Tugas Rancang Kota – Kota – Neighborhood Neighborhood Unit M. Harris Mawardi & Dina Madinah S. Dosen: Sri Hidayati Djoeffan, Ir., MT.
TUGAS RANCANG KOTA
M. HARRIS MAWARDI (10070313006) (10070313006) DINA MADINAH S. (100703130 (10070313073) 73) DOSEN PENGAMPU: SRI HIDAYATI DJOEFFAN, IR., MT.
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2016 M/1437 H
KONSEP NEIGHBO RHOOD
UNIT UNI T
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rancang Kota Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016
Oleh: M. HARRIS MAWARDI
10070313006
DINA MADINAH SUMAATMAJA
10070313073
Dosen Pengampu: HJ. SRI HIDAYATI DJOEFFAN, IR. MT.
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2016 M/1437 H
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
iii KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah, kemudahan, dan segala limpahan nikmat-Nya, penulis bisa menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Konsep Neighborhood Unit ” dengan baik. Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Rancang Kota. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan berjalan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini tentu tidak lepas dari segala kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan menjadi masukan yang sangat berharga. Namun demikian penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya. Terima Kasih
Bandung, 16 Mei 2016
PENULIS
iv DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii DAFTAR ISI................................................................................................ iv PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1 KONSEP NEIGHBORHOOD UNIT – CLARENCE STEIN............................... 3 KONSEP NEIGHBORHOOD UNIT – CLARENCE PERRY ..................................... 5 KONSEP NEIGHBORHOOD UNIT – JOSEPH DE CHIARA .......................... 9 CONTOH PENERAPAN KONSEP NEIGHBORHOOD UNIT ........................... 12 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 21
1 PENDAHULUAN
Perencanaan dan perancangan kota dan pemukiman, Neighborhood Unit merupakan suatu bentuk pemukiman paling ideal. Dalam unit ini, semua rencana dilandasi prinsip human first and life priority basis. Artinya, pemukiman tersebut dikembangkan sedemikian rupa untuk menampung kegiatan hidup sehari-hari, dalam suasana yang nyaman, manusiawi, serta mementingkan hubungan komunitas antar sesama warganya. Neighborhood Unit adalah ruang kota bersuasana “kampung halaman” yang dibuat untuk mengembalikan social community yang sehat dalam kehidupan urban. Neighborhood Unit merupakan istilah di dalam Bahasa inggris yang berarti area dengan karakteristik yang khusus. Suatu kota memiliki fungsi sebagai tempat untuk hidup dan bekerja untuk manusia. Neighborhood Unit adalah bagian dari kota yang mendukung fungsi yang pertama. Untuk mendukung posisi tersebut maka di dalam konsep Neighborhood Unit ini dituntut untuk menyediakan sarana dan prasarana yang mengutamakan kepentingan penghuinya. Neighborhood Unit merupakan alat perencanaan fisik yang komprehensif, dapat digunakan untuk merancang lingkungan yang mandiri, perumahan yang didesain dengan gaya hidup masyarakat yang sentris atau memusat, dan jauh dari "kebisingan kereta, pandangan dari asap dan keburukan industri " yang merupakan simbol dari sebuah industrialisasi New York City pada awal 1900-an.
Gambar 1. Sketsa Konsep Neighborhood Unit Sumber: http://seanhufnagel.weebly.com
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
2 Konsep
Neighborhood
Unit
didasarkan
pada
pemikiran
untuk
memperbaikan permasalahan lingkungan perkotaan. Konsep ini dipelopori oleh Ebenezer Howard dengan bukunya Garden City of Tomorrow (Howard, 1945), yang bertujuan untuk membentuk lingkungan perkotaan yang ideal, baik dari aspek sosiologis maupun aspek fisik. Konsep Neighborhood Unit membagi kota berdasarkan unit-unit lingkungan sehingga tercipta hubungan/ikatan yang erat di dalam unit, agar tercapai ikatan yang sama eratnya antar unit maka suatu kota seharusnya dikembangkan dalam skala yang tidak terlalu besar. Menurut Djoko Sujarto Suatu kota harus mampu mewadahi berbagai fungsinya, agar tidak kehilangan ikatan yang manusiawi diantara penduduknya maka sebaiknya kota dikembangkan dalam skala yang tidak terlalu besar (Djoko Sujarto, 1995:5).
