KURIKULUM S EKO EKOLA LAH H MENENGAH MENENGAH KEJURUA KEJ URUAN N ED IS I 200 2004
BAGIAN
1
KERANGKA DASAR S IS TEM PE PENILA NILAIAN IAN HASI HASIL L BELAJA BELAJAR R PES ERTA DIDIK DI DIK S EKOLAH MENENGAH MENENGAH KEJURUA KEJ URUAN N
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
Draf t 5
DAFTAR ISI Halaman PENGANTAR ..................................................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................
1
B. Fungsi dan Tujuan ..................................................................................
3
KOSEP DASAR PEBILIAN BERBASIS KOMPETENSI
A. Pengertian ..............................................................................................
4
B. Prinsip Dasar ..........................................................................................
4
C. Ruang Lingkup 1.
Penilaian Proses/Penilaian Berbasis Kelas ...................................
5
2.
Penilaian Berkala ..........................................................................
6
PENGELOLAAN SISTEM PENILAIAN
A. Prosedur ................................................................................................. B. Mekanisme .............................................................................................
9 9
JAMINAN DAN KENDALI MUTU
A. Mekanisme .............................................................................................
11
B. Peran dan Fungsi ....................................................................................
12
PELAPORAN HASIL PENILAIAN ..............................................................
13
PEMANTAUAN DAN EVALUASI SISTEM PENILAIAN ........................
15
PENUTUP ........................................................................................................
15
Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
i
Draf t 5
A. Latar Belakang
Kurikulum
Sekolah
Menengah
Kejuruan
(SMK)
edisi
2004
pa da
dasarnya
dirancang dan disusun menggunakan pendekatan keilmuan ( acade mic approach) pengembangan
kurikulum.
Karena
itulah,
bentuk
atau
rancang-bangun
dan
substansi yang menjadi muatannya ditetapkan melalui prosedur dan petimbanganpertimbangan kaidah-kaidah kekurikuluman. Berdasarkan
pertimbangan
kompetensi
untuk
bahwa
lulusan
melaksanakan
SMK
pekerjaan
utamanya
tertentu,
harus
dapat
memiliki
mengembangkan
dirinya baik secara vertikal maupun horizontal, dan memiliki kecakapan untuk menjalani kehidupannya secara baik, maka substansi atau isi Kurikulum SMK edisi
2004
dipilih
dan
dikemas
dengan
pendekatan
berbasis
kompetensi
( compe te ncy-b ased cu rricu lu m , ) pendekatan berbasis luas dan mendasar ( b road b ase d
cu rricu lu m ski , ) dan pendekatan pengembangan kecakapan hidup ( lif e lls
dev e lopme nt app roach) .
Pendekatan berbasis kompetensi terutama dimaksudkan agar kurikulum berisi materi pembelajaran yang benar-benar dibutuhkan untuk mencapai penguasan kompetensi sebagaimana dipersyaratkan dunia kerja sesuai dengan keahliannya. Demikian juga dari sisi ancangan pembelajarannya, dengan pembelajaran berbasis kompetensi
( compe te ncy-b ased
tra ining) diharapkan
yang
dikemas
secara
moduler, diharapkan peserta didik akan memperoleh pengalaman belajar yang dapat
mengembangkan
( maste ry )
potensinya
kompetensi-kompetensi
masing-masing yang
sedang
menguasai
secara
tuntas
dipelajarinya,
tanpa
harus
dibebani oleh hal-hal yang tidak terkait dengan penguasaan kompetensi tersebut. Bahkan secara konseptual, kurikulum ini dirancang untuk dapat dilaksanakan dalam
bentuk
bekerja
langsung
