
%)19.
Material
Safety
Data
Sheet
Acetone.
Gerial
8nline.
httpC??sciencelab.com?msds.phpImsds:dA /99! Giakses tanggal 19 Maret %)19.
@nonim.
%)19.
Material
Safety
Data
Sheet
Aquades.
Gerial
8nline.
httpC??sciencelab.com?msds.phpImsds:dA !99! Giakses tanggal 19 Maret %)19. @nonim.
%)19.
Material
Safety
Data
Sheet
Hexanes.
Gerial
8nline.
httpC??sciencelab.com?msds.phpImsds:dA //! Giakses tanggal 19 Maret %)19. 3ieser, . 1&9. xperiment in !rganic "hemistry #nd edition. BostonC .7. Health and 7ompany.
"aran
@dapun saran dalam praktikum isolasi trimiristin dari biji pala ialah praktikan harus lebih berdisiplin selama melakukan percobaan. raktikan harus menguasai materi yang akan dilakukan dalam percobaan ini, sehingga data yang diperoleh bisa baik dan tepat serta sesuai dengan harapan. raktikan harus mengkalibrasi dan membersihkan alat yang akan digunakan supaya akurasi, presisi dan validitas data sesuai dengan sebenarnya.
Nama Pra(ti(an
alim @shar Hanafi (1&1/1))1)/#