Gambar 1. Sketsa 2 Konsep Neighborhood Unit Sumber: http://rosariobm1.blogspot.com
Konsep Neighborhood Unit tidak hanya fenomena sosiologi kemasyarakat tetapi mencakup pada masalah fisik lingkungan (Gallion, 1959:278), suatu contoh sederhana seorang ibu menghendaki anaknya di awal masuk sekolah dasar/taman kanak-kanak tidak harus menyeberang jalan, lokasi sekolah dapat ditempuh oleh anak sekolah dengan berjalan kaki, ibu rumah tangga dengan mudah ke tempat pusat perbelanjaan dengan berjalan kaki guna memenuhi kebutuhan pokok harian, dan kepala rumah tangga dengan mudah mendapatkan transportasi untuk pergi ke tempat kerja.
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
3 KONSEP NEIGHBORHOOD
C 1997)
UNIT – CLARENCE
STEIN
larence Stein (Gallion,
mengembangkan
konsep
neighborhood unit dengan menetapkan jarak jangkau dari tempat tinggal ke tempat mengkonsumsi fasilitas. Jarak terkecil
ke
elementary
school dan
pertokoan lokal sejauh ½ mil (800 m) dari tempat tinggal, sedangkan untuk fasilitas lainnya seperti sekolah lanjutan dan pusat perbelanjutan distrik sejauh 1 mil (1.600 m). Sekolah dasar merupakan pusat
neighborhood yang
melayani
Gambar 3. Clarence Stein Sumber: www.google.com Clarence Stein merupakan salah satu tokoh yang mencetuskan konsep Neighborhood Unit dalam mengembangkan konsep permukiman yang nyaman.
perumahan dalam radius ½ mil.
Gambar 4. Konsep Neighborhood Unit Clarence Stein Sumber: www.sappk.itb.ac.id Clarence Stein merupakan salah satu tokoh yang mencetuskan konsep Neighborhood Unit dalam mengembangkan konsep permukiman yang nyaman.
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
4 Gambar 4 tersebut memperlihatkan penentuan desain yang besar dari unit lingkungan oleh Clarence Stein. Pada gambar kanan atas, sekolah dasar berada pada pusat unit dan dalam radius setengah mil (800 m) dari semua penghuni lingkungan. Sebuah pusat perbelanjaan kecil untuk kebutuhan sehari-hari ditempatkan
dekat
sekolah.
Gambar
sebelah
kiri
memperlihatkan
pengelompokkan tiga unit lingkungan yang dilayani oleh sebuah sekolah lanjutan dan satu atau dua pusat perbelanjaan dengan radius untuk berjalan kaki ke fasilitas-fasilitas ini sejauh satu mil (1.600 m).
Gambar 5. Contoh Desain Penerapan Konsep Neighborhood Unit Clarence Stein Sumber: www.sappk.itb.ac.id
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
5 KONSEP NEIGHBORHOOD
C 1959:280)
larence
Perry
(Gallion,
mengembangkan
konsep
Neighboorhood pembatasan
– CLARENCE UNIT
Unit,
yang
dengan jelas
PERRY
memberikan
terhadap
pusat
perumahan, batasan tersebut berupa jalan arteri,
pusat perumahan tidak melewati jalan
arteri tersebut. Hal ini untuk menghindari terjadinya mengkonsumsi
penyebarangan fasilitas
jalan lokal,
dalam penduduk
mengkonsumsi fasilitas lokal dengan jarak ¼ mil yang dapat dicapai dengan berjalan kaki, sehingga tercipta interaksi yang kuat antara Gambar 6. Clarence Arthur Perry Sumber: www.google.com
penghuni dengan fasilitas sosial yang ada di tempat tersebut. Sedangkan untuk mengkonsumsi fasilitas lainnya dalam
skala distrik (pusat
Clarence Arthur Perry merupakan pencetus pertaman konsep Neighborhood Unit dengan ciri khas tersendiri yang dibuatnya.
