KOTA-KOTA DI ERA MODERN MOVEMENT
STPK ARS-UAJY
ALIRAN-ALIRAN ERA MODERN MOVEMENT (Lampugnani) MODERN MOVEMENT I:
MODERN MOVEMENT II:
• EARLY RATIONALISM • EXPR EXPRES ESSIO SIONIS NISM M • ORGA ORGAN NIC • RATIO RATIONA NALIS LISM M • TRAD TRADITI ITION ONAL ALISM ISM • NEO-C NEO-CLA LASS SSIC ICISM ISM
•
LATE RATIONA RATIONALIS LISM, M, NEO MANNERISM, ARCHITECTURE ARCHITECTURE ENGINEERING • REGI REGION ONAL ALIS ISM, M, EMPIRICISM, NEOEXPRESSIONISM • CONT CONTEM EMPO PORA RARY RY MOVEMENT
EARLY RATIONALISM •
1899-1904, 1899-1904, Tony Garnier, seorang arsitek muda Perancis mendesain proyek ‘CITE INDUSTRIELLE’ (diyakini sebagai model kota-kota abad XX), dengan populasi 35.000, desain terdiri dari: housing estate, city centre, industrial buildings, railway station, dan public buildings… tetapi tidak terdapat barak tentara, police stations, prisons, churches
•
Konsep revolusioner revolusioner Garnier ini merupaka merupaka sebuah kota yang terdiri dari elemen-elemen esensial dari perencanaan kota secara rasional, termasuk juga pembedaan yang jelas antara hunian, tempat kerja, area rekreasi, dan traffic (lalu lintas)
•
Secara keseluruhan, keseluruhan, konsep Garnier ini menyangkut menyangkut pekerjaan arsitektural, konstruksional, dan detil teknis secara mendalam dengan kreativitas yang tinggi. Tiap detil dijelaskan secara rinci sampai ke inovasi teknisnya.
Cite Industrielle, Tony Garnier, 1917.
•
CITE INDUSTRIELLE… konsepnya mulai dipamerkan dalam eksibisi th 1904, kemudian dipublikasikan th 1917.
•
Bukan hanya konsep perencanaan kotanya, tetapi juga faham arsitekturalnya mempengaruhi keseluruhan gerakan Rationalism.
•
1905: diterapkan pada ‘GRANDS TRAVAUX DE LA VILLE DE LYON’, dll contoh terapan di kota/ negara lain.
•
Perencanaan kota terpaku pada konsep formal, dan berusaha memenuhi persyaratan dasar serta kebutuhan penduduknya
•
Problem menjadi sangat kompleks, perlu peraturan dan pedoman umum untuk perkembangan dan pembangunan selanjutnya
•
Pemikiran dan ide dari Patrick Geddes yang mencoba memenuhi kebutuhan dasar warga kota, menjadi fondasi perencanaan kota rationalist
EXPRESSIONISM •
Berlangsung 1910 – 1925, di Eropa ditandai dengan perubahan sosial yang besar, akibat dari serial perubahan a.l: – – – –
•
Transisi dari kapitalis ke imperialis Perang dunia I Perubahan politik pasca perang dunia Krisis ekonomi pasca perang dunia
Merupakan reaksi ganda: – psikologis : ketakutan akan perang dan penderitaan – Kultural : menggantikan impressionism yg telah ditinggalkan
•
Expressionism tidak menghasilkan konsep yang signifikan dalam perencanaan kota, alasannya: – kondisi politik dan ekonomi – kondisi sosial budaya
•
Kaum intelektual kehilangan ruang berekspresi di kota yang dikuasai kepentingan organisasi kapitalis. Di bidang arsitektur pengalaman ketakutan seperti ini memunculkan desain yang bersifat individualistik, dan mengabaikan keterkaitan obyek lain di kota.
