Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II
Oleh: R
0109u038
Rizal Sukma
0109u514
Silvia Dwi Ratna Ningsih
0109u234
Dina Marliana
0109u209
Anggit Purwitasari
0109u036
Latifah Damayanti
0109u006
Kelas
:D
UNIVERSITAS WIDYATAMA 2012
BAB 3
ENTITAS KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PSAK No.4
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIR
terdiri dari paragraph 1- 44 . PSAK 4
Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements) menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi induk perusahaan (entitas pengendali) dari satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut adalah satu entitas atau perusahaan. Konsolidasi diharuskan jika suatu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dar i perusahaan lain. Dua perusahaan dianggap perusahaan dengan hubungan istimewa ketika suatu perusahaan mengendalikan perusahaan lain atau kedua perusahaan berada dibawah pengendalian yang sama perusahaan lain. Laporan keuangan konsolidasi dianggap lebih berguna dibanding laporan keuangan terpisah perusahaan individual jika perusahaan-perusahaan tersebut berhubungan istimewa. Prinsip akuntansi yang diterapkan dalam pembuatan laporan keuangan konsolidasi sama dengan prinsip akuntansi yang diterapkan untuk membuat laporan keuangan perusahaan terpisah. Kegunaan laporan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi terutama ditujukan untuk kepentingan pihak-pihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan seperti pemegang saham,kreditor danpenyedia dana lain ke induk perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi sering kali merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari total sumber daya perusahaan hasil gabungan yang berada dibawah kendali induk perusahaan dan hasil pengelolaan sumber daya tersebut, terutama ketika jika jumlah perusahaan yang berhubungan istimewa sangat banyak,kemungkinan tidak ada cara lain yang mudah untuk mengikhtisarkan jumlah
informasi yang banyak sehubungan dengan masing-masing perusahaan tersebutdan bagaimana posisi keuangan serta operasional masing-masing perusahaan mempengaruhi entitas konsolidasi secara keseluruhan.
Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi
Walaupun laporan keuangan konsolidasi berguna,tetap harus diingat bahwa laporan keuangan konsolidasi mempunyai keterbatasan. Beberapa keterbatasan terpenting dari laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai y
berikut:
Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari masing-masing perusahaan yang dimasukkan dalam laporan konsolidasi tidak diungkapkan,kinerja atau posisi buruk dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja yang baik dari perusahaan lainnya.
y
Tidak
semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk deviden induk perusahaan karena
sebagian dapat mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan yang belum dibagikan. y
Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan k euangan konsolidasi dihitung berdasarkan informasi gabungan,rasio-rasio tersebut tidak mewakili perusahaan mana pun yang dikonsolidasi,termasuk induk perusahaan.
y
Akun-akun
yang sama dari perusahaan-perusahaan berbeda yang digabungkan dalam
konsolidasi,bisa jadi tidak seluruhnya dapat d iperbandingkan. y
Informasi
tambahan tentang masing-masing perusahaan atau kelompok perusahaan
yang termasuk dalam konsolidasi sering diperlukan untuk penyajian wajar,tetapi tambahan pengungkapan tersebut dapat menyebabkan catatan atas laporan keuangan menjadi sangat banyak. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KONSEP DAN STANDAR
Laporan keuangan konsolidasi ditunjukan untuk memberikan gamaran yang jelas dari keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu entitas ekonomi yang terdiri dari sejumlah perusahaan
yang memiliki hubungan istimewa. Standar konsolidasi saat ini telah ditetapkan dalam PSAK No.4 ³laporan keuangan konsolidasi´.
