MAKALAH AKUNTAN KEUANGAN LANJUTAN 1 “
KONSOLIDASI MENNGUNAKAN METODE EKUITAS DAN KERTAS KERJA ”
Disusun oleh: IRENE BARITA G. T
(C1C012032)
DEDY ARIEF WIBOWO
(C1C014084)
DESI HARTIKA
(C1C015038)
INTAN KOMALA SARI
(C1C015065)
DEPINZA
(C1C015078)
Dosen Pembimbing: Ratih Kusumastuti, S.E., M.M
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI 2017
A. PENGERTIAN KONSOLIDASI Konsolidasi adalah tindakan yang dilakukan untuk memperkuat, menyatukan, dan
meperteguh hubungan, persatuan, kelompok, dsb.
Konsolidasi dilakukan bertujuan untuk menyatukan elemen elemen yang ada sehingga terbentuk persatuan yang kuat. Biasanya elemen elemen ini bersatu karena memiliki tujuan yang sama atau memiliki kesamaan seperti berasal dari daerah yang sama, menganut agama yang sama, atau tergabung dalam kelompok yang emmiliki tujuan yang sama. Contoh: konsolidasi social.
1. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi Metode Ekuitas
a) Kepemilikan saham 20% sampai 50% disarankan untuk menggunakan metode ekuitas. b) Kepemilikan saham lebih dari 50% dapat menggunakan metode ekuitas juga, tapi dalam hal ini perusahaan induk diharuskan menyusun laporan keuangan konsolidasi.
2. Konsep Dasar Metode Ekuitas
Konsep dasar metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi induk perusahaan terhadap anak perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih anak perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk perusahaan. Apabila saham perusahaan anak diperoleh maka harga pokok perolehan saham ini dicatat dalam perkiraan investasi. Sesudah itu, perusahaan induk dapat memilih untuk menetapkan perubahaan yang terjadi pada modal pemilikannya dalam perusaahaan anak dengan penyesuain berkala pada perkiraan investasi. Praktek ini di tunjukan sebagai metode ekuitas. Meskipun perusahaan induk harus menggunakan metode ekuitas dalam laporan keuangan ekstemalnya, namun ia dapat memilih untuk mempertahankan metode harga pokok, yang dalam hal ini perkiraan investasi dibukukan tanpa penyesuain
3. Pedoman Untuk Menggunakan Metode Ekuitas a) Metode ekuitas harus digunakan untuk membukukan semua perusahaan anak yang
tidak di konsolidasikan dalam laporan la poran keuangan konsolidasi
b) Metode itu juga harus digunakan oleh perusahaan induk untuk membukukan saham
biasa saham anak dalam laporan keuangan perusahaan induk yang dicatatkan bagi para pengguna saham c) Disamping itu metode ekuitas juga harus digunakan oleh investor yang investasinya
dalam saham berhak suara memberinya kemampuan untuk berpengaruh besar terhadap kebijakan operasi dan keuangan investee meskipun investor tersebut hanya memiliki 50% atau kurang 50% dari saham berhak suara tersebut. d) Penggunaan metode ekuitas diharuskan apabila terdapat pengaruh besar, karena jika
dividen yang diterima diperlakukan sebagai pendapatan (seperti pada metode biaya), maka suatu perusahaan akan bisa memanipulasi laba yang dilaporkannya dengan memerintah investee.
4. Prosedur Pencatatan Investasi Metode Ekuitas
a) Jika Laba Perusahaan Induk akan mencatat : D
: Investasi Saham Pada Perusahaan Anak
K
: Laba Yang Ditahan
b) Jika Rugi Perusahaan Induk akan mencatat : D
: Laba Yang Ditahan
K
: Investasi Saham Pada Perusahaan Anak
5. Teknik Dan Prosedur Konsolidasi
Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Recipocal Account)
Menyusun Kertas Kerja (Worksheet)
B. KONSOLIDASI DENGAN METODE EKUITAS
Akuntansi metode ekuitas berdasarkan PSAK No.4 pada dasarnya adalah akuntansi akrual untuk investasi ekuitas yang memungkinkan perusahaan investor menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan investi. Berdasarkan metode ekuitas, investasi dicatat pada biaya perolehan dan disesuaikan dengan keuntungan, kerugian dan deviden. Perusahaan investor melaporkan bagian miliknya yang menjadi keuntungan perusahaan investi sebagai pendapatan investasi dan bagian bebannya dari kerugian perusahaan investi sebagai kerugian investasi. Rekening investasi ditambah dengan pendapatan investasi dan dikurangi dengan kerugian investasi. Dividen yang diterima
dari perusahaan investi adalah diinvestasi berdasarkan metode ekuitas, dan dividen tersebut dicatat sebagai pengurang rekening investasi. Maka pendapatan investasi pada metode ekuitas merefleksikan bagian investor atas laba bersih perusahaan investi, dan rekening investasi merefleksikan bagian investor atas aktiva bersih investi. Pencatatan dengan Metode Ekuitas Laba perusahaan anak
