BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g
Salah satau upaya untuk mewujudkan visi Indonesia ditempuh melalui strategi penurunan angka kebutaan secara bertahap, yakni dari 1,5 % pada tahun 2000 menjadi 1,0% pada tahun 2010, dan ditargetkan turun menjadi 0,5% 0,5% pada pada tahun tahun 2020. 2020. Diband Dibanding ingkan kan dengan dengan angka angka kebuta kebutaan an di negaranegaranegara Asia Tenggara, angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,7 persen dari jumlah jumlah kebutaan yang yang mencapai mencapai 3 persen persen dari penduduk penduduk dunia. dunia. Penyebab Penyebab utamanya tak lain adalah katarak, glaukoma, kelainan refraksi dan penyakit lain yang berhubungan dengan degeneratif. (Kompas, 2002) Katarak Katarak tidak dapat dicegah kecuali pada kebutaannya kebutaannya yaitu dengan dengan tindak tindakan an operas operasi. i. Katarak Katarak merupa merupakan kan penyak penyakit it degena degenarati ratiff namun namun saat saat ini katarak katarak juga juga telah telah ditemu ditemukan kan pada pada usia usia muda muda (35-40 (35-40 tahun) tahun).. Selama Selama ini katarak dijumpai pada orang yang berusia diatas 55 tahun sehingga sering direme diremehka hkan n kaum kaum muda. muda. Hal ini diseba disebabka bkan n kurang kurangnya nya asupan asupan Gizi Gizi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh (Irawan, 2008). Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan kabut pada lensa lensa mata. mata. Lensa Lensa mata mata normal normal transpa transparan ran dan mengan mengandun dung g banyak banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel baru pada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor yang menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut tidak bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak. Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif
1
atau bertambahnya bertambahnya usia seseorang. seseorang. Katarak kebanyakan kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak. Sekitar 55% orang berusia 75— 85 tahun daya penglihatannya berkurang akibat katarak. Walaupun sebenarnya dapat diobati, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia. (Depkes. 2010) Kebutaan yang terjadi akibat katarak akan terus meningkat karena penderita penderita katarak katarak tidak menyadarinya, menyadarinya, daya penglihatan penglihatan baru terpengaruh terpengaruh setalah setalah katarak katarak berkem berkemban bang g sekita sekitarr 3-5 tahun tahun dan menyad menyadari ari penyak penyakitn itnya ya setelah memasuki memasuki stadium stadium kritis. kritis. Hal ini disebabkan disebabkan kurangnya kurangnya pengetahua pengetahuan n mengenai gejala katarak. Salah satu penyebab tingginya kasus kebutaan yang diakibatkan diakibatkan oleh katarak katarak karena kurangnya kurangnya perhatian perhatian masyarakat masyarakat terhadap kesehatan mata. (FKUI, 2005) Ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kebutaan di Indonesia masih tinggi, antara lain yaitu, peningkatan jumlah penduduk, penambahan usia usia harapa harapan n hidup, hidup, kondis kondisii geogra geografis fis yang yang tidak tidak mengun menguntun tungka gkan n terkai terkaitt dengan paparan sinar UV yang tinggi, serta kurang meratanya pelayanan dan tenaga kesehatan mata (Azrul Azwar, 2004). Pada umumnya gangguan katarak dialami oleh mereka yang berusia di atas 60 tahun. Namun pada kasus-kasus tertentu, katarak dapat pula terjadi pada bayi yang disebabkan oleh infeksi virus yang dialami ibu pada saat usia kehamilan masih dini. Untuk mereka yang mengidap diabetes dari segala usia, katarak dapat mengganggu penglihatan relatif lebih cepat. Selain itu kasus katarak juga banyak terjadi di ekuator, daerah yang panas dengan intensitas paparan sinar ultra violet matahari yang tinggi. (Gizi.net. 2010)
2
Berbagai faktor yang dideteksi sebagai penyebab katarak, di antaranya faktor faktor keturu keturunan nan,, cacat cacat bawaan bawaan lahir, lahir, masala masalah h keseha kesehatan tan sepert sepertii diabet diabetes, es, penggunaa penggunaan n obat tertentu tertentu (khususny (khususnyaa steroid), steroid), eksposur eksposur matahari matahari terhadap terhadap mata dalam waktu yang cukup lama, operasi mata sebelumnya, dan trauma pada mata (misalnya terjadi karena kecelakaan). (Depkes. 2010) Katarak bukan merupakan penyakit menular namun hingga saat ini bel belum um ada ada obat obat-o -oba bata tan, n, maka makana nan, n, atau atau kegi kegiat atan an olah olah raga raga yang yang dapa dapatt menghindari atau menyembuhkan gangguan katarak. Salah satu upaya yang efektif efektif untuk untuk memper memperlam lambat bat terjadi terjadinya nya ganggu gangguan an katarak katarak adalah adalah dengan dengan melindungi mata dari sinar matahari yang berlebihan. (FKUI, 2005) Kendala yang terjadi dalam penanganan kesehatan mata antara lain bel belum um mema memada dain inya ya juml jumlah ah tena tenaga ga kese keseha hatan tan terk terkai aitt diba diband ndin ing g juml jumlah ah penduduk, belum meratanya distribusi tenaga kesehatan terkait (70 persen dokter mata berada di kota besar, terutama di Jawa), terbatasnya puskesmas (hanya 28 persen) yang memiliki fasilitas pemeriksaan kesehatan mata dasar, serta serta lemahn lemahnya ya manaje manajemen men penang penanggul gulang angan an ganggu gangguan an pengli penglihat hatan an dan kebutaan dari pusat maupun daerah. (Gizi.net, 2010) WHO memperkirakan jumlah penderita kebutaan akibat katarak di dunia saat ini mencapai 17 juta orang. Kondisi ini mendapat perhatian besar lembag lembaga-le a-lemba mbaga ga intern internasi asiona onall sejak sejak awal tahun tahun 2000. 2000. Badan Badan Keseha Kesehatan tan Dunia (WHO) bekerja sama dengan International Agency for Prevention of Blin Blindn dnes esss
(IAP (IAPB) B)
tela telah h
men mencan canang angkan kan
satu atu
inis inisia iati tiff
glob lobal
untu untuk k
penanggulangan masalah kesehatan mata dan kebutaan di seluruh dunia, yaitu program ”Vision 2020, The Right To Sight” (hak untuk melihat). Visi ini
3
kemudian diimplementasikan sesuai dengan kondisi masing-masing negara. (Kompas. 2010) Kata Katara rak k meru merupa paka kan n peny penyeb ebab ab utam utamaa kebu kebuta taan an di kebu kebuta taan an di Indone Indonesia sia (0,78% (0,78%), ), kemudi kemudian an diikut diikutii glukom glukomaa (0,20% (0,20%), ), kelain kelainan an refrak refraksi si (0,14%), sedangkan sisanya akibat penyakit kornea, retina, dan kekurangan vitamin vitamin A (xeroftalmia). (xeroftalmia). Diperkirakan Diperkirakan setiap setiap satu menit terdapat terdapat satu orang menjadi buta dan setiap tahun bertambah 500.000 orang buta, terutama bagi penduduk yang berada di daerah miskin dengan sosial ekonomi lemah. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan kebutaan akibat katarak dari tahun ke tahun (Gloria Cyber Minister, 2010). Di Indonesia saat ini terdapat sekitar 1,7 orang menderita katarak dan setiap tahun terdapat sekitar 200.000 penderita baru katarak, sedang jumlah dokt dokter er spes spesia iali liss mata mata berj berjum umla lah h 400 400 oran orang g yang yang seti setiap ap tahu tahun n hany hanyaa mengoperasi sekitar 50.000 penderita katarak. Oleh karena itu, untuk dapat mena menagg ggul ulan angi gi juml jumlah ah pend pender erit itaa katar katarak ak yang yang seki sekitar tar 1,7 1,7 juta juta oran orang g di Indonesia, setiap dokter mata harus mampu melakukan operasi mata terhadap 3.420 penderita per tahun. (Depkes, 2010) Penyakit katarak di Indonesia terjadi pada usia lebih muda, yaitu pada usia 45 tahun. Sedangkan di negara maju seperti AS, Inggris, dan Jepang, kasus katarak terjadi pada usia 60 tahun. Ini berarti, orang Indonesia lebih awal 10-15 tahun mengidap katarak. (Rizatul, 2011) Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat pada tahun tahun 2008 2008 jumlah jumlah pender penderita ita buta buta di Sumbar Sumbar kini kini mencap mencapai ai 67.500 67.500 orang, orang, dominan di antaranya warga miskin. Sementara itu, yang menderita katarak
4
sebanyak 31.500 orang, dengan pertambahan sekitar 0,1 persen tiap tahun atau 4.500 orang. "Jumlah tersebut terus bertambah tiap tahun. (Kompas, 2010). Sementara laporan rekam medik dari Poliklinik Mata RSUD Pariaman pada pada tahun tahun 2010, 2010, jumlah jumlah pender penderita ita katara katarak k tercata tercatatt sebany sebanyak ak 306 orang, orang, sementara kunjungan penderita katarak ke Poliklinik Mata RSUD Pariaman selama tahun 2010 tercatat sebanyak . Jumlah pasien penderita katarak yang datang datang berkun berkunjun jung g ke Polikl Poliklini inik k Mata Mata RSUD RSUD Pariam Pariaman an dapat dapat diliha dilihatt pada pada tabel berikut: Tabel 1. Jumlah Kunjungan Pasien dengan Kasus Katarak di Poliklinik Mata RSUD Pariaman pada bulan Januari Januari s/d September 2010 2010 No
Bulan
Jumlah Kasus kunjungan 1 Januari 66 32 2 Februari 47 30 3 Maret 88 38 4 April 93 55 5 Mei 84 42 6 Juni 58 26 7 Juli 85 33 8 Agustus 69 30 9 September 62 20 Jumlah 652 306 Sumber : Rekam Medik Poliklinik Mata RSUD Pariaman 2010
Berd Berdas asar arka kan n kasu kasuss yang yang dili diliha hatt dari dari mula mulaii bula bulan n Janu Januar arii s/d s/d September 2010 jumlah kasus katarak berjumlah 306 orang dengan rata-rata kunjungan perbulan 55 orang setiap bulannya. Melihat hal yang demikian, menunj menunjukk ukkan an kasus kasus katarak katarak yang yang berkun berkunjun jung g ke RSUD RSUD Pariama Pariaman n sangat sangat tinggi, hal ini apabila diabaikan, setiap bulannya akan selalu bertambah dan menj menjad adii masa masala lah h besa besarr bagi bagi kita kita yang yang kura kurang ng memp memperh erhat atik ikan an peny penyak akit it tersebut. Misalnya bisa menyebabkan kebutaan.
