KONSEP NILAI, MORAL, DAN NORMA (KNMN) Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pembelajaran PKN di SD
Dosen Pengampu: Nurul Febrianti, S.Si.,M.pd
Disusun Oleh: M.Rifki Nurhasanudin (201591084) Ita Nurmalasari (201591071) ( 201591071)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2018
i
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep, Nilai, Moral dan Norma (KNMN)”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada: 1.
Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA, selaku Rektor Universitas Esa Unggul.
2.
Bapak Drs. Dihin Septyanto, ME, selaku Direktur Kampus Esa Unggul Citra Raya.
3.
Ibu Dr.Rokiah Kusuma pradja, MHA, selaku Dekan FKIP Universitas Esa Unggul.
4.
Bapak Ainur Rosyid,S. Pd.I, M.A, selaku Ka. Prodi PGSD.
5.
Bapak Ezik Firman Syah, M.Pd, selaku dosen PA PGSD Citra Raya
6.
Ibu Nurul Febrianti, S.Si.,M.pd, selaku dosen pengampu matakuliah Pembelajaran PKN di SD.
7.
Kedua orang tua yang telah mendukung kami.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.
Tangerang, 20 Mei 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ............................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................ ii DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 2 1.3 Tujuan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam hubungan antar warga Negara dengan Negara .................................................... 3
2.2
Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam hubungan sesama warga Negara ................................................................... 5
2.3
Hubungan
Konsep,
Nilai,
Moral
dan
Norma
dalam
pengembangan komitmen bela Negara ............................ 7
BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ............................................................................. 3.2 Saran ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Makalah ini berjudul “Konsep, Nilai, Moral dan Norma”. Materi
makalah ini sangat strategis bagi guru-guru Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah. Dikatakan strategis karena materi ini akan dapat dijadikan acuan dalam menganalisis setiap kompetisi dasar yang hendak disajikan kepada siswa. Secara umum, setelah mempelajari makalah ini anda diharapkan memiliki kemampuan “Menganalisis hubungan konsep, nilai, moral dan norma dengan tuntutan perilaku hubungan antar warga Negara dengan Negara, sesama warga Negara dan bela Negara“. Sedangkan secara khusus, diharapkan anda dapat: 1. Menjelaskan Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam hubungan antara warga Negara dengan negara. 2. Menjelaskan Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam hubungan sesama warga negara. 3. Menjelaskan Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam pengembangan komitmen bela negara. Penguasaan kemampuan tersebut amatlah strategis dan penting bagi guru-guru mata pelajaran PKn yang notabebe materinya amat berkaitan dengan aspek-aspek moral dan perilaku yang ada dan berkembang di masyarakat. Selain itu, dalam upaya mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa dalam upaya menciptakan generasigenerasi yang sadar dan patuh akan aturan hidup. Oleh karenanya, untuk membantu anda mendapatkan materi sebagaimana tercantum dalam tujuan diatas, dalam makalah ini akan di sajikan pembahasan materi yang berkenaan dengan hubungan konsep, nilai, moral dan norma dengan tuntutan perilaku warga Negara.
1
1.2
Rumusan Masalah Yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah: a. Apa saja Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam hubungan antara warga Negara dengan negara? b. Bagaimana Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam hubungan sesama warga negara? c. Seperti apa Hubungan Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam pengembangan komitmen bela negara?