Investasi saham perusahaan anak
XXX
Laba-rugi Dalam
beberapa
XXX perusahaan
induk
menggunakan
metode
ekuitas
dalam
mempertanggungjawabkan perusahaan anaknya. Selanjutnya contoh yang sama diubah untuk mengilustrasikan perbedaan-perbedaan dalam prosedur konsolidasi yang muncul ketika perusahaan mempertanggung jawabkan perusahaan anaknya berdasarkan metode ekuitas tidak lengkap. 1. METODE EKUITAS – TAHUN AKUISISI
Contoh: PT Panji membayar Rp 87.000.000,- untuk memperoleh 80% saham PT Saka yang beredar pada tanggal 1 Januari 19×5 ketika ekuitas pemegang saham PT Saka terdiri dari Modal saham Rp 60.000.000 dan laba ditahan Rp 30.000.000. Kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku Rp 15.000.000 {Rp 87.000.000 - (Rp 90.000.000x 80%)} dialokasikan pada goodwill dengan periode amortisasi 10 tahun, dan laba bersdih dan dividen PT Saka adalah sebagai:
19X5 Laba bersih Dividen
19X6
Rp25.000.000
Rp30.000.000
15.000.000
15.000.000
Laporan keuangan PT PANJI dan PT SAKA untuk tahun berjalan 19X5 disajikan dalam dua kolom pertama kertas kerja. Pendapatan PT PANJI dari PT SAKA sebesar Rp 18.500.000 terdiri dari 80 persen dari laba bersih PT SAKA tahun 19X5
sebesar Rp 25.000.000 dikurangi dengan amortisasi good-will sebesar Rp 1.500.000. Dan akun investasi pada PT SAKA pada tanggal 31 Desember 19X5 sebesar Rp 93.500.000 terdiri dari biaya investasi sebesar Rp 87.000.000 ditambah dengan pendapatan dari PT SAKA sebesar Rp 18.500.000, dikurangi dengan dividen yang diterima dari PT SAKA selama tahun 19X5 Rp 12.000.000. Berbagai pendekatan konsolidasi dan setiap penyesuaian dan eliminasi penggabungan akan menghasilkan jumlah yang benar dari laporan keuangan konsolidasi. Ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi yang tampak dalam kertas kerja tidak mempengaruhi akun-akun buku besar perusahaan induk maupun perusahaan anak . Penyesuaian atau eliminasi atas akun atau saldo dimaksudkan bahwa jumlah jumlah yang terdapat pada kolom-kolom perusahaan terpisah dalam kertas kerja (1) disesuaikan sebelum dimasukkan dalam kolom laporan konsolidasi atau (2) dieliminasi dan tidak muncul pada kolom laporan konsolidasi. Sebuah ayat jurnal kertas kerja sering menyesuaikan beberapa pos dan mengeliminasi pos-pos lainnya. Jadi tujuan dari ayat jurnal kertas kerja, bukanlah pada klasifikasi penyesuaian dan eliminasi, tetapi yang penting adalah kemampuan mengembangkan kertas kerja dan mengerti proses konsolidasi. Ayat jurnal kertas kerja sebagai berikut:
a. Pendapatan dari PT Saka Dividen Investasi pada PT Saka
Rp18.500.000 Rp12.000.000 6.500.000
Untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT Saka dan mengembalikan akun investasi pada saldo awal periodenya.
Perbedaan antara pendapatan dari perusahaan anak yang diakui pada buku perusahaan induk dan dividen yang diterima, mewakili perubahan pada akun investasi untuk periode tersebut. Kredit sebesar Rp6.500.000 pada akun investasi PT Saka mengurangi nilai akun tersebut menjadi saldo awal periode tersebut sebesar Rp87.000.000 dan dengan demikian menyebabkan resiprokal antara investasi pada PT Saka dan ekuitas pemegang saham PT Saka pada tanggal 1 Januari 19X5. Ayat jurnal kertas kerja sebagai berikut:
b. Laba ditahan – PT Saka (awal)
Rp18.500.000
Modal saham – PT Saka
60.000.000
Goodwill
15.000.000
Investasi pada PT Saka
Rp87.000.000
Hak minoritas
18.000.000
Untuk mengeliminasi saldo ekuitas dan investasi yang resiprokal, membentuk hak minoritas awal, dan mencatat goodwill yang belum diamortisasi.
Ayat jurnal ini mengeliminasi saldo investasi dan ekuitas yang resiprokal, mencatat kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku diperoleh yang belum diamortisasi pada awal tahun dan menimbulkan hak minoritas awal (Rp90.000.000 x 20%) sebagai pos yang terpisah. Ayat jurnal dalam kertas kerja mencatat amortisasi goodwill tahun sekarang sebagai beban dari entitas terkonsolidasi dan mengurangi nilai goodwill yang belum diamortisasi dari saldonya pada tanggal 1 Januari sebesar Rp15.000.000 menjadi sebesar Rp13.500.000 pada tanggal 31 Desember 19X5.
