PANDUAN TEKNIS REHABILITASI SEKOLAH AMAN DENGAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PENDIDIKAN TAHUN 2011
PANDUAN TEKNIS REHABILITASI SEKOLAH AMAN DENGAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PENDIDIKAN – TAHUN 2011
I. Pendahuluan
Sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No. 70a/MPN/SE/2010 tentang Pengarusutamaan Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah, Seko lah, serta kampanye Sejuta Sekolah dan Rumah Sakit Aman yang diluncurkan pada tanggal 29 Juli 2010, maka Kementerian Pendidikan Nasional memberikan prioritas khusus untuk melakukan rehabilitasi bangunan sekolah untuk menciptakan sekolah aman, dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus Pendidikan Tahun Anggaran 2011. Mengingat masih banyaknya bangunan sekolah yang masih dalam kondisi rusak berat dan memerlukan rehabilitasi, serta dengan mempertimbangkan lokasi di kabupaten/kota yang rawan bencana, maka dibutuhkan suatu panduan untuk melaksanakan rehabilitasi bangunan sekolah sekaligus untuk menciptakan sekolah aman.
II. Tujuan dan Ruang Lingkup
Panduan Teknis ini ditujukan untuk memberikan beberapa pedoman dasar yang harus diikuti dalam pelaksanaan proses rehabilitasi bangunan sekolah untuk menciptakan
PANDUAN TEKNIS REHABILITASI SEKOLAH AMAN DENGAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PENDIDIKAN – TAHUN 2011
I. Pendahuluan
Sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No. 70a/MPN/SE/2010 tentang Pengarusutamaan Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah, Seko lah, serta kampanye Sejuta Sekolah dan Rumah Sakit Aman yang diluncurkan pada tanggal 29 Juli 2010, maka Kementerian Pendidikan Nasional memberikan prioritas khusus untuk melakukan rehabilitasi bangunan sekolah untuk menciptakan sekolah aman, dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus Pendidikan Tahun Anggaran 2011. Mengingat masih banyaknya bangunan sekolah yang masih dalam kondisi rusak berat dan memerlukan rehabilitasi, serta dengan mempertimbangkan lokasi di kabupaten/kota yang rawan bencana, maka dibutuhkan suatu panduan untuk melaksanakan rehabilitasi bangunan sekolah sekaligus untuk menciptakan sekolah aman.
II. Tujuan dan Ruang Lingkup
Panduan Teknis ini ditujukan untuk memberikan beberapa pedoman dasar yang harus diikuti dalam pelaksanaan proses rehabilitasi bangunan sekolah untuk menciptakan
Adalah sekolah yang bersih, hijau, indah dan rindang, peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat
Definisi Khusus: Sekolah aman adalah sekolah yang menerapkan standar sarana dan prasarana yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan disekitarnya dari bahaya bencana Indikator: Tidak roboh pada waktu mengalami bencana (Gempa, tsunami dan dampak gunung api) sesuai sesuai dengan perencanaan Tidak membahayakan manusia dari benda-benda benda- benda yang jatuh, termasuk bahanbahan berbahaya, baik di dalam maupun di luar bangunan Mampu mengevakuasikan orang dalam keadaan darurat secara aman dari dalam bangunan ke tempat yang lebih aman (pintu cukup, terbuka keluar, jalan darurat dsb) Tersedia jalan keluar dan akses yang aman Sekolah memiliki tempat berkumpul yang aman Obyek2 yang berbahaya di sekitar sekolah dikenali dan di pahami oleh murid dan guru Rute dan tempat evakuasi darurat dikenali oleh murid dan guru Indikator kunci sekolah sehat + Pojok UKS (SKB 4 Menteri), sekolah layak anak dan sekolah ramah anak (Plan Internasional dan Kemendiknas) serta sekolah siaga bencana (KPB)
Gerakan permukaan permukaa n bumi ini dapat meruntuhkan meruntuhkan bangunan rumah, gedung, sekolah, sekolah, jembatan dan jalan. Gempa bumi dapat diikuti oleh bahaya tambahan seperti kebakaran, benda-benda jatuh, atau bahkan banjir akibat bendungan rusak. Gempa bumi dapat mengakibatkan mengakibat kan jatuhnya benda-benda yang teretak teret ak di atas, meruntuhkan bangunan bangunan sekolah, dan menjebak menjebak murid dan guru di dalam reruntuhan bangunan. bangunan. Gempa bumi juga bisa mengakibatkan tsunami, longsor dan atau kebakaran Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh adanya perubahan dasar laut atau badan badan air yang yang terjadi akibat gempa gempa bumi, letusan gunung gunung berapi atau longsoran bawah laut. Gelombang Gelombang yang terjadi menjalar dengan kecepatan dan elevasi yang tinggi di d i lautan dan ketika mencapai daratan dapat menjadi banjir bandang bandang yang sangat dahsyat berakibat merusak benda-benda benda-benda yang dilewatinya. Gelombang tsunami dapat menghancurkan menghancurkan dan menghanyutkan menghanyutkan bangunan rumah, sekolah, perkantoran dan bangunan publik lainnya yang terletak di pinggir pantai atau pada jalur air yang dekat dengan laut. Banjir adalah kejadian dimana air menggenang dalam waktu t ertentu pada daerah yang biasanya tidak digenangi air. Banjir terjadi saat kapasitas kapasitas air melebihi daya tampung sungai, sungai, danau, rawa atau penampung air lainnya. lainnya. Kejadian ini dipengaruhi dipengaruhi oleh intensitas intensitas curah hujan, lamanya hujan, kondisi topografi, kondisi tanah, dan kondisi tutupan lahan. Banjir dapat menggenangi bangunan sekolah atau menghanyutkan peralatan di dalamnya. Tanah Longsor adalah pergerakan pergeraka n batuan atau tanah secara secara menurun menuju kaki
terdapat penjelasan bagi masyarakat yang tinggal pada KRB tertentu untuk bersikap dalam menghadapi krisis tersebut dan tindakan apa yang harus dilakukan bila peningkatan aktivitas terus berlangsung, kemudian disusul dengan suatu letusan gunung api.
