SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006 197708142006042013 042013
Prosedur ini mengatur tata cara untuk membuat dan menyusun dokumen medis 1. Pengertian
baru untuk pasien baru maupun untuk pasien lama yang kembali berobat setelah 5 (lima) tahun maupun data komputer tidak diketemukan. Untuk memberikan pedoman/ aturan dalam proses pembuatan dokumen medis
2. Tujuan
baru. Setiap pasien yang berobat di PuskesmasMonta hanya memiliki satu dokumen
3. Kebijakan
rekam medik. 1. Pasien baru yang berobat di Puskesmas Monta dibuatkan dokumen medik baru dan karu control sesuai dengan urutan nomor dokumen rekam medik baru dan kartu berobat sesuai dengan urutan nomor
4. Prosedur
dokumen rekam medik. 2. Pasien lama yang kembali berobat (tidak aktif) setelah lebih dari 5
(lima) tahun, apabila dalam data lama (komputer) tidak ditemukan, maka akan diterbitkan dokumen rekam medik baru bar u dengan nomor sesuai dengan urutan dokumen rekam medik. 5. Unit Terkait
Petugas pendaftaran, sub bagian rekam medik
ASSEMBLING (PERAKITAN)
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006 197708142006042013 042013
Prosedur ini mengatur tata cara untuk menyusun lembar formulir secara urut 1. Pengertian
2. Tujuan
untuk dijadikan suatu dokumen medik. Untuk memberikan pedoman /aturan dalam proses perakitan (assembling) 1.
Assembling (perakitan) dokumen medik baru dilakukan untuk pelayanan di Instalasi Rawat Jalan (minimal 250 dokumen) dan Instalasi Rawat Inap
3. Kebijakan
(minimal 100 dokumen) 2.
Assembling (perakitan) dokumen medik lama dilaksanakan sesuai kebutuhan.
Assembling Dokumen Rawat Jalan 1. Siapkan formulir RM 01 (instalasi gawat darurat), (RM 02 (pemeriksaan penderita), RM 03 (konsultasi penderita), RM 04 (pemeriksaan penunjang), RM 05 (resep). 2. Susunlah formulir RM 02, RM 03, RM 04, RM 05 dalam map dokumen medik. 3. Berilah nomor register sesuai numerator pada RM 02 (pemeriksaan penderita) dalam kolom nomor dokumen dokumen rekam medik. Assembling Dokumen Rawat Inap
1. Siapkan formulir RM 6, 6.1 (pemeriksaan penderita), RM 07 (pantauan (pantauan 4. Prosedur
perkembangan penyakit dan terapi), RM 08.1 (pengkajian perawatan), RM 09 (rencana asuhan keperawatan), RM 10.1 (tindakan / implementasi), RM 10.2 (pengawasan umum harian penderita), RM 10.3 (chek list pemberian obat oral / parenteral), RM 11(catatan perkembangan penderita), RM 12 (resume perawatan), RM 13 (ringkasan akhir perawatan inap), RM 14 (sebab kematian). 2. Susunlah formulir RM 6, 6.1 , RM 07, RM 08.1, RM 08.2, RM 9, RM 10.1 , RM 10.2, RM 10.3, RM 11, RM 12, RM 13, RM 14. 3. Tanda penomoran, hasil assembling tersebut dikirimkan ke TPPRI
(Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap). 5. Unit Terkait
Sub Bagian Rekam Medik
IDENTIFIKASI PASIEN
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006 197708142006042013 042013
Prosedur ini mengatur tata cara mendata pasien sesuai dengan identitas pasien 1. Pengertian
yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, dan alamat yang ditulis secara benar, jelas dan lengkap.
2. Tujuan
Memberikan pedoman dan aturan dalam proses penulisan identifikasi pasien.
3. Kebijakan
Pasien yang berobat ke Puskesmas Monta Keluarga akan didata identifikasinya secara benar, jelas dan lengkap. 1. Nama ditulis lengkap sesuai dengan kartu identitas diri yang masih berlaku/KTP atau kartu identitas lainnya.
4. Prosedur
2.
Alamat, umur , ditulis dengan kartu identitas diri yang masih berlaku.
3.
Pekerjaan dan pendidikan ditulis berdasarkan informasi langsung dari pasien / keluarga.
Penanggung jawab dan hubungan keluarga dengan pasien ditulis berdasarkan informasi langsung dari pasien / keluarga. 5. Unit Terkait
Sub Bagian Rekam Medik
PERINATOLOGI
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-2
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini mengatur tata cara mencatat identitas bayi (baru lahir) berdasarkan 1. Pengertian
2. Tujuan
data fisik bayi. Untuk mencegah tertukarnya bayi. a.