perbelanjaan distrik) dan pusat bisnis berada di luar radius 1 mil. Prinsip-prinsip inti dari Konsep Neighborhood Unit Clarence Perry adalah beberapa cita-cita desain fisik, seperti: Pusat sekolah di lingkungan permukiman sehingga anak berjalan kaki ke sekolah hanya sekitar satu-seperempat mil dan tidak lebih dari satu setengah mil dan dapat dicapai tanpa melintasi arteri jalan besar. Ukuran lingkungan untuk cukup mendukung sekolah, antara 5.000 hingga 9.000 warga. Menerapkan penggunaan yang lebih luas dari fasilitas sekolah untuk pertemuan dan kegiatan lingkungan, membangun area bermain yang luas di sekitar gedung untuk digunakan oleh seluruh masyarakat. Keberadaan pusat kawasan berupa fungsi sekolah yang memungkinkan anak sekolah untuk berjalan dalam sekitar 800 meter tanpa menyeberang jalan arteri utama. Perletakan jalur jalan arteri pada tepi kawasan yang memungkinkan pembagian secara jelas antar neighbourhood unit dan menghindarkan lalu-lintas ke dalam kawasan. RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
6 Desain jalan didalam kawasan menggunakan hirarki yang mudah dipahami, dengan jalur berbelok demi alasan keamanan dan estetika. Membatasi
fungsi
menghindarkan
komersial
meningkatnya
pada
tepi
kebutuhan
kawasan, lalu
lintas
hal
ini
yang
untuk dapat
mengganggu kawasan hunian. Menyisihkan setidaknya 10 persen dari luas lahan kawasan untuk taman dan ruang terbuka, menciptakan tempat untuk bermain dan komunitas interaksi.
Gambar 7. Diagram Konsep Neighborhood Unit Clarence Perry Sumber: www.sappk.itb.ac.id Konsep Neighbourhood Unit berfokus kepada community center, tempat untuk rembug bersama anggota masyarakat. Hal penting dalam konsep yang ditawarkan oleh perry adalah pada fasilitas umum keseharian masyarakat seperti: toko, sekolah, taman bermain haruslah berada pada jarak pejalan kaki dengan setiap rumah yang ada.
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
7
Gambar 8. Contoh Konsep Neighborhood Unit Clarence Perry Sumber: www.betterinstitutions.com
Bentuk fisik dari Neighborhood Unit ini boleh bervariaisi. Satuan luasnya sekitar 100 hektar. Daya tampung diproyeksikan untuk 6.000 sampai 10.000 penduduk. Dalam skala yang lebih luas, satuan tadi boleh dibayangkan seperti sel-sel pemukiman yang tersebar di sekeliling kota. Masing-masing unit dipisahkan oleh infrastruktur kota maupun batas alam yang cukup jelas seperti rel kereta api, jalan raya, sungai, saluran irigasi, ladang, hutan kota, dan sebagainya. Bentuk perumahannya didominasi oleh rumah tunggal (detached house), dilingkungi jaringan jalan dengan hierarki dan standar kualitas tertentu. Yang pasti, wilayah ini tidak ingin diganggu oleh through traffic. Dengan demikian anak-anak tidak perlu memotong jalan raya bila hendak bermain atau pergi ke sekolah. Demikian pula ibi-ibu rumah tangganya, tak perlu khawatir dengan hingar bingar lalu lintas. Selanjutnya ada fasilitas pendidikan, khususnya tingkat Sekolah Dasar, yang prinsipnya harus mampu menampung “seluruh” murid di wilayah tersebut. Lokasi SD ditempatkan sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai pusat wilayah sekaligus community center bagi warganya. Di beberapa negara, bahkan sudah ditetapkan aturan baku agar jarak tempuh dari rumah ke sekolah tak lebih dari 1.000 meter atau kurang dari 20 menit berjalan kaki. Selain itu, tersedia pula public amenity yang berupa fasilitas