PA NDA NGA N TRADISIO NAL MENGENAI PENGENDALIA N Selama bertahun-tahun satu-satunya criteria yang paling penting untuk menentukan apakah individual anak perusahaan harus dikonsolidasi adalah pengendalian. PSAK No. 4 menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasi biasanya diterapkan untuk sekelompok perusahaan ketika salah satunya memiliki pengendalian atas kepentingan keuangan di perusahaan-perusahaan lainnya. PENGENDALIA N TIDAK LA NGSUNG Pandangan tradisional dari pengendalian termasuk dari pengendalian langsung dan tidak langsyng. Pengendalian langsung bisanya terjadi jika satu perusahaan memiliki mayoritas saham iasa perusahaan lain. Pengendalian tidak langsung atau bentuk piramida terjadi jika saham biasa suatu perusahaan dimiliki oleh satu atau lebih perusahaan yang semuanya dalam pengendalian bersama. KEMAMPUA N UNTUK MEMILIK I PENGENDALIA N. Dalam situasi tertentu pemegang saham mayoritas anak perusahaan mungkin tidak mamu untuk mempunyai kendali walaupun mereka mempunya lebih dari 50% saham berhak suara yang beredar. PER BEDAA N PERIODE FISK AL Perbedaan periode fiscal dari induk perusahaan dan anak perusahaan tidak menyebabkan konsoidasi tidak di terapkan atas anak perusahaan tersebut. Sering terjadi periode fiscal anak perusahaan jika berbeda dengan induk perusahaan. Alternative lain adalah dengan menyesuaikan data laporan keuangan anak perusahaan tiap periode untuk meletakan data tersebut dengan periode fiscal induk perusahaan.
ENTITAS K O NSOLIDASI Diagram beikut ini dapat membantu untuk memahami entitas konsolidasi :
Induk Entitas
Perusahaan
Konsolidasi Anak Perusahaan
Kotak yang berisi induk perusahaan dan anak perusahaan mengindikasikan entitas legal. Transaksi
dicatat dalam pembukuan kedua entitas legal. Garis putus-putus melingkar dapat
dianggap sebagai entitas konsolidasi, yang terdiri dari induk perusahaan dan anak perusahaan. Entitas konsolidasi tidak mempunyai eksistensi legal tetapi dianggap mempunyai realitas ekonomi. Transaksi
atau hubungan kepemilikan yang terjadi melintasi garis putus-putus melibatkan
pihak luar dan dicerminkan secara tepat dalam laporan keuangan konsolidasi. Transaksi atau hubungan yang terjadi seluruhnya dalam entitas konsolidasi tidak dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasi karena tidak melibatkan pihak luar. Sebaliknya, transaksi atau hubungan tersebut dipandang terjadi dalam satu entitas akuntansi dan karenanya, tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi. KEPEMILIK A N A NTAR PER USAHAA N Saham biasa PT Indah dimiliki oleh pihak luar entitas konsolidasi dan dianggap sebagai saham biasa dari entitas keseluruhan. Sebaliknya, saham biasa PT
Andika,
dimiliki seluruhnya
dalam entitas konsolidasi dan bukan saham yang beredar dilihat dari sudut pandang konsolidasi. Hubungan
ini dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Saham biasa PT. Indah PT. Indah Entitas
Saham Biasa
Konsolidasi
PT. Andika
PT. Andika
Karena suatu perusahaan tidak dapat melaporkan investasi pada dirinya sendiri dalam laporan keuangannya, saham biasa PT
Andika
dan investasi PT Indah dalam saham tersebut
harus dieliminasi. Saham biasa PT Indah tetap sebagai saham biasa entitas konsolidasi. PIUTA NG DA N UTA NG A NTAR PER USAHAA N Piutang dan utang antarperusahaan dapat dilihat sebagai berikut.