Identifikasi bayi dilakukan petugas setempat: - Petugas IGD Perinatal : lahir di IGD + luar RS - Petugas VK Perinatal : lahir di VK
b.
Identitas nama menggunakan nama Ibu, bila bayi kembar, ditambah tanda A, B dst.
c.
Identitas bayi ditulis dalam 2 macam: 1. Label gelang dipasang pada lengan / kaki bayi + ibu i. Isi data : nama, Tgl, jam lahir, jenis, BBL ii. Warna gelang : biru untuk jenis laki-laki, merah untuk jenis
3. Kebijakan
perempuan. 2. Lembar / blangko identitas, dipasang pada status RM. Isi data: iii. Nama bayi, cara lahir, penolong iv. Antropometri, jenis kelamin, tgl, jam lahir v. Stempel telapak kaki bayi vi. Tanda tangan penolong + orang tua / saksi d.
Identifikasi : disaksikan oleh orang tua / keluarga
e.
Label gelang dipasang dengan kunci mati, dan digunting pada waktu bayi pulang / telah diserahkan pada ibu
Blangko identitas bayi dan label gelang disediakan di VK, IGD, dan IBS. 1.
Identifikasi bayi baru lahir segera dilakukan setelah resusitasi / mengatasi kegawatan.
2.
Bila memungkinkan perlihatkan bayi pada ibu / orang tua sebelum atau saat identifikasi.
4. Prosedur
3.
Lembar identitas bayi setelah diisi, ditanda tangani oleh penolong bayi (bidan / dokter) dan orang tua.
Lembar identitas bayi segera gabungkan dengan status RM bayi.
Neonatus, meliputi: 5. Unit Terkait
Bayi baru lahir di Puskesmas Monta Keluarga, bayi kiriman luar usia 0 – 28 hari.
PENGISIAN REGISTER RAWAT JALAN, RAWAT INAP DAN GAWAT DARURAT
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Prosedur
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini mengatur tata cara mengisi kolom isian yang terdapat pada register rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Memberikan pedoman dan aturan dalam proses penulisan register rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat serta penertiban administrasi Data pasien yang berkunjung ke RSU Dadi Keluarga dicatat dalam buku register (register rawat inap / rawat jalan / IGD) Penulisan Register Rawat Jalan 1. Tulis poliklinik, tanggal 2. Nomor urut 3. Nomor register rekam medik 4. Nama penderita 5. Alamat lengkap, wilayah, umur, jenis kelamin, Status, Pekerjaan, dan nomor Kartu kesehatan, Anamnase, Diagnosa, Terapi dan Keterangan. tindak lanjut, penunjang dan tindakan. Penulisan Register Rawat Inap 1. Tanggal masuk 2. Nomor register rekaman medik 3. Nama lengkap penderita 4. Alamat lengkap 5. Umur 6. Jenis kelamin 7. Agama 8. Prosedur rumah sakit 9. Cara masuk rumah sakit 10. Ruang dan kelas Penulisan Register Gawat Darurat 1. Tulis IGD, tanggal dan dokter yang bertugas 2. Nomor urut 3. Nomor register rekam medik 4. Nama lengkap 5. Alamat lengkap, wilayah, kiriman, bayar kunjungan 6. Diagnosa 7. Tindak lanjut, penunjang medik, dirujuk
Tindakan dan keterangan 5. Unit Terkait
Sub Bagian Rekam Medik
PENYAJIAN DATA PASIEN
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini mengatur tata cara untuk menampilkan data dalam bentuk tabel, 1. Pengertian
ataupun grafik sehingga menjadi informasi yang dapat dibaca. Sebagai bahan informasi dan pelaporan agar lebih mudah dibaca dan
2. Tujuan
3. Kebijakan
dimengerti. Penyajian data dibuat tiap bulan dalam bentuk tabel, dan setahun sekali dalambentuk tabel besar dan grafik. 1.
Petugas rekam medik mengolah data baik secara manual dan computer untuk dibuat tabel sebulan sekali, baik data rawat jalan maupun data rawat inap, meliputi antara lain: b. Jenis kunjungan c. Jenis pembayaran d. Jenis kelamin e. Kasus f. Asal wilayah
4. Prosedur
g. Jenis penyakit h. Jenis operasi i. 2.
Jumlah kematian
Petugas rekam medik mengolah data bulanan menjadi data tahunan baik secara manual dan computer untuk dibuat tabel dan grafik setahun sekali, baik data rawat jalan maupun data rawat inap.