5
Berd erdasar asark kan
fen fenomen omenaa
di
atas atas
maka aka
penu enulis lis
tert tertar arik ik
untu untuk k
membahasnya lebih lanjut dalam sebuah karya tulis ilmiah yang membahas tentang Faktor-faktor Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian katarak di Poli Mata RSUD Pariaman.
B. Peru Perumu musu sun n Masa Masala lah h
Berd Berdas asar arka kan n lata latarr bela belaka kang ng yang yang tela telah h diur diurai aika kan n diat diatas as,, maka maka perumusan masalah penelitan adalah apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian katarak katarak di Poli Mata RSUD Pariaman ".
C. Tuj Tujuan uan Penel Peneliti itian an
1. Tujuan Um Umum Menget Mengetahu ahuii bagaim bagaimana ana faktor faktor-fa -fakto ktorr yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan kejadian katarak di Poli Mata RSUD Pariaman 2. Tujuan juan Khu Khusus sus a. Untu Untuk k meng mengeta etahu huii riway riwayat at peny penyak akit it diab diabete etess pasi pasien en di Poli Poli Mata Mata RSUD Pariaman b. Untuk mengetahui mengetahui pekerjaan pekerjaan pasien pasien di di Poli Poli Mata RSUD RSUD Pariama Pariaman n c. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii kejadian kejadian katara katarak k pada pasien pasien di Poli Poli Mata RSUD RSUD Pariaman d. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui hubu hubung ngan an riwa riwaya yatt peny penyak akit it diab diabet etes es deng dengan an kejadian katarak di Poli Mata RSUD Pariaman e. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui hubu hubung ngan an peke pekerj rjaan aan deng dengan an keja kejadi dian an kata katarak rak di Poli Mata RSUD Pariaman
6
A. Manfa Manfaat at Peneli Penelitia tian n
1. Untu Untuk k inst instan ansi si pend pendid idik ikan an Bagi Bagi instan instansi si pendid pendidika ikan, n, Akadem Akademii Keperaw Keperawata atan n Pemerin Pemerintah tah Kabupa Kabupaten ten Padang Padang Pariam Pariaman an hasil hasil penelit penelitian ian ini dapat dapat bergun bergunaa untuk untuk penelitian selanjutnya. 2. Untu Untuk k pen penu ulis lis Menambah Menambah dan memperluas wawasan penulis dalam melakukan melakukan penelitian penelitian dan menerapkan menerapkan ilmu pengetahua pengetahuan n yang diperoleh diperoleh dibangku dibangku perkuliahan dalam metodelogi riset. 3. Untu Untuk k resp respon onde den n Sebagai Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan pengetahuan tentang tentang katarak dan perawatan terhadap penyakit katarak.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Katarak
1. Peng engertian Katarak Katarak merupa merupakan kan kekeru kekeruhan han yang yang terjadi terjadi pada pada lensa lensa mata, mata, sehingga menyebabkan penurunan/gangguan penglihatan.
8
Sese Seseor oran ang g yang yang meng mengala alami mi kata katara rak k peng pengli liha hata tann nnya ya menj menjad adii berka berkabut but/bu /buram. ram. Lensa Lensa mata mata merupa merupakan kan bagian bagian jernih jernih dari dari mata mata yang yang berf berfun ungs gsii untu untuk k mena menang ngka kap p cahay cahayaa dan dan gamb gambar. ar. Reti Retina na meru merupa paka kan n jaringan yang berada di bagian belakang mata, bersifat sensitif terhadap cahaya cahaya.. Pada Pada keadaa keadaan n normal normal,, cahaya cahaya atau gambar gambar yang yang masuk masuk akan akan diterima oleh lensa mata, kemudian akan diteruskan ke retina, selanjutnya rangsangan cahaya atau gambar tadi akan diubah menjadi sinyal / impuls yang akan diteruskan ke otak melalui saraf penglihatan dan akhirnya akan diterjemahkan sehingga dapat dipahami. (Ilyas, 2005) 2. Pros Proses es terj terjad adin inya ya kat katar arak ak Katarak pada usia lanjut terjadi melalui dua dua proses, yaitu yaitu : a. Penump Penumpuka ukan n prot protein ein di lensa lensa mata mata Komposisi terbanyak pada lensa mata adalah air dan protein. Penumpukan protein pada lensa mata dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa mata dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke retina. Proses penumpukan protein ini berlangsung secara bertahap, sehingga pad padaa taha tahap p awal awal sese seseor oran ang g tida tidak k mera merasa saka kan n kelu keluha han/ n/ga gang nggu guan an penglihata penglihatan. n. Pada proses selanjutny selanjutnyaa penumpukan penumpukan protein ini akan semakin meluas sehingga gangguan penglihatan akan semakin meluas dan dan bisa bisa samp sampai ai pada pada kebu kebuta taan an.. Pros Proses es ini ini meru merupa paka kan n peny penyeb ebab ab tersering yang menyebabkan katarak yang terjadi pada usia lanjut. b. Peruba Perubahan han warna warna pada pada lensa lensa mata yang terjadi terjadi perlahan perlahan-lah -lahan an seiring seiring dengan pertambahan usia.
9
Pada Pada kead keadaa aan n norm normal al lens lensaa mata mata bers bersif ifat at beni bening ng.. Seir Seirin ing g dengan dengan pertam pertambah bahan an usia, usia, lensa lensa mata mata dapat dapat mengal mengalami ami peruba perubahan han warn warnaa menj menjad adii kuni kuning ng keru keruh h atau atau cokl coklat at keru keruh. h. Pros Proses es ini ini dapa dapatt menyebabka menyebabkan n gangguan gangguan penglihatan penglihatan (pandangan (pandangan buram/kabu buram/kabur) r) pada seseorang, tetapi tidak menghambat penghantaran cahaya ke retina. 1. Geja Gejala la katar atarak ak Keluhan Keluhan atau gejala katarak katarak disebabkan disebabkan oleh proses kekeruhan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata. Proses ini tidak terjadi dalam waktu singkat, sehingga gejalanya tidak muncul secara mendadak. Katarak terdiri dari 4 stadium, yaitu : stadium awal (insipien), stadium imatur, stadium matur, dan stadium hipermatur. hipermatur. Pada stadium awal (katarak (katarak insipien) insipien) kekeruhan kekeruhan len lensa mata mata masih asih sanga angatt
minim inimal al,,
bahka ahkan n
tida tidak k
terl terlih ihat at tan tanpa
menggu menggunak nakan an alat alat periks periksa. a. Pada Pada saat ini sering seringkal kalii pender penderita itanya nya tidak tidak meras merasak akan an kelu keluha han n atau atau gang ganggu guan an pada pada peng pengli liha hatan tanny nya, a, sehi sehing ngga ga cenderung cenderung diabaikan. diabaikan. Pada stadium stadium selanjutny selanjutnyaa proses proses kekeruhan kekeruhan lensa teru teruss berl berlan angs gsun ung g dan dan bert bertam amba bah, h, sehi sehing ngga ga kelu keluha han n yang yang seri sering ng disamp disampaik aikan an oleh oleh pender penderita ita katara katarak k pada pada saat saat ini adalah adalah kesuli kesulitan tan saat membaca, penglihatan menjadi kabur, dan kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari. sehari-hari. Selain keluhan tesebut ada beberapa beberapa gejala yang dialami oleh penderita katarak, seperti : a. Penglihatan Penglihatan berkabut berkabut atau atau justru justru terlalu terlalu silau saat melihat melihat cahaya. cahaya. b. b. Wa Warn rnaa terl terlih ihat at puda pudar. r. c. Suli Sulitt meli meliha hatt saat saat mal malam am har hari. i.