c. Beban
Rp1.500.000
Goodwill
Rp1.500.000
Untuk mencatat amortisasi goodwill tahun ini
Rangkaian Ayat Jurnal Kertas Kerja
PT PANJI DAN PERUSAHAAN ANAK KERTAS KERJA KONSOLIDASI UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 19X5 (DALAM 000) 80%
Penyesuaian dan
Hak
Laporan
PT Panji
PT Saka
Eliminasi
Minoritas
Konsolidasi
Rp250.000
Rp 65.000
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Pendapatan dari PT Saka Beban-Beban
18.500 200.000*
Rp315.000 Rp 18.500
40.000*
c
1.500
241.000*
Pendapatan hak minoritas
Rp 5.000
5.000*
(Rp25.000 x 20%) Laba bersih
Rp
68.500
Rp
5.000
Rp
25.000
Rp
68.500
Rp
5.000
Laba Ditahan
Laba ditahan – PT Panji Laba ditahan – PT Saka
Rp
30.000
Tambah: Laba bersih
68.500
25.000
Kurang: Dividen
30.000*
15.000*
Laba ditahan 31 Desember 19X5
b 30.000 68.500 a12.000
3.000*
30.000*
Rp
43.500
Rp
40.000
Rp
43.500
Rp
40.000
Rp
10.000
Rp
50.000
Neraca Kas Aktiva lancar lainnya
90.000
Investasi pada PT Saka
93.500
50.000
140.000 a 6.500 b87.000
Pabrik dan peralatan
300.000
100.000
400.000
Akumulasi penyusutan
50.000*
30.000*
80.000*
Goodwill
b15.000
c 1.500
13.500
Rp473.500
Rp130.000
Rp523.500
Rp 80.000
Rp 30.000
Rp110.000
Modal saham
350.000
60.000
Laba ditahan
43.500
40.000
Kewajiban
Rp473.500
b60.000
350.000 43.500
Rp130.000
Hak minoritas 1 Januari 19X5 (Rp90.000 x 20%) Hak minoritas 31 Desember 1995
b18.000
18.000 Rp20.000
20.000 Rp523.500
*Dikurangkan
Sejak kompleksitas konsolidasi ditemui, rangkaian penyesuaian dan eliminasi kertas kerja diperluas sebagai berikut: 1. Penyesuaian kesalahan & kelalaian pada laporan terpisah perusahaan induk anak 2. Mengeliminasi laba & rugi antar perusahaan. 3. Mengeliminasi pendapatan & deviden dri perusahaan anak dan menyesuaikan investasi pd perusahaan anak di saldo awal periode 4. Eliminasi saldo investasi pd perusahaan anak & ekuitas perusahaan anak yg resiprokal 5. Alokasi & amortisasi diferensial biaya/nilai buku (dri lngkah 4) 6. Eliminasi saldo yang resiprokal lainnya.
2. METODE EKUITAS – PADA TAHUN SETELAH AKUISISI
PT Panji mempertahankan 80% kepemilikannya pada PT Saka sepanjang tahun 19X6, mencatat pendapatan dari PT Saka sebesar Rp22.500.000 untuk tahun tersebut (80% dari Rp30.000.000 laba bersih PT Saka dikurangi dengan amortisasi goodwill sebesar Rp1.500.000). Pada tanggal 31 Desember 19X6, akun investasi PT Panji pada PT Saka mempunyai saldo sebesar Rp104.000.000, yang ditentukan sebagai berikut: Biaya investasi, 1 Januari 19X5
Rp87.000.000
Pendapatan dari PT Saka – 19X5
18.500.000
Dividen dari PT Saka – 19X5
-12.000.000
Investasi pada PT Saka, 31 Desember 19X5
93.500.000
Pendapatan dari PT Saka – 19X6
22.500.000
Dividen dari PT Saka – 19X6
-12.000.000
Investasi pada PT Saka, 31 Desember 19X6
Rp104.000.000
Transaksi antar perusahaan antara PT Panji dan PT Saka selama tahun 19X6 hanya pinjaman tanpa bunga pada PT Saka selama 3 triwulan sebesar Rp10.000.000. Ayat jurnal kertas kerja yang pertama adalah untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT Saka sebagai berikut:
a. Pendapatan dari PT Saka
Rp22.500.000
Dividen
Rp12.000.000
Investasi pada PT Saka
10.500.000
Untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT Saka dan mengembalikan investasi pada saldo awal periode.
Ayat jurnal ini menyesuaikan akun investasi pada PT Saka menjadi saldo tanggal 31 Desember 19X5 sebesar Rp93.500.000 dan membentuk akun resiprokal dengan ekuitas pemegang saham PT Saka tanggal 31 Desember 19X5. Ayat jurnal b mengeliminasi investasi pada PT Saka dan ekuitas pemegang saham PT Saka sebagai berikut:
b. Laba ditahan – PT Saka
Rp40.000.000
Modal saham – PT Saka
60.000.000
Goodwill
13.500.000
Investasi pada PT Saka
Rp93.500.000
Hak minoritas
20.000.000
Untuk mengeliminasi saldo investasi dan ekuitas yang resiprokal, membentuk hak minoritas awal, dan mencatat goodwill yang belum diamortisasi.
Ayat jurnal b mengeliminasi jumlah investasi pada PT Saka dan ekuitas pemegang saham PT Saka pada tanggal 31 Desember 19X5 dan mencatat hak minoritas pada tanggal 31 Desember 19X5 serta perbedaan biaya investasi/nilai buku pada tanggal 31 Desember 19X5 yang merefleksikan nilai goodwill yang diamortisasi sebesar Rp13.500.000. Maka ayat jurnal c mengamortisasi jumlah goodwill ini menjadi Rp12.000.000 pada tanggal 31 Desember 19X6.
c. Beban-beban Goodwill
Rp1.500.000 Rp1.500.000
Untuk mengeliminasi saldo investasi dan ekuitas yang resiprokal, membentuk hak minoritas awal, dan mencatat goodwill yang belum diamortisasi.
Ayat jurnal kertas kerja yang terakhir, mengeliminasi saldo wesel bayar dan wesel tagih antar perusahaan karena jumlah tersebut bukanlah aktiva dan kewajiban entitas yang terkonsolidasi.
d. Wesel bayar – PT Panji
Rp10.000.000
Wesel tagih – PT Saka Untuk mengeliminasi saldo piutang dan hutang yang resiprokal.