IV. Kabupaten/Kota Rawan Bencana terhadap Bangunan Sekolah
Berdasarkan rekomendasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dilakukan penilaian risiko bencana untuk menentukan Kabupaten/Kota rawan bencana bagi bangunan sekolah untuk mendapatkan prioritas bagi rehabilitasi bangunan sekolah untuk menciptakan sekolah aman. Daerah yang ditentukan sebagai lokasi prioritas untuk sekolah aman khususnya untuk perbaikan sekolah dipertimbangkan dari beberapa variabel, yaitu : Daerah risiko bencana akibat Gempa Bumi ( earthquake risk ), ), Gunung Api ( volcano risk ) dan Tsunami ( tsunami risk ) yang sudah ada dalam Rencana Nasional Nasional Penanggulan P enanggulangan gan Bencana (RENAS (REN AS PB) dan Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana (RAN PRB); dan kondisi terkait dengan aspek pendidikan terutama jumlah kerusakan sekolah, jumlah penduduk sekolah dan indeks melek huruf. Kombinasi antara data risiko (yang dianggap sebagai variabel penyebab) dan kerentanan sekolah (dari data kondisi kependidikan) dipakai sebagai acuan penentuan daerah prioritas untuk diambil datanya lebih lengkap. Dalam hal ini prosesnya dilakukan berbasis peta (spasial) dengan menggunakan sarana Sistem Informasi
Kegiatan Sekolah (RKS), maupun rencana rehabilitasi dan perkuatan struktur (retrofitting ) yang seara khusus akan didanai melalui DAK Pendidikan tahun 2011 ini. V.2. Penilaian Kerentanan Bangunan Sekolah oleh Ahli Bangunan
Sebelum melaksanakan proses rehabilitasi, sekolah yang menerima dana DAK Pendidikan 2011 diwajibkan melakukan penilaian kerentanan sekolah terhadap bencana dengan melibatkan ahli bangunan menggunakan perangkat sebagaimana disajikan pada sub-lampiran B-2. Dalam pelaksanaan penilaian kerusakan ini, sekolah dapat meminta bantuan kepada ahli teknik bangunan dari Dinas yang menangani masalah pekerjaan umum atau tata bengunan setempat, ataupun dari Sekolah Menengah Kejuruan Teknik terdekat. Sekolah dapat pula meminta bantuan kepada asosiasi tenaga ahli di bidang konstruksi di wilayahnya. Pada prinsipnya kerentanan bangunan yang dinilai adalah terhadap bencana gempa bumi, khususnya terhadap goncangan horizontal/mendatar. Untuk bencana tsunami yang biasanya mengikuti kejadian gempa bumi, maka penilaian kerentanan terhadap gempa bumi dengan sendirinya menjadi prasyarat. Di dalam proses penilaian kerentanan dalam sub-lampiran ini, faktor aksesibilitas juga dinilai. Faktor aksesibilitas ini juga merupakan bagian penting dalam penyediaan sarana dan jalur penyelamatan ( escape route) terhadap bencana tsunami dan letusan gunung api.
VI. Standar-standar Teknis
Penyediaan sarana penyelamatan terhadap ancaman tsunami harus dilakukan di sekolah yang berlokasi di daerah rawan tsunami, setelah standar teknis perkuatan struktur tahan gempa dipenuhi. Standar teknis sarana penyelamatan terhadap tsunami untuk bangunan sekolah akan diterbitkan bersama oleh Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dengan melibatkan Tim Teknis Sekolah Aman.
IV.3. Standar Penyediaan Sarana Penyelamatan Terhadap Letusan Gunung Api
Penyediaan sarana penyelamatan terhadap ancaman letusan gunung api harus dilakukan di sekolah yang berlokasi di daerah rawan letusan gunung api, setelah standar teknis perkuatan struktur tahan gempa dipenuhi. Standar teknis sarana penyelamatan terhadap letusan gunung api untuk bangunan sekolah akan diterbitkan bersama oleh Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dengan melibatkan Tim Teknis Sekolah Aman.
VI. Penutup
Hal-hal yang belum diatur secara rinci di dalam Panduan ini akan dilengkapi dalam Pedoman Pelaksanaan dan Standar Teknis yang akan disusun dan diterbitkan kemudian sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Pedoman ini.
Sub-Lampiran A: Daftar 60 kabupaten/kota yang masuk dalam prioritas penentuan Sekolah Aman dengan pertimbangan dari bahaya gunung api, gempa bumi dan tsunami.
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KABUPATEN/KOTA Badung Karang Asem Pandeglang Serang Tangerang Bandung Bogor Ciamis Cianjur Garut Kota Bandung Kota Sukabumi Kuningan Majalengka Sukabumi Tasikmalaya
PROVINSI Bali Bali Banten Banten Banten Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat
Sub Lampiran A … (lanjutan) NO 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
KABUPATEN/KOTA Maluku Tengah Bima Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumba Barat Sumba Barat Daya Sumba Tengah Waropen Manokwari Bolang Mongondow Selayar Bulukumba Banggai Donggala Parigi Moutong Padang Pariaman
PROVINSI Maluku NTB NTB NTB NTB NTT NTT NTT Papua Papua Barat Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah Sumatra Barat
Sub-Lampiran B-1: Perangkat Penilaian/Evaluasi Diri Risiko oleh Sekolah
Penjelasan Pengisian Formulir Penilaian oleh Sekolah Dalam formulir penilaian ini, ada 2 Aspek yang dinilai, yaitu 1. Aspek sarana dan Prasarana Sekolah Dalam aspek ada 6 kategori isian yang harus diisi oleh guru maupun komunitas sekolah. Kategori tersebut antara lain informasi umum dari sekolah, kondisi dan perencanaan sekolah, komponen struktural, komponen arsitektural, perabotan dan isinya, utilitas dan sekitarnya dan. Untuk membantu penilai memahami apa saja komponen struktural, beberapa gambar mengenai komponen-komponen bangunan telah diberikan. Cara mengisi lembar penilaian ini adalah sebagai berikut: a. Kategori pertama Informasi Umum ( 1xx ) diisi sesuai dengan data-data penilai, deskripsi data bangunan dan kondisi sekolaah terhadap paparan bencana. b. Kategori kedua kondisi dan perencanaan ( 2xx ) dipilih menggunakan tanda centang (√) pada gambar yang sesuai dengan kondisi bangunan c. Kategori ketiga sampai keenam ( 3xx – 6xx ) menggunakan tanda centang ( √) “ya” atau “tidak” dalam penilaiannya d. kategori Kriteria ambang dibawah ini akan membantu penilai atau pengambil kebijakan dalam membuat rekomendasi. Jika nilai dari isian kedua ( kondisi dan perencanaan/2xx ) melebihi 4, disarankan bahwa gedung tersebut perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh ahli bangunan.