melalui
proses
produksi
sebagai
wahana
pemeblajaran ( produ cti on -b ase d train in g) . Tantangan yang harus dihadapi lulusan setelah memasuki dunia kerja akan semakin berat, terutama karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus mengalami percepatan dan berpengaruh langsung terhadap dunia kerja. Karena
itulah,
KurikulumSMK
edisi
2004
tetap
menggunakan
ancangan
(pendektan) berbasis luas dan mendasar ( b road -b ase d) untuk membekali lulusan dengan kemampuan beradaptasi dan mengembangkan diri. Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
1
Draf t 5
Di sisi lain semakin disadari, bahwa kesuksesan seseorang dalam bekerja/berkarir dan dalam menjalani kehidupan pada umumnya, tidak semata-mata ditentukan oleh penguasaan kemampuan teknis ( hard skills) sebagaimana dituntut oleh masing-masing keahlian, tetapi harus ditunjang oleh penguasaan kemampuan nonteknis ( sof t skil ls) yang secara universal berlaku baik di dunia kerja maupun di dalam keseharian. Pemikiran ini menjadi dasar pertimbangan bahwa Kurikulum SMK harus berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup ( lif e
skill) , agar
lulusannya dapat menjalani kehidupan dengan baik. Sedangkan
dalam
pelaksanaannya
tetap
menggunakan
model
penyelenggaraan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Bahkan secara tegas dikemukakan akan lebih ditingkatkan. Misalnya dari sisi intensitas dan alokasi waktu yang sebelumnya hanya 6 (enam) bulan, akan disyaratkan menjadi minimal selama 1 (satu) tahun. Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan dan pelaksanaan kurikulum sangat berpengaruh terhadap sistem penilaian yang dilaksanakan. Bagi kurikulum yang
dikembangkan
dan
penyelenggaran
pembelajaran
dengan
pendekatan
berbasis kompetensi, maka sistem penilaian hasil belajar yang digunakanpun harus
model
penilaian
berbasis
kompetensi
atau
yang
dikenal
sebagai
Compe te ncy -based Assesment ( CBA) .
Pelaksanaan penilaian kemajuan dan hasil belajar berbasis kompetensi diarahkan untuk mengukur dan menilai performansi peserta Didik (aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap), baik secara langsung pada saat melakukan aktivitas belajar maupun secara tidak langsung, yaitu melalui bukti hasil belajar ( le arning evidence) sesuai
diorganisasikan
dengan
dalam
kriteria
unjuk
kerja
(pe rf ormance
crite ria) yang
bentuk portf oli.o Di samping itu perlu dikembangkan
sistem kendali dan penjaminan mutu ( q u ality
con trolledan q u ality
assu rance )
yang melibatkan pihak-pihak terkait dengan pembinaan SMK ( stakeholders). Atas dasar itulah, dipandang perlu adanya pedoman tentang sistem penilaian hasil belajar peserta Didik SMK sesuai dengan karakteristik Kurikulum SMK edisi 2004. Bagian I: Kerangka Dasar Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik SMK ini diharapkan menjadi buku induk sistem penilaian hasil belajar pada Sekolah Menengah Kejuruan. B. Fungsi dan Tujuan
Kerangka dasar sistem penilaian hasil belajar ini berfungsi sebagai acuan bagi guru, kepala sekolah dan para pihak yang terkait dengan pembinaan SMK baik internal maupun eksternal agar: 1. Memahami prinsip-prinsip dasar penilaian berbasis kompetensi; Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
2
Draf t 5
2. Mampu mengelolaan pelaksanaan penilaian berbasis kompetnsi pada SMK; 3. Menerapkan proses penjaminan dan pengendalian mutu penilaian; 4. Mengenal berbagai jenis dan bentuk pelaporan hasil penilaian, dan 5. Mampu
memantau
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
penilaian
berbasis
kompetensi.
Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
3
Draf t 5
A. Pengertian
Penilaian
adalah
proses
penentuan
nilai
hasil
pengukuran
yang
sudah
dibandingkan dengan acuan tertentu. Pada pembelajaran berbasis kompetensi, acuan yang digunakan adalah kriteria unjuk kerja yang terdapat pada standar kompetensi. Sedangkan pengukuran adalah proses kuantifikasi sua tu gejala atau obyek menurut aturan tertentu yang dapat dilakukan dengan cara tes dan atau nontes. Penilaian berbasis kompetensi merupakan proses pengumpulan bukti-bukti dan pengambilan keputusan untuk memastikan apakah seseorang sudah kompeten atau belum. Bukti atau evidence adalah bukti-bukti yang diperlukan untuk membuktikan seseorang
telah
mencapai
kompetensi
atau
belum,
yang
dikumpulkan
dari
berbagai sumber dan dalam bentuk yang bervariasi. Bukti hasil belajar terdiri atas 3 bentuk: •
Bukti
langsung,
yaitu
bukti
yang
dikumpulkan
berdasarkan
pengamatan
langsung dari penilai. •
Bukti tidak langsung, yaitu bukti yang diperoleh dari pihak ketiga, seperti guru, pembimbing, orang tua, teman sekelas dan lain-lain.
•
Bukti tambahan lainya, yaitu bukti yang diperoleh selain dari kedua sumber di atas, seperti kertas kerja, laporan, produk kerja (baju, masakan, patung dan lain-lain), rekaman video dan bukti tambahan lainnya.
B. Prinsip Dasar
Beberapa prinsip penilaian yang harus dipenuhi yaitu: 1.
Sahih dan handal Sahih berarti soal atau tugas yang dikerjakan peserta didik harus sesuai dengan
kompetensi
yang
ingin
dinilai.
Misalnya
bila
ingin
menilai
kompetensi menghitung maka soal ujian atau tugas yang diberikan harus tentang menghitung bukan tentang kerapian tulisan atau tentang bahasa yang digunakan. Handal berarti hasil penilaian dapat menggambarkan kompetensi Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
4
Draf t 5
peserta
didik
yang
sebenarnya.
Hasil
penilaian
terhadap
seseorang/
sekelompok orang akan sama walaupun dilakukan oleh penilai yang berbeda. Oleh karena itu penilaia n harus dilakukan oleh orang yang kompeten, dengan alat ukur yang sahih dan andal, sehingga hasil pengukurannya memberikan data yang akurat. 2.
Adil Penilaian harus adil
untuk semua peserta
didik. Artinya penilaian tidak
menguntungkan atau merugikan salah satu atau sekelompok peserta didik yang dinilai. 3.
Terbuka Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak.
4.
Menyeluruh Penilaian
dilakukan
dengan
berbagai
teknik
dan
prosedur
termasuk
pengumpulan berbagai bukti hasil belajar peserta didik untuk dapat menilai aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. 5.
Terpadu Penilaian di SMK harus terpadu dengan kegiatan pembelajaran. Keterpaduan tersebut
juga
menyangkut
program
yang
dinilai
dan
penyelenggaraan
penilaian. 6.
Berkesinambungan/Berkelanjutan Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan hasil belajar peserta didik sebagai hasil kegiatan belajarnya.
7.
Bermakna Hasil penilaian harus mudah dipahami dan ditafsirkan sama oleh semua pihak yang berkepentingan agar dapat menghasilkan tindak lanjut yang tepat.
C. Ruang Lingkup 1.
Penilaian Proses/Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian proses/penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran. Saat ini, penilaian proses banyak digunakan karena mampu meningkatkan standar mengajar, semangat belajar, dan akuntabilitas. Penilaian proses dilakukan dengan mengumpulkan Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
5
Draf t 5 , )hasil tes, hasil praktik, atau semua hasil karya peserta didik ( portf olio
produk kerja. Hasil penilaian proses dapat digunakan sebagai: a. Umpan balik bagi peserta didik untuk mengetahui tingkat penguasaanya sehingga
menimbulkan
motivasi
untuk
meningkatkan
dan
memperbaiki
hasil belaja rnya. b. Acuan dalam memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar peserta didik sehingga memungkinkan dilakukan pengayaan dan atau remedial
untuk
memenuhi
kebutuhan
peserta
didik
sesuai
dengan
kemajuan dan kemampuannya. c. Masukan kepada guru untuk memperbaiki strategi pembelajarannya. d. Acuan
dalam
menentukan
peserta
didik mencapai kompetensi dengan
kecepatan belajar yang berbeda-beda. e. Informasi yang lebih komunikatif kepada masyarakat tentang efesiensi dan efektivitas pendidikan sehingga meningkatkan partisipasinya. 2.