Grafik data ditampilkan dalam bentuk grafik batangan dan grafik bulets (berdasarkan prosentase) 5. Unit Terkait
Sub Bagian Rekam Medik
PENGUMPULAN DATA PASIEN
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini mengatur tata cara mengumpulkan data pasien secara periodik 1. Pengertian
2. Tujuan
sebagai bahan informasi dan pelaporan. Digunakan sebagai bahan informasi dan pelaporan. Pengolahan Rekam Medik yang akurat mendukung pelayanan medis di Rumah
3. Kebijakan
Sakit. 1.
Petugas Rekam Medik mengumpulkan data secara periodik.
2.
Setiap hari : mengumpulkan sensus rawat inap dan rawat jalan serta data lainnya untuk diolah sesuai kebutuhan untuk membuat baik secara manual maupun komputerisasi.
4. Prosedur
3.
Setiap bulan mengumpulkan sensus bulanan dari ruangan rawat inap untuk mempersiapkan dan membuat laporan RLL.
4.
Setiap tiga bulan sekali mengumpulkan dokumen medik rawat inap yang pulang antara tanggal 1 – 10 (sekitar 10 Dokumen medik) untuk membuat laporan data individual.
Instalasi Rawat Jalan, instalasi Gawat Darurat, instalasi Rawat Inap, sub Bagian 5. Unit Terkait
Rekam Medik
PEMBERIAN KODE PENYAKIT
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini mengatur tata cara Koding penyakit, yaitu pemberian penetapan 1. Pengertian
dengan menggunakan huruf dan angka yang mewakili komponen data penyakit..
2. Tujuan
Agar dapat keseragaman pemberian kode sesuai dengan ICD X. Pengolahan Rekam Medik yang akurat mendukung pelayanan medis di Rumah
3. Kebijakan
Sakit. 1.
Kode penyakit yang sesuai dengan ICD X disimpan dalam file computer dengan nama X_ICD.dbf.
2.
Komputer dinyalakan sesuai dengan prosedur kerja computer.
3.
Pada waktu input data rawat jalan maupun rawat inap, setelah sampai pada diagnosa, baca diagnosa dengan benar, ketik minimal 2 huruf depan lalu
4. Prosedur
tekan enter untuk memilih diagnosa yang tepat dan secara otomatis akan kelaur nomor kodingnya. Bila di dalam daftar tidak ada nama penyakit tersebut, maka buka buku ICD X dan cari nama penyakit tersebut kemudian diketik di computer beserta nomor kodenya, dan data disimpan di dalam computer.
5. Unit Terkait
Sub Bagian Rekam Medik
PENYIMPANAN DOKUMEN MEDIK
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini mengatur tata cara Koding penyakit, yaitu pemberian penetapan 1. Pengertian
dengan menggunakan huruf dan angka yang mewakili komponen data penyakit.. Prosedur ini mengatur tata cara menyimpan data dan menata dokumen medik
2. Tujuan
sehingga mudah untuk dicari dan diambil apabila diperlukan. 1.
Penyelenggaraan penyimpanan dokumen rekam medik yang tepat sasaran
2.
merupakan bukti tentang mutu pelayanan. Cara penyimpanan dokumen rekam medik dengan menggunakan sistem nomor langsung (straight numerical), diurutkan dari nomor terkecil ke
3. Kebijakan
nomor yang besar. 3.
Penyimpanan dokumen medik dibagi dua: 01.
Arsip dokumen aktif (lima tahun terakhir masih berobat)
Arsip non aktif (lima tahun tidak pernah berobat atau mati) 1.
Petugas urusan arsip dokumen medik menerima/ memeriksa pengambilan dokumen rekam medik.
2. 4. Prosedur
Petugas urusan arsip dokumen rekam medik mengurutkan (sortir) nomor dokumen rekam medik.
Petugas urusan arsip memasukkan dokumen rekam medik ke dalam rak dengan cara menjajarkan (map berdiri) sesuai dengan nomor urut dan mengeluarkan traser (kertas pengganti dokumen rekam medik). 5. Unit Terkait
Sub Bagian Rekam Medik
PENGENDALIAN DOKUMEN REKAM MEDIK
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini mengatur tata cara untuk mengendalikan / mengontrol dokumen 1. Pengertian
rekam medik yang keluar dari ruang penyimpanan dokumen. Untuk memudahkan monitoring dokumen rekam medik ke poliklinik secara
2. Tujuan
cepat dan tepat guna mendukung pelayanan medis kepada pasien. Pengendalian dilakukan dengan lembar kendlai yang berisi informasi, nama ,
3. Kebijakan
nomor rekam medik, poliklinik yang diminati dan cara pembayaran (umum, askes, astek, dan lain-lain). 1.
Dokumen rekam medik yang diambil dari rak diserahkan kepada petugas kendali.
2.