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
8 komersial maupun pelayanan masyarakat, seperti pusat perbelanjaan dan pertokoan, tempat hiburan, balai pertemuan, sarana ibadah, bank, klinik, dan sebagainya. Kemudian tersedia pula sarana umum untuk olah raga, rekreasi, dan tempat bermain anak. Ini bisa diwujudkan dalam bentuk open space atau tamantaman, baik yang khusus dirancang untuk anak-anak (playground) maupun untuk seluruh penghuni seperti neighborhood park; dan sebagainya. Interaksi sosial antar penghuni, terutama anak-anak dan mendukung kontak sosial antar warga. Area terbuka terdiri dari lingkar luar kawasan hijau dan 'jari2' yang mengarah ke pusat komunitas. Layout ini bersifat generik, banyak dipergunakan ulang dan sistem infrastruktur, jalan dan relasi antara bangunandan ruang terbuka yang membedakan pola ini dengan pola lain. Ciri-ciri Neighborhood Unit diantaranya adalah: 1. Social integrity
distinct , kebersamaan, rasa tempat, identity, unity, sense
→
of belonging. 2. Sharing system
dasar dari kesatuan (unity):
→
a. Tempat tinggal bersama (common residences) b. Penggunaan pelayanan bersama c. Perhatian terhadap kejadian di lingkungan dan mau membela kepentingan bersama d. Pelayanan lingkungan yang dioperasikan sendiri (self operated neighborhood services), misalnya sampah, siskamling, dll 3. Bertetangga
berkembang dalam waktu yang lama melalui tukar,
→
pinjam, bantu, gosip, tukar info, persahabatan. 4. Pemerintahan
RT/RW.
→
5. Swasembada (self-containment )
minimum pelayanan sehari-hari
→
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
9 KONSEP NEIGHBORHOOD
UNIT – JOSEPH
DE CHIARA
Hal yang sama dikemukakan oleh Chiara (1995) bahwa jarak jangkauan lokasi fasilitas untuk sekolah dasar (elementary school) adalah ¼ mil (400 m) sampai dengan ½ mil (800 m) dari lokasi perumahan. Jarak ½ mil (800 m) tersebut dipertimbangkan sebagai jarak maksimum. Pada wilayah-wilayah berkepadatan tinggi, lokasi sekolah seharusnya berada pada area walking distance maksimum seperti yang direkomendasikan (maksimum ½ mil atau 800 meter dari lokasi rumah). Sedangkan pada wilayah berkepadatan rendah, lokasi sekolah dapat berada pada di luar area walking distance maksimum tetapi harus terdapat layanan angkutan. Pada sekolah dasar elementary school) seharusnya terdapat akses jalan setapak dan bila terdapat jalan yang harus diseberangi, jalan tersebut harus merupakan jalan lokal.
Gambar 9. Konsep Neighborhood Unit Joseph de Chiara Sumber: www.lib.perak.uitm.edu.my
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
10
Gambar 10. Konsep Neighborhood Unit Joseph de Chiara 2 Sumber: www.lib.perak.uitm.edu.my
Gambar 9 menjelaskan tentang konsep neighborhood unit dari Chiara. Bagian yang tidak diarsir merupakan jarak fasilitas yang dapat dicapai dengan berjalan kaki yang diukur dalam satuan jarak (mil). Sedangkan bagian yang diarsir merupakan jarak fasilitas yang dapat dicapai dengan menggunakan angkutan baik angkutan pribadi atau angkutan umum yang diukur dalam satuan waktu (jam).
