KONSEP DESAIN STRUKTUR DEFINISI RUANG PERKANTORAN Efisiensi bangunan perkantoran biasanya dihitung berdasarkan rasio dari luas ruang yang terpakai terhadap jumlah kotor luas ruang bangunan. Definisi yang dibuat perusahaan tanah & bangunan berbeda-beda, tetapi perhitungan satuan dasarnya pada umumnya adalah sama. Yakni : Luas lantai ruang kerja (atau luas terpakai) Dimaksudkan sebagai ruangan dimana seseorang dapat bekerja di meja & mempunyai ruang untuk sirkulasi sekundernya. Ruang sirkulasi utama Yang dibutuhkan untuk menempatkan jalur sirkulasi / jalur pencapaian & juga sekaligus jalur untuk keadaan darurat dari tempat / ke tempat kerja. Ruang-ruang khusus Dimaksudkan sebagai ruang-ruang yang tidak dapat digunakan sebagai ruang kerja perkantoran melainkan digunakan untuk fungsi tertentu, ruang arsip, kantin / restoran. Ruang inti vertical ( ‘’ core ‘’ ) Ruang yang dibutuhkan sebagai penunjang bangunan seperti ruang lift, tangga, pipa-pipa saluran / instalansi, ruang peturusan.
STANDART RUANG Ukuran-ukuran ruang tertutup menurut tingkatan staf. Beberapa perusahaan menggunakan standar semacam itu, tetapi sangat bervariasi dalam jumlah tingkatan staf. Pada tingkatan mana ruang tertutup tadi diperlukan alokasi ruang menurut tingkatan staf. Faktor-faktor ini, dan juga derajat yang sangat bervariasi terhadap kebudayaan ruang penunjangnya, mengakibatkan begitu sulitnya memperkirakan jumlah ruang / orang yang digunakan untuk menghitung jumlah kasar ruang yang diperlukan untuk menampung sejumlah staf. Tentu saja, 10 m2 NUA (Net Usable Area)/orang akan terlalu rendah
TOR
Bangunan yang direncanakan merupakan kantor sewa atau Rental Office
ANALISA RUANG Bentang kolom adalah 10 m x 10 m
4,80 dan 4,5 m adalah sirkulasi keluar masuk. Sisanya adalah ruang kantor untuk staf, ruang kantor untuk jabatan khusus atau tinggi.
Ada ruang security di tiap lantai,ruang tunggu tamu, receptionist, ruang pertemuan atau rapat.
ANALISA SITE
KDB (Koefisien Dasar Bangunan) KDB = 50 % = 50 % dari Luas Site = 50 % x 6.000 = 3.000 m2 ( luas daerah yang diijinkan untuk dibangun )
Luas lantai dasar 2.000 m2 Luas Total = Luas lantai dasar x jumlah lantai = 2.000 m2 x 8 lantai = 16.000 m2
BKOP (Bidang Keselamatan Operasi Pesawat) Untuk Kota Palangka Raya tolak ukur penentuan ketinggian bangunan adalah Bandara Tjilik Riwut. Bersadarkan Peraturan Bandara dalam radius 4 km ketinggian bangunan tidak boleh lebih dari 45 m dari Permukaan Laut, sedangkan dalam radius 6 km ketinggian bangunan sampai 150 m.
Berdasarkan ketentuan diatas dapat diperoleh ketinggian bangunan disekitar kawasan site (Jl. Imam Bonjol dan sekitarnya) mempunyai ketinggian maksimal gedung adalah 11 lantai dengan mengacu pada ketinggian 1 lantai 4 m.
Analisa STRUKTUR LAHAN Palangkaraya memiliki keadaan jenis tanah gambut. Pada site diperkirakan kedalaman tanah gambut ± 1 m.
Modul Ruang Fungsi bangunan : Hotel (Tempat Sewa Kamar), dengan jumlah lantai 8 Rental Office adalah tempat sewa ruang kantor yang khusus di sediakan untuk perusahaan atau Dinas yang merupakan suatu kesatuan, yang berguna untuk tempat sementara atau jangka panjang.
SISTEM STRUKTUR Sistem struktur yang digunakan adalah system rigid frame (portal bertingkat), yang baik digunakan untuk struktur bangunan < 20 lantai (sumber : Panduan Sistem MODUL STRUKTUR MODEL Bangunan Tinggi Hal, Hal.50, Gmbar 3,2,1 Pola Kolom -
STRUKTUR
Pola kolom pada bangunan ini merupakan penggabungan antara sistem struktur yang dipergunakan dengan modul kegiatan yaitu 10m x 10m pada setiap bloknya.
Peletakan Core Berdasarkan analisa pada pengaruh yang ditimbulkan terhadap perletakan inti core ini maka dipilih perletakan core diujung , karena sistem ini mempunyai kekakuan struktur
(gaya lateral) sangat baik mengingat kondisi tanah pada lahan perencanaan memiliki struktur tanah yang stabil.