Penilaian Berkala
Penilaian berkala adalah penilaian yang dilakukan secara periodik, pada satu satuan kompetensi yang pelaksanaanya disesuaikan dengan kegiatan sekolah. Penilaian berkala dapat digunakan untuk: (1) Memantau dan mengendalikan kualitas; (2) Sertifikasi atau pemberian sertifikat; (3) Ketercapaian standar nasional untuk jenjang SMK. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penilaian berkala adalah: a.
Bahan yang diujikan harus refresentatif atau mewakili materi yang telah dipelajari serta harus mencakup suatu kompetensi tertentu.
b.
Penilaian berkala dapat berupa verifikasi terhadap hasil penilaian proses.
c.
Butir soal yang digunakan dalam penilaian berkala harus sudah ditelaah.
d.
Hasil penilaian berkala diakui dalam bentuk Sertifikat Kompetensi.
e.
Peserta
ujian
dalam
penilaian
berkala harus
memenuhi persyaratan
tertentu, sesuai dengan karakteristik ujian berkala yang ditempuhnya.
Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
6
Draf t 5
Penilaian proses dan penilaian berkala ini erat kaitannya sebagai penilaian yang berkelanjutan. Contoh format penilaian berkelanjutan ini dapat ditelaah pada halaman berikut.
Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
7
Draf t 5 Contoh FORMAT PENILAIAN BERKELANJUTAN Nama Siswa : Semester/Kelas :
Mata Pelajaran : P eni la i a n P r oses NO.
KOMP ET ENSI / SUBK OMP ET ENSI
Kuis
Tugas
PR
Unjuk Unjuk Kerja di Kerja di Bengkel La b
Portfolio
Ulangan
P e ni la i a n Be r ka la Ni la i Uji Ujian Akhi r
Kompetensi
Akhir
Catatan: 1. Untuk memperoleh rata-rata penilaian proses, bobot masing-masing jenis tagihan tergantung pada kepentingan dan kompleksitas kompetensi yang diujikan. 2. Untuk memperoleh rata-rata skor akhir, bobot antara penilaian proses dan penilaian berkala tergantung pada jenis dan level kompetensi yang dinilai. Hasil uji kompetensi tidak dirata-ratakan dengan skor lain tetapi ditampilkan secara tersendiri dalam bentuk sertifikat.
8
Bagian 1 K erangka D asar Penilaian Hasil B elajar Peserta D idik SM K
Draf t 5
A. Prosedur
1. Penilaian proses/penilaian proses mempunyai dua tujuan utama, pertama memperoleh umpan balik untuk bahan perbaikan lebih lanjut, dan kedua bertujuan untuk menilai hasil belajar peserta didik secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik kompetensi. Prosedur penilaian proses dapat dilakukan melalui: a. Tes lisan b. Tes tertulis
Draf t 5
A. Prosedur
1. Penilaian proses/penilaian proses mempunyai dua tujuan utama, pertama memperoleh umpan balik untuk bahan perbaikan lebih lanjut, dan kedua bertujuan untuk menilai hasil belajar peserta didik secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik kompetensi. Prosedur penilaian proses dapat dilakukan melalui: a. Tes lisan b. Tes tertulis c. Tugas d. Kuis e. Project work f. Observasi g. Tes perbuatan h. Wawancara i. Simulasi j. Portfolio 2.