10
d. Penglihatan Penglihatan ganda ganda saat saat melihat melihat satu benda dengan dengan satu mata. mata. Gejala Gejala ini terjadi saat katarak bertambah luas. (Wijayana, 2003) 1. Perawa Perawatan tan terhada terhadap p pende penderit ritaa katarak katarak Pend Pender erit itaa
kata katara rak k
lebi lebih h bany banyak ak dite ditemu muka kan. n. Mere Mereka ka yang yang
sepanjang hari bekerja dan terpapar langsung oleh sinar matahari seperti nelayan, memiliki kemungkinan lebih besar terkena katarak. Karena Karena itu untuk untuk sebaik sebaiknya nya mata mata selalu selalu dilind dilindung ungii dari dari sinar sinar mata mataha hari ri yang yang berl berleb ebih ihan an agar agar memp memperl erlam ambat bat terja terjadi diny nyaa gang ganggu guan an katarak. Hal ini dapat dilakukan dengan memakai kacamata gelap atau kacamata kacamata reguler. reguler. Ketika mata mulai mengalami gangguan, gangguan, sebaiknya sebaiknya sege segera ra meme memeri riks ksak akan an diri diri.. Dulu Dulu,, dala dalam m tata tata laks laksan ana, a, kata katara rak k yang yang diop diopera erasi si adal adalah ah kata katara rak k yang yang suda sudah h mata matang ng.. Sebe Sebelu lum m itu itu bias biasan anya ya diabaikan atau justru menunggu sampai penglihatan benar-benar terganggu untuk mendapat perawatan medis. Tetapi sekarang tidak lagi. Justru ketika masih muncul gejala, sebisa-bisanya segera diatasi. Indika Indikasi si adanya adanya ganggu gangguan an pada pada setiap setiap orang orang berbed berbeda. a. Secara Secara medis, medis, jika jika terjad terjadii kompli komplikas kasi, i, kerusa kerusakan kan sudah sudah matang matang,, atau atau terjad terjadii penggelembungan di iris mata, tak bisa ditawar lagi untuk segera periksa. Bias Biasan anya ya gang ganggu guan an yang yang dial dialami ami pasi pasien en adal adalah ah kabu kabur, r, pand pandan anga gan n berkabut, ukuran kacamata berubah dengan cepat, mudah silau, pandangan kabur di tempat terang dan justru tampak jelas di tempat remang. Pros Prosed edur ur yang yang sede sederh rhan anaa dan dan layan layanan an rama ramah h bisa bisa memb membua uatt penderita tak takut lagi berhubungan dengan rumah sakit mata. Ada tiga macam macam operas operasii yang yang dilaku dilakukan kan sesuai sesuai dengan dengan keingi keinginan nan pasien pasien.. Yang Yang
11
palin paling g umum umum adalah adalah dengan dengan metode metode ECCE ECCE (Extra (Extra Capsul Capsular ar Catarac Cataractt Extraction), dengan sayatan kecil tanpa jahitan (Small Incision Suturless Catara Cataract ct Surger Surgery, y, SISCS) SISCS) atau atau metode metode phacoe phacoemul mulsif sifika ikasi si yang yang lebih lebih dikenal dengan istilah laser. Supaya pasien bisa mengerti dengan jelas, Erry biasanya memakai bolpoin sebagai ukuran. Jika memakai ECCE, sayatan sayatan yang dilakukan dilakukan selebar selebar bolpoin, bolpoin, jika menggunakan SISCS seujung bolpoin,” Cara ini dilakukan supaya pasie pasien n tahu tahu apa yang yang akan akan terjadi terjadi ketika ketika operas operasii berlan berlangsu gsung. ng. Apalag Apalagii hampir seluruh pasiennya adalah orang tua. Karena operasi ini memakai anestesi lokal, tidak diperlukan keadaan umum yang terlalu berat. Tetapi yang harus diperhatikan adalah pasien harus bebas dari diabetes. Kalau angkanya masih tinggi harus diturunkan dulu atau justru memulihkan kondisi hingga diabetesnya jauh berkurang baru menjalani operasi katarak. Pasien juga tak diperkenankan memiliki tekanan darah tinggi. “Lama operasi sekitar 15 menit untuk SISCS dan laser. Tetapi untuk ECCE hampir setengah jam,” yang paling penting adalah menjaga kesehatan mata. Asupan vitamin dan antioksidan dipercaya memperlambat pros proses es aus pada pada mata. mata. (Erry (Erry Dewant Dewanto/h o/http ttp:// ://www www1.s 1.sury urya. a. co.id/ co.id/v2/ v2/?? p=3006) Perawatan Penderita Katarak Sesudah Operasi Laser a. Lima Lima hari hari pert pertam ama: a: 1) Air. Bila Bila mandi mandi Tidak Tidak boleh boleh kena, kena, wajah dibersihkan dibersihkan dengan dengan waslap
12
2) Tidak boleh kena atau atau kemasuk kemasukan an kotoran kotoran (kelilipan) (kelilipan).. 3) Tidak boleh boleh dikucek dikucek,, digosok, digosok, kena kena pukulan pukulan atau atau benturan. benturan. a.
Dua Dua min mingg ggu u per perta tama ma:: 1) Tidak boleh boleh menund menundukka ukkan n kepala, kepala, rukuk, rukuk, sujud, sujud, telungku telungkup. p. 2) Tidak mengangka mengangkatt benda benda berat berat lebih lebih dari 10 kg. kg. 3) Tidak boleh batuk atau bersin bersin terlalu terlalu keras. 4) Tidak Tidak boleh boleh meng mengeja ejan n terlalu terlalu keras keras..
a. Obat Obat harus harus dimi diminum num teratur teratur samp sampai ai habis habis.. b. Tak ada ada pantangan pantangan makanan makanan kecuali kecuali untuk untuk penderita penderita diabetes diabetes dan hipertensi. c. Penderita Penderita sesudah sesudah operasi operasi laser laser harus harus kontrol kontrol pada hari hari pertama, pertama, ketiga, kesepuluh, dan setelah itu sesuai petunjuk dokter. d. Penderita Penderita sesudah sesudah operasi operasi laser laser bebas total setelah setelah dua dua minggu. minggu. Perawatan Penderita Katarak Sesudah Operasi SISCS a. Tidak boleh kena air. air. Bila Bila mandi, mandi, wajah wajah cukup cukup dibersihka dibersihkan n dengan dengan waslap. b. Tidak Tidak boleh boleh kemasu kemasukan kan kotor kotoran an (kelili (kelilipan pan). ). c. Tidak boleh dikucek, dikucek, digos digosok, ok, terken terkenaa benturan benturan atau atau pukulan pukulan.. d.
Tidak boleh menundukk menundukkan an kepala, kepala, rukuk, rukuk, sujud sujud,, telungku telungkup. p.
e. Tidak Tidak menga mengangk ngkat at benda benda berat berat lebih lebih dari dari 10 kg. kg. f. Tida Tidak k bole boleh h meng mengeja ejan n terla terlalu lu kera keras. s. g. Obat Obat harus harus diminu diminum m teratu teraturr sampai sampai habi habis. s. h. Tak ada ada pantangan pantangan makanan makanan kecuali kecuali untuk untuk penderita penderita diabetes diabetes dan hipertensi.
13
i.
Penderita Penderita sesuda sesudah h operasi operasi harus kontrol kontrol pada pada hari hari pertama pertama,, ketiga, ketiga, dan dan ketujuh setelah operasi, setelah itu sesuai petunjuk dokter.
j.
Penderita Penderita sesuda sesudah h operasi operasi tidur telentang telentang atau atau miring miring ke arah arah mata mata yang sehat. Mata yang sakit selalu di atas.
k. Penderita Penderita sesudah sesudah operasi operasi SISCS SISCS bebas bebas total total setelah setelah satu bulan. bulan.