2. Aspek lingkungan Sosial Sekolah Formulir penilaian ini diisi oleh pihak pengelola sekolah. Pihak pengelola sekolah merupakan pengambil kebijakan pada masing-masing sekolah yang bersangkutan. Penilaian formulir ini akan menentukan apakah bangunan sekolah tersebut perlu diperkuat, dibangun kembali, atau tidak perlu perbaikan sama sekali. Dalam hal ini pengelola sekolah harus mempertimbangkan formulir sebelumnya yang telah diisi oleh pihak sekolah. Selain itu, dalam formulir ini pengelola sekolah juga perlu mengisi beberapa pertanyaan berkaitan dengan keutamaan bangunan tersebut dan anggaran biaya yang terkait dengan perkuatan maupun pembangunan kembali sekolah tersebut. Apabila beberapa pertanyaan yang ada dalam formulir ini lebih banyak mengacu pada jawaban “Tidak”, maka akan mengacu pada kesimpulan bahwa perkuatan maupun pembangunan kembali semakin sulit untuk diadakan. Sedangkan formulir sebelumnya akan menunjukkan seberapa besar tingkat kerentanan bangunan tersebut terhadap gempa bumi. Sehingga dengan turut mempertimbangkan kedua hal tersebut akan dapat disimpulkan apakah perkuatan maupun pembangunan kembali cukup layak untuk bangunan tersebut. Apabila diperlukan, pihak pengelola sekolah dapat meminta bantuan kepada ahli bangunan untuk datang meninjau sekolah tersebut secara teknis. Selain memberikan kesimpulan akhir, pihak pengelola sekolah juga perlu memberikan beberapa catatan-catatan penting yang mungkin ditemukan dalam bangunan tersebut berkaitan dengan perkuatan maupun pembangunan kembali. Selain itu dapat juga diberikan rekomendasi mengenai kedua hal tersebut.
Formulir Penilaian oleh Sekolah Aspek Sarana Prasarana
Informasi Umum diisi sesuai dengan data-data penilai dan deskripsi data bangunan 100
Informasi Umum
101
Nama penilai
102
Nama sekolah
110 111
Pekerjaan penilai
Informasi Geografis Alamat (Jalan, Kota/Kabupaten, Kecamatan, Provinsi/Negara)
112
Tipe daerah
113
Daya akses
120
Informasi Bangunan
121
Fungsi bangunan
122
Kepemilikan bangunan
123
Nama pemilik
124
Jumlah penghuni
125
Tahun berdiri
126
Material struktur bangunan ( balok, kolom )
127
Material dinding bangunan
128
Material rangka atap ( kuda-kuda )
Perkotaan
Pinggiran kota
Pedesaan
Dapat dilalui mobil
Tidak dapat dilalui mobil
swasta
Umum/Negara
Anak- anak (<15thn):
Dewasa ( ≥15thn) :
Beton
Kayu
Baja
Multiplex
Bata
Kayu
Baja ringan
Lain-lain Sebutkan :…. Lain-lain Sebutkan:….
160 161 162 163 164 165 170 171 172 173 174 175 180 181 182 183 184 185
Tsunami Sekolah kami berada pada wilayah yang rawan terjadinya kejadian bencana alam tsunami Sekolah kami berlokasi di daerah yang pernah terkena bencana alam tsu nami sebelumnya Rancangan sekolah kami belum memiliki rancangan yang aman dari tsunami Sekolah kami belum mebuat jalur evakuasi dan tempat berkumpul yang aman saat kejadian tsunami Sekolah kami belum memperoleh atau melakukan pelatihan dan simulasi untuk kejadian bencana tsunami Gunung Berapi Sekolah kami berada pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Api Sekolah kami berlokasi di daerah yang dekat dengan aliran lahar dingin yang dapat meluap Sekolah kami pernah mengalami dampak erupsi gunung api sebelumnya Rancangan sekolah kami belum memperhitungkan resiko terpapar dampak erupsi gunung api Sekolah kami belum memperoleh atau melakukan pelatihan dan simulasi untuk kejadian erupsi gunung api Longsor Sekolah kami berada pada daerah berlereng curam yang sewaktu-waktu bisa longsor Sekolah kami berlokasi di daerah yang pernah terkena bencana tanah longsor sebelumnya Sekolah kami sangat dekat dengan lokasi pusat kejadian bencana tanah longsor sebelumnya Rancangan sekolah kami belum memperhitungkan ancaman tanah l ongsor yang ada di sekitar Sekolah kami belum memperoleh atau melakukan pelatihan dan simulasi untuk penyelamatan dari tanah
Sketsa Denah Bangunan Sekolah :
Gambar Keterangan Komponen-Komponen Struktural :
Kondisi dan perencanaan dipilih menggunakan tanda centang (√) pada gambar yang sesuai dengan kondisi bangunan
15
Kategori ketiga sampai keenam dipilih menggunakan tanda centang ( √) “ya” atau “tidak” sesuai dengan keadaan bangunan, disertai catatan apabila diperlukan 300
Komponen Struktural
310
Fondasi Apakah ada sistem fondasi di bawah bangunan
Catatan Ya
Tidak
311
320
Balok
321
Apakah bangunan memiliki balok sloof/ balok ikat fondasi?
Ya
Tidak
322
Apakah bangunan memiliki balok ring?
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Apakah balok terbebas dari kerusakan (retak, pecah, lepas dari ikatannya)?
Catatan
323
330
Kolom
Catatan Ya
Tidak
Apabila ada dinding partisi apakah sudah diikatkan pada komponenkomponen terdekat?
Ya
Tidak
Ya
Tidak
411
420 421 430
Langit- Langit Apakah plafon atau kisi-kisi sudah diikatkan dengan kuat ke sistem atap?
Catatan
Pintu dan Jendela
Catatan
Apakah pintu terbuka keluar ruangan?
Ya
Tidak
Apakah jendela yang berkaca telah diberi ikatan silang antar sudutnya sebagai pengikat lateral pada struktur atau pada kaca dilapisi dengan plastik pengaman kaca sehingga saat terjadi gempa, pecahan kaca tidak akan membahayakan?
Ya
Tidak
431
450 451
Tangga
Catatan
Apabila ada tangga apakah pegangan tangga sudah dijangkarkan dengan kuat dan dijangkarkan dengan baik?
Ya
Tidak
460
Lantai dan Keramik
Catatan
461
Apakah lantai terbebas dari keretakan?
Ya
Tidak
462
Apakah Keramik lantai utuh?
Ya
Tidak
Jumlah 500
Perabotan dan Isinya
510
Peralatan Listrik (telepon, televisi, komputer, lampu, kipas angin, dll)
Catatan
Apakah peralatan yang penting sudah diikatkan dengan baik untuk menghindari peralatan tersebut bergeser dari atas rak ata u meja?