PT. Indah Piutang utang Entitas
antarperusahaan
Konsolidasi
Rp 1.000.000 PT. Andika
Satu perusahaan tidak dapat berutang kepada dirinya sendirinya sendiri. Walaupun sebagai perusahaan terpisah PT Indah melaporkan piutang usaha sebesar R P 1.000.000 dari PT Andika
dan PT
Andika
melaporkan utang usaha sebesar R p 1.000.000 ke PT Indah, piutang dan
utang seperti itu tidak ada dari sudut pandang konsolidasi. Karena itu, R p 1.000.000 dieliminasi dari piutang dan utang dalam mambuat neraca konsolidasi. PENJUALA N A NTAR PER USAHAA N Perusahaan tunggal tidak dapat mengakui laba dan menaikkan nilai persediaannya hanya karena persediaan tersebut ditransfer dari satu departemen/ divisi ke departemen/ divisi yang lain. Hal ini juga berlaku untuk penjualan antarperusahaan dalam entitas konsolidasi.
P enjualan
Antarperusahaan
Contoh penjualan barang dagangan dari PT Indah ke PT
Andika
juga harus dilihat dari
konteks entitas tunggal, sebagaimana di ilustrasikan dalam diagram ber ikut : Harga pokok
penjualan Rp.4.000.000
PT Indah
Penjualan Rp.6.000.000 Entitas Konsolidasi
PT Andika
Perusahaan tunggal tidak dapat ,mengakui laba dan menaikan nilai persediaan hanya karena persediaan tersebut di transfer dari satu departemen atau divisi lain. Hal ini juga berlaku untuk penjualan antar perusahaan dalam entitas konsolidasi. Dalam contoh ini persediaan antarperusahaan yang tersedia pada akhir periode (R p.6.000.000)harus dinyatakan kembali menjadi biaya perolehan awalnya untuk entitas konsolidasi, R p.4.000.000 yang di bayarkan PT Indah
pada saat membeli persediaan tersebut. Begitu pula, sebesar R p.2.000.000 yang diakui dari
penjualan antarperusahaan dan termasuk dalam saldo lab antarperusahaantidak boleh dimasukan dalam neraca konsolidasi. Karena itu, persediaan dan saldo laba dikurangi laba antar perusahaanyang belum direakisasi sebesar R p.2.000.000 pada saat pembuatan neraca konsolidasi. Dalam pembuatan laporan laba rugi konsolidasi, penjualan antarperusahaan sebesar
p.6.000.000 R
juga harus dikeluarkan dari pendapatan gabungan PT Indah dan PT Andika karena
penjualan tersebut tidak mencerminkan penjulan ke pihak eksternal.
P erbedaan
antara Biaya P erolehan dan Nilai Buku
PT Indah membeli investasi pada saham biasa PT Andika sebesar nilai bukunya. Dalam kenyataannya, harga beli anak perusahaan biasanya berbeda dengan nilai buku saham yang diakuisisi. Diferensial ini diperlakukan dengan cara yang sama dalam pembuatan laporan keuangan konsolidasi seperti dalam merger. Jika PT indah membayar lebih untuk investasinya di PT Andika diatas dinilai buku saham yang diakuisisi (diferensial debit), selisih tersebut dalam konsolidasi dialokasikan ke aset dan kewa jiban tertentu dari PT Andika atau goodwill.
Sudut Pandang Entitas Tunggal
Mekanisme Proses Konsolidasi Kertas kerja digunakan untuk memfasilitasi proses penggabungan dan penyesuaian
saldo akun dalam konsilidasi. Induk perusahaan dan anak perusahaan mempunyai pembukuan masing-masing. Tidak pembukuan untuk entitas konsolidasi. Yang terjadi, saldo akun-akun pada setiap akhir periode diperoleh dari pembukuan induk perusahaan dan ank perusahaan dan dimasukan dalam kertas kerja konsolidasi.