A. Faktor-f Faktor-fakto aktor r yang mempengaruh mempengaruhii terjadinya terjadinya katarak katarak
1. Diabetes. Diabetes. Diabetes Diabetes juga dapat menyebabka menyebabkan n penderita penderita mengalami mengalami katarak atau pandangan pandangan menjadi buram akibat akibat rusaknya lensa mata. Rusaknya Rusaknya lensa lensa mata mata ini diseba disebabka bkan n karena karena gula gula memben membentuk tuk suatu suatu lapisa lapisan n dan menutup lensa mata sehingga menghalangi cahaya yang masuk ke bola mata. mata. Katarak Katarak dapat dapat disemb disembuhk uhkan an melalu melaluii operas operasii mata mata dengan dengan cara menggantikan lensa mata yang rusak dengan lensa plastik. Katarak Katarak umumny umumnyaa merupa merupakan kan masala masalah h bagi bagi orang orang usia usia lanjut lanjut,, tetapi pada penderita Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol dengan baik katarak katarak dapat dapat terjadi terjadi pada pada usia usia yang yang lebih lebih muda. muda. Diperk Diperkira irakan kan proses proses terj terjad adin inya ya kata katarak rak pada pada pend pender erit itaa diab diabet etes es mell mellit itus us adala adalah h akib akibat at penum penumpuk pukkan kan zat-zat zat-zat sisa sisa metabo metabolis lisme me gula gula oleh oleh sel-se sel-sell lensa lensa mata. mata. Dalam Dalam keadaa keadaan n kadar kadar gula gula normal normal,, penump penumpukk ukkan an at-zat at-zat sisa sisa ini tidak tidak terjadi. Bila kadar gula darah meningkat, maka perubahan glukosa oleh aldose reduktase menjadi sorbitol meningkat. Selain itu perubahan sorbitol menjadi fruktose relatif lambat dan tidak seimbang sehingga kadar sorbitol dalam lensa mata meningkat (Ilyas, 2001).
14
Disusun suatu hipotesa bahwa sarbitol menaikkan tekanan osmose intraseluler intraseluler dengan dengan akibat akibat meningkatka meningkatkan n water uptake uptake dan selanjutny selanjutnyaa secara langsung maupun tidak langsung terbentuklah terbentuklah katarak. katarak. Pengaruh Pengaruh klinis yang lama akan mengakibatkan terjadinya katarak lebih dini pada pasien diabetes dibandingkan dengan pasien non diabetes (I lyas, 2001). 2. Pekerjaan Pekerjaan yang yang beresiko beresiko mengalami mengalami paparan paparan sinar sinar ultravio ultraviolet let berlebihan berlebihan.. Sinar ultraviolet dari matahari dapat mempercepat kekeruhan pada lensa mata. Seseorang dengan pekerjaan sehari-hari sering terpapar sinar ultraviolet ultraviolet meningkatk meningkatkan an faktor risiko katarak, katarak, seperti seperti petani, petani, nelayan, nelayan, tukang lass dan pekerjaan-pekerjaan yang lebih banyak menuntut pekerja berada di bawah terik matahari. Bukti epidemiologi epidemiologi menunjukkan bahwa paparan dengan waktu yang lama radiasi ultraviolet, dihubungkan dengan peningkatan risiko dari katarak sub kapsular. Berbagai penelitian telah berhasil membuktikan adanya hubungan antara radiasi ultra violet yang berasal dari sinar matahari dan kejadian katarak Hasi Hasill pene peneii iiti tian an ilmu ilmu dasa dasarr sepe seperti rti biok biokim imia ia,, foto fotoki kimi miaa dan dan bisto bistolog logii sangat sangat menunj menunjang ang konsep konsep bahwa bahwa radias radiasii ultra ultra violet violet dapat dapat mempercepat proses terjadinya katarak.50"5^ Sinar ultra violet akan diserap oleh protein lensa terutama asam amino aromatik, yaitu triptofan, fenil alan alanin in dan dan tiro tirosi sin n sehi sehing ngga ga meni menimb mbul ulka kan n reak reaksi si foto foto kira kiraia ia dan dan menghasilk menghasilkan an fragmen fragmen molekul molekul yang disebut radikal bebas, bebas, seperti seperti anion supe supero roks ksid ida, a, hidr hidrok oksi sill dan dan spes spesie iess oksi oksige gen n reakt reaktif if sepe seperti rti hidr hidrog ogen en peroksida yang semuanya bersifat toksis. Selanjutnya radikal bebas ini akan menimbulkan reaksi patologis dalam jaringan lensa dan senyawa
15
toksis toksis lainnya lainnya sehing sehingga ga terjad terjadii reaksi reaksi oksida oksidatif tif pada pada gugus gugus sulfhi sulfhidri drill protein. Reaksi oksidatif akan mengganggu struktur protein lensa sehingga terjadi cross antar dan intra intra protein protein dan menamb menambah ah jumlah jumlah high cross link link antar sehingga ga terjadi terjadi agrega agregasi si protei protein n terseb tersebut, ut, molecula molecularr weight weight protein protein sehing kemudian akan menimbulkan kekeruhan lensa yang disebut katara k. 3. Usia lanjut. Seba Sebagi gian an besa besarr peny penyeb ebab ab terja terjadi diny nyaa peny penyak akit it kata katarak rak kare karena na bertam bertambah bahny nyaa usia usia atau proses proses degene degenerat ratif if seseor seseorang ang.. Pada Pada umunya umunya penya penyakit kit ini terjadi terjadi pada pada usia usia lanjut lanjut,, data data setati setatisti stik k juga juga menunj menunjukk ukkan an sekitar 90% penderita katarak berada pada usia diatas 65 tahun. Sekitar 50% 50% oran orang g yang yang beru berusi siaa 75 samp sampai ai 85 tahun tahun daya daya peng pengli liha hatan tanny nyaa berkurang akibat katarak (Ilyas, 2005). Sebab para penderita katarak pada awalnya tidak menyadari jika diriny dirinyaa terkena terkena penyak penyakit it tersebu tersebut. t. Sehing Sehingga ga pada pada umumny umumnyaa mereka mereka mengan mengangga ggap p daya daya pengli penglihat hatann annya ya berkur berkurang ang diakib diakibatk atkan an faktor faktor usia. usia. Makanya mereka enggan untuk berobat atau berkonsultasi kepada dokter. Hal ini karena karena penyak penyakit it terseb tersebut ut memang memang tidak tidak langsu langsung ng menyer menyerang ang// terasa sakitnya. Sebab penyakit ini terjadi secara perlahan-lahan sehingga penderita tidak merasakannya. Pada Pada awal awal seranga serangan, n, pender penderita ita katarak katarak merasa merasa gatal-g gatal-gata atall pada pada mata, air matanya mudah keluar, pada malam hari penglihatan terganggu, dan tidak bisa menahan silau sinar matahari atau sinar lampu. Selanjutnya pende penderit ritaa akan akan melihat melihat selapu selaputt seperti seperti awan awan di depan depan pengli penglihat hatann annya. ya. Awan yang menutupi lensa mata tersebut akhirnya semakin merapat dan
16
menutup seluruh bagian mata. Bila sudah sampai tahap ini, penderita akan kehilangan penglihatannya. 4. Cede Cedera ra pada pada lens lensaa mat mata. a. Bola mata terdapat di dalam sebuah rongga yang dikelilingi oleh bubungan bubungan bertulang bertulang yang kuat. Kelopak mata bisa segera menutup menutup untuk memb memben entu tuk k peng pengha hala lang ng bagi bagi bend bendaa asin asing g dan dan mata mata bisa bisa meng mengata atasi si benturan yang ringan tanpa mengalami kerusakan. Meskipun demikian, mata dan struktur di sekitarnya bisa mengalami kerusakan akibat cedera, kadang sangat berat sampai terjadi kebutaan atau mata harus diangkat. Cedera mata harus diperiksa untuk menentukan pengobatan dan menilai fungsi penglihatan (Ilyas, 2005). Suatu benturan tumpul bisa mendorong mata ke belakang sehingga kemu kemung ngki kina nan n
meru merusa sak k
stru strukt ktur ur
pada pada
perm permuk ukaa aan n
(kel (kelop opak ak
mata mata,,
konjungti konjungtiva, va, sklera, sklera, kornea kornea dan lensa) dan struktur mata bagian bagian belakang belakang (retina dan persarafan). Benturan tumpul juga bisa menyebabkan patah tulang di sekeliling mata. Dalam Dalam 24 jam jam pert pertam amaa sete setela lah h terja terjadi diny nyaa cede cedera, ra, dara darah h yang yang merembes ke dalam kulit di sekitar mata biasanya menyebabkan memar (kontusio), biasanya disebut mata hitam. Jika suatu pembuluh darah di permu permukaa kaan n mata mata pecah, pecah, maka maka permuk permukaan aan mata mata akan akan menjad menjadii merah. merah. Perdarahan ini biasanya bersifat ringan. Keru Kerusa saka kan n pada pada mata mata bagi bagian an dala dalam m seri sering ngka kali li lebi lebih h seri serius us dibandingkan kerusakan pada permukaan mata. Perdarahan di dalam bilik anterio anteriorr (hifem (hifemaa traumat traumatik) ik) merupa merupakan kan masalah masalah yang yang serius serius dan harus harus
17
segera segera ditang ditangani ani oleh oleh dokte dokterr spesia spesialis lis mata. mata. Perdar Perdaraha ahan n berula berulang ng dan peningkatan tekanan di dalam mata bisa menyebabkan kornea menjadi merah sehingga penglihatan menjadi berkurang dan meningkatkan resiko terjadinya glaukoma. Penyebab cedera permukaan mata lainnya adalah pecahan kaca, partikel yang terbawa angin dan ranting pohon. Pegawai yang di tempat kerja kerjany nyaa cend cender erun ung g bany banyak ak memi memili liki ki peca pecaha han-p n-peca ecaha han n keci kecill yang yang berterbangan di udara, sebaiknya menggunakan kacamata pelindung. Setiap Setiap cedera cedera pada pada permuk permukaan aan mata mata biasan biasanya ya menyeb menyebabk abkan an nyeri nyeri dan meni menimb mbul ulkan kan peras perasaan aan ada ada sesu sesuatu atu di mata mata.. Geja Gejala la lain lainny nyaa adal adalah ah kepekaan terhadap cahaya, mata merah, perdarahan dari pembuluh darah pad padaa perm permuk ukaa aan n mata mata atau atau pemb pemben engk gkak akan an mata mata dan dan kelo kelopa pak k mata mata.. Penglihatan bisa menjadi kabur.