Ya
Tidak
Apakah telepon yang diletakkan di atas meja sudah cukup jauh dari tepi sehingga telefon tersebut tidak akan terjatuh?
Ya
Tidak
511
512
525 526 527 528 530
Apakah rak-rak yang menyimpan peralatan P3K terletak pada tempat yang mudah diakses dan tidak mudah r usak? Apakah rak-rak yang beroda sudah ditahan/di-block untuk menghindari rak tersebut meluncur saat gempa? Apakah meja terbuat dari bahan yang cukup kuat untuk menahan jatuhnya reruntuhan? Apakah sudut-sudut meja sudah diratakan dan dihaluskan untuk menghindari adanya cedera?
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Gambar dan Papan Apakah gambar, papan, dan hiasan dinding sudah dipasang dengan kuat pada dinding dan terletak pada lokasi yang tidak membahayakan?
531
540
Bahan- Bahan Berbahaya dan Beracun Apakah barang-barang kimia sudah disimpan sesuai rekomendasi dari pabrik yang membuatnya?
Catatan Ya
Tidak
623 630 631 640
Apakah tabung pemadam api diamankan dengan pengikat yang mudah dilepaskan?
Ya
Tidak
Peralatan Listrik Apakah tempat/pipa kabel sudah diikat secara lateral sehingga tidak mudah terlepas dari ikatannya?
Catatan Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Sekitar Apakah ada tempat evakuasi atau lapangan terbuka?
641
642 643
Apakah jalur evakuasi aman dari benda yang berjatuhan Apakah pohon mati atau rapuk sudah ditebang sehingga tidak akan
Kesimpulan dan Saran pada Aspek Sarana dan Prasarana Kesimpulan : Kesimpulan yang ditulis adalah berdasarkan nilai dan jumlah jawaban tidak pada isian diatas. Sehingga diketahui apakah diperlukan peninjauan lebih lanjut oleh ahli bangunan. Namun apabila terdapat hal-hal yang perlu disampaikan berkaitan dengan pengetahuan penilai mengenai bangunan sekolah tersebut maka dapat ditulis dalam kesimpulan secara umum. No 1. 2.
Hal yang Ditinjau Kondisi dan Perencanaan ( 2xx ) Komponen Struktural (3xx )
3.
Komponen Arsitektural (4xx )
4.
Perabotan dan Isinya ( 5xx )
5
Utilitas dan Sekitarnya ( 6xx ) Kesimpulan secara umum :
Saran :
Kesimpulan
Formulir Penilaian oleh Pengelola Sekolah pada Aspek Lingkungan Sosial Informasi Inspeksi Nama Penilai Jabatan Penilai Tanggal Informasi Bangunan Lokasi Fungsi Jumlah Pengguna Jumlah Bangunan Umur Bangunan Perbaikan/Perkuatan Terakhir (tahun)
: ……………………………………………………... : ……………………………………………………... : ……………………………………………………... : : : : : :
……………………………………………………... ……………………………………………………... ……………………………………………………... ……………………………………………………... ……………………………………………………... ……………………………………………………...
Daftar Evaluasi Keutamaan Bangunan Pengaruh Terhadap Bidang yang Lain 1
Apakah bangunan tidak memiliki nilai sejarah? Apakah perkuatan tidak akan menimbulkan 2 kekacauan sosial? Apakah kerusakan yang terjadi tidak 3 membahayakan bangunan sekitar Fungsi Bangunan Pra-Bencana dan Pasca-Bencana Apakah bangunan tidak berkaitan dengan
Ya
Tidak
Catatan
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan: Dalam memberikan kesimpulan, pengelola sekolah dapat memilih lebih dari satu pilihan perbaikan sesuai alasan yang didapat dari keadaan masing-masing sekolah. Kemudian diberikan catatan dan rekomendasi untuk perbaikan terebut. No 1 2 3 4 5
Pilihan perbaikan Tidak perlu perbaikan apa-apa Perlu penilaian secara teknis dari ahli bangunan Perlu perkuatan dan perbaikan dibeberapa bagian Perlu pembangunan Kembali Lain-lain
Ya
Tidak
Alasan
Kesimpulan Secara Umum:
Catatan:
Saran:
Pengelola Sekolah
FORMULIR PENILAIAN FUNGSI DAN KELAYAKAN SEKOLAH
No
Aspek
Indikator
1
Partisipasi
2
Sumber daya manusia
1. Diskusi rutin antara sekolah dan orangtua tentang perkembangan anak 2. Adanya dukungan dari institusi pemerintah dan kemasyarakatan dalam kegiatan yang berkaitan dengan anak 3. Komite sekolah, guru dan siswa terlibat dalam pembuatan rancangan program pendidikan dan RAPBS 4. Anak anak dan remaja dilibatkan dalam pengembangan dan penerapan kegiatan-kegiatan 5. Laporan berkala penggunaan anggaran ke siswa, guru, komite sekolah dan pemerintah. 1. Ada guru yang dilatih tentang kesehatan minimal 1 orang 2. Guru memiliki jaminan kesehatan 3. Guru minimal 50% telah mengikuti
Penilaian ya tidak
Rencana Tindakan
3.
4.
5. 6
Kesehatan
1.
2.
3. 4.
5. 6.
minimal 2 orang Adanya pelatihan tentang metode pengelolaan kelas yang positif sehingga mengurangi tindakan intimidasi Tidak memberikan hukuman fisik kepada anak yang melakukan pelanggaran Pemisahan WC/jamban untuk laki-laki dan perempuan Standar Kelas (1,75 m/murid : Ventilasi dan Pencahyaan 15 % dari luas ruangan dan jarak murid ke papan tulis 2,5 M). Ada sumber air bersih yang memadai (30 lt/org) dan jarak dengan septik tank minimal 10 m) Ada tempat cuci tangan ( 1 unit/ 2 kelas) Ada wc/jamban yang berfungsi dan terawatt dengan baik (1 : 40 laki-laki ; 1 : 20 perempaun) Ada tempat pemilahan sampah (1 unit / kelas) Ada saluran pembuangan air kotor
Sub-Lampiran B-2: Perangkat Penilaian Kerentanan Bangunan Sekolah oleh Ahli Bangunan
FORMULIR PENILAIAN KERENTANAN BANGUNAN SEKOLAH TERHADAP GEMPA BUMI OLEH AHLI BANGUNAN
Penjelasan Pengisian Formulir Penilaian Untuk Ahli Bangunan Pengisian formulir penilaian yang dilakukan oleh ahli bangunan pada halaman pertama, diharapkan mampu menggambarkan kondisi dari bangunan tersebut berdasarkan informasi umum bangunan, sistem struktur dan material bangunan, fungsi bangunan, jumlah lantai, luasan bangunan, dan umur bangunan. Kondisi bangunan yang diharapkan dapat diketahui antara lain mengenai elemen pemikul beban dari bangunan, baik elemen vertikal maupun horizontal, perkiraan beban yang diterima bangunan dan kompleksitas bangunan, serta peraturan yang sesuai untuk perencanaan dan perbaikan bangunan sesuai umur bangunan. Pada halaman berikutnya ahli bangunan mengisi daftar evaluasi bangunan yang terdiri dari 8 kriteria umum yang akan membantu ahli bangunan untuk menilai tingkat kerawanan bangunan. Cara mengisi daftar evaluasi bangunan adalah sebagai berikut : e. Isi halaman pertama untuk setiap bangunan gedung yang ditinjau. Kemudian, isi formulir penilaian selanjutnya sesuai dengan material struktur yang digunakan ( beton, kayu, atau bata ) untuk membentuk sistem struktur. f.