1.3
Tujuan Dalam penyusunan makalah ini, tujuan yang ingin dicapai adalah: a. Menjelaskan Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam hubungan antara warga Negara dengan negara. b. Menjelaskan Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam hubungan sesama warga negara. c. Menjelaskan
Konsep,
Nilai,
Moral
dan
Norma
dalam
pengembangan komitmen bela negara.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Konsep, Nilai , Moral , dan Norma (KNMN) dalam Hubungan
Warga Negara dengan Negara Agar dapat menguasai materi dengan baik langkah-langkah apa saja yang perlu anda ketahui: 1. Pahami secara mantap Konsep, Nilai, Moral, Norma 2. Lakukan kajian nilai, moral, dan norma dalam kurikulum PKn 2006, terutama cermati Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta tentukan materi atau indicator yang dapat meletakkan dari ketiga unsure tersebut 3. Kaitkan dengan perilaku yang diharapkan dari rumusan nilai atau kompetensi dasar dan indicator tersebut. Konsep adalah pengertian yang menunjukkan kepada sesuatu. Pengertian tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk kata-kata, nama, atau pernyataan. Oleh karena konsep dapat dinyatakan dengan kata maka ada ahli yang mendefinisikan konsep sebagai kata yang menunjuk kepada sesuatu. Nilai adalah sesuatu yang merujuk kepada tuntutan perilaku yang membedakan perbuatan yang baik dan buruk atau dapat diartikan sebagai kualitas kebaikan yang melekat pada sesuatu. Moral adalah keharusan perilaku yang dibawakan oleh nilai. Norma adalah sumber dasar hukum yang menguatkan kedudukan konsep, nilai, dan moral serta perilaku yang dilakukan. Perilaku kita sebagai warga Negara tentu kita memiliki kewajiban dan rasa tanggung jawab secara moral terhadap Negara. Dalam aspek berkehidupan berbangsa dan bernegara tentunya sangat luas dan tidak lepas dari kehidupan yang meliputi berbagai satu kesatuan dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam (GBHN 1993) Pendidikan politik berdasarkan pancasila dan UUD 1945 perlu lebih ditingkatkan agar rakyat makin sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara sehingga makin mampu ikut berperan secara aktif dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
3
bernegara serta untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam pembahasan ini bahwa keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara merupakan hal yang mutlak, dalam pemerintahan demokrasi pancasila terutama dalam pembangunan. Partisipasi yang diberikan pada Negara tersebut haruslah partisipasi yang tumbuh karena kesadarannya sendiri, artinya kesadran-kesadaran tentang
hak dan
kewajibannya sebagai warga Negara yang dilandasi oleh penghayatan akan nilai-nilai luhur yang menjiwai sitem yang berlaku. Tentunya kesadaran harus disesuaikan dengan peningkatan kecerdasan. Hakikat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang mengandung berikut ini: 1. Adanya keselarasan, keserasian, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan. Meskipun pembangunan ekonomi mendapat tempat utama dalam pembangunan nasional dewasa ini dan didalam jangka panjang,unsur manusia,unsur sosial budaya dan unsure lainnya mendapat perhatian seimbang. 2. Pembangunan merata untuk seluruh masyarakat dan seluruh wilayah tanah air. 3. Hal yang ingin dibangun manusia dan masyarakat Indonesia sehingga
pembangunan
harus
berkepribadian
Indonesia
dan
menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepribadian Indonesia pula. Pembangunan mengandung arti bahwa warga Negara adalah objek dan subjek pembangunan karena warga Negara sebagai subjek pembangunan maka warga Negara sebagai manusia harus diperhitungkan. Oleh karena itu perlu mengajak subjek pembangunan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Dalam rangka ajakan ini para pemimpin diharapkan memiliki persepsi yang tajam guna mendeteksi keinginan msyarakat untuk menggerakan partisipasi masyarakat. Walaupun bagaimana bahwa pembangunan adalah usaha rakyat. Masyarakat sebanyak mungkin ikut serta dengan pemerintah untuk memberikan bantuan guna meningkatkan,
4
memperlancar, mempercepat, dan menjamin berhasilnya pembangunan. Keberhasilan pembangunan ditentukan oleh partisipasi unsur masyarakat.
2.2
Konsep, Nilai, Moral, dan Norma (KNMN) dalam Hubungannya
dengan Sesama Warga Negara Secara kodrati manusia dilahirkan ke bumi ini sebagai mahkluk sosial (zoon politicon) ia akan senantiasa berhubungan dengan manusia lain dan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya itu. Menurut Rustandi (1988:60) “Warga Negara ialah mereka yang brrdasarkan hokum merupakan anggota dari suatu Negara. Mereka yang tidak termasuk warga Negara disebut orang asing (bukan warga Negara)” dari rumusan tersebut diperoleh suatu pengertian untuk dapat dikatakan sebagai warga Negara maka seseorang harud dinyatakan secara legal (sah) menjadi warga Negara. Pasal 26 ayat 1 menyatakan bahwa “yang menjadi warga Negara Indonesia ialah orang-oarang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang si sahkan oleh undang-undang sebagai warga Negara” Ayat 2 menyatakan bahwa “syarat-syrat yang mengenai warga negaraan Negara ditetapkan dengna undnag-undang’’. Dengan demikian yang menjadi WNI adalah sebagai berikut 1. Orang-orang bangsa Indonesia asli 2. Orang-orang bangsa lain yang bisahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara Indonesia Tuntutan perilaku warga Negara diharapkan memiliki sikap berbudi luhur, sehat jasmani, dan rohani berkepribadian dan sifat mandiri, disamping
memiliki
rasa
tanggung
jawab
kemasyarakataan
dan
bernegara. Ciri-ciri warga Negara yang baik
dapat dilukiskan, yaitu warga
Negara yang patriotik, loyal terhadap bangsa dan negara, toleran, beragama, demokratis atau yang lebih popular disebut warga Negara yang pancasialis sejati.