A. Ke Kera rang ngka ka Teo Teori ri
Ada bebera beberapa pa faktor faktor yang yang mempen mempengar garuhi uhi terjad terjadiny inyaa katarak katarak.. Untuk Untuk lebih lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka teori berikut ini Riwayat penyakit Diabetes Melitus
Pemaparan berlebihan dengan sinar ultraviolet (pekerjaan) Kejadian katarak
Usia
18
Cedera pada lenas mata
Gambar 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian katarak (Ilyas, 2001)
B. Kerangka Konseptual Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pendekatan sistem variabel independen dan variabel dependen. Yaitu ingin melihat hubungan variabel independen (penyakit diabetes dan keterpaparan sinar matahari) dengan variabel dependen (penularan penyakit). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kerangka konsep dibawah ini: Variable Independen
Variable Dependen
Riwayat diabetes Kejadian katarak (Pemaparan berlebihan sinar ultraviolet (Pekerjaan)
Keterangan
diteliti
19
C. Defenisi Operasional Variabel
Riwayat penyakit diabetes
Pengertian
Riwayat penyakit
Alat Ukur
Quisioner
Skala Hasil Ukur ukur Ordinal Ya
diabetes yang diderita
Tidak
oleh responden Pekerjaan
Pekerjaan/rutinitas
Quisioner
Ordinal Beresiko
yang ditekuni
Tidak beresiko
responden sehari-hari Kejadian katarak
Diagnosa penyakit
Quisioner
Ordinal Ya
katarak yang
Tidak
ditemukan pada responden
D. Hipot Hipotesi esiss Penel Peneliti itian an
H0 dito ditola lak, k,
arti artiny nyaa
ada ada
hubu hubung ngan an
yang yang
berm bermak akna na
anta antara ra
vari variab abel el
independent dengan dependen. H0 diteri diterima, ma, artiny artinyaa tidak tidak ada hubung hubungan an yang yang bermak bermakna na antara antara variab variabel el independent dengan dependen
20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Desain Peneli Penelitia tian n
Metode Metode penelit penelitian ian yang yang dipaka dipakaii adalah adalah survey survey analiti analitik. k. Survey Survey ini adalah suatu survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Didalam penelitian survey analitk ini pendekatan yang dipakai adalah cross sectional. Cross sectional adalah suatu penelitian penelitian untuk mempelajari mempelajari dinamika dinamika korelasi korelasi antara faktor-faktor faktor-faktor resiko dengan efek. (Notoadmodjo,2005 : 145).
B. Tempat Tempat dan dan Waktu Waktu Pene Penelit litian ian
Tempat melakukan penelitian dilakukan di Poli Mata RSUD Pariaman dan waktu penelitian penelitian direncanakan pada bulan Maret s/d Mei 2011 2011
C. Popula Populasi si dan Sampel Sampel
1. Populasi Populasi Populasi adalah keseluruh keseluruhan an objek dari penelitian. penelitian. Sesuai Sesuai dengan jud judul ul pene peneli liti tian an.. Maka Maka yang yang menj menjad adii popu popula lasi si adal adalah ah pasi pasien en yang yang berkunjung di Poli Mata di RSUD Pariaman pada tahun 2011 yang 2. Sampel
21
Sampel Sampel adalah adalah sebagi sebagian an atau wakil wakil dari dari popula populasi si yang yang ditelit ditelitii (Arikunto,1 (Arikunto,1993:1 993:102). 02). Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi populasi yang yang diteli diteliti. ti. Teknik Teknik pengam pengambil bilan an sampel sampel dalam dalam peneli penelitian tian ini adalah adalah secara accidental sampling. Sesuai dengan teori dari Notoatmodjo (2003), yaitu pengambilan sampel secara langsung di lokasi penelitian pada saat melakukan penelitian. Dengan kriteria sampel sebagai berikut: a. Pasi Pasien en yang yang data datang ng bero beroba batt ke Poli Poli Mata Mata RSUD RSUD Pari Pariam aman an deng dengan an keluhan pada mata b. b. Bisa Bisa tuli tuliss baca baca c. Bers Bersed edia ia men menjad jadii resp respon onde den n
A. Teknik pengumpulan data. 1. Data primer Data Data primer primer adalah adalah data data yang yang dipero diperoleh leh dari dari kepust kepustaka akaan, an, atau refer referen ensi si-re -refe feren rensi si lain lain yang yang mend menduk ukun ung g yang yang meny menyan angk gkut ut tent tentan ang g permasalahan yang peneliti angkat 2. Data Data seku ekunder nder Data Data seku sekund nder er adal adalah ah data data yang yang dipe dipero role leh h deng dengan an cara cara tida tidak k meminta secara langsung kepada objek yang diteliti. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari Poli Mata RSUD Pariaman.
B. Alat Alat Peng Pengump umpula ulan n Data Data
Peng Pengum umpu pulan lan data data yang yang digu diguna naka kan n dala dalam m pene peneli liti tian an ini ini adal adalah ah Kuisioner Kuisioner dengan penyebaran dilakukan dilakukan pada saat penelitian penelitian di Poli Mata
22
RSUD RSUD Pariam Pariaman. an. Kuisio Kuisioner ner adalah adalah suatu suatu daftar daftar pertan pertanyaa yaan n yang yang sudah sudah disusun disusun dengan baik dimana dimana responden responden tinggal memberikan memberikan jawaban jawaban atau tand tanda-t a-tan anda da tert terten entu tu (Not (Notoa oadm dmoj ojo, o, 2002 2002). ). Disi Disini ni penu penuli liss meny menyed edia iaka kan n jawaban jawaban dalam bentuk Multiple masig-masing jawaban jawaban telah Multiple Choice yang masig-masing mempun mempunyai yai nilai. nilai. Untuk Untuk jawaba jawaban n ya diber diber nilai nilai 1 dan untuk jawaban jawaban tidak tidak diberi nilai 0 kemudian responden diminta untuk mengisi jenis pekerjaan.
C. Teknik Pengolahan data. Teknik pengolahan data dilakukan scecara manual dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Edit Editin ing, g, (Peme (Pemeri riks ksaan aan data data). ). Setelah quisioner diisi dan dikembalikan oleh responden pada peneliti, maka maka semua semua perlan perlanyaa yaan n diperik diperiksa sa kembal kembalii apakah apakah semua semua pertan pertanyaa yaan n sudah di jawab. 2. Coding, Setelah dipastikan kelengkapan data lalu dilakukan pemberian kode untuk masing-masing data yang termasuk kategori yang sama. 3. Tabulasi, Setela Setelah h semua semua data data terkum terkumpu pull dengan dengan baik, baik, data data terseb tersebut ut di Fres Fres dan dikl diklas asif ifik ikas asik ikan an
keda kedala lam m
bebe bebera rapa pa
kelo kelomp mpok ok
menu menuru rutt
subv subvar aria iasi si
penelitian. Menghitung alternatif jawaban responden (skor) setiap jawaban yang ya diberi nilai 1 dan jawaban yang dianggap tiadk diberi nilai 0. Kem Kemudia udian n
dim dimasu asukan kan
ked kedalam alam
labe labell
dis distrib tribus usii
frek frekwe wens nsii
dan dan
dipersentasekan.
