PANAS PANAS PELARUTAN ASAM BORAT DAN ASAM OKSALAT O KSALAT ADI WAHYU ARZANTO ARZAN TO(1), FIRA NUR ISNAINI (2) LABORATORIUM KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG GEDUNG D8 LT 2 SEKARAN GUNUNGPATI SEMARANG 522!, JAWA JAWA TENGAH, INDONESIA INDONESI A
[email protected] , 858"1#8282 Abstrak
Percobaan panas pelarutan asam borat dan asam oksalat bertujuan bertujuan menentukan menentukan kurva kurva kelarutan kelarutan asam borat dalam air, air, menentukan kelarutan asam oksalat dalam air pada suhu 25 oC dan 35oC serta serta menen menentuk tukan an panas panas pelaru pelarutan tan asam asam borat borat dan asam oksalat. Metode yang digunakan adalah melarutkan asam borat dengan 4 variasi yaitu .5 gram! ."5 gram! #. gram! dan #.25 gram dalam air masing$masing ".5 gram %erdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bah&a kelarutan asam borat dengan varias variasii massa massa zat terlaru terlarutny tnya a dan pada pada suhu suhu konsta konstan n menunj menunjukka ukkan n semaki semakin n banyak massa zat terlarut yang digunakan maka akan membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan kelarutan asam oksalat dalam air pada suhu 35 oC sukar larut dibandingkan pada suhu 25 oC. Hal ini dikarenakan dik arenakan volume titran yang digunakan untu ntuk titr titras asii lebi lebih h bany banya ak dib dibandi andin ngka gkan pada pada suhu suhu 25 oC.'asi 'asill dari dari
percobaan antara lain didapatkan harga (' asam borat adalah 11!"#1$ k%&mol , sedan edang gkan kan (' untu untuk k asam sam oksala salatt adal adalah ah '1 sebesar 3!$#" %.mol Kata kunci (
panas pelarutan! asam oksalat! asam borat
1$ P%&' &' * *+* +* &
Kelarutan Kelarutan suatu zat didefinisika didefinisikan n sebagai jumlah solut yang dibutuhkan dibutuhkan untuk untuk mengha menghasilk silkan an suatu suatu laruta larutan n jenuh jenuh dalam dalam sejumla sejumlah h solven solven.. Pada Pada suatu suatu temperatur tertentu suatu larutan jenuh yang bercampur dengan solut yang tidak terlarut merupakan contoh lain dari keadaan kesetimbangan dinamik (Moechtar, 1!". 1!". Kelarutan Kelarutan zat terlarut diketahui diketahui dari konsentrasi konsentrasi dalam larutan jenuhnya ,biasanya dinyatakan dalam banyaknya mol zat terlarut per liter larutan jenuh (Petrucci, 1#". Pada umumnya, kelarutan kebanyakan zat padat dan zat cair dalam solven cair bertambah dengan naiknya temperatur.$ntuk gas dalam zat cair, kelakuan yang yang sebalik sebalikny nyaa terjadi terjadi.. Proses Proses larut larut untuk untuk gas dalam dalam zat cair hampir hampir selalu bersifat eksotermik, sebab partikel%partikel solut telah terpisah satu s atu sama lain dan efek panas yang dominan akan timbul akibat solvasi yang terjadi bilamana gas
larut. Kaidah &e 'hatelier meramalkan baha kenaikan temperatur akan mengakibatkan perubahan endotermik, yang untuk gas terjadi bilamana ia meninggalkan larutan. )leh karen aitu, gas%gas menjadi kurang larut jika temperatur zat cair di mana gas dilarutkan menjadi lebih tinggi. *ebagai contoh, mendidihkan air. +elembung%gelembung kecil tampak pad apermukaan panci sebelum pendidihan terjadi. +elembung%gelembung tersebut mengandung udara yang diusir dari larutan jika air menjadi panas.Kita juga menggunakan kelakukan kelarutan gas yang umum bilamana kita menyimpan botol yang berisi minuman yang diberi ') # dalam almari es dalam keadaan terbuka. 