Sistem struktur bangunan Karena gedung bertingkat 8 maka menggunakan kolom dan balok sebagai struktur dan core nonstructural.
Pemisalan Kolom
Dimensi Kolom 1/
18
s/d 1/24 Bentang bentang yang digunakan 10 m = 1000 cm
1/
20
x 1000 cm = 50 x 50 cm
Luas Penampang Kolom
4 % x Luas Penampang Kolom 4 % x (100 cm x 100 cm) 4 % x 10000 cm2
= 400 cm2
Balok Induk 1/10 – 1/12 x Bentang balok
Balok Induk I
1/12 x 1000 cm = 83,333 cm ( 83 cm )
83 cm
3/5 x Tinggi Balok 3/5 x 83,333 cm = 49,999 cm ( 50 cm )
Balok Induk II
50 cm
1/12 x 1000 cm = 83,333 cm ( 83 cm ) 3/5 x Tinggi Balok 83 cm 3/5 x 83,333 cm = 49,999 cm ( 50 cm )
50 cm
Luas Penampang Balok
Balok I 3 % x Luas Penampang Balok 3 % x 83 cm x 50 cm 3 % x 4150 cm2
= 124,5 cm2
Balok II 3 % x Luas Penampang Balok 3 % x 83 cm x 50 cm 3 % x 4150 cm2
=124,5 cm2
Diketahui Luas A = 10 m x10 m = 100 m2. BEBAN HIDUP Pada atap (hujan) = Hujan x Luas A = 20 kg/m2 x 100 m2 = 2000 Kg = 2 Ton Lantai = Luas A x Beban Lantai untuk kantor (250 Kg/m2)x Jumlah Lantai = 100 m2 x 250 Kg/m2 x 8 lantai = 200.000 Kg =200 Ton BEBAN MATI Dinding Lantai Atap Keramik Spesi
= = = = = = = = = =
Luas A x Tinggi Bangunan x Beban Dinding 100m2 x 4,5 x 8 x 300 Kg/m3 = 1080000Kg = 1080 Ton Tebal Lantai (0,18) x Luas A x Beton Bertulang x Jumlah Lantai 0,18 m x 100m2 x 2400 Kg/m3 x 8 Lantai = 345600 Kg = 345,6 Ton Tebal Atap Dak (0,1) x Luas A x Beton Bertulang 0,1 m x 100m2 x 2400 Kg/m3 = 24.000 Kg = 24 Ton Teraso + Beton Tanpa Adukan x Luas A x Jumlah Lantai 24 Kg/m3 x100m2 x 8 Lantai = 19.200 Kg = 19,2 Ton Adukan Semen x Tebal Spasi x Luas A x Jumlah Lantai 21 Kg/m3 x 0,03 m3 x 100m2 x 8 Lantai = 504 Kg = 0.5 Ton
Beban Kolom Beban Balok
Utilitas
= Permisalan Kolom 50 x 50 = 0,5 m x 0,5 m x 8 x 4,5 x 2400 Kg/m3 = 21.600 Kg = 21,6 Ton = Bentang = 10 m; a = 1/12 x 1000 = 83,33 cm ≈ 83 cm b = 3/5 x 83 cm = 50 cm = Luas Penampang Balok x ½ Bentang x Beton Bertulang x µ Balok x Tinggi = 0,8 m x 0,5 m x 5 m x 2400 Kg/m3 x 0,6 x 8 = 23.040 Kg = 23,04 Ton = 30 Kg/m2 x 100m2 x 8 = 24000 Kg = 2,4 Ton
TOTAL BEBAN
= BEBAN MATI + BEBAN HIDUP = 202 t + 1516,34 t = 1718,34 t = 1.718.340 kg Untuk Keamanan = 1.718.340 kg x 2 = 5.155.020 Kg = 5.155,02Ton Luasan = Beban / Σ Beton x 100 (K300) = 5.155.020 Kg /10000 = 5155.02 cm2 = Panjang dan Lebar Kolom (persegi) = √5155.02 cm2 = 71.798468 cm = 72 cm
Pondasi Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang, Tiang pancang yang digunakan adalah berdiameter 100 cm = 1 m yang mampu menahan beban sebesar ±250 Ton. Pondasi Tiang Pancang 1 tiang pacang berdiameter Ø 100 cm berkekuatan 250 Ton Beban 1 Kolom =1718,34 Ton Diemeter 100 cm = 250 ton Jumlah tiang pancang = 1718,34 ton / 250 ton = 6,87 buah ≈ 7 buah Dan di hitung pembulatannya yaitu buah Dimensi Pondasi Jumlah tiang pancang 7 buah diameter Ø100 cm Jarak antara Tiang minimal 1 ½ dari diameter = 1 ½ x 100 = 150 cm
Sehingga pur cap berukuran 4,5 m X 4,5 m