Rp10.000.000
PT PANJI DAN PERUSAHAAN ANAK KERTAS KERJA KONSOLIDASI UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 19X6 (DALAM 000) 80%
Penyesuaian dan
Hak
Laporan
PT Panji
PT Saka
Eliminasi
Minoritas
Konsolidasi
Rp300.000
Rp 75.000
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Pendapatan dari PT Saka Beban-Beban
22.500
Rp375.000 a 22.500
244.000*
45.000*
c
1.500
290.500*
Pendapatan hak minoritas
Rp 6.000
6.000
(Rp30.000 x 20%) Laba bersih
Rp 78.500
Rp
30.000
Rp
78.500
Laba Ditahan
Laba ditahan – PT Panji
Rp
43.500
Laba ditahan – PT Saka
Rp Rp
40.000
Tambah: Laba bersih
78.500
30.000
Kurang: Dividen
45.000*
15.000*
Laba ditahan 31 Desember 19X6
Rp
77.000
Rp
Rp
46.000
Rp
43.500
b 40.000 78.500 a 12.000
55.000
3.000*
45.000*
Rp
77.000
Rp
66.000
Neraca Kas Wesel tagih – PT Saka
10.000
Aktiva lancar lainnya
97.000
Investasi pada PT Saka
20.000 d 10.000 70.000
167.000
104.000
a10.500 b93.500
Pabrik dan peralatan
300.000
100.000
400.000
Akumulasi penyusutan
60.000*
40.000*
100.000*
Goodwill
b13.500 Rp497.000
Wesel bayar – PT Panji
Rp150.000 Rp 10.000
c 1.500
12.000 Rp545.000
d 10.000
Kewajiban
Rp 70.000
Rp 25.000
Modal saham
350.000
60.000
Laba ditahan
77.000
55.000
Rp497.000
Rp 95.000 b 60.000
350.000 77.000
Rp150.000
Hak minoritas 1 Januari 19X5 (Rp90.000 x 20%)
b 20.000
Hak minoritas 31 Desember 19X5
20.000 Rp23.000
23.000 Rp545.000
*Dikurangkan
Masalah Penyesuaian dan Koreksi sebelum Penyusunan Neraca Konsolidasi
1. Tidak dipercayanya oleh salah satu pihak dari perusahaan-perusahaan yang berafiliasi terhadap informasi keuangan tertentu. 2. Adanya pos-pos yang masih dalam proses, sehingga suatu informasi telah dicatat oleh satu pihak akan tetapi belum dicatat oleh pihak yang lain berhubung dengan faktor waktu C. KERTAS KERJA KONSOLIDASI
Kertas kerja konsolidasi adalah kertas kerja laporan keuangan gabungan entitas induk dan anak (jika entitas anak lebih dari satu) berdasarkan prosedur penyusunan yang disyaratkan. Laporan laba rugi, laba ditahan,
dan neraca, serta arus kas konsolidasi
disusun dalam satu kertas kerja, sedangkan kertas kerja laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan laporan laba rugi, laba ditahan, dan neraca konsolidasi. Kertas kerja yang menghasilkan laporan laba rugi, laba ditahan, dan neraca konsolidasi dibentuk dengan menyajikan kolom laporan keuangan induk, kolom laporan keuangan anak, kolom eliminasi, dan kolom laporan konsolidasi. Kolom eliminasi dibagi dua, yakni kolom debet dan kolom kredit. Kolom debet dimaksudkan untuk mengeliminasi setiap akuin antarperusahaan yang bersaldo kredit, karena dalam akuntansi pengeliminasian atau penghapusan suatu akun dilakukan dengan membalik posisi akun. Apabila akun yang antarperusahaan yang ingin dielminasi bersaldo kredit, maka jumlah
yang dieliminasi ditempatkan pada kolom deebet eliminasi. Kolom laporan konsolidasi pada kertas kerja ditempatkan terakhir karena merupakan output kertas kerja konsolidasi. Kolom laporan konsolidasi merupakan hasil penggabungan akun-akun kolomk entitas induk dan anak dikurangi kolom eliminasi
PROSEDUR KERTAS KERJA KONSOLIDASI
KERTAS KERJA PADA TANGGAL AKUISISI
Kewajiban penyusunan laporan keuangan konsolidasi muncul sejak terjadinya hubungan induk-anak. Pada tanggal akuisisi, hanya neraca konsolidasi yang dapat disajikan. Laba rugi entitas induk dan anak hanya dapat dikonsolidasikan berdasarkan pengumuman laba rugi entitas anak pada periode setelah hubungan induk anak, karena hak entitas enduk atas laba dan dividen entitas anak didasarkan pada masa kepemilikan entitas induk. Neraca Konsolidasi
PT Insentika Kas
Rp. 1.200.000
PT Andaika Rp.
750.000
Piutang Usaha
1.000.000
1.250.000
Perssediaan
2.000.000
1.500.000
Bangunan
4.200.000
3.500.000
Tanah
6.000.000
2.000.000
Invenstasi dala saham PT Andaika
5.600.000
Total aktiva
Rp.20.000.000
Rp. 9.000.000
Utang usaha
2.000.000
Utang bank
4.000.000
2.000.000
10.000.000
5.000.000
Agio saham
2.000.000
500.000
Laba ditahan
2.000.000
1.000.000
Rp.20.000.000
Rp. 9.000.000
Modal saham
Total passiva/kewajiban
Rp.