'airan tersebut akan menahan ')#yang terlarut lebih lama bilamana ia dijaga tetap dingin, sebab ')# lebih larut pada temperatur%temperatur rendah. &ain contoh dari phenomenon ini adalah gas%gas yang terlarut dalam air mengalir dalam telaga%telaga dan dalam sungai%sungai. Kadar oksigen yang terlarut, yang merupakan keharusan bagi kehidupan marine, berkurang dalam bulan%bulan dimusim panas, dibanding dengan kadar oksigen selama musim dingin (Moechtar, 1!" ksi pelarut dari cairan nonpolar, seperti hidrokarbon berbeda denga zat polar. Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik%menarik antara ion%ion elektrolit lemah dan kuat, karena tetapan dilektrtik pelarut yang rendah.*edangkan pelarut polar dapat melarutkan zat terlarut nonpolar dengan tekanan yang sama melalui inter aski dipole induksi (Martin, 1-". &arutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu cairan, maka zat padat tadi terbagi secara molecular dalam cairan tersebut .Kelarutan suatu zat tergantung atas dua factor, yaitu luasnya permukaan dan kecepatan difusi. $mumnya zat dengan molekul besar, kecepatan kecil disbanding dengan zat yang molekulnya .dengan penggerusan kristal sampai halus, akan memperluas permukaan sedangkan dengan pemanasan tidak hanya kelarutanya bertambah tetapi juga menaikkan kecepatan difusi (Martin, 1-". Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan bahan lain dalam larutan itu,dan pada komposisi pelarutnya. Perubahan kelarutan dengan tekanan tak mempunyai arti penting yang praktis dalam anlisis anorganik kualitatif, karena semua pekerjaan dilakukan dalam bejana terbuka pada tekanan atmosfer/ perubahan yang sedikit dari tekanan atmosfer tak mempunyai pengaruh yang berarti atas kelarutan.0erlebih penting adalah perubahan kelarutan dengan suhu. $mumnya dapat dikatakan baha kelarutan endapan bertambah besar dengan kenaikan suhu ,meskipun dalam beberapa hal yang istimea (seperti kalium sulfat" terjadi hal yang sebaliknya. &aju kenaikan dengan suhu berbeda%beda dalam beberapa hal sangat kecil sekali dalam hal%hal lainnya sangat besar (ogel, 12". Kelarutan dari solute relatif mudah diukur melalui percobaan. 3eberapa faktor yang berhubungan dengan kelarutan antara lain4
1. *ifat alami dari solute dan solvent. *ubstansi polar cenderung lebih miscible atau soluble dengan substansi polar lainnya. *ubstansi nonpolar cenderung untuk miscible dengan substansi nonpolar lainnya, dan tidak miscible dengan substansi polar lainnya. #. 5fek dari temperatur terhadap kelarutan Kebanyakan zat terlarut mempunyai kelarutan yang terbatas pada sejumlah solvent tertentu dan pada temperatur tertentu pula. 0emperatur dari solvent memiliki efek yang besar dari zat yang telah. $ntuk kebanyakan padatan yang terlarut pada li6uid, kenaikkan temperatur akan berdampak pada kenaikkan kelarutan (solubilitas". -. 5fek tekanan pada kelarutan Perubahan kecil dalam tekanan memiliki efek yang kecil pada kelarutan dari padatan dalam cairan tetapi memiliki efek yang besar pada kelarutan gas dalam cairan. Kelarutan gas dalam cairan berbanding langsung pada tekanan dari gas diatas larutan. *ehingga sejumlah gas yang terlarut dalam larutan akan menjadi dua kali lipat jika tekanan dari gas diatas larutan adalah dua kali lipat. 