PT INDAH DAN ANAK PERUSAHAAN Kertas Kerja Neraca Konsolidasi 31 Desember 20X1
Eliminasi Item
Kas
PT Indah p. R
5.000.000
PT Andika
Debit
Konsolidasi
Kredit
p.3.000.000 R
p. R
Piutang(bersih)
84.000.000
30.000.000
(a).R
Persediaan
95.000.000
60.000.000
(b).
p.1.000.000
8.000.000 113.000.000
153.000.000
2.000.000 Aset Tetap
(bersih)
375.000.000
250.000.000
625.000.000
Aset
lain-lain
Investasi
25.000.000
15.000.000
40.000.000
pd
saham PT
300.000.000
(c) 300.000.000
Andika
Rp.884.000.000 Rp.358.000.000
Utang jk
p.60.000.000 R
R
p. 5.000.000
pendek
Rp.939.000.000
(a) p. R
p. R
67.000.000
1.000.000
Utang jk
200.000.000
50.000.000
500.000.000
200.000.000
250.000.000
Panjang Saham biasa
(c)
500.000.000
200.000.000 Saldo laba
124.000.000
100.000.000
(c)
122.000.000
100.000.000 (b) 2.000.000 Rp. 884.000.000
Rp. Rp.358.000.000
Rp.
303.000.000 303.000.000
Rp.939.000.000
(a) Eliminasi piutang/Utang antarperusahaan (b) Eliminasi laba antarperusahaan belum terealisasi yang terdapat dalam persediaan akhirv terhadap saldo laba konsolidasi (c) Eliminasi investasi dengan ekuitas pemegang saham anak perusahaan
Ketika penambahan jumlah saldo dari kedua perusahaan menimbilkan angka konsolidasi yang berbeda dengan saldo yang seharusnya akan muncul jika kedua perusahaan adalah perusahaan tunggal, mak jumalah gabungan harus disesuaikan menjadi angka yang seharusnya. Hal ini dilakukan melaui pembuatan ayat jurnal eliminasi (eliminating entries).
Kepemilikan Minoritas Induk
perusahaan tidak selalu memiliki 100% saham biasa anak perusahaan yang
beredar. Induk perusahaan dapat memiliki kurang dari 100% saham suatu perusahaan
dalam penggabungan usaha, atau pada awalnya memiliki 100% tapi kemudian dijual atau diberikan beberapa lembar ke pihak lain. Dalam mengonsolidasi anak perusahaan, induk perusahaan hanya perlu mempunyai kepemilikian pengendali. Saham lain dari anak perusahaan yang tidak dimiliki induk perusahaan disebut pemegang saham ³non pengendali´ atau ³minoritas´. Pemegang saham minoritas jelas mempunyai klaim at as aset dan laba anak perusahaan karena adanya kepemilikan saham mereka. Karena umumya semua aset, kewajiban dan laba anak perusahaan dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi, klaim pemegang saham minoritas atas hal-hal tersebut dilaporkan. Klaim pemegang saham minoritas atas aset bersih anak perusahaan umumnya d isajikan diantara kewajiban dan ekuitas pemegang saham di neraca konsolidasi. Bagian laba bersih anak perusahaan yang dialokasikan ke pemilikan minoritas umumnya dikurangi dari lab yang tersedia untuk semua pemegang saham untuk menghasilkan laba bersih konsolidasi dalam laporan laba rugi konsolidasi. Walaupun alokasi tersebut tidak memenuhi beban, biasaya di perlakukan seperti perlakuanbeban umumnya. LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
Laporan keuangan gabungan (combined financial statements) merupakan laporan keuangan yang di dalamnya terdapat kelompok perusahaan ± perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa tanpa adanya induk perusahaan atau pemilik lain. Laporan keuangan gabungan umumnya dibuat jika seseorang, bukan perusahaan, memiliki atau mengendalikan beberapa perusahaan dan ingin menggabungkan semuanya dalam satu kumpulan laporan keuangan. Prosedur yang digunakan untuk membuat laporan keuangan gabungan intinya sama dengan prosedur yang digunakan untuk membuat laporan keuangan konsolidasi. Semua piutang dan utang antarperusahaan, transaksi antarperusahaan, serta laba dan rugi antarperusahaan yang belum direalisasi harus dieliminasi dengan cara yang sama dalam pembuatan laporan keuangan konsolidasi.