500.000
Kertas kerja neraca konsolidasi PT Insentika dan Entitas Anak per 1/1/2012 aktiva
PT
PT
Insentika
Andaika
Debet
Neraca
Kredit
1.200.000
Piutang Usaha
1.000.000
1.250.000
500.000
1.750.000
Perssediaan
2.000.000
1.500.000
350.000
3.150.000
Bangunan
4.200.000
3.500.000
500.000
8.200.000
Tanah
6.000.000
2.000.000
800.000
8.000.000
Invenstasi dalam saham PT Andaika Goodwill
5.600.000
Utang bank Modal saham Agio saham Laba ditahan
1.950.000
5.600.000 200.000
20.000.000
Utang Pajak Utang usaha
750.000
konsolidasi
Kas
Total aktiva
.
Eliminasi
200.000
9.000.000
24.050.000
.
150.000
150.000
2.000.000
500.000
2.500.000
4.000.000
2.000.000
6.000.000
10.000.000
5.000.000
5.000.000
10.000.000
2.000.000
500.000
500.000
2.000.000
2.000.000
1.000.000
1.000.000
2.000.000
Kepentingan nonpengendali Total passiva/kewajiban
-
1.400.000 Rp.20.000.000
Rp. 9.000.000
Rp. 8000.000
Rp. 8.000.000
1.400.000 Rp.24.050.000
Penyusunan kertas kerja konsolidasi akan lebih akurat jika dilakukan eliminasi atas setiap akun antarperusahaan terlebih dahulu. Akun antarperusahaan dalam kasus tersebut berasal dari satu transaksi antar perusahaan, yakni investasi PT Intiseka an kekayaan pemegang saham PT Andaika senesar 80%. Akun investasi dalam pembukuan PT Intiseka dieliminasi dengan menempatkannya pada bagian kredit kolom eliminasi, sedangkan akun kekayaan pemegang saham PT Andaika dieliminasi dengan menempatkannya pada kolom eliminasi bagian debet. Nilai wajar pada entitas anak pada tanggal akuisisi harus diperhitungkan dalam laporan konsolidasi. Karena itu, selisih investasi yang undervalue dan aset tidak berwujud (goodwill dan lainnya) harus ditambahkan pada aset konsolidasi, sedangkan selisih investasi akibat overvalue harus mengurangi aset atau menambah utang konsolidasi agar laporan konsolidasi menggambarkan nilai wajar. Selisih investasi pada tanggal akuisisi yang disebabkan oleh penilaian ndervalue atas tanah dan bangunan serta aset tidak berwujud goodwill didebetkan untuk menambah nilai aset pada laporan konsolidasi, sedangkan selisih yang overvalue dikreditkan untuk mengurangi nilai aset atau menambah utang konsolidasi. Jurnal eliminasi pada kertas kerja konsolidasi. Modal saham Agio saham Laba ditahan Bangunan
Rp. 5.000.000.000 500.000.000 1.000.000.000 500.000.000
Tanah
800.000.000
Goodwill
200.000.000
Piutang usaha
Rp. 500.000.000
Persediaan
350.000.000
Utang pajak
150.000.000
Investasi
5.600.000.000
Kepentingan nonpengendali
1.400.000.000
Kepentingan nonpengendali pada tanggal akuisisi sesuai denngan PSAK 22 revisi 20120 didasarkan pada nilai wajar menurut hasil penilaian independen. Sementara itu, goodwill juga dialokasikan pada kepentingan nonpengendali. Jumlah kepentingan nonpengendali dalam kasus kombinasi bisnis PT Insentika dan PT Andaika adalah 1,4 milyar yaitu 20% dari total nilai wajar PT Andaika atau 1,36 milyar (20%x6,8 milyar) dan 20% dari goodwill yang dialokasikan pada kepentingan nonpengendali atau 40 juta (20%x200.juta)
KERTAS KERJA – LABA-RUGI, LABA DITAHAN, NERACA KONSOLIDASI TAHUN AKUISISI
Hubungan induk dan anak setelah tanggal akuisisi memberikan hak kepada entitas induk atas laba entitas anak. Salah satu komponen laba rugi entitas induk setelah tanggal akuisisi adalah pendapatan investasi atas entitas anak. Misalkan pada tahun 2012 PT Andaika mengumumkan laba dalam laporan keuangan sebesar 200 juta dan dividen sebesar 100 juuta yang disajikan sperti pada tabel yang ada. Atas pengumuman laporan keuangan tersebut, PT Insentika menyesuaikan nilai investasinya karena laba entitas anak menunjukan perkembangan investasi induk. Diketahui bahwa pendapatan investasi PT Insentika atas saham PT Andaika tahun 2012 adalah 390 juta, yaitu sebagai berikut :
Laba investasi (80% x 200 juta)
160.000.000
Amortisasi/Impairmen selisih investasi - overvalue persediaan
280.000.000
- undervalue bangunan
( 40.000.000)
- Goodwill (80% x 12,5 juta)
( 10.000.000)
Total pendapatan investasi
390.000.000
Ada beberapa akun atarperusahaan yang harus dieliminasi dalam kertas kerja konsolidasi, yaitu : 1. Perndapatan dari entitas anak (induk) dan laba yang dibagi (anak) Pendapatan investasi sebesar 390 juta yang tercatat dalam pembukan entitas induk merupakan pendapatan yang berasal dari entitas anak, sehingga harus dieliminasi. Lawan dari pendapatan dari entitas anak adalah laba yang dibagi oleh entitas anak (dividen yang diumumkan entitas anak). Entitas anak mengumumkan dividen sebesar 100 juta sehingga hak entitas induk terhadap dividen tersebut adalah 80 juta. Jurnal eliminasinya adalah : Pendapatan
390.000.000
Dividen
80.000.000
Investasi
310.000.000