Petugas kendali menulis nama, nomor, rekam medik, poliklinik yang diminati dan cara pembayaran (umum, askes, astek dan lain-lain).
4. Prosedur
3.
Dilanjutkan prosedur distribusi
Selesai jam pelayanan petugas kendali merekapitulasi jumlah dokumen rekam medik yang keluar dari gudang arsip. 5. Unit Terkait
Sub Bagian Rekam Medik
PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIK
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini mengatur tata cara peminjaman dokumen rekam medik untuk 1. Pengertian
keperluan tertentu setelah mendapatkan persetujuan dari yang berwewenang dengan mengikuti pedoman / aturan yang berlaku. Untuk memberikan pedoman / aturan dalam proses peminjaman dokumen
2. Tujuan
rekam medik. 1.
Peminjaman dapat dilakukan untuk keperluan penelitian, pengendalian,
2.
visum et repertum, asuransi dan tindak lanjut perawata n. Peminjaman dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
3. Kebijakan
terhadap dokumen rekam medik tersebut. Peminjaman bertanggung jawab atas keutuhan urutan lembar per lembar dalam dokumen rekam medik dan tidak terjadi kerusakan. I.
Peminjaman oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Monta
1. Peminjam datang ke bagian arsip rekam medik dengan membawa identitas dokumen pasien yang akan dipinjam meliputi : nomor rekam medik, nama pasien, tanggal pulang rawat (bila pernah dirawat), dan kunjungan terakhir di Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga. 2. Petugas urusan arsip mencari dokumen rekam medik yang dimaksud di 4. Prosedur
ruang penyimpanan. 3. Petugas urusan arsip menyerahkan blanko/ formulir peminjaman yang harus diisi dan ditanda tangani peminjam. 4. Peminjam menyerahkan blanko peminjaman yang telah diisi dan ditanda tangani kepada petugas urusan arsip. 5. Dokumen rekam medik diserahkan kepada peminjam. Sub Bagian Rekam Medik
5. Unit Terkait
Sub Bagian Tata Usaha
PENGAMBILAN DOKUMEN REKAM MEDIK
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini mengatur tata cara mengambil dokumen rekam medik sesuai 1. Pengertian
dengan peraturan / prosedur yang ada.. Untuk memberikan pedoman/ aturan dalam proses pengambilan dokumen
2. Tujuan
3. Kebijakan
rekam medik. Pengambilan dokumen hanya boleh dilakukan oleh petugas rekam medik (urusan arsip). 1.
Adanya permintaan melalui formulir pendaftaran pasien lama.
2.
Lihat nomor dokumen rekam medik dan nama pasien yang akan diambil.
3.
Lihat tanda digit nomor pada urutan rak penyimpanan dokumen rekam medik.
1. Prosedur
4.
Ambil dokumen rekam medik dan masukantraser pada rak untuk menggantikan posisi dokumen rekam medik yang diambil.
5. 2. Unit Terkait
Cek kembali nomor rekam medik/ nama pasien sesuai dengan permintaan.
Dilanjutkan prosedur distribusi / peminjaman. Sub Bagian Rekam Medik
PENGENDALIAN DOKUMEN REKAM MEDIK
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini mengatur tata cara untuk mengendalikan / mengontrol dokumen 1. Pengertian
rekam medik yang keluar dari ruang penyimpanan dokumen. Untuk memudahkan monitoring dokumen rekam medik ke poliklinik secara
2. Tujuan
cepat dan tepat guna mendukung pelayanan medis kepada pasien. Pengendalian dilakukan dengan lembar kendali yang berisi informasi, nama ,
3. Kebijakan
nomor rekam medik, poliklinik yang diminati dan cara pembayaran (umum, askes, astek, dan lain-lain). 1. Dokumen rekam medik yang diambil dari rak diserahkan kepada petugas kendali. 2. Petugas kendali menulis nama, nomor, rekam medik, poliklinik yang
4. Prosedur
diminati dan cara pembayaran (umum, askes, astek dan lain-lain). 3. Dilanjutkan prosedur distribusi 4. Selesai jam pelayanan petugas kendali merekapitulasi jumlah dokumen rekam medik yang keluar dari gudang arsip.ien sesuai dengan permintaan. 5. Dilanjutkan prosedur distribusi / peminjaman.