23
A. Teknik Analisa Data. a. Univariat 1. Riwa Riwaya yatt diab diabet etes es Dari Dari seti setiap ap kelo kelomp mpok ok jawa jawaba ban n gamb gambara aran n riwa riwaya yatt peny penyak akit it diabet diabetes, es, setiap setiap kelomp kelompok ok jawaba jawaban n dibagi dibagi dalam dalam 2 katego kategori ri sebaga sebagaii berikut. 1) Ya
: Bila Bila memili memiliki ki riwaya riwayatt penyak penyakit it diabet diabetes es
2) Tidak
: Bila tidak memiliki memiliki riwayat riwayat penyakit penyakit diabetes. diabetes.
1. Kete Keterp rpap apar aran an ultr ultrav avio iolet let Penilaian Penilaian terhadap terhadap variabel variabel keterpaparan keterpaparan ultraviolet ultraviolet responden responden dibagi dibagi dalam 2 kategori yang dilihat dari jenis pekerjaan yang ditekuninya, yaitu 1) Beresiko 2) Tidak beresiko. 2. keja kejadi dian an kata katara rak k Penilaian Penilaian terhadap terhadap variabel variabel kejadian kejadian katarak pada responden responden,, maka responden dibagi dalam 2 kategori yang dilihat hasi diagnosa, yaitu 1) Ya Ya 2) tidak
: mengalami katarak : tidak mengalami katarak
b. b. Anal Analis isis is Biv Bivar aria iatt Analisis bivariat adalah untuk mencari ada atau tidaknya hubungan varia variabl blee inde indepe pend nden en deng dengan an varia variabl blee depe depend nden ent. t. Pada Pada anal analis isis is inin inin
24
digunakan uji chi Square (x²) dengan derajat kepercayaan.α 0,05,dk 1 = 3,84 3,841. 1. Hubu Hubung ngan an dika dikata taka kan n berm bermak akna na apab apabil ilaa x² hitu hitung ng > x² tabe tabel, l, digunakan rumus : Σ (0 – E)² x² = E Keterangan : keterangan rumus : x² = chi chi squa square re yan yang g dica dicari ri Σ = jumlah total 0
= frekuensi observasi
E = frek frekue uens nsii hara harapa pan n (Sumber Arikunto s, 2002) Untuk mendapatkan hasil kemaknaan perhitungan sebagai berikut : a. P valu valuee < 0,05 0,05,, maka maka Ha dite diteri rima ma dan dan terd terdap apat at hubu hubung ngan an riwa riwaya yatt diabetes diabetes dan pekerjaan pekerjaan dengan kejadian kejadian katarak katarak di Poli Mata RSUD RSUD Pariaman b. P value value > 0,05, 0,05, maka Ho Ho diterima diterima dan tidak terdapa terdapatt hubungan hubungan riwayat riwayat diabetes diabetes dan pekerjaan pekerjaan dengan kejadian kejadian katarak katarak di Poli Mata RSUD Pariaman
KUESIONER PENELITIAN
25
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK PADA PASIEN DI POLI MATA RSUD PARIAMAN
Data Umum
Nama
:
Umur
:
Pendidikan
:
Nomor Responden Petunjuk Pengisian Kuesioner: 1. Bacalah Bacalah setiap setiap item item pertanyaan pertanyaan dan alternat alternatif if jawaban jawaban secara secara seksam seksamaa 2. Berila Berilah h tanda tanda check list list pada pada kotak kotak yang terse tersedia dia.. 3. Jawabl Jawablah ah setiap setiap pertanyaa pertanyaan n dengan dengan jujur karena karena semua semua jawaban jawaban tidak ada hubungan dengan kegiatan belajar mengajar dan dijamin kerahasiaanya 4. Kues Kuesio ione nerr sete setelah lah diis diisii deng dengan an leng lengka kap p moho mohon n dike dikemb mbal alik ikan an kepa kepada da peneliti 5. Terima Terima kasih kasih banyak banyak dan dan selamat selamat menge mengerja rjakan kan..
A. Riwaya Riwayatt Penyak Penyakit it Diabet Diabetes es
Apakah Bapak/Ibu menderita diabetes Ya Tidak B. Ket Keterp erpapa aparan ran sinar sinar mataha matahari ri
Apakah pekerjaan Bapak/Ibu
C. Ke Keja jadi dian an katar katarak ak
Ya Tidak
26
A. PENGETAHUAN Pengertian
1. Menurut Ibu/Bapak, apa yang dimaksud dengan katarak ? a.
Kekeruhan
ya yang
Kura Kurang ngny nyaa
daya daya
terjadi
pa pada
le lensa
ma mata
(1)
b. b.
peng pengli liha hata tan n
(0) c.
Infeksi Infeksi yang terjadi terjadi pada mata
(0) 2. Menurut Ibu/Bapak, Ibu/Bapak, katarak merupakan penyakit ? a.
Sala Salah h satu satu penya penyaki kitt mata mata yang yang biasa biasa dial dialam amii oleh oleh lansi lansiaa
(1)
b. b.
Peny Penyak akit it
ketu keturu runa nan n
(0)
27
c. Penyakit yang disebabkan karena kurang gizi
(0) Penyebab
3. Menurut Ibu/Bapak, penyebab dari katarak katarak traumatik adalah ? a.
Fakt Faktor or usia usia
(0) b.
Infeksi
asap
(0) c.
Riwayat
trauma/cedera
pada
mata
(1) 4. Menurut Ibu/Bapak, katarak sekunder disebabkan disebabkan oleh ? a.
Cahaya
matahari
(0) b.
Polusi
udara
(0) c. Penyakit, seperti: penyakit/gangguan metabolisme, proses peradangan pada
mata,
atau
diabetes
melitus
(1) 5. Menurut Ibu/Bapak berikut berikut adalah salah satu penyebab penyebab terjadinya katarak, kecuali ? a.
Paparan
sinar
radiasi
(0)
28
b.
Obat
yan yang
di dikonsumsi
da dalam
jan jangka
pan panjjang
(0) c.
Obat bat tete tetess mata ata
(1) 6.
Menurut Ibu/Bapak merokok bisa menyebabkan katarak ? a.
Tidak, Tidak, karena karena merokok merokok tidak ada hubungan hubungannya nya dengan dengan matara matara
(1) b. b.
Ya, Ya, kare karena na asap asap roko rokok k bisa bisa mem memic icu u terja terjadi diny nyaa katara katarak k
(0) c.
Tidak
tahu
(0) 7.
Menuru Menurutt Ibu/Ba Ibu/Bapak pak penyaki penyakitt yang yang bisa bisa memicu memicu terjad terjadiny inyaa katarak katarak adalah? a.
Diabetes
melitus
(1) b. Sakit kepala sebelah (migrain)
(0) c
Rema Remati tik k
(0)
Gejala
8. Menurut Ibu/Bapak gejala dari katarak adalah?
29
a.
Mata Mata tera terasa sa perih perih
(0) b.
Mata tidak bisa melihat melihat di malam hari
(0) c.
Penglihatan Penglihatan mulai kabur
(1)
9. Menur Menurut ut bapa bapak/ k/ib ibu u kesu kesuli lita tan n dala dalam m peng pengli liha hata tan n pada pada malam malam hari hari merupakan ? a.
Gejala Gejala rabun rabun senja senja
(0) b.
Gejala Gejala mata mata sudah sudah rusak rusak
(0) c.
Gejala awal mengalami mengalami katarak katarak
(1)
10. Menurut Ibu/Bapak pada stadium kedua gejala yang ditimbulkan adalah ? a.
Penglihatan Penglihatan berkabut berkabut atau atau justru justru terlalu silau saat melihat melihat cahaya cahaya
(1) b. b.
Peng Penghi hila lata tan n masih masih norm normal al tapi tapi kepa kepala la seri sering ng meras merasaa pusin pusing g
(0) c.
Tidak
tahan
terhadap
asap
(0)
30
11. Menurut Ibu/Bapak gejala Penyakit katarak pada umumnya sudah dialami pada? a.
Usia
dewasa
(0) b.
Memasuki
masa
tua
(1) c.
Usia
remaja
akhir
(0)
pengobatan
12. Menurut Ibu/Bapak tindakan yang dilakukan apabila mengalami katarak? a.
Operasi
katarak
(1) b. Menggunakan obat tetes mata
(0) c.
Bersihkan Bersihkan mata dengan dengan air bersih bersih setiap setiap hari hari
(0)
13. Menurut Ibu/Bapak pada saat mata terasa gatal yang dilakukan adalah? a.
Membersihkan
mata
dengan
air
(0) b. Tidak boleh dikucek, digosok, kena pukulan atau benturan
(1)
31
c. Membersihkan mata dengan tisu
(0)
14. Menuru Menurutt Ibu/Ba Ibu/Bapak pak pada pada saat saat bekerja bekerja berat berat beban beban yang benda benda
yang yang
diangkat sebaiknya tidak lebih dari ? a.
30
kg
(0) b.
10
kg
(1) c.