5
Kita harus peduli dan tanggap terhadap tetangga dan lingkungan sekitar kita di mana kita berada. Penanaman dan membiasakan sikap yang berlandaskan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangat perlu dari usia dini dalam rangka pembinaan dan pembentukan pribadi warga Negara. Adapun yang menjadi pertimbangan selain dari manusia-manusia Indonesia secara pribadi-pribadi, yang memiliki nilai-nilai tersebut, landasan utamanya adalah sebagai berikut: 1.
Landasan Idiil pancasila
Dalam hal ini, pancasila mengajarkan dalam bekerja sama dengan bangsa
lain
untuk
menciptakan
perdamaian
dilandasi
pertanggungjawaban kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada pembukaan UUD 1945 pada alinea IV menyebutkan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kaedilan social. 2.
Landasan Struktural
Dalam hal ini bidang luar negeri UUD 1945 menyebutkan pasal 11 sebagai
berikut:
presiden
dengan
persetujuan
DPR
menyatakan
perang,membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain. 3.
Landasan Operasional
Sebagai
realisasi
dan
apa
yang
tercantum
dalam
pancasila.pembukaan UUD 1945 di atas untuk politik luar negeri Republik Indonesia bebas aktf intinya agar bangsa Indonesia berkawan baik dengan semua bangsa di dunia dan tidak pilih kasih. Selama
ada
masalah-masalah kehidupan masyarakat dunia bangsa Indonesia tidak boleh berpangku tangan ,artinya harus ikut aktif mengatasinya.penegasan tercantum di dalam GBHN (ketetapan MPR No.II/MPR/1983) Mengubah sikap seseorang tidak semudah memindahkan barang dari tempat satu ke tempat yang lainnya, tetapi memerlukan proses dan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung kea rah itu pula. Mengenai hal tersebut ada beberapa pendekatan yang kita kenal:
6
1. Pendekatan emosional
: Bertujuan menggugah perasaan dan
emosi siswa dalam memahami, menghayati, dan meyakini nilai yang akan ditanamkan 2. Pendekatan rasional
:
Bertujuan
memberikan
peranan
kepada akal dalam memahami dan menerima kebenaran nilai tersebut.
2.3
Konsep,
Nilai,
Moral,
dan
Norma
(KNMN)
dalam
Pengembangan Komitmen Bela Negara Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya, yaitu pancasila dan UUD 1945 sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah lingkungannya, dan yang menyimpang dalam tindak kebijaksanaannya, dalam mencapai tujuan persoalan nasional (GBHN 1978). Cita-cita perjuangan bangsa (alinea 2 pembukaan UUD 1945) mewujudkan Negara kesatuan republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa tersebut perlu dipelihara adanya kepentingan nasional demi tetap tegaknya Negara kesatuan republik indonesia serta terwujudnya tujuan nasional melalui pembangunan nasional. Bela Negara merupakan tekad, sikap, dan tindakan warga Negara yang teratur, menyeluruh terpadu dan berlanjut yang dilandasi: 1.
Kecintaan pada tanah air
2.
Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia
3.
Keyakinan akan kesaktian pancasila sebagai ideologi Negara
4.
Kerelaan berkorban Hak, kewajiban, dan kehormatan untuk ikut serta dalam usaha
pembelaan Negara bagi setiap warga Negara harus dapat dilaksanakan. Partisipasi aktif bagi setiap warga Negara untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkunganya masing-masing sangat diharapkan.