6. Unit Terkait
Sub Bagian Rekam Medik
PEMULANGAN PASIEN RAWAT NAP
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Suatu kondisi dimana pasien sudah menjalani perawatan di puskesmas dan telah 1. Pengertian
2. Tujuan 3. Kebijakan
di ijinkan oleh dokter Pemulangan pasien dapat berjalan dengan lancar Keputusan kepala puskesmas
Pasien Umum : 1. Pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter. 2. Perawat membuat discharge planning dan menjelaskan kepada pasien dan atau keluarga pasien 3. Pasien dan atau keluarganya menyelesaikan administrasi 4. Pasien dan atau keluarganya menyelesaikan administrasi keuangan 5. Pasien boleh pulang
4. Prosedur
5. Unit Terkait
Pasien ASKES 1. Pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter. 2. Perawat membuat rincian pembiayaan sesuai 3. Peraturan pembiayan dari ASKES sebagai berikut : 4. Biaya rawat inap : paket per hari Rp 40.000,- (meliputi visite dokter, laboratorium rutin, makan, akomodasi, EKG, alat-bahan habis pakai) 5. Perhitungan hari rawat : (tanggal keluar pasien tanggal masuk pasien) 6. Perawat membuat discharge planning dan menjelaskan kepada pasien dan atau keluarga pasien. 7. Pasien dan atau keluarganya menyelesaikan administrasi 8. Pasien dan atau keluarganya menyelesaikan administrasi keuangan 9. Pasien boleh pulang
IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
PENYAMPAIAN INFORMASI
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini mengatur tentang cara penyampaian informasi kepada pelanggan 1.
Pengertian
2.
Tujuan
3.
Kebijakan
baik secara lisan atau tertulis. Peasien dapat memperoleh informasi lain tentang sarana pelayanan, antara lain tarif pelayanan, jenis pelayanan rujukan dan informasi lainnya. SK kepala puskesmas tentang kewajiban klinis dalam menigkatkan mutu klinis dan keselamatan kerja.
4.
Prosedur
1. Petugas menyapa pasien 2. Petugas mengidentifikasi kebutuhan informasi pasien 3. Petugas menjelaskan informasi yang dibutuhkan pasien, jika diperlukan dapat memberikan brosur puskesmas kepada pasienn.
5.
6.
Hal-Hal yang diperhatikan
Informasi yang dibutuhkan
Unit Terkait
Unit Pendaftaran
LAYANAN KLINIS UNTUK MENJAMIN KESINAMBUNGAN
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur ini meliputi segala upaya yang di pakai sebagai dasar untuk dan 1. Pengertian
menjamin kesinambungan layanan klinis. Pelayanan klinis yang diselengggarakann berdasarkan prosedur standar
2. Tujuan
diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan. Setiap pasien yang berobat di PuskesmasMonta hanya memiliki satu dokumen
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
rekam medik. Permenkes 75 tahun 2014 tentang puskesmas 1. Prioritas prosedur layanan klinis yang harus disusun berdasarkan visi, misi puskesmas tingkat kegawatan penyakit, kondisi 10 besar penyakit yang di temui di puskesmas. 2. Data literatur yang diperlukan dalam penyusunan 3. Tim mutu pelayanan klinis membuat SOP layanan klinis. 4. Pertimbangan masing-masing unit dalam penyusunan SOP. 5. Pelaksanaan SOP
6. Unit Terkait
PENYUSUNAN LAYANAN TERPADU
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Penyusunan rencana tentang tindakan dan pengobatan pasien, penanganan oleh 1. Pengertian
tim antar profesi disusun dengan tujuan yang jelas, terkoordinasi dan melibatkan pasien/keluarga.
2. Tujuan
Pasien mendapatkan pelayanan yang profesional dan komprehensif
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas No
4. Referensi
Manual Mutu 1. Dokter atau petugas medis melakukan kajian terhadap keluhan dan kebutuhan pasien. 2. Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan dalam
5. Prosedur
6. Unit Terkait
benmtuk diagnosis, dalam penyusunan layanan dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang jelas dengan kebutuhan pasien dan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. 3. Dokter atau petugas medis memberikan rujukan ke poli lain jika di dalam rencana layanan pasien memerlukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain. 4. Penanganann pasien secara interprofesional maliputi: Penanganan pasien HT Penanganan Pasien Diabetes Melitus Penanganan Pasien Tuberculosis Balita gizi kurang/Gizi Buruk Penanganan pasien bumil dengan keluhan medis Penanganan pasien bumil dengan anemia Penanganan pasien bumil KEK Penanganan pasien jiwa Rekam Medis
PENOLAJKAN PASIEN UNTUK MENOLAKN ATAU MELAANJUTKANN PENGOBATAN
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Prosedur yang mengatur hak pasienj untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya, dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas 1. Pengertian
tanggung jawab sendiri setelah memperolah informasi yang jelas dari petugas tentangt penyakitnya. Memberikan hak kepada pasien untuk menolak pengobatan terhadap dirinya
2. Tujuan
atas tanggung jawab diri sendiri setelah diberikan penjelasan/informasi yang jelas oleh petugas tentang penyakitnya. SK Kepala Puskesmas No tentang hak untuk menolak atau tidak melanjutkan
3. Kebijakan
4. Prosedur
pengobatan
1. 2. 3. 4.