Pilih tingkat kerawanan tiap-tiap parameter pada kriteria evaluasi bangunan dengan tanda centang(√), dimana R = Ringan, M = Menengah, B = Berat. Ahli bangunan menilai kondisi dari setiap parameter tersebut berdasarkan kondisi eksisting bangunan.
g. Berikan poin pada tiap-tiap kriteria sesuai dengan tingkat kerawanan masing-masing parameter dengan ketentuan sebagai berikut - ≤ 0.4 = Terpengaruh dengan berat - 0.7 = Terpengaruh - 1 = Tidak terpengaruh
Formulir Penilaian Oleh Ahli Bangunan (Engineer) Informasi Inspeksi Inspektor
: …………………………………………………………………………………
Organisasi
: …………………………………………………………………………………
Tanggal Inspeksi
: …………………………………………………………………………………
Waktu
: …………………………………………………………………………………
Deskripsi Bangunan Nama
: …………………………………………………………………………………
Alamat
: …………………………………………………………………………………
Jumlah Lantai
: Di atas tanah: …………………… Di bawah tanah: …………….
Perkiraan Umur
: …………………………………………………………………………………
Sistem Struktur
: …………………………………………………………………………………
Fungsi Bangunan
: …………………………………………………………………………………
Tahun Konstruksi
: …………………………………………………………………………………
Perkiraan Panjang Dinding (a)
: …………………………………………………………………………………
Perkiraan Tinggi Dinding (b)
: …………………………………………………………………………………
Perkiraan Total Lebar Pintu (c)
Material Bangunan ( harap mengisi jenis bahan apabila material dipilih lain-lain ) Fondasi
: Beton/ Batu/ Lain- lain …
Balok Sloof
: Beton/ Baja/ Kayu/ Lain- lain …
Kolom
: Beton/ Baja/ Kayu/ Bata/ Lain- lain …
Balok Ring
: Beton/ Baja/ Kayu/ Lain- lain …
Rangka Atap
: Kayu/ Baja Ringan/ Lain- lain …
Penutup Atap
: Zincalume/ Genteng/ Lain- lain …
Dinding
: Bata/ Batako/ Bambu/ Lain- lain …
Sambungan/Detailing
: Tulangan/ Baut/ kawat anyam/ Lain- lain …
Daftar Evaluasi Struktur Bangunan Beton Kondisi 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 2
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 3 3.1 3.2
Keseluruhan Struktur Stabilitas daerah Ancaman jalur gas/minyak Ancaman longsor Kondisi tanah ( apabila didominasi oleh pasir maka dipilih kategori rawan ) Ancaman banjir Ketidak-beraturan denah (plan) Ketidak-beraturan elevasi (vertical) Ketidak-beraturan kekakuan Potensi bertabrakannya antar bangunan saat terjadi gempa Lain- lain … Kondisi Eksisting Elemen Struktur (termasuk cukup tidaknya elemen struktur yang disediakan) Fondasi Balok sloof Kolom Balok ring Rangka atap Dinding pemikul Bracing/ pengaku lateral Lain- lain … Dimensi Fondasi Kolom
Deskripsi Tingkat Kerawanan R M B
Efek Terhadap Performansi Struktur Poin
(a)
(b)
Catatan
7.6 7.7 7.8 7.9 7.10 7.11 7.12
Sambungan fondasi-kolom Spasi sengkang pada kolom dan balok Dimensi tulangan longitudinal Dimensi tulangan sengkang Kait gempa pada sengkang tertutup Panjang penyaluran Penjangkaran pada dua sisi untuk kawat anyam 7.13 Lain- lain … 8 Elemen Non-struktural 8.1 Ornamen 8.2 Langit- langit dan lampu gantung 8.3 Dinding partisi 8.4 Tangga 8.5 Jalur pipa 8.6 Peralatan mekanik 8.7 Peralatan elektrik 8.8 Lain- lain … Jumlah poin (a x b x c x d x e x f x g x h) x 100 =
(h)
R = Ringan M = Menengah B = Berat Poin: ≤ 0.4 = Terpengaruh dengan berat, 0.7 = Terpengaruh, 1 = Tidak terpengaruh
Daftar Evaluasi Struktur Bangunan Bata ( Masonry ) Kondisi 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 2
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 3 3.1 3.2
Keseluruhan Struktur Stabilitas daerah Ancaman jalur gas/minyak Ancaman longsor Kondisi tanah ( apabila didominasi oleh pasir maka berada pada kategori rawan ) Ancaman banjir Ketidak-beraturan denah (plan) Ketidak-beraturan elevasi (vertical) Ketidak-beraturan kekakuan Potensi bertabrakannya antar bangunan saat terjadi gempa Lain- lain … Kondisi Eksisting Elemen Struktur (termasuk cukup tidaknya elemen struktur yang disediakan) Fondasi Tebal dinding Rangka atap Dinding pemikul Bracing/ pengaku lateral Perbandingan tinggi dinding terhadap lebar dinding Lain- lain … Dimensi Fondasi Kolom batu bata / penunjang dinding
Deskripsi Tingkat Kerawanan R M B
Efek Terhadap Performansi Struktur Poin
(a)
(b)
Catatan
8.8 Lain- lain … Jumlah poin (a x b x c x d x e x f x g x h) x 100 =
R = Ringan M = Menengah B = Berat Poin: ≤ 0.4 = Terpengaruh dengan berat, 0.7 = Terpengaruh, 1 = Tidak terpengaruh
Daftar Evaluasi Struktur Bangunan Kayu Kondisi 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 2
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 3 3.1 3.2
Keseluruhan Struktur Stabilitas daerah Ancaman jalur gas/minyak Ancaman longsor Kondisi tanah ( apabila didominasi oleh pasir maka berada pada kategori rawan ) Ancaman banjir Ketidak-beraturan denah (plan) Ketidak-beraturan elevasi (vertical) Ketidak-beraturan kekakuan Potensi bertabrakannya antar bangunan saat terjadi gempa Lain- lain … Kondisi Eksisting Elemen Struktur (termasuk cukup tidaknya elemen struktur yang disediakan) Fondasi Balok sloof Kolom Balok ring Rangka atap Dinding pemikul Bracing/ pengaku lateral Lain- lain … Dimensi Fondasi Kolom