•
Merupakan legitimasi individualism : konsentrasi pada obyek individual, mengabaikan komposisi dan kombinasi obyek dalam unit area perkotaan
•
Contoh: – Kobenhagen Estate, 1912, J.L.M. Lauweriks – Dornach, 1913, Rudolf Steiner – TET-Stadt, 1917, Bernhard Hoetger
ORGANIC CITY •
Perencanaan kota organic, seperti juga arsitektur organic, menempuh jalur yang kontroversial
•
Proyek:
BROADACRE CITY, 1932, F.L. Wright LIVING CITY, 1958
merupakan proyek utopia secara personal, tidak terkait dengan problem nyata perencanaan kota, sebagai ekspresi urbanistik dan filosofi personal, serta keterlibatan komunitas liberal. Sebagai manifestasi nyata dari pencetus mitos gerakan yang tak berkesudahan (eternal). horisontal: LANDSCAPE CITY vertikal: UTOPIAN SKYSCRAPER
Broadacre City (F.L. Wright)
Contoh kota-kota organic: •
Radburn, NY, 1923 – 1933, RPAA
•
Greenbelt in Maryland, 1935 - , TVA
•
Greendale in Wisconsin
•
Greenhill in Ohio
•
Lappland, Rovaniemi, 1944 – 1945, F.L. Wright
RATIONALISM •
PERENCANAAN KOTA RATIONALISM SEIRING DENGAN GERAKAN ARSITEKTUR RASIONAL
•
Didasari ideologi sosialis, proses pembangunan industri, pencarian idiom universal yang baru, menemukan sintesa yang paling mauk akal dalam permasalahan perumahan masal
•
Sebagai proklamasi, manifesto, pandangan utopia kota-kota futuristik, metoda studi untuk tipe baru perumahan, ukuran-ukuran pengembangan bangunan beton, menjadi solusi awal dari berbagai permasalahan perkotaan.
•
Le Corbusier, 1922, merancang ‘VILLE CONTEMPORAINE’, yang berdasarkan konsep CITE INDUSTRIELLE nya Garnier, dan prinsip estetika CITTA NUOVA nya Antonio Sant Elia.
•
Sebagai kota metropolis, dengan sejumlah dungsi yang bervariasi.
•
Terdiri dari semua elemen esential teori perkotaan, fungsi utama kota (hunian, tempat kerja, rekreasi, transport) terpisah.
•
Diterapkan pada proyek PLAN VOISIN, 1925; PLAN OBUS, 1930 – 1934; dan proyek VILLE RADIEUSE, 1930 – 1936.
Ville Contemporaine (Le Corbusier)
•
Konsep perkotaan Le Corbusier terintegrasi dengan diskusi CIAM IV (Congres International d’ Architecture Moderne), 1933, diterbitkan 1943 dalam La Charte d’Athenes.
•
Intinya: – Keseimbangan persyaratan kebutuhan individual dan komunal – Lansekap lebih dominan daripada bangunan, area hijau untuk fungsi hunian dan rekreasi – Pertimbangan kondisi iklim – Perawatan bangunan historis – Pembedaan dan pemisahan fungsi kota – Legislasi dan peraturan.
Contoh kota-kota Rationalism: •
Lindenhof Estate, Berlin-Schoneberg, 1918 – 1921, Martin Wagner
•
Britz Estate, 1925 – 1927 dan 1930 – 1931, bruno Taut & Wagner
•
Italienischer Garten, 1924, Otto Haesler Georgesgarten, 1928
•
Fruges Estate, Pessac-Bordeaux, 1925 – 1926, Le Corbusier
•
Chandigarh, Punjab, Le Corbusier + Edwin Maxwell, Jane Drew, Pierre Jeanneret, 1950 – 1951
•
Dessau Torten, 1926 – 1927, Walter Gropius
•
Dammerstock Estate, 1927 – 1928
•
Siemensstadt Estate, 1929 – 1930
•
Praunheim Estate; Romerstadt Estate; Frankfurt, 1927 – 1930, Ernst May
•
Werkbund Estate, Neubuhl – Zurich, 1929 – 1932, Paul Artaria dkk.
•
Cite de la muette, 1932- 1933, Eugene Beaudouin + Marcel Lods
TRADITIONALISM •
Merupakan kelanjutan dari ide Ebenezer howard, dan juga konsep penghancuran kota yang dituntut oleh aliran Expressionism
•
Faktor penyebab: – Secara politis: menyatukan pekerja pada tempat tertentu di kota – Secara teknis: bangunan 1 – 3 lantai, hanya sebagian bentuk industrialisasi – Secara budaya: ideologi borjuis individualis
•
Contoh: – Staaken Garden City, 1914 – 1917, Paul Schmitthenner – Kochenhof Siedlung, 1933, Schmittenner + Paul Bonatz – Fishtalgrund, 1928, Heinrich Tessenow – Munkkiniemidaaga, 1915, Eliel Saarinen
Munkkiniemi-Haaga, Eliel Saarinen, 1915.
NEO-CLASSICISM •
Selama periode paruh kedua 1930an, penghidupan kembali sektor industri dan ambisi imperial dari regim totalitarian menyebabkan perlunya penilaian kembali/ peninjauan kembali struktur kota
•
Perhatian kembali terfokus pada: efisiensi produksi pemusatan perdagangan kebutuhan legitimasi historis
•
Menyebabkan bentuk kontradiktif dari perencanaan kota: di satu sisi ada estate kecil, disisi lain ada program pembangunan kembali secara masif, seperti yang terjadi di Roma dan Berlin.