Pengkreditan investasi sebesar 310 juta menunjukkan eliminasi kenaikan nilai investasi selama tahun berjalan karena pendapatan investasi lebih besar dari dividen yang diumumkan entitas anak tahun 2012. Apabila dalam tahun 2012 PT Andaika tidak mengumumkan dividen, maka dalam penyusunan jurnal eliminasi pendapatan investasi dieliminasi dengan mengkredit investasi dalam saham sebesar 390 juta. 2. Alokasi laba kepentingan nonpengendali Kertas kerja harus mengungkpkan laba kepentingan nonpengendali sebagai berikut: Laba kepentingan non pengendali
97,5 juta
Dividen
80 juta
Kepentingan nonpengendali
310 juta
3. Saldo awal investasi dengan kekayaan entitas anak Setelah eliminasi pendapatan yang mengurangi investasi, masih terdapat salo investasi
dalam
laporan
keuangan
entitas
induk
(PT
Insentika)
sebesar
5.910.000.000 – 310.000.000 = 5.600.000.000, dimana jumlah itu merupakan nilai investasi awal (1/1/2012). Sedangkan nilai investasi yang telah dieliminasi sebelumnya sebesar 310 juta adalah kenaikan investasi selama tahun berjalan. Jadi, eliminasi pendapatan investasi akan menyisakan nilai investasi saldo awal tahun. Dalam kasus ini saldo awal juga merupakan tanggal akuisisi. Akun investasi entitas induk salam saham entitas anak merupakan akun yang terkait dengan kekayaan
pemegang saham entitas anak yang terdiri dari modal saham, akun agio saham, dan akun laba ditahan. Nilai investasi awal harus dieliminasi dengan kekayaan entitas anak awal tahun, atau pada waktu yang sama dengan tanggal investasi agar terdapat kestaraan. Kekayaan pemegang saham entitas anak pada awal tahun adalah 6,5 milyar yang terdiri dari model saham 5 milyar, agio saham 500 juta, dan laba ditahan 1 januari 1 milyar. Jurnal eliminasinya adalah sebagai berikut : Modal saham Agio saham Laba ditahan 1 januari Selisih investasi
5.000.000.000 500.000.000 1.000.000.000 500.000.000
Investasi dalam saham
5.600.000.000
Kepentingan nonpengendali
1.400.000.000
Selisih investasi dan nilai buku kekayaan entitas anak pada awal tahun sebesar 500 juta disajikan agar nilai investasi seimbang dengan nilai kekayaan yang dieliminasi. Selisih investasi sebesar 500 juta dalam jurnal tersebut dapat langsung dialokasikan ke akun-akun yang menyebabkan selisih bersangkutan dngan jurnal sebagai berikut : Modal saham Agio saham Laba ditahan 1 januari
5.000.000.000 500.000.000 1.000.000.000
Bangunan
500.000.000
Tanah
800.000.000
Goodwill
200.000.000
Investasi dalam saham
5.600.000.000
Kepentingan nonpengendali
1.400.000.000
Piutang usaha
500.000.000
Persediaan
350.000.000
Utang pajak
150.000.000
4. Amortisasi dan impairmaent selisih investasi Telah diasajikan sebelumnya bahwa persediaan yang menyebabkan overvalue sebesar 350 juta telah dijual oleh PT Andaika, sehingga selisih tersebut harus diamortisasi. Dalam perhitungan pendapatan investasi entitas induk, amortisasi
overvalue akan menambah pendapatan investasi. Karena kertas kerja konsolidasi dimaksudkan untuk mengetahui laba konsolidasi, dalam sudut pandang kertas kerja konsolidasi amortisasi overvalue yang mengurangi beban, yang pada akhirnya menambah laba konsolidasi. Amortisasi overvalu persediaan diperlakukan sebagai pengurang HPP karena persediaan merupakan komponen HPP. Selisih investasi yang disebabkan oleh undervalue bangunan juga harus diamortisasi karena aset tersebut akan menjadi nol sesuai dengan umurnya. Amortisasi undervalue bangunan adalah 50 juta pertahun. Penurunan nilai goodwill sebesar 12,5 juta pada tahun berjalan diperlakukan sebagai kenaikan beban operai. Jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut : Persediaan Beban operasi
350.000.000 62.500.000
HPP
350.000.000
Bangunan
50.000.000
Goodwill
12.500.000
5. Utang piutang sehubungan dengan dividen yang diumumkan entitas anak Dividen yang diumumkan ntitas anak sebesar 100 juta belum dibayar sehingga menimbulkan utang dividen dalam laporan keuangan entitas anak. Entitas induk berhak atas 80% dividen entitas anak sesuai dengan persentasi kepemilikan saham entitas anak, sehingga dalam laporan keuangan entitas induk terdapat piutang dividen sebesar 80 juta. Utang piutang dividen ini merupakan akun antarperusahaan sehingga harus dieliminasi dengan jurnal sebagai berikut : Utang dividen Pitang dividen
80 juta 80 juta
LABA RUGI
Setelah entitas anak mengumumkan laba, maka laba bersih entitas induk adalah laba individu ditambah dengan pendapatan investasi Laba bersih = laba individu + pendapatan investasi Laba individu PT Insentika tahun 2012 adalah 510 juta dan pendapatan investasi sebesar 390 juta sehingga laba bersih menjadi 900 juta. Bagi PT Insentika laba bersih ini merupakan laba gabungan atau laba konsolidasi.