7. Kelajuan dari zat terlarut Kelajuan dimana zat padat terlarut dipengaruhi oleh 4 a. $kuran partikel b. 0emperatur dari solvent c. Pengadukan dari larutan. d. Konsentrasi dari larutan. (*ukardjo, 188". sam oksalat memiliki struktur kristal anhidrous, berbentuk piramida rombik, tidak berbau, higioskopis, dan berarna putih. *ecara komersial, sebagai produk lebih umum dijumpai pada bentuk derivatnya terdiri dari p%isma monoklin, tidak berbau 3erta mengandung 81,7#9 asam oksalat anhidrat dan #!,:!9 asam oksalat dehidrit (;etno #212". sam oksalat merupakan senyaa dikarboksilat yang atom atom ' nya mampu mengikat lebih dari satu gugus karboksil. sam ini mempunyai bentuk kristal rombis pyramid, tidak berarna dan transparan, tidak berbau dan higroskopis. sam oksalat mudah teroksidasi total dan oleh pengaruh panas yang tinggi akan terurai menjadi ') # dan asam formiat. *ecara alami asam oksalat bisa terjadi dalam tumbuh tumbuhan dan dapat dibuat dengan ekstraksi alkali dari limbah penggergajian (Mastuti #22:". *enyaa senyaa boraks seperti garam boraks (
hanya sedikit yang dapat larut dalam air. 0itik lebur asam metaborat sekitar #-> o '. Ketika dipanaskan kembali hingga lebih dari -22 o', maka asam metaborat ini akan mengering atau kehilangan air kembali dan membentuk asam tetraborat atau asam piroborat (=#37)8". ?asa fasa ini merupakan bentuk perubahan asam borat ketika dipanaskan secara kontinu. @ika terus dipanaskan,maka akan terbentuk asam trioksida 3#)- dengan mudah (
Percobaan panas pelarutan asam borat dan asam oksalat dilaksanakan pada tanggal # @uni #21> bertempat di &aboratorium Kimia ?isik @urusan Kimia $niversitas ,28, indikator PP, padatan
+ambar 1.c. &angkah kerja selanjutnya yaitu proses pelarutan asam borat. da 7 variasi untuk proses ini yaitu 2,:22 gram asam borat dan 8,:2 gram air, 2,8:2 gram asam borat dan 8,:2 gram air, 1,222 gram asam borat dan 8,:2 gram air serta 1,#:2 gram asam borat dan 8,:2 gram air. al proses pelarutan asam borat adalah 1,#:2 gram asam borat dan 8,:2 gram air dimauskan kedalam tabung reaksi. Kemudian larutan ditimbang dan dicatat beratnya lalu dipanaskan dengan pembakar spiritus sampai larut. *aat larutan larut, dicatat suhunya. *etelah itu, air kran diambil dengan baskom dan larutan yang sudah dipanaskan dimasukan kedalam baskom sampai terbentuk kristal dan catat suhu pertama kali terbentuk kristal. *etelah itu, larutan ditimbang pada neraca analitik kembali dan dicatat beratnya. &akukan hal yang sama pada variasi lainnya. $ntuk variasi 2,8:2 gram asam borat dan 2,:22 gram asam borat digunakan air es saat pendinginan agar cepat terbentuk kristal. Ciagram alir terlampir pada +ambar 1.d. 0erakhir yaitu pelarutan asam oksalat. sam oksalat yang sudah ditimbang sebelumnya dimasukan kedalam erlenmeyer lalu dilarutkan dengan a6uades sebanyak 12 m& yang sudah dipipet dengan pipet ukur 12 m&. &arutan ini dimasukan kedalam penangas dengan suhu 72 o' selama 1: menit. *etelah 1: menit, larutan diambil sebanyak :,22 m& dengan pipet ukur 12 m& dan dimasukan kedalam erlenmeyer yang telah diketahui beratnya. Kemudian larutan sebanyak :,22 m& dan erlenmeyer ditimbang dan dicatat beratnya pada tabel pengamatan. *etelah diketahui beratnya, larutan dilarutkan dengan #:,22 m& a6uades dan disisihkan. *elanjutnya disiapkan satu set alat titrasi, buret ukuran :2 m& dibilas dengan
$ HASIL DAN PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan menentukan kurva kelarutan asam borat dalam air, menentukan kelarutan asam oksalat dalam air pada suhu #: o' dan -: o' serta menentukan panas pelarutan asam borat dan asam oksalat. Kelarutan dalam besaran kuantitatif didefinisikan sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, sedangkan secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen. Menurut $.*. Pharmacopeia dan
zat, semakin kecil ukuran partikel zat maka akan mempercepat kelarutan zat, dan dengan adanya garam akan mengurangi kelarutan zat. al dari percobaan dilakukan standarisasi
rata%rata
A mmol sam )ksalat
1 B <1
A # B <#
:,:: ml. < 1.