•
Idiom baru: NEO - CLASSICAL
Contoh proyek kota Neo-Classical: •
Sabaudia, 1933-1934, Gino Cancellotti dkk.
•
Carbonia, 1937-1939, Ignazio Guidi dkk
•
Pusat kota historis dihancurkan, untuk membuat boulevards: – Via dell’Impero (Piazza Venezia – Collosseo), 1932, Corrado Ricci – Via della Conciliazione (akses ke St. Peter Square), selesai 1950, Marcello Piacentini, Attilio Spaccarelli – Stadt des Kraft-durch- Freude- Wagens (town of the strength through joy car), Wolfsburg, 1938, Peter Koller – Salzgitter, 1939, herbert Rimpl – Germania (Berlin): East – West Axis Avenue North – South Axis Avenue – Avenue des Champs Elysees, Paris.
Via dell’Impero (Piazza Venezia – Collosseo)
Via della Conciliazione (akses ke St. Peter Square),
Avenue des Champs Elysees, Paris.
Berlin
MODERN MOVEMENT II • LATE RATIONALISM, NEO MANNERISM, ARCHITECTURE ENGINEERING – Sikap skeptis, berkaitan dengan program teoritis. – Terjadi kecenderungan progresif antusiasme optimistis – Konsentrasi kebutuhan perumahan pasca perang – Merupakan pengembangan prinsip rationalism dan antisipasi elemen-elemen mannerism – Terjadi inovasi teknologi dalam bidang arsitektur
Contoh-contoh: • 1945 – 1955 sinagoga Kneses Tifereth, NY, dengan atap dome gypsum-plaster • 1960 – 1964 New York State Theater • 1978 – 1983 proyek pencakar langit American Telephone & Telegraph company Building, NY • 1968 US Steel Building, Liberty Plaza NY, dengan prinsip skin-and-bone architecture • 1972 – 1974 Sears Building, dengan struktur ‘cellulartube’
Pantin-les-Courtillieres
Emile Aillaud.
REGIONALISM, EMPIRICISM, NEO-EXPRESSIONISM • Setelah perencanaan kota didominasi oleh model ‘late rationalism’, kemudian dikembangkan suatu alternatif yang sedapat mungkin tidak signifikan dalam hal kuantitas seperti yang sudah terjadi, tetapi menarik secara kualitas • Adanya kontrol yang ketat dalam proyek industri, digalakkannya peraturan ‘green belt’ • Adanya prinsip-prinsip: – Perluasan perencanaan untuk mengembangkan ukuran global yang efektif dan terkoordinasi – Adanya kontrol penggunaan lahan dan bangunan – Desentralisasi – Pusat kota kecil yang independen – Penyelesaian pola struktur perencanaan kota rationalism, perombakan bangunan linear yang kaku, pembangunan bangunan tinggi. Pengembangan strategi kebijakan ‘New Towns’
CONTEMPORARY MOVEMENTS • Mempunyai karakter, untuk mencapai pembangunan yang lebih radikal dari model kota, dan pengejawantahan prinsip rationalism dan late rationalism tanpa kembali pada kecenderungan regionalism maupun empiricism • Lebih berdasarkan diskusi teoritis dari problem perencanaan kota • Munculnya piagam Machu Picchu, 1977 di Lima & Cuzco, sebagai pelengkap dan pengembangan lebih lanjut dari Charte d’Athenes
GARIS BESAR ISI PIAGAM MACHU PICCHU • Harus ada kesatuan yang dinamis antara kota dan countryside • Kontrol pertumbuhan perkotaan dalam hal krisis ekologis, energi, pangan dll • Ada pengintegrasian fungsi-fungsi kota • Adanya subsidi perumahan sebagai pengembangan sosial yang lebih efektif • Sistem public transportation diprioritaskan • Adanya peraturan dan perundangan yang efektif • Memperhatikan aspek energi dan kesehatan lingkungan
Lanjutan…… • Perlunya pemeliharaan dan pelestarian identitas • Progres teknologi diprioritaskan untuk servis perencanaan kota • Pemerintah dan organisasi profesi arsitektur harus bisa menerapkan ukuran nilai secara flexibel • Pembaruan idiom arsitektural sebagai kontinuitas konteks perkotaan, bukan sebagai obyek individual
Parc de la Villette, Paris.
Yang terjadi di Italy: • Pelestraian pusat-pusat kesejarahan • Peninggalan seni, sejarah, budaya, sejalan dengan kondisi sosial-ekonomi • Daerah administrasi baru di luar pusat kota • Fasilitas-fasilitas publik di pusat-pusat kota historis • Lalu lintas ditata kembali, jalur pedestrian dibangun