Penilaian berkala adalah penilaian yang dilakukan secara periodik, pada satu satuan
kompetensi
yang
pelaksanaannya
disesuaikan
dengan
kegiatan
sekolah. Untuk memperoleh rata-rata penilaian proses, bobot masing-masing jenis tugas tergantung pada kepentingan dan kompleksitas kompetensi yang diujikan. Untuk memperoleh rata-rata skor akhir, bobot antara penilaian proses dan penilaian berkala tergantung pada jenis kompetensi yang dinilai dan tingkat kelas. Hasil uji kompetensi tidak dirata-ratakan dengan skor lain tetapi ditampilkan secara tersendiri, dalam bentuk sertifikat. B. Mekanisme
Pengelolaan
penilaian
proses
sangat
sederhana
karena
penilaian
tersebut
dilaksanakan selama proses belajar-mengajar yang dikelola sendiri oleh sekolah, dalam hal ini guru, tanpa banyak melibatkan pihak DU/DI. Sedangkan penilaian berkala, pengelolaannya diselenggarakan oleh sekolah, pusat, dan pihak lain terutama
SU/DI.
Penilaian
berkala
yang
dilakukan
melalui
uji
kompetensi
pengelolaannya memerlukan bantuan dari instansi lain. Idealnya, lembaga yang Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
9
Draf t 5
menyelenggarakan uji kompetensi ini independen; yakni lembaga yang tidak dapat diintervensi oleh unsur atau lembaga lain. Sebagai rancangan yang masih menjadi wacana, mekanisme pengelolaan uji kompetensi dapat digambarkan dalam diagram berikut.
MEKANISME PENGELOLAAN SISTEM PENILAIAN (UU No. 13/2003 dan UUSPN/2003) Pembina
Pembina
BNSP Penetapan Kebijakan, Penetapan Standar, Akreditasi Akreditasi (wajib)
LDP
Depnis
Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Profesi
Akreditasi (Sukarela)
LSP Pengembang Standar, Sertifikasi dan Akreditasi LDP
Depnis
Masyarakat
Lulusan
Uji Kompetensi
Tenaga Kerja Kompeten
Sertifikasi
Latihan Penyesuaian
TKI LN
Kete rangan:
BNSP LSP LDP TKI LN
: Badan Nasional Standardisasi Profesi : Lembaga Sertifikasi Profesi : Lembaga Diklat Profesi : Tenaga Kerja Indonesia Luar Negara
Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
10
Draf t 5
A. Mekanisme Mekanisme Pelaksanaan Penilaian dan Verifikasi Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Proses Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Verifikasi Internal Jaminan Mutu/QA
Klarifikasi/ Perbaikan
Verifikasi Eksternal Kendali Mutu/QC
Rekomendasi Sertifikat Kompetensi
Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
11
Draf t 5
B. Peran dan Fungsi
Untuk menjamin obyektivitas hasil penilaian dilakukan proses verifikasi oleh pemeriksa ( v erif ier) baik pemeriksa internal maupun eksternal. 1.
Verifikasi internal Verifikasi internal sebagai proses penjaminan mutu ( Qu ality
Assu rance )
dilakukan oleh unsur sekolah bisa terdiri atas guru, ketua program keahlian dan wakil kepala sekolah, dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Memahami
tujuan
pembelajaran/kriteria
unjuk
kerja
yang
harus
dikuasai peserta didik; b. Memantau pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru; c. Memverifikasi hasil penilaian; d. Menguji peserta didik secara sampling melalui bukti fisik portfolio; e. Menyusun umpan balik; f.
Mengkonfirmasikan hasil verifikasi penilaian kepada guru, dan
g. Mengajukan hasil penilaian kepada eksternal verifier. 2.