Pasien mendaftar di loket pendaftaran. Petugas melayani sesuai dengan prosedur. Petugas menjelaskan tentang pengobatan yang akan dilakukan. Jika pasien tidak setuju dengan pengobatan yang akan diberikan maka pasien menandatangani formulir penolakan.
1. Poli Umum 2. Poli gigi 5. Unit Terkait
3. Poli KIA 4. UGD 5. Rawat Inap
RAPAT ANTAR UNIT KERJA
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Rapat antar unit kerja adalah pertemuan yang dilakukan apabila ada masalah di 1. Pengertian
wilayah kerja puskesmas yang melibatkan duat atau lebih unit kerja puskesmas. Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di wilayah kerja puskesmas yang
2. Tujuan
3. Kebijakan
melibatkan dua atau lebih unit kerja puskesmas. SK Kepala Puskesmas No tentang rapat unit kerja 1. Penentuan agenda rapat oleh kepala puskesmas. 2. Mempersiapkan perlengkapan atau peralatan rapat seperti buku naskah, spidol, projektor/LCD, laptop dll. Semua alat tersebut harus dipersiapkan dan tersedia pada wakt rapat dilaksanaka.
4. Prosedur
3. 4. 5. 6. 7.
8. 9. 10. 11.
5. Unit Terkait
Menyediakan tempat rapat. Membuat daftar acara rapat. Mempersiapkan peserta rapat. Menentukan pimpinan rapat, moderator dan notulen Mengundang secara tertulis paling lambat dari hari sebelumnya, jika yang di undang tidak bisa hadir, maka diminta merujuk orang yang berkompeten terhadap masalah yang hendak dibahas untuk mewakilinya. Pelaksanaan Rapat. Mensosialisasikan hasil keputusan rapat kepada semua staf puskesmas. Mengarsipkan hasil keputusan rapat (undangan, daftar hadir, notuilen, dan hasil rapat). Melakukan tindak lanjut terhadap hasil rapat agar tujuanj rapat yang telah ditetapkan sebelumnya benar-benmar tercapai.
Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, UGD, Rawat Inap , Lanoratorium, Apotek, Gizi, Keuangan.
PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN OBAT ATAU CAIRAN INTERVENA
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Langkah Kerja
1. Jelaskan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan. 2. Persiapan alat-alat: -
Standar infus
-
Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
-
Jarum/wings needle/abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
-
Bidai/alas infus
-
Perlak dan gunting
-
Bengkok
-
Sarung tangan bersih
-
Kassa steril
-
Kapas alkohol dalam tempatnya
-
Bethadine dalamm tempatnya.
3. Cuci tangan 4. Buka plastik infus set dengan benar 5. Isi selang infuse dan tetap lindung ujung selang supaya steril 6. Gantungkan infus set dengan cairan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah keatas & gantung cairan infus di standar infuse. 7. Isi kompartemen infus set dengan cara menekan (tapi jangan sampai terendam) 8. Isi selang infus dengan cairan yang benar 9. Tutup ujung selang dan tutup dengan memepertajhankan kesetrelian 10.Cek adanya udara dalam selang
Hal penting yang perlu diperhatikan
11.Pakai sarung tangan bersih bila perlu 12.Pilih posisi yang tetap untu memasang infuse. 13.Letakan perlka dan pengalas dibawah bagian yang akan di fungsi. 14.Pilih vena yang tepat dan benar & pasang torbiquet. 15.Desinfeksikan vena dengan teknik yang benar dengan alkohol dengan teknik sirkuler atau dari atas kebawah sekali hapus. 16.\buka katetr (abocath) dan periksa apakah ada kerusakan. 17.Tusukan kateter/abocath pada vena yang telah dipilih dengan dari arah samping 18.Perhatikan adanya darah dalam kompatermen darah dalam kateter, bila ada maka mandrin sedikit demi sedikit ditarik keluar sambil kateter dimasukan perlahan-lahan. 19.Sambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan sambil dibiarkan menetes sedikit. 20.Beri plester pada ujung plastik kateter/abocath tapi tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi. 21.Balut denga kassa bethadine steril & tutup denga kassa steril kering 22.Beri plester dengan benar % pertahankan keamanan kateter / abocath agar tidak tercabut. 23.Atur tetesan infus sesuai dengan kebutuhan pasien. 24.Bereskan alat-alat dan perhatikan respon pasien 25.Bereskan alat alat dan perhatikan pasien 26.Cuci tangan & catat tindakan yang dilakukan.