A : ml. 2,: < .
:,:: <1.
A #,:
<.
A 2,7:27 <
Cari analisis data di atas, didapatkan normalitas
2,:222 2,8222 2,222 1,1222
A/. (6L)
8,:2 8,:2 8,:2 8,:2
T4./0-+ (7) Percobaan Percobaan 1 # 7!,2 7,2 :1,2 :-,2 ::,2 :8,2 :,2 >1,2
S** R- 9 R- (K)
-#1,>: -#:,1: -#,1: ---,1:
Calam percobaan ini, suhu yang digunakan untuk analisis adalah suhu kristalnya. Cari percobaan dapat dilihat. *uhu yang dibutuhkan untuk setiap campuran dapat larut semakin tinggi beriringi dengan bertambahnya massa asam borat yang digunakan. Calam hal ini air yang digunakan bertindak sebagai pelarut sedangkan asam borat sebagai zat terlarutnya. *alah satu faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat adalah jumlah partikel yang digunakan. *emakin banyak jumlah partikel yang digunakan maka akan semakin lama larut.
Pengaruh temperatur pada percobaan ini tidak mempengaruhi dikarenakan temperatur yang digunakan konstan. *uhu pelarutan yang terjadi didalam pelarutan asam borat dan air disebut panas pelarutan. Panas pelarutan adalah panas yang menyertai reaksi kimia pada pelarutan mol zat solute dalam n mol solvent pada tekanan dan temperature yang sama. =al ini disebabkan adanya ikatan kimia dari atom%atom. (lberty, 11" . *edangkan untuk suhu pengkristalan, berbeda dengan suhu pelarutannya. *esuai dengan data yang ada, suhu pengkristalan yang terjadi pada asam borat dan air mengalami fluktuasi. Pada massa asam borat yang paling sedikit, mengalami pengkristalan yang cukup lama dengan suhu yang cukup rendah diabndingkan yang lainnnya. =al ini dikarenakan pelarut yang ada didalamnya sangat sedikit sehingga zat yang harus mengkristal juga akan lama atau membutuhkan suhu yang cukup rendah. *ehingga pada saat percobaan dilakukan, saat proses pengkristalan, pada massa asam borat yang palign sedikit menggunakan air es untuk mempercepat proses pengkristalan. *edangkan untuk yang lainnya dibutuhkan air es. Proses pengkristalan ini bertujuan untuk mengetahui berat kehilangan air yang diaal digunakan sebagai pelarut. 3obot kehilangan air digunakan untuk menghitung volume air yang sesungguhnya dengan massa dapat menghitung molalitas asam borat. 3erikut 0abel # untuk menunjukkan berat kehilangan air yang terjadi. T%+ 2$ M00 +.*-& 0%%+*6 '& 0%0*' '/&04&
No Tabung
1
2
$
+
Massa larutan &beker glass sebelum dipanaskan (gram) Percoba Percoba an 1 an 2 !"#$%% !"#$'" !"#"1 % !"#%$!" !#$$ !#$! !#2$ !#"%'
Ratarata
!"#$% "$ !"#' 2' !#2 $ !#2 !$
Massa larutan &beker glass setelah dipanaskan (gram) Percoba Percoba an 1 an 2 !"#11% !"#1$$! !"#2$1 ' !"#%' !"#! ! !"#%1 !"#" !"#%!% ' '
Ratarata
!"# 1$ !"#1!! ' !"#$" !"#'' '
Bobot kehilangan air (gram)
Ratarata
Percoba an 1
Percoba an 2
#$'
#2%
#"
*!''