Deskripsi Tingkat Kerawanan R M B
Efek Terhadap Performansi Struktur Poin
(a)
(b)
Catatan
7.8 7.9
Dimensi Penjangkaran antara kolom dengan dinding 7.10 Lain- lain … 8 Elemen Non-struktural 8.1 Ornamen 8.2 Langit- langit dan lampu gantung 8.3 Partisi 8.4 Tangga 8.5 Jalur pipa 8.6 Peralatan mekanik 8.7 Peralatan elektrik 8.8 Lain- lain … Jumlah poin (a x b x c x d x e x f x g x h) x 100 =
(h)
R = Ringan M = Menengah B = Berat Poin: ≤ 0.4 = Terpengaruh dengan berat, 0.7 = Terpengaruh, 1 = Tidak terpengaruh
DAFTAR CEKLIS INDIKATOR PEMENUHAN KEBUTUHAN KELAYAKAN SEKOLAH AMAN Kategori ini dipilih menggunakan tanda centang ( ) “Ya” atau “Tidak sesuai dengan keadaan bangunan disertai catatan bila diperlukan
1
Perletakan Bangunan
Rencana Tindakan
1.1
Tidak terletak di lahan bekas pembuangan sampah akhir (TPA) dan daerah bekas pertambangan
Ya
Tidak
1.2
Jauh dari gangguan atau jaringan listrik tegangan tinggi (minimal 0.5 KM) Bangunan sekolah sebaiknya berada cukup jauh dari sungai dan berada di ketinggian yang aman dari bahaya. Titik terendah dari lokasi sekolah tidak boleh kurang dari 3 meter diatas perkiraan air bawah tanah pada musim penghujan (Sphere) banjir. Catatan : Jarak aman bangunan diukur dari jarak pengalaman banjir tertinggi
Ya
Tidak
Ya
Tidak
1.3
Tindakan 2.1
2.2
2.3
2.4
Prinsip denah bangunan sekolah harus ada pemisahan struktur / dilatasi jika bentuk denah bangunan sekolah terlalu memanjang ataupun adanya sudut belokan. Setidaknya Bangunan sekolah haruslah memiliki unsur pondasi sebagai penyangga bangunan, sloof sebagai penyalur beban, kolom sebagai penyangga atap dan pengikat dinding, serta atap sebagai penutup atas harus kuat Permukaan pondasi: lebih tinggi dari muka air banjir, Pondasi tidak pada tanah yang miring, kuat (bisa dari batu kali atau beton bertulang) Dinding: kuat, liat, dan diberikan perkuatan kolom beton bertulang setiap maximal 3m, luas max 9 m 2. Bisa terbuat dari batu bata dan/atau beton. Tinggi ruang 3 m, luas ruang 56 m2 atau dapat pula menyesuaikan dengan jumlah siswa dikalikan 1,75 m 2. Warna dinding bertujuan untuk membantu
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
3
Aksesibilitas / Pencapaian Bangunan
Rencana Tindakan
3.1
3.2
3.3
Kawasan sekolah mampu diakses oleh siapapun, maka bangunan sekolah haruslah berada di wilayah yang gampang dijangkau dan aman oleh siapapun. Hendaknya sekolah ada di daerah yang tidak terlalu ramai/padat namun juga tidak terlalu terpencil sehingga sulit di jangkau dengan alat transportasi umum. Halaman sekolah haruslah memiliki jalur yang aman dan nyaman (tidak becek, terlindung dari bahaya, dapat dilalui oleh pejalan kaki, pemakai kursi roda, orang Tuna Netra dll) bagi semua orang untuk menuju bangunan sekolah. Teras/selasar sebagai ruang perantara dari halaman menuju bangunan sekolah/kelas agar ada ruang beristirahat bagi pemakai kursi roda dan anak-anak setelah menaiki tangga.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
4
Pemakaian Bahan / Material Serta Perletakan Fasilitas Sekolah
Rencana Tindakan
4.1
Jalan menuju sekolah haruslah dipastikan aman dan jelas terutama bagi anak-anak, untuk itu perlu dilengkapi dengan hal-hal berikut : a)Perlu dipersiapkan penunjuk tempat penyeberangan, untuk itu dilengkapi dengan zebra cross dan jika memungkinkan dapat pula dicat warna merah maroon untuk menunjukan zona anak sekolah. b) Di jarak tertentu menuju ke arah sekolah perlu dipasang rambu sekolah c) Jika dimungkinkan perlu dibuat halte/ tempat menunggu kendaraan d) dipasang lampu “lambat” apabila listrik tersedia e) dibuat rambu-rambu dan arah evakuasi f) dipasang sirine peringatan dini tanda
Ya
Tidak
4. seyogyanya tidak mudah becek, untuk itu maka dapat pula dilakukan perkerasan selama tidak membahayakan anak-anak. Di dalam memberikan perkerasan haruslah tetap memperhatikan dan menyediakan area hijau (apabila tanah memungkinkan, sebaiknya diberi tanaman rumput dengan jalur jalan kaki dengan paving) 5. Terdapat area duduk untuk anak2 istirahat sesuai dengan postur anak serta pohon-pohon perindang 6. akses jalan ke fasilitas umum dalam lingkungan sekolah dilengkapi dengan jalur taktil (pemandu tuna netra) dengan warna terang, lebar min 1 m 7. disediakan tempat sampah tidak permanen (mudah diangkat oleh anak, dipindah) 8. Di sediakan kran air untuk siram tanaman dan mencuci tangan 9. Halaman sekolah hendaknya dilengkapi dengan fasilitas olahraga
4.4
4.5