45 kg
(0)
15. Menurut Ibu/Bapak posisi tubuh yang tidak boleh dilakukan adalah ? a.
Men Menundukkan
kep kepala,
ber berlari,
su sujud,
tel telungkup
(0) b.
Menundukk Menundukkan an kepala, kepala, rukuk, rukuk, sujud, sujud, telungkup telungkup
(1) c.
Mengge Menggelen lengka gkan n kepala, kepala, rukuk, rukuk, sujud, sujud, terlen terlentan tang g
(0)
16. Menurut Menurut Ibu/Bapak Ibu/Bapak salah satu cara untuk untuk mengurangi mengurangi resiko terjadiny terjadinyaa katarak adalah? a. Mengkonsumsi
vitamin
C
dengan
teratur
(0)
32
b. Menggunak Menggunakan an kacamata kacamata gelap apabila apabila bekerja di bawah paparan paparan sinar matahari
(1) c. Mengenakan
topi
pada
siang
hari ari
(0)
B. PERAWATAN
1. Setelah operasi operasi apakah apakah ibu Bapak/Ibu Bapak/Ibu mengura mengurangi ngi kegiatan kegiatan fisik a.
tidak,
mengerjakan
aktivitas
seperti
biasa
(0) b.
ya,
mengerjakan
sedikit
ditambah,
aktifitas
biasa
tetapi
dikurangi.
(1) c.
karena
merasa
bosan
di
rumah
(0)
2. Untuk Untuk kesehat kesehatan an mata setelah setelah operasi operasi,, maka ketika ketika bekerja bekerja bapak/ bapak/ibu ibu melakukannya dengan posisi a. Berdiri
(0) b. Jongkok
(0) c. Duduk
(1)
33
1. Berapa Berapa lama waktu yang yang Bapak/ Bapak/Ibu Ibu habiska habiskan n untuk untuk menonto menonton n televi televisi si atau membaca a.
Melakukannya
bila
perlu
tetapi
tidak
terlalu
lama
(1) b. b. Kese Keseha hari rian an lebi lebih h bany banyak ak wakt waktu u diha dihabi bisk skan an di depa depan n tele televi visi si
(0) c. Setiap Setiap hari, hari, karena karena tidak tidak ada aktivi aktivitas tas berat berat yang yang boleh boleh dilaku dilakukan kan
(0)
2. Pada saat mandi biasanya biasanya tindak tindakan an Bapak/ Bapak/Ibu Ibu adalah a. Pada Pada awal mandi mandi “ Wa Wasl slap ap”” sela selanj njut utny nyaa meng menggu guna naka kan n bak bak mand mandii atau
pancuran
(dengan
pembantu).
(1) b. Mandi
seperti
biasa
(0) c. Mandi
dengan
menggunakan
gayung
(0)
1. Pada Pada saat tidur tidur biasa biasanya nya mata mata dilindu dilindungi ngi denga dengan n a. perisai
pelindung
mata
(1) b. dibiarkan
terbuka
(0)
34
c. ditutup
dengan
handuk
(0)
1. ketika ketika keluar keluar rumah pada pada siang siang hari, hari, biasanya biasanya mata mata dilindun dilindungi gi dengan dengan a. dibiarkan
seperti
biasa
(0) b. memakai
kacamata
transparan/putih
(0) c. mengenakan
kacamata
hitam.
(1)
1. keti ketika ka meng mengam ambil bil sesu sesuat atu u di lant lantai, ai, posi posisi si bada badan n Bapa Bapak/ k/Ib Ibu u laku lakukn kn adalah a. Berlutut
atau
jongkok.
(1) b. Merunduk
(0) c. Dalam
berdiri
langsung
menundukkan
badan
(0)
1. Bagaim Bagaimana ana posisi posisi tidur tidur Bapak/ Bapak/Ibu Ibu pada pada malam malam hari. a. Tidu Tidurr pada pada posi posisi si bada badan n mere mereng ng ke arah arah mata mata yang yang tidak tidak saki sakitt
(1)
35
b. Ti T idur
telungku
(0) c. Tidur
pada
posisi
mata
yang
sakit
(0)
1. Pada saat saat buang buang air besar, besar, hal hal yang tidak boleh boleh dilakuk dilakukan an adalah adalah a. Mengejan
pada
saat
buang
air
besar
(1) b. Menunda
buang
air
besar
(0) c. Buang
air
besar
harus
pagi
hari
(0)
1. Berapa kg kg benda benda yang bapak/ibu bapak/ibu pernah pernah angkat angkat ketika ketika setelah setelah operasi operasi a. kuran urang g dar darii 7 kg.
(1) b. b. leb lebih dari dari 7 kg kg
(0) c. sema emampunya
(0)
1. bagaimana bagaimana cara Bapak/i Bapak/ibu bu meminum meminum obat obat yang yang diberikan diberikan oleh dokter dokter
36
a. sesuai
petunjuk
yang
diberikan
oleh
dokter
(1) b. ketika
merasa
ada
keluhan
sakit
di
mata
saja
(0) c. ketika
ingat
saja
(0)
1. kapan waktu waktu bapak/ibu bapak/ibu untuk untuk melaku melakukan kan kontrol kontrol ke rumah rumah sakit sakit a. pada hari hari pertama, pertama, ketiga ketiga,, kesepuluh kesepuluh,, dan setelah setelah itu sesuai petunjuk petunjuk dokter.
(1) b. Sete etelah
semi eminggu
dan
setelah
itu
sesuai
petunjuk
dokter
(0) c. Ketika
ada
keluhan
di
mata
saja
(0)
15. Bagaiamana menu makan keseharian Ibu/Bapak setelah operasi? a. Makan yang teratur, hindari lemak dan banyak mengkonsumsi mengkonsumsi sayur dan
buah
(1) b. Makan seperti seperti biasa, lemak tidak perlu dihindari dihindari dan mengkonsmsi sayur
dan
buah
(0)
37
c.
Menu
makan
dikurangi
(0)
KISI-KISI KUISIONER
Variabel
Pertanyaan
Aspek yang diukur Pengertian katarak
Item
Jumlah item
1, 2
2
Penyebab katarak
3,4,5,6,7
5
Gejala katarak
8,9,10,11
4
12, 13,14,15, 16
5
1,2,3,4,5,6,7,8,9,1
15
pengetahuan
Pengobatan Perawatan
Tindakan yang dilakukan setelah operasi katarak
0 11,12,13,14,15
38
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK PADA PASIEN DI POLI MATA RSUD PARIAMAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk untuk Menyelesaikan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
OLEH:
RESKI HADIA NIM : 2008518
39
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN 2011 LEMBAR KONSULTASI
Nama NIM Judul
: Reski Hadia : 2008518 : hubungan pengetahuan pasien penyakit katarak dengan perawatan pasca operasi di Poli Mata RSUD Pariaman
Nam Namaa Pembi Pembimb mbin ing g No Hari/tanggal
: Sandr Sandraa Dewi Dewi,, AMK, AMK, S.P S.Pd, d, M.K M.Kes es Bagian yang direvisi
Paraf pembimbing
1
2
3
4
5
40
DAFTAR PUSTAKA
Aswar, 2000. Validitas dan reliabilitas . Jakarta: Pustaka Pelajar. Azrul Azwar, 2004. Katarak pada Usia Lanjut. Jakarta. Bina Persada Pers. Depkes RI.
2010. Sistem Kesehatan Nasional . Jakarta
Erry Dewanto / http://www1.surya. co.id/v2/?p=3006 Heri purwanto,2002. Pengantar Perilaku Manusia, Cetakan 1, Surabaya. Penerbit Pustaka Setia Reza. dalam http//pencegahan_katarak_sedinimungkin/Gizi.net. Diakses tanggal 12/02/2011 Rizatul. Rizatul. 2011. 2011. Dalam http://bs-b http://bs-ba.faceb a.facebook.c ook.com/to om/topic. pic. php? uid=63460 uid=634608266 826642 42 &topic =8458&post=4 9 495. Diakses tanggal 12/02/2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Katarak ilyas Sidarta. 2005. Kedaruratan dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. FKUI Irawan Irawan 2008 2008 dalam dalam http:/ http://ad /addy1 dy1571 571.wo .wordp rdpres ress.c s.com/ om/200 2009/0 9/08/2 8/23/g 3/gamb ambaran aran- pengetahuaan-kepala-keluarga-tentang-katarak/ Kompas, 2002 Nana Wijayana. 2005. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. Abadi Tegal Notoatmodjo, Soekidjo, 2002, Metedologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Metedologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta Nursa Nursalam lam,, 2003. 2003. Tantanga Jakart rta: a: Pene Penerb rbit it PT Tantangan n Keperawa Keperawatan tan Indonesi Indonesia a Jaka Gramedia Pustaka. Utama. 2008 Rosyhda Azmir. Ilmu Kesehatan Masyarakat . 2005 Jakarta :FKUI
41
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth. Calon Responden
Dengan Hormat, Saya yang bertanda tanda tangan dibawah ini:
Nama
Nim Pendidikan
: Reski Hadia : 2008518 : Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman
Akan mengadakan penelitian dengan judul “ h hubungan ubungan pengetahuan pasien penyakit katarak dengan perawatan pasca operasi di Poli Mata RSUD RSUD Pariaman”. Peneli Penelitian tian ini tidak tidak akan akan menimb menimbulk ulkan an akibat akibat yang yang merugi merugikan kan bagi bagi saudar saudaraa sebagai responden, kerahasian imformasi yang diberikan diberikan akan dijaga dan dan hanya digunakan untuk penelitian. Apabila saudara menyetujui menjadi responden dan menjawab pertanyaan dan pernyataan yang peneliti ajukan saya ucapkan terima kasih.