laba bersih induk = Laba konsolidasi laba konsolidasi yang dihasilkan dari kertas kerja apabila komponen pendapatan investasi hanya berasal dari laba entitas anak (tidak ada amortisasi selisih investasi) pada dasarnya merupakan : Laba konsolidasi = laba induk + Laba anak – laba kepentingan nonpengendali Apabila pendapatan investasi dipengaruhi oleh amortisasi selisih investasi, maka laba konsolidasi dihitung sebagai berikut : Laba induk Amortisasi selisih investasi Laba kepentingan nonpengendali Laba konsolidasi Laba konsolidasi sebesar 900 juta dihasilkan sbagai berikut : Laba individu entitas anak
510.000.000
Amortisassi/impairmen selisih investasi
- persediaan
350.000.000
- bangunan
(50.000.000)
- goodwill
(12.500.000)
287.500.000
Laba entitas anak
200.000.000
Laba kepentingan nonpengendali
(97.500.000)
Laba konsolidasi
900.000.000
KERTAS KERJA KONSOLIDASI SETELAH TAHUN AKUISISI
Kertas kerja konsolidasi disusun dengan eliminasi akun antar perusahaan : 1. Pendapatan dari entitas anak dan laba dibagi entitas anak. Pendapatan investasi sebesar 130 juta dieliminasi pada dividen entitas anak yang menjadi hak entitas induk sebesar 80 juta. Kemudian, kenaikan investasi selama tahun berjalan sebesar 50 juta dikreditkan. Pendapatan dari entitas anak
130 juta
Dividen
80 juta
Investasi dalam saham
50 juta
2. Laba kepentingan nonpengendali Laba entitas anak tahun berjalan adalah 400 juta, sehingga laba kepentingan nonpengendali harus dialokasikan sebesar 20% x 400 juta = 800 juta dan disesuaikan dengan perubahan nilai wajar serta goodwill bagian kepentingan nonpengendali.
3. Eliminasi saldo awal Pengkreditan
kenaikan
investasi
sebesar
50
juta
pada
jurnal
eliminasi
mengembalikan posisi investasi ke nilai awal tahun, yaitu 5,91 milyar. Jumlah ini harus dieliminasi dengan saldo awal kekayaan pemegang saham entitas anak. Posisi nilai wajar dan goodwill per 1 januari merupakan saldo awal yang terbawa dari posisi per 31 desember.
KERTAS KERJA KONSOLIDASI – DISKON PEMBELIAN
Diskon pembelian disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai keuntungan. Dalam kasus kombinasi bisnis PT Insentika dan PT Andaika, karena nilai wajar total ekuitas entitas yang diakuisisi adalah 6,8 milyar berarti harga akuisisi yang wajar tas 80% ekuitas adalah 5,44 millyar (80%x6,8 milliar) sementara nilai wajar kepentingan nonpengendali 1,36 millyar ()20%x6,8 millyar). Misalkan berdasarkan negosiasi, harga akuisisi distujui 5,42 millyar yang menunjukkan adanya diskon pembelian sebesar 20 juta (5,44 millyar – 5,42 millyar). Keuntungan ini menjadi bagian pendapatan investasi PT Insentika tahun 2012 atau tahun akuisisi. Pendapatan ivestasi PT Insentika pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Laba entitas anak (80% x 200 juta)
`
160.000.000
Amortisasi selisih investasi - overvalue persediaan (80% x 350 juta)
280.000.000
- undervalue bangunan (80% x 50 juta)
(40.000.000)
Keuntungan diskon pembelian
20.000.000
Total pendapatan investasi
420.000.000
Investasi awal
5.420.000.000
Dividen
(80.000.000)
Nilai investasi 31/12/2012
5.760.000.000
ARUS KAS KONSOLIDASI
Prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi tidak menemukan maslah eliminasi akun antarperusahaan lagi, karena arus kas diturunkan dari neaca, laporan laba ditahan, dan laporan laba rugi konsolidasi yang telah mengeliminasi setiap akun antarperusahaan. Berikut akan disajikan
prosedur penyajian laporan arus kas
konsolidasi dari aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.