#!'%1
#!''
#$$$!
#%$!
#!$$
#""
#%%'
#"2''
Cari tabel dan analisis data diatas dapat disimpulkan setiap variasi massa asam borat yang digunakan mengalami kehilangan air yang tidak konstan. *etiap variasi berbeda berat kehilangan airnya. 3erat kehilangan air ini dihitung dari berat aal saat mencampurkan massa asam borat dan air dikurangi massa asam
borat dan air setelah mengalami proses pengkristalan. 3erat kehilangan air ini digunakan untuk mencari konsentrasi dari asam borat. Cari konsentrasi asam borat ini dapat diketahui entalphi dari setiap variasi yang digunakan. =al itu dikarenakan proses pelarutan umumnya melibatkan atau kehilangan sejumlah entalphi. *ebelum mengetahui perubahan entalpi dilakukan analisis data untuk menentukan konsentrasi molal dan kelarutan asam borat. P%./-*&3& K7&0%&-.0/ 67++ A06 B7.- :
m=
gr 1000 gr 1000 = × × Mr p Mr ( p−bobot kehilanganair )
¿ 1 m1
0,5000 1000 =1,1291 m × 61,83 ( 7,50 −0,3380 )
¿ # m#
0,7000 1000 =1,6353 m × 61,83 ( 7,50 −0,5770 )
¿ - m-
0,9000 1000 =2,1079 m × 61,83 ( 7,50 −0,5440 )
¿ 7 m7
1,1000 1000 =2,6664 m × 61,83 ( 7,50 −0,8277 )
P%./-*&3& K%+.*-& A06 B7.- :
*
¿ massaasamborat × Mr
1000
volumeair
1 *1 ¿
0,5000 1000 × 61,83 7,50 A 1,28!# M
# *# ¿
0,7000 1000 × 61,83 7,50 A 1,:2: M 0,9000
1000
- *- ¿ 61,83 × 7,50 A 1,72! M 7 *7 ¿
1,1000 1000 × 61,83 7,50 A #,-8#2 M
3erdasarkan analisis data dari perhitungan kelarutan asam borat , didapatkan hasil pada massa 2,:222 gram didapatkan kelarutan sebesar 1,28!# M/ pada
massa 2,8222 gram didapatkan kelarutan sebesar 1,:2: M/ pada massa 2,222 gram didapatkan kelarutan sebesar 1,72!/ dan pada massa 1,1222 gram didapatkan kelarutan sebesar #,-8#2 M.
*elanjutnya data tersebut disajikan dalam tabel dan grafik , yang tersaji dalam tabel - dan grafik 1 untuk mengetahui hubungan konsentrasi Molal dengan kelarutan. T%+ $ H**&3& 47&0%&-.0/ 67++ '%&3& 4%+.*-&
Massa sam 3orat
6uades (gram"
Konsentrasi Molal (m"
0 terbentuk Kristal
Kelarutan (M"
1,28!#
1.
2,:222 gram
8,:2
1,1#1
;ata%rata (K" -#1,>:
#.
2,8222 gram
8,:2
1,>-:-
-#:,1:
1,:2:
-.
2,222 gram
8,:2
#,128
-#,1:
1,72!
7.