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
11 Prinsip dari Konsep Neighborhood Unit yang dikemukakan oleh Josep de Ciara (de Chiara & Callender 1980) adalah: 1. SIZE / UKURAN • cukup untuk penghuni yang didukung oleh 1 SD • tergantung kepadatan penduduk 2. BOUNDARIES / BATAS • dibatasi jalan arteri yang cukup lebar agar tidak masuk ke NU 3. OPEN SPACES / RUANG TERBUKA • disediakan taman kecil/rekreasi sesuai kebutuhan 4. INSTITUTION SITE / LEMBAGA • dikelompokkan di pusat + rekreasi 5. LOCAL SHOPPING CENTER / PUSAT PERBELANJAAN LOKAL • ditempatkan di tepi jalan utama, berdekatan dengan PBL dari NU sebelah 6. INTERNAL STREET SYSTEM / SISTEM JALAN • hirarkhi disesuaikan dengan beban lalu lintas • dirancang untuk melayani pergerakan internal dengan akses yang baik ke jalan utama dan mencegah arus menerus
Gambar 11. Urban Planning & Design Criteria Joseph de Chiara & L. Koppelman Sumber: www.lib.perak.uitm.edu.my
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
12 CONTOH PENERAPAN KONSEP NEIGHBORHOOD UNIT Beberapa negara di dunia telah menerapkan konsep Neighborhood Unit dalam pengembangan konsep wilayahnya. Negara tersebut diantaranya adalah negara Jepang, Amerika, Inggris, dan termasuk Indonesia. Radburn, New Jersey Konsep Neighborhood Unit yang dikemukakan oleh Clarence Perry kemudian dikembangkan oleh Clarence Stein dengan sistem jalan grid, pemisahan antara jalan besar dengan jalan neighbourhood , dan dengan neighbourhood park yang akhirnya membentuk green belt yg mengelilingi kota. Contohnya dapat kita lihat pada kota Radburn di New Jersey, dimana tampak adanya pemisahan antara pedestrian dengan jalur kendaraan serta adanya underpass dan overpass.
Gambar 12. Diagram Konsep Neighborhood Unit Clarence Perry Sumber: http://planyourcity.net/ Gambar tersebut merupakan desain rencana pembangunan untuk wilayah Radburn di New Jersey. Konsep pengembangannya berdasar kepada konsep Neighborhood City Clarence Perry dan Clarence Stein.
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
13 Elemen ruang pada perencanaan Radburn: o
The superblok – diletakkan berdekatan dengan bentuk yg persegi.
o
Jalan yg dibangun dan direncanakan peruntukannya, untuk privat atau publik
o
Pemisahan yg jelas antara pedestrian dengan jalur mobil/kendaraan
o
Houses turned around , dengan ruang keluarga dan ruang tidur menghadap garden dan park, sedangkan ruang servis menghadap akses jalan
o
Park menjadi tulang punggung dari neighbourhood .
o
Digunakan nya cul-de-sac sebagai jalur memutar kendaraan yang melalui area perumahan.
o
Pemisahan akses jalan pada neighbourhood dengan jalur arteri primer dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan akitifitas warga itu sendiri seperti seperti sekolah dan park yg ada.
Gambar 13. Radburn, New Jersey Sumber: http://webpages.uidaho.edu/ Dari foto tersebut terlihat bahwa Radburn, New Jersey telah dikonsepkan menjadi salah satu contoh penerapan konsep Neighborhood Unit.
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
14 San Fransisco, California
Gambar 13. Radburn, New Jersey Sumber: http://webpages.uidaho.edu/ Dari foto tersebut terlihat bahwa Radburn, New Jersey telah dikonsepkan menjadi salah satu contoh penerapan konsep Neighborhood Unit.
Rencana yang dibuat didominasi oleh rencana pengembangan desain jalan untuk kota San Fransisco, hal ini dikarenakan jalan dapat menjamin bahwa jalan mengundang (sehingga orang akan berjalan ke angkutan umum) dan melakukan beberapa fungsi menampung pejalan kaki, sepeda, pohon, dan infrastruktur.