Verifikasi eksternal Verifikasi eksternal sebagai proses pengendalian mutu ( Qu ali ty
Con trole )
dilakukan oleh penilai ( assessor) yang diakui lembaga sertifikasi profesi, DU/DI atau asosiasi profesi, dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Memahami
tujuan
pembelajaran/kriteria
unjuk
kerja
yang
harus
dikuasai peserta didik; b. Memantau pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru; c. Memverifikasi hasil penilaian guru, dan d. Menguji peserta didik secara sampling melalui bukti hasil belajar berupa po rtf oli o.
Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
12
Draf t 5
Pelaporan merupakan umpan balik bagi guru dan pihak pengelola pendidikan untuk melakukan perbaikan, baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Jenis dan Bentuk Pelaporan 1. Rapor
Rapor adalah laporan hasil belajar peserta didik selama satu semester untuk semua mata Diklat yang ditempuh pada semester itu. Format dan isi rapor
disesuaikan dengan karakteristik program keahlian. 2. Ijazah
Ijazah
adalah
surat
pengakuan
bahwa
pemiliknya
telah
menyelesaikan
atau
menamatkan belajar sekaligus lulus jenjang pendidikan menengah, dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan. Ijazah diberikan pada akhir jenjang pendidikan (tingkat III atau tingkat IV) kepada setiap peserta didik yang telah menyelesaikan semua program dan lulus ujian yang diselenggarakan. 3. Paspor Keterampilan (Skill Passport)
Paspor keterampilan atau skill
passport adalah surat pengakuan atas kompetensi
yang telah dikuasai oleh pemiliknya. Dengan demikian paspor keterampilan ini dapat digunakan sebagai: a. Bukti atau pengakuan atas kemampuan yang dikuasai oleh pemiliknya; b. Bahan pertimbangan utama bagi pemakai tenaga kerja (DU/DI dalam memilih pelamar
kerja
atau
mempromosikan
karyawan
yang
telah
mempunyai
kemampuan yang dibutuhkan; c. Piranti baik bagi pekerja maupun pengusaha dalam merencanakan peningkatan keterampilan
maupun
penambahan
keterampilan
baru
secara
sistematis
dan
diakui. 4. Sertifikat Kompetensi
Sertifikat kompetensi merupakan bukti fisik lulus uji kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi profesi/asosiasi profesi/DU/DI. Sertifikat
kompetensi
ini
memberikan
legalitas
(kewenangan)
bagi
pemiliknya
untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan kompetensi yang dikuasainya. Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
13
Draf t 5
Bagi program keahlian yang belum ada LSP-nya, sertifikasi dilakukan oleh institusi pasangan/asosiasi profesi/DU/DI.
Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
14
Draf t 5
1. Tujuan
Monitoring
dan
evaluasi
bertujuan
untuk
mengetahui
tingkat
keterlaksanaan,
kebermaknaan, dan efisiensi serta efektivitas sistem penilaian hasil belajar di SMK. 2. Petugas
Petugas monitoring dan evaluasi sistem penilaian hasil belajar pada SMK dapat terdiri dari unsur Pusnildik, Direktorat Dikmenjur, PPPG lingkup kejuruan, dan dinas pendidikan provinsi/kota/kabupaten. 3. Prosedur
Monitoring
dan
evaluasi
sistem
penilaian
hasil
belajar
dilakukan
dengan
menggunakan instrumen yang mengacu pada indikator keberhasilan. Monitoring dan evaluasi dilakukan minimal sekali dalam 1 (satu) tahun secara berkelanjutan.
Sistem penilaian hasil belajar SMK yang telah diuraikan tersebut di atas merupakan pokok-pokok pikiran penilaian dalam pelaksanaan Kurikulum SMK edisi 2004. Untuk mengimplementasikannya
perlu
ditindaklanjuti
dengan
mengacu
pada
Bagian
II:
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar pada SMK.
Bagian 1 K erangka D asar Penil aian H asil Belajar Pesert a Didi k SM K
15