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI ANTARA PENDAFTARAN DENGAN UNIT PENUNJANG TERKAIT
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
Mekanisme koordinasi petugas di ruang pendaftaran dengan unit lain yang 1. Pengertian
terkait meliputi: Rapat unit kerja dan transfer pasien. 1. Upaya menjamin kesinambungan pelayanan
2. Tujuan
2. Petugas bekerja dengan efisien, ramah,& respinsif terhadap kebutuhan pelanggan.
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas No
4. Referensi A. RAPAT ANTAR UNIT KERJA
1. Begitu Tata Usaha membuat undangan rapat yang isinya tanggal dan tempat rapat pelaksanaan kegiatan rapat serta tema pembahasan. 2. Bagian Tata Usaha menyebarkan undangan ke unit terkait 3. Hasil rapat di domunetasikan di bulan notulen. 5. Prosedur
B. TRANSFER PASIEN
1. Dokter menentukan psien yang perlu dirujukn internal 2. Dokter menulis di lemkbar rujukan internal yang tersedia. 3. Petugas mendaftarkan pasien keloket sesuai dengan poli rujukan internal ynag dituju, serta mengarahkan pasien menuju poli rujukan internal yang dituju. 4. Petugas mengantarkan hasil konsultasi kepada dokter yang merujuk kemudian dokter menentukan rencana pelayanan medis. 6. Unit Terkait
Loket Pendaftaran, Tata Usaha, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, KIA
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI ANTARA PENDAFTARAN DENGAN UNIT PENUNJANG TERKAIT
SOP
No.Dokumen
:440/ A.I.SOP..0001./01.2.11/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:04 Januari 2016
Halaman
: 1-1
Kepala UPTPuskesmasMonta PemerintahKab.Bima Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni NIP. 197708142006042013
a. Kepuasan adalah sesuatu yang memenuhi bahkan melebihi harapan, b. Pelanggan adalah pasien rawat jalan Puskesmas 1. Pengertian
c. Survei adalah cara untuk mendapatkan informasi tentang sesuatu yang kita perlukan Mengetahui harapan pelanggan terhadap pelayanan di Puskesmas mengetahui
2. Tujuan
kekurangsn dan kelebihan pelayanan yang telah diberikan mengetahui tingkat kepuasan pelanggan.
3. Kebijakan
a. Besar sampel dalam penelitian Kesehatan, Stanley Lemeshow dkk, Gajah Mad Univerity Press, Yogyakarta, 1997 4. Referensi
b. Pedoman Pemantauan berkala, Kepuasan pengguna jasa Puskesmas, Depkes, Jakarta, 2002 a. Tim survei menentukan metode survei yaitu dengan mengisi quesioner. b. Tim survei menyiapkan quesioner berisi pertanyaan tertutup (pilihan ganda) dan terbuka (esai) mengenai penilaian pelanggan terhadap kepuasan pelayanan(dari datang sampai pulang) dan harapan pelanggan mengenai pelayanan yang diinginkan . c. Tim survei menentukan besarnya sampel dengan menggunakan rumus N Keterangan : n = besarnya sampel
5. Prosedur
n = -----------1 + N (d)2
N = Jumlah pasien dalam periode tertentu
d= tingkat kepercayaan (90%) d. Tim survei menentukan metode pengambilan sample dengan cara acak e. Tim survei menentukan kriteria sample yaitu pelanggan usia 15 – 60 tahun, yang berkunjung ke unit rawat jalan puskesmas
f.
Tim survei menentukan jadwal dan waktu survei selama 10 hari kerja.
g. Tim survei melakukan survei sesuai jadwal. Survei dilakukan kepada pelanggan yang sedang menunggu di Unit Farmasi dengan petugas survei berada didekatnya. Pelanggan diminta mengisi quesioner, bila ada pertanyaan quesioner yang kurang jelas bisa ditanyakan kepada petugas survei. h. Pelanggan yang tidak bisa membaca didampingi oleh petugas survei. i.
Petugas survei mengecek isian quesioner apabila belum lengkap meminta pelanggan untuk melengkapi.
j.
Tim survei mengumpulkan quesioner yang telah terisi
k. Tim survei melakukan analisis hasil survei, dilakukan dengan cara : l.