1. Aktivitas operasi Arus kas dari Aktivitas operasi terkait dengan aktivitas utama entitas yang dapat ditelusuri dari laporan laba rugi. Aktivitas utama setiap entitas usaha adalah menghasilkan laba operasi atau laba usaha. Penelusuran akitivitas operasi secara langsung ini disebut metode langsung sedangkan penelusuran arus kas dari hasil aktivitas (laba rugi usaha) disebut metode tidak langsung. Metode langsung
Arus kas pada tahun berjalan berasal ditentukan dari penerimaan dan pengeluaran kas atau terkait dengan aktivitas utama. a. Arus kas masuk dalam tahun berjalan berasal dari aktifitas penjualan selama tahun berjalan yang telah diterima secara tunai dan penagihan atas piutang usaha awal tahun. Penjualan yang belum dilunasi akan menimbulkan saldo akun piutang usaha di neraca akhir tahun. Saldo piutang awal sebesar 2,1 milyar pada akhir tahun bertambah 2,7 milyar menunjukkan adanya penjualan tahun berjalan yang belum dilunasi. Jadi, arus kas masuk dari penjualan tahun berjalan adaah sebagai berikut : Arus kas masuk – operasi Penjualan
4.100.000.000
Piutang per 31 desember 2012
2.000.000.000
Piutang usaha per 31 desember 2013
(2.700.000.000)
Penerimaan tahun berjalan
3.400.000.000
b. Arus kas keluar slama tahun berjalan berkaitan dengan aktivita pembelian barang dagang (dalam perhitungan HPP) dan beban operasi
Laporan laba rugi menunjukkan HPP sebear 1,7 milliar. Persdiaan dalam neraca per 31 desember 2012 dan 31 deember 2013 masing-masing
sebesar 3.650.000.000 dan 4.500.000.000. kenaikan persediaan sebesar 850juta itu menunjukan adanya aktivitas pembelian barang dagang sebesar 2.550.000.000 (1.700.000.000+850.000.000). aktifitas pembelian ini tidak dilakukan secara tunai karena terjadi kenaikan saldo utang usaha pada neraca per 31/12/2013 dibanding neraca per 31/12/2012 sebesar 1 milyar. Jadi, arus kas keluar untuk pembayaran pembelian barang dagang adalah 1.550.000.000
Beban operasi tahun 2013 sebesar
937,5 juta terdiri dari beban
penurunan nilai goodwill 37,5 juta serta beban penyusunan bangunan dan peralatan 400 juta (berdasarkan penurunan nilai buku bangunan dan peralatan dari tahun 2012). Beban penurunan nilai goodwill dan beban penyusutan merupakan beban nonkas sehingga tidak dilibatkan dalam perhitungan arus kas.
Arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi dengan metode langsunh adalah : Arus akas aktivitas operasi – metode langsung
Penerimaan dari penjualan
3.400.000.000
Pengeluaran kas untuk pembelian
(1.550.000.000)
Pengeluaran kas untuk beban operasi
( 820.000.000)
Arus kas dari aktifitas operasi
1.030.000.000
Metode Tidak Langsung
Apabila seluruh aktivitas operasi entitas dilakukan per kas atau secara tunai, maka laba menunjukkan kelebihan kas masuk dan rugi menunjukkan bahwa kas keluar lebih besar dari kas masuk. Karena tidak seluruh aktivitas operasi dilakukan per kas, saldo utang, dan piutang yang terkait dengan operasi (aset dan utang lancar) menjadi acuan penerimaan dan pengeluaran kas. Laba yang diumumkan oleh perusahaan merupakan laba bersih yang selain dari aktifitas utama, tetapi juga dari pos-pos nonoperasi. Untuk mendapatkan arus kas aktiitas operasi, pos-pos nonoperasi harus dikeluarkan dengan melakukan koreksi pada laba. Laba bersih konsolidasi merupakan gabungan ;aba/rugi entitas induk dan anak dikurang
laba
kepentingan
nonpengendali.
Pengurangan
laba
kepentingan
nonpengendali tidak menunjukkan arus kas keluar sehingga dalam perhitungan arus ks konsolidasi, laba konsolidasi harus dikoreki terhadap laba kepentingan nonpengendali. Arus kas operasi berdasarkan perhitungan tidak langsung addlah sebagai berikut : Laba bersih periode 2103
1.430.000.000
Laba kepentingan nonpengendali
32.500.000
Penurunan nilai goodwill
37.500.000
Beban penyusutan
400.000.000
Kenaikan piutang dari tahun lalu
(700.000.000)
Kenaikan persediaan
(850.000.000)
Kenaikan utang usaha
1.000.000.000
Pelunasan uang dividen
(20.000.000)
Pelunasan utang pajak
(300.000.000)
Arus kas aktifitas operasi
1.030.000.000
2. Aktivitas investasi Pada dasarnya Aktivitas investasi berasal dari pembelian dan penjualan aset tetap perusahaan. Arus kas investasi PT Insentika dan perusahaan anak pada tahun 2013 semata-mata disebabkan oleh penjualan tanah seharga 800 juta. penjualan tanah pada harga yang sama dengan nilai buku menunjukkan penerimaan kas sebesar 800 juta. 3. Aktivitas pembiayaan Arus kas masuk aktifitas pembiayaan berasal dari pinjaman pada pihak eksternal dan/atau penjualan saham, sedangkan arus kas keluar berasal dari pembayaran utang jangka panjang dan pembayaran dividen. Dividen yang diumumkan pada tahun 2013 adalah 500 juta. selain itu, dividen untuk kepentingan nonpengendali sebesar 20 juta juga merupakan aktifitas pembiayaan. Karena tidak ada penembahan atau pengurangan utang jangka panjang selama tahun berjalan, aktifitas pembiayaan selama tahun 2013 menyebabkan arus kas keluar sebesar 520 juta.
DAFTAR PUSTAKA
Beams, F. A jusuf, Amir Abadi 1998. Akuntasi Keuangan Lanjutan di Indonesia. Salemba empat http://mercubuana.ac.id/files/AkuntansiLanjutan/modul_17-ok.pdf https://www.slideshare.net/rizkynurulchasanah/laporan-keuangan-konsolidasi-metodeekuitas https://dokumen.tips/download/link/materi-makalah-kertas-kerja-konsolidasi