1,1222 gram
8,:2
#,>>>7
---,1:
#,-8#2
Grafk 1. Hubungan Kelarutan (M) tera!a" K#n$entra$% M#lal (&)
,() . 1*1" - &*1! R/ . 1
2
K#n$entra$% &#lal (&)
2 1 1 & 1
1
1
2
2
2
2
2
Kelarutan ( M)
3erdasarkan tabel - dan grafik 1, dapat disimpulkan baha semakin tinggi massa asam borat, maka akan semakin tinggi konsentrasi molal, sehingga akan semakin tinggi kelarutannya. *elanjutnya dilakukan analisa data yang
disajikan dalam tabel dan grafik , yang tersaji dalam tabel 7 dan grafik # untuk mengetahui hubungan konsentrasi molal dengan 1D0 (K %1".
T%+ ;$ H**&3& 47&0%&-.0/ 67++ '%&3& 1
Massa sam 3orat
6uades (gram"
Konsentrasi Molal (m"
0 terbentuk Kristal
1D0 (K %1"
-,12!.12 %-
1.
2,:222 gram
8,:2
1,1#1
;ata%rata (K" -#1,>:
#.
2,8222 gram
8,:2
1,>-:-
-#:,1:
-,28::.12 %-
-.
2,222 gram
8,:2
#,128
-#,1:
-,2-!1.12 %-
7.
1,1222 gram
8,:2
#,>>>7
---,1:
-,221>.12 %-
Grafk '. Hubungan K#n$entra$% M#lal (&) !engan 1 (K*1 ) & &
,() . - & 0 & R/ . 1
&
1 (K*1)
& & & 1
1*2
1*$
1*%
1*"
2
2*2
2*$
2*%
K#n$entra$% M#lal (&)
3erdasarkan tabel 7 dan grafik #, dapat disimpulkan baha semakin tinggi massa asam borat, maka akan semakin tinggi konsentrasi molal, yang menyebabkan 1D0 (K %1" menjadi berkurang. *elanjutnya dilakukan analisis data untuk menghitung panas pelarutan asam borat P%./-*&3& &0 4%+.*-& 06 7.- (>H) ln S =
−∆ H 1
ln *A y
R
+ C
T
2*"
−∆
1
H
A a ,
R
= x
T
'Ab y A aB E b y A %1717: B E 7:,11 −∆
R
H
A a
%F= A a.; %F= A %1717: . !,-177 A 118>28,1! @Dmol A 118,>281! k@Dmol .3erdasarkan analisis data didapatkan hasil, panas pelarutan asam borat sebesar 118,>281! k@Dmol. Pada percobaan panas pelarutan asam borat merupakan reaksi endoterm. *etelah itu dilakukan proses pelarutan asam oksalat. *ebelum percobaan dilakukan, terlebih dahulu ditimbang berat erlenmeyer kosong yang tersaji dalam 0abel : untuk menunjukkkan berat erlenmeyer dan larutan asam oksalat. T%+ 5$ B%.- %.+%&6%?%. '& +.*-& 06 740+-$
K%-%.&3&
5rlenmeyer kosong 5rlenmeyer dengan larutan &arutan
P%.-6 (A) '%&3& 0** 257 (3.6) 12!,11># 11!,1:# 12,2->8
K%'* (B) '%&3& 0** 5 7 (3.6) 12:,>17 11:,:1# 12,--1!
*etelah itu dibuat larutan jenuh asam oksalat dengan mencampurkan 1,! gram asam oksalat dalam 12 m& a6uades pada suhu 72 o '. Kemudian larutan diturunkan suhunya menjadi -: o' dan #: o'. =al ini untuk memberikan perbedaan pada kalor yang dilepas ataupun kalor yang diserap serta untuk mengetahui panas pelarutan asam oksalat pada # variasi suhu. pabila pada asam borat. =al yang mempengaruhi kelarutannya adalah massa zat terlarutnya, pada asam oksalat yang mempengaruhi adalah suhunya. $ntuk mengetahui bagaimana kelarutan dari asam okslaat pada berbagai temperatur makan harus membuat thermostat terlebih dahulu. Cisinilah kegunaan dari pembuatan larutan jenuh asam oksalat pada suhu 72 o', agar kedua variasi berada pasa suhu thermostat.