7
Setiap warga Negara diharapkan dapat berperilaku sesuai dengan UUD 1945 dan pancasila sebagai ideologi
bangsa. Pedoman tuntutan
perilaku warga Negara tersebut diharapkan dapat diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan diperjelas dalam pasal 36 ayat (3) UUD Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mengatur tentang kurikulum. Dinyatakan kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: 1. Peningkatan iman dan takwa 2. Peningkatan akhlak mulia 3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik 4. Keragaman potensi daerah dan lingkungan 5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional 6. Tuntutan dunia kerja 7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 8. Agama 9. Dinamika perkembangan global 10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Apabila dikaji, esensi dari rumusan tujuan Pendidikan Nasional tersebut adalah: a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Mengembangkan potensi peserta didik c. Berakhlak mulia d. Sehat e. Berilmu f. Cakap g. Kreatif h. Mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
8
Disamping meliputi aspek social dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut, juga tidak kalah pentingnya dengan aspek alamiah TRIGATRA yang meliputi: 1) Letak Geografis pada posisi silang 2) Keadaan dan kekayaan alam 3) Keadaan dan kemampan penduduk Upaya pemerintah dalam menggalang dan mempertahankan baik dari aspek alamiah maupun social dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara
dalam
usahanya
mewujudkan
Tujuan
Negara
melalui
pembangunan nasional. Upaya tersebut meliputi: a) Untuk
tetap
memungkinkan
berjalannya
pembangunan
nasional yang selalu harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif dihindarkan dari hambatan, rintangan, ancaman dan gangguan yang timbale balik dari luar dan dalam maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan ketahanan Nasional yang
mencerminkan
keterpaduan
antara
segala
aspek
kehidupan bangsa secara utuh dan menyeluruh. b) Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan Negara.
Pada
hakikatnya
ketahanan
nasional
adalah
kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin
keberlangsungan
hidupnya
menuju
kejayaan
bangsa dan Negara. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional. Selanjutnya, ketahanan nasional yang tangguh akan mendorong Pembangunan Nasional (Ketahanan Nasional GBHN 1993) c) HANKAMNAS adalah upaya rakyat semesta yang merupakan salah satu fungsi utama pemerintah Negara, dalam rangka penegakkan ketahanan Nasional, dengan tujuan mencapai keamanan Bangsa dan Negara serta keamanan Perjuangan Nasional.
9
2.4
Hubungan Konsep, Nilai, Moral, dan Norma dengan Tuntutan
Perilaku Warga Negara Nilai, Moral dan Norma
sangat erat kaitannya dengan tuntunan
perilaku suatu warga Negara. Tiap warga Negara memiliki kewajiban dan tanggung
jawab
terhadap
Negara,
terutama
peran
serta
dalam
pembangunan. Pembentukan perilaku seseorang memerlukan proses, kebiasaan dan keteladanan. Kelompok perilaku warga Negara dan Negara, meliputi hal-hal yang mencakup kehidupan berbangsa dan bernegara, antara lain bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Salah satu kewajiban warga Negara yaitu ikut serta dalam kegiatan bela Negara. Bela Negara sendiri dapat terwujud bila dilandasi oleh adanya
tekad,
sikap
dan
tindakan
warga
Negara
yang
teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang didasarkan oleh: kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta keyakinan akan kesaktian pancasila sebagai ideologi Negara dan kerelaan berkorban. Sumber
:
(http://habiballah-mentari.blogspot.co.id/2013/11/hubungan-
konsep-nilai-moral-dan-norma.html)
10
BAB III PENUTUP 3.1.
Simpulan Cita-cita perjuangan bangsa (alinea 2 Pembukaan UUD 1945)
Mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mewujudkan cita cita
bangsa tersebut perlu dipelihara
adanya kepentingan nasional demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia
serta
tercapainya
Tujuan
Nasional
melalui
Pembangunan Nasional. Bela Negara merukapan Tekad, Sikap dan tindakan warga Negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut.
3.2.
Saran
Penguasaan kemampuan materi ini amatlah strategis dan penting bagi guru-guru mata pelajaran PKn yang notabebe materinya amat berkaitan dengan aspek-aspek moral dan perilaku yang ada dan berkembang di masyarakat. Selain itu, dalam upaya mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa dalam upaya menciptakan generasi-generasi yang sadar dan patuh akan aturan hidup. Oleh
karenanya,
untuk
membantu
mendapatkan
materi
sebagaimana tercantum dalam tujuan diatas, dalam makalah ini akan di sajikan pembahasan materi yang berkenaan dengan hubungan konsep, nilai, moral dan norma dengan tuntutan perilaku warga Negara.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dadang, Sundawa, M.Pd. Modul 8 Hubungan Konsep, Nilai, Moral dan Norma dengan Tuntutan Perilaku Warga Negara
http://habiballah-mentari.blogspot.co.id/2013/11/hubungan-konsep-nilaimoral-dan-norma.html
12