arah pembuangan air. Teras/selasar tidak tempias Lebar selasar minimal 1.8 M Ruang kelas haruslah menyesuaikan dengan jumlah murid yang akan di tamping agar nyaman untuk beajar. Secara umum kelas yang digunakan lebih kuran 30 orang siswa memiliki ukuran minimal 7 X 8.5. ukuran tersebut setara dengan 1,75 – 2 m untuk setiap anak. Pintu bangunan kelas haruslah terbuat dari bahan yang kuat namun tidak terlalu berat dengan lebar bukaan yang cukup memadai untuk kondisi- kondisi darurat serta memiliki arah bukaan ke luar bangunan (agar di dalam keadaan darurat dapat ditabarak dari arah dalam). Jika dimungkinakan perlu disediakan pintu darurat, agar dapat diakses ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), 2 daun pintu arah keluar lebar masing-masing 80cm (karena kalau satu menutup teras) Handle pintu haruslah memenuhi standar
Ya
Tidak
Ya
Tidak
4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15
4.16
4.17
gempa ataupun angin ribut. Stop kontak tinggi bisa ditutup, saklar rendah lk 1.5 M Tiang diteras tidak bersudut Meja kursi tidak bersudut, meja tertutup di bagian depan Meja kursi siswa perseorangan, ditata dengan jarak 80 cm bisa dilewati kursi roda untuk area pantai, sediakan perahu karet/pelampung untuk antisipasi banjir pencahayaan yang terang tapi tidak menyilaukan (lk 200 – 300 lux) papan tulis mudah dijangkau, tidak menggunakan kapur, meminimalisir penggunaan kapur Tersedia alat pemadam kebakaran (karung goni, ember air, pasir) APART (Alat Pemadam Api Ringan) Perletakan almari serta segala hiasan dinding di dalm ruang kelas haruslah kuat menempel dengan dinding (diberi pengaku
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
memadai dengan maksimalisasi ruang tunggu untuk sarana sanitasi dan air bersih. 2. Dipisahkan untuk laki-laki dan perempuan 3.Daya tampung pembuangan limbah yangmemenuhi standart 4. Lantai bertekstur kulit jeruk/dof. Ini dimaksudkan agar anak tidak terpeleset karena lantai yang terlalu licin. 5. Bak mandi rendah (lk 75 cm dari permukaan lantai) atau ember dengan kran mengalir 6. diberi kuku keramik untuk sudut lantai, bak mandi, tangga 4.21
4.22 4.23
Ada sumber air bersih yang memadai (30 lt/org) dan jarak dengan septik tank minimal 10 m) Ada tempat pemilahan sampah (1 unit / kelas) Ada saluran pembuangan air kotor yang berfungsi
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
KESIMPULAN DAN SARAN
Sketsa Kerusakan yang Penting : .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................
KAJIAN KERENTANAN SEKOLAH PADA KOMPONEN/SUB KOMPONEN BANGUNAN GEDUNG BANTUAN REHABILITASI GEDUNG SEKOLAH ................................................. TAHUN 2011 NAMA SEKOLAH
:
ALAMAT SEKOLAH PROPINSI KAB/KOTA TELP/FAX/EMAIL LUAS RUANG & JUMLAH DIREHAB
: : : : :
TYPE BANGUNAN
:
JENIS BANGUNAN (**) 1 lantai
……. m2, ………….. (ruang)
( )
2 lantai ( ) 3 lantai ( ) RENCANA REHAB (**) lantai dasar ( ) lantai 2 ( ) lantai 3 ( ) BANTUAN REHAB GEDUNG Nama Ruang Thn Dibangun Rehab ke
(Semi Permanen) / (Permanen) (*) Bobot %
No.
Komponen Bangunan
Sub Komponen Bangunan
Terhadap seluruh Bangunan
Tingkat RISIKO (%)
Nilai Kerusakan (%)
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f) = (d) x (e)
1 2
PONDASI STRUKTUR
3
ATAP
4
PLAFON
5
DINDING
Pondasi Kolom dan Balok Plesteran Kuda-kuda Gording + Listplang
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Penutup Atap Rangka Plafon Penutup Plafon Batubata/Batako Plesteran
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Jendela Kaca
0.00
45
6
LANTAI
7
UTILITAS
8
FINISHING
Pintu Kusen Penutup Lantai
0.00 0.00 0.00
Instalasi Listrik Instalasi Air Drainase/Limbah Struktur Plafon
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Dinding
0.00
Kusen/Daun
0.00
Jumlah
100
NILAI TINGKAT RISIKO (%)
(z)
0.00%
Rendah
30%
Sedang
31% - 45 %
Tinggi
46% - 65%
Kesimpulan Analisa Hasil Pengamatan Lapangan A. B. C. D.
Jenis Perawatan *) Nilai Kerusakan Luas Ruangan di Rehab Harga Satuan Wilayah
: : : :
(Rendah)
(Sedang)
E.
Perkiraan Biaya (Rp) Terbilang
: (a) x (b) x (z) = Rp. ……………………. (………………………………………………………………………………………..)
………………. ………………. M2 Rp. ……………….
(Tinggi) ( * ) ---> (z) ---> (a) ---> (b)
(Rendah)
(Sedang) 0.00%
…….
(Tinggi)
(*)
m2
(lokasi), …………….. 20.. Mengetahui/Menyetujui
Tim Observasi Perencana/Pengawas
Ketua Komite Sekolah
Kepala Sekolah
(……............................) ……............................
(……............................) ……............................
(…...........................…..) ……...............................
46
Penjelasan Singkat Kondisi Bangunan : Bangunan rusak pada bagian atap, harus diperbaiki karena atap bergelombang dimungkinkan kondisi kuda- kuda rapuh…. Pasangan dinding batubata sebagian miring dan retak…..lantai abu diganti keramik (*) = coret yang tidak perlu
(**) = beri tanda yang sesuai (√) Catatan Format ini digunakan terhadap satu gedung yang ditinjau misal: R. Kantor atau gedung yang sejenis misal: R. Kelas, Per Sekolah dimungkinkan lebih dari satu format Analisa Kerusakan.
47
KAJIAN KERENTANAN SEKOLAH PEMBANGUNAN REHABILITASI GEDUNG SEKOLAH
SD/SMP/SMA/SMK :.................. ..... No.