Gambar 14. Contoh Permukiman di Radburn, New Jersey Sumber: http://webpages.uidaho.edu/ Dari foto tersebut terlihat bahwa Radburn, New Jersey telah dikonsepkan menjadi salah satu contoh penerapan konsep Neighborhood Unit.
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
15 Pohon yang dipilih adalah pohon dengan umur panjang, pemeliharaan pohon yang mudah, penggunaan air rendah dan dapat menyesuaikan dengan keadaan tanah berkelok-kelok yang sudah ada. Penanaman pohon dan penutup tanah akan asli dan iklim diadaptasi penanaman Mediterania. Chinatown, Singapore
Gambar 15. Chinatown, Singapore Sumber: http://www.aseanurbanepic.com/
Populasi penduduk di negara Singapore memiliki penduduk dominan 75% Cina, hal ini menimbulkan banyak yang pendapat bahwa hampir semua dari Singapura adalah ini dapat diperparah oleh sejumlah besar daratan pekerja kontrak Cina yang bekerja di penjualan di toko-toko dan pusat jajanan "Chinatown”. Beberapa di antaranya secara efektif non-fungsional dalam bahasa lain (meskipun reputasi Singapura menjadi sepenuhnya fasih dalam bahasa Inggris). Banyak bangunan landmark di Chinatown yang dihancurkan pada dekade pertama pasca kemerdekaan untuk "memodernisasi" Singapura. Bangunan tersebut akan selamanya hilang (kecuali bangunan tersebut direncanakan untuk masa depan). Namun demikian, daerah ini mungkin dianggap sebagai efektif lebih "Cina" dari bagian lain dari Singapura.
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
16
Gambar 16. Konsep Neighborhood Unit di Chinatown, Singapore Sumber: http://www.thehoneycombers.com/
Apalagi dengan kebijakan di tempat di New Towns, dirancang untuk meningkatkan integrasi dan harmoni demografi daerah tersebut. Dan, dalam iklim saat ini Chinatown lebih menghargai warisan, banyak bangunan yang tersisa telah dipulihkan atau ditingkatkan dengan sensitivitas yang lebih besar daripada yang terjadi dalam beberapa dekade pertama pasca kemerdekaan. Senri Newtown, Jepang
Gambar 17. Senri Newtown, Jepang Sumber: http://www.senri50.com/
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
17
Gambar 18. Peta Konsep Pengembangan Wilayah Senri Newtown, Jepang Sumber: http://www.senri50.com/
Di Senri New Town, rencana induk pertama kali dirumuskan, dan kemudian jalan, kereta api, taman, sekolah, toko-toko ritel dan unsur-unsur lain yang disediakan baik secara komprehensif dan sistematis berdasarkan teori RT. Ini adalah pendekatan yang sama sekali berbeda dari pembangunan perkotaan tua. Sementara menyatukan kebijaksanaan Jepang, rencana memasukkan banyak studi kasus lanjutan dari proyek kota baru dari Barat.
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
18 Pembangunan Senri New Town dilakukan hanya delapan tahun di tengah periode pertumbuhan ekonomi yang pesat 1962-1970, dan setelah selesai, keluarga muda nuklir yang serupa pindah. Bersamaan dengan selesai, tahun 1970 melihat Expo '70 diadakan di situs tetangga, sedangkan transportasi dan lingkungan di daerah ini membaik dan membuat nama Senri sangat terkenal. Banyak lagi kota-kota baru dibangun di seluruh Jepang berdasarkan pada model Senri New Town.