Deskriptif analitik dengan menggambarkan prosentase dari masingmasing
jawaban tertutup
m. Untuk pertanyaan terbuka dilakukan koding n. Tim Survei menyerahkan hasil analisis kepada tim mutu Puskesmas
a. Kepala Puskesmas 6. Unit Terkait
b. Tim mutu c. Tim Survei
SURVEY KEPUASAN PASIEN PETUNJUK : MOHON BERIKAN TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG ANDA PILIH JENIS KELAMIN ( ) LAKI ( ) DIPLOMA ( ) PEREMPUAN ( ) S1 ( ) S2 ( ) S3 UMUR ANDA SAAT INI ( )17-24 TAHUN ( ) PELAJAR/MAHASISWA ( ) 25-34 TAHUN ( )PEGAWAI NEGERI ( ) 35-49 TAHUN ( ) PEGAWAI SWASTA ( ) 50-61 TAHUN ( ) BURUH ( ) 65- TAHUN KE ATAS ( ) PEDAGANG ( ) PEREMPUAN ( ) TIDAK BEKERJA ( ) LAIN-LAIN PENDIDIKAN TERAKHIR ( )SD ( ) SLTP ( ) SLTA ( ) S1 ( ) S2 Berilah tanda (X) untuk setiap pernyataan berikut sesuai dengan “KENYATAAN” yang diterima di pelayanan, pada Kolom: 1. Sangat tidak penting 4. Puas
2. Tidak puas 5. Sangat Puas
3. Cukup Puas
Dan berilah tanda (X) untuk setiap pernyataan tentang “HARAPAN” Terhadap klinik berdasarkan seberapa pentingkah pernyataan itu bagi anda: 1. Sangat tidak penting 4.Penting 5. Sangat penting
2. Tidak Penting
3. Cukup Penting
NO A 1
2
3
4
5
B 1
2 3 4
5 6
C 1
2
3
PERNYATAAN RELIABILITY Tenaga medis memberikan pelayanan yang teliti, hati-hati dan tepat waktu Tenaga medis dan petugas lainnya membantu jika ada permasalahan pasien Tenaga medis memberi tahu secara lengkap, mulai cara perawatan dan cara minum obat. Petugas medis memberikan informasi kepada pasien sebelum pelayanan diberikan Tenaga medis menerangkan tindakan yang akan diberikan RESPONSIVENESS Tenaga medis bersedia mendengarkan keluhan pasien Perawat tanggap melayani pasien Tenaga medis melayani dengan tanggap Tenaga medis melakukan tindakan dengan cepat dan tepat. Waktu tunggu dokter datang secepatnya Tenaga medis melakukan tindakan sesuai dengan prosedur. ASSURANCE Dokter mampu menjawab pertanyaan pasien secara meyakinkan. Petugas medis menyediakan obatan yang lengkap Petugas medis cekatan serta menghargai pasien
KENYATAAN 1 2 3 4
HARAPAN 5
4
5
D 1
2
3 4
5
E 1 2
3 4
5
Dokter melayani dengan sikap meyakinkan sehingga pasien merasa aman. Petugas medis mempunyai catatan pasien EMPHATY Dokter memberian waktu pelayanan yang cukup Perawat memberikan pelayanan sesuai kebutuhan pasien Perawat memperhatikan sungguh-sungguh pasien Dokter mendengarkan keluhan serta memberikan jalan keluar tentang penyakit dalam konsultasi Pelayanan bersikap sopan dan ramah TANGIBLE Bangunan klinik terlihat indah dan bersih Klinik mempunyai ruang tunggu yang cukup nyaman Memiliki peralatan yang lengkap Tenaga medis dan karyawan berpenampilan rapi dan bersih. Memiliki papan petunjuk yang jelas
HAK DAN KEWAJIBAN DOKTER DAN PASIEN
Undang- undang no 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran pasal 50 dan 51, Hak dan kewajiban dokter: Hak
Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesional dan standar profesi dan standar operasional prosedur. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesional dan standar opera sional prosedur.
Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya.
Menerima imbalan jasa.
Kewajiban
Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar operasional prosedur serta kebutuhan medis Apabila tidak tersedia alat kesehatan atau tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, bisa merujuk pasien ke dokter atau sarana kesehatan lain yang mempunyai kemampuan lebih baik. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinyatentang pasien, bahkan setelah pasien itu meninggal dunia. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang mampu melakukannya. Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran. Pasal 52 dan 53, Hak dan kewajiban pasien: HAK
Mendapatkan penjelasan lengkap tentang rencana tindakan yang akan dilakukan dokter.
Bisa meminta pendapat dokter lain (Second Opinion)
Mendapat pelayanan medis sesuai dengan kebutuhan.
Bisa menolak tindakan medis yang akan dilakukan dokter bila ada kerugian.
Bisa mendapatkan informai rekam medis
Kewajiban
Memberikan informasi yang lengkap, jujur dan dipahami tentang masalah kesehatannya.memahami nasihat dan petunjuk dokter
Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter
Mematuhi ketentuan yang berluka di sarana pelayanan kesehatan
Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.