Tingkat Kerusakan
Ruang
Komponen Bangunan
Bobot %
Tingkat % Risiko
a
b Komponen Gedung
c
d
e
2,000,000
harga standar PU
1,500,000
75 % x Hrg standar
Nilai %
Luas Bangunan
Kerusakan
Kelas
f
g
Harga Satuan
i = (fxgxh)
h
i
PONDASI
Pondasi
12.00
0
0.0
72
1,500,000
-
2
STRUKTUR
Kolom dan Balok
19.00
0
0.0
72
1,500,000
-
Plesteran
2.00
0
0.0
72
1,500,000
-
Kuda-kuda Gording + Lisplanng
5.50
0
0.0
72
1,500,000
-
2.00
0
0.0
72
1,500,000
-
Penutup Atap
4.00
0
0.0
72
1,500,000
-
PLAFOND
Rangka Plafond
4.00
0
0.0
72
1,500,000
-
5.00
25
1.3
72
1,500,000
1,350,000
DINDING
Penutup Plafond Batu bata/BatakoDinding
7.00
30
2.1
72
1,500,000
2,268,000
Plesteran
3.00
30
0.9
72
1,500,000
972,000
Jendela Kaca
2.50
10
0.3
72
1,500,000
270,000
Pintu
3.00
15
0.5
72
1,500,000
486,000
Kusen
3.00
20
0.6
72
1,500,000
648,000
10.50
40
4.2
72
1,500,000
4,536,000
4
5
6
ATAP
LANTAI
Penutup Lantai
Masa Bangunan Jumlah Ruang Yang direhab
Swakelola
1
3
0.00 Paket Bantuan
j
k
48
7
8
Utilitas
FINISHING
Instalasi Listrik
4.00
50
2.0
72
1,500,000
Instalasi Air
3.00
0
0.0
72
1,500,000
-
Drainase/Limbah
1.50
0.0
72
1,500,000
-
Finishing Struktur
1.00
0 10
0.1
72
1,500,000
108,000
Finishing Plafond
3.00
25
0.8
72
1,500,000
810,000
Finishing Dinding Finishing Kusen/Daun
2.50
30
0.8
72
1,500,000
810,000
2.50
20
0.5
72
1,500,000
Jumlah
100.00
13.85
2,160,000
540,000
207,750
-
0.00
Masa.Gdg
0.00
Luas
14,958,000
Langkah Pengisian : 1
Masukan Harga Standar PU/Kimpraswil Setempat pada cel (C7), dan (C8) harga swakelola
2
Masukan Nilai Prosentase Kerusakan tiap Komponen yang rusak pada kolom (E)
3
Masukan Luas Bangunan yang direhab pada kolom cel (G9)
4
Harga per meter Rehab ada pada cel (L27)
5
Luas Yang direhab ada pada cel (L31)
6
Jumlah Harga seluruh komponen yang direhab ada pada cel (J30)
7
Nilai bantuan Rehab (K29)
Rupiah
49
Lampiran Nomor Tanggal
: Surat Perjanjian : :
RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD) REHABILITASI GEDUNG SEKOLAH .............................................. TAHUN 2011
JUMLAH
NO.
URAIAN
1
2
A. 1 2 3 4 B
HARGA SATUAN
JUMLAH (Rp)
VOL
SAT
3
4
98.00
m2
1,800,000.00
176,400,000.00
31.50
m2
2,000,000.00
63,000,000.00
15.00
m2
1,500,000.00
22,500,000.00
1.00
Ls
75,000,000.00
75,000,000.00
(Rp) 5
6
KONSTRUKSI BARU Pembangunan Kantin Sehat
(14 m x 7 m)
Pembangunan Ruang UKS (4.5mx7m) Pembangunan Toilet (1.5 m x 2 m x 5 unit) Pembangunan Selasar SEHAT, LAYAK ANAK, DAN SIAGA BENCANA
50
B.1 1
Sekolah Sehat Taman Hijau + Pagar
1.00
Ls
25,000,000.00
25,000,000.00
5.00
Unit
500,000.00
2,500,000.00
4.00
Unit
450,000.00
1,800,000.00
1.00
Ls
600,000.00
600,000.00
1.00
Ls
3,000,000.00
3,000,000.00
1.00
Unit
7,000,000.00
7,000,000.00
1.00
Ls
3,500,000.00
3,500,000.00
10.00
Eks
100,000.00
1,000,000.00
Tempat Cuci Tangan (1 unit/2 kelas) 2 3 4 5 6 7 8
Tempat Pemilahan Sampah 3 Tempat (1 unit / kelas) Apotek Hidup Media Kampanye Bebas Rokok & Narkoba Kit UKS Pendidikan/Pelatihan Guru UKS per 60 jam Pengadaan Buku Bacaan Tentang Kesehatan
B.2
Sekolah Layak Anak Lumpsum Sekolah layak anak
B. 3
Sekolah Siaga Bencana Penyusunan rencana Aksi sekolah menunju s ekolah Aman secara partisipatif Workshop pengintegrasian Pengurangan resiko bencana dalam kurikulum baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler Pelatihan tim manajemen sekolah, guru dan siswa tentang prosedur keselamatan Pembuatan Jalur Penyelamatan Simulasi dan pelatihan kejadian bencana dan prosedur keselamatan Pembentukan Tim Siaga Bencana di lingkungan sekolah
51
Pengadaan materi-materi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) terkait pengurangan resiko bencana ( buku PRB, buku saku, Poster, dll) Mempersiapkan cadangan logistik untuk kesiapsiagaan bencana yang dirasa paling mungkin terjadi pembuatan dan pemeliharaan sistem peringatan dini Kordinasi dan kerjasama dengan penyelenggara PB Setempat (kelurahan, kecamatan) dan tingkat kota/Kab. (BPBD, Damkar, Dinsos, dll)
C
PERABOT
1 2
Ruang Kantin Sehat (Meja,Kursi & T. Cuci) Selasar (Bangku & Pot Bunga)
D
INFRASTRUKTUR
1
Pemasangan Instalasi Air Bersih dia. 2"
1.00
2
Pemasangan Instalasi Air Bersih dia. 3/4"
3
1.00
Unit
25,000,000.00
25,000,000.00
1.00
Ls
3,500,000.00
3,500,000.00
Ls
3,500,000.00
3,500,000.00
1.00
Ls
6,500,000.00
6,500,000.00
Pemasangan Tutup Saluran Air Hujan Samping Selasar
1.00
Ls
3,000,000.00
3,000,000.00
4
Perbaikan Halaman dan Tempat Parkir
1.00
Ls
20,000,000.00
20,000,000.00
5
Pembuatan Gapura & Pos Jaga
1.00
Ls
75,000,000.00
75,000,000.00
D.
BIAYA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN
Keg
75,000,000.00
75,000,000.00
E.
BIAYA ADMINISTRASI PENGELOLAAN
Keg
52