Pariaman,
Februari 2011
Penulis
FORMAT PERSETUJUAN
42
(Informed Consent)
Setelah membaca penjelasan yang dijelaskan oleh peneliti, saya bersedia ikut ikut berp berpati atisi sipa pasi si seba sebaga gaii respo respond nden en pene peneli liti tian an yang yang berj berjud udul ul “hubungan pengetahua pengetahuan n pasien penyakit penyakit katarak dengan dengan perawatan pasca pasca operasi di Poli Mata RSUD Pariaman” Yang dilakukan oleh: Nama Nim Pendidikan
: Reski Hadia : 2008518 : Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap saya saya dan dan kelu keluar arga ga.. Pene Peneli liti tian an ini ini akan akan menj menjad adii masu masuka kan n bagi bagi peni pening ngka kata tan n pelayanan pelayanan keperawatan keperawatan dan akan dirahasiakan dirahasiakan keberadaannya keberadaannya sehingga sehingga jawaban jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya. Saya telah diberikan kesempatan untuk bertanya dan setiap pertanyaan yang saya ajukan berkaitan dengan penelitian ini dan mendapat jawaban yang memuaskan, dengan ini saya sukarela berperan serta dalam penelitian ini.
Pariaman, …………….2011 (Responden)
DAFTAR ISI
43
LEMBAR LEMBAR PERSETUJ PERSETUJUAN UAN .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............... ..................... ........... i LEMBAR PENGESAHAN ............................................ ............................................................................. ................................. ii KATA PENGANTAR ............................................. .................................................................... ................................... ................. ..... iii DAFTAR DAFTAR ISI .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ................ ....................... .................. ...... v BAB I PENDAHULUAN............................ PENDAHULUAN................................................... .............................................. .............................. ....... 1 A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng 1 B. Bata Batasa san n Masa Masala lah h 6 C. Peru Perumu musa san n Mas Masal alah ah 7 D. Tuju Tujuan an Pene Peneli liti tian an 7 E. Manf Manfaat aat Pene Peneli liti tian an 7 BAB II TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKA.. PUSTAKA....... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .............. .................... ............... .... 9 A. Katarak..... Katarak.......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............ ................... ................. ..... 9 B. Pengetahuan Pengetahuan..... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............ ................... ....................... ........... 16 C. Perawatan pasca operasi........................................ operasi...................................................................20 ...........................20 D. Kerangka Kerangka Konseptual Konseptual..... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ........... .................. ............... ... 22 E. Hipotesis Hipotesis Penelitian.. Penelitian....... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............. ........ 23 BAB III METODE METODE PENELITIAN...................... PENELITIAN............................................. ...................................... ...................... ....... 25 A. Desain Penelitian.. Penelitian....... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............... ..................... ............... .... 25 B. Tempat Tempat dan waktu penelitian..... penelitian.......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............ .............. ....... 25
44
C. Populasi Populasi dan Sampel.... Sampel......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ........... ............. ....... 25 D. Teknik Teknik Pengumpul Pengumpulan an Data....... Data............ .......... .......... .......... .......... .......... ............... ...................... .................... ........ 26 E. Teknik Teknik dan Pengolahan Pengolahan Data....... Data............ .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ................ ................. ...... 26 F. Analisa Analisa data...... data........... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ................ ....................... .................. ...... 26 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
45
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Faktor-fakto aktorr yang Pro Propos posal Kary Karyaa Tuli Tuliss Ilm Ilmiah iah yan yang berju erjudu dull “ Faktor-f berhubungan dengan kejadian katarak di Poli Mata RSUD Pariaman ”, akan
diujikan di depan Dewan Penguji pada tanggal tanggal … .. April 2011.
Pembimbing :
SANDRA DEWI, AMK, S.Pd, M.Kes NIP. 19670115 198812 2 001
Mengetahui Direktur Akper Pememerintah Kabupaten Padang Pariaman
Nilma Sari, A.Kep. A, M.Kes NIP. 197206141995032 197206141995032 001
i
46 vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya KaruniaNya sehingga sehingga penulis penulis dapat menyelesaik menyelesaikan an karya karya tulis tulis ilmiah ilmiah ini dengan dengan judul judul “hubun “hubungan gan penget pengetahu ahuan an pasien pasien penyak penyakit it katarak dengan perawatan perawatan pasca operasi di Poli Mata RSUD Pariaman” Proposal Proposal Karya tulis ilmiah ini diajukan diajukan dalam rangka memenuhi memenuhi salah satu satu syar syarat at untu untuk k
meny menyel eles esai aika kan n
Pend Pendid idik ikan an Ahli Ahli Mady Madyaa
Kepe Kepera rawa wata tan n
Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman. Dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dukungan dari berbagai berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Nilma Nilma Sari, A.Kep. A.Kep. A, M.Kes M.Kes selaku Direkt Direktur ur Akademi Akademi Keperaw Keperawatan atan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman 2. Ibu Ibu Sand Sandra ra Dewi Dewi,, AMK, AMK, S.Pd S.Pd,, M.Kes M.Kes selaku selaku pemb pembim imbi bing ng yang telah telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan petunjuk petunjuk yang amat berharga selama penyusuna penyusunan n proposal proposal karya tulis ilmiah ini. 3. Ns. Lili Lili Fajria, Fajria, S.Kep, S.Kep, M. Biomed Biomed sebaga sebagaii penguji penguji I dan Ibu Ibu Dewi Murni, Murni, AMK, S.Pd sebagai penguji II yang telah memberikan masukan kepada penulis 4. DosenDosen-dos dosen en yang telah memberik memberikan an berbagai berbagai ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an dalam penyempurnaan proposal karya tulis ilmiah ini.
47
5. Terist Teristimew imewaa kepada kepada Ibu dan Ayah serta serta keluarga keluarga yang telah telah memberi memberikan kan perhatian, kasih sayang, dukungan dan doa. Tiada kata yang dapat ananda rang rangka kaik ikan an,, semo semoga ga Alla Allah h SW SWT T memb memberi erika kan n Rahm Rahmat at,, hida hidaya yah, h, dan dan lindunganNya. 6. Rekan-r Rekan-reka ekan n angkat angkatan an yang ke-VIII ke-VIII tahun 2007 Akadem Akademii Kepera Keperawat watan an Pemerintah Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Pariaman yang telah ikut berpartisip berpartisipasi asi dalam penyelesaian proposal karya tulis ilmiah ini. Semoga semua bimbingan, bantuan dan amal kebaikan yang telah diberikan mendapat imbalan rahmat dan karunia dari Allah SWT. Penuli Penuliss sangat sangat menyad menyadari ari bahwa bahwa karya karya tulis tulis ilmiah ilmiah ini masih masih jauh jauh dari dari kesmpu kesmpurna rnaan an baik baik dari dari penuli penulisan san maupun maupun isi karena karena dari dari keterb keterbatas atasan an ilmu, ilmu, kemamp kemampuan uan dan pengal pengalama aman n yang yang penuli penuliss miliki miliki.. Untuk Untuk itu penuli penuliss dengan dengan senang hati menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis berharap karya tulis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri.
Pariaman, Februari 2011
Penulis
PENGESAHAN PENGUJI
48
Faktor-faktor yang Prop Propos osal al Karya Karya Tuli Tuliss Ilmi Ilmiah ah yang yang berj berjud udul ul : ” Faktor-faktor berhubungan dengan kejadian katarak di Poli Mata RSUD Pariaman ” telah
diujikan di hadapan Dewan Penguji pada tanggal 4 April 2011. 2011.
Penguji I
Armaita, SKM, M.Si
Penguji II
Syafridawati, S.ST, M.Si
Penguji III
Sandra Dewi, AMK, S.Pd, M.Kes
Mengetahui Direktur Akademi Keperawatan Pemerintah Kab. Padang Pariaman
Nilma Sari, A.Kep. A, M.Kes NIP. 197206141995032 197206141995032 001
http://eprints.undip.ac.id/14499/1/2004MIKM2838.pdf
49