*etelah suhu larutan asam oksalat sudah mencapai variasi temperatur yang dikehendaki, larutan diambil : m& untuk diencerkan dengan #: m& a6uades. Masing%masing asam oksalat yang telah diencerkan, dititrasi dengan larutan standar . o
T%+ #$ H0/+ -/-.0/ &-. +.*-& @%&* 06 740+- '%&3& NOH
Perlakuan pada
*uhu (0"D o'
3
o
#: ' -:o'
1 :,:2 !,82
olume
3erdasarkan tabel, didapatkan hasil baha semakin tinggi suhu dalam pembuatan asam oksalat maka semakin banyak titran (
a. Pada suhu #:2' A #!,1: K 2 . 2,7:27 A :,22. <
Mas.oksalat
A 2,#:## M *1.A M1
A
Valensi
A
0,5044 2
A 2,#:## M
b. Pada suhu -:2' A -2!,1: K
rata%rata :,>2 !,!:
Mas.oksalat
A
Valensi
A
0,7972 2
A 2,-!> M *#A M#
A 2,-!> M
P%&%&-*& >H %+.*-& 06 740+-
01 A #:2 ' A #!,1: K 0# A -:2' A -2!,1: K ∆ H = log
S2 S1
2,303 R +
T 2− T 1 T 2 T 1
0,3986 A log 0,2522 B #,-2- B !,-177 E
308,15 −298,15 308,15.298,15
A -,!2>: E 2,22212!! A -,!2> @.mol %1 Cari tabel diatas, setelah dilakukan analisis data didapatkan kelarutan asam oksalat pada suhu #:2' adalah 2,#:## M/ sedangkan untuk suhu -: 2' adalah 2,-!> M . $ntuk nilai panas pelarutan asam oksalat didapatkan hasilnya yaitu -,!2> @.mol %1. Panas pelarutan asam oksalat merupakan reaksi eksoterm serta kelarutannya dipengaruhi oleh suhu larutan, semakin tinggi suhu larutannya maka semakin besar pula kelarutan asam oksalat dalam air. ;$ SIMPULAN
Cari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 4 kelarutan asam borat dengan variasi massa zat terlarutnya dan pada suhu konstan menunjukkan semakin banyak massa zat terlarut yang digunakan maka akan membutuhkan aktu yang lama dan perubahan entalphi nya sebesar 118,>281! k@Dmol. *edangkan kelarutan asam oksalat dalam air pada suhu -:o' sukar larut dibandingkan pada suhu #: o'. =al ini dapat dilihat dari volume titran yang digunakan untuk titrasi lebih banyak dibandingkan pada suhu #: o'. *etelah dilakukan titrasi, dilakukan analisis untuk mengetahui entalphinya. Pertama dicari molaritas dari asam oksalat dengan rumus pengenceran dan didapatkan perubahan entalphi sebesar -,!2> @.mol %1
5$ D-. P*0-4
lberty, ;.., 11. )imia *isik . @akarta4 5rlangga. Martin, ., 1-. +armasi*isika 1. @akarta4 $niversitas Hndonesia Press. Mastuti, 5., #22:. Pembuatan asam oksalat dari sekam padi. %urusan ,eknik )imia'-S /kuilibrium, 7(1". 1-%18. Moechtar, 1!. +armasi*isika. Iogyakarta4 +adjahmada $niversity Press. (#". 121%2. ogel, 12. 6nalisis anorganik kualitati* makro dan semimikro. @akarta4 P0.Kalman Media Pustaka.