Gambar 19. Pola Wilayah Senri Newtown, Jepang Sumber: http://www.senri50.com/
Senri New Town demikian dicintai oleh sebagian besar penduduknya yang terus tinggal di sana tanpa bergerak di tempat lain, meskipun ruang terbatas setiap hunian. Pada tahun-tahun awal, dengan peningkatan pesat dalam populasi anak-anak, ada kekurangan dari sekolah, dan ketika tahap ini selesai, yang tumbuh generasi kedua pindah sementara orang tua mereka tinggal. Akibatnya, lowongan di ruang kelas sekolah meningkat sementara perbaikan fasilitas untuk orang tua menjadi penting. Meskipun polarisasi generasi tersebut adalah fenomena unik dari kotakota baru Jepang secara keseluruhan. Hal ini karena pembangunan kotakota baru berikut Senri New Town melambat selama periode minyak-shock pada tahun 1970, yang memberikan kontribusi untuk meratakan keluar dari generasi penduduk baru. RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
19 Kota Wisata Cibubur, Indonesia Kota Wisata Cibubur merupakan kawasan permukiman yang mengusung fungsi hunian dan rekreasi yang digabung dalam satu tempat. Usaha untuk mewujudkan konsep ini dengan efektif terlihat dalam penataan ruangnya yang
melibatkan
aktifitas
sosial
manusia.
Fungsi
rekreasi
diatur
berdampingan denga fungsi hunian sedemikian rupa melalui pengaturan sirkulasi, yang berakibat pada pemenuhan fungsi sosial lainnya.
Gambar 20. Masterplan Kota Wisata Cibubur, Indonesia Sumber: http://www.kota-wisata.com/
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
20
Gambar 20. Permukiman yang Ideal di Kota Wisata Cibubur, Indonesia Sumber: http://www.pinterest.com/
Penataan ruang untuk membentuk neighborhood yang efektif dalam memenuhi kebutuhan manusia terdiri dari penataan pada ruang privat dan ruang public. Tata ruang di Kota Wisata Cibubur ini sudah memenuhi kebutuhan fasilitas penduduk dengan baik dengan adanya sirkulasi jalan yang berlaku dalam ruang lingkup kawasan. Sirkulasi ini berfungsi untuk membagi area dan aktivitas sesuai dengan pendekatan-pendekatan yang diberlakukan. Hal ini sudah sesuai dengan konsep Neighborhood Unit yang mengharuskan adanya pembatas ruang yang jelas antar fasilitas.
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073
21 DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2016.
Singapore:Neighborhoods.
file:///D:/SEMESTER%206
/RANCANG%20KOTA/bahan%20rankot/Singapore_%20Neighborhoods %20-%20TripAdvisor.html diakses pada tanggal 17 Mei 2016 pukul 19.26. Anonim. 2016. Senri Newtown, Osaka, Japan. http://senri50.com/ diakses pada tanggal 17 Mei 2016 pukul 18.37. Arcaban.
2009.
Konsep
Neighborhood
http://arcaban.blogspot.co.id/2009_10_01_archive.html
diakses
Unit. pada
tanggal 13 Mei 2016 pukul 20.13. Hartati, Lisa. Tata Ruang Publik Kota Wisata Cibubur Sebagai Sebuah Neighborhood. Depok : Universitas Indonesia. Riccardo.
2014.
Neighborhood
Unit.
file:///D:/SEMESTER%206/RANCANG%20KOTA/STUDI%20PERKOTAAN %20I%20Neighborhood%20Unit%20_%20Riccardo%20L%20%20Academia.edu.html diakses pada tanggal 13 Mei 2016 pukul 18.13 Suchy, Miss. 2012. Teori Kota. http://misssuchy.blogspot.co.id/2012/10/teorikota.html diakses pada tanggal 13 Mei 2016 pukul 19.15. Wikipedia.
2016.
Neighborhood
Unit.
file:///D:/SEMESTER%206
/RANCANG%20KOTA/Neighbourhood%20unit%20%20Wikipedia,%20the%20free%20encyclopedia.html
diakses
pada
tanggal 13 Mei 2016 pukul 18.43.
RANCANG KOTA - PWK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Hj. Sri Hidayati Djoeffan, Ir., M. Harris Mawardi
–
10070313006
Dina Madinah S.
–
10070313073