ENTITAS BERTUJUA N K HUSUS DA N ENTITAS KEPEMILIK A N VARIABEL (VARIABLE INTEREST ENTITIES )
PSAK 4 menetapkan standar konsolidasi dalam kondisi dimana suatu perusahaan mengendalikan perusahaan lainnya dan menetapkan kepemilikan hak suara mayoritas sebagai kondisi umum yang menyebabkan perlunya konsolidasi. PSAK 4 juga mengharuskan konsolidasi terhadap anak perusahaan yang dengan kepemilikan mayoritas. Untuk jenis entitas khusus, PSAK 4 tidak memberikan dasar yang jelas untuk konsolidasi. Entitas jenis khusus dikenal dengan istilah entitas bertujuan khusus ± EBK yang merupakan perusahaan, trusts, atau persekutuan yang dibentuk untuk satu tujuan khusus. Entitas tersebut biasanya tidak mempunyai kegiatan operasi yang substansial dan digunakan hanya untuk tujuan pendanaan.
PERTIMBANGAN LAIN ± PENDEKATAN YANG BERBEDA UNTUK KONSOLIDASI TEORI
K O NSOLIDASI
a. Teori perorangan ( proprietary theory) Teori
perorangan dari akuntansi menganggap perusahaan adalah kepanjangan dari
pemiliknya. Asset, kewajiban, pendapatan dan beban perusahaan dianggap merupakan bagian dari pemiliknya. Ketika diaplikasikan dalam pembuatan laporan keuangan konsolidasi, konsep perorangan menghasilkan konsolidasi pro rata. b. Teori induk perusahaan ( parent company theory) Teori
induk perusahaan lebih sesuai dengan perusahaan modern dan pembuatan laporan
keuangan konsolidasi dibandingkan pendekatan perorangan. Teori induk perusahaan mengakui bahwa induk perusahaan mempunyai pengendalian efektif atas semua asset dan kewajiban anak perusahaan, bukan hanya atas bagian proporsionalnya. c. Teori entitas ( entity theory) Teori
entitas berfokus pada perusahaan sebagai e ntitas ekonomis terpisah bukan pada hak
kepemilikan dari pemegang saham. Penekanan dalam pendekatan entitas adalah pada entitas konsolidasi itu sendiri, dengan pemegang saham pengendali dan pemegang saham nonpengendali dipandang sebagai dua kelompok yang terpisah, masing ± masing memiliki ekuitas yang sama dalam ent itas konsolidasi.
PER BA NDI NGA N A NTARA TEORI ± TEORI ALTER NATIF
Dalam teori perorangan, hanya asset dan kewajiban anak perusahaan sebesar bagian kepemilikan induk perusahaan yang termasuk dalam neraca konsolidasi, dengan jumlah berdasarkan nilai wajar asset dan kewajiban tersebu t per tanggal kepemilikan mayoritas anak perusahaan diperoleh. Pendekatan induk perusahaan memasukkan semua asset dan kewajiban anak perusahaan di neraca konsolidasi. Namun hanya bagian induk atas peningkatan nilai wajar dan goodwill yang dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Seluruh nilai asset dan kewajiban anak perusahaan dimasukkan di neraca konsolidasi berdasarkan metode entitas. Jumlah yang tertera dalam laporan keuangan didasarkan pada nilai wajar penuh pada tanggal penggabungan usaha, dan nilai penuh goodwill dimasukkan seluruhnya berapa pun persentase kepemilikan yang dimiliki induk perusahaan. PRAK TI K SAAT I NI Prosedur yang saat ini digunakan dalam praktik tidak hanya merupakan pendekatan induk perusahaan, tapi juga termasuk elemen pe ndekatan entitas. Jumlah dari asset bersih anak perusahaan yang diakui di neraca konsolidasi pada tanggal akuisisi pada praktiknya sama dengan pendekatan induk perusahaan. Penentuan laba bersih pada praktiknya mengikuti pendekatan induk perusahaan, kecuali perlakuan transaksi antarperusahaan yang umumnya konsisten dengan pendekatan entitas.